Analisa Angket Mahasiswa Baru
oleh : Sugata Pikatan
Pada awal semester gasal 1996/1997 ini, tim Fisika Fakultas Teknik Ubaya menyebarkan angket kepada seluruh mahasiswa baru angkatan 1996. Walaupun ada satu kelas paralel mahasiswa TMI yang gagal mengembalikan isian angketnya, jumlahnya hanya sekitar 10% dari seluruh populasi. Sebenarnya angket serupa sudah pernah diberikan pada awal tahun ajaran 1993/1994 tiga tahun yang lalu, hanya saja hasilnya belum pernah dipublikasikan.
Hasil angket ini diharapkan dapat membantu para dosen untuk mengetahui : 1. latar belakang mahasiswa di SMU
2. profil minat mahasiswa
3. harapan mahasiswa tentang karakter dan sikap dosen 4. harapan mahasiswa tentang cara mengajar dosen 5. perilaku mahasiswa dalam belajar
6. pendapat mahasiswa tentang fisika
sehingga setidaknya para dosen fisika memiliki bekal dalam melaksanakan pengajaran ilmunya kepada mahasiswa baru. Lebih dari itu, oleh karena cakupan hasil intepretasinya yang cukup luas, hasil angket ini dapat pula dimanfaatkan oleh dosen non-fisika di lingkungan fakultas teknik. Untuk itulah hasil angket tahun ajaran 1996/1997, melalui tulisan ini, disebarluaskan agar termanfaatkan oleh seluruh staf pengajar FT.
Latar belakang mahasiswa di SMU
Sebagaimana yang tampak dalam gambar 1, mayoritas mahasiswa memiliki kualitas dan prestasi di SMU yang relatif baik, karena pada masing-masing jurusan lebih dari separo mahasiswa barunya per-nah menempati peringkat 10 besar. Validitas kesimpulan ini didukung oleh fakta bahwa lebih dari 90% mahasiswa baru FT angkatan 1996 ini berasal dari SMU dengan status disamakan. Dengan demikian tampak materi mahasiswa terbaik dimiliki oleh jurusan Teknik Kimia.
Gambar 1 Profil minat mahasiswa
Di dalam angket mereka dipersilakan untuk mengurutkan 6 buah mata ajaran berdasarkan minat mereka : fisika, matematika, kimia, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan praktikum. Mata ajaran yang ditempatkan pada peringkat 1 dan 2 dianggap sebagai mata ajaran yang diminati, sedangkan yang ditaruh di peringkat 5 dan 6 dianggap sebagai yang tidak diminati. Peringkat 3 dan 4 berada pada posisi antara diminati dan tidak.
Gambar 2 dan 3 menunjukkan profil minat mahasiswa FT terhadap keenam mata ajaran tersebut. Yang cukup menggembirakan adalah minat yang cukup besar terhadap matematika, yang merupakan bahasa ilmiah yang lugas dan taat-asas. Tetapi hal sebaliknya terjadi pada fisika dan praktikum.
0 20 40 60 80 100 120 93 92 95 90 59 78 65 57 Prosen TE/TM TK TMI IF SMU-asal disamakan Pernah masuk 10 besar
Profil SMU-asal dan Peringkat Mhs Baru FT Tahun Ajaran 1996/1997
Responden : TE/TM(73) ; TK(76) ; TMI(274) ; IF(128) Sumber : Angket Tim Fisika FT Ubaya
Gambar 2
Adalah fakta yang menyedihkan bahwa calon sarjana teknik enggan bereksperimen, melakukan pen-gujian terhadap apa yang telah dipelajarinya secara teoritik. Profil minat per jurusan dapat dilihat pada lampiran.
Yang cukup mengejutkan adalah rendahnya minat fisika pada mahasiswa TK, yang jelas amat kontras dengan minatnya pada kimia. Padahal ilmu teknik-keras (hard-engineering) banyak melibatkan pen-gertian fisika. Hal ini mungkin disebabkan oleh jebakan nama Teknik Kimia sendiri. Walaupun ma-sih termasuk rendah, minat TE/TM memperlihatkan karakter keteknikannya jauh di atas jurusan lain, yakni minat terhadap fisika dan praktikum.
