• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PENINGKATAN RENTABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV Cabang Tarakan Kalimantan Timur)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PENINGKATAN RENTABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV Cabang Tarakan Kalimantan Timur)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PENINGKATAN RENTABILITAS

(Studi Kasus Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV Cabang Tarakan Kalimantan Timur) LINDA PUJIASTUTI SYARIFUDIN

Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel. Mangkubumi Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya (email: Lindapujiastuti1991@gmail.com)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi No. 24 Rt. 003 Rw. 001Kel. Cikahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya

ABSTRAK

Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perputaran piutang dan peningkatan rentabilitas. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui perputaran piutang dan peningkatan rentabilitas, 2) Mengetahui pengaruh perputaran piutang dan peningkatan rentabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan survey, dan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian lapangan terdiri dari : wawancara, studi dokumentasi, dan penelitian kepustakaan. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis regrensi sederhana. Untuk pengujian hipotesis digunakan ujji statistic parametik dengan tingkat signifikan ( α ) sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perputaran piutang paling besar terjadi pada tahun 2013 yang sebesar 1,31 kali, sedangkan tingkat rentabilitas paling besar juga terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 56,32%. Tidak ada pengaruh yang signikan antara perputaran piutang terhadap peningkatan rentabilitas dengan nilai thitung (0,133) < ttabel (3,182). Kata Kunci: Perputaran piutang dan Rentabilitas

ABSTRAK

The object of research in this thesis is the accounts receivable turnover and profitability improvement goal of this study is the : 1. To know receivable turnover and increase profitability, 2. Determine the effect of an increase in accounts receivable turnover and increase profitability. The method used in this study was a descriptive analytical approaches consisted techniques of collecting survey data obtained through field research consisted of : Interview, study the documentation and analysis of research literature, while in use is simple regresi test was used for statistical hypothesis testing parametik with a significant level of 5% result showed that the receivable turnover occurred in 2013 in the amount of 1.31times. while the greatest rates of return also accoured in 2013 in the amount of 56,32%. There is no significant relationship between the accounts receivable turnover to increase profitability with the calculated value thitung

(0,133) < ttabel (3,182)

(2)

PENDAHULUAN

Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan dalam persaing an yang semakin ketat dibutuhkan suatu pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk mengkoordinasikan pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang.

Laba atau profit merupakan salah satu tujuan utama berdirinya setiap badan usaha. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Sekarang ini perkembangan usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menimbulkan persaingan yang competitive, khususnya antar perusahaan yang sejenis. Perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuannya memperoleh laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur dari laba yang diperoleh, namun laba yang besar belum tentu merupakan ukuran perusahaan telah bekerja dengan efisien.

Perputaran piutang dan perputaran modal kerja sangat penting bagi sebuah perusahaan karena merupakan rasio-rasio yang digunakan dalam mengukur effisiensi modal kerja dalam sebuah perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melakukan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung jenis perusahaan dan seberapa besar perusahaan tersebut. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus mengikuti perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan.

Kebijakan dalam pengelolaan piutang tersebut ditunjukan untuk meningkatkan laba perusahaan yang akhirnya dapat meningkatkan rentabilitas sebagai salah satu alat ukur kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Dalam rangka peningkatan laba salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan volume penjualan melalui penjualan kredit. Pengaruh positifnya makin banyak konsumen yang tidak mempunyai uang tunai membeli produk/jasa perusahaan yang mengakibatkan penjualan, sedangkan pengaruh negatifnya berakibat terjadinya piutang tak tertagih. Oleh karena itu, piutang usaha harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan perusahaan.

Tingkat perputaran piutang menggambarkan tingkat efesiensi modal perusahaan, karena semakin cepat perputaran piutang berarti semakin cepat modal kembali. Sebaliknya jika perputaran piutangnya rendah berarti modal yang ditanamkan dalam piutang besar, terjadi over investment dalam piutang. Tingkat perputaran piutang ini berkaitan tingkat rentabilitas perusahaan.

PT. Pelabuuhan Indonesia IV (Persero) adalah perusahaan yang bergerak didalam bidang jasa dan merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam sektor perhubungan yang diberikan tugas dan wewenang mengelola semua pelabuhan.

