• Tidak ada hasil yang ditemukan

Annual Report 2014 Final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Annual Report 2014 Final"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Daftar Isi

KOMITMEN MEMBANGUN YANG TERBAIK, SINERGITAS DI TAHUN EMAS ... 1

IKHTISAR KINERJA KEUANGAN ... 2

ANALISIS KINERJA KEUANGAN (BANK) ... 5

Aset ... 5

Liabilitas dan Ekuitas ... 6

Kredit Yang Diberikan ... 7

Dana Pihak Ketiga ... 7

Analisis Terhadap Komponen Pendapatan dan Beban ... 8

IKHTISAR PERKEMBANGAN MODAL ... 10

LAPORAN DEWAN PENGAWAS ... 15

LAPORAN DIREKSI ... 18

SEKILAS BPD KALTIM ... 23

INFORMASI PERUSAHAAN ... 24

VISI, MISI & CORPORATE VALUES ... 26

MILESTONE... 29

STRUKTUR ORGANISASI & PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF ... 30

BANTUAN & SPONSORSHIP ... 37

PERISTIWA-PERISTIWA PENTING ... 42

KILAS EKONOMI ... 45

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ... 47

TINJAUAN BISNIS ... 49

DANA PIHAK KETIGA (DPK) ... 49

KREDIT ... 53

Kredit UMKM dan Konsumer ... 57

Kredit Korporasi... 60

TREASURY DAN INTERNASIONAL ... 62

Kegiatan Treasury ... 62

Internasional ... 64

PRIORITY BANKING ... 68

AKTIVITAS USAHA DAN JASA LAYANAN ... 71

KEGIATAN BISNIS BANK LAINNYA ... 73

Kerjasama Korporasi ... 73

(3)

ii

TINJAUAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL ... 77

SUMBER DAYA MANUSIA ... 77

Jumlah dan Komposisi Pegawai ... 78

Kaderisasi Calon Pemimpin Melalui Program Assessment ... 80

Biaya Tenaga Kerja dan Pelaksanaan Remunerasi Kepegawaian ... 81

Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia ... 83

TEKNOLOGI INFORMASI ... 85

OPERASIONAL PERBANKAN ... 88

Perkembangan Jaringan ... 88

Contact Center and Complaint Handling ... 93

TATA KELOLA PERUSAHAAN & MANAJEMEN RISIKO ... 96

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK(GOOD CORPORATE GOVERNANCE) ... 96

Pendahuluan ... 96

Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance ... 98

MANAJEMEN RISIKO... 113

Pengungkapan Permodalan ... 113

Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank... 113 UNIT USAHA SYARIAH ... 1266

JARINGAN KERJA& PELAYANAN ... 1266 PRODUK DAN JASA ... 1277 VISI DAN MISI ... 1277 PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE ... 12828 ARAH KEBIJAKAN UNIT USAHA SYARIAH ... 1311 KINERJA KEUANGAN 2014 ... 1322 PRESTASI ... 1333 KEGIATAN ... 1344 LAMPIRAN - LAMPIRAN

(4)

1

KOMITMEN MEMBANGUN YANG TERBAIK

Sinergitas di Tahun Emas

Tahun 2014 merupakan ambang Usia Emas bagi Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Timur (BPD Kaltim). Usia yang tidak lagi muda, namun matang dan penuh pengalaman. Tak mudah menapaki waktu hingga akan mencapai usia 50 tahun. Namun, BPD Kaltim menjalaninya dengan kesungguhan berbakti pada negeri, bertekad memajukan Kalimantan dan membangun Indonesia.

Sebagai representasi kesungguhan mengembangkan perusahaan yang membawa manfaat bagi seluruh masyarakat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, maka dipilihlah tema Annual Report Tahun 2014 yaitu Komitmen Membangun yang Terbaik, Sinergitas di Tahun Emas.

Komitmen Membangun yang Terbaik,

Kami berkomitmen untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap sendi operasional dan non operasional Bank. Berbagai pencapaian yang tertuang dalam Annual Report ini kami bangun dalam kerangka tujuan untuk menjadi Bank Regional Champion (BRC) dengan berpedoman pada tiga pilar.

Pilar pertama, Bank memiliki ketahanan kelembagaan yang kuat sehingga mampu beroperasi secara efisien. Hal ini ditunjukkan oleh performa BPD Kaltim dalam

menjaga efisiensi yang tetap sesuai dengan acuan dari Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dari tahun ke tahun.

Pilar kedua, Bank memiliki kemampuan sebagai Agent of Development guna mendukung pembangunan ekonomi daerah. Untuk itu, BPD Kaltim berkomitmen melaksanakan ekspansi ke seluruh penjuru daerah hingga beranda negeri. Pada 30 September 2014, BPD Kaltim meresmikan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Long Nawang yang berada di Kabupaten Malinau dan berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia. Peresmian ini menjadi salah satu bukti nyata

implementasi komitmen BPD Kaltim sebagai Agent of Development.

Pilar ketiga, Bank memiliki kemampuan melayani kebutuhan masyarakat. Komitmen BPD Kaltim dibuktikan dengan penilaian Wajar, dalam semua hal yang material (Wajar Tanpa Modifikasi) atau biasa disebut Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)dari Kantor Akuntan Publik. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa BPD Kaltim memiliki produktivitas yang kuat dan sinergis dalam berbagai kondisi ekonomi maupun tantangan perusahaan yang ada. BPD Kaltim juga berkomitmen untuk senantiasa melakukan peningkatan dalam hal layanan, pengembangan jaringan, sistem teknologi informasi dan berbagai kerjasama guna memberikan kenyamanan yang optimal bagi aktivitas perbankan masyarakat.

Sinergitas di Tahun Emas,

Menuju usia ke-50, Manajemen BPD Kaltim menekankan pentingnya sinergitas dari seluruh elemen Bank dalam membangun yang terbaik dan memberikan yang terbaik kepada shareholder dan stakeholder. Sinergitas itu direfleksikan ke dalam tiga hal utama yaitu niat dan tekad yang kuat untuk berkomitmen bersama membawa BPD Kaltim menjadi semakin besar di industri perbankan tanah air, ikhlas dan tulus sepenuh hati dalam bekerja dengan mengharapkan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa sehingga menjadi motivasi yang kuat untuk berkinerja dan meringankan langkah dalam merealisasikan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan, serta, memberikan hasil yang terbaik, yaitu setiap individu dapat memberikan sumbangsih yang optimal sehingga kiprah BPD Kaltim akan semakin optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

(5)

2

IKHTISAR KINERJA KEUANGAN

dalam jutaan rupiah

KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE

NERACA (DALAM JUTAAN RUPIAH) BALANCE SHEET (IN BILLION RUPIAH)

NERACA

LABA/RUGI STATEMENT OF INCOME ((In billion Rupiah) Pendapatan Bunga 1,623,559 1,808,794 2,162,973 2,674,723 2,219,182 Interest Income

RASIO KEUANGAN (POSISI BANK) FINANCIAL RATIOS

Kredit yang Diberikan terhadap Dana

Pihak Ketiga 81,69% 60,14% 56,92% 90,77% 78,54% Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio Kecukupan Modal 18,60% 22,17% 26,05% 19,03% 18,06% Capital Adequacy Ratio (CAR) Ratio Kredit Bermasalah (Net) 1,92% 1,34% 4,3% 2,86% 2,55% Non Performing Loan (Net) Margin Bunga Bersih 8,76% 6,91% 5,57% 6,77% 4,95% Net Interest Margin (NIM) Beban Operasi terhadap Pendapatan

Operasi 55,29% 61,37% 65,53% 71,3% 80,39%

Operating Expenses to Operating Income (BOPO)

Laba sebelum Pajak terhadap Total

Aktiva 5,23% 3,36% 2,77% 2,78% 2,61% Return On Assets (ROA) Laba Setelah Pajak terhadap Modal

Sendiri 29,11% 16,24 16,25% 18,83% 15,65% Return On Equity (ROE)

KINERJA NON KEUANGAN NON FINANCIAL PERFORMANCE

Jumlah Karyawan 1142 1177 1472 1692 1857 Number of Employee Jumlah Jaringan Kantor 93 117 161 193 211 Number Branch Offices Jumlah Jaringan ATM 83 86 137 165 200 Number of ATM Network

Kualifikasi Opini Auditor

*) Komponen Aktiva Produktif adalah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Kredit yang disalurkan, Surat-Surat Berharga dan Penyertaan

IKHTISAR KEUANGAN DAN KINERJA PENTING (KONSOLIDASIAN) FINANCIAL AND SIGNIFICANT PERFORMANCE HIGHLIGHTS (CONSOLIDATED)

(6)

3

2010 2011 2012 2013 2014

15,172,812

23,130,806

30,931,535

27,660,044 29,435,518

TOTAL ASET

2010 2011 2012 2013 2014

13,308,371

20,454,758

27,941,694

25,127,305 26,752,568

AKTIVA PRODUKTIF

2010 2011 2012 2013 2014

9,508,893

11,579,490

14,892,090

19,429,820

(7)

4

2010 2011 2012 2013 2014

11,608,253

19,254,036

26,165,319

21,371,645 22,800,074

DANA PIHAK KETIGA

2010 2011 2012 2013 2014

2,427,838

2,950,865

3,509,319 3,851,241 3,541,805

EKUITAS

2010 2011 2012 2013 2014

797,987

643,770

748,188 872,065

666,366

(8)

5 ANALISIS KINERJA KEUANGAN (BANK)

Aset

Jumlah aset BPD Kaltim per 31 Desember 2014 sebesar Rp 29.435.518

juta, meningkat sebesar Rp 1.775.474 juta atau 6,42% dari jumlah aset

per 31 Desember 2013 sebesar Rp 27.660.044 juta.

