• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI ENCODE DAN DECODE TREE MENGGUNAKAN PRUFER CODE. Oleh. Tri Widya Ayuningtias

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI ENCODE DAN DECODE TREE MENGGUNAKAN PRUFER CODE. Oleh. Tri Widya Ayuningtias"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI ENCODE DAN DECODE TREE MENGGUNAKAN PRUFER CODE

Oleh

Tri Widya Ayuningtias

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

APPLICATION TO ENCODE AND DECODE TREE USING PRUFER CODE

by

Tri Widya Ayuningtias

Tree Structure is used widely to represent problems in daily life, especially in computer science and technology. One method that is used to represent a tree is Prufer Code. In this research, we developed an application to Encode and Decode Tree using Prufer Code. This application aims to simplify the process of changing tree into a Prufer code (encode) and the process of changing Prufer code into the form of tree (decode).

(3)

ABSTRAK

APLIKASI ENCODE DAN DECODE TREE MENGGUNAKAN PRUFER CODE

oleh:

Tri Widya Ayuningtias

Tree merupakan salah satu bentuk dari graf yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam masalah ilmu komputer dan teknologi. Salah satu metode yang digunakan untuk merepresentasikan suatu tree adalah Prufer Code. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi Encode dan Decode Tree menggunakan Prufer Code. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses perubahan dari suatu tree menjadi kode Prufer (encode) dan proses merubah kode Prufer menjadi bentuk tree kembali (decode).

(4)

APLIKASI ENCODE DAN DECODE TREE MENGGUNAKAN PRUFER CODE

Oleh

Tri Widya Ayuningtias

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER

Pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Poncowati Terbanggi Besar

Lampung Tengah Provinsi Lampung pada tanggal 30 Mei 1991 sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dengan Ayah bernama Sudirman dan Ibu bernama Endang Tri Sunarsih. Kakak pertama penulis bernama Novika Candra Kasih Kakak kedua penulis bernama Febri Dwi Larasati dan Adik dari penulis bernama Andien Catur Apriliana Putri.

Penulis memasuki pendidikan taman kanak-kanak di TK Aisiyah Bustanul Alfa Lampung Tengah pada tahun 1994 dan lulus pada tahun 1996 kemudian penulis memasuki pendidikan sekolah dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Poncowati Lampung Tengah pada tahun 1996 dan lulus pada tahun 2003. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah dan lulus pada tahun 2006, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur SPMB. Pada tahun 2009 Penulis Terdaftar sebagai anggota muda Bem FMIPA dalam bidang kaderisasi, dan anggota muda Himatika, pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai anggota staff Biro Kesekretariatan dan pengurus Himakom FMIPA, anggota Generasi Muda Himatika (GEMATIKA) Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa beberapa kegiatan yang dilakukan penulis antara lain:

1. Pada bulan Januari 2012 penulis melaksanakan kerja praktek di PT.Bank Tabungan Negara (BTN Persero) Wilayah Lampung.

2. Pada bulan Juli 2012 penulis melaksanakan kuliah kerja nyata di Desa Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat.

(9)

3. Pada bulan Desember 2010 penulis berhasil memenangkan kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi Lampung (PORPROV) ke-VI cabang Gulat Juara 3 dan pada Maret 2014 penulis juga memenangkan Kejuaraan PORPROV ke-VII cabang Gulat Juara 2.

(10)

MOTTO

Hidup akan terasa indah bila semuanya karena Allah dalam sakit dan musibah teruji kesabaran

dalam perjuangan teruji keiklasan dalam taqwa teruji keyakinan dalam ukhwah teruji ketulusan

Masalah hidup akan selalu ada itu berarti Allah sayang pada kita Allah ingin lihat seberapa kuat, seberapa iklas

seberapa sabar, sebera takwanya kita dalam mengatasi masalah tersebut, dan dibalik masalah tersebut selalu ada hikmah yang dapat kita ambil

Seringkali

Ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata

“ Tenang sayang, ini hanyalah belokan, bukan akhir segalanya”.

Dan untuk memindahkan tali “itu” dari kiri ke kanan butuh waktu yang tak sebentar

biaya yang tak sedikit, dan usaha yang tak mudah

”Niscaya Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat”

(11)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

Sebagai salah satu bentuk rasa syukurku atas segala pertolongan-Mu,

yang memberikan segala kemudahan disetiap langkahku

dan menjadi penopang disetiap kesulitanku.

Kedua orangtuaku tercinta, Bapak dan Ibu,

Motivator terbesar dalam perjalanan hidupku,

yang selalu mendoakan disetiap sujudnya, yang selalu memberikan dukungan dan

mencurahkan seluruh perhatiannya kepadaku yang mengantarkanku

hingga sampai seperti ini.

Kakak-kakakku dan adik yang selalu kusayangi.

yang selalu mendukungku dan membantuku serta keluarga besarku yang selalu

memberikan motivasi dalam menyelesaikan karya ini.

Serta keluarga besar Mbah Siti Aminah dan Mbah Supinah (yang tidak bisa

disebutkan satu persatu) yang telah memberikan bantuan baik moril dan materil

(12)

SANWACANA

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan berkah dan hidayah yang telah diberikan, Penulis dapat menyelesaikan salah satu syarat untuk untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer di Universitas Lampung dengan judul skripsi Aplikasi Encode Dan Decode Tree Menggunakan Prufer Code.

Pada penyusunan skripsi ini Penulis banyak memperoleh dukungan, bantuan, saran, arahan, dan bimbingan. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu, Bapak, Mbak Candra, Mbak Febri, dan Andien tercinta, atas segala nasihat, dukungan, dan doanya kepada penulis.

2. Ibu Dra. Wamiliana, M.A., Ph.D., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, koreksi, dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.Sc., selaku pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan, saran, koreksi, dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.

4. Bapak Ir. Machudor Yusman, M.Kom., selaku pembahas yang telah memberikan koreksi dan saran dalam pembuatan skripsi ini.

5. Bapak Dwi Sakethi, M.Kom., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung.

6. Ibu Anita, A.Md., selaku staff administrasi Jurusan Ilmu Komputer yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan administrasi pengerjaan skripsi.

7. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Universitas Lampung.

(13)

8. Keluarga Om Joko, Bulek Atik, Mbah siti, Dzaki, Akil, Sifa, Mas Dimas, Mbak Tata, Mbak Nong, dan Mbak Yayuk yang telah membantu dari awal hingga akhir kuliah.

9. Keluarga Paklek Iwan, Tante Minar, Kakak Apip, Abang Irsyad, Adik Rere yang telah memberi semangat dan dukungan dalam menyelesaikan kuliah. 10. Sahabatku tersayang Resti Lucyana serta Titis yang telah memberikan

semangat, dukungan moril dan materil serta waktu dalam membantu menyelesaikan skripsi ini maupun dalam kehidupan sehari-hari

11. Arif, Erland, Ade, Dako, Dexter, Badar, serta seluruh teman-teman Ilmu Komputer angkatan 2009 atas segala motivasi, masukan, dan kebersamaan yang telah diberikan.

