• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI PT. TELKOM AKSES DALAM MEMROMOSIKAN PRODUK INDIHOME.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI PT. TELKOM AKSES DALAM MEMROMOSIKAN PRODUK INDIHOME."

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

SPECIAL EVENT

SEBAGAI KOMUNIKASI PEMASARAN

PT. TELKOM AKSES DALAM MEMROMOSIKAN

PRODUK INDIHOME

Diajukan Oleh :

NAMA : RIZKY SEFTIA NADZIR

NIM : 2012 – 41 – 444

KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

(2)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rizky Seftia Nadzir Jenis Kelamin : Laki Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 01 September 1994

Alamat : Jalan Delima Jaya Gg. Liman 2 RT 004/08 No. 29 Rempoa Mabad Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan

Telp/ HP : 082112125229

Status : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM ( B )

NIM : 2012 – 41 – 444 Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Dengan ini menyatakan bahwa, Skripsi :

Judul Skripsi : Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome

Pembimbing I : Dr. Usman yatim, M.Sc Pembimbing II : Dra. Yuni Retna Dewi M.Si

Menyatakan dengan ini bahwa sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan duplikasi dari skripsi orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenernya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dikenakan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM ( B )

Jakarta, Februari 2018 Yang menyatakan,

(3)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome”, yang telah diselesaikan dengan baik.

Skripsi yang penulis buat merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Hubungan Masyarakat (HUMAS) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karenanya penulis secara terbuka menerima setiap kritikan dan saran untuk perbaikan penulisan skripsi ini.

Jakarta, Februari 2018 Penulis

(4)

Penyayang atas nikmat dan kemudahannya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak menemukan kendala-kendala yang pada akhirnya mendapatkan kemudahan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Kedua orang tua tercinta Bapak Muhammad Mahfudin dan Ibu Titin Purnama yang telah mendukung saya memberikan doa, kasih sayang, serta dorongan baik secara moral maupun material, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Usman Yatim, M.Pd, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing dan meluangkan waktu serta pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Yuni Retna Dewi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang selalu membimbing dan meluangkan waktu serta pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Rudy Harjanto, MM, M.Snselaku Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

5. Bapak Dr. Prasetya Yoga Santoso, MM. selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

(5)

7. Seluruh dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang telah membimbing dan memotivasi untuk terus maju dan berkarya agar dapat mengembangkan diri selama kuliah. 8. Untuk adik saya Nabila Puteri Azzahra dan Kayla Septrilia yang selalu

memberikan doa dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Untuk Sarah Harvinia Pohan yang telah memberikan dukungan, doa dan menemani dalam proses penulisan skripsi ini.

10.Untuk teman-teman seperjuangan saat perkuliahan Mickey AdiPutra, Anggi Rinanda, Reza Rahmat, Ivan Sihol, Aji Eka, Joy Eurisko yang saling mendukung untuk menyelesaikan skripsi ini.

Jakarta, Februari 2018 Penulis

(6)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 8

1.3 Rumusan Penelitian ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Signifikansi Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka – Penelitian Sejenis ... 10

2.2 Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori ... 13

2.2.1 Komunikasi ... 13

2.2.2 Model Formula Komunikasi ... 14

(7)

2.3.1 Pelaku Komunikasi ... 23

2.3.2 Material Komunikasi ... 23

2.3.3 Proses Komunikasi ... 24

2.4 Komunikasi Pemasaran Event ... 25

2.5 MarketingPublic Relations... 28

2.5.1 Hubungan Marketing dan Public Relations ... 28

2.5.1.1 Definisi Pemasaran (Marketing) ... 28

2.5.1.2 Definisi Hubungan Masyarakat (Public Relations) ... 29

2.5.1.3 Penerapan Public Relations ke dalam Marketing ... 29

2.5.2 Pengertian MarketingPublic Relations ... 32

2.5.3 Tujuan MarketingPublic Relations ... 32

2.5.4 Peran MarketingPublic Relations ... 33

2.5.5 Strategi MarketingPublic Relations ... 35

2.5.6 Strategi Komunikasi dalam Marketing Public Relations ... 37

2.5.7 Evaluasi Kinerja MarketingPublic Relations ... 38

2.6 Public Relations ... 39

2.6.1 Ruang Lingkup Public Relations ... 41

(8)

2.6.5 Upaya Komunikasi Public Relations ... 51

2.7 Event ... 53

2.8 Pengertian Special Event ... 55

2.8.1 Tujuan Special Event... 55

2.8.2 Fungsi Special Event ... 56

2.8.3 Elemen Event ... 57

2.8.4 Event Management Process ... 60

2.9 Alur Pikir ... 62

2.10 Bagan Alur Pikir ... 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ... 66

3.2 Jenis atau Format Penelitian... 70

3.3 Metode Penelitian ... 70

3.4 Objek dan Subjek Penelitian ... 72

3.4.1 Subjek Penelitian ... 72

3.4.2 Objek Penelitian ... 72

3.4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 73

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 73

3.5.1 Definisi Wawancara ... 74

3.5.2 Pedoman Wawancara ... 75

3.6 Teknik Analisa Data ... 76

(9)

4.1.1 Company Profile PT. Telkom Akses ... 79

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan ... 82

4.1.3 Kegiatan Usaha PT. Telokom Akses ... 84

4.1.4 Produk dan Layanan Yang Disediakan ... 85

4.1.5 Tarif Jasa Telekomunikasi ... 88

4.1.6 Program Pelayanan Lainnya ... 92

4.1.7 Keunggulan dan Kestabilan Layanan ... 94

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 97

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

4.3.1 Komunikasi Pemasaran ... 103

4.3.1.1 Pelaku Komunikasi ... 103

4.3.1.2 Material Komunikasi ... 104

4.3.1.3 Proses Komunikasi ... 108

4.3.2 Teori 4 Step Manajemen Public Relations ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 112

5.2 Saran ... 113

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

PROGRAM STUDI: ILMU KOMUNIKASI

ABSTRAK Nama : Rizky Seftia Nadzir NIM : 2012-41-444

Konsentrasi : Hubungan Masyarakat

Judul Skripsi : Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Memromosikan Produk IndiHome

Bibliografi : 32 Buku

Jumlah Isi : 113 halaman (5 BAB) Pembimbing : 1. Dr. Usman yatim, Msc

2. Dra. Yuni Retna Dewi, M.Si

PT. Telkom Akses merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menyediakan berbagai fasilitas komunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sektor telekomunikasi menyediakan layanan yang beragam (multi service) bagi pelanggannya yaitu layanan suara (telepon), data (internet) dan gambar (IP-TV) dalam satu jaringan akses atau dikenal dengan layanan triple

-play.

