NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Sinyal candle mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG, ditambah dengan indikasi dari MA5 dan MA20 yang mengisyaratkan positif bagi indeks bursa domestik ini. Meski dari leading indikator baik Stochastic maupun MACD masih mengkonfirmasikan negatif. Namun, secara teknis IHSG berpeluang apresiasi dalam pekan ini.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4813.779 +20.576 4,724.76 6,037.31
LQ-45 838.614 +4.307 1,748.90 4,642.84
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Akhir pekan lalu, perdagangan IHSG ditutup pada level 4813,78. Bank Indonesia (BI) menyampaikan pemerintah masih perlu terus mendorong daya beli masyarakat. Bank sentral mencatat, di dua bulan pertama tahun 2016 ini, tingkat konsumsi rumah tangga masih tergolong rendah dibandingkan kuartal IV 2015 lalu. Gubernur BI mengungkapkan, tren pelambatan konsumsi rumah tangga sudah terjadi sejak tahun lalu. Tren ini diperkirakan masih berlangsung hingga kuartal pertama ini. Pendapat ini diperkuat oleh hasi survei BI tentang indeks keyakinan konsumen (IKK) di Februari yang turun dari bulan sebelumnya. IKK pada Februari 2016 menurun menjadi 110 dari sebelumnya 112,6 pada Januari lalu. Sebab itu, diprediksikan bahwa pertumbuhan konsumsi kuartal pertama 2016 ini lebih rendah dari kuartal IV tahun lalu. Sementara itu, beberapa ekonom menyatakan pemerintah harus tetap waspada dengan kondisi pasar keuangan global, terutama perlambatan ekonomi di China dan pemulihan di Amerika Serikat. Sementara itu, perlambatan ekonomi di China belum menunjukkan gairah perbaikan sehingga devaluasi masih bisa terjadi di China. Selain itu, The Fed yang masih belum memberikan kepastian adanya kenaikan Fed Fund Rate juga menjadi sorotan. Di sisi lain, posisi utang luar negeri masih aman karena pemerintah memerlukan pembiayaan dalam rangka pembangunan infrastruktur yang telah dimulai sejak awal tahun. Di tambah lagi, Indonesia menetapkan lima sektor bagi calon investor China; yakni manufaktur, pertanian, industri maritim, infrastruktur dan pariwisata dimana Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia mengundang calon investor dari China untuk menanamkan modalnya pada industri padat karya, mengingat populasi Indonesia, khususnya usia produktif masih cukup besar. Di hadapan sekitar 100 pengusaha Tiongkok pada Forum Bisnis Investasi Indonesia, BKPM mengatakan bahwa pihaknya juga menawarkan industri berorientasi ekspor dimana Indonesia mewakili sekitar 40% populasi ASEAN dan 38% pasar ASEAN. Ditambah lagi, posisi strategis Indonesia tersebut sangat menjanjikan bagi investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sinyal perlambatan ekonomi China semakin kuat setelah kinerja ekspor ekonomi terbesar kedua dunia tersebut anjlok pada Februari. Biro Statistik China menyatakan ekspor China jatuh 25,4% YoY pada Februari. Nilai ekspor China semakin anjlok setelah merosot 11,2% pada Januari dan kini telah merosot 12 bulan beruntun. Kinerja impor ekonomi terbesar kedua dunia tersebut juga tersurvei turun 13,8% pada Februari, menipis dari penurunan 18,8% pada Januari.
