• Tidak ada hasil yang ditemukan

31258 bab 5 posset dan lattice

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "31258 bab 5 posset dan lattice"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5

POSET dan LATTICE

1.

Himpunan Urut Parsial

Suatu relasi R pada himpunan S dikatakan urut parsial pada S, jika R bersifat :

1. Refleksif, yaitu a R a, untuk setiap a Є s

2. Anti simetris, yaitu a R b dan b R a maka a = b

3. Transitif, yaitu jika a R b dan b R c maka a R c.

Himpunan S berikut dengan urut parsial pada S dikatakan himpunan urut parsial

atau POSET (Partially Ordered Set)

Relasi urutan yang paling dikenal, disebut urutan usual, adalah relasi ≤ (kurang

dari atau sama dengan) pada N atau secara lebih umum pada subset dari R. karena

alasan ini, sebuah relasi urutan parsial biasanya dinotasikan oleh ≤; dan a≤b dibaca “a mendahului b”. Dalam kasus ini, juga dituliskan:

a<b (dibaca “a secara kuat mendahului b”) jika a≤b tetapi a≠b a≥b (dibaca “a didahului b”) jika b≤a

a>b (dibaca “a secara kuat diahului b”) jika b<a

Memang istilah pengurutan (ordering) berarti bahwa benda-benda di dalam

himpunan itu diurutkan menurut sifat atau kriteria tersebut. Akan tetapi, juga ada

kemungkinan bahwa dua benda di dalam himpunan itu tidak berhubungan dalam

relasi pengurutan parsial. Dalam hal demikian, kita tak dapat membandingkan

keduanya dan tidak mengidentifikasi mana yang lebih kecil atau lebih rendah. Itulah

alasannya digunakan istilah “ pengurutan parsial ( partial ordering ) ”.

Contoh :

1. Misal X adalah sebarang kelas dari himpunan. Relasi antara himpunan ⊆

(2)

a. A ⊆A, untuk setiap A Є S

b. Jika A ⊆B dan B ⊆A maka A = B

c. Jika A ⊆B dan B ⊆C maka A ⊆C

2. Misal N himpunan bilangan-bilangan positif. Sebut “a membagi b” ditulis a|b, jika terdapat sebuah bilangan bulat c sedemikian sehingga ac = b.

Contoh : 2|4, 3|12, 7|21, dsb. Tunjukkan bahwa pembagian adalah pengurutan

parsial dai N, yaitu tunjukkan bahwa:

a) a│a b) jika a│b dan b│a maka a = b c) jika a│a dan b│c maka a│c

Jawab:

a. Karena a.1 = a, maka a│a

b. Anggap a│b dan b│a, misal b = ra dan a = sb. Maka b = rsb sehingga rs =1.

Karena r dan s adalah bilangan bulat positif maka r =1 dan s = 1. Dengan

demikian a = b

c. Anggap a│b dan b│c, misal b = ra dan c = sb. Maka c = sra sehingga a│b

b) Himpunan Z adalah himpunan bilangan bulat positif. Relasi  (kurang atau sama

dengan) adalah sebuah parsial order pada Z . Hal ini berlaku pula untuk relasi 

Jawab :

Bila (a,b) ada didalam R jika a  b.

a. Karena setiap bilangan bulat = dirinya sendiri  refleksif

b. Karena a  b dan b  a kecuali a = b  antisimetris

c. Jika a  b dan b  c maka a  c  transitif.

Latihan soal:

1. Misalkan bilangan-bilangan bulat positif N = {1, 2, 3, …} diurutkan dengan relasi dapat dibagi :

a. Isilah simbol yang tepat, <, > atau || (tidak dapat dibandingkan) antara

setiap pasangan dari bilangan-bilangan :

(3)

b. Nyatakan apakah masing-masing sub-sub himpunan dari N adalah terurut

secara linier:

a. [24, 2, 6] b. [3, 15, 5] c. [15, 5, 30]

d. [2, 8, 32, 4] e. [1, 2, 3,…] f. [7]

2. Misalkan V = {a, b, c, d, e} terurut menurut diagram berikut. Sisipkan simbol

yang tepat, <, >, atau || setiap pasangan dari elemen-elemen :

a. a … c b. b … c c. d … a d. c … d

a

b c

d e

3. Misalkan S = {1, 2, 3}. Tuliskan himpunan urut parsial dari R pada S.

4. Misalkan R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (1, 3), (3, 1), (3, 3)}. Apakah R adalah

himpunan urut parsial pada A = {1, 2, 3, 4}.

5. Misalkan R = {(1, 1), (2, 2)}. Apakah R adalah suatu himpunan urut parsial

pada A = {1, 2}

2.