Tujuan dilakukan pemasaran adalah untuk mendatangkan jumlah pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah satu kesuksesan sebuah event.

Agar strategi pemasaran dapat menghasilkan penjualan yang baik, maka Komunikasi pemasaran perusahaan melakukan kerja sama dengan bagian penjualan pada perusahaan. Kegiatan yang dilakukan dengan cara digital maupun

non-digital yaitu dengan menyebarkan flyer dan kanvasing kepada korporasi yang menjadi calon pelanggan IndiHome. Dalam menjalankan penyebaran flyer

perusahaan menggunakan media pendukung seperti jaringan online facebook atau twitter untuk melakukan pemasaran produk perusahaan kepada masyarakat luas. Perusahaan juga memasarkan produk melalui onair dengan radio, dimana kegiatan online dan onair ini merupakan pelaku komunikasi material yang digunakan oleh IndiHome.

(11)

memberikan double speed, dimana dalam program promosi ini konsumen akan diberikan speed dua kali lipat dari speed yag mereka inginkan. Program ini akan diberikan dalam jangka waktu yang ditentukan perusahaan. Selain itu ada juga proggram sperti free modem untuk pemasangan pertama untuk pembelian produk IndiHome.

(12)

CONSENTRATION PUBLIC RELATION

ABSTRACT

Name : Rizky Seftia Nadzir

NIM : 2012-41-444

Concentration : Public Relations

Thesis title : Special Event As Marketing Communication PT. Telkom

Access In Promoting IndiHome Products

Bibliography : 32 Books

Amount of contents : 113 pages (5 BAB)

preceptor : 1. Dr. Usman Yatim, MSc 2. Dra. Yuni Retna Dewi, Msi

PT. Telkom Access is one of the state-owned enterprises that provide various communication facilities to meet the needs of the community in the telecommunications sector provides multi-service for its subscribers of voice (telephone), data (internet) and picture (IP-TV) services in one network access or known as a triple-play service.

The purpose of marketing is to bring in the number of visitors who reach the target or even exceed the target set. Because the number of visitors that match or exceed the target is one of the success of an event.

In order for a marketing strategy to generate good sales, then Marketing Communications companies do cooperation with the sale of the company. Activities performed by digital or non-digital means by distributing flyers and canvases to corporations who become prospective customers IndiHome. In running the company's flyer deployment using supporting media such as online network facebook or twitter to do marketing the company's products to the public. The Company also markets the product through onair with radio, where online and onair activities are the material communications practitioners used by IndiHome.

(13)

program consumers will be given spedd twice the speed yag they want. This program will be awarded within the specified time period of the company. In addition there is also proggram sperti free modem for the first installation for the purchase of IndiHome products.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara pengirim dengan penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Arni Muhammad (2009:4-5)

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah di tempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang dapat menghindari suatu komunikasi.

Komunikasi begitu sangat penting dalam kehidupan manusia, karena harus diakui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, dengan berkomunikasi secara efektif maka, kegitan-kegitan yang sering dilakukan manusia bisa berjalan dengan baik. Tanpa adanya komunikasi dengan baik mengakibatkan ketidak teraturan dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itu di rumah maupun dalam suatu organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.

Dalam suatu perusahaan, komunikasi merupakan sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang baik

(15)

harus dapat dipahami, karena hal ini berhubungan dalam pengambilan keputusan. Terlebih pada era globalisasi yang penuh persaingan sehingga menuntut adanya kemampuan komunikasi yang efektif.

Seiring perkembangan zaman, komunikasi bisa sangat pesat dan cepat sehingga banyak dijumpai bidang komunikasi. Salah satunya adalah bidang komunikasi yang menyangkut kehidupan sosial adalah komunikasi organisasi atau manajemen publik relation atau humas yang merupakan sebagai bentuk perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga baik dengan publik internal , eksternal, dan

stakeholder perusahaan.

Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama yang melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memenfaatkan perubahan secara efektif dalam bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Rex Harlow dalam Ruslan (2010:16)

Keberadaan PR dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah sebuah indikasi bahwa PR memiliki peran penting dalam perputaran sistem dan manajemen yang ada dalam perusahaan atau organisasi. Keberadaannya mampu menyentuh dan menerobos aspek-aspek sosial dan kepentingan publik.

(16)

Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Cutlip (2007:6).

Special event merupakan bentuk turunan dari event. Biasanya disebut

special karena acara tersebut diselenggarakan diluar agenda rutin perusahaan. Ada alasan tertentu mengapa special event diselenggarakan.

Menyelenggarakan special events merupakan salah satu kiat untuk menarik perhatian media dan masyarakat terhadap organisasi atau produk tertentu. Specialevent yang dilakukan oleh public relations diharapkan dapat meningkatkan knowledge, awareness, pleasure, dan simpati atau empati, sehingga dapat menciptakan image positif di masyarakat. Evelina (2005:3-4).

Special events adalah acara yang diciptakan untuk menggambarkan atau mempresentasikan pertujukan dan perayaan yang direncanakan dan diciptakan untuk mencapai tujuan sosial, budaya, atau goal dan objective

perusahaan. Bowdin (2011:17-18).

Pada saat ini era globalisasi berkembang begitu pesat, telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi manusia dapat saling tukar menukar informasi dari jarak jauh dengan waktu yang relatif cepat dan efisien. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan sadar akan pentingnya mendapatkan informasi membuat banyak orang tertarik untuk menggunakan internet

(17)

sebagai alternatif untuk dapat mengakses informasi melakukan aktivitas komunikasi dengan menggunakan internet.

Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat sekarang ini, masyarakat membutuhkan akses informasi yang beragam, mudah, cepat dan handal maka merupakan peluang sekaligus tantangan bagi operator layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Pesatnya perkembangan teknologi akses jaringan dan teknologi yang berbasis internet memungkinkan bagi operator layanan untuk dapat menyediakan layanan yang beragam (multiservice) bagi pelanggannya yaitu layanan suara (telepon), data (internet) dan gambar (IP-TV) dalam satu jaringan akses atau dikenal dengan layanan triple-play.

Banyaknya provider penyedia jasa telekomunikasi yang persaingannya semakin ketat untuk perkembangan sekarang ini yang membuat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan inovasi untuk mengeluarkan produk terbaru dimana PT. Telkom Tbk merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menyediakan berbagai fasilitas komunikasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam sektor telekomunikasi menyediakan layanan yang beragam (multi service) bagi pelanggannya yaitu layanan suara (telepon), data (internet) dan gambar (IP-TV) dalam satu jaringan akses atau dikenal dengan layanan triple-play.