12. Temen-teman seperjuangan diakhir kuliah Adi, Omesh, Imam, Mbak Recan, Pita, Fajar, Hari, Clara, Rita, dan Owen.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, Maret 2016 Penulis,

TriWidya Ayuningtias NPM 0917032018

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR KODE ... xviv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Batasan Masalah ... 2 1.4 Tujuan Penelitian ... 3 1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Graf ... 4

2.2 Tree (Pohon) ... 5

2.3 Encode dan Decode ... 6

2.4 Prufer Code ... 6

2.5 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 14

2.6 Metode Waterfall ... 15

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 17

(15)

3.2.1 Hardware ... 17

3.2.2 Software ... 18

3.3 Pengembangan Sistem ... 18

3.3.1 Analisis dan definisi persyaratan ... 19

3.3.2 Desain ... 19 3.3.2.1 Usecase Diagram ... 19 3.3.2.2 Activity Diagram ... 20 3.3.2.3 Sequence Diagram ... 22 3.3.2.4 User Interface ... 23 3.3.3 Implementasi ... 24

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi ... 25

4.1.1 Halaman Utama Sistem ... 25

4.1.2 Halaman Encode ... 26 4.1.3 Halaman Decode ... 28 4.1.4 Halaman Bantuan ... 29 4.2 Pengujian ... 31 4.2.1 Daftar Pengujian ... 31 4.2.2 Hasil Pengujian ... 33 4.2.2.1 Fungsi Sistem ... 33 4.2.2.2 Interface Sistem ... 41

4.2.3 Hasil pengujian dalam bentuk tabel ... 42

(16)

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 47 5.2 Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Flowchart Encode Tree menggunakan metode Prufer Code ... 7

2.2 Flowchart Decode Tree menggunakan metode Prufer Code ... 10

2.3 Metode Waterfal... 16

3.1 Usecase Diagram ... 20

3.2 Activity diagram encode tree ... 21

3.3 Activity diagram decode tree ... 21

3.4 Sequence diagram encode tree... 22

3.5 Sequence diagram decode tree... 23

3.6 User interface dari decoding tree ... 23

3.7. User interface dari encoding random ... 24

3.8 User interface dari encoding manual ... 24

4.1. Halaman Utama Aplikasi ... 25

4.2 Halaman Encoding Manual Aplikasi ... 26

4.3 Halaman Encoding Random Aplikasi ... 26

4.4 Halaman Decode Aplikasi... 28

4.5 Halaman Bantuan Decoding ... 29

4.6 Halaman Bantuan Encoding Manual ... 30

(18)

4.8 Peringatan bila kode Prufer yang dimasukkan salah... 33

4.9 Decode tree ... 34

4.10 Encode tree random ... 35

4.11 Encode input tree ... 36

4.12 Pemberitahuan kode yang diinput berupa karakter ... 37

4.13 Pemberitahuan kode lebih dari 50 angka ... 38

4.14 Copy paste kode Prufer di form input decode ... 39

4.15 Titik tree masih tumpang tindih ... 40

4.16 Petunjuk penggunaan sistem ... 41

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Daftar Pengujian... 32

4.2 Pemberitahuan Kode Salah ... 33

4.3 Decode Tree ... 34

4.4 Encode Random ... 35

4.5 Encode Manual... 36

4.6 Input Huruf ... 37

4.7 Input lebih dari 50 angka... 38

4.8 Copy Paste Kode Prufer Di Form Input Decode ... 39

4.9 Pengecekan titik Saling Tumpang Tindih ... 40

4.10 Menu Petunjuk ... 41

4.11 Manipulasi Input ... 42

4.12 Hasil Pengujian Dalam Tabel... 43

4.13 Perbandingan Pengembangan beberapa Aplikasi Encode dan Decode tree dengan Metode Blob Code, Dendalion Code, dan Prufer Code ... 45

(20)

DAFTAR KODE

Kode Halaman

4.1 Potongan kode random encode ... 27

4.2 Potongan kode manual encode ... 27

4.3 Potongan kode decode ... 28

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori graf merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang banyak menggunakan gambar berupa edge (garis) dan vertex (titik). Dalam kehidupan sehari-hari, graf digunakan untuk menggambarkan berbagai macam struktur yang ada. Tujuannya adalah sebagai visualisasi objek-objek agar lebih mudah dimengerti.

Teori graf ditemukan oleh seorang matematikawan Swiss, Leonhard Euler pada tahun 1736 yang terkait dengan permasalahan jembatan Konigsberg ( Konigsberg problem) yaitu bagaimana melewati tujuh jembatan yang menghubungkan empat daratan yang dibelah oleh sungai Pregal di Polandia, masing-masing tepat satu kali dan kembali ke tempat semula. Euler memodelkan masalah ini kedalam bentuk graf, daratan yang dihubungkan oleh jembatan dinyatakan sebagai vertex (titik) dan jembatan sebagai edge (garis).

Graf dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan pelabelan yaitu graf berlabel dan graf tidak berlabel. Graf G berlabel merupakan suatu graf yang diberi label pada setiap titik atau garis di G, sedangkan graf tidak berlabel merupakan suatu graf yang tidak diberi label pada setiap titik ataupun garis G.

(22)

2

Pada penelitian ini akan digunakan graf berlabel pada tree. Tree dipilih dalam penelitian ini karena tree merupakan kasus khusus graf yang banyak digunakan secara aplikatif dalam ilmu komputer dan teknologi. Menurut Zayadi (2010) beberapa metode encode dan decode tree antara lain Prufer code, Blob code, dandelion code, happy code, dan grey code.

Pada penelitian ini dibuat suatu sistem untuk mengkodekan suatu tree menggunakan Prufer code. Metode Prufer code adalah metode pengkodean tree yang dilakukan dengan menentukan leaf (daun) terkecil yang diberi label ℓ1 pada

setiap langkahnya. Kemudian ℓ1 dan edgenya dibuang dari tree dengan kode awal

yang ditulis adalah succ (ℓ1). Dengan proses yang sama dilakukan pengulangan

hingga terbentuk konstruksi akhir, yaitu suatu vertex menuju root (0). Aplikasi dalam penelitian ini dapat merepresentasikan suatu graf pada suatu sistem, sehingga dapat memudahkan dalam menentukan kode (encoding) dan menguraikan kode (decoding) ke bentuk graf semula menggunakan Prufer code.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan aplikasi yang dapat mempermudah encode dan decode tree menggunakan Prufer code.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan aplikasi menggunakan PHP.

