UJI KADAR AIR DAN KADAR ABU PADA SAYURAN SEGAR (BUNCIS, UJI KADAR AIR DAN KADAR ABU PADA SAYURAN SEGAR (BUNCIS,
WORTEL, KACANG PANJANG, LABU SIAM, TERUNG, CABE, WORTEL, KACANG PANJANG, LABU SIAM, TERUNG, CABE,
JAGUNG, TOMAT HIJAU, DAN TOMAT MERAH) JAGUNG, TOMAT HIJAU, DAN TOMAT MERAH)
ABSTRAK ABSTRAK
Sayuran termasuk bahan yang mengandung banyak air dan berguna Sayuran termasuk bahan yang mengandung banyak air dan berguna sebagai sumber nutrisi, namun air yang terdapat dalam bahan tesebut juga sangat sebagai sumber nutrisi, namun air yang terdapat dalam bahan tesebut juga sangat berpengaruh
berpengaruh terhadap terhadap lama lama penyimpanan penyimpanan sayuran. sayuran. Sayuran Sayuran juga juga mengandungmengandung mineral yang berupa abu. Jumlah mineral tersebut hanya dapat diketahui jika mineral yang berupa abu. Jumlah mineral tersebut hanya dapat diketahui jika dilakukan perlakuan khusus yaitu dengan teknik pengabuan. Penentuan kadar air dilakukan perlakuan khusus yaitu dengan teknik pengabuan. Penentuan kadar air pada
pada pengujian pengujian ini ini dilakukan dilakukan dengan dengan metode metode thermogravimetri thermogravimetri atau atau dengandengan pengovenan, yaitu berda
pengovenan, yaitu berdasarkan pada sarkan pada selisih selisih berat sebelum berat sebelum pemanasan dan pemanasan dan setelahsetelah pemanasan.
pemanasan. Pengujian Pengujian kadar kadar abu abu dengan dengan menggunakan menggunakan metode metode langsung. langsung. hasilhasil pengujian pada
pengujian pada beberapa beberapa sayuran sayuran segar, segar, kadar kadar air air yang paling yang paling tinggi tinggi adalah adalah padapada tomat hijau yaitu 95,006% dan yang paling rendah kadar airnya adalah pada tomat hijau yaitu 95,006% dan yang paling rendah kadar airnya adalah pada jagung
jagung dengan dengan hasil hasil 71,92%. 71,92%. Pada Pada pengujian pengujian kadar kadar abu, abu, perolehan perolehan yang yang palingpaling tinggi adalah pada tomat hijau yaitu 1,5975% dan yang paling rendah adalah cabe tinggi adalah pada tomat hijau yaitu 1,5975% dan yang paling rendah adalah cabe yaitu 0,102%.
yaitu 0,102%.
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Mahkluk hidup terdiri dari sebagian besar air dan merupakan penyusun Mahkluk hidup terdiri dari sebagian besar air dan merupakan penyusun utama dalam tubu
utama dalam tubuh, yh, yaitu sekitar 96% air aitu sekitar 96% air dan dan bahan organik. Saybahan organik. Sayuran uran dan dan buah- buah- buahan
buahan merupakan merupakan sumber sumber vitamin vitamin dan dan mineral. mineral. Kedua Kedua zat zat gizi gizi tersebuttersebut mempunyai fungsi penting sebagai pengatur metabolisme tubuh. Selain itu mempunyai fungsi penting sebagai pengatur metabolisme tubuh. Selain itu penting untuk pertumbu
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kadar air adalah perbedaan antarahan dan perkembangan. Kadar air adalah perbedaan antara berat
berat bahan bahan sebelum sebelum dan dan sesudah sesudah dilakukan dilakukan pemanasan. pemanasan. Setiap Setiap bahan bahan bilabila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarn
Tabel 1. Kadar Air Beberapa Bahan Pangan Tabel 1. Kadar Air Beberapa Bahan Pangan
NO
NO PRODUK PANGANPRODUK PANGAN KANDUNGAN AIRKANDUNGAN AIR %
%
1.