Apresiasi rupiah terhadap US dolar hingga ke bawah level Rp 13.100/USD pada pekan lalu diklaim karena efek dari paket kebijakan-kebijakan pemerintah. Paket kebijakan pemerintah tersebut bisa mendorong pertumbuhan sektor riil dan membuka lebih luas segmen investasi kepada investor asing, sehingga memicu capital infliow. Bank Indonesia (BI) juga telah melakukan pelonggaran moneter melalui penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) dan pemangkasan suku bunga, sehingga diharapkan memacu pertumbuhan kredit. Ekspektasi The Fed menunda kebijakan kenaikan Fed rate pada FOMC Maret turut berkontribusi mengapresiasi sejumlah mata uang global terhadap US dolar. Kenaikan Fed rate diperkirakan baru akan dilakukan pada semester II 2016. Selain itu keputusan European Central bank (ECB) memangkas seluruh tingkat suku bunga dan menambah stimulus ekonomi pada Kamis (10/3) berdampak pada capital inflow di emerging market. Hingga pertengahan Februari 2016 capital inflow ke Indonesia mencapai USD 2125 juta. ECB memangkas tingkat suku bunga utama dan tingkat suku bunga untuk fasilitas pinjaman marjinal sebesar 5 bps masing-masing menjadi 0% dan 0,25% efektif mulai 16 Maret 2016. Sedang suku bunga fasilitas deposito akan diturunkan sebesar 10 bps menjadi -0,4% efektif 16 Maret 2016. ECB juga meningkatkan stimulus ekonomi dalam program Quantitative Easing menjadi € 80 miliar per bulan mulai April 2016 dari € 60 miliar. ECB juga merevisi target inflasi kawasan Eropa sebesar 0,1% dari target 1% yang ditetapkan Desember 2015. Inflasi tahun 2017 ditargetkan 1,3% dan 208 sebesar 1,6%. ECB juga merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 menjadi 1,4% dari sebelumnya 1,7% dan ekonomi tahun 2017 diproyeksikan tumbuh sebesar 1,7%. BI akan mencermati dampak keputusan ECB tersebut. Sementara kenaikan harga minyak hingga ke level USD 38/USD mengapresiasi bursa saham regional dan Eropa akhir pekan lalu. Namun di sisi lain, outlook ekonomi Eropa yang diproyeksikan dalam target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah bisa mengurangi optimisme pasar. Investor juga akan mencermati data ekonomi sejumlah negara, yaitu trade balance di Indonesia, Jepang, India dan Inggris. Bank of Japan akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Selasa (15/3), sedang Bank of England akan mengumumkan kebijakan BoE Bank Rate pada Kamis (17/3). Survei menunjukkan baik BoJ mau pun BOE mempertahankan suku bunganya masing-masing di level -0,1% dan 0,5%. Sinyalemen penundaan Fed Rate, sentimen kenaikan harga minyak mentah dan kebijakan ECB masih menjadi katalis di bursa saham dan mata uang pada pekan ini. Diperkirakan peluang bagi IHSG untuk menguat dalam pekan ini terbuka lebar.
WEEKLY REPORT
14 Maret 2016
• PTPP targetkan kontrak baru 2016 naik 14,81% • WIKA tangani proyek Grup Puncak Rp 1,45 triliun • Jakpro-WIKA bangun instalasi pengolahan • Anak usaha WSKT peroleh kredit Rp 175 miliar • ADHI kembali merencanakan pembukaan dua hotel • ACST siap rights issue
• RUPST EXCL setujui untuk tidak bagi dividen • ISAT-Lintasarta-IBM bangun solusi IT
• ISAT tidak ambil porsi mayoritas proyek Palapa Ring paket timur • RUPSLB BLTZ tidak kuorum
• SRIL batal emisi global bond • AMFG alokasikan Rp1 triliun • DAJK tunda terbitkan surat hutang
• Investor Spanyol dikabarkan minati saham TAXI
• KIJA bidik pendapatan Rp3,4 triliun, pacu pendapatan dari dry port • LPKR resmikan mal ke-64
• KPIG kembangkan kota pintar • BBYB kejar pertumbuhan signifikan • Dana mikro BMRI tumbuh 30%
• BMRI sasar UNS sediakan kartu debit co-branding
• BBCA targetkan transaksi kartu kredit tumbuh 15%, e-money naik 25% • BBNI gandeng Sisfo salurkan KUR mikro nelayan
• PNBS akan rights issue 10 miliar saham baru • MPM Finance terbitkan MTN Rp 300 miliar
14 March 2016
14 March 2016
Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan dapat menggarap kontrak baru tahun 2016 senilai Rp 31 triliun atau tumbuh 14,81% dari realisasi perolehan 2015 sebesar Rp 27 triliun. Angka tersebut belum termasuk carry over tahun 2015 sebesar Rp 39 triliun. Perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 21,09 triliun atau tumbuh 43,80% dibandingkan dengan pendapatan usaha 2015 sebesar Rp 14,67 triliun. Persroan menargetkan laba bersih di 2016 tumbuh 23% menjadi Rp 1,04 triliun. Perseroan optimis dapat melampaui target kontrak baru tahun 2016 yang telah ditetapkan oleh Manajemen sebesar Rp 31 triliun. Hal tersebut dikarenakan dengan mulai berjalannya proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan oleh Pemerintah dari tahun sebelumnya.
Jakarta Utilitas Propertindo akan menggandeng Wijaya Karya (WIKA) dalam mengerjakan pembangunan pengolahan sampah Pasar Induk Kramat Djati. Instalasi pengolahan sampah tersebut diperkirakan membutuhkan investasi Rp 25 miliar. WIKA akan memiliki porsi 40%.
Grup Puncak menunjuk Wika Gedung, anak usaha Wijaya Karya (WIKA), untuk menggarap proyek hotel, perkantoran, dan convention hall di Surabaya, Jawa Timur. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 1,45 triliun. Lingkup pekerjaan terdiri atas pekerjaan desain dan struktur, tiang pancang, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing (MEP), serta eksternal. Hingga awal pekan kedua Maret 2016, WIKA telah memperoleh kontrak baru sebanyak Rp 1,33 triliun atau 2,5% dari target kontrak baru tahun ini Rp 52,26 triliun.