Peningkatan jumlah aset per 31 Desember 2014 terhadap jumlah aset

per 31 Desember 2013 dalam jumlah yang cukup besar terlihat pada:

1.

Kas, dengan jumlah per 31 Desember 2014 sebesar Rp 1.323.686 juta

mengalami peningkatan sebesar Rp 233.583 juta atau 21,43% dari

jumlah kas per 31 Desember 2013 sebesar Rp 1.090.103 juta.

2.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dengan jumlah

per 31 Desember 2014 sebesar Rp 6.275.911 juta mengalami

peningkatan sebesar Rp 2.362.845 juta atau 60,38% dari jumlah

penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain per 31 Desember

2013 sebesar Rp 3.913.067 juta, sedangkan jumlah cadangan

kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2014 sebesar Rp 1.744

juta mengalami penurunan sebesar Rp 158 juta atau (8,30)% dari

jumlah cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2013

sebesar Rp 1.902 juta. Jika ditiinjau dari jumlah bersih, penempatan

pada Bank Indonesia dan bank lain per 31 Desember 2014

mengalami peningkatan sebesar Rp 2.363.003 juta atau 60,41% dari

jumlah bersih pos yang sama per 31 Desember 2013 sebesar Rp

3.911.165 juta.

3.

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, dengan jumlah

per 31 Desember 2014 sebesar Rp 1.842.521 juta mengalami

peningkatan sebesar Rp 1.405.100 juta atau 321,22% dari jumlah

efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali per 31 Desember

(9)

6

4.

Aset lain-lain, dengan jumlah bersih per 31 Desember 2014 sebesar

Rp 901.412 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 420.021 juta

atau 87,25% dari jumlah bersih aset lain-lain per 31 Desember 2013

sebesar Rp 481.391 juta.

Liabilitas dan Ekuitas

Jumlah liabilitas dan ekuitas Bank per 31 Desember 2014 sebesar Rp

29.435.518 juta, meningkat sebesar Rp 1.775.474 juta atau 6,42% dari

jumlah liabilitas dan ekuitas per 31 Desember 2013 sebesar Rp

27.660.044 juta.

Peningkatan jumlah liabilitas dan ekuitas per 31 Desember 2014

terhadap jumlah liabilitas dan ekuitas 31 Desember 2013 dalam jumlah

yang cukup besar terlihat pada:

1.

Simpanan dari nasabah, dengan jumlah per 31 Desember 2014

sebesar Rp 22.800.074 juta mengalami peningkatan sebesar Rp

1.428.429 juta atau 6,68% dari jumlah simpanan dari nasabah per 31

Desember 2013 sebesar Rp 21.371.645 juta.

2.

Simpanan dari bank lain, dengan jumlah per 31 Desember 2014

sebesar Rp 1.765.068 juta mengalami peningkatan sebesar Rp

731.396 juta atau 70,76% dari jumlah simpanan dari bank lain per 31

Desember 2013 sebesar Rp 1.033.671 juta.

3.

Modal saham, dengan jumlah per 31 Desember 2014 sebesar

Rp 2.814.670 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 174.825 juta

atau 6,62% dari jumlah modal saham per 31 Desember 2013 sebesar

(10)

7 Kredit Yang Diberikan

Jumlah kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 sebesar Rp

17.950.263 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.479.557 juta atau

(7,61)% dari jumlah kredit yang diberikan per 31 Desember 2013

sebesar Rp 19.429.820 juta. Sedangkan jumlah Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai per 31 Desember 2014 sebesar Rp 1.437.288 juta

mengalami peningkatan sebesar Rp 310.420 juta. Dilihat dari jumlah

bersih, kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 tercatat sebesar

Rp 16.529.946 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.789.977 juta

atau (9,77)% dari jumlah bersih kredit yang diberikan per 31 Desember

2013 sebesar Rp 18.302.952 juta.

Dana Pihak Ketiga

Jumlah realisasi dana pihak ketiga berupa simpanan dari nasabah

dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka yang berhasil

dihimpun oleh Bank per 31 Desember 2014 sebesar Rp 22.800.074 juta.

Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, jumlah dana pihak

ketiga berupa simpanan dari nasabah mengalami peningkatan

sebesar Rp 1.428.429 juta atau 6,68% dari jumlah simpanan dari

(11)

8

Analisis Terhadap Komponen Pendapatan dan Beban

1.

Pendapatan

Jumlah pendapatan Bank per 31 Desember 2014 sebesar Rp

2.406.347 juta mengalami penurunan sebesar Rp 532.880 juta atau

(18,13)% dari jumlah pendapatan Bank per 31 Desember 2013,

dengan rincian sebagai berikut:

Daftar Rincian Pendapatan

Per 31 Desember 2014 dan 2013

Uraian

(Rp) (%)

(Rp) (%) (Rp) (%)

Pendapatan Bunga dan

Pendapatan Syariah 2.219.182 92,22 2.674.723 91,00 (455.541) (17,03)

Pendapatan Operasional Lainnya 171.800 7,14 221.126 7,52 (49.326) (22,31)

Pendapatan Non-Operasional 15.365 0,64 43.378 1,48 (28.013) (64,58)

Jumlah Pendapatan 2.406.347 100,00 2.939.227 100,00 (532.880) (18,13)

Kenaikan/ (Penurunan) 2014

(Jutaan Rupiah)

2013

(Jutaan Rupiah)

Porsi jumlah pendapatan bunga dan pendapatan syariah

terhadap jumlah pendapatan Bank per 31 Desember 2014 dan 2013

masih sangat dominan, yaitu masing-masing mencapai 92,22% dan

91,00%.

2.

Beban

Rincian beban operasional dan beban non operasional per 31

(12)

9

Daftar Rincian Beban

Per 31 Desember 2014 dan 2013

Uraian

(Rp) (%)

(Rp) (%) (Rp) (%)

Beban Bunga dan

Beban Syariah 910.622 52,34 802.646 38,83 107.976 13,45

Beban Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai Aset 83.641 4,81 522.024 25,25 (438.383) (83,98)

Beban Operasional Lainnya 744.610 42,79 741.803 35,89 2.807 0,38

Beban Non-Operasional 1.108 0,06 690 0,03 418 60,60

Jumlah Beban 1.739.981 100,00 2.067.163 100,00 (327.182) (15,83)

Kenaikan/ (Penurunan) 2014

(Jutaan Rupiah)

2013

(Jutaan Rupiah)

Jumlah beban Bank per 31 Desember 2014 sebesar Rp 1.739.981 juta

mengalami penurunan sebesar Rp 327.182 juta atau menurun

sebesar (15,83)% dari jumlah beban Bank per 31 Desember 2013

(13)

10

IKHTISAR PERKEMBANGAN MODAL

Laba sebelum pajak BPD Kaltim pada tahun buku 2014 berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit adalah sebesar Rp 666,37 miliar. Setelah pembayaran pajak PPh dan pembayaran Hak Minoritas, laba bersih yang diterima oleh BPD Kaltim adalah sebesar Rp 495,25 miliar.