Gambar 3
Pada gambar 3 profil minat mahasiswa baru angkatan 1996 ini tampak serupa dengan profil pada mahasiswa baru angkatan 1993, kecuali untuk bahasa Indonesia yang mengalami kenaikan drastis dan praktikum yang mengalami sebaliknya. Dengan terpisahnya kedua angkatan itu selama kurun waktu 3 tahun, hasil serupa ini menunjukkan kuatnya faktor eksternal terhadap diri mahasiswa dalam menyatakan minatnya, misalnya kesan dan pengalaman sejarah pengajaran masa lalunya, atau situasi dan kondisi lingkungan masyarakat dewasa ini yang kurang menghargai ilmu-ilmu alam dasar (fisika dan kimia).
Ada baiknya pula dipertanyakan sebetulnya sejauh mana korelasi antara minat dengan keberhasilan belajar pada masing-masing mata ajaran tersebut. Memang harus diakui, proses belajar mengajar di FT dan juga motivasi mahasiswa sendiri amat menentukan keberhasilan mereka. Apalagi jika tolok
0 20 40 60 80 40 44 10 37 34 25 20 55 63 29 22 9 21 72 24 49 31 11 16 58 11 52 46 8 Prosen
Fisika Matematika Kimia Bhs Ing Bhs Ind Praktikum
TE/TM TK TMI IF Profil Minat Mhs Baru per Jurusan
Tahun Ajaran 1996/1997
Responden : TE/TM(73) ; TK(76) ; TMI(274) ; IF(128) Sumber : Angket Tim Fisika FT Ubaya
0 20 40 60 80 27 62 26 46 13 26 22 63 25 45 34 12 Prosen
Fisika Matematika Kimia Bhs Ing Bhs Ind Praktikum
1993/1994 1996/1997 Profil Minat Mhs Baru FT Ubaya
Tahun Ajaran 1993/94 dan 1996/97
Responden : 93/94(544) ; 96/97(551)
pengukuran keberhasilan sementara ini hanya dapat didasarkan pada nilai KHS saja. Untuk men-jawab pertanyaan ini, tim fisika memiliki data angket serupa yang disebarkan pada tahun 1993, se-hingga dapat dipertemukan antara profil minat dan keberhasilan mereka. Hasil belajar angkatan 1996 baru akan tersedia akhir semester ini.
Gambar 4
Gambar 41, 5, dan 6 menunjukkan perpaduan profil minat dan keberhasilan mereka. Dua yang terakhir mengkhususkan diri melihat perpaduan itu di mata kuliah Fisika I (FT2001) dan Matematika I (FT1001). Nilai A dan AB digolongkan sebagai lulus dengan baik, B dan BC (ekivalen dengan nilai rata-rata versi Ubaya) digolongkan sebagai cukup, C dan D sebagai kurang, dan E sebagai gagal.
Gambar 5
Untuk mata ajaran keterampilan macam pelajaran bahasa, kelulusannya mengikuti kurva normal dan tampak tak terkorelasi dengan minat mereka. Untuk fisika, matematika, dan kimia, populasi mem-bentuk piramida tegak. Cacah mahasiswa yang lulus dengan baik/cukup pada fisika dan kimia tampak terkait dengan cacah mahasiswa yang menyatakan berminat pada awal semester. Hal yang mengher-ankan adalah jauhnya selisih antara peminat matematika dengan kelulusannya. Agaknya mahasiswa kurang mewaspadai tingkat kesulitan yang dimiliki matematika di perguruan tinggi.
Praktikum tidak ditinjau hasilnya, karena yang mereka tempuh pada semester awal hanyalah prakti-kum fisika (FT9002), yang dikhawatirkan minat dan motivasi dalam praktiprakti-kum ini tidak saling bebas (independent) dengan kuliah fisika, sehingga menghalangi obyektivitas penyajian.
1
Sajian per jurusan dapat diminta pada tim Fisika FT Ubaya
0 20 40 60 80 6.6 15.9 6.5 17.9 20 21.1 24.7 16.3 39.1 45.7 34.3 26 48.3 31.9 31.3 38 33.4 28.9 11.1 3 22 63 25 45 34 Prosen
Fisika Matematika Kimia Bhs Ing Bhs Ind
Baik Cukup Kurang Gagal Minat Keberhasilan Mhs Baru 1993/94 FT
Semester Gasal & Genap 1993/94
Jumlah mhs : 558 (F) ; 554 (M) ; 478 (K) ; 486 (Ing) ; 506 (Ind) Sumber : Data Nilai PD I FT Ubaya
0 20 40 60 80 100 46 17.3 30.7 12.9 17 36 32 8.1 58.5 26.7 32 62.8 Prosen TE/TM TK TMI IF Berminat Lulus baik/cukup Tidak lulus Fisika Mhs Tahun Ajaran 1993/1994
(Fisika I, semester gasal)
Peserta Fisika I : TE/TM(41) ; TK(75) ; TMI(356) ; IF(86) Sumber : Angket Tim Fisika & Data Nilai PD I FT Ubaya
Gambar 6
Korelasi antara minat dan kelulusan pada masing-masing mata ajaran akan dikonfirmasikan kembali pada akhir semester gasal 1996/1997 ini. Terlepas dari adanya korelasi kuat tersebut atau tidak, minat yang tinggi terhadap suatu mata ajaran tentu merupakan modal yang sangat baik dalam proses belajar mengajarnya nanti.