IndiHome merupakan layanan Triple Play dari Telkom yang terdiri dari Internet on Fiber atau High Speed Internet, Phone (Telepon Rumah), dan

(18)

IPTV (UseeTV Cable). IndiHome merupakan produk baru dari PT. Telkom Kandatel Bantul yang dikeluarkan pada awal tahun 2015.

Dikeluarkannya produk IndiHome ini sehubungan dengan mulai beralihnya jaringan Telkom dari kabel tembaga ke kabel fiber optic. Akan tetapi produk IndiHome ini masih banyak calon pelanggan yang belum mengetahui apa itu IndiHome dan berbagai keunggulan serta fasilitas yang dimiliki dari penggunaan IndiHome. IndiHome merupakan produk bundling sehingga harga yang ditawarkan kepada pelanggan juga harga paket sesuai kebutuhan paket yang digunakan oleh pelanggan.

Hal ini lah yang perlu diperhatikan oleh pihak Telkom apabila dalam penyaluran IndiHome tidak bisa maksimal maka untuk peningkatkan pengguna IndiHome juga belum berjalan sesuai target yang telah direncanakan.

Dalam penggunaan IndiHome untuk pelanggan baru yang ingin berlangganan internet, mau tak mau juga harus berlangganan telepon rumah dan tv kabel UseeTV. Jadi pelanggan harus sekaligus berlangganan 3 paket, tidak bisa hanya internet saja. Otomatis biaya berlangganan yang dikeluarkan oleh pelanggan juga menjadi lebih mahal, karena ada biaya tambahan tersebut. Tentunya ragam paket berlangganan yang tersedia di Telkom tersebut perlu disosialisasikan kepada seluruh masyarakat supaya masyarakat mengetahui paket langganan dan jenis paket yang ditawarkan oleh Telkom sehingga akan membantu masyarakat dalam memilih paket langganan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tujuan sosialisasi ini merupakan proses

(19)

bagi anggota masyarakat untuk mengenalkan program yang dilakukan secara terus menerus dengan harapan bisa diketahui masyarakat lain.

IndiHome merupakan produk baru yang diluncurkan oleh PT. Telkom merupakan tantangan bagi Telkom untuk memilih strategi marketing yang tepat sehingga mampu meningkatkan pemahaman produk tersebut ke pelanggan, meningkatkan penetrasi ke pasar, dan mampu memenangkan persaingan di bisnis layanan multiservice.

Dalam sebuah perusahaan untuk mencapai kesuksesan tidak luput dari kegiatan pemasaran yang sangat menunjang keberhasilan perusahaan. Fungsi utama perusahaan adalah melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah rencana untuk memilih dan menganalisis target pasar, mengembangkan, dan memelihara bauran pemasaran yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Gugup Kismono (2011:232).

Strategi pemasaran bertujuan untuk menentukan target dari pangsa pasar yang telah kita segmenkan dalam pemasaran produk yang kita tawarkan. Hal tersebut dilakukan agar pemasaran produk yang kita lakukan dapat lebih terorganisir agar membuahkan hasil sesuai ekspektasi yang kita ramalkan sebelumnya. Karena terlalu banyak faktor – faktor internal maupun eksternal yang akan mengganggu pemasaran didalam pengaplikasiannya nanti.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam memasarkan produk dan jasanya tidak terlepas dari kegiatan pemasaran sebagai pokok untuk menganalisa, merencanakan, mengawasi kegiatan- kegiatan terhadap

(20)

program-program yang telah di rencanakan berupa strategi atau kegiatan

product, price, place, promotion, people, physical eviden, dan process.

Untuk terus mempertahankan dan mengembangkan pasar serta konsumen yang telah ada, maka perusahaan perlu mengadakan berbagai evaluasi terhadap elemen kegiatan promosi yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Perlu digunakan konsep starategi pemasaran sebagai konsep pengembangan dalam peningkatan pengguna indihome yang memadukan semua media komunikasi dalam mendukung tema yang di inginkan perusuhaan dengan mempertimbangkan semua program-program periklanan, penjualan, dan yang lainnya dalam perumusan programnya. Adapun program pemasaran eksisting yang sudah dilakukan PT. Telkom, seperti: membuat spanduk, mobil branding Avanza, mobil branding Grand Max, Sun Screen, flyer, brosur, flyer FTTH, dan rompi sales force.

Namun dari sekian banyak jenis promosi yang selama ini telah dilakukan belum diketahui sejauh mana tingkat efektivitasnya dalam meraih

audiens sasaran. Untuk bisa mengetahui sejauh mana pesan iklan yang telah dilakukan oleh PT. Telkom dapat meraih audiens sasaran.

Strategi pemasaran yang efektif dan tepat akan menarik keinginan pelanggan untuk menggunakan produk IndiHome maka disitu strategi pemasaran perusahaan telah berhasil namun sebaliknya apabila strategi

(21)

pemasaran kurang menarik keinginan pelanggan untuk menggunakan produk indihome maka strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Telkom mengalami kegagalan, oleh karena itu strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Telkom harus efektif dan semaksimal mungkin untuk menetukan strategi pemasaran produk IndiHome sehingga pelanggan akan tertarik dalam

menggunakan produk IndiHome yang merupakan produk baru dari PT. Telkom.

1.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah : Special event sebagai komunikasi pemasaran PT. Telkom Akses dalam memromosikan produk IndiHome. Perusahaan harus melakukan event-event yang ampuh untuk mempromosikan produk perusahaan tersebut yang nantinya produk tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.

1.3 Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar beakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana event yang dilakukan PT. Telkom dalam mempromosikan produk IndiHome?

2. Bagaimana faktor hambatan dan kendala dalam mempromosikan produk IndiHome?

(22)

3. Bagaimana bentuk kegiatan yang dilakukan dalam mempromosikan produk IndiHome?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui event apa saja yang dilakukan dalam mempromosikan produk IndiHome.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dan kendala di dalam mempromosikan produk IndiHome.

3. Untuk mengetahui bentuk kegiatan yang dilakukan dalam mempromosikan produk IndiHome.

1.5 Signifikansi Penelitian

Manfaat yang diperoleh melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Signifikansi Teoritis

Secara teoritis, mengetahui special event PT. Telkom Akses IndiHome, sehingga diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan menambah wawasan.

2. Signifikansi Praktis

Bagi PT. Telkom dapat digunakan sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Telkom atas special event yang akan di terapkan untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya dalam pencapaian peningkatan penggunaan IndiHome.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka - Penelitian Sejenis

Kajian pustaka diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mengidentifikasi penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga peneliti dapat mengetahui perbedaan penelitian yang akan dilakukannya dengan penelitian-penelitian tersebut. Kajian pustaka yang digunakan adalah penelitian-penelitian yang mengkaji strategi public relations dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang digunakan peneliti sebagai kajian pustaka.