Setelah resmi membuka Hotel GranDhika Iskandarsyah bintang empat di kawasan Blok M, Jakarta Selata, Adhi Karya (ADHI) kembali merencanakan pembukaan dua hotel lagi pada tahun ini. Perusahaan akan membuka hotel bintang tiga GranDhika Setiabudi di Medan pada Juli mendatang dan GranDhika Pemuda di Semarang pada tahun ini. Nilai investasi hotel di Medan sebesar Rp130 miliar dan di Semarang sekitar Rp80 miliar.
Waskita Sangir Energi, anak usaha Waskita Karya (WSKT), memperoleh pinjaman senilai Rp 175 miliar dari Indonesia Infrastructure Finance untuk mendanai proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Sangir Hulu berkapasitas 2X5 MW. Realisasi pembangunan Sangir Hulu telah mencapai 95% dan tanggal operasi komisioning direncanakan pada Juni 2016. Pada Juli 2016, Waskita Sangir Energi berharap dapat menjual listrik kepada PLN wilayah Sumatera Barat.
Acset Indonusa (ACST) berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan 300 juta saham baru. Perseroan akan menyelenggarakan RUPSLB pada 19 April 2016. ACST akan menggunakan tambahan modal untuk modal kerja dan belanja perusahaan. Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun sepanjang tahun ini atau tumbuh 10% YoY. RUPST XL Axiata (EXCL) menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2015. Hal tersebut dikarenakan EXCL sebenarnya masih membukukan rugi sebesar Rp 25 miliar akibat depresiasi kurs pada akhir tahun 2015, namun kerugian tersebut kemudian dinormalisasi sehingga menjadi laba sebesar Rp 51 miliar di 2015. Dikatakan bahwa hal tersebut merupakan penyesuaian perhitungan forex dari dampak penguatan dollar AS. Meski demikian seluruh laba tersebut diputuskan untuk dijadikan laba ditahan karena tidak signifikannya nilai tersebut untuk dijadikan dividen per lembar saham.
Indosat (ISAT), Lintasarta, dan IBM berkolaborasi membangun solusi IT bersama. Kerja sama tersebut ditargetkan menyumbang pendapatan sebesar USD 200 juta dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.
Indosat (ISAT) berencana tidak mengambil porsi mayoritas dalam konsorsium untuk proyek Palapa Ring paket timur yang diperkirakan menelan anggaran Rp5,84 triliun. ISAT bergabung dengan XL Axiata (EXCL) dan PT Alita Praya Mita dalam satu konsorsium. Konsorsium tersebut harus bersaing dengan enam pihak lain dalam tender Palapa Ring paket timur. Peserta tender lainnya yaitu Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Adapun, hingga saat ini konsorsium tersebut belum menentukan porsi kepemilikan masing-masing. Palapa Ring paket timur merupakan bagian dari megaproyek Palapa Ring senilai total Rp8,5 triliun, Rincinya, paket barat bernilai investasi Rp1,28 triliun, paket tengah Rp1,38 triliun, sisanya paket timur. Paket timur rencananya mengjangkau Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat hingga pedalaman Papua.
RUPSLB Graha Layar Prima (BLTZ) terkait rencana rights issue sebanyak 110 juta lembar saham kelas C tidak memenuhi jumlah kuorum yang disyaratkan. Jumlah pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB tersebut hanya sebanyak 58,98% dari minimal 75%. Untuk itu, perseroan akan kembali menggelar RUPSLB. Dengan rights issue tersebut perseroan berharap bisa memperoleh dana tambahan sekitar Rp850 miliar. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk melunasi hutang Rp 600 miliar dan sisanya untuk pengembangan bisnis seperti pembangunan bioskop-bioskop baru di beberapa kota di Indonesia.
Sri Rejeki Isman (SRIL) memastikan untuk menunda emisi obligasi global senilai USD 420 juta sekaligus membantah adanya informasi rencana rights issue sebesar Rp 416,5 miliar. Penundaan emisi obligasi global setara Rp 5,67 triliun tersebut juga karena proyek power plant yang dirancang dipastikan tertunda. Hal ini disebabkan pemerintah merilis paket kebijakan yang menyebabkan harga listrik jauh lebih murah sehingga pembelian listrik dari PLN lebih efisien bila dibandingkan dengan pembangunan proyek power plant sendiri.
