• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI MELALUI SENAM LANSIA DI DESA ADIKARSO KECAMATAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI MELALUI SENAM LANSIA DI DESA ADIKARSO KECAMATAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI MELALUI SENAM LANSIA DI DESA

ADIKARSO KECAMATAN KEBUMEN

KARYA ILMIAHAKHIR NERS

Disusun Oleh :

REMBUN NANDA MITA SARI, S.Kep A31600964

PEMINATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, sata yang bertanda

tangan dibawah ini :

Nama : Rembun Nanda Mita Sari

NIM : A31600964

Program Studi : Keperawatan Ners

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif

(Nonexclusive Royalty-Free Right ) atas karya ilmiahsaya yang berjudul :

ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI

MELALUISENAM LANSIA DI DESA ADIKARSO KECAMATAN

KEBUMEN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak bebas Royalti

Nonekslusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,

mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini

saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Gombong, Kebumen

Tanggal :

Yang Menyatakan :

(6)

vi Program Profesi Ners

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Agustus, 2017

Rembun Nanda Mita Sari, S. Kep1), Marsito,S. Kep. Sp.Kom2)

ABSTRAK

ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI MELALUISENAM LANSIA DI DESA

ADIKARSO KECAMATAN KEBUMEN

Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberculosis, mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia khususnya lansia. Sedangkan data dari Puskesmas Kebumen II prevalensi hipertensi pada bulan Maret 2017 – Mei 2017 sebanyak 260 kasus. Penatalaksanaan yang tepat untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan senam lansia.

Tujuan umum : untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien hipertensi melalui senam lansia.

Hasil asuhan keperawatan : Dari hasil pengkajian dari 5 keluarga memiliki riwayat hipertensi. Masalah prioritas yang didapatkan yaitu kurangnya pengetahuan tentang penyakit.

Intervensi dan implementasi yang menjadi focus penulis yang dilakukan selama perawatan pada lima sampel yaitu dengan mengukur tekanan darah lansia sebelum melakukan senam, melakukan observasi gerakan dan tahapan – tahapan senam saat pasien melakukan senam dan setelah melakukan senam diukur kembali tekanan darah pasien. Kemudian dihitung selisih penurunan tekanan darah yang terjadi.

Rekomendasi : Senam lansia dapat dijadikan kegiatan rutin 2 x seminggu diposyandu.

Kata kunci: Hipertensi, Penurunan Tekanan Darah, Senam Lansia

(7)

vii SI Nursing Study Program of

MuhammadiyahGombong Health Sciences Institute KTAN, August, 2017

Rembun Nanda Mita Sari 1), Marsito, S. Kep.M.Kep2)

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF BLOOD PRESSURE DECREASE IN HYPERTENSION PATIENTS THROUGH THE ELDERLY

GYMNASTICSIN ADIKARSO VILLAGE KEBUMEN

Background: Hypertension is the third leading cause of death after stroke and tuberculosis, reaching 6.7% of the mortality population at all ages in

Indonesia, especially the elderly. While data from Puskesmas Kebumen II prevalence of hypertension in March 2017 - May 2017 counted 260 cases. Appropriate management to lower blood pressure is with elderly gymnastics. General purpose: to know the description of nursing care in hypertensive patients through elderly gymnastics.

Results of nursing care: From the results of the assessment of 5 families have a history of hypertension. The priority problem is the lack of knowledge about the disease.

Intervention and implementation of the author's focus during the treatment of five samples is by measuring the elderly's blood pressure before doing gymnastics, observing the movements and stages of gymnastics when the patient performs gymnastics and after doing gymnastics is measured again the patient's blood pressure. Then the calculated difference in the decrease in blood pressure that occurs.

Recommendation: Gymnastics elderly can be used as a routine activity 2 x a week diposyandu.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir yang berjudul Analisis

Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Melalui Senam Lansia Di

Desa Adikarso Kecamatan Kebumen dengan lancar.

Karya Ilmiah Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Ners pada Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari bahwa dalam

menyusun Karya Ilmiah Akhir ini masih banyak kekurangan. Dalam

penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini penulis mendapatkan banyak masukan dan

bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Ibu Hj. Herniyatun M.Kep, Ns selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan izin dalam

tugas Karya Ilmiah Akhir ini.

2. Isma Yuniar, M.Kep selaku Ketua Program studi S1 Keperawatan, yang

telah telah mengizinkan pembuatan Tugas Karya Ilmiah Akhir ini.