Sesuai dengan Anggaran Dasar BPD Kaltim yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur, maka kontribusi BPD Kaltim kepada daerah berdasarkan laba bersih tersebut yang menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibayarkan dalam bentuk Dana Pembangunan Daerah untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur serta dalam bentuk Dividen kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (kecuali Kabupaten Mahakam Ulu) selaku pemegang saham untuk Tahun Buku 2014 adalah sebagai berikut:

NO POS PEMBAGIAN LABA NOMINAL

1 DIVIDEN UNTUK PEMEGANG SAHAM Rp 257.275.483.779,-

2 DANA PEMBANGUNAN DAERAH Rp 85.758.494.593,-

(14)

11 Adapun rincian Modal Saham (dicatat dalam pos Modal Disetor dan Dana Setoran Modal) per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

*dalam jutaan Rupiah

1 Pemprov. Kallimantan Timur 1,161,715 232,343 40,82 2 Pemkab Kutai Kartanegara 453,180 90,636 15,92

3 Pemkab Bulungan 250,000 50,000 8,78

4 Pemkab Berau 204,165 40,833 7,17

5 Pemkab Tana Tidung 100,100 20,020 3,52 6 Pemkot Balikpapan 92,320 18,464 3,24

7 Pemkab Kutai Timur 85,110 17,022 2,99

8 Pemkab Malinau 78,390 15,678 2,75

9 Pemkab Paser 76,920 15,384 2,70

10 Pemkab Nunukan 74,375 14,875 2,61

11 Pemkot Tarakan 72,630 14,526 2,55

12 Pemkot Bontang 63,620 12,724 2,24

13 Pemkab Kutai Barat 50,950 10,190 1,79

14 Pemkot Samarinda 41,825 8,365 1,47

15 Pemkab Penajam Paser Utara 40,600 8,120 1,43 2,845,900 569,180 100,00

%

No Pemegang Saham Jumlah Saham

TOTAL

Modal Disetor per 31 Desember 2014*

Komposisi Modal Saham BPD Kaltim Per 31 Desember 2014

(15)

12 Modal saham BPD Kaltim terus tumbuh positif dari tahun ke tahun. Pada 2014, terjadi peningkatan modal BPD Kaltim sebesar 3,07% (yoy) yang disebabkan penambahan modal dari 5 (lima) pemegang saham yaitu Pemerintah Kabupaten Tana Tidung, Pemerintah Kota Bontang, Pemerintah Kota Balikpapan, Pemerintah Kabupaten Paser dan Pemerintah Kabupaten Nunukan.

Atas penambahan modal yang dilakukan selama tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung mengalami kenaikan komposisi modal saham menjadi sebesar 3,52% setelah melakukan penambahan Modal Disetor sebesar Rp 40 miliar selama tahun 2014. Demikian pula dengan Pemerintah Kota Balikpapan dengan komposisi Modal Saham menjadi 3,24%, serta berturut-turut Pemerintah Kabupaten Paser, Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Pemerintah Kota Bontang masing-masing sebesar 2,70%, 2,61% dan 2,24%. Jumlah ini menggambarkan sinergitas para pemegang saham dalam upaya membangun BPD Kaltim serta Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

dalam Rupiah Penuh

Nominal % 1 Pemkab Tana Tidung 60,100,000,000 100,100,000,000 40,000,000,000 66,56 2 Pemkot Bontang 48,620,000,000 63,620,000,000 15,000,000,000 30,85 3 Pemkot Balikpapan 73,755,000,000 92,320,000,000 18,565,000,000 25,17 4 Pemkab Paser 68,690,000,000 76,920,000,000 8,230,000,000 11,98 5 Pemkab Nunukan 71,375,000,000 74,375,000,000 3,000,000,000 4,20

84,795,000,000 TOTAL

Tambahan selama 2014 Pemegang Saham yang Melakukan Penambahan Modal Disetor selama 2014

No Pemegang Saham Modal Disetor per 31 Desember 2014 Modal Disetor per 31

Desember 2013

Sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 02 Tahun 2010, Modal Dasar BPD Kaltim adalah sebesar Rp 3 triliun, dengan Modal Disetor pada posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp 2,84 triliun maka masih terdapat sisa sebesar Rp 154,1 miliar yang belum disetorkan.

Disamping itu, sesuai dengan kesepakatan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Lainnya Pertama yang dilaksanakan pada 15 Mei 2014, total Modal Dasar akan ditingkatkan menjadi Rp 10 triliun yang saat ini Perdanya sedang dalam proses penyusunan yang digabung dengan Perda perubahan bentuk badan hukum BPD Kaltim dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Perkembangan sejarah Peraturan Daerah tentang Modal Dasar BPD Kaltim ditunjukkan pada gambar berikut:

PERDA NO. 02 Modal dasar: Rp 100 juta PERDA NO. 04 Modal dasar: Rp 500 juta PERDA NO. 06 Modal dasar: Rp 1,750 juta PERDA NO. 03 Modal dasar: Rp 10,000 juta PERDA NO. 04 Modal dasar: Rp 25,000 juta PERDA NO. 09 Modal dasar: Rp 25,000 juta PERDA NO. 03 Modal dasar: Rp 50,000 juta PERDA NO. 02 Modal dasar: Rp 250,000 juta PERDA NO. 02 Modal dasar: Rp 1,000,000 juta PERDA NO. 02 Modal dasar: Rp 3,000,000 juta

(16)

13 Sesuai dengan hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP) Sriyadi, Elly, Sugeng & Rekan diketahui bahwa pada posisi akhir tahun 2014, dari total Modal Saham sebesar Rp 2,845,900,000,000,- (dua triliun delapan ratus empat puluh lima miliar sembilan ratus juta Rupiah), dicatat dalam pos Modal Disetor sebesar Rp 2,814,670,000,000,-(dua triliun delapan ratus empat belas miliar enam ratus tujuh puluh juta Rupiah) dan sisanya sebesar Rp 31,230,000,000,- (tiga puluh satu miliar dua ratus tiga puluh juta Rupiah) masih dicatat dalam pos Dana Setoran Modal disebabkan masih terdapatnya beberapa tambahan modal yang belum disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena kelengkapan syarat administratif.

Rincian Modal Saham BPD Kaltim dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Dengan demikian secara umum, perkembangan Modal Saham oleh seluruh pemegang saham dapat dilihat pada diagram berikut:

2010

2011

2012

2013

2014

1,398,695

2,030,265

2,526,725

2,761,105 2,845,900

PERKEMBANGAN MODAL SAHAM

dalam jutaan rupiah

2010 2011 2012 2013 2014

1 Kalimantan Timur 578,915 983,915 1,161,715 1,161,715 1,161,715 40.82% 2 Kutai Kartanegara 144,455 234,455 353,180 453,180 453,180 15.92% 3 Bulungan 114,255 164,255 250,000 250,000 250,000 8.78% 4 Berau 114,165 144,165 174,165 204,165 204,165 7.17% 5 Balikpapan 55,690 65,565 73,755 73,755 92,320 3.24% 6 Kutai Timur 15,610 35,610 61,610 85,110 85,110 2.99% 7 Tana Tidung 30,100 30,100 60,100 60,100 100,100 3.52% 8 Malinau 52,745 63,390 78,390 78,390 78,390 2.75% 9 Tarakan 72,630 72,630 72,630 72,630 72,630 2.55% 10 Nunukan 20,375 23,375 23,375 71,375 74,375 2.61% 11 Paser 47,630 55,930 55,930 68,690 76,920 2.70% 12 Bontang 48,620 48,620 48,620 48,620 63,620 2.24% 13 Kutai Barat 31,080 35,830 40,830 50,950 50,950 1.79% 14 Samarinda 31,825 31,825 31,825 41,825 41,825 1.47% 15 Penajam Paser Utara 40,600 40,600 40,600 40,600 40,600 1.43% 1,398,695 2,030,265 2,526,725 2,761,105 2,845,900 100%

175,890

631,570 496,460 234,380 84,795 14.38% 45.15% 24.45% 9.28% 3.07% % Kenaikan

No Pemprov./Pemkot./Pemkab. Se Kaltim & Kaltara

Perkembangan Modal Saham

%

(17)

14 Tren positif dalam penyetoran yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara selaku Pemegang Saham ditunjukkan oleh diagram berikut:

0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000

2010 2011 2012 2013 2014

Pemprov Kalimantan Timur

Pemkab Kutai Kartanegara

Pemkab Bulungan

Pemkab Berau

Pemkab Tana Tidung

Pemkot Balikpapan

Pemkab Kutai Timur

Pemkab Malinau

Pemkab Paser

Pemkab Nunukan

Pemkot Tarakan

Pemkot Bontang

Pemkab Kutai Barat

Pemkot Samarinda

(18)

15

LAPORAN DEWAN PENGAWAS

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi dunia ekonomi baik secara global, nasional maupun regional. Pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,2% yang tercatat melambat sejak tahun 2011, merupakan indikator terjadinya pergolakan yang perlu diwaspadai oleh para pelaku bisnis, termasuk oleh BPD Kaltim yang nadi bisnisnya sangat berkaitan dengan perkembangan sektor-sektor ekonomi yang ada.

Secara regional, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara juga mengalami perlambatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tercatat yang terendah dibandingkan dengan provinsi lain di wilayah Kalimantan. Namun demikian, hanya Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang mampu menjaga perlambatan ekonomi di bawah 1% dari tahun 2013.