Asahimas Flat Glass (AMFG) menganggarkan belanja modal atau capex pada tahun ini mencapai Rp1 triliun. Capex yang dianggarkan tahun ini memang lebih besar atau sekitar dua kali lipat dari belanja modal yang diserap tahun lalu yaitu sekitar Rp500 miliar. Adapun, dana capex masih berasal dari kas internal perusahaan. Dana tersebut terutama akan digunakan untuk konstruksi pembangunan pabrik kaca lembaran di Cikampek, Jawa Barat yang belum rampung dan modal kerja. Sebelumnya, AMFG memang sedang membangun pabrik kaca lembaran yang diperkirakan selesai pada kuartal IV/2016. Hingga akhir tahun lalu, perusahaan menginformasikan pembangunan pabrik telah mencapai 60%. Pabrik yang bernilai US$100 juta rencananya akan memiliki kapasitas produksi hingga 210.000 ton kaca lembaran dalam satu tahun.
Dwi Jaya Kemasindo (DAJK) tengah mengkaji ulang dan akan menunda rencana penerbitan surat hutang tahun ini untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capex) senilai Rp900 miliar. Perusahaan akan fokus terlebih dahulu untuk memulihkan kinerja operasional yang terhambat. Perusahaan saat ini masih fokus menyelesaikan dampak musibah kebakaran plant 3 untuk menjaga kinerja operasional. Pennundaan dilakukan terlebih karena rencana penerbitan obligasi tersebut belum pernah masuk proses, sehingga belum memiliki izin penerbitan. Sementara itu, hingga saat ini perusahaan belum tahu persis besaran pengaruh kebakaran plant 3 terhadap produksi perusahaan. DAJK juga belum mengetahui dana yang dibutuhkan untuk memulihkan pabrik.
14 March 2016
14 March 2016
Rajawali Corpora dikabarkan tetap melanjutkan divestasi 51% saham Express Transindo (TAXI). Investor asal Spanyol dikabarkan mengincar saham tersebut. Pembicaraan antar kedua pihak masih dalam tahap awal. Dengan demikian, belum ditetapkan apakah investor tersebut akan mengakuisisi seluruh saham TAXI milik Rajawali atau hanya sebagian.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) menargetkan perolehan pendapatan senilai Rp3,4 triliun sepanjang tahun ini. Pendapatan KIJA akan ditopang dari penjualan property, lahan industri, dan pendapatan berulang dari infrastruktur di kawasan industri Jababeka. Pendapatan prapenjualan atau marketing sales tahun ini ditargetkan mencapai Rp1,4 triliun, sementara pendapatan berulang diestimasi mencapai Rp2 triliun. Target marketing sales KIJA tumbuh 40% sedangkan recurring income kurang lebih tumbuh 5%-10%. Tahun ini pertumbuhan prapenjualan akan terdorong oleh realisasi anggaran pemerintah dan peningkatan laju penanaman modal asing sebagai dampak dari realisasi paket stimulus ekonomi yang telah diluncurkan. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) akan menaikkan pendapatan dari dry port tahun ini dengan target pertumbuhan 30%. Terlebih, dry port perusahaan telah ditunjuk sebagai PLB sehingga volume angkutan ekspor-import ditargetkan naik 50%. Di sisi lain, KIJA juga berharap meraih pendapatan dari selisih kurs menyusul nilai tukar rupiah yang semakin menguat dalam beberapa waktu terakhir.
Lippo Karawaci (LPKR) pekan lalu resmi membuka pusat perbelanjaan terbarunya yaitu Maxx Box Lippo Village seluas 15.141 m2 di area multifungsi Millenium Village, The Global City Smart, Tangerang. Mall tersebut merupakan mal yang ke 64 yang saat ini dimiliki oleh LPKR.
MNC Land (KPIG) melalui anak usahanya, PT Lido Nirwana Parahyangan, menandatangani nota kesepahaman dengan Korea Agency for Infrastructure Technology Advancement dan perjanjian konsultasi dengan PT Indako Finance & Development untuk mendukung pembangunan infrastruktur kota pintar di Lido, Bogor. Infrastruktur kota pintar akan mengedepankan perpaduan inovasi, teknologi canggih dan keramahan lingkungan.
Bank Yudha Bhakti (BBYB) menargetkan laba sebelum pajak tahun ini tumbuh sebesar 154,63% secara tahunan. Dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik dibandingkan tahun lalu, perusahaan optimis target itu dapat tercapai. Adapun, target pertumbuhan aset adalah 57,5%, kredit 52,69%, dan dana pihak ketiga sebesar 46,39%. Untuk memperkuat modal, penggunaan 85% dari laba bersih sebagai laba ditahan. Selain itu, BBYB juga melakukan revaluasi aset pada akhir tahun lalu. Tahun ini, BBYB menganggarkan belanja modal senilai Rp13 miliar-15 miliar, yang salah satunya untuk pengembangan teknologi.
Sepanjang tahun lalu, Bank Mandiri (BMRI) menghimpun dana pelaku usaha mikro melalui produk Tabungan Mitra Usaha atau TabunganMU senilai Rp8,75 triliun, tumbuh sekitar 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp6,75 trliun. Produk TabunganMu merupakan simpanan yang khusus untuk pelaku usaha menengah kredit mikro (UMKM) dengan saldo awal Rp50.000 dan bebas biaya administrasi. Hingga akhir Desember 2015, jumlah rekening produk ini tercatat 2,9 juta. Adapun, hingga akhir 2015, penyaluran kredit mikro BMRI mencapai Rp4,24 triliun atau tumbuh sebesar 30,3% dibandingkan dengan 2014.