(3)

Pada penelitian ini penulis merujuk pada penelitian terdahulu yang diantaranya dilakukan oleh :

1. Gunarto (2004-2006), mengenai Pengaruh tingkat perputaran piutang dan tingkat persediaan terhadap rentabilitas pada KPRI di Kabupaten Kudus. Hasil penelitiannya adalah variabel dependen yaitu rentabilitas, variabel independen perputaran piutang dan perputaran persediaan. Sehingga tingkat perputaran piutang berpengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas.

2. Jarot Nova (2007), mengenai Pengaruh perputaran piutang dagang terhadap rentabilitas

perusahaan di Perusahaan PT. Petani (Persero) wilayah Sumatera Utara. Hasil

analisisnya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara piutang dagang terhadap rentabilitas.

3. Nisa Fitria (2007), mengenai Efesiensi modal kerja dan pengaruhnya tehadap rentabilitas pada KPRI Semarang. Hasil analisisnya secara simultan terdapat pengaruh antara perpuataran modal kerja dengan rentabilitas, akan tetapi secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan antara perputaran kas dan piutang terhadap rentabilitas tetapi perputaran persediaan berpengruh sugnifikan terhadap rentabilitas.

(4)

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penulis

No

Nama Peneliti, Tahun Judul dan

Tempat Persamaan Perbedaan Simpulan Sumber

1 Gunarto, Dengan Judul : Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang dan Tingkat Persediaan Terhadap Rentabilitas Pada KPRI di Kabupaten Kudus Tahun 2004 - 2006 Variabel dependen yaitu rentabilitas Menggunakan metode study kasus

Tempat Penelitian Variabel independen perputaran piutang dan perputaran persediaan Tingkat perputaran piutang berpengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2007) 2 Jarot Nova (2007) Judul “Pengaruh Pengelolaan Piutang Dagang terhadap Rentabilitas Perusahaan PT. Pertani (Persero) Wilayah Sumatra Utara Variabel dependen Rentabilitas Perusahaan Menggunakan study kasus Tempat penelitian Variabel Independen yang diteliti adalah pengelolaan piutang dagang Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara piutang dagang terhadap rentabilitas perusahaan Skripsi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2007) 3 Nisa Fitria (2007), Judul “Analisis Efesiensi Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Rentabilitas pada KPRI Semarang Variabel devenden Rentabilitas Menggunakan study kasus Tempat penelitian Variabel Independen perputaran kas, piutang, dan persedian Secara simultan terdapat pengaruh antara perputaran modal kerja dengan rentabilitas. Akan tetapi secara parsial, tidak terdapat pengaruh signifikan antara perputaran kas dan piutang terhadap rentabilitas, tetapi perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (2007)

Linda Pujiastuti : Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Peningkatan Rentabilitas di PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur, dengan menggunakan variabel : Perputaran Piutang (X) dan Rentabilitas (Y)

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul ”PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PENINGKATAN RENTABILITAS DI PT. PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) CABANG TARAKAN KALIMANTAN TIMUR”.

Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Perputaran piutang pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) cabang Tarakan.

2. Rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) cabang Tarakan.

3. Pengaruh perputaran piutang terhadap Rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) cabang Tarakan.

(5)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan prosedur yang dilakukan dalam mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh dan menguji hipotesis penelitian.

Pengertian Metode Penelitian yang dikemukakan oleh Sugiono, 2006:7) adalah sebagai berikut ”Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ex Post Facto, yaitu suatu penelitian yang lakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Ex Post Facto adalah metode yang digunakan untuk meneliti suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif analistis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan keadaan atau situasi perusahaan yang sesungguhnya berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian diadakan suatu analisis sehingga pada akhirnya menghasilkan sebuah kesimpulan (Muhamad Nazir, 2003: 64).

Metode studi kasus atau penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. (Muhamad Nazir, 2003: 66).

Opersionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Perputaran PIutang terhadap Peningkatan Rentabilitas.” Maka terdapat 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu 1 variabel independen dan 1 variabel dependen.

