• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anatomi dan Substansi Perjanjian Pinjaman Luar Negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Anatomi dan Substansi Perjanjian Pinjaman Luar Negeri"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Anatomi dan Substansi

Perjanjian Pinjaman Luar

Negeri

Emmy Suparmiatun, SH, MPM

Biro Hukum

Kementerian PPN/Bappenas

(2)

Outline Paparan

 1. General Condition/Loan

Regulation

 2. Loan Agreement

(3)

Struktur Perjanjian

Terdiri dari Perjanjian Struktur 2 Tingkat dan Perjanjian Struktur 1 Tingkat

Perjanjian Struktur 2 Tingkat

 Perjanjian pinjaman luar negeri Indonesia dengan lembaga

multilateral maupun bilateral.

 Terdiri dari lebih satu dokumen, yakni General Conditions/Loan

Regulations dan Loan Agreement-nya itu sendiri.

Perjanjian Struktur 1 Tingkat

 Perjanjian pinjaman dengan Bank Komersial

 Terdiri dari satu dokumen saja (ketentuan-ketentuan umum

(4)
(5)

General Condition/

Loan Regulation

 Pengertian: ketentuan umum yang

berlaku bagi seluruh negara

anggota lembaga multilateral atau

 Ketentuan umum yang berlaku

(6)

 General dapat dirubah pada forum

tinggi seperti :

 Pertemuan tahunan (board of

directors) anggota lembaga multilateral

 Pertemuan pejabat tinggi

(7)

Obyek Pengaturan Dalam

General Condition/Loan

Regulation

1. Introductory Provision

2. Withdrawals

3. Project Loan Terms

4. Project execution

5. Cancellation, Suspension, Acceleration

6. Governing Law

7. Dispute Settlement

8. Force Majeure

9. Amandment

10. Efeectiveness; Termination

(8)

1. Introductory Provision

 Merupakan bagian pendahuluan yang harus

ada dalam sebuah General Condition/Loan Regulation

 Bagian ini terdiri dari:

 Purpose

 Application of general Condition/Loan Regulation  Inconsistency with Loan Agreement

 Definitions

(9)

 Purpose memuat tujuan dibuatnya General

Condition/Loan Agreement

 Application of General Condition/Loan

Agreement memuat ruang lingkup berlakunya General Condition/Loan Agreement

 Inconsistency with Loan Agreement memuat

ketentuan bahwa apabila terdapat perbedaan antara ketentuan dalam General

(10)

 References; Heading berisi

pernyataan bahwa Judul Pasal, Bagian, dan Lampiran hanyalah sebagai referensi saja, tidak

(11)

2. Withdrawals

 Bagian ini mengatur tentang tata cara

penarikan pinjaman dan segala persyaratannya

 Pada bagian ini, hindari persyaratan

yang samar dan multiprestasi seperti :

 Satisfy (sebaiknya ganti dengan be

submitted to)

 by notice to borrower (sebaiknya diganti

(12)

3. Project Loan Terms

 Bagian ini mengatur tentang pembukaan Loan

Account, mata uang yang digunakan dalam

pinjaman, bunga (interest), biaya lain

(Commitment Charge & Front-end Fee),

pembayaran kembali (Repayment),

pembayaran sebelum waktunya (Prepayment), pembayaran kurang dari yang seharusnya

(Partial Payment), tempat pembayaran (Place

of Payment), dan mata uang yang digunakan

(13)

4. Project Execution

Bagian ini berisi kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan peminjam terkait dengan pelaksanaan proyek, seperti:

 Land Acquisition and Resettlement Action Plan

(LARAP);

 Asuransi;

 Penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan

barang;

(14)

5. Cancellation; Suspension;

Acceleration

 Merupakan ketentuan yang membuka

peluang yang sama bagi para pihak untuk melakukan pembatalan pinjaman

(cancellation).

 Hal yang harus diperhatikan adalah adanya

ketentuan yang menyatakan bahwa pemberi pinjaman dapat menunda (suspension) atau membatalkan

(cancellation) pinjaman seluruhnya atau sebagian (in a whole or in a part). Hal ini dapat menyulitkan pelaksanaan

(15)

6.Governing Law

 Pilihan hukum (Governing Law)

menurut Hikmahanto Juwana adalah ketentuan tentang hukum yang

harus diberlakukan oleh pengambil putusan (hakim atau arbiter) dalam menyelesaikan sengketa dan juga hukum yang digunakan untuk

(16)

7. Dispute Settlement

 Merupakan choice of forum bila

terjadi sengketa.