1. Selada Selada (( Lactusa sativa Lactusa sativa) ) 9595 2.
2. Kubis Kubis 9595
3.
3. Jeruk Jeruk 9292
4.
4. Sari Sari buah buah apel apel 8787 5. 5. Susu Susu 8787 6. 6. Kentang Kentang 7878 7. 7. Pisang Pisang 7575 8. 8. Ayam Ayam 7070 9. 9. Daging Daging 6565 10. 10. Keju Keju 3737 11.
11. Roti Roti putih putih 3535
12.
12. Madu Madu 2020
13.
13. Mentega Mentega dan dan Margarin Margarin 1616 14.
14. Tepung-tepung Tepung-tepung 1414 15.
15. Tepung Tepung gandum gandum 1212 16.
16. Beras Beras 1212
17.
17. Serbuk Serbuk susu susu 44
18.
18. Shortening Shortening 00
(srihartini, 2013). (srihartini, 2013).
Sayuran termasuk bahan yang mengandung banyak air dan berguna Sayuran termasuk bahan yang mengandung banyak air dan berguna sebagai sumber nutrisi, namun air yang terdapat dalam bahan tesebut juga sangat sebagai sumber nutrisi, namun air yang terdapat dalam bahan tesebut juga sangat berpengaruh pada lama
berpengaruh pada lama penyimpanan sayuran. Sehingga memerlukan penyimpanan sayuran. Sehingga memerlukan penangananpenanganan yang khusus untuk menyimpan bahan pangan tertentu sesuai dengan karakteristik yang khusus untuk menyimpan bahan pangan tertentu sesuai dengan karakteristik bahan
bahan tersebut. tersebut. Penentuan Penentuan kadar kadar air air tergantung tergantung dari dari sifat sifat bahan. bahan. Pada Pada umumnyaumumnya mengeringkan pada suhu 105-110oC selama 3 jam atau sampai didapat berat mengeringkan pada suhu 105-110oC selama 3 jam atau sampai didapat berat
konstan dalam oven. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah konstan dalam oven. Selisih berat sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya uap air yang
banyaknya uap air yang diuapkan (Srihartini, 2013).diuapkan (Srihartini, 2013).
Abu adalah zat zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Abu adalah zat zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya
pengabuannya..Kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan. MineralKadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam suatu bahan dappat merupakan dua macam garam yaitu yang terdapat dalam suatu bahan dappat merupakan dua macam garam yaitu garam organik dan garam anorganik. Yang termasuk dalam garam organik, garam organik dan garam anorganik. Yang termasuk dalam garam organik, misalnya garam- garam asam mollat, oksalat, asetat dan pektat. Sedangkan garam misalnya garam- garam asam mollat, oksalat, asetat dan pektat. Sedangkan garam anorganik antara lain dalam bentuk garam fosfat, karbonat, klorida, sulfat dan anorganik antara lain dalam bentuk garam fosfat, karbonat, klorida, sulfat dan nitrat (Sudarmadji, dkk. 1996).
nitrat (Sudarmadji, dkk. 1996).