Adapun variabel tersebut sebagai berikut : 1. Variabel Independen (X)

Yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi dan tidak tergantung pada variabel lain atau variabel berdiri sendiri

Yang trmasuk variabel independen dalam penelitian ini adalah Perputaran Piutang (X). 2. Variabel Dependen (Y)

Yaitu variabel yang terikat dan dipengaruhi oleh variabel independen, dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Rentabilitas, yang menjadi indikatornya adalah Rentabilitas untuk lebih jelasnya Operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel berikut :

(6)

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional Indikator Satuan Skala Perputaran

Piutang (X)

Kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar berapa kali dalam satu periode (Prastowo Julianty, 2008:86).

Rata-Rata Perputaran

Piutang Per tahun

Rupiah Rasio

Rentabilitas (Y)

Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Bambang Riyanto, 2002:35)

Laba Perusahaan Rupiah Rasio

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Data yang diperoleh atau dibutuhkan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu :

1. Data Primer

Data Primer yaitu data utama yang berhubungan langsung di dalam proses pengujian, dimana data tersebut gunanya untuk membuktikan hipotesis yang telah diambil. Didalam memperoleh data, teknik pengumpulan data yang digunakan dengan berbagai cara yaitu : a. Observasi yaitu pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung

dilapangan atau lokasi penelitian.

b. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara langsung menanyakan kepada pihak-pihak yang terkait mengenai data yang diperoleh dan penjelasan yang terperinci c. Studi dokumentasi yaitu dengan cara menggunakan penelahaan terhadap

dokumen-dokumen, naskah-naskah atau laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penulisan ini.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data tambahan yang diperlukan sebagai data pendukung dengan mempelajari majalah-majalah, Koran-koran, buku-buku, atau hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis melakukan penelitian dengan cara :

a. Studi Keputusan

Cara pengumpulan data yang dilkakukan dengan pengumpulan teori-teori baik dari buku maupun sumber bacaan lainnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. b. Penelitian Lapangan

Mengadakan peninjauan langsung ke lokasi yang diteliti guna memperoleh data serta informasi dan keadaan sebenarnya dengan langsung meneliti sumber data atau objek penelitian.

(7)

Model dan Paradigma Penelitian

Untuk melihat pola hubungan antara variabel yang diteliti, maka diperlukan suatu paradigm penelitian. Paradigm penelitian merupakan pola piker yang menunjukan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusasn masalah yang perlu dijawab dalam penelitian (Sugiyono, 2006: 36). Paradigm penelitian juga mengisyaratkan teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis,dan teknis analisis statistik yang digunakan, sehingga akan berbentuk model-model tertentu. Berikut ini digambarkan paradigma dari penelitian pengaruh perputaran piutang terhadap peningkatan rentabilitas.

Paradigma Penelitian Keterangan :

X : Perputaran Piutang Y : Rentabilitas

Teknik Analisis Data

Untuk penelitian ini penulis mengambil data laporan keuangan, sedangkan data yang telah dikumpulkan akan diolah dan di analisis dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut: 1. Persamaan Regresi

Analisis regrensi yang digunakan dalam menganalisis hubungan antara variabel X dan Variabel Y

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b X

Keterangan Y = Rentabilitas

X= Perputaran Piutang a= Konstanta, didapat dari : a= Y – b X

b= angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel independen yang mempunyai nilai tertentu nilai b dicari dengan rumus

∑X Y = b1 ∑ x1 2 + b2 ∑ x 1∑ x2 + b3 ∑ x1∑ x3

(Sugiono, 2006 : 217) 2. Koefesien Determinasi

Yaitu pengkuadratan koefesien korelasi (r2) digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Rumusnya adalah sebagai berikut : Kd = ( r2 ) x 100%

Keterangan

Kd = Koefesien Determinasi

( r2 ) = Koefesien Korelasi dikuadratkan

FAKTOR ( X ) PERPUTARAN PIUTANG

FAKTOR ( Y ) RENTABILITAS

(8)

Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah untuk mengukur tingkat signifikan variabel. Adapaun pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1. Penetapan Hipotesis Operasional

