• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rhino Javantropics : Perancangan Busana Siap Pakai dengan Inspirasi Badak Jawa dan hutan Hujan Tropis Ujung Kulon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rhino Javantropics : Perancangan Busana Siap Pakai dengan Inspirasi Badak Jawa dan hutan Hujan Tropis Ujung Kulon."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Krinsten Maranatha

ABSTRAK

“Rhino Javantropics” adalah koleksi busana siap pakai yang terinpirasi dari hutan hujan tropis Taman Nasional Ujung Kulon dan satwa endemiknya yakni Badak Jawa. Badak Jawa sebagai salah

satu satwa yang dikenal dengan masalah kelangkaannya telah menjadi bagian utama dari wilayah

konservasi ini. Topik tersebut kemudian dipadukan dengan inspirasi pendukung dari tren 2015/2016 “Re+habitat” sub tema Prolific yang juga benuansa alam tradisional untuk memperkuat konsep yang mendasari pengerjaan tugas akhir.

Koleksi ini mengilustrasikan hutan hujan tropis Kepulauan Ujung Kulon yang menjadi

satu-satunya habitat Badak Jawa saat ini melalui teknik reka bahan sablon dan sulam. Teknik tersebut

dipilih untuk menghasilkan penggambaran yang detail dan juga menampilkan kesan crafty yang

merupakan ciri khas dari sub tema Prolific. Sebagai proses finalisasi, kedua teknik tersebut dipadukan

dengan aksen sapuan kuasan tangan untuk memberikan kesan yang detail dan mengurangi unsur flat

dari hasil visual.

Bahan yang dipilih adalah Linen Flax dan Bluster untuk mendukung kesan kaku dari siluet

yang dibuat sedemikian menyerupai karakter fisik dari sumber inspirasi yaitu Badak Jawa. Garis-garis

kerutan pada permukaan badannya yang dapat dikatakan sidik jari bagi manusia diterjemahkan dalam

potongan, lipatan, dan layering yang unik pada pada setiap rancangan. Meskipun begitu koleksi ini

juga tetap dibuat modern dan juga mengikuti tren yang sedang berlangsung.

Koleksi busana ready to wear yang dihasilkan ditujukan bagi pria dan wanita khususnya

kalangan atas, seorang public figure atau tokoh yang menjadi sorotan masyarakat dengan kisaran

18-25 tahun. Sehingga masyarakat luas dapat mengetahui realita kelangkaan satwa dan tertarik untuk ikut

ambil bagian dalam usaha penyelamatannya.

(2)

ii Universitas Krinsten Maranatha

ABSTRACT

“Rhino Javantropics” is a ready-to-wear fashion collection which is inspired by Ujung Kulon National Park tropical rainforest and its endemic animal, Javanese Rhino. The Javanese Rhino as

the main part of this conservation park is a rare species. This fact is then combined with a supporting inspiration of the 2015/2016 “Re+habitat” trend and its sub-theme of Prolific, which has a traditional and natural nuance to strengthen the concept that becomes the foundation of this thesis.

The collection illustrates Ujung Kulon islands rainforest which is the only habitat for the

Javanese Rhino through screen printing and embroidery fabrication. This technique is chosen to

produce a detail description and crafty impression that characterize the sub-theme of Prolific. As the

finalization process, both techniques are combined with hand-painting brush accent to give a detail

impression and reduce visual flatness aspect.

The material used is linen flax and bluster to support the stiff impression of the silhouette that

resembles the physical characteristic of the Javanese Rhino. Wrinkle lines on the surface of its body

that resembles to human finger print is interpreted in a unique cutting, fold

The produced ready-to-wear fashion collection is intended for especially upper class male

and female or public figure whose age is between 18-25 years old. It also aims to raise awareness of

the people of the reality of this rare animal and hopefully they can contribute in the conservation

effort.