Ekonomi Kalimantan Timur masih ditopang oleh sektor bisnis yang bergerak pada ekploitasi sumber daya alam seperti pertambangan batu bara dan migas. Rapuhnya kegiatan di sektor-sektor tersebut pada tahun 2013 terlihat masih berdampak pada geliat ekonomi sektor ini di tahun 2014. Hal ini turut memengaruhi kondisi kredit BPD Kaltim yang ditekan oleh performance para debitur yang bergerak di bidang tersebut. Tekanan inflasi dan perlambatan ekonomi juga mempengaruhi performance sektor Konstruksi serta sektor Perdangangan, Restoran dan Hotel. Kondisi ini harus tetap dimonitor agar dapat berjalan sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan serta tidak menimbulkan efek domino bagi kinerja bank lainnya. Pengembangan Jaringan dan Layanan

Dilihat dari sisi operasional, perkembangan jaringan usaha perlu menjadi perhatian Manajemen, mengingat kondisi geopolitik yang menghasilkan pemekaran provinsi Kalimantan Utara, dimana saat ini terdapat 5 (lima) pemegang saham BPD Kaltim yang berada di wilayah administrasi provinsi Kalimantan Utara. Selain itu, di provinsi Kalimantan Timur sendiri terjadi penambahan wilayah administrasi Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan pemekaran Kabupaten Kutai Barat. Kondisi ini tentu akan memicu peningkatan kebutuhan masyarakat yang diiringi dengan tingginya intensitas pembangunan di daerah-daerah baru tersebut. Keberadaan kantor serta layanan BPD Kaltim diharapkan mampu mengimbangi perkembangan geopolitik yang ada sehingga peran intermediasi Bank dapat berjalan optimal.

Kinerja Tahun 2014

(19)

16 BPD Kaltim mencatat kinerja keuangan yang cukup baikpada tahun 2014 dengan mengalami peningkatan aset sebesar 6,42% dari tahun 2013. Peningkatan ini dibarengi dengan kondisi DPK yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,68% (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa BPD Kaltim tetap memberikan kontribusi yang baik bagi industri perbankan di tanah air, di tengah persaingan usaha yang semakin kompetitif di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, meskipun di sisi lain penyaluran kredit BPD Kaltim mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi dan faktor lainnya.

Dari sisi non operasional, diharapkan program-program supporting investment dapat lebih dikembangkan sebagai pondasi kelancaran bisnis Bank baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Salah satunya dengan memaksimalkan kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial serta edukasi masyarakat secara merata di seluruh wilayah kerja BPD Kaltim. Berkaitan dengan hal itu, Dewan Pengawas telah menyetujui Kebijakan Umum Program Corporate Social Responsibility (CSR) BPD Kaltim sebagai payung pelaksanaan program yang komprehensif dan dimulai pada Rencana Bisnis Bank tahun 2015.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Pengawas dibantu oleh 3 (tiga) Komite yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota komite Bank dilakukan Direksi terakhir melalui Surat Keputusan Direksi No. 144/SK/BPD-PST/VI/2014 tanggal 26 Juni 2014 tentang Kenggotaan Komite Audit, Komite Pemantau Resiko Serta Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan surat Dewan Pengawas No. 011/A-4/DP/BPD-KT/III/2014 tanggal 26 Maret 2014 perihal Pembentukan Komite-Komite di Bawah Struktur Dewan Pengawas. Saat ini Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi masing-masing diketuai oleh Sdr. Mardeksyah Bajurie dan Sdr. Sulaiman Gafur, sementara Komite Pemantau Resiko diketuai oleh Sdr. Sugeng Hariyadi.

Dewan Pengawas dan Komite yang telah dibentuk menjalankan tugas-tugas dengan efektif antara lain menetapkan kebijakan umum, menjalankan pengawasan, pengendalian dan pembinaan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Secara rutin Dewan Pengawas melaksanakan rapat minimal 1 (satu) kali dalam sebulan serta rapat rutin minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan bersama Direksi. Pada kesempatan ini dibicarakan strategi serta evaluasi permasalahan yang ada secara keseluruhan serta senantiasa menjaga arah kebijakan bisnis dan operasional bank agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga tingkat kepatuhan bank dapat terus terjaga dengan baik.

(20)

17 Komposisi Dewan Pengawas dan Direksi

Pada kesempatan ini disampaikan pula bahwa pada tanggal 25 Februari 2014, Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur telah mengesahkan perubahan komposisi Dewan Pengawas dan Direksi BPD Kaltim. Saya mengucapkan selamat kepada Sdr. Mardeksyah Bajurie yang dilantik sebagai Anggota Dewan Pengawas Independen untuk periode 2014-2017 sesuai SK Gubernur Kalimantan Timur Nomor 821/K.1/2014 tentang Pengangkatan Saudara Mardeksyah Bajurie sebagai anggota Dewan Pengawas Independen Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur masa Jabatan 2014-2017. Serta Sdr. Ismunandar Azis yang dilantik sebagai Direktur Pemasaran untuk periode 2014-2018. Semoga komposisi yang ada saat ini baik di jajaran Dewan Pengawas maupun Direksi mampu mempertahankan kinerja yang telah dicapai serta memperkuat BPD Kaltim dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.

Akhir kata, atas nama Dewan Pengawas BPD Kaltim, saya menyampaikan apresiasi kepada Direksi atas kepemimpinannya yang konsisten serta kepada seluruh pegawai atas dedikasinya membangun BPD Kaltim semakin baik. Apresiasi juga saya sampaikan kepada para pemangku kepentingan atas segala dukungannya selama ini untuk bersama memajukan BPD Kaltim. Saya meyakini bahwa kinerja yang baik pada 2014 ini serta semangat dan dedikasi yang senantiasa bertumbuh, akan membawa BPD Kaltim untuk segera mewujudkan visinya menjadi Bank Regional Champion (BRC).

(21)

18

LAPORAN DIREKSI

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Perjalanan tahun 2014 telah berakhir dengan catatan yang cukup memuaskan. Meski dihadapkan pada berbagai tekanan, namun BPD Kaltim mampu membuktikan tetap kuat berdiri dan menghasilkan kinerja yang baik bagi para pemegang saham serta pemangku kepentingan.

Tahun 2014 merupakan jejak istimewa bagi BPD Kaltim yang akan segera memasuki Usia Emas. Sinergitas, merupakan unsur penting yang akan kami optimalkan untuk membangun yang terbaik bagi seluruh pihak.

Secara akumulatif perekonomian Kalimantan Timur tumbuh 2,02% (yoy) di tahun 2014, melambat dari tahun 2013 yang tumbuh sebesar 2,7% (yoy). Kondisi ini memang lebih rendah jika dibandingkan catatan perkembangan ekonomi di provinsi lain, khususnya yang berada di regional Kalimantan yang rata-rata mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 4,53% (Kalimantan Selatan tumbuh 4,85% (yoy), Kalimantan Tengah sebesar 6,21% (yoy), Kalimantan Barat 5,02% (yoy)). Namun, di kawasan ini hanya Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan yang mampu menjaga perlambatan ekonomi cukup stabil di bawah 1%.

Industri perbankan turut memegang peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Hal ini dilihat dari kinerja industri perbankan Kalimantan Timur yang cukup baik di tengah kondisi perbankan nasional yang terus menurun. Namun demikian, perlu menjadi perhatian bahwa berdasarkan laporan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur, aktivitas perbankan masih terkonsentrasi di dua kota besar yaitu Samarinda dan Balikpapan dalam berbagai aspek khususnya penambahan jaringan kantor dan layanan.

Sebagai Bank Umum milik Pemerintah Daerah, BPD Kaltim senantiasa dituntut untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai Agent of Development dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Peran tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh BPD Kaltim yang ditunjukkan oleh data Market Share BPD Kaltim terhadap perbankan yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berdasarkan Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Timur yang dirilis oleh Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur (diolah), sebagai berikut:

Market Share BPD Kaltim terhadap Perbankan di Kaltim dan Kaltara pada Tahun 2014

dalam triliun rupiah Market Share Perbankan BPD Kaltim Persentase

Aset 115,4 29,4 25,48%

DPK 89,5 22,8 25,47%

(22)

19 Bila dilihat pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa market share BPD Kaltim cukup besar jika dibandingkan dengan market share perbankan yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, baik itu dari sisi Aset, Dana Pihak Ketiga maupun Pemberian Kredit kepada masyarakat. Dengan share lebih dari 25% dalam ketiga aspek tersebut, telah menjadi bukti bahwa dalam BPD Kaltim memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap pembangunan yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Selain itu, BPD Kaltim juga berkomitmen untuk dapat melayani masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Tidak hanya di daerah utama, namun juga di daerah-daerah yang belum terjamah kegiatan perbankan. Komitmen tersebut dilakukan melalui pengembangan jaringan dan layanan selama tahun 2014 sebanyak 18 (delapan belas) jaringan kantor baru, salah satunya hadir di Long Nawang, sebuah desa di Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Kantor Cabang Pembantu (KCP) Long Nawang akan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekaligus caretaker dalam hal ekonomi di wilayah perbatasan negara.