(23)

3

2. Metode encoding dan decoding tree yang difokuskan pada penggunaan metode Prufer code.

3. Encoding dan Decoding tree dengan metode Prufer code dalam aplikasi ini hanya memuat 50 titik.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman dalam menentukan pengkodean dan konstruksi suatu tree menggunakan Prufer code.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat memberikan konstribusi dalam penjelasan dan pemahaman encode dan decode tree sehingga dapat dipelajari dan dikembangkan lebih kompleks.

(24)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Graf

Suatu graf G = (V, E) adalah suatu struktur yang terdiri dari himpunan vertex (titik) V berhingga yang tak kosong V={V1,V2, ...) dan himpunan titik E (mungkin

kosong) yang merupakan himpunan edge (garis) yang menghubungkan pasangan vertex. Suatu barisan berhingga yang terdiri dari edge dan vertex bergantian, dengan setiap garis bertetangga dengan titik sebelum dan sesudahnya disebut walk. Walk yang diawali dan diakhiri dengan vertex yang sama disebut walk tertutup, sedangkan walk yang diakhiri dan diawali dengan vertex berbeda disebut walk terbuka (path). Walk tertutup dengan tidak ada vertex yang dilewati lebih dari satu kali (kecuali vertex awal dan vertex ujung) disebut sirkuit (Deo, 1989). Hubungan atau lintasan antar titik dalam sebuah graf dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Walk adalah lintasan dari suatu titik ke titik yang lain.

2. Closed walk adalah walk yang titik awal sama dengan titik akhir.

3. Trail adalah walk yang semua garisnya berlainan, artinya yang diperhatikan adalah lintasannya.

(25)

5

5. Girth adalah cycle terpendek dari cycle-cycle yang dimiliki oleh sebuah graph.

6. Circumference adalah cycle terpanjang dari cycle-cycle yang dimiliki oleh sebuah graph (Wibisono, 2010).

2.2 Tree (Pohon)

Pohon adalah graf terhubung yang tidak memiliki sirkuit. Pohon adalah suatu graf yang mempunyai n titik, n-1 garis atau edge dan tidak mempunyai siklus (circle free) serta merupakan graf terhubung. Diagram pohon dapat digunakan sebagai alat untuk merepresentasikan suatu persoalan (Deo, 1989).

Suatu titik dalam graf dapat mempunyai satu atau lebih garis yang menempel padanya atau tidak ada satupun garis yang menempel padanya. Derajat suatu titik adalah banyaknya garis yang menempel pada titik tersebut. Titik ganjil adalah titik yang derajatnya ganjil. Titik genap adalah titik yang derajatnya genap. Digraph adalah graf G yang terdiri dari himpunan titik – titik V=V(G) yang elemen – elemennya disebut titik atau garis, dan E = E(G) dari pasang – pasangan titik terurut yang disebut busur atau garis berarah (Lipschutz dan Lipson, 2002).

Sifat-sifat yang dimiliki pohon atau tree adalah sebagai berikut:

a) Di dalam suatu pohon, lintasan antara dua titik bersifat tunggal (unik, khas).

b) Di dalam sebuah pohon, banyaknya titik adalah satu lebihnya daripada banyaknya garis.

c) Pohon dengan satu atau lebih titik memiliki sedikitnya dua daun (Liu, 1995).

(26)

6

Derajat sebuah titik pada digraph dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

- Indegree sebuah titik adalah jumlah garis yang masuk ke suatu titik.

- Outdegree sebuah titik adalah jumlah garis yang keluar dari suatu titik. Titik yang indegree = 0 disebut sumber/ asal/ source. Titik yang outdegree = 0 disebut tujuan / sink (Wibisono, 2010).

2.3 Encode dan Decode

Encode adalah suatu metode untuk melakukan suatu pengkodean ulang terhadap suatu data, sehingga data hasil pengkodean ulang tersebut apabila dilihat tidak akan sama dengan asalnya, dengan tanpa merusak informasi didalamnya. Hal ini digunakan agar data yang dikirim tidak bisa diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. Decode adalah suatu metode pembacaan suatu data yang telah dikirimkan dalam bentuk sandi, kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bentuk asalnya (Feri, 2005).

2.4 Prufer Code

Prufer code merupakan metode pengkodean tree yang dilakukan dengan menentukan leaf terkecil yang diberi lebel ℓ1 pada setiap langkahnya. Kemudian

ℓ1 dan edgenya dibuang dari tree dengan kode awal yang ditulis adalah succ (ℓ1).

Dengan proses yang sama dilakukan pengulangan hingga terbentuk konstruksi akhir, yaitu suatu vertex menuju root (0) (Amstrong, 2009).

(27)

7

L1. Tentukan vertex (titik) dengan index terbesar (n). L2. Tentukan leaf dari tree yang diberikan.

L3. Tentukan i = 0.

L4. Tentukan Pi = (), dengan Pi adalah himpunan kode ke i.

L5. Sorting leaf dari index yang terkecil sampai index yang terbesar. L6. Ganti i = i + 1.

L7. Jika i ≤ n – 1 masuk ke L8, jika tidak maka proses selesai.

L8. Buang ℓ1 (leaf dengan index terkecil) dan mencetak kode Pi=( Pi – 1, succ (ℓ1)).

L9. Jika indegree succ (ℓ1) = 0 maka tambahkan succ (ℓ1) ke L ( himpunan leaf )

dan kembali ke L5, jika tidak kembali ke L6.

Gambar 2.1 Flowchart Encode Tree menggunakan metode Prufer Code

Berikut merupakan contoh Encode Tree (Zayadi, 2010) Diberikan tree dengan 10 vertex dan 9 ed ge

(28)

8

Langkah-langkah untuk memperoleh kode Prufer dari tree tersebut adalah:

1. Buang leaf dengan index terkecil (1) dari L={1,7,8,9,10}, lalu ambil succ(1)=2 sebagai kode pertama (P1).

P1 = (2)

2. Buang leaf dengan index terkecil (7) dari L={7,8,9,10}, lalu ambil succ(7)=6 sebagai kode kedua (P2).

P2 = (2 6)

3. Buang leaf dengan index terkecil (8) dari L={8,9,10}, lalu ambil succ(8)= 2 sebagai kode ketiga (P3).

P3 = (2 6 2)

4. Buang leaf dengan index terkecil (2) dari L={2,9,10}, lalu ambil succ(2)= 3 sebagai kode keempat (P4).

(29)

9

5. Buang leaf dengan index terkecil (3) dari L={3,9,10}, lalu ambil succ(3)= 4 sebagai kode kelima(P5).

P5 = (2 6 2 3 4)

6. Buang leaf dengan index terkecil (4) dari L={4,9,10}, lalu ambil succ(4)= 5 sebagai kode keenam (P6).

P6 = (2 6 2 3 4 5)

7. Buang leaf dengan index terkecil (5) dari L={5,9,10}, lalu ambil succ(5)= 6 sebagai kode ketujuh (P7).

P7 = (2 6 2 3 4 5 6)

8. Buang leaf dengan index terkecil (9) dari L={9,10}, lalu ambil succ(9)= 6 sebagai kode kedelapan (P8).

P8 = (2 6 2 3 4 5 6 6)

9. Proses Encode selesai dan diperoleh P = (2 6 2 3 4 5 6 6).

Decode tree merupakan invers dari proses encode tree. Pada proses decode tree dengan Prufer code digunakan Pi ( Himpunan kode pada langkah ke i ) dan Li (

(30)

10

tree dengan mengetahui bahwa himpunan leaf pertama (L1) adalah semua bilangan yang tidak tampil pada suatu kode.

