BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan , pencegahan dan pengobatan pasien.
Laboratorium klinik tidak hanya berfungsi membantu penetapan diagnosa dan penatalaksanaan penderita, tetapi juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk memastikan diagnosa. oleh karena itu laboratorium di rumah sakit menempati kedudukan sentral. Kedudukan yang penting itu, maka tanggung jawab laboratorium makin lama makin bertambah besar, baik tanggung jawab profesional (profesional responsibilities), tanggung jawab teknis (technical responsibilities) maupun tanggung jawab pengelolaan (management responsibilities).
Pelayanan yang cepat, tepat dan cermat hanya dapat terwujud apabila laboratorium didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan berfungsi dengan baik, serta didukung oleh petugas yang profesional, pengelola maupun pelaksana yang terdidik dan sadar akan tanggung jawabnya.
B. RUANG LINGKUP
Pelayanan laboratorium adalah hasil yang ditimbulkan oleh kegiatan pada titik temu antara pihak laboratorium dan pasien oleh berbagai kegiatan internal laboratorium, dalam hal ini laboratorium melakukan pelayanan material mencakup pra analitik, analitik, pasca analitik dan pelayanan pribadi mencakup interaksi pihak laboratorium dengan pasien, merupakan kerja secara kualitas dan kuantitas seorang petugas laboratorium dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yaitu :
Penampilan fisik (tangibility) , kehandalan (reliability) , ketanggapan (responsiveness), jaminan keamanan (assurance ), dan sikap peduli (empati ).
Laboratorium Kesehatan adalah unit kerja yang mempunyai fungsi dan tugas pelayanan laboratorium kesehatan secara menyeluruh meliputi bidang Hematologi, Kimiaklinik, Mikrobiologi, Immunoserologi, Toksikologi, Kimialingkungan, Patologianatomi (Histologi, Sitologi) , Biologi dan Fisika.
Dengan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan didapatkan data ilmiah yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial dari data pokok pasien,indikasi dalam meminta suatu pemeriksaan laboratorium merupakan pertimbangan penting dalam kedokteran laboratorium. Informasi laboratorium dapat digunakan untuk mendiagnosis atau memastikan suatu dignosis awal yang dibuat berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Analisis laboratorium juga merupakan bagian integral dari kesehatan dan tindakan preventif.
C. BATASAN OPERASIONAL
Kegiatan pelayanan laboratorium dirumah sakit dapat dibagi menjadi pelayanan laboratorium klinik dan manajemen laboratorium .Kegiatan laboratorium klinik antara lain terdiri dari pelayanan kepersonal yaitu pelayanan laboratorium umum dan atau spesifik yang dilakukan untuk pemeriksaan Kimia Klinik, Hematologi, Immunologi, Serologi dan Parasitologi dengan metode kwalitatif, semikwantitatif, kwantitatif dan dilaksanakan dengan cara manual, semiotomat, otomatik dan robotik. Pelayanan manajemen laboratorium adalah pelayanan administratf,informasi dan pemasaran, manajemen ketenagaan (SDM ),logistik laboratorium, kegiatan ini meliputi staffing, schedulling, assigmen dan budgetting.
1. Undang – undang No 32 Tahun 2004 Tentang pemerintah Daerah 2. Undang – undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
3. Undang – undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Mentri Kesehatan RI No 411 Menkes/Per/III/2010 Tentang Laboratorium Klinik.
5. Keputusan Mentri Kesehatan RI No 1267 Menkes/SK/XII/2007 Tentang Pedoman Klasifikasi dan Kodefikasi Jenis Pemeriksaan, Spesimen, Metode Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan.
6. Keputusan Mentri Kesehatan RI Tahun 2004 Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (GLP) .
7. SK Direktur RSU Haji Makassar No 1998/TU/RSH/III/2008 Tentang Standar Operasional Prosedur Laboratorium .
ORGANISASI DAN PERSONALIA A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Kegiatan Laboratorium harus dilakukan oleh petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai serta memperoleh / memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan dibidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Setiap laboratorium harus menetapkan seorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pemantapan mutu dan keamanan kerja.
1. Kualifikasi
Kualifikasi minimal tenaga laboratorium yang bekerja diberbagai jenjang pelayanan meliputi kepala instalasi , pelaksana analis dan petugas administratif bertanggung jawab untuk mengkordinir semua kegiatan yang diselenggarakan.
2. Komunikasi
Komunikasi diartikan dengan hubungan antar pribadi dan antar unit kerja baik antara tenaga laboratorium dengan sesamanya, dengan unit kerja/ instanasi lain, pengguna jasa maupun mitra kerjanya.
a. komunikasi intern
1) horisontal : tenaga laboratorium harus memiliki kesempatan cukup untuk bertukar pikiran mengenai hal–hak yang bersangkutan dengan pekerjaannya dengan sesama petugas di ruang/seksi yang sama atau di ruang/ seksi lain di loaboratorium yang sama.
2) vertikal : sesuai hirarkinya, tenaga laboratorium harus memiliki kesempatan berkonsultasi tentang pekerjaannya dengan kepala seksi/subinstalasi/instalasi, kepala ruangan, kepala laboratorium, kepala rumah sakit;sedangkan untuk puskesmas dengan kepala puskesmas.
b. komunikasi ekstren
sesuai dengan tugas dan wewenangnya, tenaga laboratorium harus memiliki kesempatan bertukar pikiran dan informasi dengan petugas lain yang terkaitt, seperti misalnya dengan
dokter ruangan, dokter puskesmas, dokter farmasi dan lain lain termasuk pemasok.
c. komunikasi ekspertis/keahlian/konsultatif
sesuai dengan wewenangnya, penanggung jawab laboratorium harus dapat memberikan uraian keahlian (expertise)kepada pemakai jasa pelayanan laboratorium (dokter,pasien maupun pihak lain)
3. Diklat
Pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium dapat dilakukan dalam bentuk :
a. Formal
yang dimaksud dengan diklat formal adalah pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara terencana dan terjadwal oleh instansi resmi,berdasarkan penugasan oleh pejabat yang berwnanang. Keikutsertaan dibuktikan dengan diperolehnya pernyataan tertulis (sertifikat) dari instansi penyelenggara.
b. Informal
yang dimaksud dengan diklat informal adalah pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara tidak terjadwal oleh instansi penyelenggara. Keikutsertaan dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari instansi penyelenggara, yang tidak mempunyai dampak administratif.
c. Bimbingan teknis
bimbingan teknis diberikan oleh tenaga laboratorium kepada tenaga laborartorium lain yang memiliki kemampuan teknis di bawah laboratorium pembimbing. Pelaksanaan dapat dilakukan oleh laboratorium pembimbing sendiri atau laboratorium yang ditunjuk.
Pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal laboratorium. Tenaga laboratorium sekurang kurangnya sekali dalam setahun mengikuti pendidikan/pelatihan tambahan atau penyegar.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Jumlah tenaga pelaksana dan distribusi ketenagaan dilaboratorium disesuaikan dengan kebutuhan dan standar yang berlaku.
1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium Patologi KliniK Fungsi :
Bertindak sebagai penanggung jawab, koordinator, supervisor pelaksanaan kegiatan dan pengembangan pelayanan laboratorium dan pelayanan pendidikan di instalasi laboratorium.