Peneliti Anisa Eka Pratiwi dengan judul “Special Event Humas

Yayasan Cinta Anak Bangsa (Pelaksanaan Event Becek Terus)”. Dari

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan dan riset yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini diharapakan menjadi masukan yang bermanfaat apabila melakukan penelitian sejenis terkait specialevent.

Fira Maulani dengan judul “Kegiatan Public Relations Radio Ardan

Dalam Special Event Ardanesia”. Dari Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan radio

(24)

ardan.. Metode penelititian yang digunakan adalah studi kasus dengan tipe

penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini dapat

diharapkan setiap public relations harus mengerti dalam mengelola

specialevent di dalam radio dan sebagainya yang berhubungan dengan

event.

Rizky Seftia Nadzir dengan judul “Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Mempromosikan Produk IndiHome.”. Dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta tahun 2012. Penelitian bertujuan untuk melihat dan mengetahui

special event apa saja yang dilakukan oleh PT. Telkom Akses.. Metode penelititian yang digunakan adalah studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Telkom atas special event yang akan di terapkan untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya dalam pencapaian peningkatan penggunaan IndiHome.

Berdasarkan rangkaian penalaran yang telah ditulis diatas, maka dapat digambarkan tabel di bawah ini:

(25)

Tabel Hasil Penelitian Sejenis No Nama peneliti dan Tahun Judul Tujuan Penelitian

Metode Hasil Penelitian

1. Anisa Eka Pratiwi (2014) SpecialEvent Humas Yayasan Cinta Anak Bangsa (Pelaksanaan Event Becek Terus) Mengetahui bagaimana proses perencanaan pada

event becek terus. Mengetahui riset yang dilakukan pada specialevent

humas yayasan cinta anak bangsa.

Kualitatif Melalui penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat apabila melakukan penelitian sejenis terkait special event. 2. Fira Maulani (2015) Kegiatan Public Relations Radio Ardan Dalam SpecialEvent Ardanesia Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan radio ardan. Kualitatif Diharapkan setiap public relations harus mengerti dalam mengelola specialevent di

dalam radio dan sebagainya yang berhubungan dengan event. 3. Rizky Seftia Nadzir (2018) Special Event Sebagai Komunikasi Pemasaran PT. Telkom Akses Dalam Mempromosikan Produk IndiHome. Bertujuan untuk melihat dan mengetahui

specialevent apa saja yang

dilakukan oleh PT. Telkom Akses.

Kualitatif Sebagai masukan yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Telkom atas special event

yang akan di terapkan untuk bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya dalam pencapaian peningkatan penggunaan IndiHome.

(26)

2.2Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori 2.2.1 Komunikasi

Sebagaimana yang dikutip oleh Effendi (1999:9) dalam bukunya Komunikasi Teori dan Praktek. Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata communicatio atau

commonisyang berarti sama. Sama disini mengandung artipersamaan makna. Dengan demikian komunikasi mengacu pada suatu upaya untuk mencapai pengertian tentang makna yang hendak disampaikan untuk mencapai kebersamaan. Kegiatan informasi ini tentu saja menjadi kegiatan yang bukan saja sekedar informatif agar orang dapat mengerti dan tahu,tetapi juga bersifat persuasif sehingga orang lain bersedia menerima pesan untuk melakukan suatu perbuatan.

Komunikasi termiologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian iniyang terlibat dalam komunikasi adalah manusia karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (2005:16) dalam Communication dan Human Behavior mengenai komunikasi manusia, yaitu “Human Communication is the process through with individuals – in relationship, groups, organizations, and societes – respond to encreate message to adapt to the environment and one another”. Dengan demikian dapatlah diartikan bahwa komunikasi

manusia adalah proses yang melibatkan individu – individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon

(27)

dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Sementara itu Harold Lasswel dalam bukunya yang berjudul the structure and function of communication in society mengatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan „siapa‟ mengatakan „apa‟ dengan „saluran apa‟ kepada „siapa‟ „serta‟ dengan „akibat apa‟ atau ‟hasil apa‟ (who say what in which channel to whom and with what effect).

Untuk keterangan lebih jelas mengenai proses komunikasi yang dikemukakan Harold Laswell bisa dilihat dari model formula komunikasi seperti yang digambarkannya dibawah ini.

2.2.2 Model Formula Komunikasi

Who (siapa), what (mengatakan apa), in which channel (dalam media apa), to whom ( kepada siapa), what effect (apa efeknya). Armi (2005:6)

Bila dilihat model formula komunikasi diatas bisa dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pertanyaan pertama who yang menunjuk kepada siapa pengambil inisiatif untuk memulai komunikasi baik perorangan maupun kelompok.

Pertanyaan kedua adalah say what atau apa yang dikatakan pertanyaan ini merupakan pesan yang hendak disampaikan baik oleh perorangan maupun kelompok. Biasanya pertanyaan ini terdapat dalam

(28)

pikiran manusia ketika berkomunikasi dengan pihak lain. Agar pesan yang hendak disampaikan dapat dimengerti dengan baik perlu pengorganisasian terlebih dahulu sebelum menyampaikan.

Pertanyaan ketiga in which channel media apa yang akan digunakan dalam berkomunikasi seperti berbicara, gerakan badan, surat, televisi, radio dan lain-lain.

Pertanyaan keempat yaitu to whom. Pertanyaan ini bermaksud menanyakan kepada siapa pesan hendak disampaikan atau diberikan. Hal ini penting karena adanya perbedaan penerima pesan dalam banyakhal baik itu pengalaman, pengetahuan, usia dan sebagainya.

Pertanyaan kelima what effect, dampak dari komunikasi yang telah dilakukan. Biasanya pertanyaan ini memiliki dua hal yang akan diperhatikan, yaitu apa yang akan dicapai dengan komunikasi tersebut dan apa yang akan dilakukan sebagai hasil komunikasi tersebut.

Sementara itu menurut Carl Hovland, Jenis dan Kelley sebagaimana yang dikutip oleh Riswandi (2009:1) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang mana seseorang ( komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata- kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain atau khalayak.

Sedangkan James sebagaimana yang dikutip oleh Widjaya (2002:8) mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.

(29)

Dari uraian singkat diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi merupakan upaya untuk menyampaikan pesan dari seorang atau kelompok komunikator kepada pihak dalam bentuk pertukaran atau pemberian informasi. Komunikasi akan berjalan dengan baik bila timbul salin pengertian dari kedua belah pihak.dalam memahami gagasan yang hendak disampaikan. Akibat dari proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan ini biasanya memberikan efek- efek komunikasi.

Menurut Onong Uchajana Effendi sebagaimana yang dikutip oleh Armi (2005:2) efek- efek yang terjadi sebagaiakibat dari komunikasi antara lain sebagai berikut:

1. Efek Kognitif, yaitu efek yang berhubungan dengan pikiran atau penalaran sehingga khalayak yang semula tidak jelas, bingung, tidak tahu akan menjadi jelas.

2. Efek Afektif, yaitu efek yang berkaitan dengan perasaan.

3. Efek Konatif, yaitu efek yang bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Efek ini tidak langsung timbul sebagai akibat terpaan media massa melainkan didahului efek kognitif dan afektif.

Komunikasi umumnya memiliki beberapa tujuan,antara lain:

1. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti. Sebagai komunikator (pengirim) kita harus mampu menjelaskan pada

(30)

komunikan (penerima pesan) dengan sebaik- baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.

2. Memahami orang lain. Kita harus memahami benar aspirasi orang lai tentang apa yang diinginkan.

3. Agar gagasan kita dapat diterima orang lain harus menggunakan pendekatan persuasif dan jangan memaksakan kehendak.

4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu. Kita harus melakukan kegiatan yang lebih banyak mendorong melalui cara-cara yang baik benar. Widjaya (2002:10-18).

Dalam komunikasi terdapat unsur atau komponen sebagai berikut: 1. Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. 2. Komunikator

Dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar dan sebagainya. 3. Pesan

Keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. 4. Saluran

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima panca indera atau media.

(31)

5. Komunikan

Penerima pesan dapat digolongkan menjadi 3 jenis: personal, kelompok dan massa. Abdurrahman (2001:31).

Berangkat dari paradigma Lasswell sebagaimana yang dikutip oleh Effendi (1999:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi 2 tahap, yaitu:

1. Proses Komunikan Secara Primer

Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol). Sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal ( bahasa), dan pesan non verbal (gestur, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat / mampu menerjemahkanpikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses Komunikasi Sekunder

Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media.

Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam meyampaikan komunikasi kepada komunikan sebagai sasaran berada ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses

(32)

komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio,dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon,dsb.).

2.2.3 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah tercapainya sesuatu pemahaman bersama (mutual understanding) antara dua arah atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu.

. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques For Effective Communication, sebagaimana yang dikutip oleh Effendy (2009:32) menyatakan bahwa tujuan sentral komunikasi terdiri atas:

1. To Secure Understanding, memastikan bahwa komunikasi

mengerti pesan yang diterimanya.

2. To Elistablis Acceptence, melakukan pembinaan kepada

komunikan.

3. To Motivate Action, Memotivasikan kegiatan kegiatan. 2.2.4 Pengertian Komunikasi Organisai

Menurut Goldhaber sebagaimana yang dikutip oleh Armi (2005:67) komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan didalam suatu hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau berubah-ubah dengan sifatnya sebagai berikut :

(33)

1. Proses

Organisasi merupakan sistem terbuka yang dinamis dalam menciptakan dan saling menukar pesan diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan menukar informasi terus menerus maka dikatakan suatu proses.

2. Pesan

Yang dimaksud pesan disini merupakan susunan simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Untuk berkomunikasi seseorang harus sanggup menyusun suatu gambaran mental, memberikan gambaran nama dan mengembangkan suatu perasaan terhadapnya. Komunikasi tersebut efektif kalau pesan yang dikirim diartikan sama dengan yang dimaksudkan pengirim. Simbol-simbol yang digunakan dalam pesan dapat berupa verbal maupun nonverbal. 3. Jaringan

Organisasinya biasanya terdiri dari satu orang lebih yang masing-masing memiliki posisi atau peran tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang terjadi melewati suatu set jalan yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu Jaringan komunikasi hanya mencakup dua orang, beberapa orang, bahkan keseluruhan organisasi. Hakikat luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: hubungan, peranan, arah dan arus pesan serta isi pesan.

(34)

4. Keadaan saling Tergantung

Saling bergantung antara satu dengan yang lain merupakan sifat dari organisasi yang menjadi suatu sistem. Bila suatu bagian mengalami masalah maka akan mempengaruhi bagian lainnya. Begitu juga dengan halnya jaringan komunikasi organisasi yang saling melengkapi. Akibatnya, bila pimpinan membuat suatu keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan tersebut terhadap organisasinya secara menyeluruh.

5. Hubungan

Karena organisasi merupakan sistem terbuka maka berfungsinya bagian-bagian terletak pada kemampuan manusia. Dengan kata lain,jaringan yang dilalui pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusi.

6. Lingkungan

Yang dimaksud adalah semua totalitas fisik dan faktor sosial yang dihubungkan dalam pembuatan keputusan mengenai individu dalam suatu sistem.

Lingkungan ini dapat dibedakan dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah suatu personal organisasi mulai dari tingkatan paling bawah maupun pimpinan, sedangkan lingkungan eksternal seperti langganan, pesaing dan teknologi.

(35)

Komunikasi terjadi berkenaan dengan transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan kulturnya, dan antara organisasi itu dengan lingkungan eksternalnya. Yang dimaksud kultur organisasi adalah kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi yang menghasilkan norma-norma yang membentuk tingkah laku individu dan kelompok organisasi.

7. Ketidakpastian

Merupakan perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Misalnya, suatu organisasi memerlukan informasi mengenai aturan pemerintah yang berpengaruh terhadap produksi barangnya. Jika organisasi yang bersangkutan suda menerima informasi tersebut maka akan memproduksi barang yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan pemerintah.

Ketidakpastain dalm suatu organisasi biasanya disebabkan oleh terlalu banyak organisasi yang diterima dari yang sesungguhnya diperlukan untuk menghadapi lingkungan mereka. Oleh karena itu salah satu peranan utama komunikasi organisasi adalah menentukan dengan tepat berapa banyak informasi yang diperluka untuk mengurangi ketidakpastian.

(36)

2.3 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah proses menjalin hubungan yang saaling menguntungkan antara perusahaan karyawan pelanggan dan merupakan upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk produknya.

