i
ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI MELALUI SENAM LANSIA DI DESA
ADIKARSO KECAMATAN KEBUMEN
KARYA ILMIAHAKHIR NERS
Disusun Oleh :
REMBUN NANDA MITA SARI, S.Kep A31600964
PEMINATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMUHAMMADIYAH GOMBONG
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, sata yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Rembun Nanda Mita Sari
NIM : A31600964
Program Studi : Keperawatan Ners
Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Nonexclusive Royalty-Free Right ) atas karya ilmiahsaya yang berjudul :
ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
MELALUISENAM LANSIA DI DESA ADIKARSO KECAMATAN
KEBUMEN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak bebas Royalti
Nonekslusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Gombong, Kebumen
Tanggal :
Yang Menyatakan :
vi Program Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTAN, Agustus, 2017
Rembun Nanda Mita Sari, S. Kep1), Marsito,S. Kep. Sp.Kom2)
ABSTRAK
ANALISIS PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI MELALUISENAM LANSIA DI DESA
ADIKARSO KECAMATAN KEBUMEN
Latar Belakang : Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberculosis, mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia khususnya lansia. Sedangkan data dari Puskesmas Kebumen II prevalensi hipertensi pada bulan Maret 2017 – Mei 2017 sebanyak 260 kasus. Penatalaksanaan yang tepat untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan senam lansia.
Tujuan umum : untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien hipertensi melalui senam lansia.
Hasil asuhan keperawatan : Dari hasil pengkajian dari 5 keluarga memiliki riwayat hipertensi. Masalah prioritas yang didapatkan yaitu kurangnya pengetahuan tentang penyakit.
Intervensi dan implementasi yang menjadi focus penulis yang dilakukan selama perawatan pada lima sampel yaitu dengan mengukur tekanan darah lansia sebelum melakukan senam, melakukan observasi gerakan dan tahapan – tahapan senam saat pasien melakukan senam dan setelah melakukan senam diukur kembali tekanan darah pasien. Kemudian dihitung selisih penurunan tekanan darah yang terjadi.
Rekomendasi : Senam lansia dapat dijadikan kegiatan rutin 2 x seminggu diposyandu.
Kata kunci: Hipertensi, Penurunan Tekanan Darah, Senam Lansia
vii SI Nursing Study Program of
MuhammadiyahGombong Health Sciences Institute KTAN, August, 2017
Rembun Nanda Mita Sari 1), Marsito, S. Kep.M.Kep2)
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF BLOOD PRESSURE DECREASE IN HYPERTENSION PATIENTS THROUGH THE ELDERLY
GYMNASTICSIN ADIKARSO VILLAGE KEBUMEN
Background: Hypertension is the third leading cause of death after stroke and tuberculosis, reaching 6.7% of the mortality population at all ages in
Indonesia, especially the elderly. While data from Puskesmas Kebumen II prevalence of hypertension in March 2017 - May 2017 counted 260 cases. Appropriate management to lower blood pressure is with elderly gymnastics. General purpose: to know the description of nursing care in hypertensive patients through elderly gymnastics.
Results of nursing care: From the results of the assessment of 5 families have a history of hypertension. The priority problem is the lack of knowledge about the disease.
Intervention and implementation of the author's focus during the treatment of five samples is by measuring the elderly's blood pressure before doing gymnastics, observing the movements and stages of gymnastics when the patient performs gymnastics and after doing gymnastics is measured again the patient's blood pressure. Then the calculated difference in the decrease in blood pressure that occurs.
Recommendation: Gymnastics elderly can be used as a routine activity 2 x a week diposyandu.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh
Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir yang berjudul “Analisis
Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Melalui Senam Lansia Di
Desa Adikarso Kecamatan Kebumen” dengan lancar.
Karya Ilmiah Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Ners pada Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari bahwa dalam
menyusun Karya Ilmiah Akhir ini masih banyak kekurangan. Dalam
penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini penulis mendapatkan banyak masukan dan
bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Ibu Hj. Herniyatun M.Kep, Ns selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan izin dalam
tugas Karya Ilmiah Akhir ini.
