• Tidak ada hasil yang ditemukan

upload dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "upload dokumen"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pemerintahan Kabupaten Maros memasuki periode 2010-2015, maka semua SKPD yang ada dilingkup pemerintahan Kabupaten Maros juga memasuki tahapan periode tersebut. Dalam perjalanan selama periode lima tahun mendatang diperlukan pedoman kerja sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam pelaksanaan tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terangkum dalam Rencana Strategis (RENSTRA) lima tahun.

Rencana strategi Satuan Kerja Perangkat daerah yang disebut RENSTRA-SKPD memuat gambaran pelayanan RENSTRA-SKPD, Issu-issu strategis,visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan , rencana program / kegiatan , indikator kinerja, kelompok sasaran dan pagu indikatif.

Berdasarkan hal di atas maka Satuan Polisi Pamong Praja sebagai Satuan Kerja Perangkat daerah dilingkup Pemerintahan Kabupaten Maros menyusun pedoman kerja yang berbentuk Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja (RENSTRA SAT.POL-PP) yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros periode tahun 2010-2015.

Sesuai visi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Maros yakni” Mewujudkan masyarakat Maros yang sejahtera dan beriman, melalui Pemerintahan yang bersih dan profesional”, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros mengembang amanah untuk mewujudkan peningkatn pelayanan di segala bidang penyelenggaraan tugas-tugas Ketentraman dan Ketertiban Umum.

(2)

2

1. Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

2. Meningkatkan Partisipasi masyarakat dalam Proses Pembangunan

Selanjutnya dalam melaksanakan rencana pembangunan yang telah ditetapkan, maka diperlukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan. Ini dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan yang terkoreksi selama pelaksanaan penyusunan rencana tersebut. Kemudian pelaksanaan rencana tersebut dievaluasi berdasarkan indicator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (Input), keluaran (Output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact).

Dengan adanya beberapa regulasi yang sangat terkait dengan pelaksanaan perencanaan pembangunan Daerah, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Maros mengambil langkah untuk melakukan revisi/perbaikan Rencana Strategis periode 2010 -2015. Adapun hal yang mendasari perlunya revisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maros Tahun 2012 – 2032.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 12 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Maros.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja didasarkan pada:

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(3)

3

3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang system Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nom or 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-undang Nomor 28 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10.Peraturan Pemerintah Nomor 06 tahun 2010 tentang Prosedur Tetap Satuan Polisi Pamong Praja;

(4)

4

12.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

13.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

14.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

15.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

16.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Permbangunan Daerah;

17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

19.Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah propvinsi Sulawesi Selatan;

20.Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010 – 2015

21.Peraturan Daerah Kabupaten Maros nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maros tahun 2012 – 2032;

22.Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 12 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Maros;

(5)

5 1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra-SKPD Maros yaitu : a. Menjabarkan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD)

tahun 2010-2015

b. Menjadi alat ukur Pemerintah Daerah guna mencermati pelaksanaan perjalanan pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan serta pelaksanaan pembangunan selama 5 tahun menurut tupoksi masing-masing SKPD

c. Menjadi Pedoman SKPD yang bersangkutan dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dan pembinaan aparatur.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Renstra-Sat.Pol-PP) Kabupaten Maros disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Memuat hal-hal substansial penyusunan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja meliputi :

1.1 latar belakang, 1.2 landasan hukum, 1.3 maksud dan tujuan, dan 1.4 sistematika penulisan .

BAB II Gambaran Pelayanan Satuan Polisi Polisi Pamong Praja yang meliputi:

2.1 tugas, fungsi dan struktur Organisasi, 2.2 sumber daya,

(6)

6

BAB III Issu-issu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi yang meliputi: 3.1 telaahan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

Fungsi Pelayanan,

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 penentuan issu-issu strategis.

BAB IV Visi,Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi, dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3 Strategi dan Kebijakan

BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VI Indikator Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

Referensi

Dokumen terkait

Tanah tersusun oleh bahan padatan, air dan udara."ahan padatan ini meliputi bahan mineral berukuran pasir, debu, dan liat, serta bahan organik."ahan organik

Setelah semua teori dari beberapa referensi terkumpul, peneliti mulai membuat sebuah angket yang memuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang

Sedangkan kualitas udara daerah kerja IPLR berdasarkan hasil pemantauan cukup baik, hal ini ditunjukan besarnya tingkat kontaminasi udara yang masih dibawah nilai

Berdasarkan hasil evaluasi kestabilan lereng menggunakan software Geostudio 2012 Slope/W, maka didapatkanlah hasil nilai faktor keamanan pada lereng untuk side wall

Dari grafik di atas, jumlah bayi dengan BBLR di Kabupaten Kebumen pada tahun 2011, jumlah kasus tertinggi terdapat di Puskesmas Alian yaitu 46 kasus BBLR dari 994

Pada dasarnya sistem sumbangan ini merupakan suatu bentuk aktifitas tolong menolong dari masyarakat yang berupa bantuan baik berupa benda maupun biaya (uang) untuk pihak yang

List tersebut kita sebarkan kepada Peneliti yang ada di kelompok- kelompok peneliti selanjutnya kita mintakan feed back tentang jurnal-jurnal apa saja yang mereka butuhkan sesuai

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERIODE 1982-2015” tidak terdapat karya