Tjiptono (2008:219) mengatakan komunikasi Pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk,dan atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar berseedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutkan. Ada tiga unsur pokok. Dalam struktur proses komunikasi pemasaran sebagaimana yang tergambar pada gambar berikut:

2.3.1 Pelaku Komunikasi

Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini, komunikannya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarkat umum (yang berperan sebagai intiator, influencer,decider,purchaser dan user)

2.3.2 Material Komunikasi

Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting, yaitu: a. Gagasan, yaitu materi pokok yang yang hendak disampaikan

(37)

b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media.

c. Media, yaitu pembawa (transporter) pesan komunikasi. Pilihan media komunikasi pemasaran bersifat personal maupun non-personal. Media personal dapat dipilih dari tenaga penganjur (misalnya konsultan), tenaga ahli proffesional , atau dari masyarakat umum. Media non-peronal meliputi media massa (radio, TV, internet, koran, majalah , tabloid), kondisi lingkungan (ruangan,gedung) ataupun peristiwa tertentu (hari-hari besar atau special)

d. Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.

e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima.

f. Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaraan proses komunikasi. Paling tidak ada lima macam gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu gangguan fisik, maslah sematic atau bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan umpan balik. 2.3.3 Proses Komunikasi

Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima) maupun pengiriman kembali respon (dari penerima kepada pengirim) akan memerlukan dua kegiatan, yaitu encoding (fungsi mengirim) dan decoding (fungsi menerima).

a. Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima.

b. Decoding adalah proses menguraikan atau mengartikan sibol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami.

Komunikasi Pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik pembelian

(38)

ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Respon atau tanggapan konsumen sebagai komunikan meliputi :

a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.

b. Efek afeksi, yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.

c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.

Tujuan komunikasi dan respon khalayak berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas:

a. “Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan.

b. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut.

c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya.

d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli. e. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau pindah

merek. Tjiptono (2008:219-220) 2.4 Komunikasi Pemasaran Event

Menurut Any Noor (2009:179-182) setiap event yang diselenggarakan memiliki tujuan tertentu. Salah satu tujuannya adalah memasarkan event pada target sasarannya yang diharapkan akan hadir dalam event yang diadakan. Kunci utamanya adalah pengunjung mengetahui manfaat apa yang akan didapat melalui sebuah event.

Tujuan dilakukan pemasaran adalah untuk mendatangkan jumlah pengunjung yang mencapai target atau bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Karena jumlah pengunjung yang sesuai atau melebihi target adalah salah satu kesuksesan sebuah event.

(39)

Pemasaran event tidak sekedar menempelkan poster pada tempat-tempat yang strategis dan berharap akan banyak orang melihat dan tertarik untuk datang ke event, tetapi harus diperhatikan apa saja yang harus dilakukan untuk mendatangkan orang-orang tersebut. Beberapa cara yang perlu diperhatikan adalah:

1. Mengetahui sebanyak mungkin hal tentang pangsa pasar event; 2. Memilah pangsa pasar sesuai segmen yang ada;

3. Teknik apa yang tepat untuk menarik pangsa pasar datang ke event; 4. Menetapkan harga sesuai dengan segmen yang telah ditetapkan.

Inti dari kegiatan pemasaran suatu event adalah untuk menginformasikan manfaat, atau alasan mengapa calon peserta atau pengunjung merespon untuk berpartisipasi dan datang ke sebuah event. Menurut Wahyuni Pudjiastuti (2010:177), event harus dibuat semenarik mungkin untuk merangsang media agar mau meliput. Caranya, acara tersebut harus dibuat unik, lain daripada yang lain, dan menggunakan kiat-kiat tertentu yang menarik untuk media, seperti memanfaatkan selebritas sebagai ikon, memberikan servis kepada khalayak, dan mengundang khusus pihak media untuk meliput acara yang diadakan.

Nilai jual sebuah event tergantung dari bobot event itu sendiri serta keunikan event yang terlihat dari tema event tersebut. Maka sebuah event

harus memiliki identitas, karena disitulah awal mula image terbentuk dalam benak audience. Berdasarkan teori komunikasi mengenai identitas oleh Michael Hect, identitas merupakan penghubung utama antara individu dan

(40)

masyarakat, dan komunikasi merupakan mata rantai yang memungkinkan hubungan ini terjadi. Teori ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan alat untuk membentuk identitas dan juga mengubah mekanisme. Identitas, baik dalam lain, dibentuk ketika kita secara sosial berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan. Little John dan Foss (2009:131).

Wahyuni Pudjiastuti dalam buku Special Events (2010:183) mengatakan bahwa agar sebuah event mendapatkan publisitas yang optimal, bagian publikasi harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Upayakan mendapat liputan luas dari media massa, baik cetak, elektronik, maupun media interaktif, misalnya dengan konferensi media atau pers, news release, atau liputan langsung dari pihak media. b. Mengundang media untuk meliput ajang khusus.

c. Mempublikasikan event sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan, agar acara, perusahaan, produk, maupun pihak-pihak yang terlibat mendapat liputan terus menerus dari media massa.

d. Siapkan secara teknis segala keperluan peliputan, seperti media room, listrik, faksimile, dan komputer untuk online.

e. Siapkan release, foto-foto, gambar, dan media kit untuk melengkapi keperluan media massa dalam penulisan berita. Siapkan foto atau rekaman pelaksanaan event untuk memenuhi permintaan media massa.

Inti dari penjelasan di atas adalah, sebuah event akan menarik perhatian target pengunjung apabila acara tersebut dibuat semenarik mungkin sehingga media bersedia untuk meliput. Selain itu juga dibutuhkan

(41)

perencanaan yang matang demi kelancaran proses acara, seperti persiapan data-data yang dibutuhkan oleh media maupun pengunjung.

2.5 Marketing Public Relations

2.5.1 Hubungan Marketing dan Public Relations

2.5.1.1Definisi Pemasaran (Marketing)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau organisasi memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu ataupun organisasi yang mencakup proses perencanaan, harga, promosi, dan distribusi terhadap suatu ide, barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan.

Menurut Harrison (2008:416) marketing is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods, services, organisations and events to create exchanges that satistify individual and organisational objectives.

Definisi di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide, barang, jasa, organisasi dan kegiatan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

(42)

2.5.1.2Definisi Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Menurut Kotler dan Keller (2008:276-277) perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur. Melainkan juga harus berhubungan dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan. Masyarakat

(public) adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan dalam atau pengaruh terhadap kemampuan suatu perusahaan mencapai tujuannya saat ini atau pada masa mendatang. Hubungan masyarakat

(public relations) meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.

Menurut Oliver (2007:.4) Public Relations adalah manajemen reputasi organisasi. Public Relations mengidentifikasi persepsi yang dipegang oleh organisasi dan memberi informasi mengenai kinerja organisasi kepada semua audiens yang relevan.

Public relations menyangkut pengembangan reputasi yang pantas untuk sebuah organisasi, yang didasarkan pada kinerja. Reputasi ini tidak harus baik, tetapi hanya yang pantas diperoleh organisasi ini.

