1. Uji Goodness of Fit : menguji frekuensi yang diharapkan sama, menguji frekuensi yang
diharapkan tidak sama, dan menguji
kenormalan suatu distribusi
2. Analisis Tabel Kontingensi atau Test of In-dependency.
• Selalu positif.
• Bentuk kurve (distribusi chi square) menjulur positif. Semakin besar derajat kebebasannya, semakin mendekati distribusi normal.
Langkah-langkah yang dilakukan secara umum dalam pengujian chi square sebagai berikut :
a. Membuat formulasi hipotesis
b. Menentukan taraf nyata yang akan digunakan
menentukan kriteria pengujian
c. Memilih uji statistik yang sesuai
d. Menentukan kesimpulan / pengambilan
•Disebut juga pengujian tentang kompatibilitas •Kesesuaian (perbandingan) antara frekuensi yang diamati (observed frequencies) dengan
frekuensi yang diharapkan (expected
frequencies) frekuensi yang diharapkan sama atau tidak sama
•Kesesuaian distribusi hasil pengamatan dengan
distribusi normal (expected normal curve
1. Uji Goodness of Fit : Frekuensi yang diharapkan sama
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian kasus di atas adalah sebagai berikut :
a. Membuat formulasi hipotesis
Ho: tidak ada perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan
Ha : ada perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan
b. Menentukan taraf nyata yang akan digunakan : 5%, dan menentukan kriteria pengujian atau aturan pengambilan keputusan. Nilai kritis
diper-oleh dari tabel dengan df = k – 1 dan taraf nyata 5%.
fo = besarnya frekuensi yag diamati
fe = besarnya frekuensi yang diharapkan
c. Memilih uji statistik yang sesuai dan menghitung frekuensi yang diharapkan. Kasus di atas mempergunakan rumus :
Warna fo fe fo - fe (fo - fe)2 (fo-fe)2 / fe
Merah 205 250 -45 2025 8.1
Hijau 286 250 36 1296 5.184
Kuning 194 250 -56 3136 12.544
Biru 315 250 65 4225 16.9
Jumlah 1000 42.728
d. Menentukan kesimpulan / pengambilan kepu-tusan. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh X2 = 42,728; karena lebih besar dari
2. Uji Goodness of Fit : Frekuensi yang diharapkan tidak sama
Contoh : empat koin dilemparkan ke atas 160 kali. Munculnya sisi “head” adalah :
Sisi head : 0 1 2 3 4
Frekuensi : 19 54 58 23 6
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian kasus di atas adalah sebagai berikut :
a. Membuat formulasi hipotesis
Ho: frekuensi hasil percobaan sesuai (fit) dengan frekuensi teoritis
Ha : frekuensi hasil percobaan tidak sesuai (tidak fit) dengan frekuensi teoritis
b. Menentukan taraf nyata yang akan digunakan : 5%, dan menentukan kriteria pengujian atau aturan pengambilan keputusan. Nilai kritis
diper-oleh dari tabel dengan df = k – 1 dan taraf nyata 5%.
c. Memilih uji statistik yang sesuai dan menghitung frekuensi yang diharapkan. (s.d.a.) Ho diterima jika X2 9,488. Ho ditolak jika X2 9,488.
Sisi head
fo
proporsi
fe
(fo-fe)
2/fe
0
19 0.0625
10
8.100
1
54 0.2500
40
4.900
2
58 0.3750
60
0.067
3
23 0.2500
40
7.225
4
6 0.0625
10
1.600
d. Menentukan kesimpulan / pengambilan kepu-tusan. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh X2 = 21,892; karena lebih besar dari
nilai kritisnya, maka Ho ditolak yang berarti frekuensi hasil percobaan tidak sesuai dengan frekuensi teoritisnya (satu atau lebih dari 4 coin yang dilelmparkan tidakseimbang sisi-sisinya sebagaimana mestinya).
3. Uji Goodness of Fit : menguji kenormalan
Contoh :
Distribusi frekuensi pengamatan mengenai berat produk 300 unit (dalam gram) ditunjukkan pada tabel berikut :
Berat
a. Membuat formulasi hipotesis
Ho: masa pakai terminal komputer terdistribusi normal
Ha : masa pakai terminal komputer tidak terdis- tribusi normal
b. Menentukan taraf nyata yang akan digunakan : 5%, dan menentukan kriteria pengujian atau aturan pengambilan keputusan. Nilai kritis
diper-oleh dari tabel dengan df = k – 3 dan taraf nyata 5%.
Penyelesaiannya :
c. Memilih uji statistik yang sesuai dan menghitung frekuensi yang diharapkan, dengan cara menentukan batas nyata, nilai Z*), luas
kurve normal, selisish luas, normal curve frequencies.
Masa Pakai
(tahun) Frekuensi
Batas
nyata (X) nilai Z Luas
Masa Pakai
Total 300 297.48 2.3551254
d. Menentukan kesimpulan / pengambilan keputus-an. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diper-oleh X2 = 2,355; karena lebih kecil dari nilai
Contoh : Hasil penelitian mengenai tingkat tekanan psikologis dikaitkan dengan usia responden yang diakibatkan pekerjaannya tampak pada tabel di bawah :
Rendah Menengah Tinggi Total
< 25 20 18 22 60
25 – 40 50 46 44 140
40 – 60 58 63 59 180
> 60 34 43 43 120
Total 162 170 168 500
Umur (th)
Derajat tekanan (banyaknya pramuniaga)
Pemecahan :
a. Membuat formulasi hipotesis
Ho : tidak ada hubungan antara usia dengan tingkat tekanan psikologis
Ha : ada hubungan antara usia dengan tingkat tekanan psikologis
b. Menentukan taraf nyata yang akan digunakan : 1%, dan menentukan kriteria pengujian atau aturan pengambilan keputusan. Nilai kritis
diper-oleh dari tabel dengan df = k – 1 dan taraf nyata 1%.
c. Hitung frekuensi yang diharapkan dengan rumus :
fo fe fo fe fo fe fo fe
< 25 20 19.44 18 20.4 22 20.16 60 60
25 – 40 50 45.36 46 47.6 44 47.04 140 140
40 – 60 58 58.32 63 61.2 59 60.48 180 180
> 60 34 38.88 43 40.8 43 40.32 120 120
Total 162 162 170 170 168 168 500 500 Umur
(th)
Derajat tekanan
Rendah Menengah Tinggi Total
Umur (th)
< 25 0.016 0.282 0.168
25 – 40 0.475 0.054 0.196
40 – 60 0.002 0.053 0.036
> 60 0.613 0.119 0.178
d. Menentukan kesimpulan / pengambilan keputus-an. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diper-oleh X2 = 2,191; karena lebih kecil dari nilai
Tidak dapat dipergunakan bila ada satu atau lebih nilai frekuensi yang diharapkan dalam sel yang nilainya kecil sekali, sehingga kesimpulan atau keputusan yang diambil bisa salah.
Cara mengatasi kasus tersebut :
•Jika tabel hanya terdiri dari 2 sel, maka frekuensi yang diharapkan untuk masing-masing sel seha-rusnya tidak kurang dari 5
X2 seharusnya tidak digunakan jika lebih dari 20%
frekuensi yang diharapkan memiliki nilai kurang dari 5. Untuk jumlah frekuensi yang diharapkan kurang dari 5 ada lebih dari 20%, maka X2 masih