Diagram Poset

Misal S adalah suatu himpunan urut parsial. Sebut a dalam S adalah suatu yang

mendahului dari b atau b sesudah a ditulis a ≤ b jika a < b tetapi tidak ada elemen dari S yang terletak diantara a dan b, jadi tidak ada X dalam S sedemikian sehingga

a < X < b.

Misal S adalah suatu POSET yang hingga. Maka urut pada S adalah diketahui secara

(4)

relasi ≤ pada S. Sehingga x<y jika dan hanya jika terdapat elemen x = a0, a1, …am

= y sedemikian sehingga ai-1≤ ai untuk I = 1, …, m.

Menurut diagram dari suatu POSET S yang hingga kita artikan suatu graph berarah

dimana vertex adalah merupakan elemen dari S dan akan terdapat busur yang

menghubungkan a dan b jika a≤b dalam S (dalam menggambarkan suatu arah panah dari a ke b, kita kadang-kadang menempatkan b lebih tinggi daripada a

dalam diagram dan garis dari a ke b mengarah ke atas). Pada diagram S, terdapat

suatu path berarah dari suatu vertex x ke vertex y dan hanya jika x<y. Juga

terdapat sebarang cycle dalam diagram S karena urut relasinya adalah anti simetris.

Contoh :

2. Misal B = {a, b, c, d, e}. Gambar diagramnya yang didefinisikan suatu urut

parsial pada B dengan cara alfabetis. Jadi d ≤ b, d ≤ a, e ≤ a, dst. Penyelesaian :

a

b c

(5)

3. Diagram suatu himpunan urut linier yang hingga yaitu suatu chain hingga yang

terdiri dari sebuah path yang sederhana. Seperti contoh pada gambar berikut

yang menunjukkan diagram dari suatu chain dengan 5 elemen.

Y

U

Z

Y

X

Latihan Soal:

1. Terdapat 7 partisi dari m = 5 : 5, 3-2, 2-2-1, 1-1-1-1-1, 4-1, 3-1-1, 2-1-1-1

Gambarlah diagram dari partisi bulat m = 5

2. Misalkan D = {1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36}. Gambarlah diagram posetnya dalam

urut “x membagi y”.

3. Perhatikan himpunan B = {a, b, c} dan himpunan P merupakan semua subset

dari B. gambarkan diagram untuk elemen-elemen dari P.

4. Perhatikan himpunan D = {1, 2, 3, 4, 5} yang terurut secara linier seperti

gambar berikut:

1 5 gambarkan diagram untuk urutan invers dalam D

2 4

3

3.

Supremum dan Infimum

Misal A adalah subset dari Poset S. Sebuah elemen M pada S dikatakan batas atas

(6)

x ≤ M

Jika suatu batas atas dari A mendahului setiap batas atas lain dari A maka dikatakan

batas atas terkecil atau SUPREMUM dari A dinotasikan dengan

sup (A) atau sup (a1, …, an)

Dengan cara yang sama, sebuah elemen m dalam Poset S dikatakan sebuah batas

bawah dari A jika m mendahului setiap elemen dari A, yaitu, m adalah sebuah batas

bawah jika untuk setiap x dalam A kita dapatkan m ≤ y.

Jika batas bawah dari A melampaui setiap batas bawah dari A maka disebut batas

bawah terbesar atau INFIMUM dari A dan dinotasikan dengan

inf (A) atau inf (a1, …, an)

sub A dan inf A masing-masing adalah unik jika mereka ada.

Jika A mempunyai sebuah batas atas kita mengatakan A terbatas di atas, dan jika A

mempunyai sebuah batas bawah, kita mengatakan A terbatas di bawah. Dan

khususnya, A terbatas jika ia mempunyai sebuah batas atas dan batas bawah.

Misal a,b Є Poset (A, ≤)

Dalam suatu Poset, LUB tidak selalu ada. Tetapi jika LUB ada, maka LUB tersebut

(7)

Contoh Soal:

1. Misal A = { a, b, c, d, e, f, g, h, i }. Relasi Partial Order didefinisikan pada

himpunan A atau (A, ≤) dalam diagram Posset di bawah ini. Carilah elemen maksimal, minimal, terbesar dan terkecil !

