Kondisi sanitasi lingkungan di Kota Manokwari
B
B
A
A
B
B
8
8
R
R
E
E
N
N
C
C
A
A
N
N
A
A
K
K
E
E
S
S
E
E
P
P
A
A
K
K
A
A
T
T
A
A
N
N
(
(
M
M
E
E
M
M
O
O
R
R
A
A
N
N
D
D
U
U
M
M
)
)
R
R
E
E
N
N
C
C
A
A
N
N
A
A
I
I
N
N
V
V
E
E
S
S
T
T
A
A
S
S
I
I
D
D
A
A
N
N
KA
K
A
I
I
D
D
A
A
H
H
P
P
E
E
L
L
A
A
K
K
S
S
A
A
N
N
A
A
A
A
N
N
8.1
Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten Manokwari
8.1.1
Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Manokwari
Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Manokwari secara rinci dijabarkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Manokwari 2009 – 2029. Dalam kaitannya dengan arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Manokwari, kebijakan tata ruang merupakan bagian integrasi dari kebijaksanaan umum dan sektoral yang telah ditetapkan. Dalam kerangka ini, untuk penyebarluasan kegiatan pembangunan diseluruh wilayah Kabupaten Manokwari, maka ditetapkan Wilayah Pengembangan
(WP). Kebijakan tata ruang melalui perwilayahan pengembangan ini dilakukan dengan memperhatikan:
a. Hambatan antara daerah pusat dan daerah belakang
b. Homogenitas atau kesamaan karakteristik wilayah.
c. Kesamaan lingkungan yang membutuhkan penanganan lingkungan dalam bentuk
terpadu.
Sementara itu dalam proses delineasi tiap WP terdapat beberapa elemen spasial yang menjadi bahan pertimbangan, yaitu :
a. Penentuan pusat pertumbuhan sekaligus pusat kegiatan dari tiap WP
b. Penentuan Pusat Kegiatan, fungsi, skala dan hirarki wilayah
c. Penentuan kawasan perkotaan dan pedesaan
Adanya konsep perwilayahan ini dimaksudkan untuk menjamin laju perkembangan pelaksanaannya secara menyeluruh, terarah dan terpadu. Konsep perwilayahan pembangunan bertujuan:
a. Mengusahakan pemerataan pembangunan yang serasi di dalam dan antar wilayah serta sub wilayah pembangunan, agar perbedaan pembangunan antar wilayah (yang maju dan terbelakang) dapat diperkecil.
b. Mengusahakan dan mengarahkan kegiatan pembangunan wilayah sesuai dengan potensi, kondisi, serta fungsi yang terdapat di setiap wilayah dan sub wilayah pembangunan.
c. Mengembangkan hubungan ekonomi antar wilayah dan sub wilayah pembangunan
secara saling menguntungkan demi terjalinnya interaksi yang harmonis dalam kegiatan ekonomi, sosial budaya, dan polkam, sehingga terwujudnya ekonomi daerah yang kuat dan mampu menunjang serta memperkokoh perkembangan regional dan nasional.
d. Mempertajam prioritas pembangunan pada daerah rawan, daerah terbelakang
melalui program khusus dengan tetap memperhatikan sepenuhnya upaya penyelamatan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Sesuai dengan karakteristik wilayahnya serta didasarkan pada kecenderungan yang berlaku dalam struktur kepusatan di Kabupaten Manokwari, perwilayahan Kabupaten Manokwari dapat dibagi menjadi 5 (lima) Wilayah Pengembangan yaitu dapat dilihat pada Tabel 8.1. Sistem Pusat Kegiatan di Kabupaten Manokwari.
Tabel 8.1
Wilayah Pengembangan Kabupaten Manokwari
No. Pengembangan Wilayah Wilayah Pendukung Pengembangan Pusat Wilayah Kawasan Perkotaan Kampung
1. WP Manokwari Manokwari Barat Manokwari Timur Manokwari Selatan Manokwari Utara Perkotaan Manokwari Barat Wosi Sanggeng Padarni Amban Pasir Putih Lebau 2. WP Masni Prafi Masni Sidey Warmare Tanah Rubuh Perkotaan Masni Udapi Hilir
Sumber Boga/SP VII Sidey Baru Dindey Anday 3. WP Ransiki Oransbari Ransiki Momi Waren Tahota Dataran Isim Nenei Perkotaan Ransiki Oransbari Ransiki Kota Demini Seimeba Nenei Isim 4. WP Kebar Kebar Mubrani Ambarbaken Senopi Perkotaan Kebar Kebar Tengah/Anjai Arfu Saukorem Senopi 5. WP Anggi Testega Menyambouw Catubou Hink Anggi Taige Anggi Dida Membei Didohu Sururey Perkotaan Anggi Testega Menyambou Catubouw Uncep Ingebai/Imbeisba Taige Tombrok Membey Iranmeba Sururey
Sumber : RTRW Kab Manokwai, 2009
8.1.2
Skenario Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan
Umum/Cipta Karya
Strategi/Skenario pengembangan sektor Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya di wilayah Kabupaten Manokwari mencakup beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kelangsungan beberapa aktifitas sosial-ekonomi penduduk yang sehat, nyaman dan dengan dampak yang sekecil mungkin.