2.5.1.3Penerapan Public Relation ke dalam Marketing

Menurut Soemirat dan Elvinaro (2008-99) idealnya bahwa antara PR dan marketing itu secara struktural sama-sama memiliki

department (divisi) sendiri-sendiri. Tetapi secara fungsional kedua departemen bersatu untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut

(43)

meskipun antara public Relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public Relations bertujuan untuk membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk

(product selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public

Relations”.

Menurut Ardianto (2009 :120-121) masuknya bidang Public Relations ke dalam marketing, karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga semakin kompetitif, perlu memperluas distribusi, dan banyaknya promosi dari produk/jasa sejenis. Berubahnya cara marketing dengan memasukkan Public Relations

ke dalamnya disebabkan oleh :

1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah.

2. Penarikan berbagai produk selalu menghiasi berita utama di media massa.

3. Adanya kesan negatif kepada konsumen kepada setiap produk yang ditawarkan.

4. Perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencerminkan kebutuhan sosial dan tanggung jawab produsen.

5. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan. 6. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus dipelihara

(44)

Public Relations dapat menjadi efektif menopang fungsi

marketing, jika terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan

marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Karena itu, hubungan antara humas dan pemasaran harus sangat kuat. Sedangkan menurut Anggoro (2005:242) humas dan kaitannya dengan pemasaran sangat penting untuk membangun brand awareness (kesadaran produk), dan future market, serta mendidik konsumen dan masyarakat mengenai manfaat produk atau jasa yang ditawarkan.

Public Relations digunakan dalam perencanaan marketing

untuk mencapai sejumlah sasaran untuk mencapai target yaitu:

1. Membantu perusahaan dan nama produk agar lebih dikenal.

2. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk.

3. Membantu meningkatkan suatu produk life style, seperti menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambah informasi baru.

4. Mencari pangsa pasar baru dan memperluas keberadaannya.

5. Memantapkan semua citra positif bagi produk dan usahanya.

(45)

2.5.2 Pengertian Marketing Public Relations

Menurut Harris yang dikutip dari Kriyantono (2008:58)

Marketing Public Relations didefinisikan sebagai sebuah proses perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program yang mendorong atau menganjurkan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang kredibel dalam menyampaikan informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi perusahaan dan produknya dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen.

2.5.3 Tujuan Marketing Public Relations

Menurut Suparmo (2011:57) penggunaan Marketing Public Relations dilakukan ketika:

1. Memposisikan perusahaan sebagai leader dan ahli di bidangnya (advertorial),

2. Membangun kepercayaan konsumen, 3. Introduksi produk baru,

4. Menghidupkan kembali dan repositioning produk yang sudah mentas,

5. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama, 6. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama, 7. Melibatkan orang dengan produk,

8. Membangun interest atas kategori produk, 9. Membuka pasar baru,

(46)

10. Mencapai pasar sekunder, 11. Memperkuat pasar lemah, 12. Mendorong pencapaian iklan,

13. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan, 14. Menembus kesemrawutan banyaknya iklan,

15. Menjadikan iklan sebagai berita,

16. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan. Menurut Kotler dan Keller (2007:279) Marketing Public

Relations (MPR) dapat membangun kesadaran dengan menempatkan

berita di media untuk menarik perhatian orang pada suatu produk, jasa, orang, organisasi atau gagasan. Marketing Public Relations

dapat membangun kredibilitas dengan menyampaikan pesan dalam konteks editorial. Marketing Public Relations dapat membantu untuk meningkatkan antusiasme tenaga penjualan dan penyalur dengan cerita-cerita mengenai produk baru sebelum diluncurkan.

Marketing Public Relations dapat menurunkan biaya promosi karena

Marketing Public Relations menghabiskan biaya yang lebih rendah daripada surat langsung dan iklan media.

2.5.4 Peran Marketing Public Relations

Menurut Ardianto (2009:121) Marketing Public Relations

ini adalah konsep Public Relations yang berorientasi pemasaran. Sebelum dan sesudah marketing dijalankan, maka perlu diakses dahulu atau dipelihara oleh Public Relations dengan melakukan

(47)

pembentukan citra (image building) suatu produk atau jasa yang positif. Bila citra perusahaan, produk atau jasa sudah positif di mata konsumen, maka mempermudah upaya pemasaran publik untuk menjadi pelanggan.

Dalam Jurnal Manajemen Pemasaran (Vol.4, No.1, April 2009:41) Marketing Public Relation pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (good will) dan pengertian yang timbal balik (mutual

understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat.

Marketing public relation (MPR) penekanannya bukan pada selling

(seperti pada kegiatan periklanan), namun peran pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk/jasa/perusahaan akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen, maka MPR merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dan lengkap dari iklan yang biasa.

Menurut Kotler dan Keller (2008:277) Marketing Public Relations jauh melampaui hanya sekedar pemberitaan sederhana dan memegang peran penting dalam tugas-tugas berikut :

1. Membantu peluncuran produk-produk baru

2. Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang 3. Membangun minat terhadap kategori produk

(48)

4. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu

5. Membela produk yang telah menghadapi masalah publik 6. Membangun citra korporat yang tercermin baik dalam

produk-produknya

2.5.5 Strategi Marketing Public Relations

Menurut J L Thompson (1995) sebagaimana yang dikutip oleh Oliver (2007:2) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas.

Menurut Anggoro (2005:243) ada tiga pendekatan strategis yang harus dilakukan terhadap humas dan pemasaran. Pertama, kedua fungsi itu harus diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan usaha. Kedua, kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya awareness dan meningkatkan pembelian produk/jasa yang ditawarkan. Dan ketiga, orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan konsumen dan dimanfaatkan guna membentuk long term customer relationship.

Menurut Ketler dan Keller (2008:279) alat-alat utama

Marketing Public Relations antara lain:

1. Terbitan : Perusahaan-perusahaan sangat mengandalkan bahan-bahan yang diterbitkan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasarannya. Bahan- bahan ini mencakup : brosur, artikel,

(49)

berita berkala dan majalah perusahaan, laporan tahunan, dan bahan-bahan audio visual.

2. Acara-acara : Perusahaan–perusahaan dapat menarik perhatian pada produk-produk baru atau kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya dengan menyelenggarakan acara-acara khusus seperti konferensi berita, seminar, tamasya, pameran dagang, pemajangan produk, kontes dan kompetisi.

3. Pemberian dana sponsor : Perusahaan-perusahaan dapat mempromosikan mereka dan nama perusahaannya dengan mensponsori pertandingan olahraga dan acara budaya dan tujuan-tujuan yang sangat dihargai.

4. Berita : Salah satu tugas utama profesional humas adalah menemukan atau menciptakan berita yang menguntungkan tentang perusahaan tersebut, produknya dan orang-orangnya, dan mengupayakan agar media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers.