Pada penetapan hipotesis ini, dimaksudkan untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel-variabel penelitian, hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : = 0 : Perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap rentabilitas. H0 : ≠ 0 : Perputaran piutang secara persial mempunyai pengaruh signifikan terhadap

rentabilitas. 3. Penetapan tingkat signifikan

Taraf signifikan ( ) ditetapkan sebesar 5%, ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kemelesetan sebesar 5%. Taraf signifikan sebesar ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup nyata untuk mewakili hubungan variabel-variabel yang diteliti. 4. Uji Signifikan

Statistik uji menggunakan thitung dengan rumus sebagai berikut : thitung = 2 r 1 2 n r t ………(Sugiyono, 2001:187) r = Koefisien korelasi

t = Nilai t hitung sebagai pembanding ttabel

PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Perputran Piutang dan Peningkatan Rentabilitas

pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur Pengaruh Perputaran Piutang pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur

Dari hasil penelitian, diperoleh perputaran piutang menggunakan indikator jumlah piutang dan rata-rata piutang, serta tingkat rentabilitas dengan menggunakan indikator ROA (Return On Asset) untuk periode 2000-2007.

Untuk menghitung perputaran piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur maka diperlukan data-data penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur dan rata-rata piutang tiap tahunnya. Adapun data penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur pada periode tahun 2009 sampai dengan 2013 disajikan dalam bentuk Tabel 4.1 sebagai berikut:

(9)

Tabel 4.1

Data Kredit Yang Disalurkan (Piutang)

PT. Pelabuhan Indoneia IV ( Persero ) Cabang Tarakan Kalimantan Timur pada Periode tahun 2009 – 2013

Tahun Total Piutang Perubahan (%)

2009 635.740.730 -

2010 635.941.470 0,00 2011 453.687.039 (0,29) 2012 794.113.794 0,75 2013 1.924.671.327 1,42 Sumber : PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)

Dari tabel 4.1 diperoleh data total piutang di atas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur pada periode tahun 2009 sampai dengan 2013 mengalami perubahan. Perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Pada tahun 2009 total piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur sebesar Rp. 635.740.730.

2. Pada tahun 2010 total piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur sebesar Rp. 635.941.470, pada tahun ini tidak mengalami perubahan yang signifikan.

3. Pada tahun 2011 total piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur sebesar Rp. 453.687.039 mengalami penurunan sebesar 0,29% dari tahun sebelumnya.

4. Pada tahun 2012 total piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur sebesar Rp. 794.113.794 mengalami peningkatan sebesar 0,75% dari tahun sebelumnya.

5. Pada tahun 2013 total piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur sebesar Rp. 1.924.671.327 mengalami peningkatan sebesar 1,42% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan data rata-rata piutang yang terdapat pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur dari tahun 2009 - 2013 disajikan dalam Tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Rata-Rata Piutang Pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur Periode 2009-2013 Tahun Saldo Piutang Awal Tahun Saldo Piutang Akhir tahun Rata-Rata Piutang Perubahan (%) 2009 634.940.730 635.941.470 635.441.100 - 2010 635.941.470 453.687.039 544.814.255 (0,14) 2011 453.687.039 794.113.794 623.900.417 0,15 2012 794.113.794 1.009.687.758 901.900.776 0,45 2013 1.009.687.758 1.924.671.327 1.467.179.543 0,63

(10)

Dari data rata-rata piutang di atas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur dari tahun 2009 - 2013 mengalami perubahan. Perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Pada tahun 2009 rata-rata piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur sebesar Rp. 635.441.100

2. Pada tahun 2010 rata-rata piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami penurunan dari Rp. 635.441.100 menjadi Rp. 544.814.255 atau terjadi penurunan sebesar 0,14%.

3. Pada tahun 2010 rata-rata piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami peningkatan dari Rp. 544.814.255 menjadi Rp. 623.900.417 atau terjadi peningkatan sebesar 0,15%.

4. Pada tahun 2011 rata-rata piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami peningkatan dari Rp. 623.900.417 menjadi Rp. 901.900.776 atau terjadi peningkatan sebesar 0,45%.

5. Pada tahun 2011 rata-rata piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami peningkatan dari Rp. 901.900.776 menjadi Rp. 1.467.179.543 atau terjadi peningkatan sebesar 0,63%.