Uraian tugas :
a. Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan pelayanan di instalasi laboratorium.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit pelayanan terkait sehingga produk yang dibutuhkan oleh unit pelayanan dapat tersedia dengan cepat dan tepat
c. Menyusun program kegiatan tahunan / RKAP instalasi laboratorium
d. Mengusulkan rencana keiatan/program tahunan / RKAP kepada direktur
e. Memberi konsultasi kepada Tim Medis rumah sakit
f. Memonitor pengadaaan serta penggunaan sarana dan prasarana di instalasi laboratorium
g. Melaksanakan, mengawasi kegiatan pelayanan laboratorium dan pelayanan pendidikan.
h. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas kerja sumber daya manusia (SDM) serta sumber daya lainnya (peralatan) di instalasi laboratorium
i. Memimpin pertemuan bulanan dengan staf di instalasi laboratorium
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan Wewenang :
a. Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan pengembangan instalasi laboratorium
b. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan pengembangan instalasi laboratorium kepada direktur
c. Mengusulkan tambahan alat sesuai dengan kebutuhan instalasi laboratorium
d. Memberikan teguran kepada staf yang melakukan pelanggaran dan mengembalikan staf yang bersangkutan kepada direktur bila teguran terakhir tidak diindahkan.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Direktur atas kelancaran pelaksanaan dan pengembangan pelayanan rumah sakit dan pelayanan pendidikan di instalasi laboratorium. Bertanggung jawab kepada direktur atas pemasukan dan pengeluaran keuangan instalasi laboratorium;
2. Nama Jabatan : Sekretaris
Fungsi : Bertindak melaksanakan seluruh urusan kerumahtanggaan di instalasi laboratorium.
Tugas-tugas :
a. Mengkoordinir pelayanan administratif b. Mengkoordinir pelayanan teknis medis
c. Memberi masukan pada kepala instalasi maupun koordinator pelayanan untuk peningkatan pelayanan instalasi laboratorium d. Menyiapkan bahan/keperluan rapat kepala instalasi
laboratorium
f. Menerima tamu instalasi jika kepala instalasi laboratorium tidak berada ditempat
g. Membantu kepala instalasi laboratorium melakukan koordinasi dengan unit pelayanan terkait untuk kelancaran pelayanan di instalasi laboratorium
h. Membantu kepala instalasi melakukan pengawasan langsung atas kinerja staf di instalasi laboratorium
i. Menangani sistem pencatatan, pelaporan dan distribusi surat masuk dan surat keluar instalasi laboratorium
j. Membuat konsep surat masuk dan surat keluar untuk diajukan kepada kepala instalasi laboratorium
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala instalasi laboratorium
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium
f. Mampu menganalisa situasi dan laporan-laporan yang masuk. Wewenang :
a. Meminta fasilitas untuk kelengkapan pelaksanaan pelayanan administratif dan pelayanan tekhnis medis laboratorium atas usulan koordinator pelayanan
b. Menunjuk staf mewakili kepala instalasi menghadiri pertemuan/rapat, atas persetujuan kepala instalasi.
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi laboratorium atas kelancaran urusan kerumahtanggaan instalasi laboratorium. 3. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Keuangan
Fungsi : Mengatur dan menangani seluruh aspek keuangan pelayanan laboratorium, baik penerimaan, pengeluaran dan penghitungan insentif.
Tugas :
a. Menyusun laporan pendapatan keuangan laboratorium b. Menyusun laporan pengeluaran / belanja laboratorium
c. Atas persetujuan kepala instalasi laboratorium menghitung dan menetapkan insentif di lingkup laboratorium patologi klinik
d. Mengusulkan pola tarif pelayanan laboratorium kepada direktur e. Melakukan advokasi administrasi keuangan kepada staf
pelaksana di lingkup laboratorium Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan. Wewenang :
a. Melakukan verifikasi atas data keuangan laboratorium yang dilaporkan oleh bagian keuangan rumah sakit
b. Memberikan saran / masukan kepada pimpinan atas keputusan-keputusan keuangan yang akan diambil
Bertanggung jawab kepada direktur melalui kepala instalasi laboratorium
4. Nama Jabatan : Koordinator Pelayanan Fungsi :
Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan teknis medis meliputi rawat jalan, rawat inap, layanan 24 jam dan bank darah, serta pelayanan administrasi meliputi logistik, sarana/ prasarana alat dan SDM di instalasi laboratorium serta kelancaran kegiatan pendidikan dan penelitian profesi.
Tugas-tugas :
a. Mengawasi kelancaran pelayanan teknis medis dan administrasi setiap hari di laboratorium
b. Melakukan bimbingan dan peningkatan mutu pelayanan teknis medis dan administrasi di instalasi laboratorium
c. Melakukan koordinasi dengan Tim Mutu mengenai kontrol kualitas/Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) tes-tes di instalasi laboratorium
d. Menentukan solusi atas permasalahan dalam pelayanan teknis medis dan administrasi di instalasi laboratorium
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S Analis, D4 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
a. Meminta fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan medis dan administrasi
b. Mengusulkan perbaikan / penggantian sarana dan alat laboratorium yang dianggap bermasalah
c. Mengusulkan pengadaan alat dan sarana yang dapat menunjang peningkatan pelayanan teknis medis dan administrasi
Tanggung jawab :
Bertanggungjawab kepada kepala instalasi laboratorium atas kelancaran dan kualitas hasil pelayanan teknis medis dan administrasi di instalasi laboratorium
5. Nama Jabatan : Koordinator Perencanaan dan Pengembangan Fungsi :
Bertindak sebagai koordinator perencanaan dan pengembangan laboratorium serta membantu kepala instalasi laboratorium untuk kelancaran pelayanan di instalasi laboratorium secara umum Tugas :
a. Berkoordinasi bagian pengembangan dan perencanaan rumah sakit untuk menyusun program perencanaan & pengembangan instalasi laboratorium dalam 1 tahun ke depan .
b. Merencanakan pelatihan dan pendidikan untuk peningkatan kemampuan SDM.
c. Bersama koordinator pelayanan membuat perencanaaan dan mengembangkan pemakaian alat dengan teknologi baru di laboratorium.
d. Bersama koordinator pelayanan membuat perencanaan pengadaan research laboratory yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan , pendidikan dan penelitian khususnya dalam bidang kesehatan.
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan. Wewenang :
a. Mengusulkan program perencanaan dan pengembangan instalasi laboratorium
b. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan perencanaan dan pengembangan instalasi laboratorium
Tanggung jawab :
Bertanggungjawab kepada kepala instalasi laboratorium terhadap pelaksanaan perencanaan dan pengembangan instalasi laboratorium
6. Nama jabatan: Penanggung Jawab Informasi dan Pemasaran Fungsi :
Bertanggungjawab atas penyampaian informasi kegiatan pelaksanaan dan pengembangan pelayanan instalasi laboratorium kepada seluruh pelanggan.
Tugas :
a. Secara teratur dan periodik membuat info lab yang memuat tes-tes dan alat – alat yang dimiliki oleh laboratorium, baik yang lama maupun yang baru.
b. Mengkoordinasi penyebaran info lab kepada seluruh pelanggan laboratorium, baik intern rumah sakit maupun ekstern rumah sakit.
c. Menyusun jadwal periodik sosialisasi kepada pelanggan laboratorium intern rumah sakit, menyangkut sistem pelayanan laboratorium, antara lain jadwal sampling ke bangsal-bangsal,
jadwal pemeriksaan tes-tes tertentu, tarif dan perubahan tarif yang berlaku dan lain sebagainya.
d. Melalui kepala instalasi laboratorium mengusulkan kepada direktur berbagai kebijakan dan ketatapan yang menunjang pelayanan laboratorium.
e. Menyusun draft kerjasama dengan instansi lain diluar rumah sakit untuk pemeriksaan tes-tes laboratorium, misalnya ‘general medical check-up’
f. Membuat laporan berkala mengenai hasil pencapaian informasi dan pemasaran serta kendala yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan. Wewenang :
a. Mengusulkan program kegiatan yang berkaitan dengan bidang informasi dan pemasaran kepada kepala instalasi yang mendukung fungsi pengembangan pelayanan laboratorium. b. Melakukan evaluasi hasil program di bidang informasi dan
pemasaran.
Bertanggungjawab terhadap kepala instalasi laboratorium dan atas kelancaran kegiatan informasi dan pemasaran dalam mendukung fungsi pelayanan laboratorium.
7. Nama jabatan : Koordinator Pengabdian Masyarakat Fungsi :
Bertindak sebagai koordinator untuk semua kegiatan di bidang pengabdian masyarakat.
Tugas :
a. Menyusun program kegiatan tahunan di bidang pengabdian masyarakat.
b. Mengkordinir dan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.
c. Mengevaluasi hasil kegiatan pengabdian masyarakat. d. Membuat laporan rutin (bulanan/tahunan)
e. Memberikan pembinaan kepada staf di subunit pengabdian masyarakat.
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a. Mengusulkan program kegiatan yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat kepada kepala instalasi
b. Melakukan evaluasi hasil program di bidang pengabdian masyarakat.
Tanggung jawab :
Bertanggungjawab kepada kepala instalasi atas kelancaran kegiatan yang berhubungan dengan program laboratorium dalam rangka pengabdian masyarakat.
8. Nama Jabatan : Tim Mutu Fungsi :
Bertindak sebagai tim pengawas mutu pelayanan di instalasi laboratorium rumah sakit.
Tugas :
a. Mengawasi mutu pelayanan laboratorium secara umum.
b. Bersama koordinator pelayanan mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pemantapan mutu internal.
c. Bersama koordinator pelayanan mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pemantapan mutu eksternal.
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan. Wewenang :
a. Melakukan evaluasi pelayanan laboratorium secara umum. b. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan
pemantapan mutu internal dan eksternal. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada direktur atas pemantapan mutu pelayanan laboratorium
9. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Administratif Fungsi:
Bertindak sebagai sub koordinator administratif untuk semua kegiatan administrasi umum, logistik, sarana/prasarana, SDM / kepegawaian, dan sistem pelaporan pada instalasi laboratorium Tugas:
a. Melakukan koordinasi administratif dengan unit terkait untuk kelancaran pelayanan di instalasi laboratorium
b. Merancang format laporan kegiatan pelayanan laboratorium yang informatif dan simple
c. Mengusulkan format laporan kegiatan pelayanan laboratorium kepada kepala instalasi lab.
d. Membuat laporan kegiatan pelayanan di instalasi laboratorium (bulan/tahun)
e. Melakukan verifikasi atas usulan permintaan kebutuhan bahan laboratorium/reagensia dan sarana/prasarana, sebelum diteruskan kepada kepala instalasi laboratorium
f. Melakukan monitoring dan pengawasan langsung penggunaan sarana dan prasarana di instalasi laboratorium
g. Melakukan koordinasi dengan koordinator terkait dalam lingkup laboratorium, menyusun program pelatihan dan pengembangan serta pendayagunaan SDM di instalasi laboratorium
h. Melakukan koordinasi dengan bagian SDM/Bagian Kesejahteraan RS yang berkaitan dengan staf di instalasi laboratorium
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala instalasi laboratorium
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan Wewenang :
a. Melakukan seleksi administratif bagi setiap pengguna jasa laboratorium di instalasi laboratorium
b. Memberikan saran/masukan kepada kepala instalasi dalam hal pengambilan keputusan administratif serta pengembangan dan pendayagunaan SDM
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi dalam hal administrasi umum, logistik, sarana dan prasarana/alat, serta sumber daya manusia (SDM) di instalasi laboratorium
10.Nama jabatan : Penanggung Jawab Logistik Fungsi :
Menyiapkan segala kebutuhan logitik di instalasi laboratorium dan mengelolanya secara efektif dan efisien
Tugas :
a. Menyusun permintaan kebutuhan bahan laboratorium/ reagensia dan alkes ( pertriwulan dan pertahun)
b. Mengusulkan daftar kebutuhan bahan laboratorium/reagensia dan alkes kepada direktur setelah disetujui oleh kepala instalasi laboratorium
c. Menghubungi bagian pengadaan rumah sakit untuk pemesanan barang/bahan kebutuhan di instalasi laboratorium d. Menerima barang yang masuk berdasarkan usulan yang telah
disetujui oleh kepala instalasi
e. Melakukan pencatatan yang benar atas penerimaan dan pemakaian bahan laboratorium/alkes
f. Melayani permintaan barang dari ruangan (kepala ruangan) g. Membuat laporan persediaan (stok) barang setiap bulan ke
bagian farmasi rumah sakit yang diketahui oleh kepala instalasi laboratorium
h. Melakukan pengarsipan dokumen pengadaan bahan laboratorium/alkes secara benar dan rapih
i. Memberikan informasi yang benar serta menyiapkan data yang dibutuhkan untuk keperluan audit
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan. Wewenang :
a. Menolak barang/bahan lab/alkes yang tidak sesuai dengan usulan permintaan
b. Mengurangi/ menambah permintaan/pemesanan berdasarkan kebutuhan
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi melalui penanggung jawab administratif
11. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Sarana/Prasarana/Alat Fungsi :
Menangani sarana dan prasarana /ATK serta inventaris alat medis dan non medis/mobiler di instalasi laboratorium
Tugas:
a. Menyusun permintaan kebutuhan barang cetakan ( triwulan dan tahun)
b. Mengusulkan daftar kebutuhan barang cetakan kepada direktur setelah disetujui oleh kepala instalasi laboratorium
c. Melayani permintaan barang cetakan ( FPP = Formulir Permintaan Pemeriksaan) dari ruang perawatan/poliklinik
d. Melayani permintaan kebutuhan barang cetakan, ATK dan barang kelontong di laboratorium
e. Melakukan koordinasi dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPS-RS) untuk pemeliharaan dan perbaikan alat/sarana di laboratorium
f. Menghubungi rekanan terkait jika terjadi trouble pada alat
g. Melakukan pencatatan yang baik dan benar untuk setiap mutasi alat inventaris medis dan non medis/mobiler di laboratorium
h. Membuat laporan persediaan barang cetakan, ATK, dan barang kelontong setiap bulan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan Wewenang :
a. Membatasi permintaan dari ruangan-ruangan berdasarkan kebutuhan
b. Mendapatkan training (khusus maintanance) bagi setiap alat baru di laboratorium
Tanggung Jawab :
Bertanggungjawab kepada kepala instalasi melalui penanggung jawab administratif.
12.Nama Jabatan : Penanggung Jawab Sumber Daya Manusia (SDM) Fungsi :
Memberikan layanan urusan SDM dan kepegawaian di instalasi laboratorium
Tugas :
a. Melakukan monitoring langsung terhadap pengisian daftar hadir staf setiap hari, di instalasi laboratorium
b. Membuat laporan/data absensi staf setiap akhir bulan
c. Meneruskan permohonan cuti/ijin staf kepada kepala administratif untuk diteruskan kepada kepala instalasi laboratorium
d. Melayani permintaan data ketenagaan dan urusan kepegawaian lainnya di instalasi laboratorium
e. Membuat jadwal orientasi bagi pegawai baru di lingkup instalasi laboratorium
f. Melakukan pengawasan dan monitoring langsung aktifitas pegawai baru dalam masa orientasi
g. Meneruskan laporan hasil orientasi pegawai baru kepada penanggung jawab administratif untuk diteruskan kepada kepala instalasi laboratorium
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan. Wewenang :
Menunda permohonan cuti/ijin staff dengan alasan/pertimbangan ketersediaan tenaga yang terbatas sehingga dapat mempengaruhi pelayanan di instalasi laboratorium
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi melalui penanggung jawab administratif
13.Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pelayanan Rawat Jalan Fungsi :
Bertindak sebagai penanggung jawab Pelayanan Rawat Jalan di Instalasi laboratorium
Tugas :
a. Menyusun/membuat daftar piket pagi bagi analis di instalasi laboratorium
b. Mengatur kelancaran seluruh aktifitas pelayanan rawat jalan (sampling dan petugas sampling, distribusi sampel, admin, hasil lab)
c. Melakukan koordinasi dengan bagian logistik/sarana/prasarana laboratorium patologi klinik untuk kebutuhan pelayanan
d. Melakukan pengawasan dan monitoring kinerja analis dan kepala ruangan (karu) termasuk tertib admin/entry data, serta penggunaan regensia, alkes/cetakan secara efisien dan efektif e. Menangani permasalahan teknis pelayanan rawat jalan yang
timbul sebelum diteruskan ke penanggung jawab teknis medis di instalasi laboratorium
f. Melakukan verifikasi atas laporan kegiatan ruangan (rawat jalan) yang dibuat oleh koordinator pelayanan setiap akhir bulan, sebelum diserahkan penanggung jawab administrasi
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan. Wewenang :
a. Memberikan teguran pembinaan kepada staf dalam hal pelayanan rawat jalan di instalasi laboratorium
b. Memberikan masukan kepada kepala ruangan (karu) dalam pengaturan kerja staf di ruangannya untuk optimalisasi tugas/pekerjaan
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada koordinator pelayanan melalui penanggung jawab teknis medis.
14.Nama Jabatan : Penanggung JawabTeknis Medis Fungsi :
Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelayanan secara medis yang dibantu oleh kepala pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan 24 jam dan bank darah
Tugas :
a. Melakukan koordinasi teknis medis dengan bagian pelayanan lainnya untuk kelancaran pelayanan medis di laboratorium b. Melakukan monitoring dan pengawasan langsung terhadap
penggunaan alat untuk kelancaran pelayanan medis di instalasi laboratorium
c. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait dalam lingkup laboratorium bila terdapat masalah dengan pelayanan medis. Persyaratan jabatan :
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan. Wewenang :
a. Mengusulkan fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan medis kepada koordinator pelayanan
b. Mengusulkan perbaikan/penggantian sarana dan alat laboratorium yang dianggap bermasalah untuk kepentingan pelayanan medis kepada koordinator pelayanan.
Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab kepada koordinator pelayanan dalam hal pelayanan teknis medis rawat jalan, rawat inap, pelayanan 24 jam dan bank darah di instalasi laboratorium.
15.Nama Jabatan : Penanggung jawab Pelayanan Rawat Inap Fungsi :
Bertindak sebagai penanggung jawab Pelayanan Rawat Inap di Instalasi laboratorium
Tugas :
a. Menyusun/membuat daftar jaga/shift (sore, malam, hari sabtu/minggu/raya) bagi staf/analis di instalasi laboratroium b. Mengatur kelancaran seluruh aktifitas pelayanan rawat inap
(sampling dan petugas sampling, distribusi sampel, admin, hasil lab)
c. Melakukan koordinasi dengan logistik/sarana/prasarana dalam lingkup laboratorium patologi klinik agar kebutuhan pelayanan senantiasa dapat terpenuhi
d. Melakukan pengawasan dan monitoring langsung terhadap kinerja staf dan koordinator pelayanan, termasuk tertib admin/input data, serta penggunaan reagensia, alkes/cetakan secara efisien dan efektif
e. Menangani permasalahan teknis pelayanan rawat jalan yang timbul sebelum diteruskan ke koordinator teknis medis di instalasi laboratorium.
a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium.
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan. Wewenang :
a. Memberikan teguran/pembinaan kepada staf dalam hal pelayanan rawat inap di instalasi laboratorium
b. Memberikan masukan kepada koordinator pelayanan dalam pengaturan kerja staf di ruangannya untuk optimalisasi tugas/pekerjaan
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi atas kelancaran pelayanan teknis medis
16.Nama Jabatan : Penanggung Jawab Layanan 24 jam dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
Fungsi :
Bertindak sebagai penanggung jawab kegiatan layanan 24 jam, serta membantu kepala instalasi laboratorium dalam kelancaran pelayanan laboratorium dan bertindak sebagai koordinator kegiatan pelayanan bank darah rumah sakit termasuk kegiatan donor darah yang dilaksanakan di rumah sakit.
Tugas :
a. Melaksanakan dan mengawasi semua kegiatan pelayanan 24 jam termasuk kontrol mutu (Pemantapan Mutu Internal).
b. Membuat laporan permintaan dan pemakaian bahan laboratorium ke bagian logistik.
c. Berkoordinasi dengan bagian sarana dan prasarana laboratorium bila terjadi masalah pada alat inventaris laboratorium .
d. Berkoordinasi dengan bagian teknis medis bila ada masalah pada hasil laboratorium.
e. Membuat permintaan bahan dan fasilitas yang diperlukan untuk pelayanan.
f. Melakukan dan mengawasi semua kegiatan pelayanan BDRS. g. Melakukan kegiatan teknis sesuai protap dan pedoman kerja
BDRS.
h. Berkoordinasi dengan kolektor IRD untuk penyetoran dan penerimaan keuangan BDRS.
i. Membuat laporan keuangan bulanan yang akan diserahkan ke mobilisasi dana rumah sakit dan bendahara Pembina setelah diketahui Kepala Instalasi.
j. Membuat laporan pelayanan bulanan BDRS dan menyerahkannya ke bagian rekam medik dan UDD Pembina Sulsel setelah diketahui kepala instalasi laboratorium.
k. Melayani penitipan darah dari Instalasi Perawatan bila transfusi tertunda.
l. Mengajukan permintaan stock darah dan reagens ke UTD Propinsi Sulsel.
m. Berkoordinasi dengan UDD Pembina untuk pelaksanaan donor darah di rumah sakit
n. Segera menghubungi koordinator dan subkomite transfusi darah dalam hal pengambilan kebijakan / jawaban atas komplain.
o. Mengatur jadwal jaga / dinas setiap bulan.
p. Memberi arahan intern (teknis dan non teknis) kepada staf BDRS.
q. Berkoordinasi dengan bagian sarana dan prasarana laboratorium bila terjadi masalah pada alat inventaris BDRS. Persyaratan jabatan :
b. Berijazah S2 Kesehatan, S1 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium dan BDRS
c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium dan BDRS f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
17.Nama Jabatan : Penanggungjawab Patologi Anatomi, Hematologi Klinik, Imunologi Klinik, Kimia Klinik, Klinik Rutin dan Mikrobiologi/Parasit.
Fungsi :
Bertindak sebagai penanggungjawab pelayanan, pendidikan dan pengembangan dalam bidang Patologi Anatomi, Klinik Rutin, Hematologi Klinik, Imunologi Klinik, Kimia Klinik, Mikrobiologi dan parasit di instalasi laboratorium.
Tugas :
a. Mengawasi kelancaran pelayanan setiap hari di bidang masing-masing.
b. Mengawasi pelaksanaan kontrol kualitas/PMI (Pemantapan Mutu Internal) di bidang masing-masing.
c. Melakukan evaluasi hasil PMI secara harian maupun bulanan di bidang masing-masing.
d. Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala di bidang masing-masing
e. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Pelayanan dan Tim mutu terhadap evaluasi hasil PMI maupun PME.
f. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Pelayanan dalam mencari dan menentukan solusi atas permasalahan yang timbul di laboratorium di bidang masing-masing
g. Bersama – sama dengan koordiantor pelayanan mengusulkan kebutuhan reagen, alat dan bahan di bidang masing-masing. h. Mengupayakan pengembangan tes-tes di bidang
masing-masing.
Persyaratan jabatan : a. Pegawai Negeri Sipil.
b. Berijazah S2, Patologi Anatomi,S2 Kesehatan, D4 Analis, D3 Analis, SMAK atau sertifikat pelatihan di bidang laboratorium. c. Dapat bekerja penuh dalam jabatan fungsional.
d. Menguasai permasalah, peraturan pemerintah tentang laboratorim.
e. Berpengalaman luas di bidang laboratorium f. Mampu menganalisa situasi dan laporan.
g. Bersedia bekerja di luar jam kerja apabila diperlukan.
Wewenang :
a. Meminta fasilitas yang diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pelayanan laboratorium di bidang masing-masing. b. Mengusulkan perbaikan / penggantian alat yang dianggap
bermasalah
c. Mengusulkan pengadaan alat / metode baru untuk tes – tes di bidang masing-masing
Tanggung jawab :
a. Bertanggungjawab terhadap kepala instalasi laboratorium melalui koordinator pelayanan terhadap kelancaran pelayanan laboratorium di bidang masing-masing
b. Membuat rencana kebutuhan/ Rencana Kerja Anggaran Program (RKAP) tahunan untuk pelayanan di bidang masing- masing.
C. PENGATURAN JAGA
Guna kelancaran dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium , koordinator ruangan bersama koordinator rawat jalan dan rawat inap bersama menyusun / membuat daftar jaga / shif sore, malam, hari minggu / raya bagi staf/ analis dilaboratorium serta mengatur kelancaran seluruh aktifitas pelayanan ( sampling , petugas sampling , distribusi sampel ,administrasi dan hasil pemeriksaan )
BAB III
STANDAR FASILITAS A. DENAH RUANG
Instalasi laboratorium harus mempunyai denah ruang dan tata ruang yang baik, sesuai dan memperoleh sinar matahari/cahaya yang cukup ,tersedia ruang terpisah alur pelayanan untuk ruang tunggu/penerimaan pasien / sampel , ruang pengambilan sampel, ruang pengelolaan sampel, ruang administrasi,ruang istirahat .Denah Ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak telepon,alat pemadam kebakaran,pintu keluar darurat ) digantungkan dibeberapa tempat yang mudah terlihat.
B. STANDAR FASILITAS
1. Secara umum tersedia ruang terpisah untuk :
a. Ruang penerimaan : ruang tunggu pasien dan ruang pengambilan spesimen masing- masing sekurang-kurangnya mempunyai luas 6 m2
b. Ruang pemeriksaan : banyaknya tergantung jumlah dan jenis pemeriksaan yang dilakukan, masing-masing sekurang-kurangnya mempunyai luas 15 s/d 30 m2 untuk bank darah dan pemeriksaan mikrobiologi masing-masing memiliki ruangan terpisah.
c. Ruang admistrasi/pengolahan sampel : sekurang-kurangnya mempunyai luas 6m2
2. Persyaratan konstruksi ruang laboratorium rumah sakit adalah : a. Dinding terbuat dari bahan porselin atau keramik setinggi 1,50
m dari atas lantai.
b. Tinggi langit – langit antara 2,70 – 3,30 m dari lantai c. Lebar pintu minimal 1,20 m dan maksimal 2,10 m. d. Ambang bawah jendela minimal 1,00 dari lantai
e. semua stop kontak dan saklar dipasang minimal 1,40 m dari lantai
f. Lantai terbuat dari bahan yang kuat,mudah dibersihkan,berwarna terang dan tahan terhadap kerusakan oleh bahan kimia.
g. Meja beton dilapisi keramik/porselin dengan tinggi 0,80 – 1,00 m
h. Dinding ruang dapur,kamar mandi /toilet dilapisi porselin atau keramik minimal 1,50 m dari atas lantai.
i. Meja untuk instrumen elektronik harus tahan getaran. 3. Fasilitas penunjang rumah sakit meliputi :
a. Kamar mandi/WC pasien dan petugas
c. Keselamatan dan keamanan kerja
d. Ventilasi : 1/3 x luas lantaiatau AC i PK/20 m2 e. Penerangan : 5 Watt/m2
f. Air bersih , mengalir : 50Liter/pekerja/hari g. Daya listrik :2200 V A s/d 3300 V
4. Persyaratan fasilitas toilet dilaboratorium rumah sakit adalah : a. Harus terpelihara dan dalam keadaan bersih
b. Lantai terbuat dari bahan yang kuat ,kedap air,tidak licin,berwarna terang dan mudah dibersihkan
c. Pembuangan air limbah dari toilet dilengkapi dengan penahan bau ( water seal )
d. Letak toilet tidak berhubungan langsung dengan dapur,kamar operasi dan ruang khusus lainnya .
e. Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar
f. Toilet Pria dan wanita harus terpisah
g. Toilet petugas harus terpisah dengan toilet pasien
h. Toilet pasien harus terletak ditempat yang mudah dijangkau dan ada petunjuk arah
i. Harus dilengkapi dengan slogan atau peringatan untuk memelihara kebersihan
j. Tidak terdapat tempat penampungan atau genangan airyang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk
5. Ruangan laboratorium
a. Seluruh ruangan dalam laboratorium harus mudah dibersihkan b. Pertemuan antara dua dinding dibuat lengkung
c. Permukaan meja kerja harus tidak tembus air, juga tahan asam, alkali, larutan organik dan panas yang sedang.tepi meja dibuat melengkung.
d. Perabot yang digunakan harus terbuat dari bahan yang kuat e. Ada jarak antara meja kerja, lemari dan alat sehingga mudah
dibersihkan.
f. Ada dinding pemisah antar ruang pasien dan laboratorium g. Penerangan dalam laboratorium harus cukup
h. Permukaan dinding,langit-langit dan lantai agar rata agar mudah dibersihkan,tidak tembus cairan serta tahan terhadap desinfektan.
i. Tersedianya bak cuci tangan dengan air mengalir dalam setiap ruangan laboratoriu dekat pintu keluar.
j. Pintu laboratorium sebaiknya dilengkapi dengan label KELUAR,alat penutup pintu otomatis dan diberi label BAHAYA INFEKSI .
k. Tempat-tempat sampah dilengkapi dengan kantong plastik l. Tempat sampah kertas,sarung tangan karet/plastik,dantabung
plastik harus dipisahkan dari tempat sampah gelas/kaca/botol. m. Tersedia ruang ganti pakaian,ruang makan/minum dan kamar
kecil.
n. Tanaman hias dan hewan piaraan tidak dibolehkan berada diruang kerja laboratorium.
6. Koridor , Gang , Lantai dan Tangga
a. Lantai laboratorium harus bersih,kering dan tidak licin b. Koridor,tangga dan gang harus bebas dari halangan
c. Tangga yang memiliki lebih dari 4 anak tangga dilengkapi dengan pegangan tangan
d. Permukaan anak tangga rata dan tidak licin e. Penerangan dikoridor dan gang cukup 7. Sistem ventilasi
a. Ventilasi laboratorium harus cukup
b. Jendela laboratorium harus dapat dibuka ,harus dilengkapi kawat anti nyamuk/anti lalat
8. Fasilitas air dan Listrik
a. Tersedianya aliran listrik dan generator dengan kapasitas yang memadai
b. Tersedianya fasilitas air PAM/Pompa/sumur artesis dengan kualitas air yang memadai sesuai dengan kebutuhan laboratorium.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN A. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN
Pendaftaran , pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam perencanaan,pemantauan dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan laboratorium.untuk kegiatan ini dilakukan secar cermat dan teliti karena kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan:
1. Pencatatan kegiatan laboratorium dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya. Ada 4 jenis pencatatan , yaitu :
a. Pencatatan kegiatan pelayanan b. Pencatatan keuangan
c. Pencatatan logistik
d. Pencatatan kepegawaian
Pencatatan kegiatan lainnya seperti pemantapan mutu internal,keamanan kerja dan lain – lain.Pencatatan kegiatan pelayanan dapat dilakukan dengan membuat buku sebagai berikut: a. Buku register penerimaan spesimen terdapat diloket berisi data
pasien dan jenis pemeriksaan
b. Buku register besar/induk berisi : data-data pasien secara lengkap serta hasil pemeriksaan spesimen
c. Buku register /catatan kerja harian tiap tenaga (Data masing – masing pemeriksaan, rekapitulasi jumlah pasien dan spesimen yang diterima )
d. Buku register pemeriksaan rujukan e. Buku ekspedisi dari ruangan/rujukan
f. Buku komunikasi pertukaran petugas (shift ) g. Buku perawatan/ kerusakan
2. Pelaporan kegiatan pelayanan terdiri dari.
a. Laporan kegiatan rutin harian/bulanana/triwulan/tahunan b. laporan khusus (misalnya KLB,HIV,dll)
c. Laporan hasil pemeriksaan 3. Penyimpanan dokumen
Setiap laboratorium harus menyimpan dokumen- dokumen : a. Surat permintaan pemeriksaan laboratorium
b. Hasil pemeriksaan Laboratorium c. Surat permintaan dan hasil rujukan Prinsip penyimpanan dokumen :
b. Berkas rekam medis pasien berobat jalan disimpan selama 5 tahun dan berkas rawat inap sekurang – kurangnya 10 tahun c. Berkas anak – anak harus disimpan hingga batas usia tertentu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
d. Berkas rekam medis dengan kelainana jiwa disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Pemusnahan Dokumen. Sebelum dimusnahkan, ambil informasi – informasinya Pada pelaksanaan pemusnahan harus ada berita acara yang berisi :
Tanggal,bulan dan tahun pemusnahan
Penanggung Jawab/otorisasi pemusnahan dokumen.
B. PENGELOLAAN SPESIMEN
Spesimen yang berasal dari manusia dapat berupa : darah (whole blood), serum, plasma, urin, tinja, sputum, cairan otak, bilasan lambung, apus tenggorok, apus rektum, sperma, pus, cairan pleura, cairan arcites, sekret( uretra, telinga, hidung, mata ).
Pengelolaan spesimen terbagi atas 2: 1. Spesimen infeksius
a. Spesimen infeksius harus ditempatkan dalam wadah tertutup rapat dan wadah didisinfeksi atau autoclave
b. Wadah harus terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah atau bocor dan diberi label tentang identitas spesimen,wadah diletakkan pada baki khusus dari logam yang dapat didisinfeksi atau diautoclave secara teratur setiap hari.
c. Semua petugas penerima sampel infeksius harus menggunakan sarung tangan dan masker
d. Semua spesimen harus dianggap infeksius dan diperlakukan secara hati- hati
desinfektan setiap hari.
f. Dilarang makan,minum dan merokok saat bekerja dan ditempat kerja
g. Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan desinfekta
2. Spesimen tidak infeksius
Semua spesimen di laboratorium dianggap infeksius dan ditangani sesuai prosedur.
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium merupakan kegiatan pelayanan kesehatan yang tidak terpisahkan dengan kegiatan [elayanan kegiatan kesehatan lainnya untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan , pencegahan dan pengobatan penyakit serta pemulihan kesehatan perorangan ataupun masyarakat. Tujuan melakukan suatu pemeriksaan laboratorium antara lain untuk uji saring, diagnostik, dan evaluasi hasil pengobatan dan surveilan. Pemeriksaan laboratorium meliputi: pemeriksaan hematologi, imunologi, kimia klinik, klinik rutin, mikrobiologi dan patologi anatomi yang mencakup pra analitiuk, analitik, pasca analitik.
1. Persiapan
Persiapan pasien secara umum. Persiapan pasien untuk pengambilan spesimen pada keadaan basal
a. Untuk pemeriksaan tertentu pasien harus puasa selama 8 – 12 jam sebelum diambil darah ( lihat tabel )
b. Pengambilan spesimen sebaiknya pagi hari antara pukul 07 00 - 09 00.
Pemeriksaan yang perlu puasa
Glukosa Puasa 10 12 jam
TTG ( tes toleransi glukosa ) Puasa 10 12 jam
Trgliserida Puasa 10 12 jam
VMA Puasa 10 12 jam
Renin (PRA) Puasa 10 12 jam
Insulin Puasa 8 jam
C Peptide Puasa 8 jam
Gastrin Puasa 12 jam
Aldosteron Puasa 12 jam
Homocysteine Puasa 12 jam
LP (a ) Puasa 12 jam
PTH intact Puasa 12 jam
Apo A1 Dianjurkan Puasa 12 jam
Apo B Dianjurkan Puasa 12 jam
c. Menghindari obat – obatan sebelum spesimen diambil
1) Untuk pemeriksaan dengan spesimen darah,tidak minum obat 4 – 24 jam sebelum pengambilan spesimen
2) Untuk pemeriksaan dengan spesimen urin, tidak minum obat 48 – 72 jam sebelum pengambilan sampel
3) Apabila pemberian pengobatan tidak memungkinkan untuk dihentikan, harus diinformasikan kepada petugas laboratorium
Contoh : sebelum pemeriksaan gula 2 jamtapi pasien minum obat antidiabetes.
d. Menghindari aktifitas fisik/olah raga sebelum spesimen diambil e. Memperhatikan efek postur
f. Memperhatikan variasi diurnal (perubahan kadar analit sepanjang hari )
g. Pemeriksaan yang dipengaruhi variasi diurnal perlu diperhatikan waktu pengambilan darhnya , antara lain Pemeriksaan ACTH ,Renin,dan aldosteron.
2. Faktor pada pasien yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan a. Diet
Makanan dan minuman dapat mempengaruhi hasil beberapa jenis pemeriksaan , baik langsung maupun tidak langsung, misalnya :
1) Pemeriksaan gula darah dan trygliserida
Pemeriksaan ini secara langsung dipengaruhi oleh makanan dan minuman.
2) Pemeriksaan Laju Endap Darah , Enzim Besi dan Trace element
b. Obat – obatan
Obat – obatan yang diberikan baik secara oral maupun cara lainnya akan menyebabkan terjadinya respon tubuh terhadap obat tersebut.
c. Merokok
Merokok menyebabkan terjadinya perubahan cepat dan lambat pada kadar zat tertentu yang diperiksa .
d. Alkoholm, Komsumsi alkohol menyebabkan perubahan cepat dan lambat beberapa kadar analit.
e. Aktifitas fisik
Aktifitas fisik dapat menyebabkan terjadinya shift volume antara
kompertemen didalam pembuluh darah dan
interstitial,kehilangan cairan karena berkeringat dan perubahan kadar hormon.
f. Ketinggian
Beberapa parameter pemeriksaan menunjukkan perubahan yang nyata sesuai dengan tinggi rendahnya daratan terhadap permukaan laut.
g. Demam
1) Pada waktu demam akan terjadi peningkatan gula darah dengan akibat terjadinya peningkatan kadar insulin yang akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar gula darahpada tahap lebih lanjut.
2) Terjadinya penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada awal demam karena terjadi peningkatan metabolisme lemak . 3) Lebih mudah menemukan parasit malaria dalam darah
4) Lebih mudah mendapatkan biakan positif
5) Terjadi reaksi anamnestik yang menyebabkan kenaikan titer widal.
h. Trauma
i. Trauma dengan luka perdarahan akan menyebabkan antar lain terjadinya penurunan kadar substrat maupun aktifitas enzim yang akan diukur termasuk Hb, hematokrit dan urin.
j. Variasi circadian rythme
Pada tubuh manusia terjadi perbedaan kadar zat tertentu dalam tubuh dari waktu ke waktu yang disebut circadian rythme, yang dipengaruhi oleh waktu dapat bersifat linear (garis lurus ) seperti umur,siklus harian (Variasi diurnal ),siklus bulanan dan musiman.
k. Umur, Umur berpengaruh terhadap kadar dan aktifitas zat dalam darah ,kadar Hb dan hitung eritrosit jauh lebih tinggi neonatus dibandingkan orang dewasa.
l. Ras, jumlah lekosit orang kulit hitam amerika lebih rendah dibandingkan orang kulit putih.
m. Jenis kelamin (gender ),Berbagai kadar dan aktifitas zat dipengaruhi oleh jenis kelamin.kadar besi serum dan kadar Hb berbeda pada wanita dan pada pria.
n. Kehamilan, bila pemeriksaan dilakukan pada pasien hamil,sewaktu interpretasi hasil perlu mempertimbangkan masa kehamilan wanita tersebut.Pada kehamilan terjadi pengenceran darah ( hemodilusi ) Yang dimulai pada minggu ke-10 kehamilan dan terus meningkat sampai minggu ke – 35 kehamilan.
3. Pengambilan a. Peralatan
tidak mengandung bahan kimia atau deterjen , terbuat dari bahan yang tidak terpengaruh dari zat – zat pada spesimen, untuk pengambilanspesimen pembiakan harus steril.
b. Wadah
Wadah spesimen harus terbuat dari gelas atau plastik,tidak bocor , tidak mengandung bahan kimia,bersih,kering dan steri l, wadah untuk urin dan feses ,sputum harus bermulut lebar.
c. Pengawet
Pengawet adalah zat kimia yang ditambahkan kedalam sampel agar analit yang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan jumlahnya untuk kurun waktu tertentu.
d. Waktu
Pada umumnya pengambilan spesimen dilakukan pada pagi hari,terutama untuk pemeriksaan kimia klinik, hematologi dan imunologi karena umumnya nilainya ditetapkan pada keadaan basal.
e. Lokasi
Sebelum pengambilan spesimen ,harus ditetapkan terlebih dahulu lokasi pengambilan yang tepat sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
f. Volume
Volume spesimen yang diambil harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan laboratorium yang diminta atau dapat mewakili objek yang diperiksa.
g. Teknik
Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan cara yang benar, agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya.
4. Pemberian identitas
, baik pada saat pengisian surat pengantar / formulir permintaan pemeriksaan laboratorium ,pendaftaran , label wadah spesimen. Pada surat pengantar /formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya mencantumkan :
a. Tanggal permintaan
b. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
c. Identitas pasie ( Nama,umur , jenis kelamin , alamt / ruang ) termasuk rekam medik.
d. Identitas pengirim nama , alamat , nomor telepon ) e. Nomor laboratorium
f. Diagnosis / keterangan klinik
g. Obat – obatan yang telah digunakan dan lama pemberian h. Pemeriksaan laboratorium yang diminta
i. Jenis spesimen dan lokasi pengambilan spesimen j. Volume spesimen
k. Transpor media dan pengawet yang digunakan l. Nama pengambil spesimen
Label wadah spesimen yang akan dikirim kelaboratorium harus memuat :
a. Tanggal pengambilan spesimen b. Nama dan nomor pasien
c. Jenis specimen
5. Penyimpanan dan pengiriman spesimen
Spesmen yang sudah diambil segera dikirim kelaboratorium untuk diperiksa,karena stabilitas spesimen dapat berubah.Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas spesimen adalah kontaminasi oleh kuman dan bahan penguapan, suhu, paparan sinar matahari dan metabolisme oleh sel –sel hidup pada spesimen
lemari es pada suhu 2 – 8 ° C , dibekukan dan diberi pengawet. Spesimen yang akan dikirim kelaboratorium lain , sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil , jangan melampaui masa stabilitas spesimen , tidak terkena paparan sinar matahari langsung , suhu pengiriman memenuhi syarat ,penggunaan media transpor untuk pemeriksaan mikrobiologi.
D. PENGELOLAAN LIMBAH
Laboratorium dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair, padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar. Karena itu pengolahan limbah harus dilakukan dengan semestinya agar tidak menimbulkan dampak negatif.
1. Sumber, sifat dan bentuk limbah
Limbah laboratorium dapat berasal dari beberapa sumber: a. Bahan baku yang sudah kadaluarsa
b. Bahan habis pakai (misalnya medium pembenihan yang tidak terpakai)
c. Produk proses di dalam laboratorium misalnya sisa spesimen. d. Produk upaya penanganan limbah misalnya tabung kaca sekali
pakai setelah dioven
Penangana limbah ditentukan oleh sifat limbah yang digolongkan menjadi :
a. Buangan bahan berbahaya dan beracun b. Limbah infekktif
c. Limbah radioaktif d. Limbah umun
Setiap jenis limbah dibuang dalam wadah tersendiri yang diberi label sesuai peraturan yang ada.Bentuk limbah yang dihasilkan dapat berupa:
a. Limbah cair ( pelarut organik, bahan kimia, air bekas cucian alat, sisa spesimen.)
b. Limbah padat ( alat suntik, sarung tangan , kapas , botol spesimen, kemasan reagen, medium pembiakan )
c. Limbah gas ( penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida dan uap air raksa )
2. Penanganan dan penampungan
a. Pemisahan dan pengurangan dalam pengembangan strategi pengelolaan limbah, alur limbah harus diidentifikasi dan dipilah – pilah.Dengan limbah berada dalam kantong atau kontainer yang sama untuk penyimpanan , pengangkutan dan pembuangan , akan mengurangi kemungkinan kesalahan petugas dan penanganannya.
b. Penampungan
Sarana penampungan untuk limbah, harus memadai, diletakkan pada tempat yang pas, aman dan higienis
c. Pemisaham limbah
Untuk memudahkan mengenal berbagai jenis limbah yang akan dibuang adalah dengan menggunakan kantong berkode (umumnya mengunakan kode warna ).
Hitam. Limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan untuk menyimpan atau mengangkut limbah klinis. Kuning
Semua jenis limbah yang akan dibakar Kuning dengan strip hitam
Jenis limbah sebaiknya dibakar tetapi bisa juga di buang disanitari landfill bila dilakukan pengumpulan terpisah dan pengaturan pembuangan.
Limbah untuk autoclaving (pengolahan sejenis) sebelum pembuangan akhir.
3. Pengolahan limbah
Pengolahan limbah dilakukan berdasarkan sifat limbah: a. Buangan bahan berbahaya dan beracun
Netralisasi
Pengendapan, koagulasi dan flokulasi Oksidasi-reduksi
Penukaran ion b. Limbah Infeksi
Semua infeksi harus diolah dengan cara disinfeksi, dekontaminasi, sterilisasi dan insinerasi.
c. Limbah radioaktif
Masalah pengelolaan limbah radiaktif dapat diperkecil dengan memakai radiaktif sekecil mungkin
E. LAPORAN HASIL DAN ARSIP
Kegiatan pencatatan dan pelaporan dilaboratorium harus dilaksanakandengan cermat dan teliti karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam penyampaian hasil . Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Kesesuaian antara pencatatan dan pelaporan hasil pasien dengan spesimen yang sesuai
2. Penulisan angka dan satuan yang digunakan.Khusus mengenai angka ,pada pelaporannya perlu disesuaikanmengenai desimal angka , satuan yang digunakan terhadap keperluan pasien maupun terhadap nilai normal.Bila diperlukan satu angka bulat,cukup dilaporkan dalam angka bulat tanpa desimal dibelakang koma.Satuan yang digunakan sebaiknya adalah satuan internasional.
Pada pelaporan juga dicantumkan nilai normal, yaitu rentang nilai yang dianggap merupakan hasil pemeriksaan orang-orang normal. Pada pencantuman hasil normal perlu dicantumkan metode pemeriksaan yang digunakan serta kondisi-kondisi lain yang harus diinformasikan seperti batas usia dan jenis kelamin. satuan pelaporan juga harus sama antara hasil pemeriksaan dengan hasil normal.