Harapan tentang karakter dan sikap dosen
Walaupun dalam angket istilah yang dipakai adalah guru, tentu masih amat relevan jika istilah itu di-ganti dengan dosen dalam interpretasinya di sini. Hasil angket dapat dilihat pada gambar 7. Harapan yang amat besar adalah agar dosen bersikap jujur, tidak malu mengaku tidak tahu bila ia tidak dapat menjawab pertanyaan mahasiswa. Sikap formal dosen hanya diharapkan ada di dalam kelas, di luar kelas dapat bersikap sebagai teman. Separo dari responden mahasiswa menginginkan dosen yang be-tul-betul menguasai ilmunya, termasuk apabila yang bersangkutan kurang dapat mengajar. Ternyata jumlahnya dua kali lebih besar daripada kelompok yang berharap dosen piawai mengajar walau kurang menguasai ilmunya.
Gambar 7 Harapan tentang cara mengajar dan evaluasi dosen
Harapan mahasiswa tampak amat rasional, separo lebih dari mereka ingin dosen melontarkan pertan-yaan-pertanyaan dalam kuliah, juga tidak keberatan jika diberi PR, test, dan tugas-tugas. Justru mereka tidak menyukai dosen yang pasif, hanya bersikap menunggu pertanyaan mahasiswa, dan mengajar tanpa memberikan catatan. Mereka ingin kuliah berjalan santai, tidak tegang akibat keseri-usan dan disiplin ketat dosennya. Kuliah yang kering, hanya menyajikan teori, tidak begitu disukai.
0 20 40 60 80 100 42 42.7 69 54 5 69.3 44.6 14.4 80 9.3 27.5 57.8 Prosen TE/TM TK TMI IF Berminat Lulus baik/cukup Tidak lulus Matematika Mhs Tahun Ajaran 1993/1994
(Matematika I, semester gasal)
Peserta Matematika I : TE/TM(40) ; TK (75) ; TMI (356) ; IF (83) Sumber : Angket Tim Fisika & Data Nilai PD I FT Ubaya
0 20 40 60 80 100 32 87 16 26 50 10 62 40 Prosen
selalu dapat menjawab tak malu mengaku tak tahu berusaha walau tak tahu kemampuan mengajar > ilmu penguasaan ilmu > mengajar formal di dalam & luar kelas formal hanya di dalam kelas informal di dlm & luar kelas
Karakter dan Sikap Guru Harapan Mhs Baru FT Tahun Ajaran 1996/1997
Responden : 551 orang
Diharapkan dosen tidak mengaitkan penilaian dengan perilaku mahasiswa, dan soal ujian diharapkan mirip dengan soal latihan. Hal-hal selebihnya dapat dilihat pada gambar 8 dan 9.
Gambar 8
Gambar 9 Perilaku mahasiswa dalam belajar
Yang perlu digarisbawahi adalah minat membaca buku rujukan yang hanya mencapai separo jumlah mahasiswa, ketergantungan pada pengajar yang cukup tinggi, dan pengakuan tanggung-jawab ter-hadap keberhasilan dirinya sendiri. Hasil lengkap dapat dilihat pada gambar 10.