Sedangkan perputaran piutang yang terjadi pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur dari tahun 2009 - 2013 disajikan dalam Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Perputaran Piutang PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur Periode Tahun 2009 – 2013

Tahun Total Piutang Rata-rata Piutang Perputaran Piutang (kali) 2009 635.740.730 635.441.100 1,00 2010 635.941.470 544.814.255 1,17 2011 453.687.039 623.900.417 0,73 2012 794.113.794 901.900.776 0,88 2013 1.924.671.327 1.467.179.543 1,31

Berdasarkan hasil perputaran piutang di atas, maka dapat dilihat bahwa perputaran piutang PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami fluktuasi seiring dengan perubahan yang terjadi pada kegiatan pemberian kredit dan rata-rata piutang PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur

Tingkat Rentabilitas Pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur

Tingkat rentabilitas digunakan sebagai bahan evaluasi dalam melaksanakan kegiatan usaha dengan cara mengukur dan menghitung laba yang diperoleh dari hasil pemanfaatan aktiva produktif yang dimiliki sebagai bahan untuk menentukan kebijakan atau langkah yang akan diambil manajemen pada periode yang akan datang. Selain itu juga tingkat rentabilitas ini

(11)

merupakan salah satu dari beberapa analisis yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja dari manajemen apakah baik atau buruk.

Untuk mengetahui tingkat rentabilitas PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur pada periode 2009-2013, penulis menggunakan perhitungan rentabilitas dengan indikator Return On Asset (ROA), dengan alasan karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Disamping itu rasio ini merupakan rasio yang terpenting diantara rasio rentabilitas yang ada. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu.

Berikut rentabalitas yang terjadi pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur pada periode 2009-2013 akan disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.4

Rentabilitas PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Tarakan Periode Tahun 2009 – 2014

Periode Laba Total Aktiva ROA (%) Perubahan 2009 8.992.700.262 29.723.364.376 30.25 - 2010 12.399.395.701 31.854.983.026 38.92 0,29 2011 15.586.094.272 32.821.086.026 47.43 0,22 2012 18.045.120.682 33.715.234.733 53.52 0,13 2013 25.422.234.733 45.138.085.611 56.32 0,05

Dari data ROA di atas, dapat diketahui bahwa tingkat rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur pada periode 2009-2013 mengalami perubahan. Perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Pada tahun 2009 tingkat rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur sebesar 30,25%.

2. Pada Tahun 2010 tingkat rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar 0,29 %.

3. Pada Tahun 2011 tingkat rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar 0,22 %.

4. Pada Tahun 2012 tingkat rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar 0,13 %.

5. Pada Tahun 2013 tingkat rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar 0,05 %.

Perputaran Piutang Pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur

Untuk menghitung perputaran piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur maka diperlukan data-data penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur. Adapun hasil dari perhitungan perputaran piutang tersebut dapat disajikan dalam Tabel 4.4 berikut ini:

(12)

Tabel 4.5

Perputaran Piutang PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur Periode Tahun 2009 – 2013

Tahun Total Piutang Rata-rata Piutang Perputaran Piutang (kali) 2009 635.740.730 635.441.100 1,00 2010 635.941.470 544.814.255 1,17 2011 453.687.039 623.900.417 0,73 2012 794.113.794 901.900.776 0,88 2013 1.924.671.327 1.467.179.543 1,31

Berdasarkan hasil perputaran piutang di atas, maka dapat dilihat bahwa perputaran piutang PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur mengalami fluktuasi seiring dengan perubahan yang terjadi pada kegiatan pemberian kredit dan rata-rata piutang PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur, adapun perubahan-perubahannya disajikan sebagai berikut:

Tahun 2009

Pemberian kredit PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur tahun 2009 sebesar Rp. 635.740.730, sedangkan rata-rata perputaran Piutang tahun 2009 sebesar Rp. 635.441.100, maka perputaran piutangnya sebesar 1,00 kali hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang lebih lambat 1,00 kali dari pada standar perputaran piutang yang telah ditentukan.

