• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS PENDIDIKAN LIFE SKILL SMA MUHAMMADIYAH 02 KAB. PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS UPAYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS PENDIDIKAN LIFE SKILL SMA MUHAMMADIYAH 02 KAB. PEKALONGAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

61

A. Analisis Pengembangan Kreativitas di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan.

Pengembangan kreativitas yang dilakukan atau yang ada di SMA Muhammadiyah 02 kab. Pekalongan terkait dengan pendidikan yang berbasis life skill, untuk kegiatan pengembangan dibidang otomotif siswa diajarkan tentang memodifikasi body motor dan memperbaiki system komponen, sementara dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) siswa di ajarkan dengan progam pengenalan dan pengembangan terhadap jaringan komputer, desain grafis dan semacamnya dan terkait dengan tatabusana pembelajaran berkisar diranah pembuatan model pakaian dan menjahit. Di bidang kelistrikan bentuk kreatifitas SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan masih bersifat tentang kelistrikan dasar belum spesifik.

Pelaksanaan kegiatan ini di maksudkan agar siswa nantinya dapat mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan jalur bidang yang di tempuh, sehingga siswa memiliki bekal ketrampilan khusus dan Memiliki pengetahun yang lain diluar pembelajaran pada umumnya sehingga nanti ketika lulus siswa siap bersaing dalam dunia kerja yang membutuhkan ketrampilan pada bidang tertentu.

Kegiatan pengembangan kreativitas yang ada di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, pelaksanaannya dimasukan kedalam

(2)

kurikulum muatan lokal dan jam tambahan yang diberikan setelah mata pelajaran umum. Dilaksanakan dalam seminggu dua kali, dengan mendatangkan instruktur-instruktur dari balai pelatihan kerja yang sesuai dengan bidangnya dan dibantu oleh guru pengampu mata pelajaran yang terkait dibidang keterampilan tersebut.

Menurut Andi Rusdi selaku Waka kurukulum mengatakan;...”guru instruktur yang kami datangkan dari balai pelatihan kerja kabupaten pekalongan untuk mengajarkan pengembangan kreativitas bagi para siswa di SMA Muhammadiyah 02 kab.Pekalongan ini yang sesuai dengan standar pelatihan....”1

Hal senada juga dikatakan oleh febrianto

Dalam pelatihan pengembangan kreativitas yang ada di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan program teknik otomotif febrianto mengatakan; ’’saya menerapkan standar pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaan...”2

Pelatihan teknik otomotif yang di ajarkan pertama dengan membagi beberapa tahapan;

Tahapan kelompok unit kompetensi umum/dasar ini meliputi prosedur pengenalan dan penggunaan alat-alat dalam teknik otomotif, pada tahap ini siswa baru diperkenalkan dengan fungsi penggunaan pada peralatan teknik otomotif, kedua kelompok unit kompetensi inti, meliputi memperbaiki komponen sistem siswa mulai di ajarkan tentang kinerja kompenen mesin dan mendiaknosa kerusakan, dan tahap selanjutnya merakit memasang komponen

1

Andi Rusdi, Waka SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan, Wawancara yang dilaksanakan tanggal 29 April 2014.

2 Febriyanto, Guru Instruktur Otomotif di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan,

(3)

lalu menguji, kemudian melakukan penilaian komponen, dan unit kompetensi khusus memeliputi memelihara dan memperbaiki sistem menegement engine. yaitu memfungsikan kompenen mesin secara maksimal.3

Mengenai pengembangan kreatifitas yang meliputi bidang TIK, pembelajaran yang disampaikan tentang pengetahuan tentang komputer dan jaringan komputer serta membekali siswa dengan program-program desain seperti keterampilan coreldraw, photoshop dan autocad. 4

Menyangkut bidang kelistrikan pengembangan kreativitasnya meliputi pelatihan yang masih dalam tahap dasar pengenalan dan pencegahan terhadap hubungan arus pendek yang biasa terjadi karena kelebihan tegangan dalam aliran listrik.5

Di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan tidak hanya program otomotif, TIK dan kelistrikan yang menjadi bagian dari program pengembangan kreativitas, akan tetapi ada juga program tata busana.