Bank Mandiri (BMRI) menyasar Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dengan menyediakan layanan kartu debit co-branding bagi alumni, kartu mahasiswa dan kartu pegawai di lingkungan UNS. Sebagai tahap awal, Mandiri akan menyediakan 7.000 kartu
debit co-branding dalam kerjasama ini.
Bank Central Asia (BBCA) ingin menjadi pemain utama dalam transaksi non tunai melalui uang elektronik (e-money) bernama Flazz. Tahun 2016, BCA menargetkan nilai transaksi dan jumlah
e-money akan tumbuh 25%. BCA akan menerbitkan 10,8 juta kartu
Flazz per akhir tahun 2016 dari posisi 8,7 juta kartu per akhir tahun 2015. Dan nilai transaksi akan mencapai Rp 1,25 triliun per akhir 2016, dari posisi Rp 1 triliun per Desember tahun 2015. BCA menyasar segmen transportasi, makanan dan minuman, ritel dan parkir untuk meningkatkan penggunaan kartu Flazz. BBCA akan membuka kesempatan kepada bank lain yang ingin menggunakan platfom e-money BCA. Saat ini ada sekitar 4 bank swasta yang ingin bekerja sama dengan BCA dalam penggunaan e-money. BCA memiliki dua jenis e-money yaitu cardbase bernama Flazz dan server base bernama Sakuku. Ke depan
BCA akan menambah dan mengganti jumlah mesin ATM yang dapat melakukan tarik tunai dari Sakuku.Bank Central Asia (BBCA) menargetkan nilai transaksi kartu kredit tahun ini mencapai Rp 60 triliun, tumbuh 15% YoY. Pertumbuhan transaksi kartu kredit tahun ini memang tidak dapat sebesar tahun lalu yang sempat mencapai 20% karena perseroan sedang melakukan konsolidasi memperbaiki sistem kerja di bisnis kartu kredit.
Bank Negara Indonesia (BBNI) bekerja sama dengan Sisfo Indonesia (Sisfo) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada nelayan. Melalui KUR BNI tersebut, nelayan mendapatkan fasilitas pembiayaan untuk memperoleh sarana pengamanan dan komunikasi yang maksimal ketika melaut.
Bank Panin Syariah (PNBS) berencana untuk melakukan rights
issue maksimal 10 miliar saham baru. Seluruh dana yang
diperoleh dari rights issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan usaha perseroan. Selain itu, manajemen berharap adanya peningkatan modal dalam jangka panjang sehingga dapat meningkatkan daya saing usaha. MPM Finance, anak usaha Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) senilai total Rp 300 miliar. MTN tersebut terbagi dalam dua seri, yaitu seri A sebesar Rp 140 miliar dengan jangka waktu tiga tahun diterbitkan pada 11 Maret 2016 dan seri B sebesar Rp 160 miliar akan diterbitkan pada April 2016. Tujuan dari penerbitan MTN ini tidak hanya untuk mendiversifikasi sumber pendanaan, tetapi juga untuk mendapatkan dana pinjaman dengan syarat yang menarik untuk perkembangan bisnis perusahaan.14 March 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 38.41 -0.09 TLKM (US) 53 17,206 232
Natural Gas (US$)/mmBtu 1.80 -0.02 ANTM (GR) 0.02 292 44
Gold (US$)/Ounce 1252.94 2.23
Nickel (US$)/MT 8830.00 75.00
Tin (US$)/MT 16700.00 75.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.50 -10.90
Coal (RB) (US$)/MT* 54.35 -9.01
CPO (ROTH) (US$)/MT 660.00 20.00
CPO (MYR)/MT 2479.00 -4.00
Rubber (MYR/Kg) 569.50 -3.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 741.40 -21.94
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17213.31 1.28 -1.22 15.72 14.11 2.94 2.81 5,198.5
USA NASDAQ COMPOSITE 4748.47 1.85 -5.17 20.04 17.00 3.25 2.97 7,443.7
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6139.79 1.71 -1.64 16.29 13.84 1.70 1.64 1,534.5
CHINA SHANGHAI SE A SH 2940.94 0.20 -20.61 11.90 10.57 1.31 1.20 3,630.6
CHINA SHENZHEN SE A SH 1762.06 -0.22 -27.05 20.78 18.16 2.80 2.47 2,706.0
HONG KONG HANG SENG INDEX 20199.60 1.08 -7.82 10.59 9.48 1.02 0.96 1,622.5
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4813.78 0.43 4.81 16.63 14.40 2.50 2.27 391.2
JAPAN NIKKEI 225 16938.87 0.51 -11.01 17.49 15.25 1.45 1.37 2,687.3
MALAYSIA KLCI 1696.54 0.33 0.24 16.27 15.05 1.72 1.63 245.8
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2828.86 0.70 -1.87 12.74 12.04 1.07 1.03 285.5
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,074.50 22.50 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0001
EUR/IDR 14,598.20 65.81 EUR / USD 1.12 0.0009
JPY/IDR 114.99 0.01 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,518.83 26.10 SGD / USD 0.73 -0.0001
AUD/IDR 9,874.78 86.55 AUD / USD 0.76 -0.0012
GBP/IDR 18,792.89 139.84 GBP / USD 1.44 -0.0008
CNY/IDR 2,013.18 0.00 CNY / USD 0.15 0.0003
MYR/IDR 3,198.65 12.12 MYR / USD 0.24 0.0005
KRW/IDR 10.96 0.11 100 KRW / USD 0.08 0.0007
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.41
BI Rate (%) Indonesia 7.00 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.67
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description February-16 January-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10
Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10
Inflation MOM % -0.09 0.51 SBI (12M) 7.15
Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15
14 March 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
15 Mar Indonesia Trade Balance Surplus naik menjadi $181 juta dari $51 juta
15 Mar Indonesia Export YoY Naik menjadi -15.00% dari -20.72%
15 Mar Indonesia Import YoY Naik menjadi -12.80% dari -17.15%
15 Mar US Retail Sales Advance MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%
15 Mar US PPI YoY Naik menjadi 0.1% dari -0.2%
15 Mar US Empire manufacturing Naik menjadi -10.00 dari -16.64
15 Mar US Business Inventories Turun menjadi 0.0% dari 0.1%
16 Mar US Housing Starts Naik menjadi 1150 ribu dari 1099 ribu
16 Mar US Housing Starts MoM Naik menjadi 4.6%dari -3.8%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 3380 1.96 6.19 PGAS IJ 2605 -2.62 -1.60 ASII IJ 7050 1.81 4.78 ADRO IJ 725 -5.84 -1.36 BBRI IJ 11125 1.14 2.88 GGRM IJ 65000 -0.88 -1.05 UNVR IJ 43000 0.58 1.80 INDF IJ 7300 -1.68 -1.04 BBNI IJ 5350 1.90 1.74 NISP IJ 1250 -5.66 -0.81 BBCA IJ 13450 0.37 1.15 AALI IJ 17050 -2.57 -0.67 IIKP IJ 3500 11.11 1.11 KLBF IJ 1300 -1.14 -0.66 BMRI IJ 10150 0.50 1.09 UNTR IJ 15300 -1.13 -0.62 CPIN IJ 3320 2.15 1.08 ACES IJ 870 -3.33 -0.49 BNLI IJ 700 12.00 0.83 BMTR IJ 895 -3.24 -0.40
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Bank Ganesha Banking & Finance
102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities
PT Buyung Poetra Sembada
14 March 2016
14 March 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BJTM 43.00 Cash Dividend 05 Feb-16 09 Feb-16 11 Feb-16 03 Mar-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA
RIMO Rights Issue 2:167 265.00 28 Mar’16 29 Mar’16 04 Apr – 08 Apr’16
SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 28 Mar’16 29 Mar’16 04 Apr – 08 Apr’16
MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16
BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16
BNLI Rights Issue TBA TBA TBA
TBA
24 May – 30 May’16
TRIL Tender Offer -- 50.00 --
--
22 Feb – 22 Mar’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
ISAT RUPSLB 15-Mar-16
GIAA RUPSLB 16-Mar-16
ESTI RUPSLB 17-Mar-16
RIMO RUPSLB 18-Mar-16
GMTD RUPST
18-Mar-16
BMRI RUPST
21-Mar-16
BJBR RUPST
23-Mar-16
SDRA RUPST/LB
23-Mar-16
BBRI RUPST
23-Mar-16
AISA RUPSLB 24-Mar-16
LPKR RUPST 24-Mar-16
BBTN RUPST
24-Mar-16
BIMA RUPSLB
28-Mar-16
MERK RUPST 29-Mar-16
BNLI RUPST/LB 29-Mar-16
KARW RUPSLB 30-Mar-16
ABDA RUPST
30-Mar-16
14 March 2016
14 March 2016
PTPP
TRADING BUY
S1 3830 R1 4015 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3645 R2 4200
Closing
Price 3935
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3830-Rp 4015
• Entry Rp 3935, take Profit Rp 4015
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 39.31 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 56.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 3792 Positif
MA5 3777 Positif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200
September October November December 2016 February March PTPP Broadening Wedge 3,777 3,775 3,748.75 3,675 3,645 3,567.5 3,567.5 3,792.25 3,935 3,935 3,935 4,065.6 4,065.6 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 64.16, Stochastic %K = 77.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
64.162 64.162 20 77.4173 77.4173 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -38.78, Signal() = -22.90 -38.7766 -22.9046 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = 56.04, Volume() = 18,456,700.00 32.3371 0.00000 56.0408 18,456,70 PTPP - William's % R(14) = -14.71, Volume() = 18,456,700.00 -14.7059 18,456,70
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TLKM
TRADING BUY
S1 3310 R1 3450 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3250 R2 3510
Closing
Price 3380
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 3310-Rp 3450
• Entry Rp 3380, take Profit Rp 3450
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.29 Positif
MACD 8.87 Negatif
True Strength Index (TSI) 7.63 Positif
Bollinger Band (Mid) 3312 Positif
MA5 3379 Positif 2,600 2,800 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800
September October November December 2016 February March
TLKM Broadening Wedge 3,379 3,370 3,312 3,195.75 3,140 3,096.67 3,096.67 3,380 3,380 3,380 3,435 3,861.76 3,861.76 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 66.76, Stochastic %K = 57.58, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
57.5782 57.5782 20 66.7629 66.7629 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -0.96, Signal() = -3.15 -3.14861 -0.95551 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 7.63, Volume() = 83,403,800.00 7.62534 0.00000 17.5064 83,403,80 TLKM - William's % R(14) = -18.64, Volume() = 83,403,800.00 -18.6441 83,403,80
14 March 2016
14 March 2016
ANTM
TRADING BUY
S1 433 R1 465 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 403 R2 495
Closing
Price 445
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 433-Rp 465
• Entry Rp 445, take Profit Rp 465
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 92.83 Positif
MACD 9.99 Positif
True Strength Index (TSI) 92.08 Positif
Bollinger Band (Mid) 381 Positif
MA5 423.6 Positif 300 400 500 600 700
September October November December 2016 February March ANTM Upward Sloping Channel
375 360 336.667 336.667 335 335 314.713 381.25 406.375 423.6 445 445 445 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ANTM - Stochastic %D(6,3,3) = 91.96, Stochastic %K = 90.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.3919
80 20 90.3919 91.9631 91.9631 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ANTM - MACD (5,3) = -9.21, Signal() = -8.48
-9.21334 -8.4806 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ANTM - TSI(3,5,3) = 92.08, Volume() = 204,053,600.00 86.602
0.00000 92.0787
204,053,60
ANTM - William's % R(14) = -3.26, Volume() = 204,053,600.00 -3.26087 204,053,60
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
BBNI
TRADING BUY
S1 5250 R1 5425 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 5075 R2 5600
Closing
Price 5350
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 5250-Rp 5425 • Entry Rp 5350, take Profit Rp 5425
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 66.89 Positif
MACD 30.46 Positif
True Strength Index (TSI) 47.40 Positif
Bollinger Band (Mid) 5194 Positif
MA5 5290 Positif 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000
September October November December 2016 February March BBNI Upward Sloping Channel
5,350 5,290 5,198.75 5,193.5 4,965 4,916 4,916 5,350 5,350 5,375 5,511.53 6,138.24 6,138.24 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 78.91, Stochastic %K = 78.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
78.4833 78.4833 20 78.906 78.906 80 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 BBNI - MACD (5,3) = -32.05, Signal() = -30.84
-32.0456 -30.8416 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = 47.40, Volume() = 30,395,500.00
42.9498 0.00000 47.3962
30,395,50
BBNI - William's % R(14) = -5.05, Volume() = 30,395,500.00 -5.05051 30,395,50
14 March 2016
14 March 2016
SMCB
TRADING BUY
S1 1060 R1 1130 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1030 R2 1160
Closing
Price 1095
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1060-Rp 1130 • Entry Rp 1095, take Profit Rp 1130
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 66.67 Positif
MACD 18.64 Positif
True Strength Index (TSI) 80.67 Positif
Bollinger Band (Mid) 964 Positif
MA5 1028 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
September October November December 2016 February March SMCB Upward Sloping Channel
1,028 995 963.75 929.722 929.722 920 905.066 1,075 1,095 1,095 1,095 1,097.5 1,097.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMCB - Stochastic %D(6,3,3) = 67.09, Stochastic %K = 74.54, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
67.0934 67.0934 20 74.5417 74.5417 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 0.0 SMCB - MACD (5,3) = -23.28, Signal() = -17.85 -23.2788 -17.8464 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMCB - TSI(3,5,3) = 80.67, Volume() = 3,824,500.00 68.1597 0.00000 80.669 3,824,500 SMCB - William's % R(14) = -10.26, Volume() = 3,824,500.00 -10.2564 3,824,500
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
KAEF
TRADING BUY