 Pilihan forum dapat berupa :

 penyelesaian melalui pengadilan

(17)

8. Force Majeure

 Force Majeure atau Keadaan Kahar

adalah keadaan yang mengakibatkan salah satu pihak tidak dapat

melaksanakan kewajibannya karena keadaan di luar kemampuan/

kekuasaannya. Atas kejadian tersebut, para pihak tidak dapat menuntut

ataupun dituntut untuk membayar

(18)

9. Amandment

 General Conditions/Loan

Regulations harus memberikan peluang bagi para pihak untuk melakukan perubahan atas Loan Agreement yang sedang

dilaksanakan untuk

(19)

10. Effectiveness;

Termination

 Persyaratan efektifnya Loan Agreement

adalah setelah pemberi pinjaman puas (satisfy) dengan legal opinion yang

diberikan oleh peminjam dan terpenuhinya persyaratan yang secara specifik di atur

dalam Loan Agreement

 Jika sampai jangka waktu tertentu,

persyaratan efektif loan agreement belum dipenuhi, maka loan tersebut dapat

(20)

11. Miscellaneous

Provisions

Merupakan ketentuan tambahan seperti :  Confidentiality & Disclosure

Mengatur keharusan menyimpan rahasia atas segala hal yang terkait dengan Loan Agreement.

Notices and Requests

Alamat untuk menyampaikan berbagai pemberitahuan, dan cara pemberitahuan

Part of The Agreement

(21)

11. Miscellaneous Provisions

(lanjutan)

Language

Perlu diatur tentang bahasa resmi yang

digunakan (misalnya bahasa Inggris) serta diperbolehkannya Loan Agreement dan

dokumen lain yang terkait diterjemahkan ke

dalam bahasa yang dibutuhkan oleh peminjam.

Duplicate

Perlu dimuat klausul yang menyatakan bahwa Loan Agreement dan dokumen lainnya dibuat dalam beberapa duplikat (minimal dua),

(22)
(23)

Pengertian

Loan Agreement yang merupakan turunan dari General

Conditions/Loan Regulations

berisikan hal-hal khusus terkait dengan pelaksanaan

(24)

Anatomi Loan Agreement

1. Judul Loan Agreement

2. Nomor Loan Agreement

3. Preamble

4. Relation to General Condition/Loan Regulations

5. Definitions

6. References; Headings

7. Loan

8. Program/Project

9. Procurement

10. Effectiveness

11. Representative; Addresses

12. Closing & Signature

(25)

1. Judul Loan Agreement

 Judul merupakan unsur penting

identitas suatu Loan Agreement

(26)

2. Nomor Loan Agreement

 Nomor merupakan identitas yang

digunakan untuk membedakan suatu Loan Agreement dengan

Loan Agreement lain. Di samping itu penomoran terkait dengan

(27)

3. Preamble

 Bagian ini merupakan bagian

pembukaan yang terdiri dari:

 Tanggal Ditandatangani Loan

Agreement

 Identitas Para Pihak

 Tujuan Dibuatnya Loan Agreement

 Latar Belakang

(28)

4. Relation to General

Condition/Loan Regulations

 Hal-hal yang harus dinyatakan pada bagian

ini adalah sebagai berikut:

 Ketentuan dalam General Conditions/Loan

Regulations berlaku untuk Loan Agreement ini.

 General Conditions/Loan Regulations merupakan

satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Loan Agreement.

 Bila terjadi perbedaan antara General

Conditions/Loan Regulations dengan Loan Agreement, maka yang digunakan adalah

(29)

5. Definition

 Hal penting yang harus

dicantumkan dalam bagian ini

adalah pernyataan bahwa definisi atas terminologi dalam General

Conditions/Loan Regulations berlaku pula untuk Loan

(30)

6. References; Headings

 Bagian ini berisi pernyataan bahwa

judul Pasal, Bagian, dan lampiran hanyalah sebagai referensi saja, tidak digunakan untuk bahan

(31)

7. Loan

 Unsur ini berisi jumlah uang

pinjaman serta besaran bunga dan biaya lainnya

 Pada umumnya pemberi pinjaman

meminta agar uang pinjaman digunakan untuk membiayai

(32)

8. Program/Project

 Unsur ini berisi pernyataan

kesungguhan para pihak untuk melaksanakan kegiatan/proyek/ program yang dibiayai dari

(33)

9. Procurement

 Pada umumnya pemberi pinjaman

meminta pelaksanaan

kegiatan/proyek/ program

menggunakan sistem dan prosedur pengadaan barang/jasa milik

(34)

10. Effectiveness

 Unsur ini mengatur syarat tambahan

efektifnya Loan Agreement.