Strategi pengembangan sektor tersebut mencakup: 1. Strategi Pengembangan Jalan Lingkungan
Strategi pengembangan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang sehat dan layak huni, aman, nyaman, damai dan berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
2. Strategi Pengembangan Air Bersih, meliputi:
Sistem sambungan langsung dengan sumber dari PDAM direncanakan melayani
kawasan perkotaan, pusat kegiatan komersil, maupun pusat pemerintahan
Sistem sambungan halaman (kran/hidran umum) dengan sumber dari PDAM,
direncanakan melayani daerah diluar kawasan perkotaan
Sistem penyediaan air di IKK dan pedesaan (kampung) disesuaikan dengan keberadaan sumber daya air melalui program PAMSIMAS. Sistem ini direncanakan untuk wilayah yang belum mendapat pelayanan dari PDAM
3. Strategi Pengembangan Drainase
Dalam pengembangan sistem drainase, strategi yang dapat dilakukan adalah:
Strategi pengembangan diarahkan dengan mempertahankan kondisi dan
karateristik lahan sesuai dengan peruntukannya.
Strategi pengembangan drainase diarahkan pada perbaikan jaringan drainase menjadi permanen.
4. Strategi Pengembangan Prasarana Air Limbah, meliputi :
Untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih, maka diperlukan adanya sistem pengelolaan limbah khusus yang dihasilkan oleh setiap KK. Dalam penanganan limbah khusus rumah tangga diperlukan pengembangan fasilitas sanitasi. Upaya penanganan permasalahan limbah khusus rumah tangga dibedakan menurut wilayah perkotaan dan perdesaan.
Pada wilayah perkotaan pengembangan sanitasi diarahkan kepada pemenuhan
fasilitas septic tank pada masing-masing KK; serta
Pada wilayah perdesaan penanganan limbah khusus rumah tangga dapat
Pengembangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 5. Strategi Pengembangan Prasarana Persampahan
Strategi pengolahan persampahan meliputi :
Pengembangan 49 Ha lahan sebagai TPA di Sowi Gunung Distrik Manokwari Selatan.
Penambahan jumlah TPS dan perluasan jangkauan pelayanan
Pengembangan usaha daur ulang sampah, kertas dan plastik (sampah kering)
Sistem pengelolaan TPA yang dikembangkan adalah sanitary landfill
Peningkatan kesadaran (peran serta) masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan
Pengefektifan fungsi pemulung dengan membangkitkan kegiatan daur ulang sampah menjadi produk-produk yang berdaya guna
Penambahan sarana pengangkutan dan petugas persampahan
Pengomposan sampah-sampah organik dan pembangunan fasilitas tempat
pemisahan jenis sampah organik dan anorganik yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari rumah-rumah sampai tempat-tempat umum, dimana pemerintah menyediakan sarana tong sampah untuk memilah-milah sampah tersebut
Re-design tempat/lahan pembuangan akhir yang ada untuk mencegah akibat yang ditimbulkan ke depan
Pemerintah mengeluarkan aturan-aturan yang diperlukan dan yang lebih tegas
mengenai pembuangan sampah kepada pihak yang membuang sampah sembarangan, sistem retribusi sampah, dan tarif pengelolaan.
8.2
Ringkasan Program Prioritas Infrastruktur
Program prioritas infrastruktur bidang keciptakaryaan di Kabupaten Manokwari disusun atas dasar tuntutan kebutuhan pembangunan dan masyarakat agar program investasi ini dapat dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keterlanjutannya.
Program pengembangan sistem jaringan prasarana transportasi meliputi: rencana jaringan jalan, terminal (tipe A dan B), pelabuhan dalam fungsi dan cakupan layanan (pusat penyebaran dan bukan penyebaran) serta pelayanan bandar udara;
Program pengembangan sistem jaringan prasarana energi, meliputi jaringan SUTT, SUTM, pusat-pusat pembangkit listrik, dan pusat-pusat distribusi tegangan menengah menengah ke atas;
Program pengembangan sistem jaringan prasarana sumber daya air, meliputi:
sumber-sumber air baku untuk kegiatan permukiman perkotaan dan jaringan air baku wilayah, sistem jaringan irigasi, sungai, danau, Das/wilayah sungai, dan lainnya;
Program pengembangan sistem jaringan prasarana Telekomunikasi, meliputi terestrial skala wilayah dan nasional yang ada di kabupaten, serta jaringan satelit; serta
Program pengembangan sistem jaringan prasarana lainnya, meliputi: prasarana
pengelolaan lingkungan (TPA Regional), dan penyediaan air bersih regional.
8.3
Rencana Kesepakatan (Memorandum) Program Investasi
Pembangunan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum/Cipta
Karya
Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Manokwari, perlu dilakukan kesepakatan (memorandum) yang merupakan koinitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan program yang telah diusulkan dalam RPIJM.
Kabupaten Manokwari
Provinsi : PAPUA BARAT Lampiran : MANOKWARI Nomor :
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG PEKERJAAN UMUM / CIPTA KARYA
Berdasarkan Undang – undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten / kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan wajib bagi pemerintah kabupaten / kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.
Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain. Dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dala perencanaan dan pelaksanaan Program Investasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan, kami menyepakati untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013, sebagaimana terlampir.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang PU / Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun – tahun berikutnya.
Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kami dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya berkelanjutan.
Manokwari, 10 Desember 2008
BUPATI MANOKWARI