Tabel 2. Kandungan Abu Beberapa Bahan Pangan Tabel 2. Kandungan Abu Beberapa Bahan Pangan
Bahan
Bahan Kadar Abu (%)Kadar Abu (%)
Susu 0,5-1,0
Susu 0,5-1,0
Susu
Susu kering kering tidak tidak berlemak berlemak 1,51,5 Gula,
Gula, madu madu 0,50,5
Buah
Buah - - buahan buahan segar segar 0,2-0,80,2-0,8 Buah
Buah - - buahan buahan yang yang dikeringkan dikeringkan 3,53,5 Sayur
Sayur
–
–
sayuran sayuran 11 KacangKacang
–
–
kacangan kacangan 1,5-2,51,5-2,5 DagingDaging segar segar 11
Daging
Daging yang yang dikeringkan dikeringkan 1212 Daging
Daging ikan ikan segar segar 1-21-2 (Sudarmadji, dkk. 1996)
(Sudarmadji, dkk. 1996)
Sayuran juga mengandung mineral yang berupa abu. Jumlah mineral Sayuran juga mengandung mineral yang berupa abu. Jumlah mineral tersebut hanya dapat diketahui jika dilakukan perlakuan khusus yaitu dengan tersebut hanya dapat diketahui jika dilakukan perlakuan khusus yaitu dengan teknik pengabuan. Kadar abu tersebut berpengaruh terhadap mutu sayuran, jika teknik pengabuan. Kadar abu tersebut berpengaruh terhadap mutu sayuran, jika mengandung banyak kadar abu maka sayuran tersebut tidak baik untuk mengandung banyak kadar abu maka sayuran tersebut tidak baik untuk dikonsumsi untuk tubuh. Setiap sayuran harus diteliti terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk tubuh. Setiap sayuran harus diteliti terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk tubuh. Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk dikonsumsi untuk tubuh. Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk berbagai
pengolahan,
pengolahan, mengetahui mengetahui jenis jenis bahan bahan yang yang digunakan, digunakan, dan dan sebagai sebagai penentupenentu parameter nilai gizi suatu bahan makanan (Tandra, 2013).
parameter nilai gizi suatu bahan makanan (Tandra, 2013).
BAHAN DAN METODE BAHAN DAN METODE
A.
A. Bahan dan AlatBahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian kadar air dan kadar abu Bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian kadar air dan kadar abu sayuran segar adalah sebagai berikut:
sayuran segar adalah sebagai berikut: 1. 1. BuncisBuncis 2. 2. JagungJagung 3. 3. WortelWortel 4.
4. Kacang panjangKacang panjang 5.
5. Tomat merahTomat merah 6.
6. Tomat hijauTomat hijau 7.
7. Cabe gendotCabe gendot 8.
8. Labu siamLabu siam 9.
9. Terong unguTerong ungu
Alat-alat yang digunakan dalam pengujian kadar air dan kadar abu sayuran Alat-alat yang digunakan dalam pengujian kadar air dan kadar abu sayuran segar adalah sebagai berikut:
segar adalah sebagai berikut: 1.
1. Krusible 2 buahKrusible 2 buah 2.
2. PisauPisau 3.
3. TalenanTalenan 4.
4. Timbangan analitikTimbangan analitik 5. 5. OvenOven 6. 6. DesikatorDesikator 7. 7. TanurTanur 8.
8. Alat penjepitAlat penjepit 9.
9. SendokSendok 10.
10. Kompor listrikKompor listrik
B.
Penentuan kadar air pada pengujian ini dilakukan dengan metode Penentuan kadar air pada pengujian ini dilakukan dengan metode thermogravimetri atau dengan pengovenan, yaitu berdasarkan pada selisih berat thermogravimetri atau dengan pengovenan, yaitu berdasarkan pada selisih berat sebelum pemanasan dan setelah pemanasan. Sebelum pengamatan, dilakukan sebelum pemanasan dan setelah pemanasan. Sebelum pengamatan, dilakukan pengovenan krusibel
pengovenan krusibel selama selama satu satu jam jam kemudian diamkan kemudian diamkan dalam dalam desikator desikator selamaselama 10 menit selanjutnya penimbangan krusibel yang akan digunakan untuk 10 menit selanjutnya penimbangan krusibel yang akan digunakan untuk mengeringkan sampel, berat krusibel tersebut ditambah dengan sampel dengan mengeringkan sampel, berat krusibel tersebut ditambah dengan sampel dengan kisaran 4,5-5,5 gr. Suhu oven yang digunakan adalah 105
kisaran 4,5-5,5 gr. Suhu oven yang digunakan adalah 105ooC. Krusibel yang berisiC. Krusibel yang berisi sampel kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105
sampel kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105ooC selama limaC selama lima jam.