Langkah-langkah decode tree menggunakan Prufer code adalah : L1. Tentukan i =1.

L2. Masukkan Pi ( himpunan kode ke-i ) dan Li ( himpinan leaf ke-i)

L3. Sorting Li dari leaf dengan index terkecil sampai index terbesar

L4. Jika i ≤ n-1 maka masuk ke L5, jika tidak maka masuk ke L9

L5. Tambahkan edge ℓ1→ p1, dengan ℓ1 adalah leaf dengan index terkecil dan p1

adalah kode Prufer pada elemen pertama L6. Buang ℓ1 pada Li dan p1 pada Pi

L7. Jika p1Є Pi maka lanjut ke L8, jika tidak maka tambahkan p1 pada Pi dan

lanjut ke L8.

L8. Ganti i = i + 1 dan kembali ke L3.

L9. Jika P n-1 = () maka proses selesai. Jika tidak maka tambahkan edge ℓ1→p1,

ℓ2→p1,...,ℓn→p1 dan lanjut ke L10.

(31)

11

Gambar 2.2 Flowchart Decode Tree menggunakan metode Prufer Code

Berikut merupakan contoh decode tree (Zayadi, 2010).

Diberikan kode P = (2 6 2 3 4 5 6 6) dan Pi (j) menyatakan posisi ke-i dari kode Prufer dan j adalah angka dari posisi ke-i dari P.

Konstruksi tree dengan langkah sebagai berikut: 1. Tentukan indegree pada setiap vertex.

Vertex 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

indegree 0 2 1 1 1 3 0 0 0 0

2. Bentuk konstruksi tree dari informasi indegree pada setiap vertex Tentukan P1 dan L1 sebagai berikut:

(32)

12

3. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (1) → bilangan pertama (2) pada P1, Buang p1 (2) dan l1 (1), lalu bentuk P2 dan L2.

P2 = (6 2 3 4 5 6 6) dan L2= {7,8,9,10}

4. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (7) → bilangan pertama (6) pada P2, Buang p2 (6) dan l2 (7), lalu bentuk P3 dan L3.

P3 = (2 3 4 5 6 6) dan L3= {8,9,10}

5. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (8) → bilangan pertama (2) pada P3, Buang p3 (2) dan l3 (8). Pada langkah ini, muncul leaf baru (2) karena pada

saat bilangan pertama (2) dibuang dari P3, (2) tidak muncul pada himpunan P.

Maka (2) akan dimasukkan pada leaf yang baru (L4). Lalu bentuk P4 dan L4.

P4 = (3 4 5 6 6) dan L4= {2,9,10}

6. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (2) → bilangan pertama (3) pada P4, Buang p4 (3) dan l4 (2). Pada langkah ini, muncul leaf baru (3) karena

pada saat bilangan pertama (3) dibuang dari P4, (3) tidak muncul pada

himpunan P. Maka (3) akan dimasukkan pada leaf yang baru (L5). Lalu

bentuk P5 dan L5.

(33)

13

7. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (3) → bilangan pertama (4) pada P5, Buang p5 (4) dan l5 (3). Pada langkah ini, muncul leaf baru (4) karena

pada saat bilangan pertama (4) dibuang dari P5, (4) tidak muncul pada

himpunan P. Maka (4) akan dimasukkan pada leaf yang baru (L6). Lalu

bentuk P6 dan L6.

P6 = (5 6 6) dan L6= {4,9,10}

8. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (4) → bilangan pertama (5) pada P6, Buang p6 (5) dan l6 (4). Pada langkah ini, muncul leaf baru (5)

karena pada saat bilangan pertama (5) dibuang dari P6, (5) tidak muncul pada

himpunan P. Maka (5) akan dimasukkan pada leaf yang baru (L7). Lalu

bentuk P7 dan L7

P7 = (6 6) dan L7= {5,9,10}

9. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (5) → bilangan pertama (6) pada P7, Buang p7 (6) dan l7 (5). (5) tidak muncul pada himpunan L baru, karena

masih terdapat angka 6 pada himpunan P. Lalu bentuk P8 dan L8

P8 = (6) dan L8= {9,10}

10. Bentuk konstruksi leaf dengan index terkecil (9) → bilangan pertama (6) pada P8, Buang p8 (6) dan l8 (9). Pada langkah ini, muncul leaf baru (6) karena

(34)

14

pada saat bilangan pertama (6) dibuang dari P6, (6) tidak muncul pada

himpunan P. Maka (6) akan dimasukkan pada leaf yang baru (L9). Lalu

bentuk P9 dan L9

P9 = () dan L9= {6,10}

11. Karena himpuan P kosong (), maka Bentuk konstruksi leaf dari L9, sehingga

P10 = () dan L10= {}, maka proses decode tree selesai.

2.5 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis dan aplikasi web. PHP berbeda dengan HTML, HTML hanya bisa menampilkan konten statis, sedangkan PHP dapat menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, artinya PHP dapat berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac).

Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan ditandai dengan akhiran ”.php”. PHP ditulis oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada awalnya PHP hanya digunakan oleh Ramsus sebagai pencatat jumlah pengunjung pada website pribadinya. Karena itu PHP dinamakan juga Personal Home Page (PHP) Tools. Akan tetapi, karena perkembangannya yang cukup disukai maka Ramsus merilis bahasa PHP tersebut ke publik dengan lisensi open source. Kemudian

(35)

15

pada tahun 1997, PHP dikembangkan kembali oleh perusahaan Zend menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Pada juni 1998, Zend merilis PHP 3.0 dan mengganti singkatan PHP menjadi akronim berulang PHP Hypertext Preprocessor.