2. Isma Yuniar, M.Kep selaku Ketua Program studi S1 Keperawatan, yang
telah telah mengizinkan pembuatan Tugas Karya Ilmiah Akhir ini.
3. Marsito, M. Kep. Sp. Kom selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dari persiapan hingga
terselesaikannya Karya Ilmiah Akhir ini.
4. Dewan penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran untuk
perbaikan Karya Ilmiah Akhir ini.
5. Seluruh dosen dan staff STIKES Muhammadiyah Gombong yang
membantu dalam kelancaran penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini.
6. Kepala Desa dan staff karyawan/ karyawati pemerintahan desa Adikarso
Kecamatan Kebumen yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
ix
7. Orang tuaku tercintadan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan
doa, motivasi, dukungan moral dan material untuk dapat menyelesaikan
karya tulis ini.
8. Untuk Suamiku (Prasetyo Adi Nugroho) dan Putraku (Devin Kumara Adi
Prihatmaja) yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada saya
dalam terselesaikannya Karya Ilmiah Akhir ini.
9. Teman-teman khususnya pogram profesi ners keperawatan angkatan 2017
yang telah sama-sama berjuang dalam menyelesaikannya Tugas Akhir ini.
10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penulis berharap Karya Ilmiah Akhir ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk menambah wawasan. Penulis mengharap saran dan kritik
untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Gombong, Agustus 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman judul ... i
Halaman Pernyataan Orisinalitas ... ii
Halaman Persetujuan ... iii
Halaman Pengesahan ... iv
Pernyataan Persetujuan Publikasi ... v
Abstrak ... vi A. KonsepDasar Lansia ... 6
B. Konsep Dasar Senam Lansia ... 9
C. Konsep Dasar Hipertensi ... 13
D. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori ... 23
BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN A. Profil Lahan Praktik ... 37
B. Ringkasan Asuhan Keperawatan ... 38
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Karakteristik Pasien ... 48
B. Analisa Masalah Keperawatan ... 50
C. Analisa Intervensi Keperawatan... 52
D. Inovasi Tindakan Keperawatan ... 53
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 57
B. Saran ... 58
xi
DAFTAR TABEL
Pathway ... 17
Tabel 2.1 Kategori Hipertensi ... 23
Tabel 4.1 Analisis penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama
bidang kedokteran, termasuk penemuan obat-obatan seperti antibiotika yang
mampu “melenyapkan” berbagai penyakit infeksi, berhasil menurunkan angka
kematian bayi dan anak, memperlambat kematian, memperbaiki gizi dan
sanitasi sehingga kualitas dan umur harapan hidup meningkat. Akibatnya,
jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah banyak, bahkan cenderung
lebih cepat dan pesat (Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2014).
Penduduk usia lanjut di negara berkembang pada tahun 2013 diperkirakan
sebanyak 554 juta jiwa dari 7200 juta jiwa penduduk dunia. Jumlah ini akan
meningkat pada tahun 2050, yakni menjadi sekitar 1600 juta jiwa dari 9600
juta jiwa penduduk dunia (Kemenkes RI, 2014). Indonesia termasuk dalam
lima besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Pada tahun
2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia sebanyak 18,781 juta jiwa dan
diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa
(Kemenkes RI, 2015).
Lansia adalah sebuah proses normal menjadi tua tanpa suatu kriteria usia
tertentu di mana pada usia itu mengalami berbagai macam perubahan baik
perubahan molekul, sel dan perubahan kemampuan fungsi organ. Ditinjau dari
ilmu geriatri (Jurnal Ilmu Keperawatan, 2016)
Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami
penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit
(Kemenkes RI, 2014). Lebih dari separuh populasi lansia mempunyai tekanan
darah yang lebih dari normal (Santoso, 2010). Penyakit yang lebih dikenal
sebagai tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama dari
perkembangan penyakit jantung dan stroke. Penyakit hipertensi juga disebut
2
yang dapat dilihat dari luar. Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan,
tetapi secara potensial sangat berbahaya.