jam. Setelah Setelah itu itu krusibel krusibel didiamkan didiamkan dalam dalam desikator desikator selama selama 15 15 menit menit dandan kemudian ditimbang kembali. Setelah ditimbang kemudian dimasukkan kembali kemudian ditimbang kembali. Setelah ditimbang kemudian dimasukkan kembali ke dalam oven dengan suhu 105
ke dalam oven dengan suhu 105ooC selama satu jam, selanjutnya didiamkan padaC selama satu jam, selanjutnya didiamkan pada desikator selama 15 menit dan ditimbang kembali. Tahapan tersebut dilakukan desikator selama 15 menit dan ditimbang kembali. Tahapan tersebut dilakukan berulang
berulang kali kali hingga hingga berat berat konstan konstan yaitu yaitu selisih selisih dari dari penimbangan penimbangan sebelum sebelum dandan sesudahnya adalah 0,002 g. Kadar air dalam persen diperoleh dengan sesudahnya adalah 0,002 g. Kadar air dalam persen diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:
menggunakan rumus berikut: Kadar Air (%) =
Kadar Air (%) = Berat bahan awal-berat bahan keringBerat bahan awal-berat bahan kering X 100 %X 100 % Berat bahan awal
Berat bahan awal
Penentuan kadar air pada praktikum ini dilakukan dengan metode oven Penentuan kadar air pada praktikum ini dilakukan dengan metode oven berdasarkan
berdasarkan thermogravimetri. thermogravimetri. Sifat Sifat dari dari metode metode analisa analisa kadar kadar air air dengandengan menggunakan metode oven berdasarkan pada thermogravimetri, yaitu berdasarkan menggunakan metode oven berdasarkan pada thermogravimetri, yaitu berdasarkan pada seli
pada selisih sih berat berat sebelum sebelum pemanasan dan pemanasan dan setelah setelah pemanasan. Sehingga pemanasan. Sehingga sebelumsebelum dilakukan analisa, terlebih dahulu dilakukan penimbangan cawan yang akan dilakukan analisa, terlebih dahulu dilakukan penimbangan cawan yang akan digunakan untuk mengeringkan sampel serta berat cawan tersebut ditambah digunakan untuk mengeringkan sampel serta berat cawan tersebut ditambah dengan sampel. Suhu yang digunakan dalam metode ini adalah 105
dengan sampel. Suhu yang digunakan dalam metode ini adalah 105ooC. Bila suhuC. Bila suhu yang digunakan terlalu panas maka bahan akan mengalami pengerasan pada yang digunakan terlalu panas maka bahan akan mengalami pengerasan pada permukaan
permukaan luar luar namun namun bagian bagian dalam dalam bahan bahan masih masih belum belum matang matang atau atau lunaklunak sehingga air dalam bahan masih terangkap didalamnya.
sehingga air dalam bahan masih terangkap didalamnya.
Penimbangan dilakukan pada cawan yang telah dimasukkan ke dalam Penimbangan dilakukan pada cawan yang telah dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105
oven dengan suhu 105ooC selama satu jam yang kemudian didiamkan padaC selama satu jam yang kemudian didiamkan pada desikator selama sepuluh menit. Setelah itu sampel dimasukkan ke dalam cawan desikator selama sepuluh menit. Setelah itu sampel dimasukkan ke dalam cawan dan kemudian ditimbang. Cawan yang berisi sampel kemudian dimasukkan ke dan kemudian ditimbang. Cawan yang berisi sampel kemudian dimasukkan ke
dalam oven dengan suhu 105