PHP adalah produk open source yang dapat dipakai secara gratis tanpa harus membeli. PHP membutuhkan web server untuk memproses file-file PHP dan mengirimkan hasil pemrosesan untuk ditampilkan di Browser client. Oleh karena itu, PHP termasuk server-side scripting yaitu script yang diproses di sisi server. Web server sendiri adalah software yang diinstal pada komputer lokal ataupun komputer lain yang berada di jaringan intranet / internet yang berfungsi untuk melayani permintaan-permintaan web dari client. Sintak PHP diawali dengan tag <?, kemudian diakhiri dengan tag ?>. Aturan penulisan yang akan ditampilkan dalam server dapat menggunakan print atau echo (Yuliano, 2009).

2.6 Metode Waterfall

Metode ini diilustrasikan pada Gambar 2.3 Model ini terkenal sebagai model air terjun atau siklus hidup perangkat lunak. Tahap-tahap utama dari Metode Waterfall memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar yaitu:

1. Analisis dan definisi persyaratan disini tujuan dan batasan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstrak

(36)

16

sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya. Dalam tahap ini semua kebutuhan yang telah dianalisis dirancang menjadi usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan user interface.

2. Implementasi dan pengujian unit pada tahap ini perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

3. Integrasi dan pengujian sistem, unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada kepada pelanggan.

4. Operasi dan pemeliharaan biasanya (walaupun tidak harus ada), ini merupakan fase siklus yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai, pemeliharaannya mencakup koreksi dari berbagai eror yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan (Pressman, 2002).

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Lampung. Waktu penelitian adalah pada semester Genap 2015 / 2016.

Untuk dapat membangun aplikasi pencatatan data survey watermeter dibutuhkan beberapa perangkat baik berupa hardware dan software.

3.2.1 Hardware

Untuk menjalankan sistem ini dibutuhkan sebuah unit komputer, sedangkan untuk mengembangkan sistem ini hardware yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Laptop Acer Aspire 4253 dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. AMD E350 Radeon 2. 2 GB RAM DDR3 3. 320 GB Harddisk 4. 14.0” HD LED LCD 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

(38)

18

3.2.2 Software

Software yang digunakan dalam pengembangan sistem ini antara lain: 1. Sistem operasi Windows 7 Ultimate 32 Bit

Sistem operasi ini digunakan sebagai perangkat lunak utama yang akan menjalankan perintah operator terhadap mesin dan software lainnya.

2. Adobe Dreamweaver 8

Adobe dreamweaver digunakan untuk membuat desain UML. 3. Google Crome 4.0

Google Crome digunakan sebagai tempat atau lokasi (Plat Form) untuk mengetes sistem.

4. XAMPP Server Version 1.8.1

Software ini digunakan sebagai server lokal (localhost) dan server MySQL pada sistem.

5. Notepad c++

Software ini digunakan sebagai source code editor. 6. Paint

Digunakan untuk membuat dan mengedit icon, gambar, dan angka.

Pada penelitian ini digunakan pengembangan sistem dengan Metode Waterfall (Pressman, 2002). Tahap-tahap utama dari Metode Waterfall memetakan kegiatan-kegiatan pengembangan dasar yaitu:

(39)

19

Analisis yang dilakukan peneliti dengan memasukkan fungsi kebutuhan dari user sistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi encode dan decode tree menggunakan Prufer code dan batasan yang dimiliki sistem yakni pengembangan aplikasi menggunakan PHP, metode difokuskan pada penggunaan Prufer code, dan dalam aplikasi ini hanya memuat 50 titik.

Setelah dilakukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini, tahap selanjutnya yaitu tahap desain. Dalam tahap ini semua kebutuhan yang telah dianalisis dirancang menjadi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan user interface.

Sistem ini digunakan oleh seorang actor yaitu user. User dapat menginputkan decode tree dan juga dapat mengiinputkan encode tree sesuai usecase pada Gambar 3.1.

3.3.1 Analisis dan definisi persyaratan

3.3.2 Desain

(40)

20

Gambar 3.1 Usecase Diagram

Activity Diagram dibuat berdasarkan dengan usecase diagram. Dalam sistem ini memiliki 2 buah aktivitas yaitu menginputkan encode tree dan decode tree. Aktivitas encode tree merupakan proses memasukkan tree menjadi kode Prufer, proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.2. Aktivitas decode tree merupakan proses memasukkan kode Prufer menjadi bentuk tree, proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.

(41)

21

Gambar 3.2 Activity Diagram Encode Tree

(42)

22

Langkah selanjutnya dari tahap desain adalah pembuatan sequence diagram. Jumlah sequence diagram yang dibuat harus sesuai dengan activity diagram. Pada Gambar 3.4 dijelaskan tentang sequence diagram encode tree, dimana user meminta interface encode tree kemudian menginputkan tree sehingga di hasilkan kode Prufer. Pada Gambar 3.5 dijelaskan tentang sequence diagram dencode tree, dimana user meminta interface dencode tree kemudian menginputkan kode Prufer sehingga dihasilkan gambar berupa tree.

Gambar 3.4 Sequence diagram encode tree

(43)

23

Gambar 3.5 Sequence diagram decode tree

User Interface merupakan desain pada sistem yang nantinya akan tampil di halaman awal ketika user mengoperasikan sistem. Gambar 3.6. menjelaskan User Interface dari Decoding tree, dan Gambar 3.7 menjelaskan User Interface dari Encoding Random (menginputkan angka-angka pada titik / node). Gambar 3.8. menjelaskan User Interface dari Encoding manual pada sistem ini.

Gambar 3.6. User interface dari decoding tree

Decoding

Pisahkan Kode dengan Spasi Masukkan Kode : { }

(44)

24

Gambar 3.7. User interface dari encoding random

Gambar 3.8. User interface dari encoding manual

Aplikasi encoding dan decoding tree menggunakan Prufer code dibangun pada tahap ini. Aplikasi dibangun berdasarkan pada tahap desain sebelumnya. Pembangunan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP. Bahasa pemrograman tersebut didukung oleh softwere XAMPP.

Encoding Random

Masukkan Banyak Node :

Encoding Manual

Jumlah NODE :

(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi encoding dan decoding tree yang difokuskan pada penggunaan metode Prufer code. Aplikasi ini dibuat untuk membantu dalam menentukan kode (encoding) dan menguraikan kode (decoding) Prufer sehingga dapat menghasilkan representasi tree terbaik.

Berikut ini merupakan tahapan implementasi Aplikasi Encoding dan Decoding Tree Menggunakan Prufer code.

Halaman utama pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Halaman Utama Aplikasi 4.1 Implementasi

(46)

26

Pada Halaman Utama Aplikasi Encode dan Decode Tree menggunakan Metode Prufer Code terdapat penjelasan tentang Encode, Decode, Prufer code, Aplikasi Encoding dan Decoding, serta beberapa pilihan subsistem dari aplikasi ini.