Hipertensi telah menjadi masalah utama dalam kesehatan dunia. WHO
memperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi akan terjadi pada tahun
2025 terutama di negara berkembang dari sejumlah 639 juta kasus di tahun
2000 menjadi 1,15 milyar di tahun 2025 (WHO, 2014). Hipertensi merupakan
penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberculosis, yakni mencapai
6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia (Jurnal Ilmu
Keperawatan, 2016). Sedangkan kasus hipertensi esensial di Jawa Tengah
tahun 2011 sebanyak 72,13% (634.860 kasus) dan tahun 2012 sebanyak
67,57% (544.771 kasus) (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi
merupakan penyakit multifaktorial yang muncul oleh karena interaksi
berbagai faktor. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan
fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas
simpatik. Tekanan darah akan meningkat setelah umur 45-55 tahun, dinding
arteri akan mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada
lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit
menjadi kaku (Setiawan, Yunani & Kusyati, 2014).
Cara mencegah dan mengontrol risiko terjadinya hipertensi dengan
berolahraga yang dilakukan secara teratur dapat membantu menurunkan
tekanan darah. Untuk penderita yang sudah berumur 45 tahun keatas biasanya
dianjurkan jalan pagi 30-45 menit, 3-4 kali perminggu dilakukan teratur survei
juga diketahui hanya 55% penderita hipertensi yang berobat secara teratur.
Sementara hanya 27% penderita yang tekanan darahnya dapat terkendali
menjadi normal (Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2014).
Salah satu olahraga yang sangat dianjurkan untuk lansia adalah senam.
Senam lansia pada usia lanjut yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan
kebugaran fisik, sehingga secara tidak langsung senam dapat meningkatkan
3
penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga akan menjaga
elastisitasnya. Disisi lain akan melatih otot jantung dalam berkontraksi
sehingga kemampuan pemompaannya akan selalu terjaga (Jurnal Ilmu
Keperwatan, 2016).
Senam sangat penting dan efisien untuk mengendalikan tekanan darah,
karena setelah seseorang melakukan senam, tekanan darah akan mengalami
penurunan atau yang dikenal sebagai hipotensi pasca latihan (post exercise
hipotension/PEH). Hipotensi pasca latihan tersebut mengakibatkan adanya
penurunan aktivitas simpatis, penurunan curah jantung dan stroke volume,
serta penurunan total resistensi pembuluh darah perifer dengan merangsang
pelepasan zat vasodilatasi, seperti nitrat oksida. (Anunciacao & Polito, 2011)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Jatiningsih, 2016)
dengan judul “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Lanjut
Usia Dengan Hipertensi di Posyandu Lanjut Usia Di Desa Wotgaleh Sukoharjo”menyatakan bahwa terdapat pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lanjut usia dengan Hipertensi di Posyandu lanjut usia Desa
Wotgaleh Sukoharjo. Dari hasil penelitian diketahui rata-rata tekanan darah
sistolik sebelum senam lansia sebesar 167,50 mmHg dan setelah senam
rata-rata tekanan darah sistol menjadi 161,47 mmHg. Sedangkan untuk tekanan
darah diastol rata sebelum senam 88,47 mmHg dan setelah senam
rata-rata tekanan darah diastol menjadi 82,22 mmHg.
Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh (Sundari, 2014) yang berjudul “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Di Panti Wreda Usia“Bethany”Semarang yang menunjukkan hasil rata-rata tekanan darah sistolik sebelum yaitu 147.86 sedangkan tekanan darah sistolik
sesudah 142.86 dan tekanan darah diastolik sebelum yaitu 91.43 sedangkan
tekanan darah diastolik sesudah 85.71. Maka, dapat disimpulkan bahwa
pemberian senam lansia sebanyak tiga kali seminggu dalam dua minggu dapat
menurunkan tekanan darah sistole dan diastole.
Beberapa studi terakhir ini menunjukan bahwa kombinasi antara terapi
4
menurunkan tekanan darah, namun juga menurunkan resiko stroke dan
penyakit jantung iskemik. Terapi dengan obat bisa dilakukan dengan
pemberian obat anti hipertensi, sedangkan untuk terapi tanpa obat bisa
dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari berbagai macam olahraga
yang ada salah satu olahraga yang dapat dilakukan yaitu olahraga senam
lansia (Armilawati, 2007).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kebumen II bahwa
prevalensi hipertensi pada bulan Maret 2017 – Mei 2017 sebanyak 260 kasus
dengan rata – rata kasus ini terjadi pada usia 40 tahun dan lebih banyak terjadi
pada perempuan dibandingkan dengan laki – laki. Berdarkan fenomena diatas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Penurunan
Hipertensi pada Lansia Melalui Senam Lansia di Desa Adikarso Kecamatan
Kebumen “.