3. Marsito, M. Kep. Sp. Kom selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis dari persiapan hingga

terselesaikannya Karya Ilmiah Akhir ini.

4. Dewan penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran untuk

perbaikan Karya Ilmiah Akhir ini.

5. Seluruh dosen dan staff STIKES Muhammadiyah Gombong yang

membantu dalam kelancaran penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini.

6. Kepala Desa dan staff karyawan/ karyawati pemerintahan desa Adikarso

Kecamatan Kebumen yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

(9)

ix

7. Orang tuaku tercintadan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan

doa, motivasi, dukungan moral dan material untuk dapat menyelesaikan

karya tulis ini.

8. Untuk Suamiku (Prasetyo Adi Nugroho) dan Putraku (Devin Kumara Adi

Prihatmaja) yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada saya

dalam terselesaikannya Karya Ilmiah Akhir ini.

9. Teman-teman khususnya pogram profesi ners keperawatan angkatan 2017

yang telah sama-sama berjuang dalam menyelesaikannya Tugas Akhir ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis berharap Karya Ilmiah Akhir ini dapat bermanfaat bagi

pembaca untuk menambah wawasan. Penulis mengharap saran dan kritik

untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, Agustus 2017

Penulis

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman judul ... i

Halaman Pernyataan Orisinalitas ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Pernyataan Persetujuan Publikasi ... v

Abstrak ... vi A. KonsepDasar Lansia ... 6

B. Konsep Dasar Senam Lansia ... 9

C. Konsep Dasar Hipertensi ... 13

D. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori ... 23

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN A. Profil Lahan Praktik ... 37

B. Ringkasan Asuhan Keperawatan ... 38

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Karakteristik Pasien ... 48

B. Analisa Masalah Keperawatan ... 50

C. Analisa Intervensi Keperawatan... 52

D. Inovasi Tindakan Keperawatan ... 53

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 57

B. Saran ... 58

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Pathway ... 17

Tabel 2.1 Kategori Hipertensi ... 23

Tabel 4.1 Analisis penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama

bidang kedokteran, termasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotika yang

mampu “melenyapkan” berbagai penyakit infeksi, berhasil menurunkan angka

kematian bayi dan anak, memperlambat kematian, memperbaiki gizi dan

sanitasi sehingga kualitas dan umur harapan hidup meningkat. Akibatnya,

jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah banyak, bahkan cenderung

lebih cepat dan pesat (Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2014).

Penduduk usia lanjut di negara berkembang pada tahun 2013 diperkirakan

sebanyak 554 juta jiwa dari 7200 juta jiwa penduduk dunia. Jumlah ini akan

meningkat pada tahun 2050, yakni menjadi sekitar 1600 juta jiwa dari 9600

juta jiwa penduduk dunia (Kemenkes RI, 2014). Indonesia termasuk dalam

lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Pada tahun

2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia sebanyak 18,781 juta jiwa dan

diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa

(Kemenkes RI, 2015).

Lansia adalah sebuah proses normal menjadi tua tanpa suatu kriteria usia

tertentu di mana pada usia itu mengalami berbagai macam perubahan baik

perubahan molekul, sel dan perubahan kemampuan fungsi organ. Ditinjau dari

ilmu geriatri (Jurnal Ilmu Keperawatan, 2016)

Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami

penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit

(Kemenkes RI, 2014). Lebih dari separuh populasi lansia mempunyai tekanan

darah yang lebih dari normal (Santoso, 2010). Penyakit yang lebih dikenal

sebagai tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama dari

perkembangan penyakit jantung dan stroke. Penyakit hipertensi juga disebut

(13)

2

yang dapat dilihat dari luar. Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan,

tetapi secara potensial sangat berbahaya.

Hipertensi telah menjadi masalah utama dalam kesehatan dunia. WHO

memperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi akan terjadi pada tahun

2025 terutama di negara berkembang dari sejumlah 639 juta kasus di tahun

2000 menjadi 1,15 milyar di tahun 2025 (WHO, 2014). Hipertensi merupakan

penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberculosis, yakni mencapai

6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia (Jurnal Ilmu

Keperawatan, 2016). Sedangkan kasus hipertensi esensial di Jawa Tengah

tahun 2011 sebanyak 72,13% (634.860 kasus) dan tahun 2012 sebanyak

67,57% (544.771 kasus) (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan sistolik lebih dari 140

mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi

merupakan penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi

berbagai faktor. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan

fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas

simpatik. Tekanan darah akan meningkat setelah umur 45-55 tahun, dinding

arteri akan mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada

lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit

menjadi kaku (Setiawan, Yunani & Kusyati, 2014).