Dalam hal bisnis, BPD Kaltim senantiasa melakukan revitalisasi strategi untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Sesuai dengan Kebijakan Umum Direksi Tahunan (KUDT) 2014, fokus kegiatan usaha Bank selama tahun 2014 adalah pada penentuan target pos-pos keuangan utama serta rasionya sesuai Rencana Bisnis Bank Tahun 2014 yang telah ditetapkan. Selain itu, strategi pengembangan bisnis tahun 2014 juga berfokus pada proses perubahan bentuk Badan Hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan terbatas.

Salah satu langkah utama dalam mendukung strategi bisnis Bank adalah dilakukannya pengembangan organisasi melalui Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Nomor 061/SK/BPD-PST/III/2014 tanggal 23 Februari 2014. Berdasarkan SK tersebut, terjadi perubahan komposisi Direksi yang semula berjumlah 4 orang menjadi 6 orang masing-masing Direktur Utama, Direktur Kredit, Direktur Operasional, Direktur Treasury & Funding, Direktur Syariah & Human Capital dan Direktur Kepatuhan yang implementasinya masih dalam proses penyesuaian. Pengembangan organisasi tersebut juga menyebabkan restruktur dan penambahan unit kerja sesuai dengan kebutuhan bisnis Bank.

Dengan perubahan struktur dan komposisi yang telah dilalui, BPD Kaltim semakin siap menyambut kompleksitas dunia usaha perbankan yang akan semakin kompetitif. Hal ini sesuai dengan visi bank untuk menjadi Bank yang setara dengan Bank Nasional, terutama mengingat akan segera efektifnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015, walaupun untuk sektor perbankan sendiri baru berlaku pada tahun 2020 mendatang.

Kinerja Keuangan dan Layanan di Tahun 2014

(23)

20 Meskipun demikian, berbagai tekanan ekonomi yang terjadi pada tahun 2014 menyebabkan turunnya produktivitas usaha yang berbanding lurus pada perolehan laba. Manajemen melihat hal ini salah satunya disebabkan oleh performance beberapa sektor bisnis yang kurang fit akibat perlambatan ekonomi, inflasi dan harga-harga komoditas yang turun. Laba kotor yang dicatat pada tahun 2014 sebesar Rp 666 miliar atau menurun (23,58)% dari tahun 2013. Rasio laba terhadap Aktiva Produktif sebesar 2,79% juga menurun 71 basis poin (yoy), sedangkan rasio laba terhadap ekuitas mengalami penurunan sebesar (1,2)% (yoy).

Kurang optimalnya pencapaian laba salah satunya disebabkan oleh kegiatan pemberian kredit yang turun sebesar (7,61)% dari tahun 2013. Hal ini mengingat strategi Manajemen dalam menjaga stabilitas usaha di tengah tekanan ekonomi untuk lebih berkonsentrasi dalam perbaikan kualitas kredit yang ada serta memperketat penyaluran kredit baru pada bidang-bidang dengan risiko rendah. Meskipun demikian, penurunan aktivitas pemberian kredit yang terjadi masih dalam kisaran wajar Loan Deposit Ratio (LDR) berdasarkan ketetapan Bank Indonesia yaitu sebesar 78,54%.

Dilihat dari jenis penggunaannya, pemberian kredit oleh BPD Kaltim selama tahun 2014 didominasi oleh kredit konsumsi dengan share sebesar 36,03%. Sementara berdasarkan sektor ekonomi, kredit BPD Kaltim secara umum didominasi oleh sektor Konstruksi serta sektor Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi sebesar 14,20%. Pertumbuhan paling signifikan terjadi pada Jasa Dunia Usaha yang meningkat 70,97% (yoy). Sementara itu, sektor-sektor ekonomi yang mengalami perlambatan antara lain Pertambangan dan Penggalian, Jasa Layanan Sosial dan Perikanan.

Secara khusus jika dilihat dari segi kinerja syariah, Unit Usaha Syariah BPD Kaltim juga mengalami tekanan selama tahun 2014. Share perbankan syariah terhadap perbankan nasional per Desember 2014 sebesar 4,68% atau menurun dari tahun 2013 sebesar 4,93%. Penurunan ini tak terlepas dari melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional dan bidang-bidang usaha yang dibiayai bank-bank umum syariah atau bank konvensional yang memiliki kegiatan Unit usaha Syariah (UUS).

Kondisi tersebut cukup berpengaruh pada kinerja UUS BPD Kaltim di tahun 2014, khususnya dalam pencapaian laba yaitu sebesar Rp 15,16 miliar atau menurun 55,6% (yoy). Meskipun demikian, catatan UUS BPD Kaltim cukup baik dalam pencapaian DPK yang meningkat sebesar 3,21% dan pembiayaan meningkat sebesar 0,91%. Menurunnya laba lebih disebabkan oleh faktor perlambatan ekonomi dan faktor lainnya yang turut memicu ekspansi pembiayaan yang diukur dari nilai Finance to Deposit Ratio (FDR) menurun (2,46)% (yoy). Nilai peningkatan/penurunan masing-masing ratio keuangan (yoy) UUS BPD Kaltim adalah sebagai berikut: CAR 6,67% NPF (2,59)% ROE (5,68)% ROA (1,90)% dan BOPO (5,48)%.

(24)

21 Strategi Pengembangan Bisnis Tahun 2014

Langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilaksanakan BPD Kaltim untuk mencapai tujuan usaha bank yang telah ditetapkan, antara lain: 1. Perubahan Badan Hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas dan peningkatan komposisi modal dasar per Desember 2014 menjadi Rp 10 triliun.

2. Melakukan pengembangan organisasi sesuai perkembangan dan kinerja Bank.

3. Melakukan pengembangan dan diversifikasi produk dan jasa perbankan yang lebih variatif.

4. Pengelolaan aset dan liabilitas (ALMA) secara optimal dengan pemindahan aktivitas dealing room ke Kantor Cabang Jakarta

5. Penguatan kredit UMKM, konsumsi dan sektor lain yang potensial dan memiliki risiko rendah mengingat kondisi sektor ekonomi utama lainnya masih berjalan lambat. Penguatan penyaluran kredit UMKM akan dilakukan antara lain melalui berbagai kegiatan pembinaan komunitas usaha, serta pengembangan kegiatan Wisata Belanja Kaltim yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

6. Meningkatkan Linkage Program melalui BPR yang telah ada, mengarah pada APEX bank bagi BPR dan memberikan pembiayaan kepada pengusaha mikro dan kecil lebih luas lagi.

7. Meningkatkan kualitas layanan dan budaya perusahaan kepada nasabah yang berbasis risiko.

8. Meningkatkan brand image Bank.

9. Meningkatkan Layanan Prioritas dalam rangka mempertahankan loyalitas nasabah. Pembukaan Layanan Prioritas pertama yaitu Kantor Kas Cahaya Tiara yang dikelola Kantor Cabang Utama Samarinda dilaksanakan pada 25 Februari 2014, disusul pembukaan layanan prioritas di 16 Kantor Cabang BPD Kaltim lainnya selama 2014.

Sumber Daya Manusia

Seiring dengan terjadinya restrukturisasi organisasi pada tahun 2014, kini BPD Kaltim menerapkan Human Capital Management dimana pegawai memiliki peranan yang sangat penting sebagai aset perusahaan sekaligus investasi di masa depan. Menindaklanjuti hal itu saat ini tengah disusun penyesuaian jabatan dan penggajian di lingkungan kantor pusat dan kantor cabang BPD Kaltim dan diharapkan akan rampung pada awal tahun 2015 mendatang.

(25)

22 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perjalanan operasional Bank selama tahun 2014 juga didukung oleh implementasi tanggung jawab sosial perusahaan. Secara umum, BPD Kaltim sebagai perusahaan daerah (belum berbentuk Perseroan Terbatas) belum memiliki kewajiban melaksanakan program Corporate Social Responsiblity (CSR). Namun, BPD Kaltim mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat melalui program bantuan dan sponsorship yang kompetibel.

Nilai kegiatan bantuan dan sponsorship yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 mencapai Rp 6,040,970,289,- atau terealisasi 37,91% dari Renbis 2014. Meskipun belum diwajibkan dalam Undang-Undang maupun Peraturan Daerah, namun dalam rangka visi menjadi Bank yang setara Bank Nasional serta mengiringi proses perubahan badan hukum, BPD Kaltim telah menyusun program Corporate Social Responsibility (CSR) pada tahun 2015. Program ini dianggarkan sebesar 17,97% dari total rencana biaya promosi korporasi.