Tahun 2010

Pemberian kredit PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur tahun 2010 sebesar Rp. 635.941.470, sedangkan rata-rata perputaran Piutang tahun 2010 sebesar Rp. 544.814.255, maka perputaran piutangnya sebesar 1,17 kali hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang lebih lambat 0,83 kali dari pada standar perputaran piutang yang telah ditentukan.

Tahun 2011

Pemberian kredit PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur tahun 2011 sebesar Rp. 453.687.039, sedangkan rata-rata perputaran Piutang tahun 2011 sebesar Rp. 623.900.417, maka perputaran piutangnya sebesar 0,73 kali hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang lebih lambat 1,27 kali dari pada standar perputaran piutang yang telah ditentukan.

Tahun 2012

Pemberian kredit PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur tahun 2012 sebesar Rp. 794.113.794, sedangkan rata-rata perputaran Piutang tahun 2012 sebesar Rp. 901.900.776, maka perputaran piutangnya sebesar 0,88 kali hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang lebih lambat 1,12 kali dari pada standar perputaran piutang yang telah ditentukan.

Tahun 2013

Pemberian kredit PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur tahun 2013 sebesar Rp. 1.924.671.327, sedangkan rata-rata perputaran Piutang tahun 2012 sebesar Rp. 1.467.179.543, maka perputaran piutangnya sebesar 1,33 kali

(13)

hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang lebih lambat 0,67 kali dari pada standar perputaran piutang yang telah ditentukan.

Dari hasil perhitungan perputaran piutang di atas, dapat diketahui bahwa perputarannya berada di bawah standar yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa kurang efektifnya pengumpulan piutang pada serta menyebabkan lebih lamanya keterikatan modal kerja pada piutang.

Tidak tercapainya perputaran piutang menurut Suad Husnan (1997 : 471) dikarenakan beberapa sebab, yaitu (1) pemberian kredit tidak dilakukan secara ketat sesuai dengan standar kredit, (2) kegiatan bagian kredit/manajemen piutang tidak baik. Seiring kasus-kasus macetnya piutang menunjukan bahwa kemacetan tersebut disebabkan perusahaan tidak menagih piutangnya. Terlambatnya penagihan dapat disebabkan karena manajemen yang tidak baik (seperti sistem pencatatan piutang yang tidak segera menunjukan mana piutang yang harus ditagih), meskipun dapat pula karena nasabah yang “nakal”.

Setelah mengetahui perputaran piutang di atas, untuk selanjutnya dihitung dengan membagi 360 hari dengan nilai perputaran piutang pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur periode 2009 sampai dengan 2013 disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Jangka Waktu Pengumpulan Piutang

PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur Periode Tahun 2009 – 2013

Tahun Jangka waktu (Hari) Perputaran Piutang Jangka waktu Pengumpulan piutang 2009 360 1.00 360 2010 360 1.17 308 2011 360 0.73 495 2012 360 0.88 409 2013 360 1.31 274 Tahun 2009

Jangka waktu pengumpulan piutang tahun 2009 selama 360 hari. Jadi, pengumpulan piutangnya lebih lambat dari target yang telah ditentukan.

Tahun 2010

Jangka waktu pengumpulan piutang tahun 2010 selama 308 hari. Jadi, pengumpulan piutangnya lebih lambat dari target yang telah ditentukan

Tahun 2011

Jangka waktu pengumpulan piutang tahun 2011 selama 495 hari. Jadi, pengumpulan piutangnya lebih lambat dari target yang telah ditentukan

Tahun 2012

Jangka waktu pengumpulan piutang tahun 2011 selama 409 hari. Jadi, pengumpulan piutangnya lebih lambat dari target yang telah ditentukan

(14)

Tahun 2013

Jangka waktu pengumpulan piutang tahun 2013 selama 274 hari. Jadi, pengumpulan piutangnya lebih lambat dari target yang telah ditentukan

Dengan melihat perhitungan perputaran piutang dan jangka waktu pengumpulan piutangnya maka dapat diketahui bahwa standar perputaran piutang dan jangka waktu pengembalian kreditnya lebih lama dari jangka waktu yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur harus dapat mengefektifkan kembali manajemen piutangnya, sehingga diharapkan perputaran piutang sesuai dengan standar dan bahkan lebih cepat dari standar. dengan semakin cepatnya perputaran piutang dan jangka waktu pengembalian piutang ini maka akan lebih banyak kesempatan bagi PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur untuk meningkatkan keuntungan.