Cara mencegah dan mengontrol risiko terjadinya hipertensi dengan

berolahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu menurunkan

tekanan darah. Untuk penderita yang sudah berumur 45 tahun keatas biasanya

dianjurkan jalan pagi 30-45 menit, 3-4 kali perminggu dilakukan teratur survei

juga diketahui hanya 55% penderita hipertensi yang berobat secara teratur.

Sementara hanya 27% penderita yang tekanan darahnya dapat terkendali

menjadi normal (Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2014).

Salah satu olahraga yang sangat dianjurkan untuk lansia adalah senam.

Senam lansia pada usia lanjut yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan

kebugaran fisik, sehingga secara tidak langsung senam dapat meningkatkan

(14)

3

penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga akan menjaga

elastisitasnya. Disisi lain akan melatih otot jantung dalam berkontraksi

sehingga kemampuan pemompaannya akan selalu terjaga (Jurnal Ilmu

Keperwatan, 2016).

Senam sangat penting dan efisien untuk mengendalikan tekanan darah,

karena setelah seseorang melakukan senam, tekanan darah akan mengalami

penurunan atau yang dikenal sebagai hipotensi pasca latihan (post exercise

hipotension/PEH). Hipotensi pasca latihan tersebut mengakibatkan adanya

penurunan aktivitas simpatis, penurunan curah jantung dan stroke volume,

serta penurunan total resistensi pembuluh darah perifer dengan merangsang

pelepasan zat vasodilatasi, seperti nitrat oksida. (Anunciacao & Polito, 2011)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jatiningsih, 2016)

dengan judul “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Lanjut

Usia Dengan Hipertensi di Posyandu Lanjut Usia Di Desa Wotgaleh Sukoharjo”menyatakan bahwa terdapat pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lanjut usia dengan Hipertensi di Posyandu lanjut usia Desa

Wotgaleh Sukoharjo. Dari hasil penelitian diketahui rata-rata tekanan darah

sistolik sebelum senam lansia sebesar 167,50 mmHg dan setelah senam

rata-rata tekanan darah sistol menjadi 161,47 mmHg. Sedangkan untuk tekanan

darah diastol rata sebelum senam 88,47 mmHg dan setelah senam

rata-rata tekanan darah diastol menjadi 82,22 mmHg.

Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh (Sundari, 2014) yang berjudul “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di Panti Wreda Usia“Bethany”Semarang yang menunjukkan hasil rata-rata tekanan darah sistolik sebelum yaitu 147.86 sedangkan tekanan darah sistolik

sesudah 142.86 dan tekanan darah diastolik sebelum yaitu 91.43 sedangkan

tekanan darah diastolik sesudah 85.71. Maka, dapat disimpulkan bahwa

pemberian senam lansia sebanyak tiga kali seminggu dalam dua minggu dapat

menurunkan tekanan darah sistole dan diastole.

Beberapa studi terakhir ini menunjukan bahwa kombinasi antara terapi

(15)

4

menurunkan tekanan darah, namun juga menurunkan resiko stroke dan

penyakit jantung iskemik. Terapi dengan obat bisa dilakukan dengan

pemberian obat anti hipertensi, sedangkan untuk terapi tanpa obat bisa

dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari berbagai macam olahraga

yang ada salah satu olahraga yang dapat dilakukan yaitu olahraga senam

lansia (Armilawati, 2007).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kebumen II bahwa

prevalensi hipertensi pada bulan Maret 2017 – Mei 2017 sebanyak 260 kasus

dengan rata – rata kasus ini terjadi pada usia 40 tahun dan lebih banyak terjadi

pada perempuan dibandingkan dengan laki – laki. Berdarkan fenomena diatas,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Penurunan

Hipertensi pada Lansia Melalui Senam Lansia di Desa Adikarso Kecamatan

Kebumen “.

B.Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien hipertensi melalui

senam lansia.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengakajian kasus dengan penyakit hipertensi pada lansia

melalui senam lansia.

b. Memaparkan hasil pengkajian aspek psikososial, gaya hidup dan

emosional pada lansia melalui senam lansia.

c. Melihat intervensi keperawatan pada lansia melalui senam lansia.

d. Memaparkan hasil implementasi senam lansia pada lansia di desa

Adikarso Kecamatan Kebumen.

e. Melihat hasil evaluasi penurunan tekanan darah pada yang dilakukan

pada lansia setelah dilakukan senam lansia.

f. Melihat inovasi kegiatan senam lansia untuk menurunkan tekanan

(16)

5

C.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Keilmuan

Untuk mengembangkan ilmu kesehatan lansia.