Seluruh jajaran Pengurus dan Manajemen terus berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Pengelolaan Manajemen Risiko juga terus disempurnakan dengan tetap melandaskan setiap operasional Bank pada Prudential Banking, menerapkan Customer Due Dilligence (CDD) dan Anti Money Laundry (AML).

Sebagai penutup, mewakili seluruh Direksi, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, nasabah dan seluruh pihak yang telah mendukung perjalanan BPD Kaltim hingga saat ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pegawai atas kerja keras yang telah dilakukan, serta kepada Dewan Pengawas untuk arahan dan dedikasinya.

Kami meyakini kekuatan BPD Kaltim ada pada keyakinan, integritas dan komitmen dari seluruh elemen. Oleh karena itu, ketiganyaakan tetap menjadi pondasi kerja seluruh elemen dalam membangun yang terbaik dengan sinergitas menyambut tahun emas pada 2015 mendatang.

(26)

23

SEKILAS BPD KALTIM

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur atau yang disingkat BPD Kaltim dengan sebutan Bankaltim, didirikan dengan tujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BPD Kaltim merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan pemegang saham Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (belum termasuk Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat pada tahun 2013 yang lalu).

BPD Kaltim juga menjalankan peran sebagai alat kelengkapan otonomi daerah yang memiliki tugas, yaitu:

1. Sebagai penggerak, pendorong laju pertumbuhan daerah;

2. Sebagai pemegang kas daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah; dan

3. Sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.

Pendirian BPD Kaltim diprakarsai oleh A. Moeis Hasan selaku Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 03/PD/64 tanggal 19 September 1964 dan mendapatkan persetujuan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 9/10/8-45 tanggal 1 April 1965.

Setelah terbitnya izin Usaha dari Menteri Urusan Bank Central/Bank Indonesia No. Kep.95/PBS/65 tanggal 21 September 1965, BPD Kaltim mulai beroperasi pada tanggal 14 Oktober 1965.

Anggaran Dasar BPD Kaltim yang tertuang dalamPeraturan Daerah No. 03/PD/64 tanggal 19 September 1964 telah mengalami beberapa kali

perubahan. Perubahan terakhir diatur dalam Peraturan Daerah Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2002 tanggal 11 Februari 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan diubah terakhir dengan Peratuan Daerah Provinsi

Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2010 tanggal 24 Mei 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Kalimantan Timur.

(27)

24

INFORMASI PERUSAHAAN

Nama BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR

disingkat BPD Kaltim

Sebutan Bankaltim

Bidang Usaha Perbankan

Status Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Kepemilikan Saham

 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (40,82%)  Seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan

Timur (38,97%)

 Seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Utara (20,21%)

Dasar Hukum Pendirian

 Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 03/PD/64 tanggal 19 September 1964

 Surat Keputusan No. 9/10/8-45 tanggal 1 April 1965  Izin Usaha dari Menteri Urusan Bank Central/Bank

Indonesia No. Kep.95/PBS/65 tanggal 21 September 1965

Tanggal Beroperasi 14 Oktober 1965

Modal Dasar Rp 3.000.000.000.000,- (tiga triliun Rupiah)

Modal Disetor Rp 2,845,900,000,000,- (dua triliun delapan ratus empat

puluh lima miliar Sembilan ratus juta rupiah)

Jumlah Aset

Rp 29,435,517,808,960,- (dua puluh Sembilan triliun empat ratus tiga puluh lima miliar lima ratus tujuh belas juta delapan ratus delapan ribu Sembilan ratus enam puluh Rupiah)

Jumlah Pegawai 1.857 orang

NPWP 01.125.056.0.722.000

TDP 17.01.0.65.00001/BPPTSP-C/XII/2009

SITU Nomor: 503/2904/837.G/BPPTSP-C/VIII/2012

Produk

1. Simpanan (Dana Pihak ketiga) 2. Kredit (Pembiayaan)

3. Layanan Jasa Lainnya

Jumlah Kantor

Konvensional:

Kantor Pusat Non Operasional 1 Kantor Cabang (Dalam Negeri)

Konvensional 15

Kantor Cabang Pembantu (Dalam

Negeri) Konvensional 69

Kantor Kas Konvensional 58

Kegiatan Pelayanan / Fasilitas

Konvensional:

Payment Point 27

Kas keliling/kas mobil/kas terapung 13

ATM/ADM 200

(28)

25

Alamat (Kantor Pusat)

GEDUNG BPD KALTIM

Jl. Jend. Sudirman No. 33 Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda – Kalimantan Timur

Telepon (0541) 735500, 739563-67

Faximile (0541) 735580, 748632

Alamat website www.bankaltim.co.id

Email admin@bankaltim.co.id

Call Center (0541) 738877 / 0800 1 73 8877

UNIT USAHA SYARIAH

Nama UNIT USAHA SYARIAH BANK PEMBANGUNAN DAERAH

KALIMANTAN TIMUR

Sebutan Bankaltim Syariah

Dasar Hukum Pendirian

 Ijin Operasional No.8/7/DS tanggal 22 Desember 2006  Izin Prinsip dari Bank Indonesia No. 8/S/DS/Smr

tanggal 27 November 2006

Tanggal Beroperasi 27 Desember 2006

Alamat Jl. Ahmad Yani No. 31

Samarinda – Kalimantan Timur

Telepon (0541) 770567, 770699

Faximile (0541) 770599

Jumlah Kantor

Kantor Cabang (Dalam Negeri)

Syariah 2

Kantor Cabang Pembantu (Dalam

Negeri) Syariah 14

Kantor Kas Syariah 2

Kegiatan Pelayanan / Fasilitas

Payment Point 10

Layanan Syariah 26

Website www.bankaltim.co.id

Email admin@bankaltim.co.id

(29)

26

VISI, MISI & CORPORATE VALUES

VISI

Menjadi The True Regional Champion dari Kalimantan melalui Produk, Layanan dan Reputasi setara Bank Nasional

Penjelasan Visi:

Dalam menentukan visi, BPD Kaltim melihat secara jangka panjang dan berdasarkan pada cita-cita utama organisasi yang ingin dicapai pada tahun 2017 mendatang. Cita-cita untuk menjadi bank yang setara dengan bank-bank nasional serta menjadi bank pilihan utama masyarakat wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menjadi dasar dalam merencanakan, merancang dan menentukan langkah-langkah strategis yang akan dilakukan dalam 4 (empat) tahun ke depan.

Berdasarkan cita-cita utama pada tahun 2017 tersebut, BPD Kaltim merumuskan visi organisasi Menjadi The True Regional Champion dari Kalimantan melalui Produk, Layanan dan Reputasi setara Bank Nasional. The True Regional Champion merupakan tujuan untuk menjadi bank utama pilihan masyarakat Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sedangkan Produk, Layanan dan Reputasi Setara Bank Nasional menjadi suatu hal yang akan diusahakan BPD Kaltim dalam rangka meningkatkan kemampuan bersaing dengan bank-bank nasional lain.

MISI:

1) Berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan dan penentuan pembangunan ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

2) Menopang pengembangan pembangunan ekonomi di seluruh daerah Kalimantan.

3) Mendukung pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.

Penjelasan Misi:

(30)

27 Dalam lingkup wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, BPD Kaltim mempunyai misi untuk Berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan dan penentuan pembangunan ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Misi tersebut akan dicapai BPD Kaltim dengan cara aktif dalam menyalurkan pinjaman pada sektor UMKM, korporasi dan nasabah DI Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta berusaha menjadi bank utama penghimpun dana Pemerintah Daerah dan swasta.

Setelah sukses di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, BPD Kaltim akan mewujudkan misi yang lebih luas dalam regional Kalimantan dengan Menopang pengembangan pembangunan ekonomi di seluruh daerah Kalimantan. Misi ini diwujudkan dengan berpartisipasi dalam pembiayaan proyek-proyek pembangunan regional Kalimantan, terutama untuk proyek-proyek MP3EI yang telah direncanakan bagi koridor Kalimantan di tahun-tahun mendatang.

Setelah mampu berpartisipasi secara berkelanjutan dalam pembangunan Kalimantan, BPD Kaltim akan berusaha untuk mewujudkan misi secara nasional dengan Mendukung Pembangunan Ekonomi di Seluruh Wilayah Indonesia sambil terus menyempurnakan kedua misi sebelumnya. Dengan berpartisipasi dalam pembiayaan korporasi dan proyek secara nasional, maka diharapkan misi untuk ikut membangun ekonomi secara nasional ini dapat dipenuhi.

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, seluruh elemen BPD Kaltim mengimplementasikan 6 Corporate Values dalam kegiatan sehari-hari.

CORPORATE VALUES :

1) Championship, yaitu mempunyai semangat juang untuk selalu menjadi juara;

2) Creativity, yaitu kreatif dalam mengembangkan produk-produk perbankan;

3) Caring, yaitu memiliki rasa kepedulian dalam memberikan pelayanan kepada nasabah;

4) Character, yaitu meletakkan karakter sebagai basis pengembangan reputasi, baik institusi maupun perorangan;

5) Citizenship, yaitu mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai warga korporasi yang baik;

6) Customer Focus, yaitu menjadikan kepentingan nasabah sebagai dasar setiap kegiatan bisnis.

(31)
(32)

29

MILESTONE

1965

Diprakarsai oleh A. Moeis Hasan, selaku Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur, berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan Timur Nomor: 03/PD/64 tanggal 19 September 1964 atas persetujuan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor: 9/10/8-45 tanggal 01 April 1965. Setelah terbitnya Izin Usaha dari Menteri Urusan Bank Central/Bank Indonesia Nomor: Kep. 95/PBS/65 tanggal 21 September 1965. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur mulai beroperasi pada tanggal 14 Oktober 1965.

2002

Perda Nomor: 03/PD/64 telah mengalami beberapa kali perubahan hingga terakhir diatur dalam Peraturan Daerah Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tanggal 11 Februari 2002 dan berubah kembali melalui Perda Nomor 02 Tahun 2006 tanggal 26 April 2006 kemudian terakhir diubah dengan Peratuan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No. 02 Tahun 2010 tanggal 24 Mei 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Perubahan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Kalimantan Timur.

2003

Sesuai Surat Bank Indonesia Nomor: 5/48/KEP.DGS/2003 tanggal 13 November 2003, BPD Kaltim meningkat status operasionalnya menjadi Bank Umum Devisa.

2006

Melakukan ekspansi dengan membuka Unit Usaha Syariah sejak 27 Desember 2006 berdasarkan Izin Prinsip dari Bank Indonesia Nomor: 8/5/DS/Smr tanggal 27 November 2006 dan Izin Operasional Nomor: 8/7/DS/Smr tanggal 22 Desember 2006. BPD Kaltim menjadi salah satu Bank besar di Indonesia dengan aset lebih dari Rp 10 Triliun.

2008

Perubahan visi, misi, tagline dan Corporate Values BPD Kaltim dalam rangka realisasi Rencana Bisnis 2013-2017 dan menyambut perkembangan wilayah bisnis dengan hadirnya Kalimantan Utara. Logo BPD Kaltim 1965-1990

Logo BPD Kaltim 1991-2008

Sejak 14 Oktober 2008

2013

Pada 14 Oktober 2008 bersamaan dengan HUT ke-43 BPD Kaltim resmi meluncurkan logo baru, kombinasi logo typeyang mengolah huruf “BPD” dan teks “bankaltim”.

(33)

30

STRUKTUR ORGANISASI & PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF

Dalam menyikapi kebutuhan organisasi yang semakin berkembang seiring dengan intensitas bisnis dan usaha BPD Kaltim, terhitung sejak 21 Maret 2014 telah dilakukan restruktur organisasi BPD Kaltim berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Nomor 061/SK/BPD-PST/III/2014 tentang Struktur Organisasi Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Timur. Perubahan struktur organisasi BPD Kaltim terakhir dilakukan pada tahun 2011 dengan perubahan pada tahun 2013.

Dalam pelaksanaannya beberapa post masih dalam tahap penyesuaian, termasuk dalam hal penyebutan jabatan Direksi yang selama tahun 2014 belum disahkan melaui Surat Keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.

(34)

31

DEWAN PENGAWAS

SULAIMAN GAFUR Ketua Dewan Pengawas

Lahir di Teluk Bayur, Berau, 9 April 1952. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPD Kaltim sejak tahun 2012. Ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan dan Kepala Badan Pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (BP KIPI) Maloy serta Pj. Bupati Kutai Kartanegara pada 2009-2010.

IRIANTO LAMBRIE

Anggota Dewan Pengawas

Lahir di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan pada 15 Desember 1958. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Non-Independen BPD Kaltim sejak 2010 yang kemudian dilantik kembali untuk periode 2013-2016 pada 19 Maret 2013. Saat ini menjabat sebagai Pj. Gubernur Kalimantan Utara yang dilantik oleh Menteri Dalam Negeri pada 22 April 2013. Sebelum ditunjuk sebagai Pejabat Gubernur, Ia merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

SUGENG HARIYADI

Anggota Dewan Pengawas

Lahir di Surabaya pada tanggal 24 Februari 1963. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas BPD Kaltim sejak tahun 2009. Setelah menamatkan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, ia kemudian mengambil beberapa pendidikan antara lain Diploma of Education MGT di SACAE Australia, Diploma of Business Studies di Adelaide TAFE Australia, Master of Business Administration di The Huddersfield University, Inggris, dan mengambil gelar Doktor di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Kini ia juga aktif mengajar sebagai dosen di Universitas Mulawarman dan Politeknik Negeri Samarinda.

MARDEKSYAH BAJURIE Anggota Dewan Pengawas

Lahir di Berau pada tanggal 17 Agustus 1950 dan pernah menduduki jabatan Direktur Umum BPD Kaltim periode 1996-2000, Direktur Kepatuhan periode 2001-2005, Plt. Direktur Kepatuhan periode 2005-2006. Dilantik sebagai Anggota Dewan Pengawas Independen pada Februari 2014 menggantikan alm. Imam Supeno.

FAKHRUDDIN WAHAB

Ketua Dewan Pengawas Syariah

Lahir di Kota Bangun, 15 April 1962. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas UUS BPD Kaltim efektif sejak 2010. Tahun 2007-2009 menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan BAZ Prov. Kaltim. Tahun 2004-2007 sebagai wakil Ketua BAZ Prov. Kaltim. Tahun 2000-2009 sebagai Wakil Ketua MUI Provinsi Kaltim. Saat ini menjadi Imam Besar Islamic Center Samarinda. Ia merupakan alumnus Aligharh Muslim University (AMU) India pada tahun 1966.

MURSYID

Anggota Dewan Pengawas Syariah

(35)

32

DIREKSI

ZAINUDDIN FANANI DIREKTUR UTAMA

Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 5 Juli 2011. Memulai karir di dunia perbankan sebagai Kasie Kas Kantor BPD Kaltim Cabang Tenggarong pada Tahun 1981. Selanjutnya, pernah menduduki beberapa posisi seperti Pemimpin Cabang Pembantu Tanjung Selor pada 1989, Pemimpin Cabang Tanjung Selor pada 1994, Pemimpin Cabang Bontang pada 199-1999, Pemimpin Cabang Tanah Grogot pada 1999, Pemimpin Divisi SDM pada 2004 serta menjabat Direktur Kepatuhan pada 2007. Ia lahir di Tanjung Redeb pada 6 Mei 1960.

ISMUNANDAR AZIS DIREKTUR PEMASARAN

Lahir di Bulungan pada 24 Februari 1965. Menjabat sebagai Direktur Pemasaran BPD Kaltim menggantikan Amiruddin Shahak yang telah memasuki Masa Bebas Tugas dan dilantik pada 25 Februari 2014. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pemimpin Cabang Tanjung Redeb pada 2003, Pemimpin Divisi Kredit Korporasi & Sindikasi pada 2006 dan Pemimpin Cabang Utama Samarinda mulai tahun 2012 s.d 2014. Ia memulai karir di BPD Kaltim pada Tahun 1992.

APRIANSYAH DIREKTUR UMUM

Menjabat sebagai Direktur Umum sejak 11 Juni 2012. Kelahiran Sangkulirang pada 19 Juli 1959 ini, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran pada Tahun 2008 s.d 2012. Karir perbankannya dimulai sebagai pelaksana Bagian Dana Jasa di Cabang Balikpapan lalu sebagai pelaksana Bagian Perkreditan di Cabang Balikpapan pada tahun 1992. Pernah menempati beberapa posisi yakni Pemimpin Cabang Bontang pada 1999, Pemimpin Cabang Tenggarong pada 2004 dan Pemimpin Cabang Utama Samarinda pada 2005.

ROOSITA MARGARETHA DIREKTUR KEPATUHAN

(36)

33

Sebelum menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan Korporasi, ia menjabat sebagai Pemimpin Departemen Pendidikan & Pelatihan Divisi Human Capital. Lahir di Balikpapan pada 30 Mei 1977.

HASANUDDIN HM

PEMIMPIN SATUAN KERJA AUDIT INTERN (SKAI)

Pernah menempati posisi-posisi strategis selama berkarir di BPD Kaltim, antara lain pada tahun 1999 sebagai Pemimpin Kelompok SKAI Kantor Pusat dan tahun 2003 menjadi Pemimpin Cabang Sangatta. Lahir di Long Iram pada 6 Juli 1962.