Pendapat mahasiswa tentang fisika
Bagian ini amat menarik bagi para fisikawan yang tergabung dalam tim Fisika FT Ubaya. Mayoritas mahasiswa mengakui bahwa fisika memang dibutuhkan untuk pengembangan iptek, walaupun se-bagian dari mereka masih meragukan perlunya fisika diajarkan di FT. Ternyata mereka menemui ke-sulitan mempelajari fisika semasa di SMU, hal ini karena salah asuhan yang mengakibatkan
timbul-0 20 40 60 80 100 61 11 55 72 24 55 49 66 72 56 79 2 78 67 41 25 7 93 Prosen
memberi pertanyaan dalam kuliah menunggu pertanyaan siswa banyak memberi tes, PR, tugas menyederhanakan bahan ajaran membuat bahan menantang menyesuaikan tk. kesulitan bahan thd. siswa bahan harus selesai sesuai silabus tidak terlalu cepat agar sempat mencatat memperhatikan siswa terlemah mengajar sesuai dengan buku rujukan membuatkan hand-out tanpa memberi catatan banyak memberi contoh soal banyak memberi contoh terapan mengutamakan teori terlebih dulu menyajikan lelucon mengajar dengan serius, disiplin mengajar dengan santai, tapi tegas
Metode Mengajar Guru Harapan Mhs Baru FT
Tahun Ajaran 1996/1997
Responden : 551 orang Sumber : Angket Tim Fisika FT Ubaya
0 20 40 60 80 100 74 32 44 36 21 68 55 Prosen
mengabaikan perilaku siswa bonus bagi siswa rajin mengusahakan semua lulus memperhatikan rata-rata kelas ujian mirip soal tahun-2 lalu ujian mirip soal latihan dalam ujian ada soal baru
Evaluasi Harapan Mhs Baru FT Tahun Ajaran 1996/1997
Responden : 551 orang Sumber : Angket Tim Fisika FT Ubaya
nya kesan fisika itu penuh pengertian abstrak, sehingga terdapat banyak rumus yang harus dihafal. Hal yang cukup membesarkan hati adalah hanya sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan nilai NEM fisika lebih kecil daripada 4,0, dan cukup banyak yang merasa bahwa sebenarnya mereka dapat menyukai fisika. Untuk membebaskan mereka dari kesulitan mempelajari fisika tampaknya pengajar fisika harus banyak memberikan contoh-contoh nyata dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, dan juga melakukan penjelasan konsep melalui pendekatan fisis, bukan matematis, walaupun sebagian besar dari mereka merasa tidak terusik dengan kehadiran matematika dalam fisika. Gambar 11 menunjukkan pendapat-pendapat ini untuk tiap jurusan.
Gambar 10 Ubaya di mata mahasiswa baru
Latar belakang mahasiswa mengambil keputusan untuk kuliah di Ubaya amat menarik pula untuk dilihat. Ternyata mereka datang karena mutu. Nama dan mutu Ubaya dinilai naik cukup signifikan dalam kurun waktu 3 tahun seperti tampak pada gambar 12. Demikian pula peran orang tua mening-kat dalam membantu anaknya memutuskan untuk kuliah di Ubaya.
Hasil angket awal semester ini nantinya akan lebih berbicara apabila sudah digabungkan dengan angket tengah semester dan hasil prestasi belajar akhir semester. Dengan demikian, gambaran tentang mahasiswa FT yang sedang dihadapi dapat kian diperjelas, sehingga dapat segera diambil langkah-langkah untuk mengantisipasinya. Mudah-mudahan bermanfaat.
Medio-November 1996 0 20 40 60 80 100 25 76 53 51 93 64 57 75 66 8 69 32 91 Prosen
membuat catatan lengkap mencatat yang penting saja mendengarkan tanpa mencatat membaca rujukan bertany a pada guru bertany a pada teman ikut kelompok belajar persiapan pra pelajaran membuat ringkasan pra ujian ujian mengandalkan catatan sukses tergantung penyajian guru sukses tergantung tk. kesulitan m.a. sukses tergantung cara belajar siswa
Perilaku Mhs Baru FT Tahun Ajaran 1996/1997
Responden : 551 orang Sumber : Angket Tim Fisika FT Ubaya
Gambar 11 Gambar 12 0 20 40 60 80 100 15 73 37 92 59 78 27 59 5 70 38 87 62 66 18 68 5 65 31 85 69 75 16 73 9 48 23 77 58 79 17 63 Prosen NEM < 4.0 Sebenarnya suka Mudah di SMU
Penting bagi iptek
Perlu diajarkan di FT
Banyak hafalan rumus
Banyak matematik Pengertian abstrak TE/TM TK TMI IF
Profil Fisika Mhs Baru FT
Tahun Ajaran 1996/1997
Responden : TE/TM(73) ; TK(76) ; TMI(274) ; IF(128) Sumber : Angket Tim Fisika FT Ubaya
0 20 40 60 80 100 24 76 15 15 2 7 32 89 15 21 1 4 Prosen
Terkenal Bermutu Ikut teman Anjuran ortu Cepat lulus Murah
1993/1994 1996/1997
Keputusan Mhs Baru Memilih Ubaya
Tahun Ajaran 1993/94 dan 1996/97
Responden : 1993(544) ; 1996(551) Sumber : Angket Tim Fisika FT Ubaya