B.Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien hipertensi melalui
senam lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengakajian kasus dengan penyakit hipertensi pada lansia
melalui senam lansia.
b. Memaparkan hasil pengkajian aspek psikososial, gaya hidup dan
emosional pada lansia melalui senam lansia.
c. Melihat intervensi keperawatan pada lansia melalui senam lansia.
d. Memaparkan hasil implementasi senam lansia pada lansia di desa
Adikarso Kecamatan Kebumen.
e. Melihat hasil evaluasi penurunan tekanan darah pada yang dilakukan
pada lansia setelah dilakukan senam lansia.
f. Melihat inovasi kegiatan senam lansia untuk menurunkan tekanan
5
C.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Keilmuan
Untuk mengembangkan ilmu kesehatan lansia.
2. Manfaat Aplikatif
Menambah inovasi atau memunculkan teknik penurunan tekanan darah
pada lansia.
3. Manfaat Metodelogis
Untuk memberikan gambaran bagaimana cara menurunkan tekanan darah
DAFTAR PUSTAKA
Armilawati, Amalia H. Amiruddin. 2007. Hipertensi dan Faktor Resikonya
Dalam Kejadian Epidemiologi. Ujung Pandang: FKM UNHAS.
Astari, dkk. 2012. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah LansiaDengan Hipertensi Pada Kelompok Senam Lansia Di Banjar Kaja Sesetan Denpasar Selatan
DINKES Prov Jateng. (2012). Data informasi kesehatan jawa tengah 2012.
Efendy F danMakhfudli, Keperawatan Kesehatan Komunitas: jilid 1 : Jakarta : salembamedika: 2009 : hal 243
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.
Giriwijoyo, S. dan Sidik D. Z. 2012. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gunawan, D. 2009. Perubahan Anatomik Organ Tubuh Pada Penuaan, (online),(http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail &nid=122, diakses 15 Maret 2015).
Ilkafah (2014), Pengaruh Latihan Fisik (Senam Lansia) Terhadap PenurunanTekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Ringan – Sedang DiRektorat Unibraw Malang, Jurnal Surya, Vol 2 Nomer IV, Malang.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Hipertensi penyebab
kematian nomor tiga. Diakses: 10 Juni 2017, dari
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/810-hipertansi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html.
Moniaga, V, Pangemanan, D. H. C., Rampengan, J. J. V. Pengaruh Senam Bugar Lansia terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnal e-Biomedik. Vol. 1 (2).
Nugroho Wahyudi. 2008. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC.
Riasmini, I Made 2017. Ppanduan Asuhan Keperawatan Individu Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi Nanda, ICMP, NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. IPPKI. Universitas Indonesia
Santoso, D. 2010. Membonsai Hipertensi. Surabaya: Jaring Pena.
Setiawan, IWA, Yunani dan Kusyati (2014), Hubungan Frekuensi Senam Lansia
Terhadap Tekanan Darah Dan Nadi Pada Lansia Hipertensi,
ProsidingKonferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah, Semarang
Veteran Yogyakarta.
Sundari, J. M., Suhadi dan Maryati. 2014. Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia di Panti Wreda Usia Bethany Semarang. Semarang: Sekolah Tinggi ilmu Kesehatan Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.
Suroto. 2004. Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam danUrutan Gerakan. Semarang: Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah UmumOlahraga Undip.
Smeltzer, S. C & Bare, B. G. 2002. Buku ajar keperawatan medikal-bedah brunner & suddarth. Alih bahasa: Agung Waluyo. Edisi 8. Cetakan 1. Volume 2. Jakarta: EGC.
WHO. 2012. Interesting Facts About Ageing.
(www.who.int/ageing/about/facts/en/) diakses tanggal 18 September 2014