dalam oven dengan suhu 105ooC selama lima jam. Setelah itu cawan tersebutC selama lima jam. Setelah itu cawan tersebut didiamkan pada desikator selama 15 menit dan kemudian ditimbang kembali. didiamkan pada desikator selama 15 menit dan kemudian ditimbang kembali. Setelah ditimbang kemudian dimasukkan kembali ke dalam oven dengan suhu Setelah ditimbang kemudian dimasukkan kembali ke dalam oven dengan suhu 105
105ooC selama satu jam, selanjutnya didiamkan pada desikator selama 15 menitC selama satu jam, selanjutnya didiamkan pada desikator selama 15 menit dan ditimbang kembali. Tahap tersebut dilakukan hingga didapatkan berat yang dan ditimbang kembali. Tahap tersebut dilakukan hingga didapatkan berat yang konstan yakni selisih dari penimbangan sebelum dan sesudahnya tidak lebih dari konstan yakni selisih dari penimbangan sebelum dan sesudahnya tidak lebih dari 0,002 g. Kadar air dalam
0,002 g. Kadar air dalam persen diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:persen diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:
Kadar Air (%) =
Kadar Air (%) = Berat bahan awal-berat bahan keringBerat bahan awal-berat bahan kering X 100 %X 100 % Berat bahan awal
Berat bahan awal
Krusibel di tandai Krusibel di tandai
Oven 105
Oven 105ooC 1 jamC 1 jam
Desikator 10 menit Desikator 10 menit
Timbang Timbang Cawang kosong (a) Cawang kosong (a) Cawan kosong + sampel Cawan kosong + sampel
(b) (b) Oven 105 Oven 105ooCC Desikator 15 menit Desikator 15 menit Timbang Timbang Oven 105
Oven 105ooC 1 jamC 1 jam
Berat Konstan Berat Konstan Berat akhir (c) Berat akhir (c)
Pengujian kadar abu dilakukan dengan memijarkan krusibel hasil uji kadar Pengujian kadar abu dilakukan dengan memijarkan krusibel hasil uji kadar air pada kompor listrik hingga bahan tidak lagi berasap, kemudian mengeringkan air pada kompor listrik hingga bahan tidak lagi berasap, kemudian mengeringkan bahan
bahan pada pada tanur tanur dengan dengan suhu suhu 600600ooC selama 2 jam sampai bahan berbentuk abuC selama 2 jam sampai bahan berbentuk abu dan berwarna abu putih, kemudian krusibel disimpan dalam oven dengan suhu dan berwarna abu putih, kemudian krusibel disimpan dalam oven dengan suhu 105
105ooC selama 1 jam untuk menstabilkan suhu pada krusibel, selanjutnya simpanC selama 1 jam untuk menstabilkan suhu pada krusibel, selanjutnya simpan dalam desikator selama 15 menit dan menimbang bahan secara berulang sampai dalam desikator selama 15 menit dan menimbang bahan secara berulang sampai berat konstan.
berat konstan.
Kadar
Kadar Abu Abu (g) (g) == Berat abu (g)Berat abu (g) X 100 %X 100 % Berat sampel (g)
Berat sampel (g)
Hasil akhir kadar air Hasil akhir kadar air
Pijarkan dalam kompor listrik Pijarkan dalam kompor listrik
sampai tidak berasap sampai tidak berasap
Tanur 600
Tanur 600ooC 2 jam hinggaC 2 jam hingga berbentuk abu
berbentuk abu
Oven 105
Oven 105ooC 1 jamC 1 jam untuk menstabilkan suhu untuk menstabilkan suhu
Desikator 15 menit Desikator 15 menit
Timbang Timbang
kadar abu konstan (d) kadar abu konstan (d)
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
A. Kadar AirKadar Air
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau pada kondisi Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPA (1 bar) dan suhu 273,15 K (0
standar, yaitu pada tekanan 100 kPA (1 bar) dan suhu 273,15 K (0 00C). AirC). Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa melarutkan banyak zat kimia lainya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organ
jenis gas dan banyak macam molekul organik.ik.