2. Manfaat Aplikatif

Menambah inovasi atau memunculkan teknik penurunan tekanan darah

pada lansia.

3. Manfaat Metodelogis

Untuk memberikan gambaran bagaimana cara menurunkan tekanan darah

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Armilawati, Amalia H. Amiruddin. 2007. Hipertensi dan Faktor Resikonya

Dalam Kejadian Epidemiologi. Ujung Pandang: FKM UNHAS.

Astari, dkk. 2012. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah LansiaDengan Hipertensi Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan

DINKES Prov Jateng. (2012). Data informasi kesehatan jawa tengah 2012.

Efendy F danMakhfudli, Keperawatan Kesehatan Komunitas: jilid 1 : Jakarta : salembamedika: 2009 : hal 243

Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.

Giriwijoyo, S. dan Sidik D. Z. 2012. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gunawan, D. 2009. Perubahan Anatomik Organ Tubuh Pada Penuaan, (online),(http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail &nid=122, diakses 15 Maret 2015).

Ilkafah (2014), Pengaruh Latihan Fisik (Senam Lansia) Terhadap PenurunanTekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Ringan – Sedang DiRektorat Unibraw Malang, Jurnal Surya, Vol 2 Nomer IV, Malang.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Hipertensi penyebab

kematian nomor tiga. Diakses: 10 Juni 2017, dari

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/810-hipertansi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html.

Moniaga, V, Pangemanan, D. H. C., Rampengan, J. J. V. Pengaruh Senam Bugar Lansia terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnal e-Biomedik. Vol. 1 (2).

Nugroho Wahyudi. 2008. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC.

Riasmini, I Made 2017. Ppanduan Asuhan Keperawatan Individu Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi Nanda, ICMP, NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. IPPKI. Universitas Indonesia

Santoso, D. 2010. Membonsai Hipertensi. Surabaya: Jaring Pena.

Setiawan, IWA, Yunani dan Kusyati (2014), Hubungan Frekuensi Senam Lansia

Terhadap Tekanan Darah Dan Nadi Pada Lansia Hipertensi,

ProsidingKonferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah, Semarang

(18)

Veteran Yogyakarta.

Sundari, J. M., Suhadi dan Maryati. 2014. Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia di Panti Wreda Usia Bethany Semarang. Semarang: Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.

Suroto. 2004. Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam danUrutan Gerakan. Semarang: Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah UmumOlahraga Undip.

Smeltzer, S. C & Bare, B. G. 2002. Buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner & suddarth. Alih bahasa: Agung Waluyo. Edisi 8. Cetakan 1. Volume 2. Jakarta: EGC.

WHO. 2012. Interesting Facts About Ageing.

(www.who.int/ageing/about/facts/en/) diakses tanggal 18 September 2014

(19)

Gambar

Tabel 4.1  Analisis penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, yang dimaksud dengan pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam yang di dalamnya sebagai tempat pa ra santri untak mempelajari, memahami,

Artinya, tingkat pembelajaran siswa kelas XI RPL 2 SMKN I Panyingkiran menunjukkan perbedaan yang signifikan.Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan

Solusi dari masalah ini adalah pembuatan alat pengukur curah hujan dengan mengunakan microcontroller yang secara otomatis dapat menghitung dan menyimpan data curah hujan,

(serabut seperti benang halus, beberapa tampak keras); (3) jumlah cabang dan rata-rata panjang akar rambut lebih tinggi pada perlakuan 5%, namun semakin tinggi

ClojureScript, like Clojure, uses macros to extend the syntax of the language. Funda‐ mentally, a macro is just a function that manipulates data structures. What makes mac‐

Perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan dari kegiatan – kegiatan seperti menjangkau, merenggut, menggenggam, merangkak dan berjalan.berpindah. Pada usia 3 tahun

Model Pembelajaran D iscovery Learning Menggunakan Lks Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X D i Smkn 1 Cidaun.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tidak terdapat korelasi (hubungan) positif yang signifikan antara kegiatan keagamaan Majelis Taklim Baitul Amanah terhadap pembentukan sikap keagamaan jama’ah