Widya ningrum selaku guru intruktur tata busana mengatakan:”…..Pelatihan kepada siswa tentang berkreasi membuat model dan teknik-teknik dalam mendesain pakaian serta praktek menjahit.” 6

Hal ini juga didukung oleh pernyataan waka kurikulum sebagai berikut:

Menurut Andi Rusdi selaku waka kurikulum. Dia mengatakan bahwa:

3 Febriyanto, Guru Instruktur Otomotif di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. 4

Ani Fitriani, Guru Teknologi dan Informatika Komputer SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan.

5 Mulyono, Guru fisika SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan.

(4)

“…….bidang teknik otomotif, kelistrikan dan computer, di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan ini, kami juga memberikan pelatihan keterampilan menjahit dengan mendesain dan membuat model pakaian.”7

Diharapkan dengan adanya pengembangan kreativitas yang beragam ini ketrampilan siswa bisa lebih terasah, dan secara tidak langsung bisa lebih aktif dalam kegiatan ini, kedepannya bekal ketrampilan yang sudah di pelajari bisa memberikan kontribusi dalam dunia kerja.

Jadi bisa dikatakan bahwa pengembangan kreativitas yang ada di SMA Muhammadiyah Kab. 02 Pekalongan terkait dengan kreativitas siswa masih dalam tahapan memperdalam keterampilan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Dari wawancara yang dilakukan kepada siswa yang ada di SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan, mereka menyatakan tertarik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan kreativitas yang diadakan sekolah selain untuk melatih ketrampilan siswa itu sendiri juga untuk bekal kedepannya setelah lulus nanti.

Analisis ini digunakan untuk mendapatkan jawaban dari fokus penelitian yang penulis ajukan dengan cara mengelola hasil data observasi atau pengamatan langsung dalam kegiatan pengembangan kreativitas bagi siswa-siswa di SMA Muhammadiyah 02 kab. Pekalongan yang dilaksanakan dan juga dengan melakukan wawancara kepada para siswa, guru, khususnya

(5)

guru instruktur dan juga kepada Bapak Kepala Sekolah di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan.

B. Analisis Pendidikan Life Skill di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan.

Program pendidikan life skill bagi siswa di SMA Muhammadiyah 02 Kab.Pekalongan dikemas dalam struktur pembagian tugas yang jelas berdasarkan panduan pelatihan dengan menempatkan dasar life skill. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa dasar life skill dalam bidang teknik banyak dibutuhkan dalam dunia kerja, dengan melakukan pendekatan-pendekatan pengembangkan life skill yang dimiliki siswa ketika nanti lulus atau menyelesaikan belajar di SMA Muhammadiyah 02 kab. Pekalongan di maksudkan agar dapat terserap sebagai tenaga kerja yang memiliki ketrampilan.

Sistem yang di gunakan dalam program pendidikan life skill ini dinyatakan dalam bentuk satuan pelajaran yang meliputi kegiatan tatap muka, penugasan, dan kegiatan mandiri. Penugasan adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh oleh guru instruktur untuk mencapai standar kompetensi. Bentuk penugasan terstruktur yaitu pemberian tugas individu, pemberian tugas kelompok, melakukan test sederhana,kegiatan praktek dan lain sebagainya.

Pengembangan kegiatan mandiri meliputi pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru

(6)

instruktur untuk untuk mencapai standar kompetensi, berbentuk seperti tugas kegiatan praktik.

Menurut Kepala Sekolah di SMA Muhammadiyah 02 Pekalongan, kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari pengembangan pembelajaran Muatan lokal yang diterapkan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan. Dengan adanya kegiatan pengembangan diri berbasis Life Skill, maka mutu pendidikan yang ditargetkan oleh sekolah bisa turut dikembangkan sehingga secara prestise SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan akan mendapatkan penilaian yang baik dari pemerintah dan masyarakat.8

Pelaksanaan kegiatan pendidikan life skill bagi siswa di SMA Muhammadiyah 02 kab. Pekalongan diatur dalam kurikulum sekolah diletakkan pada unsur pembelajaran tambahan. Artinya bahwa pendidikan life skill siswa dilakukan lewat program Ekstra Kurikuler. dengan pengelompokkan yang didasarkan pada minat para siswa. Pengelompokkan tersebut dimaksudkan agar siwa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan bidangnya. Sehingga dalam prakteknya nanti siswa tidak banyak menemukan kesulitan mempelajari bidang ketrampilan yang di ambil dan selain itu para siswa lebih bisa bekerja sama dengan satu kelompoknya dalam mengasah kemampuan ketrampilan bidang yang digelutinya

8

(7)

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan kreativitas dalam Pendidikan Life Skill di SMA Muhammadiyah 02 kab. Pekalongan

Dalam kegiatan pengembangan diri bagi para siswa di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan tentunya terdapat beberapa faktor mempengaruhinya. Faktor-faktor tesebut dapat diklasifikasikan menjadi pendukung dan penghambat dari pelaksanaan program pengembangan diri tersebut.