S1 1265 R1 1335 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1235 R2 1365
Closing
Price 1295
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1265-Rp 1335 • Entry Rp 1295, take Profit Rp 1335
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 84.59 Positif
MACD 23.52 Positif
True Strength Index (TSI) 74.39 Positif
Bollinger Band (Mid) 1154 Positif
MA5 1246 Positif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
September October November December 2016 February March KAEF Wedge 1,165 1,154 1,141 1,141 1,141 1,060 973.706 1,188.33 1,213.75 1,246 1,295 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 87.49, Stochastic %K = 91.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.4912
80 20 87.4912 91.2096 91.2096 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 KAEF - MACD (5,3) = -21.19, Signal() = -20.23
-21.193 -20.2269 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KAEF - TSI(3,5,3) = 74.39, Volume() = 18,662,100.00 68.9542
0.00000 74.3889
18,662,10
KAEF - William's % R(14) = -2.08, Volume() = 18,662,100.00 -2.08333 18,662,10
14 March 2016
14 March 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
11-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 17050 17050 17925 14925 16425 17925 19425 Positif Positif Positif 19550 14000
LSIP Trading Buy 1710 1710 1745 1595 1670 1745 1820 Positif Negatif Positif 1680 1310
SGRO Trading Buy 1890 1890 1925 1775 1850 1925 2000 Positif Positif Positif 1920 1715
Mining
PTBA Trading Sell 6300 6300 6100 5750 6100 6450 6800 Negatif Negatif Positif 6900 4235
ADRO Trading Sell 725 725 710 665 710 755 800 Negatif Negatif Negatif 800 475
MEDC Trading Sell 975 975 960 925 960 995 1030 Negatif Negatif Negatif 1060 670
INCO Trading Buy 1870 1870 1915 1705 1810 1915 2020 Negatif Negatif Positif 2045 1375
ANTM Trading Buy 445 445 465 403 433 465 495 Positif Positif Positif 433 318
TINS Trading Buy 710 710 730 640 685 730 775 Positif Negatif Positif 755 500
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 965 960 970 950 960 970 980 Positif Positif Positif 1040 930
SMGR Trading Buy 10550 10550 10625 10375 10500 10625 10750 Positif Negatif Positif 11175 9925
INTP Trading Buy 20500 20500 20600 20000 20300 20600 20900 Positif Positif Positif 20600 18450
SMCB Trading Buy 1095 1095 1130 1030 1060 1130 1160 Positif Positif Positif 1075 895
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7050 7050 7125 6725 6925 7125 7325 Positif Positif Positif 7150 6050
GJTL Trading Buy 650 650 675 545 610 675 740 Positif Positif Positif 675 480
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7300 7300 7225 7075 7225 7375 7525 Negatif Negatif Negatif 7575 5550
GGRM Trading Buy 65000 65000 65725 62475 64100 65725 67350 Negatif Positif Positif 67375 55425
UNVR Trading Buy 43000 42800 43100 42500 42800 43100 43400 Negatif Negatif Negatif 47800 35825
KLBF Trading Sell 1300 1300 1285 1250 1285 1320 1355 Negatif Negatif Negatif 1380 1250
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 1705 1705 1685 1655 1685 1715 1745 Negatif Negatif Negatif 1825 1630
PTPP Trading Buy 3935 3935 4015 3645 3830 4015 4200 Positif Positif Positif 4015 3645
WIKA Trading Buy 2550 2550 2575 2475 2525 2575 2625 Positif Positif Positif 2820 2425
ADHI Trading Buy 2710 2710 2730 2650 2690 2730 2770 Positif Positif Positif 2745 2430
WSKT Trading Buy 1930 1930 1950 1880 1915 1950 1985 Positif Positif Positif 2000 1725
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2605 2605 2580 2510 2580 2650 2720 Negatif Negatif Negatif 2760 2365
JSMR Trading Buy 5325 5325 5375 5125 5250 5375 5500 Positif Positif Positif 6250 5200
ISAT Trading Buy 5675 5675 5700 5550 5625 5700 5775 Positif Positif Positif 5700 4700
TLKM Trading Buy 3380 3380 3450 3250 3310 3450 3510 Negatif Positif Positif 3510 3140
Finance
BMRI Trading Buy 10150 10150 10225 9925 10075 10225 10375 Positif Negatif Positif 10400 9175
BBRI Trading Buy 11125 11125 11225 10625 10925 11225 11525 Negatif Negatif Negatif 12300 10425
BBNI Trading Buy 5350 5350 5425 5075 5250 5425 5600 Positif Positif Positif 5675 4835
BBCA Trading Sell 13450 13450 13325 13125 13325 13525 13725 Negatif Positif Negatif 13700 12875
BBTN Trading Buy 1700 1700 1725 1595 1660 1725 1790 Negatif Positif Positif 1720 1320
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 15300 15300 15425 15025 15225 15425 15625 Positif Positif Positif 17475 14475