5. Ceramah : Makin banyak eksekutif perusahaan harus menjawab dengan tangkas pertanyaan-pertanyaan dari media atau member ceramah dalam perhimpunan-perhimpunan perdagangan atau rapat-rapat penjualan, dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan tersebut.

6. Kegiatan Layanan Masyarakat : Perusahaan-perusahaan dapat membangun kehendak baik dengan menyumbangkan uang dan

(50)

waktu untuk tujuan- tujuan yang baik.

7. Media Identitas : Perusahaan-perusahaan membutuhkan identitas visual yang langsung dikenal masyarakat. Identitas visual tersebut terdapat dalam logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, formulir bisnis, kartu nama, bangunan, seragam, dan aturan berpakaian.

Di dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada beberapa alat utama Marketing Public Relations yaitu terbitan, acara-acara (event) dan pemberian dana sponsorship, sebagai bagian dari aktivitas yang biasa dilakukan oleh perusahaan telepon seluler merek Nexian dalam membangun brand awareness.

2.5.6 Strategi Komunikasi dalam Marketing Public Relations

Menurut Hallahan (1988:29) sebagaimana yang dikutip oleh Iriantara (2004:110) bahwa strategi komunikasi ini akan berkaitan dengan bagaimana mewujudkan gagasan sehingga bisa mencapai objektif yang ditetapkan. Dalam strategi ini biasanya dinyatakan apa yang akan dilakukan. Dalam menyusun strategi komunikasi ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

1. Khalayak. Tentukan khalayak mana yang akan dijangkau oleh kegiatan komunikasi sejalan dengan objektif yang sudah ditetapkan. Dalam penyusunan strategi ini, penting untuk memprioritaskan publik organisasi. Namun, dengan tidak melupakan publik intermediary (berpengaruh) yang akan

(51)

membantu mengkomunikasikan pesan.

2. Tema. Pesan yang disusun pun harus konsisten dengan objektif. Tema yang baik adalah tema yang jelas, langsung, relevan, aktual, dan jujur. Selain itu bisa juga kreatif, dramatis atau bernilai berita. Harap diingat, tema itu tidak sama dengan slogan.

3. Event dan Media. Di sini mempertimbangkan bagaimana

pesan itu disampaikan. Apakah media publik, media interaktif, media yang terkontrol, komunikasi tatap muka, ataukah menyelenggarakan kegiatan atau membuat

kegiatan. Media dan events yang dipilih dilakukan dengan mempertimbangkan khalayak yang dijangkau melalui kegiatan komunikasi tersebut.

2.5.7 Evaluasi Kinerja Marketing Public Relations

Menurut Harrison (2008:418) measurement of marketing communication : multitudinous, including sales revenue directly attributable to marketing communication activity, aided and unaided brand awareness, brand images and attributes, recall of media coverage, extent of media coverage, customer attitudes, attendance at trade shows and events, readership of publications and the consequent impact on buying behavior, customer questions and complaints to call centres.

(52)

Mengacu pada pendapat Harrison bahwa pengukuran komunikasi pemasaran: beraneka ragam, termasuk hasil penjualan langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan komunikasi pemasaran, dibantu dengan kesadaran merek, brand image dan atribut, liputan media, luasnya liputan media, sikap pelanggan, kehadiran pada pameran dagang dan acara, pembaca dari publikasi dan pengaruh dari perilaku pembelian, pertanyaan pelanggan dan keluhan kepada pusat layanan.

2.6 Public Relations

Pada bagian ini, penelitiakan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi PublicRelations.

Menurut Frank Jefkins (2004:9) Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terancam, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

Sementara itu menurut John E. Marston sebagaimana yang dikutip oleh Nurjaman dan Khaerul Umam (2012:104-105) dalam buku Komunikasi dan Public Relations pernyataan yang mempunyai definisi yang lebih spesifik, yaitu “ Public Relations adalah seni yang membuat

perusahaan Anda disukai dan dihormati oleh para karyawan, konsumen, dan penyalurnya.”

(53)

Sedangkan menurut John E. Marston sebagaimana yang dikutip oleh Rachmat Kriyantono (2008:5) dalam buku PublicRelationsWriting: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat pernyataan beberapa ahli lain selain tentang pengertian PublicRelations, yaitu:

Menurut Scott M, Cutlip, Aleen H. Center dan Glen M. Broom dalam bukunya “Effective PublicRelations” sebagaimana yang dikutip oleh

Ardianto (2011:8) Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan public.

Sementara itu menurut Denny Griswold sebagaimana yang dikutip oleh Danandjaja (2011:16) Public Relations adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari seorang individu atau sebuah lembaga atas dasar kepentingan publik, merencanakan, dan menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan dapat diterima dengan baik oleh public.

Kesimpulan dari definisi Public Relations menurut peneliti berdasarkan definisi dari beberapa ahli, Public Relations adalah sistem komunikasi yang mengatur komunikasi antara perusahaan dengan publik internal dan publik eksternal yang memerlukan perencanaan yang matang dalam suatu pendekatan manajemen pada target-target tertentu sehingga perusahaan disukai oleh publik.

Gambar

Tabel Hasil Penelitian Sejenis  No  Nama  peneliti dan  Tahun  Judul  Tujuan  Penelitian
Gambar 2.1  Event Management Process  Sumber: Special Event (Pudjiastuti, 2010: 39)
Gambar 4.1 Organizational Structure IndiHome   Sumber : telkomakses.co.id
Gambar 4.3   Telkom Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untukl melihat pengaruh teknologi budi daya kacang hijau yang meliputi sistem tanam (tumpangsari dengan jagung pada berbagai jarak tanam dan

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak menunjukkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa ha- sil pengembangan berupa instrumen penilaian kinerja praktikum titrasi asam basa yang terdiri dari

semakin banyak jumlah kendaraan yang melakukan parkir di wilayah Kabupaten Bandung Barat terutama pada tempat-tempat yang menjadi objek pajak parkir, akan memengaruhi besarnya

Hasil ini relevan dengan temuan dalam penelitian ini yaitu harga, produk dan promosi yang masuk dalam faktor 1 merupakan variabel yang berpengaruh terhadap

Secara umum kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan mahasiswa dan alumni yang mampu menjadi wirausahawan-wirausahawan baru yang handal dan mampu mengembangkan

Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam Pelaksanaan Program Profil Desa di Desa Dauh Puri Kangin Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar bersumber pada

Pada saat Undang-Undang ini berlaku, seluruh permohonan dan/atau gugatan yang diterima Mahkamah Agung dan belum diputus berdasarkan ketentuan Pasal III Aturan Peralihan