Halaman Encode pada aplikasi ini terdapat dua menu pilihan Encode yakni Encoding Manual dan Encoding Random dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3

Gambar 4.2 Halaman Encoding Manual Aplikasi

Gambar 4.3 Halaman Encoding Random Aplikasi 4.1.2 Halaman Encode

(47)

27

Pada halaman Encode user dapat memilih untuk melakukan input random encode dengan memilih terlebih dahulu berapa titik tree yang dirandom dan kemudian didapat kode Prufer-nya. Selain itu, terdapat form encode manual untuk menginputkan jumlah titik cabang tree yang diubah menjadi kode Prufer.

Potongan kode random encode dapat dilihat pada Kode 4.1 berikut ini:

Kode 4.1 Potongan kode random encode

Potongan kode manual encode dapat dilihat pada Kode 4.2 berikut ini:

Kode 4.2 Potongan kode manual encode <div class="content2">

<h2 align="center" style="margin: 120px 0 0 0;">Encoding Random</h2>

<div class="form_settings">

<form method="POST" action="encoding_proses.php"> <table align="center" border="0" width="100%"> <tr>

<td align="center">Masukkan Banyak Node : <select name="node" >

<div class="content2">

<h2 align="center" style="margin: 120px 0 0 0;">Encoding Manual</h2>

<div class="form_settings">

<form action="index.php?page=hal_manual_encoding"

method="POST">

<table align="center" border="0" width='100%'> <tr align="center">

<td>Jumlah NODE :<input type="text" name="jumnode" size="2">

<input type="submit" name="create" value="Create" class="submit"></td> </tr> </table> </form> </br></br></br> <form action="manualencoding_proses.php" method="POST">

(48)

28

Halaman Decode pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.4

Gambar 4.4 Halaman Decode Aplikasi

Pada halaman decode terdapat form input yang digunakan untuk menginputkan kode Prufer yang kemudian diubah menjadi bentuk tree.

Potongan kode decode dapat dilihat pada Kode 4.3 berikut ini:

Kode 4.3 Potongan kode decode <div class="content2">

<h2 align="center" style="margin: 120px 0 0 0;">Decoding</h2> <div class="form_settings">

<form action="decoding_proses.php" method="POST"> <table align="center" border="0" width='100%'> <tr>

<td align="left"><h4>Pisahkan Kode dengan Spasi (,)</h4></td> </tr>

<tr>

<td align="center"><input type="text" name="kode" size='90' placeholder="1 2 3...."></td>

</tr> 4.1.3 Halaman Decode

(49)

29

Pada halaman bantuan terdapat petunjuk penggunaan sehingga dapat membantu user menggunakan Aplikasi Encoding dan Decoding Tree menggunakan Metode Prufer code. Pada Halaman Bantuan, ada beberapa petunjuk pemakaian yang harus diperhatikan sebelum menggunakan aplikasi yaitu memilih petunjuk yang digunakan sesuai dengan pilihan menu seperti menu decode, random decode dan manual decode. Halaman Bantuan dapat dilihat pada Gambar 4.5 Halaman Bantuan Decoding, Gambar 4.6 Halaman Bantuan Encoding Manual, Gambar 4.7 Halaman Bantuan Encoding Random.

Gambar 4.5 Halaman Bantuan Decoding 4.1.4 Halaman Bantuan

(50)

30

Gambar 4.6 Halaman Bantuan Encoding Manual

(51)

31

Potongan kode halaman bantuan dapat dilihat pada Kode 4.4 berikut ini:

Kode 4.4 Potongan kode Halaman Bantuan

Tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian sistem. Pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah sistem dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Metode yang digunakan dalam pengujian sistem Pengembangan Aplikasi Untuk Encoding dan Decoding Tree Menggunakan Prufer code adalah metode Black Box.

Daftar pengujian yang dilakukan pada aplikasi encode dan decode tree menggunakan Prufer code dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut.

<div class="content2"> <?php

$help=$_GET['help']; if($help=="decode"){ ?>

<h2 align="center" style="margin: 120px 0 0 0;">Bantuan Decoding</h2>

<p>Berikut langkah langkah untuk menggunakan fitur Decode pada aplikasi Encode Decode Metode Prufer Code</p>

<img src="images/decode_help0.jpg">

<p>1. Klik Menu Fitur -> Menu Decode pada Menu Bar</p> <img src="images/decode_help1.jpg">

<p> Kemudian akan muncul tampilan seperti diatas </p> <img src="images/decode_help2.jpg">

<p>2. Isikan kode pada texfield yang tersedia</p> <p>Peraturan untuk kode decode

<ul>

4.2 Pengujian

(52)

32

Tabel 4.1 Daftar Pengujian

No Pengujian Detail

1 Fungsi Sistem 1. Kesesuaian pemberitahuan bila pengguna menginputkan kode yang salah

2. Kesesuaian sistem dapat mengubah kode Prufer menjadi sebuah tree

3. Kesesuaian sistem saat merandom tree menjadi kode Prufer

4. Kesesuaian sistem saat mengubah tree menjadi kode Prufer

5. Kesesuaian sistem saat input berupa huruf

6. Kesesuaian sistem saat input kode lebih dari 50 angka 7. Kesesuaian sistem saat hasil

dari encode diproses pada decode

8. kesesuaian sistem saat titik tree tidak saling tumpang tindih

2 Interface Sistem 1. Menampilkan petunjuk penggunaan

(53)

33

Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan pada daftar pengujian adalah sebagai berikut.

1. Kesesuaian pemberitahuan bila pengguna menginputkan kode yang salah. Pada pengujian ini diperiksa apakah ada pemberitahuan bila kode yang diinput salah.

Tabel 4.2 Pemberitahuan Kode Salah

Input Sistem Output

Memasukkan kode Prufer salah Mengeluarkan pemberitahuan kode Prufer salah Pemberitahuan kode Prufer salah dan tak dapat diubah menjadi bentuk tree

Gambar 4.8 Peringatan bila kode Prufer yang dimasukkan salah 4.2.2 Hasil Pengujian

(54)

34

Kode {1 2 a} yang telah diinput tidak dapat diubah menjadi tree karena a bukan merupakan angka, program hanya akan memproses inputan angka diantara 1-50 saja.

2. Kesesuaian sistem dapat mengubah kode Prufer menjadi sebuah tree. Pada pengujian ini, diperiksa apakah kode Prufer yang diinput dapat berubah menjadi bentuk tree sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 4.3 Decode Tree

Input Sistem Output

Memasukkan kode Prufer yang benar

Menampilkan bentuk tree

Sistem menampilkan tree sesuai dengan kode Prufer yang telah diinput sebelumnya

(55)

35

Pada form input masukkan kode Prufer, setiap kode dipisahkan dengan tanda koma. Kemudian klik tombol decode lalu akan muncul tree dari kode Prufer tersebut.