ABDUL HARIS SAHILIN PEMIMPIN SEKRETARIAT PERUSAHAAN

Sejak bergabung di BPD Kaltim pada tahun 2000, ia telah menempati beberapa posisi sebelum menjadi Pemimpin Sekretariat Perusahaan, antara lain

sebagai Pemimpin Departemen Kesekretariatan dan Pemimpin Bidang Pelayanan Cabang Utama

Samarinda. Lahir di Banjarmasin pada 22 Oktober 1978.

SYAHRIL ACHLI

PEMIMPIN DIVISI BISNIS SYARIAH

Pernah menjabat sebagai Pemimpin Cabang Melak, Pemimpin Cabang Malinau, Pemimpin Cabang Sangatta, Pemimpin Cabang Syariah Samarindadan Pemimpin Divisi Unit Usaha Syariah sejak 2011. Lahir di Hambau, Kutai Kartanegara pada 12 April 1959.

SITI AISYAH

PEMIMPIN DIVISI TREASURY & INTERNASIONAL

Memulai karir di dunia perbankan pada 1986 sebagai pegawai honor di BPD Kaltim. Sebelum menjadi Pemimpin Divisi Treasury & Internasional, ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Ti & Akuntansi pada 2012 danPemimpin Cabang Utama Samarinda. Lahir di Samarinda pada 7 Juli 1967.

MUHAMMAD YAMIN PEMIMPIN DIVISI KREDIT KORPORASI & SINDIKASI

Memulai karir perbankan pada 1992, ia kemudian menempati beberapa posisi di BPD Kaltim antara lain Pemimpin Cabang Tenggarong, Pemimpin Cabang Balikpapan dan Pemimpin Cabang Jakarta. Lahir di Pare-pare, 10 April 1967.

HAIRUZZAMAN

PEMIMPIN DIVISI KREDIT UMKM & KONSUMER

Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kredit UMKM & Konsumer atau sebelumnya disebut Divisi Kredit Ritail dan UMKM sejak tahun 2011. Selama karirnya pernah pula memegang posisi Pemimpin Cabang Malinau, Pemimpin Cabang Tanjung Selor,

(37)

34 KOSASIH SABRAN

PEMIMPIN DIVISI PENGENDALIAN & PENYELAMATAN KREDIT

Lahir di Tarakan pada 3 Juli 1960, ia bergabung di BPD Kaltim pada 1988. Sebelum menjadi Pemimpin Divisi Pengendalian & Penyelamatan Kredit, ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Cabang Tanjung Selor, Pemimpin Cabang Bontang dan Pemimpin Cabang Balikpapan.

M. BASUQEI RAHMAD PEMIMPIN DIVISI UMUM

Memulai karir di dunia perbankan pada tahun 1991 sebagai pegawai honor BPD Kaltim. Sebelum menjabat sebagai Pemimpin Divisi Umum pada 2013, ia pernah menjadi Pemimpin Departemen Audit Cabang pada SKAI Kantor Pusat dan

Pemimpin Cabang Tideng Pale. Lahir di Samarinda, 08 April 1969.

AGUS RAMANTORO

PEMIMPIN DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI

Sebelum menjabat Pemimpin Divisi Teknologi Informasi, ia pernah menjadi Pemimpin Kelompok Aplikasi Kantor Pusat dan menjadi Kordinator

Kelompok Aplikasi Kantor Pusat. Bergabung dengan BPD Kaltim pada tahun 2005. Lahir di Jombang pada 20 Februari 1964.

ANDI HADIWIJAYA PEMIMPIN DIVISI HUMAN CAPITAL

Ia berpengalaman menjabat beberapa posisi strategis antara lain Pemimpin Cabang Penajam, Pemimpin Cabang Tanah Grogot, Pemimpin

Cabang Bontang hingga pada tahun 2012 menjadi Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia. Lahir di Banjarmasin pada 14 April 1964.

SUWARTO

PEMIMPIN DIVISI KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO

Bergabung dengan BPD Kaltim pada 1981, ia pernah menduduki beberapa jabatan antara lain Pemimpin Bidang Cabang Tenggarong dan

Pemimpin Kelompok Manajemen Risiko Kantor Pusat. Ia lahir di Klaten pada 21 Februari 1959.

YENNY ISRAWATI

PEMIMPIN DIVISI AKUNTANSI & KEUANGAN

(38)

35

PEMIMPIN-PEMIMPIN CABANG

MUHAMMAD EDWIN

Pemimpin Cabang Utama Samarinda

IKRO

Pemimpin Cabang Balikpapan

MUHAMMAD HIDAYAT

Pemimpin Cabang Jakarta

FATHURRAHMAN

Pemimpin Cabang Tana Paser

VIKY PUJO RAHMANTO

Pemimpin Cabang Tenggarong

AKHMAD JOSSAN

Pemimpin Cabang Tarakan

AMUNIANTOYO

Pemimpin Cabang Tanjung Redeb

MUHAMMAD FADRIAN NOOR

Pemimpin Cabang Tanjung Selor

SOFYAN AGUS

(39)

36

BASRAN

Pemimpin Cabang Nunukan

OSKA YORIS

Pemimpin Cabang Sangatta

SAYID MOHAMMAD HANAFIAH

Pemimpin Cabang Melak

ISKANDAR ZULKARNAIN

Pemimpin Cabang Malinau

DIKY ZULKARNAIN

Pemimpin Cabang Penajam

HARIS HARSONO

Pemimpin Cabang Tideng Pale

DHANI SETIA ADJI

Pemimpin Cabang Syariah Samarinda

ARMIWINSIH

(40)

37

BANTUAN & SPONSORSHIP

Selama tahun 2014, BPD Kaltim telah melaksanakan kegiatan-kegiatan bantuan dan sponsorship dengan total dana mencapai Rp 6.040.970.289,-.

Bantuan yang diberikan BPD Kaltim selama tahun 2014 didominasi oleh bidang sosial dengan share jumlah bantuan sebesar 81,4% atau mengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar 68%. Peningkatan jumlah bantuan ini salah satunya berasal dari kegiatan Peduli Kasih Orang Tua yaitu kegiatan cek kesehatan gratis bagi nasabah BPD Kaltim. Kegiatan Peduli Kasih Orang Tua dilaksanakan di hampir seluruh Kantor Cabang BPD Kaltim mulai Juni 2013.

Selain bantuan event sosial, BPD Kaltim juga memberikan perhatian untuk bidang pendidikan dengan share 7,99% dana bantuan tahun 2014. BPD Kaltim mendukung bantuan sarana dan prasarana pendidikan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta kegiatan-kegiatan pendukung pendidikan seperti bantuan pertukaran pelajar dan pengiriman delegasi untuk mengikuti konferensi di dalam maupun luar negeri. Hal ini sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) Bantuan dan Sponsorship BPD Kaltim yang mengatur bahwa kegiatan bantuan diperuntukkan bagi organisasi maupun individu dengan maksud memberikan kemudahan tanpa timbal balik secara langsung.

Jika dilihat dari jumlah event yang didukung BPD Kaltim, event-event olahraga mendominasi kegiatan sponsorship BPD Kaltim pada tahun 2014 dan 2013 yaitu masing-masing sebesar 54,72% dan 31,51%. Demikian pula jika dilihat dari biaya, sponsor BPD Kaltim pada event-event olahraga mencapai 78,82% dari total biaya sponsorship tahun 2014 atau meningkat 5,14% dari tahun 2013. Perhatian besar BPD Kaltim dalam bidang olahraga merupakan wujud semangat untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia daerah dalam rangka menuju Kalimantan Timur Maju 2018 serta mendukung salah satu visi Provinsi Kalimantan Timur untuk menjadi pusat kegiatan olahraga di Indonesia Bagian Timur.

8.14

81.4 1.16

4.65 4.65

Share

Bidang Bantuan

Berdasarkan Jumlah Event

Share

Bidang Bantuan

Gambar

Tabel 8.1.a dan 8.1.b (terlampir)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pada Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.. Banyak kendala yang penulis hadapi

Jika perusahaan pertama tersebut melakukan sesuatu yang mengecewakan konsumen atau jika pesaing mulai menawarkan nilai yang jauh lebih baik, risikonya adalah bahwa konsumen

Beban usaha mental merupakan indikator besarnya kebutuhan mental dan perhatian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktifitas, tidak tergantung terhadap jumlah pekerjaan

Kekurangan dari Map tracker ini adalah sangat diperlukan fasilitas internet untuk Penggunaannya, apabila tidak ada fasilitas internet aplikasi ini tidak berjalan sesuai

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN LOYALITAS KONSUMEN BAKSODI KOTA BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pemahaman tentang asas hukum dan norma hukum atau kaidah hukum, dapat dijelaskan bahwa asas hukum bukanlah merupakan aturan yang bersifat konkrit sebagimana

Kanigoro Rp 40,000,000.00 Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi/Kelompok Masyarakat Bidang Perikanan... NO NAMA PENERIMA ALAMAT PENERIMA