Adapun hal-hal yang menjadi dukungan pengembangan kreativitas siswa yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan pada Tahun Pelajaran 2013/2014, diantaranya:

1. Adanya potensi yang luas lapangan pekerjaan yang mengandalkan kreativitas serta ketrampilan khususnya dalam bidang teknik, dengan diadakannya pengembangan kretivitas berbasis iptek, memungkinkan para lulusan nantinya siap bersaing dalam dunia kerja.

2. Pelaksanaan metode dan cara-cara yang cukup efektif dalam pengembangan diri siswa melalui tahapan-tahapan dalam rangka mengembangkan kreativitas siswa. Dukungan dari semua pihak yang ada di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan terhadap pengembangan diri siswa sangatlah tinggi, termasuk dari Kepala Sekolah, guru, orang tua atau wali siswa.

3. Besarnya minat para siswa untuk secara sadar dan penuh semangat memilih dan mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan Ekstra kurikuler dan

(8)

juga tambahan-tambahan jam pelajaran sebagai sarana dan wahana mengembangkan segala potensi yang dimiliki siswa.

Sedangkan faktor penghambat pengembangan kretivitas siswa yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan pada Tahun Pelajaran 2013/2014, diantaranya:

1. Masih kurangnya fasilitas atau sarana pendukung yang dapat mengoptimalkan kegiatan pengembangan kreativitas bagi siswa secara intensif dan efesien. Keberadaan peralatan ataupun media pendukung yang masih relatif terbatas membuat kegiatan pengembangan diri siswa sering kali dilakuakan dengan menggunakan metode dan alat-alat yang manual. 2. Daya kemampuan siswa di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan

masih dalam standar yang belum begitu baik, atau masih dalam keadaan yang cukup. Belum dilakukan seleksi dan penjaringan siswa secara ketat dari siswa yang masuk atau mendaftarkan diri di sekolah tersebut. Hal ini tentu membuat para guru harus bekerja secara optimal dalam melatih kegiatan untuk mengembangkan kreativitas serta ketrampilan pada diri siswa-siswi tersebut.

3. Masih rendahnya respon atau dukungan dari pihak-pihak yang dapat dijadikan sebagai mitra kerja sama untuk pengembangan diri siswa, termasuk masih kurangnya perhatian pengelola untuk bersama-bersama membantu pengembangan program sekolah dengan melakukan upaya pencarian bantuan-bantuan yang mendukung kegiatan pengembangan

(9)

kreativitas bagi para siswa di SMA Muhammadiyah 02 Kab. Pekalongan tersebut.9

9

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan gambar satelit cuaca pada tanggal 6 Juni 2015 hingga 7 Juni 2015 yang diambil mulai jam 01.00 sampai 12.00 UTC (08.00-07.00 WIB) memperlihatkan awan-awan konvektif

Jumlah kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat baik dengan instansi dalam dan luar negeri berdampak pada peningkatan suasana akademik di Program

Dari hasil perhitungan IRR yang di dapat, menunjukkan bahwa nilai IRR rata-rata dari usahatani padi di Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Lampung Timur nilainya

Menurut Kusmono (2001:346), strategi penetapan harga adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menetapkan harga atas produk yang dipasarkan untuk menghasilkan

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kendala yang terjadi terkait dengan pengembangan ekowisata di Kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, (2) untuk

Saya tidak mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan organisasi karena orang lain memiliki kemampuan yang lebih dari saya. 35 Kesuksesan yanng saya raih karena

Penelitian ini menyelidiki variasi suhu proses furnace brazing antara logam induk baja mild steel dengan logam pengisi tembaga.. Metode penyambungan antara mild steel dengan

Rasio Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng- cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh