PENGGUNAAN AGENSIA HAYATI Trichoderma koningii Oud.
UNTUK MENEKAN JAMUR AKAR COKELAT
(Phellinus noxius) PADA PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO
DI RUMAH KASSA
SKRIPSIALPRISNI SURBAKTI 060302005 HPT
DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGGUNAAN AGENSIA HAYATI Trichoderma koningii Oud.
UNTUK MENEKAN JAMUR AKAR COKELAT
(Phellinus noxius) PADA PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO
DI RUMAH KASSA
SKRIPSI
ALPRISNI SURBAKTI 060302005 HPT
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Disetujui oleh, Komisi Pembimbing
Ir. Lahmuddin Lubis, MP Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M. Agr
Ketua Anggota
ABSTRACT
Alprisni Surbakti,“The Utilization of Biological Agent
Trichoderma koningii Oud. to Emphasize Brown Root Rot (Phellinus noxius) on Cacao Nursery in Green House”. Supervised by Lahmuddin Lubis and Mukhtar Iskandar Pinem. The thump of modern system plantation that very depend on synthetic fungicide awaked our consciousness to set back biological management sketch in our plantation system now. The research aimed to know the potential of
T. koningii Oud. to emphasize brown root rot (Phellinus noxius) in cacao nursery at several media and dossage. The research was held in Green House of
Agriculture Faculty, University of North Sumatera, Medan. The research used Randomized Block Design non-factorial with 10 treatment (T0 (control), T1 (T. koningii in corn media 15 g/ polybag), T2 (T. koningii in corn media 25 g/ polybag), T3 (T. koningii in corn media 35 g/ polybag), T4 (T. koningii in rice
media 15 g/ polybag), T5 (T. koningii in rice media 25 g/ polybag), T6 (T. koningii in rice media 35 g/ polybag), T7 (T. koningii in bran media 15 g/
polybag), T8 (T. koningii in bran media 25 g/ polybag), and T9 (T. koningii in bran media 35 g/ polybag)) with three replications.
The result showed that the disease incidence and severity only come on T0 (control)with 77,78% and 19,44%. The longest primary radix is in T2 (T. koningii in corn media 25 g/ polybag) with 47,67 cm that give no real different effect with T1, T3, T4, T5, T6, T7, T8, T9 then the shortest is in T0 (control) with 23 cm that showed real different effect with the other treatment. The highest spores number is in corn media with 0,88 x 108 then followed by bran at 0,33 x 108 spores number and rice at 0,2 x 108. The furnishing of T. koningii
ABSTRAK
Alprisni Surbakti,“Penggunaan Agensia Hayati
Trichoderma koningii Oud. Untuk Menekan Jamur Akar Cokelat (Phellinus noxius) Pada Pembibitan Tanaman Kakao Di Rumah Kassa”.
Dibimbing oleh Lahmuddin Lubis dan Mukhtar Iskandar Pinem. Dampak sistem budidaya tanaman modern yang sangat tergantung pada fungisida sintetik menggugah kesadaran kita untuk menempatkan kembali kerangka pengendalian hayati secara klasik dalam sistem budidaya tanaman kita saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Trichoderma koningii Oud.dalam menekan perkembangan penyakit jamur akar cokelat (Phellinus noxius) pada pembibitan tanaman kakao dalam berbagai dosis dan media. Penelitian
dilaksanakan di Rumah Kassa, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non-faktorial dengan 10 perlakuan (T0 (kontrol), T1 (T. koningii dalam media jagung 15 g/ polibag), T2 (T. koningii dalam media jagung 25 g/ polibag), T3 (T. koningii
dalam media jagung 35 g/ polibag), T4 (T. koningii dalam media beras 15 g/ polibag), T5 (T. koningii dalam media beras 25 g/ polibag), T6 (T. koningii dalam media beras 35 g/ polibag), T7 (T. koningii dalam media dedak 15 g/ polibag), T8 (T. koningii dalam media dedak 25 g/ polibag), T9 (T. koningii dalam media dedak 35 g/ polibag) ) dengan tiga ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas dan kejadian penyakit hanya terdapat pada perlakuan T0 (kontrol) yaitu sebesar 19,44% dan 77,78%. Akar tunggang terpanjang yaitu pada perlakuan T2 (T. koningii dalam media jagung 25 g/ polibag) yaitu 47,67 cm yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan T1, T3, T4, T5, T6, T7, T8, T9 dan yang terpendek pada perlakuan T0 (kontrol) yaitu 23 cm yang menunjukkan efek berbeda nyata dengan perlakuan lain. Jumlah spora tertinggi terdapat pada media jagung yaitu 0,88 x 108 diikuti dedak 0,33 x 108 dan kemudian beras 0,2 x 108. Pemberian jamur T. koningii menunjukkan efek yang tidak nyata pada derajat kemasaman tanah.