(3)

iv Universitas Krinsten Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah………..2

1.3 BatasanMasalah………3

1.4 Tujuan Perancangan………..3

1.5 Metode erancangan………...4

1.6 Sistematika Penulisan………...5

BAB II LANDASAN TEORI ………6

2.1 Teori Fashion (Mode) ………..6

2.1.1 Pengertian Fashion………...………...6

2.1.2 Pengertian Tren..………..……….7

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI……….30

3.1 Trend Forecasting 2015/2016: “Re+Habitat” ………30

3.1.1 Veracious………...……….30

3.2 Taman Nasional Ujung Kulon………32

3.2.1 Flora…………...……….33

3.2.2 Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) ……….38

BAB IV KONSEP PERANCANGAN……….41

4.1 Perancangan Umum………41

4.1.1 Image Board………....41

4.1.2 Konsep………42

4.1.3 Koleksi Desain. ………..42

(4)

v Universitas Krinsten Maranatha

4.2.1 Desain I………44

4.2.2 Desain II………...45

4.2.3 Desain III……….46

4.2.4 Desain IV………...…….47

4.3 Perancangan Detail……….48

4.3.1 Sablon……….48

4.3.2 Lukis Media Cat Akrilik……….51

4.3.3 Sulam………..51

BAB V PENUTUP………...53

5.1 Kesimpulan………53

5.2 Saran………..53

DAFTAR PUSTAKA……….55

(5)

vi Universitas Krinsten Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.5 Metode perancangan………...………4

Gambar 2.2.1 Siluet busana berdasarkan letak garis pinggang……...………..8

Gambar 2.2.2.1 Detail busana couture Oscar Carvallo Spring 2013) ……….…..10

Gambar 2.2.2.2 Koleksi busana ready to wear (Donna Karan Spirng 2015)………...10

Gambar 2.2.2.3 Toko busana produksi massal ………...11

Gambar 2.4.1.1 Serat polyester ……….…..14

Gambar 2.4.1.2 Rami (linen)………..14

Gambar 2.4.1.3 Serat sutra (alami)………..……...15

Gambar 2.4.1.4 Serat nilon (sintetis)………..15

Gambar 2.5.1.1 Running stitch………...17

Gambar 2.5.1.2 Spiral couching………...18

Gambar 2.5.1.3 French knot………...18

Gambar 2.5.1.4 Feather stitch………18

Gambar 2.5.2.1 Proses sablon manual………....20

Gambar 2.5.2.2 Mesin DTG……….……..20

Gambar 2.5.2.3 Mesin heatpress………....21

Gambar 2.5.2.4 Hasil sablon tinta foaming (puff)………..22

Gambar 2.5.2.5 Hasil sablon foil transfer………...23

Gambar 2.5.3.1 Aplikasi cat akrilik………....24

Gambar 2.6.1 Roda warna Brewster………....27

Gambar 3.1.1 Buku Re+habitat Trend Forecasting 2015/2016………...31

Gambar 3.1.1.1 Prolific, Buku Re+habitat Trend Forecasting 2015/2016…………...31

Gambar 3.2.1 Semenanjung Ujung Kulon………...32

Gambar 3.2.2 Pemetaan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon………...33

Gambar 3.2.1.1 Ficus variegate………..34

Gambar 3.2.1.2 Bridelia Glauca………...34

Gambar 3.2.1.3 Corypha elata………....35

Gambar 3.2.1.4 Bischofia javanica……….…35

Gambar 3.2.1.5 Pterospermurn javanicum……….…36

Gambar 3.2.1.6 Daemonorops melanochaetes ………...37

Gambar 3.2.1.7 Schima Wallichii………...………....37

Gambar 3.2.2.1 Badak Jawa………...…38

Gambar 3.2.2.2 Infografis Badak Jawa………...40

Gambar 4.1 Image Board Rhino Javantropics………...41

Gambar 4.1.3 Koleksi desain Rhino Javantropics………...43

Gambar 4.2.1 Desain I……….44

Gambar 4.2.2 Desain II………....45

Gambar 4.2.3 Desain III………...46

Gambar 4.2.4 Desain IV………..47

Gambar 4.3.1.1 Motif sablon Badak Jawa………..48

Gambar 4.3.1.2 Alternatif warna motif sablon Badak Jawa 1………49

Gambar 4.3.1.3 Alternatif warna motif sablon Badak Jawa 2………49

Gambar 4.3.1.4 Alternatif warna motif sablon Badak Jawa 3 ………...50

Gambar 4.3.1.5 Alternatif warna motif sablon Badak Jawa 4………50

Gambar 4.3.2.1 Motif sablon + cat akrilik………..51

Gambar 4.3.3.1 Sulam pada motif vektor badak jawa (running stitch)………..52

(6)

vii Universitas Krinsten Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Mindmap...57