Data hasil pengujian kadar air dari beberapa sampel sayuran adalah Data hasil pengujian kadar air dari beberapa sampel sayuran adalah sebagai berikut:
sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Pengujian Kadar Air Beberapa Sampel Sayuran Tabel 3. Hasil Pengujian Kadar Air Beberapa Sampel Sayuran
Sampel Sampel Buncis Wortel
Buncis Wortel KacangKacang Panjang Panjang
Labu Labu Siam
Siam Terong CabaiTerong Cabai
Tomat Tomat Merah Merah Tomat Tomat Hijau
Hijau JagungJagung Kadar Air Kadar Air Sampel a Sampel a (%) (%) 93,93 93,93 88,3987 88,3987 90,878 90,878 93,9834 93,9834 92,2 92,2 93,14 93,14 95 95 95,006 95,006 71,9271,92 Kadar Air Kadar Air Sampel b Sampel b (%) (%) 93,51 93,51 88,6108 88,6108 92,122 92,122 94,021 94,021 92,07 92,07 93,17 93,17 59 59 94,875 94,875 72,8772,87
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji kadar air pada buncis sampel a adalah Berdasarkan tabel diatas, hasil uji kadar air pada buncis sampel a adalah 93,93% dan sampel b 93,51%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh 93,93% dan sampel b 93,51%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan pengujian yang dilakukan kadar air pada sayuran oleh Srihartini sesuai dengan pengujian yang dilakukan kadar air pada sayuran oleh Srihartini (2013) pada sayuran kubis dan selada yaitu 95%. Hasil uji wortel a adalah (2013) pada sayuran kubis dan selada yaitu 95%. Hasil uji wortel a adalah 88,3987%, dan sampel b 88,6108%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang 88,3987%, dan sampel b 88,6108%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sesuai dengan data Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1980) diperoleh sesuai dengan data Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1980) mengenai kandungan air wortel dari setiap 100 gram bahan yaitu sebesar 88,2 %. mengenai kandungan air wortel dari setiap 100 gram bahan yaitu sebesar 88,2 %. Hasil uji kacang panjang a 90,878% b 92,122%, hal ini menunjukkan bahwa Hasil uji kacang panjang a 90,878% b 92,122%, hal ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan antara pengujian kedua sampel dengan selisih 2,756%. Pada terjadi perbedaan antara pengujian kedua sampel dengan selisih 2,756%. Pada labu siam a 93,9834% b 94,021%. Hasil uji terong ungu a adalah 92,2% b labu siam a 93,9834% b 94,021%. Hasil uji terong ungu a adalah 92,2% b
92,07%, hal ini menunjukkan pengujian pada sampel a dan b sama saja dengan 92,07%, hal ini menunjukkan pengujian pada sampel a dan b sama saja dengan perolehan
perolehan 92%. 92%. Pada Pada cabai cabai a a kadar kadar air air yang dyang diperoleh iperoleh adalah adalah 93,14 93,14 dan dan b b 93,1793,17 hal ini menunjukkan bahwa kesetimbangan perolehan kadar air pada kedua hal ini menunjukkan bahwa kesetimbangan perolehan kadar air pada kedua sampel cabai. Pada Tomat merah a diperoleh 95% dan b 59%, hal ini sampel cabai. Pada Tomat merah a diperoleh 95% dan b 59%, hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang mencolok antara sampel a dan b dengan menunjukkan adanya perbedaan yang mencolok antara sampel a dan b dengan selisih kurang lebih 4% hal demikian dapat terjadi disebabkan oleh kesalahan selisih kurang lebih 4% hal demikian dapat terjadi disebabkan oleh kesalahan praktikan
praktikan dalam dalam menimbang menimbang sampel sampel atau atau pada pada saat saat melakukan melakukan analisis analisis terjaditerjadi kesalahan teknis. Pada Tomat hijau a 95,006% dan b 94,875%, hal ini kesalahan teknis. Pada Tomat hijau a 95,006% dan b 94,875%, hal ini menunjukkan bahwa pengujian yang dilakukan sesuai dengan kadar air pada menunjukkan bahwa pengujian yang dilakukan sesuai dengan kadar air pada sayuran yaitu berkisar antara
sayuran yaitu berkisar antara 90-95%. Pada jagung a 71,92% dan 72,87%.90-95%. Pada jagung a 71,92% dan 72,87%.