Rentabilitas Pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur

Rentabilitas merupakan indikator untuk mengukur sejauhmana keberhasilan perusahaan menjalankan usaha dalam mencapai tujuan yaitu memperoleh laba yang optimal, karena rentabilitas ini mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

Berdasarkan Tabel 4.4 tingkat rentabilitas pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur dengan menggunakan indikator ROA mengalami fluktuasi. Peningkatan tertinggi tingkat rentabilitas terjadi pada periode 2012 – 2013 sebesar 56,32%. Kondisi ini disebabkan karena pihak manajemen perusahaan lebih selektif dalam melakukan pemberian kredit dan mengoptimalkan pengawasan dan pembinaan terhadap nasabah dengan cara memantau langsung kegiatan usaha dari para nasabah sehingga kolektibilitas kredit semakin baik.

Pengukuran rentabilitas digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana kemampuan manajemen perusahaan dalam menjalankan atau mengelola operasional perusahaan secara efektif dan efisien dengan penggunaan sumber-sumber pendapatan dalam rangka pengembangan atau ekspansi usaha dan menciptakan pendapatan perusahaan secara keseluruhan ROA juga mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasainya dalam menghasilkan berbagai income atau pendapatan bagi perusahaan. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan akan semakin baik pula posisi bank dilihat dari segi penggunaan asetnya.

Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur

Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara perputaran piutang terhadap rentabilitas digunakan analisis perhitungan dengan memperhatikan perkembangan atas perubahan yang terjadi pada perputaran piutang dan rentabilitas per tahun periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.

Untuk menghitung besarnya pengaruh perputaran piutang terhadap tingkat rentabilitas, penulis menggunakan analisis regresi, analisis korelasi, koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS versi 17.0.

1). Persamaan Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengukur jumlah perubahan dalam satu variabel tidak bebas dikaitkan dengan perubahan dalam satu variabel bebas.

(15)

Y = a + bx (Sugiyono, 2004:251) Dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

a = 41,657 b = 3,578

Dari nilai di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut ini : Y = 41,657 + 3,578 x

Berdasarkan persamaan regresi tersebut di atas dapat diartikan bahwa apabila perputaran piutang mengalami kenaikan maka tingkat rentabilitas akan mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari nilai b yang positif sebesar 3,578. Artinya perputaran piutang berbanding lurus dengan tingkat rentabilitas. Dengan kata lain setiap penambahan nilai perputaran piutang sebesar 1 % akan berakibat peningkatan sebesar 3,578 % pada tingkat rentabilitas dengan asumsi variabel lain diabaikan.

2). Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah suatu ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat keeratan antara variabel independen dan dependen. Dimana derajat keeratan tersebut tergantung dari pola variasi yang bersifat simulator dari variabel independen dan variabel dependen. Koefisien korelasi dalam penelitian ini akan dicari dengan menggunakan analisis pearson, analisis ini digunakan untuk menentukan keeratan antara variabel independen (perputaran piutang) dengan variabel dependen (tingkat rentabilitas).

Setelah diolah menggunakan SPSS diperoleh nilai r sebesar 0,076. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa perputaran piutang memiliki korelasi atau hubungan dengan tingkat rentabilitas, dengan derajat keeratan termasuk kategori sangat rendah karena berada di antara 0,000- 0,199. Hal ini berarti jika perputaran piutang naik maka tingkat rentabilitas cenderung akan mengalami kenaikan.

3). Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (perputaran piutang) terhadap variabel Y (tingkat rentabilitas). Setelah diolah dengan SPSS diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,006 atau 6,0 %. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perputaran piutang mempunyai pengaruh sebesar 6,0 % terhadap tingkat rentabilitas. Sedangkan sisanya (faktor lain) sebesar 94,0 %, dimana diduga faktor lainnya dari keadaan perekonomian negara yang kurang menentu, terjadinya kemacetan pembayaran dari nasabah. 4). Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis perputaran piutang terhadap tingkat rentabilitas dilakukan uji t. Dari hasil analisis diperoleh thitung sebesar 0,133 dan dari tabel distribusi t pada tingkat keyakinan 95% ( =3,182). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa thitung (0,133) < ttabel (3,182), yang berarti bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat rentabilitas, atau dengan cukup melihat tingkat signifikansi sebesar 0,903 dengan taraf nyata 5% berarti menunjukkan bahwa perputaran piutang tidak mempunyai pengaruh yang sinifikan terhadap tingkat rentabilitas. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lukman Syamsudin, (2004:225). Bahwa piutang merupakan salah satu unsur modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja. Dengan adanya piutang yang besar dalam perusahaan dan dengan tingkat pengembalian yang cepat maka modal kerja pun akan bertambah besar. Dan Luthfiyati (2002:2) menyatakan bahwa modal kerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan, karena setiap perusahaan untuk memulai kegiatan usahanya / menjalankan

(16)

kegiatan usahanya sehari-hari tidak terlepas dari kebutuhan modal kerja. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya pasti mengharapkan keuntungan yang optimal, dimana untuk memperoleh keuntungan tersebut perusahaan terlebih dahulu harus mempunyai modal kerja, karena dengan modal kerja inilah perusahaan dapat beroperasi dan akhirnya memperoleh keuntungan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis mengambil beberapa simpulan yang terdiri dari :

1. Perputaran piutang yang terjadi pada PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur belum optimal pada setiap tahunnya, ini terlihat dari tingkat perputaran piutang yang seluruhnya di bawah standar ketetapan dalam PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur yaitu sebanyak 2 kali dalam setahun dan hal tersebut menunjukan kurang efektifnya kegiatan pengumpulan piutang yang dilaksanakan PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur.

2. Rentabilitas yang diperoleh oleh PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur setiap tahun cenderung mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena perolehan laba dan total aktiva yang dimiliki setiap tahunnya mengalami perubahan.

3. Perputaran piutang tidak signifikan terhadap tingkat rentabilitas. Namun perputaran piutang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan rentabilitas.

Saran

Berdasarkan simpulan yang ditarik dari hasil pembahasan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. PT. Pelabuhan Indoneia IV (Persero) Cabang Tarakan Kalimantan Timur hendaknya mengatur arus perputaran piutangnya, terutama dengan melaksanakan aktifitas pengumpulan piutangnya seefektif mungkin

2. Dalam menyalurkan kredit koperasi harus tepat sasaran dalam memberikan kreditnya, sehingga tingkat rentabilitas meningkat.

3. Untuk peneliti berikutnya yang akan melakukan dengan variabel yang sama disarankan sampel atau variabelnya diperbanyak lagi atau menambahkan faktor residu menjadi variabel bebas.

Referensi

Dokumen terkait

dalam Memecahkan Masalah Peserta didik pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas. VIII di MTs N Wirosari Grobogan Tahun Ajaran

karena atas berkat, rahmat dan cinta-Nya yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Efek Antiinflamasi Benzoil Eugenol secara Topikal terhadap Edema Kaki

Dengan membaca teks masalah, siswa dapat menuliskan beberapa masukan dari penyelesaian masalah (sederhana) dalam bertetangga dengan tepat.. Dengan memahami saran-saran

Mahasiswa  dapat  menuliskan  contoh  resep  yang  lengkap.. Mahasiswa  belajar  mandiri  untuk  kompetensi  penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh proses pembelajaran berbasis hakikat sains terhadap persepsi siswa tentang hakikat sains dan kemampuan

Berdasarkan tujuan penelitian yang ditetapkan dan setelah dilakukan penelitian maka telah dicapai kesimpulan dari hasil penelitian yaitu: berdasarkan hasil survei kuesioner

Misalnya pada relief 0-10 ada adegan yang menggambarkan &#34;m enghalangi orang-orang lain untuk membunuh &#34;, pada adegan sebelah kanan, digambarkan tiga orang

Matlamat kajian ini dijalankan adalah bertujuan untuk mengkaji kesan kolaborasi yang berlaku semasa proses PBM berbantukan alatan kolaborasi asinkronous forum board dengan