RIWAYAT HIDUP
Alprisni Surbakti lahir pada 15 April 1986 di Rantau, Aceh Timur. Merupakan anak kelima dari enam bersaudara pasangan Bapak Neken Surbakti dan Ibu Saminah br. Tarigan.
Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut: - Lulus dari SD YKPP 1 Prabumulih pada tahun 1998
- Lulus dari SLTP YKPP Prabumulih pada tahun 2001 - Lulus dari SMA Negeri 11 Yogyakarta pada tahun 2004
- Tahun 2006 diterima di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan melalui jalur SPMB.
Semasa kuliah penulis aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan yakni menjadi Anggota Ikatan Mahasiswa Perlindungan Tanaman (IMAPTAN) (2006-2011), Pengurus Badan Kenadziran Musholla (BKM) Al- Mukhlisin (2007-2009), Anggota Komunikasi Muslim (KOMUS) HPT (2006-2011). Penulis juga pernah menjadi asisten laboratorium pada beberapa praktikum yaitu Dasar Perlindungan Tanaman (2007-2010), Mikologi dan Bakteriologi (2008), Penyakit Penting Tanaman Utama Perkebunan (2009), Mikrobiologi Pertanian (2009) dan Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (2010). Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PTPN III Afd. VII Kebun Rambutan pada tahun 2010 dan melaksanakan penelitian skripsi di Rumah Kassa Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan November 2010 sampai April 2011.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “PENGGUNAAN AGENSIA HAYATI Trichoderma koningii Oud. UNTUK MENEKAN JAMUR AKAR COKELAT (Phellinus noxius) PADA PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO DI RUMAH KASSA” yang disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada komisi pembimbing Ir. Lahmuddin Lubis, MP selaku ketua dan Ir. Mukhtar Iskandar Pinem, M. Agr selaku anggota yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat.
Medan, Juni 2011
DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 3 Hipotesa Penelitian ... 3 Kegunaan Penelitian ... 3 TINJAUAN PUSTAKA Sistematika Tanaman ... 4 Botani Tanaman ... 4 Syarat Tumbuh ... 7 Tanah ... 7 Iklim ... 7
Biologi Penyebab Penyakit ... 8
Daur Hidup ... 11
Gejala Serangan... 12
Pengelolaan Penyakit ... 13
Trichoderma koningii Oud ... 14
Biologi Trichoderma koningii Oud ... 15
Ekologi Trichoderma koningii Oud ... 16
Fisiologi Trichoderma.koningii Oud ... 19
Komposisi Nutrisi Media Organik ... 21
Jagung dan Beras ... 21
Dedak Padi ... 22
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ... 23
Bahan dan Alat ... 23
Metode Penelitian ... 23
Pelaksanaan Penelitian ... 25
Penyediaan Sumber Inokulum Phellinus noxius... ... 25
Penyediaan Jamur Trichoderma koningii Oud... ... 26
Perbanyakan Trichoderma koningii Oud... 26
Persiapan Benih... ... 26
Pengaplikasian Trichoderma koningii Oud ... 28
Penanaman Benih ... 28
Pembuatan Food Base Phellinus noxius ... 29
Inokulasi Food Base Phellinus noxius ... 30
Pemeliharaan ... 30
Peubah Amatan ... 30
Persentase Serangan (Kejadian Penyakit) P. noxius... 30
Intensitas Penyakit(%) P. noxius ... 31
Jumlah Konidia T. koningii Pada Media Organik ... 32
Panjang Akar Tunggang... 33
Derajat Kemasaman Tanah (pH tanah) ... 33
HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase Serangan (Kejadian Penyakit) P. noxius... 34
Intensitas Penyakit (%) P. noxius ... 35
Jumlah Konidia T. koningii Pada Media Organik ... 37
Panjang Akar Tunggang... 38
Derajat Kemasaman Tanah (pH tanah) ... 39
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 41
Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Judul Hlm.