 Sebagaimana yang dipaparkan di atas

tadi bahwa General Conditions/Loan Regulations mengatur persyaratan

efektif yakni adanya legal opinion dan syarat tambahan yang akan diatur

(35)

11. Representative;

Addresses

 Unsur ini berisi alamat

korespondesi para pihak yang

digunakan untuk menyampaikan pemberitahuan dan hal-hal

(36)

12. Closing & Signature

 Pada bagian ini harus memuat

pernyataan bahwa wakil para pihak yang menandatangani adalah wakil yang sah dan berwenang

menandatangani perjanjian. Nama, jabatan, dan tandatangan wakil

(37)

13. Annexes, Schedule, and

Appendix

 Merupakan lampiran-lampiran

yang berisi uraian berbagai hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan Loan Agreement seperti uraian definisi, uraian

(38)
(39)

 Taxes & Custom

 Waiver of Sovereign Immunities

 Dokumen lain yang terkait

 Antikorupsi

(40)

Taxes & Custom

 Pajak dan bea masuk harus sesuai

dengan regulasi di Indonesia

 Untuk proyek pemerintah

(tercantum dalam APBN) bebas pajak, sedangkan untuk supplier selain supplier utama tetap

(41)

Waiver of Sovereign

Immunities

 Undang undang Nomor 1 Tahun

2004 tentang Perbendaharaan

Negara menyatakan bahwa pihak manapun dilarang melakukan

(42)

Dokumen lain yang terkait

 Dalam Agreement biasanya terdapat

dokumen-dokumen lain yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan program/proyek (merupakan rujukan) antara lain Procurement Guidelines, Resettlement, Disbursement Guidelines, Anticorruption

Guidelines, Land Acquisition Guidelines

 Perlu diperhatikan kalimat yang menyatakan

bahwa dokumen tersebut telah diamandemen dari waktu ke waktu (harus dicermati

(43)

Antikorupsi

 Indonesia sudah meratifikasi perjanjian

internasional yang terkait dengan anti korupsi

 Biasanya lender meminta hak untuk

menginvestigasi secara langsung.

 High call (permintaan pertama): jika terjadi

dugaan korupsi, maka hal ini harus

dikomunikasikan dengan aparat RI yang

(44)

Terorisme

 Isu-isunya sangat umum dan sangat

tidak bisa dipastikan ukuran

(parameter) dalam pelaksanaannya.

 Jangan sampai isu terorisme dikaitkan

dengan cancelation, suspended

 Contoh : Beasiswa.

 Kita tidak bisa memastikan bahwa

(45)

Referensi

Dokumen terkait

• If you need to cross the tracks, the only safe place to cross is at a designated public crossing with a crossbuck, flashing red lights or a gate.. If you cross at any

Oleh karena itu, akan lebih baik apabila model pembelajaran pengembangan motorik kasar yang dilakukan oleh anak terencana, sehingga kemampuan motorik kasar anak

Prodi Biomedika dan Prodi Teknologi Pasca Panen yang memerlukan penyiapan fasilitas pengajaran dan laboratorium. Selain itu, ITB memerlukan pengembangan fasilitas pendidikan

Adapun hal yang dapar direkomendasikan oleh penulis terkait pembahasan ini adalah mengingat pentingnya fungsi pra penuntutan untuk mempersiapkan dan menentukan suatu berkas

perkotaan nasional melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan pengembangan

9 JIB-IJI/17/2016 Lisna Sandora, S.Sos., M.Pd KAFA`AH : Jurnal Ilmiah Kajian Gender IAIN Imam Bonjol Padang. 10 JIB-IJI/19/2016 M Amin Nurdin Jurnal Ilmu Ushuluddin:

Satu kajian sistematik telah dijalankan di Negeri Perak, Riau, Aceh, dan Sumatera Utara, Indonesia dari Mei-Jun 2007, November 2007 dan Mac 2008 untuk

Kepada peserta yang memasukkan penawaran, yang berkeberatan atas hasil Pemilihan Langsung ini, dapat menyampaikan sanggahan.. secara elektronik melalui aplikasi SPSE