2. Misalkan V ={a, b, c, d ,e, f ,g} terurut seperti gambardan misalkan X = {c, d, e}

a. Tentukan batas atas dan batas bawah dari X

b. Tentukan sup(X) dan inf(X)

f g

e

c d X

a b

Penyelesaian:

a. Elemen e, f dan g “didahului” oleh setiap elemen dari X; sehingga e, f dan g adalah batas atas dari X

b. Elemen a “mendahului” setiap elemen dari X; sehingga a adalah batas bawah dari X. Perhatikan bahwa b bukan sebuah batas bawah karena b tidak

(8)

3. Misalkan W = {a, b, c, d, e, f} terurut seperti gambar dan misalkan Y = {b, c, d}

a. Tentukan batas atas dan batas bawah dari Y

b. Tentukan sup(Y) dan inf(Y)

e f

c d

b Y

a

Penyelesaian:

a. Elemen e dan f didahului setiap elemen dalam Y; jadi e dan f adalah batas

atas dari Y. Elemen a dan b mendahului setiap elemen dalam Y; jadi a dan b

adalah batas bawah dari Y.

b. Karena dua batas atas dari Y, e dan f tidak comparable, sup(Y) tidak ada.

Inf(Y) = b, karena elemen b melampaui a.

Latihan Soal:

1. Misalkan B = {1,2, 3, 4, 5} terurut seperti gambar :

a. Carilah semua elemen minimal dari B

b. Carilah semua elemen maksimal dari B

2. Misalkan D = {1, 2, 3, 4,5, 6} terurut seperti gambar, sub himpunan E = {2, 3,

4} dari D :

a. Carilah batas atas dai E

b. Carilah batas bawah dari E

c. Apakah sup(E) ada?

(9)

3. Misalkan S = {1, 2, 3, …, 8} terurut seperti gambar dan misalkan L = {4, 5, 7}, M = {2, 3, 6} dan K = {1, 2, 4, 7}

c. Tunjukkan batas-batas atas dan bawah dari L, M, dan K

d. Tentukan sup(L), sup(M), sup(K) dan inf(L), inf(M), inf(K) jika ada

1 2

3

4 5

6 7

8

4. Misalkan himpunan S = {3, 6, 9, 12, 18} terurut menurut pembagian.

a. Untuk subset S apakah dimana {6, 12, 18} merupakan himpunan batas-batas

atas?

b. Untuk subset S apakah dimana {3, 6} merupakan himpunan batas-batas

bawah?

c.

Lattice

Berdasar konsep batas atas terkecil (b.a.t) dan batas bawah terbesar (b.b.t),

(10)

Contoh Soal

1. Tentukan apakah Poset yang dinyatakan dengan diagram di bawah ini

merupakan Lattice !

Jawab:

(a). Lattice, sebab setiap dua Titik mempunyai b.a.t dan b.b.t.

(b). Bukan Lattice, sebab b.a.t dari a & b tidak ada.

(c). Bukan Lattice, sebab b.a.t dari c & d tidak ada, ( b ≤ a ).

(d). Lattice, sebab setiap pasang titik mempunya b.a.t & b.b.t.

2. Mana dari poset-poset pada gambar berikut yang merupakan lattice?

I I I

d c e c d c d

a b a b d b

o o o

(a) (b) (c)

Jawab:

(a)Lattice, sebab setiap dua Titik mempunyai b.a.t dan b.b.t.

(b)Lattice, sebab setiap dua Titik mempunyai b.a.t dan b.b.t.

(c)Bukan, karena {d, b} mempunyai tiga batas atas c, d, dan I, dan tidak ada

(11)

Latihan soal:

1. Mana dari poset-poset pada gambar berikut yang merupakan lattice?

2 1 7 5

3 5 6 2 3 4

4 2 3 4 1

1

(a0 (b) (c)

2. Mana dari poset-poset pada gambar berikut yang merupakan lattice?

6 6 6

4 5 5 5

2 3 2 4 3 4

1 1 1 2

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi (pemetaan) himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi khusus yang menghubungkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B2. Contoh : Relasi antara A=(a,

Fungsi (pemetaan) himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi khusus yang menghubungkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B.. Domain, Kodomain,

Fungsi dari himpunan A ke himpunan B merupakan relasi yang menghubungkan setiap anggota himpunan A ke tepat satu anggota himpunan

terdiri dari gabungan atribut dari dua relasi (misalnya relasi A dan B) yang meliputi semua tupel yang ada pada relasi B dan juga hanya tupel-tupel pada relasi A yang sesuai dengan

Fungsi atau atau pemetaan pemetaan dari himpunan dari himpunan A A ke himpunan ke himpunan B  B adalah relasi yang adalah relasi yang mengawankan setiap anggotaa. mengawankan

Tabel Penjualan akan berelasi dengan tabel Det_jual kedua tabel ini direlasikan oleh field kd_jual, relasi antar kedua tabel adalah relasi satu ke banyak, yang berarti

Dalam artikel ini akan diambil sub semigrup dari yang menghimpun semua transformasi linear parsial injektif dengan restriksi range yang dinotasikan dengan.. Hasil

Jika R adalah suatu relasi biner dari A ke B dan jika pasangan terurut (a, b) ada di dalam R, maka dapat dikatakan bahwa unsur a berhubungan dengan unsur b.. Tanda