3. Kesesuaian sistem saat merandom tree menjadi kode Prufer.

Pada pengujian ini, diperiksa apakah tree yang telah dirandom dapat diubah menjadi kode Prufer.

Tabel 4.4 Encode Random

Input Sistem Output

Pilih berapa titik yang akan di random menjadi sebuah tree, kemudian klik tombol encode

Menampilkan tree dan kode Prufer-nya

Menampilkan tree yang telah dirandom dan kode Prufer dari tree yang telah dirandom

(56)

36

Pada encode random langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih jumlah titik yang akan dilakukan random, kemudian klik tombol mulai encode lalu akan muncul tree yang jumlahnya sama dengan titik yang telah dipilih dan hasil kode Prufer-nya.

4. Kesesuaian sistem saat mengubah tree menjadi kode Prufer.

Pada pengujian ini, diperiksa apakah aplikasi dapat mengubah kode tree menjadi bentuk tree dan mendapatkan kode Prufer-nya.

Tabel 4.5 Encode Manual

Input Sistem Output

Masukkan kode tree Menampilkan bentuk tree dan kode Prufer-nya sesuai dengan kode tree yang diinput

Menampilkan tree dan kode Prufer dari tree tersebut

(57)

37

Encode manual yang pertama dilakukan adalah memasukkan jumlah titik utama yaitu titik yang terhubung pada titik tersebut lalu klik tombol create. Kemudian akan muncul hasil dari Encoding seperti Gambar 4.7. Pada form node masukkan titik tree utama sedangkan pada form cabang masukkan cabang dari titik utama tersebut.

5. Kesesuaian sistem saat inputan berupa huruf

Pada pengujian ini, diperiksa apakah ada pemberitahuan bila kode yang diinput berupa huruf atau karakter.

Tabel 4.6 Input Huruf

Input Sistem Output

Memasukkan kode berupa huruf

Menampilkan pemberitahuan

masukan berupa huruf

Pemberitahuan kode yang dimasukkan berupa huruf

(58)

38

Form input kode decode tidak dapat dimasukkan kode berupa karakter karena kode yang dapat diproses hanya berupa angka.

6. Kesesuaian sistem saat input kode lebih dari 50 angka

Pada pengujian ini, diperiksa apakah ada pemberitahuan bila kode yang diinput lebih dari 50 angka.

Tabel 4.7 Input lebih dari 50 angka

Input Sistem Output

Memasukkan kode lebih dari 50 angka

Menampilkan pemberitahuan

masukan lebih dari 50 angka

Pemberitahuan kode yang dimasukkan lebih dari 50 angka

(59)

39

Kode Prufer yang dimasukkan tidak boleh lebih dari 50 angka karena jumlah maksimal yang dapat diproses adalah 50 angka sesuai dengan batasan masalah.

7. Kesesuaian sistem saat hasil dari encode diproses pada decode Tabel 4.8 Copy Paste Kode Prufer di Form Input Decode

Input Sistem Output

hasil dari encode di copy paste pada decode

Menampilkan tree dari kode Prufer tersebut

Tree dari kode yang telah di copy paste pada form input decode

(60)

40

8. Kesesuaian sistem saat titik tree tidak saling tumpang tindih

Pada pengujian ini, diperiksa apakah titik tree sudah tidak saling tumpang tindih.

Tabel 4.9 Pengecekan titik Saling Tumpang Tindih

Input Sistem Output

KodePrufer atau tree lebih sebanyak 50 titik

Menampilkan tree dengan 50 titik tapi masih terdapat beberapa titik yang masih tumpang tindih

Tree yang masih saling tumpang tindih

(61)

41

1. Menampilkan menu petunjuk

Pada pengujian ini, diperiksa apakah menu petunjuk penggunaan aplikasi dapat ditampilkan.

Tabel 4.10 Menu Petunjuk

Input Sistem Output

Tidak ada Menampilkan cara penggunaan pada halaman beranda

Menampilkan tampilan cara penggunaan

Gambar 4.16 Petunjuk penggunaan sistem

2. Proses manipulasi input

Pada pengujian ini, diperiksa apakah from input dapat dijalankan bila dalam keadaan kosong.

(62)

42

Tabel 4.11 Manipulasi Input

Input Sistem Output

Tidak memasukkan kode Prufer

Menampilkan peringatan jika form belum diisi

Menampilkan tampilan peringatan

Gambar 4.17 Pemberitahuan jika form input belum diisi

Pada sub bab di atas telah jelaskan hasil dari pengujian aplikasi. Berikut adalah hasil pengujian dalam bentuk tabel sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas yang ditunjukkan pada Tabel 4.12.

(63)

43

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Dalam Tabel

No Evaluasi Ya Tidak Keterangan

1. Apakah ada pemberitahuan kepada pengguna ketika memasukkan kode yang salah

√ Aplikasi akan

memberikan peringatan bila kode yang diinput salah

2. Apakah kode Prufer yang telah dimasukkan dapat diubah menjadi bentuk tree

√ Aplikasi akan

menampilkan bentuk tree dari kode Prufer yang telah di masukkan 3. Apakah aplikasi dapat

merandom tree dan mendapatkan kode Prufer dari tree tersebut

√ Aplikasi dapat merandom tree dan mendapatkan kode Prufer dari tree tersebut

4. Apakah aplikasi dapat merubah kode tree yang telah diinputkan menjadi bentuk tree dan

mendapatkan kode Prufer.

√ Aplikasi dapat merubah kode tree yang telah diinput menjadi bentuk tree dan mendapatkan kode Prufer.

5. Apakah ada pemberitahuan bila input berupa huruf

√ Aplikasi akan

memberikan peringatan bila kode yang telah diinput bukan berupa angka

6. Apakah ada pemberitahuan bila input lebih dari 50 angka

√ Aplikasi akan

memberikan peringatan bila kode yang telah diinput lebih dari 50 angka

(64)

44

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Dalam Tabel (lanjutan)

No Evaluasi Ya Tidak Keterangan

7 Apakah hasil dari encode dapat di copy paste pada

form input decode

Aplikasi dapat copy paste hasil encode ke form input decode

8 Apakah titik tree tidak saling tumpang tindih

Titik tree masih ada yang saling tumpang tindih

9 Apakah menu petunjuk dapat ditampilkan dengan baik

√ Aplikasi dapat menampilkan cara penggunaan

10 Apakah belum

memasukkan kode ke dalam form input akan bisa diakses

Aplikasi akan member peringatan form belum diisi

Banyak ditemukan Pengembangan Aplikasi yang meneliti tentang Encode dan Decode Tree tetapi menggunakan metode yang berbeda diantaranya “Pengembangan Aplikasi Encode dan Decode Tree menggunakan Blob code” oleh Candra (2015), dan “Pengembangan Aplikasi Encode dan Decode Tree menggunakan Dendalion code” oleh Hardiansyah (2015), yang diambil sebagai perbandingan aplikasi yang sudah ada dan aplikasi yang penulis kembangkan.