4. Pencantuman keterangan yang penting ,misalnya bila pemeriksaan dilakukan dua kali dan sebagainya
5. Penyampaian hasil.
Waktu pemeriksaan sangat menentukan manfaat laporan tersebut untuk kepentingan diagnosis penyakit dan pengobatan pasien,oleh karena itu hasil pemeriksaan perlu disampaikan secepat mungkin segera setelah pemeriksaan selesai dilaksanakan
6. Dokuntasi /arsip
Setiap laboratorium harus mempunyai sistem dokumentasi yang lengkap. Hasil suatu kegiatan pencatatan a/ laporan haruslah berupa dokumen yang lengkap, jelas dan mudah dimengerti serta tidak melupakan efisiensi waktu penyampaian dokumen tersebut kepada peminta pemeriksa.tersedia buku ekspedisi di dalam / luar laboratorium. Kasus tertukar dan hilangnya spesimen dapat terjadi baik di dalam transportas luar sehingga hal ini harus dihindarkan. F. PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT
Peralatan laboratorium merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium untuk itu alat perlu dipelihara dan dikalibrasi secara teratur.kalibrasi peralatan untuk alat yang dikeluarkan oleh pabrik tertentu dapat dilakukan oleh pabrik yang memproduksi alat tersebut, untuk alat- alat yang tidak dikeluarkan oleh
pabrik tertentu dapat dilakukan oleh badan/institusi berwenang. Pemilihan peralatan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Produksi pabrik yang telah dikenal
2. Memiliki ketepatan dan ketelitian yang tinggi
3. Tersedia tehnisi dan suku cadangnya mudah didapat 4. Tersedia fasilitas pelayanan purna jual
5. Sedapat mungkin tidak tergantung pada reagen dari jenis/merk tertentu
6. Pengoperasian mudah dan praktis 7. Batas deteksi jelas
Setiap peralatan yang ada harus dibuat protap pengoperasiannya serta dipantau penggunaannya dan diuji mitu secara berkala.
1. Centrifuse a. Perawatan
Keseimbangan diperlukan selama selama centrifugasi, karena bila tidak seimbang akan terjadi getaran.getaran ini akan semakin hebat pada saat terjadi percepatan dan perlambatan.Apabila hal ini terjadi selain mengakibatkan sedimen yang terbentuk dapat terurai juga akan mempercepat rusaknya alat.
b. Kalibrasi
c. Kecepatan putaran centrifus harus diperiksa paling sedikit setiap 3 bulan sekali menggunakan alat yang disebut tachometer.
a. Perawatan
pipet harus dilakukan dengan baik.sisa larutan terutama yang bersifat kental seperti serum, plasma atau darah harus dibersihkan menggunakan deterjen dan secara berkala direndam dalam cairan pelarut proteinseperti extran.Apabila pipet tersumbat bekuan darah dapat direndam dalam larutan KOH 10 % selama semalam.untuk pipet semiotomatik perawatan harian cukup dibersihkan menggunakan lap basah dan mengeringkan kembali.
b. Kalibrasi
Sebelum menggunakan pipet sebaiknya dilakukan kalibrasi untuk mengetahui besar penyimpangan yang mungkin terjadi.Batas penyimpangan yang masih diperbolehkan untuk pemeriksaan rutin di laboratorium adalah 0,1%.
3. Fotometer a. Perawatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1) Gunakan lampu yang sesuai dengan fotometer 2) Tegangan listrik harus stabil
3) Hidupkan alat terlebih dahulu selama 5 30 menit supaya cahaya lampu menjadi stabil.
4) Monokromator atau filter harus bersih ,tidak lembab dan berjamur
5) Kuvet harus tepat meletakkannya
6) Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet
7) Untuk pemeriksaan enzimatik,kuvet harus diinkubasi pada suhu yang sesuai dengan suhu pemeriksaan
dengan alkohol 70 % dan Amolifler/ pengolah siknal harus berfungsi baik
b. Kalibrasi
Beberapa hal yang perlu dikalibrasi dengan fotometer:
1) Ketepatan panjang gelombang.Panjang gelombang yang dihasilkan harus sesuai dengan yang dinyatakan pada monitor/ layar
2) Cara menguji ketepatan panjang gelombang berdasarkan pengamatan warna,dengan warna sinar, dengan lampu deuterium ,dengan filter didynium, dengan standar filter bersertifikat
3) Lineritas
Yang dimaksud dengan linearitas fotometer adalah kemampuan metode analisis suatu sistem pemeriksaan yang memberikan respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel.
4) Cahaya nyasar
Cahaya nyasar adalah cahaya diluar cahaya dengan
panjang gelombang yang sampai pada
detektor,menyebabkan absorbsi lebih rendah dari yang seharusnya.
5) Point of care testing ( POCT ) G. TROUBLE SHOOTING
Dalam melakukan pemeriksaan seringkali terjadi suatu ketidakcocokan hasil,malfungsi alat maupun kondisi yang tidak kita inginkan yang mungkin disebabkan oleh karena adanya gangguan pada peralatan ,perlu adanya pemecahan masalah ( Troubleshooting ). Merupakan proses atau kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya penampilan alat yang tidak memuaskan , dan memilih cara
penanganan yang benar untuk mengatasinya .Makin canggih suatu alat , akan makin kompleks permasalahan yang mungkin terjadi.
BAB V LOGISTIK A. MACAM / JENIS
1. Reagen
a. Menurut tingkat kemurniannya reagen dibagi menjadi :
1) Reagen tingkat analitis ( Analytical Reagen ),reagen yang terdiri atas zatt kimia yang mempunyai kemurnian sangat tinggi
2) Zat kimia tingkat lain,zat kimia yang tersedia dalam tingkatan dan penggunaan yang berbeda.
b. Menurut cara pembuatannya dibagi menjadi : 1) Reagen buatan sendiri
2. Standar
Standar adalah zat-zat yang konsentrasi atau kemurniannya diketahui dan diperoleh dengan cara penimbangan.ada 2 macam standar, yaitun :
a. Standar primer,standar yang merupakan zat termurni dalam kelasnya yang menjadi standar untuk semua zat lain.
b. Standar sekunder,merupakan zat-zat yang konsentrasi dan kemurniannya ditetapkan melalui analisis dengan perbandingan terhadap standar primer.
3. Bahan kontrol
Bahan kontrol adalah bahan yang digunakan untuk memantau ketepatan suatu pemeriksaan dilaboratorium ,atau mengawasi kualitas hasil pemeriksaan sehari- hari.
Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :
a. Sumber bahan kontrol, dapat berasal dari manusia, binatang, atau merupakan bahan kimia murni.
b. Bentuk bahan kontrol , menurut bentuknya ,yaitu bahan cair, bentuk padat bubuk (bentuk liofilisat ) dalam bentuk strip
c. Buatan,dapat dibuat sendiri atau dapat dibeli dalam bentuk sudah jadi.Ada beberapa macam bahan kontrol yang dibuat sendiri,yaitu :
1) Bahan kontrol yang dibuat dari serumkumpulan (pooled sera) merupakan campuran dari bahan sisa serum pasien yang sehari-hari dikirim kelaboratorium.
2) Bahan kontrol yang dibuat dari kimia murni sering disebut larutan spikes
3) Bahan kontrol yang dibuat dari lisat,disebut juga hemolisat. Ada beberapa bahan kontrol yang dibeli dalam bentuk sudah
Bahan kontrol yang merupakan bahan kontrol yang tidak mempunyai nilai rujukan sebagai tolak ukur.
2) Bahan kontrol Assayed ,merupakan bahan kontrol yang diketahui nilai rujukannya serta toleransi menurut metodenya.
Untuk digunakan sebagai bahan kontrol suatu pemeriksaan ,bahan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagfai berikut :
a. Harus memiliki komposisi sama atau mirip dengan spesimen,misalnya untuk pemeriksaan urin digunakan bahan kontrol urin.
b. Komponen yang terkandung didalam bahan kontrol harus stabil, artinya selama masa penyimpanan bahan ini tidak boleh mengalami perubahan.
c. Hendaknya disertai dengan sertifikat analisa yang dikeluarkan oleh pabrik yang bersangkutan oleh pabrik yang bersangkutan pada bahan kontrol yang jadi ( komersil ) .
4. Air
Air kemungkinan merupakan bahan termurah dari semua bahan yang digunakan dilaboratorium tetapi air merupakan bahan terpenting dan paling sering digunakan ,oleh karena itu kualitas air yang digunakan harus memenuhi standar seperti halnya bahan lain yang digunakan dalam analisis.
5. Media
Media/ medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba.
Supaya mikroba dapat tumbuh dengan baik dalam suatu media , perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikur :
a. Harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan oleh mikroba