Dengan demikian, hasil pengujian kadar air yang paling tinggi adalah pada Dengan demikian, hasil pengujian kadar air yang paling tinggi adalah pada tomat hijau a 95,006% dan b 94,875%, dan kadar air paling rendah adalah pada tomat hijau a 95,006% dan b 94,875%, dan kadar air paling rendah adalah pada jagung a 71,92%
jagung a 71,92% dan b 7dan b 72,87% hal ini 2,87% hal ini disebabkan karena disebabkan karena jagung bukan tejagung bukan termasukrmasuk jenis sayuran sehingga kadar air yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan den jenis sayuran sehingga kadar air yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengangan
sampel yang lainya hal ini menunjukkan adanya perbedaan pengujian pada sampel yang lainya hal ini menunjukkan adanya perbedaan pengujian pada sampel.
sampel.
Perbedaan kadar air dalam suatu bahan disebabkan karena perbedaan Perbedaan kadar air dalam suatu bahan disebabkan karena perbedaan bahan,
bahan, metode metode dan dan suhu suhu serta serta proses proses penyimpanannya penyimpanannya Selain Selain itu itu perbedaan perbedaan iniini dapat disebabkan karena pengaruh alat-alatnya seperti timbangan analitik yang dapat disebabkan karena pengaruh alat-alatnya seperti timbangan analitik yang sulit stabil dan karena bahan yang digunakan sudah terkontaminasi dengan bahan sulit stabil dan karena bahan yang digunakan sudah terkontaminasi dengan bahan lain ketika penyimpanan atau ketika berada dalam desikator.
lain ketika penyimpanan atau ketika berada dalam desikator. B.
B. Kadar abuKadar abu
Sampel Sampel Buncis Wortel
Buncis Wortel KacangKacang Panjang Panjang
Labu Labu Siam
Siam Terong CabeTerong Cabe
Tomat Tomat Merah Merah Tomat Tomat Hijau
Hijau JagungJagung Kadar Abu Kadar Abu Rata-rata Rata-rata (%) (%) 0,35 0,35 0,32 0,32 0,745 0,745 0,305 0,305 0,55 0,55 0,102 0,102 0,39 0,39 1,5975 1,5975 0,62370,6237
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur juga anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukan dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukan total mineral dalam suatu bahan pangan. Bahan-bahan organik dalam proses total mineral dalam suatu bahan pangan. Bahan-bahan organik dalam proses pembakaran
pembakaran akan akan terbakar terbakar tetapi tetapi komponen komponen anorganiknya anorganiknya tidak, tidak, karena karena itulahitulah disebut sebagai kadar abu. Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk disebut sebagai kadar abu. Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk berbagai
berbagai tujuan, tujuan, antara antara lain lain untuk untuk menentukan menentukan baik baik atau atau tidaknya tidaknya suatusuatu pengolahan,
pengolahan, mengetahui mengetahui jenis jenis bahan bahan yang yang digunakan, digunakan, dan dan sebagai sebagai penentupenentu parameter nilai gizi suatu bahan makanan.
parameter nilai gizi suatu bahan makanan. Menurut Sudarmad
Menurut Sudarmadji, dkk. ji, dkk. (1996) (1996) kadar abu kadar abu pada sayuran pada sayuran yang yang baikbaik adalah 1%. Data perolehan pengujian kadar abu pada beberapa sayuran adalah 1%. Data perolehan pengujian kadar abu pada beberapa sayuran menunjukkan hasil dengan kisaran 0,1-0,7% pada buncis, wortel, kacang panjang, menunjukkan hasil dengan kisaran 0,1-0,7% pada buncis, wortel, kacang panjang, labu siam, terung, cabe, tomat merah, dan jagung, terkecuali tomat hijau yang labu siam, terung, cabe, tomat merah, dan jagung, terkecuali tomat hijau yang menunjukkan perbedaan dari hasil pengujian yang dilakukan pada beberapa menunjukkan perbedaan dari hasil pengujian yang dilakukan pada beberapa sample sayuran hasil yang diperoleh adalah 1,59%. Perbedaan hasil pengujian sample sayuran hasil yang diperoleh adalah 1,59%. Perbedaan hasil pengujian dapat terjadi karena beberapa faktor kesalahan teknis pada pengujian seperti dapat terjadi karena beberapa faktor kesalahan teknis pada pengujian seperti penimbangan ber
penimbangan berat at sampel sampel yang kurang yang kurang tepat tepat dan dan waktu waktu pembakaran pembakaran yang yang tidaktidak sempurna. Pengujian kadar abu yang dilakukan sudah sesuai dengan analisis sempurna. Pengujian kadar abu yang dilakukan sudah sesuai dengan analisis kadar abu metode pengabuan kering (SNI 01-2891-1992).
kadar abu metode pengabuan kering (SNI 01-2891-1992).
KESIMPULAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian pada beberapa sayuran segar, kadar air yang Berdasarkan hasil pengujian pada beberapa sayuran segar, kadar air yang paling tinggi adalah pada tomat hijau yaitu 95,006%
paling tinggi adalah pada tomat hijau yaitu 95,006% dan yang paling rendah kadardan yang paling rendah kadar airnya adalah pada jagung dengan hasil 71,92%. Pada pengujian kadar abu, airnya adalah pada jagung dengan hasil 71,92%. Pada pengujian kadar abu, perolehan
perolehan yang yang paling paling tinggi tinggi adalah adalah pada pada tomat tomat hijau hijau yaitu yaitu 1,5975% 1,5975% dan dan yangyang paling rendah adalah cabe yaitu 0,102
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Alang, Syamsul. 2013.
Alang, Syamsul. 2013. Penentuan Penentuan Kadar Kadar Air Air dan dan Kadar Kadar AbuAbu.. http://realitassyamsul.blogspot.com/2013/02/penentuan-kadar-air-dan-kadar-abu.html 18 November 2013
air-dan-kadar-abu.html 18 November 2013
Dina. 2012.
Dina. 2012. Analisis Analisis Kadar Kadar Abu Abu dan dan Mineral Mineral .. http://mizuc.blogspot.com/2012/11/analisis-kadar-abu.html
http://mizuc.blogspot.com/2012/11/analisis-kadar-abu.html 1818 November 2013
November 2013
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1980.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1980. Kandungan Gizi Wortel. Kandungan Gizi Wortel. Jakarta.Jakarta. Ferawati. 2013.
Ferawati. 2013. Mengananlisis Mengananlisis Kadar Kadar AbuAbu. . Tersedia:Tersedia:
http://feraablue38.blogspot.com/2013/07/menganalisis-kadar-abu_4556.html 18 November 2013
abu_4556.html 18 November 2013 Hamid, Huzaifah. 2012.
Hamid, Huzaifah. 2012. Biologi Biologi Online Online Pangan Pangan dan dan Zat Zat GiziGizi.. http://zaifbio.wordpress.com/tag/sayur-sayuran/
http://zaifbio.wordpress.com/tag/sayur-sayuran/ 18 November 201318 November 2013 Hartini, Sri. 2013.
Hartini, Sri. 2013. Ananlisis Ananlisis Piroksimat Piroksimat Melakukan Melakukan Ananlisis Ananlisis Piroksimat Piroksimat .. http://hartinisrikui.blogspot.com/2013/02/analisis-proksimat.html 18 http://hartinisrikui.blogspot.com/2013/02/analisis-proksimat.html 18 November 2013
November 2013 Rucil. 2012.
Rucil. 2012. Kadar Kadar AbuAbu.. http://rucil-bangsal.blogspot.com/2012/12/kadar- http://rucil-bangsal.blogspot.com/2012/12/kadar-abu.html 18 November 2013
abu.html 18 November 2013 Sudarmadji S, Suhardi. 1996.
Sudarmadji S, Suhardi. 1996. Analisis Bahan Analisis Bahan Makanan Makanan dan dan PertanianPertanian.. Yogyakarta: Liberty.
Yogyakarta: Liberty. Tandra, RR. 2013.
Tandra, RR. 2013. Kadar Abu Kadar Abu.. http://rianrtandra.wordpress.com/tag/kadar-abu/ http://rianrtandra.wordpress.com/tag/kadar-abu/ 1818 November 2013