Adapun tujuan memasukkan beberapa aplikasi encode dan decode tree yang sudah ada dengan yang penulis kembangkan adalah membandingkan sejauh mana aplikasi ini dikembangkan dan untuk penelitian selanjutnya dapat menjadi referensi. Membandingkan fitur pada aplikasi yang sama adalah hal yang sudah

(65)

45

umum dilakukan karena sebaik apapun sebuah aplikasi dikembangkan, pada akhirnya pengguna akan melihat kelengkapan fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut. Pengguna cenderung memilih aplikasi yang memiliki fitur yang lengkap walaupun keseluruhan fitur tidak digunakan oleh pengguna. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengumpulkan fitur - fitur dari aplikasi encode dan decode tree yang penulis temukan sebagai skripsi mahasiswa berdasarkan dokementasinya, lalu mengumpulkannya menjadi sebuah tabel. Berikut adalah tabel perbandingan Pengembangan beberapa Aplikasi Encode dan Decode tree dengan Metode Blob Code, Dendalion Code, dan Prufer Code.

Tabel 4.13 Perbandingan Pengembangan beberapa Aplikasi Encode dan Decode tree dengan Metode Blob Code, Dendalion Code, dan Prufer Code

No. Penilaian Blob Code Dendalion

Code

Prufer Code

1. Tampilan aplikasi sesuai kebutuhan user

√ √ √

2. Input 50 titik dapat diproses √ √ √

3. Peringatan eror √ √ √

4. Ukuran aplikasi 2,65 MB 959 KB 1,43 MB 5. Kesesuaian aplikasi mengubah

encode ke decode ataupun sebaliknya

√ √ √

6. Perangkat yang digunakan √ √ √

7. Kecepatan aplikasi memproses input 50 titik (hasil dalam detik)

(66)

46

4.3 Pembahasan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa aplikasi encode dan decode tree menggunakan Prufer code dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa pengguna dapat melakukan proses encode yaitu mengubah bentuk tree menjadi kode Prufer dan dapat pula melakukan proses decode yaitu kebalikan dari proses encode.

Aplikasi encode dan decode tree menggunakan Prufer code menurut pengguna masih terdapat kekurangan yaitu dibagian resolusi masih terdapat titik tree yang tumpang tindih. Hal ini terjadi karena keterbatasan program PHP sehingga apabila titik tree melebihi batas akhir maka titik tree tersebut akan ditempatkan ke atas sehingga membuat titik tree yang sudah ada tertutupi oleh titik tree yang di tarik ke atas. Pengujian aplikasi dalam berbagai perangkat serta ukuran layar bertujuan untuk mengetahui serta memastikan aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik dengan catatan aplikasi mampu berjalan dengan baik kecuali untuk perangkat dengan lebar layar ke atas mengalami masalah pada tampilan, masalah yang muncul adalah aplikasi tidak mampu menyesuaikan orientasi ukuran layar yang seharusnya namun untuk fungsional sistem tidak ada masalah yang ditemui.

(67)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Aplikasi Encoding dan Decoding Tree Menggunakan Prufer code mempermudah dalam menyelesaikan proses Encode dan Decode Prufer code sesuai kebutuhan.

2. Fungsi encode telah berhasil mengubah tree menjadi Prufer code, dan fungsi decode telah berhasil mengubah Prufer code menjadi tree.

3. Aplikasi menghasilkan output berupa file pdf.

5.2 Saran

Beberapa saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dalam pengembangan aplikasi yang selanjutnya dapat digunakan lebih dari 50 titik untuk membuat tree.

2. Dalam pengembangan aplikasi yang selanjutnya dapat merapikan kembali titik-titik tree sehingga tidak ada yang saling tumpang tindih.

3. Karena keterbatasan pemrograman PHP, disarankan penelitian berikutnya dapat menggunakan OOP yang lain seperti java, C++, dan lain-lain.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, D. 2009. Prufer Code. Diunduh dari http://math.umn.edu/armstrong /5707/ prufer.pdf. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.

Candra, Ady. 2015. Aplikasi Encoding dan Decoding Tree Menggunakan Metode Blob Code. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung

Deo, N. 1989. Graph Theory with Applications to Engineering and Compter Science. Prentice Hall of India. New Delhi.

Feri. 2005. “Decode” Kamus Komputer & Teknologi Informasi. Diunduh dari http: //www.total.or.id/info.php? kk=decode. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.

Herdiansyah, Novi. 2015. Aplikasi Encoding dan Decoding Tree Menggunakan Metode Dendalion Code. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung

Lipschutz, S. dan Lipson, M, L. 2002. Matematika Diskrit Jilid 2. Salemba Teknik. Jakarta

Liu, C.L. 1995. Dasar Dasar Matematika Diskrit. Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak jilid I. Penerbit Andi. Yogyakarta

Wibisono, S. 2010. Matematika Diskrit. Graha Media. Yogyakarta

Yuliano,T. 2009. Pengenalan PHP. Diunduh dari http: //ilmukomputer.org /pengenalan-php. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.

Zayadi, W, E. 2010. Teknik Encode dan Decode tree menggunakan Blob code dan Prufer code. Skripsi Universitas Lampung. Lampung.

Gambar

Gambar 2.1 Flowchart Encode Tree menggunakan metode Prufer Code
Gambar 2.2 Flowchart Decode Tree menggunakan metode Prufer Code
Gambar 2.3 Metode  Waterfall
Gambar 3.1 Usecase Diagram
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

The purposes of the blog itself are also influenced by the types of blog, such as personal blog which provides updated information about the blog owner, like

Berdasarkan hasil korelasi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perhitungan korelasi menggunakan metode Inversed Square Distance baik dengan data hujan harian satu tahun,

Penelitian ini akan memanfaatkan teknologi internet yaitu website untuk membangun sistem registrasi pemesanan kamar hotel berbasis website di Hotel Graha Prima, karena dengan

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian keterampilan interpersonal adalah sebagai kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain

Pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh kualitas laporan keuangan, maturitas utang, ukuran komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Pendidikan Konservasi tentang Fungsi Kawasan Hutan pada Masyarakat Pegunungan Muller Kalimantan Tengah” adalah karya

Taman Kanak-Kanak Baithani adalah salah satu sekolah di Minahasa induk yang berada di Kecamatan Mandolang 1, kebanyakan anak-anak yang bersekolah disini adalah

Penggunaan metoda guna ulang telah memberikan banyak manfaat pada kehidupan Penggunaan metoda guna ulang telah memberikan banyak manfaat pada kehidupan kita, diantaranya adalah