1. Komposisi nutrisi jagung putih pipilan dan beras giling (sosoh) ... 21 2. Data pengamatan persentase serangan (kejadian penyakit)
pada pengamatan 10, 12 dan 14 msi ... 34 3. Data pengamatan intensitas penyakit (%) pada pengamatan 10, 12
dan 14 msi... 36
4. Data pengamatan jumlah konidia T. koningii pada pengamatan
9, 17 dan 25 hsi pada media jagung, beras, dedak ... 37 5. Data panjang akar tunggang akibat pengaplikasian jamur T.koningii
melalui media jagung, beras dan dedak ... 38 6. Rataan pH tanah akibat pengaplikasian T. koningii ... 39
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hlm.
1. a) Basidiocarp tipis dan datar pada media serbuk gergaji b) Arthrospora dari Phellinus noxius pada media PDA
c) Trichocyst dari Phellinus noxius pada media PDA ... 10
2. Biakan murni Phellinus noxius pada media PDA ... 11
3. Daur penyakit jamur akar cokelat ... 11
4. Tubuh buah P. noxius di lapangan (a) muda (b) tua ... 12
5. Biakan murni Trichoderma koningii pada media PDA... 15
6. Trichoderma koningii ... 16
7. Sketsa penanaman benih ... 29
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Hlm.
1. Bagan percobaan penelitian ... 45 2. Bagan plot penelitian ... 46 3. Data pengamatan kejadian penyakit (%) P. noxius pada pembibitan
tanaman kakao di rumah kassa (10 msi) ... 47 4. Sidik ragam kejadian penyakit 10 msi ... 47 5. Data pengamatan kejadian penyakit (%) P.noxius pada pembibitan
tanaman kakao di rumah kassa (12 msi) ... 48 6. Sidik ragam kejadian penyakit 12 msi ... 48 7. Data pengamatan kejadian penyakit (%) P. noxius pada pembibitan
tanaman kakao di rumah kassa (14 msi) ... 49 8. Sidik ragam kejadian penyakit 14 msi ... 49 9. Data pengamatan intensitas penyakit (%) P.noxius pada pembibitan
tanaman kakao di rumah kassa (10 msi) ... 50 10. Sidik ragam intensitas penyakit 10 msi ... 50 11. Data pengamatan intensitas penyakit (%) P.noxius pada pembibitan
tanaman kakao di rumah kassa (12 msi) ... 51 12. Sidik ragam intensitas penyakit 12 msi ... 51 13. Data pengamatan intensitas penyakit (%) P.noxius pada pembibitan
tanaman kakao di rumah kassa (14 msi) ... 52 14. Sidik ragam intensitas penyakit 14 msi ... 52 15. Data panjang akar pada pembibitan tanaman kakao di rumah kassa ... 53 16. Sidik ragam panjang akar ... 53 17. Data pengamatan analisis pH tanah ... 54 18. Sidik ragam pH tanah ... 54
19. Biakan murni Phellinus noxius pada media PDA ... 55
20. Gejala serangan bagian atas akibat adanya gangguan pada bagian akar (beberapa daun tampak menguning dan layu) ... 55
21. Gejala serangan pada bagian akar akibat jamur akar cokelat (skala 1) 56 22. Biakan murni Trichoderma koningii pada media PDA... 56
23. Trichoderma koningii pada media (a) jagung (b) beras (c) dedak ... 57
24. Food base yang sudah diinokulasi P. noxius umur 1 bulan ... 57
25. Foto lahan penelitian ... 58