Lampiran B Rincian Ukuran Model...58

Lampiran C Pola...59

Lampiran D Rincian Harga...74

Lampiran E FotoBusana...77

Lampiran F Material...82

Lampiran G Reka Bahan Tekstil...83

Lampiran H Proses Pembuatan...84

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan kekayaan alam tropis yang tak ternilai harganya dan dipandang di dunia internasional. Tidak sedikit dari wilayahnya ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), salah satunya adalah Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau. Penetapan ini adalah sebagai tindakan menjaga daerah agar tetap berkondisi sesuai ekosistem asli, di lain pihak juga sebagai daya tarik wisata. Berbagai kegiatan manusia di daerah ini nyatanya tidak selalu menjaga konsep pelestarian, bahkan terkadang juga bisa berakibat merusak ekosistem asli.

Kekayaan flora dan fauna kawasan Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti pada pertengahan abad ke-19. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan wilayah konservasi hutan hujan tropis dataran rendah di ujung barat daya Pulau Jawa yang terdiri dari ekosistem daratan, ekosistem laut, dan ekosistem rawa. Kawasan ini menjadi rumah bagi ratusan spesies flora dan fauna tropis yang khas.

Salah satu spesies yang menjadi bagian utama dari Ujung Kulon adalah Badak Jawa, merupakan satwa endemik Indonesia dengan jumlah populasinya yang sangat kecil dan termasuk kategori sangat terancam (critically endangered) pada daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature). Menurut data dari Taman Nasional Ujung Kulon populasi mamalia ini di alam liar pada tahun 2013 berjumlah lima puluh delapan ekor, menjadikan satwa ini sebagai salah satu mamalia paling langka di bumi. Penyebab utama berkurangnya populasi sejak tahun 1970-an adalah perburuan liar demi mendapatkan cula badak untuk obat-obatan tradisional yang dipercaya mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

(8)

2 Universitas Kristen Maranatha koleksi busana siap pakai ini. Agar dalam pengolahannya tema ini dapat menjadi koleksi yang sesuai dengan perkembangan fashion maka perancang menggabungkannya dengan sub tema Prolific dari Trend Forecasting 2015/2016: Re+habitat sebagai sumber inspirasi pendukung. Sub tema ini dipilih untuk memperkuat konsep alam yang masih natural dengan pengolahan reka bahan sederhana. Tingginya perhatian publik akan industri fashion di Indonesia beberapa tahun belakang ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang yang baik untuk menarik perhatian masyarakat akan wilayah konservasi Taman Nasional Ujung Kulon. Dengan menunjukkan keindahan dan keunikannya melalui koleksi diharapkan dapat memperlihatkan kepada masyarakat awam permasalahan situs cagar alam, salah satunya Ujung Kulon. Koleksi busana siap pakai yang dihasilkan ditujukan bagi pria dan wanita khususnya kalangan atas ataupun public figure, tokoh yang menjadi sorotan masyarakat dengan kisaran usia 18-25 tahun. Sehingga dengan mereka mengenakan busana ini, diharapkan masyarakat luas dapat mengetahui masalah yang dihadapi dan tertarik untuk ikut ambil bagian dalam usaha penyelamatannya.

1.2 Identifikasi Masalah

Permaasalah utama dari perancangan koleksi ini yaitu:

1. Menuangkan keindahan dan keunikan Taman Nasional melalui kesatuan koleksi busana ready to wear deluxe.

(9)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian masalah di atas maka dapat ditetapkan batasan masalah sebagai berikut:

1. Siluet busana dibuat berdasarkan sumber inspirasi, yaitu Badak Jawa dan keadaan habitat aslinya yang juga disesuaikan dengan karakter target pasar koleksi ini.

2. Nuansa warna yang digunakan adalah warna abu-abu dengan nuansa warna hijau dan coklat sebagai penggambaran hutan hujan tropis, dan warna merah-jingga.

3. Menggunakan material dengan karakter kaku dan bertekstur.

4. Penggambaran hutan hujan tropis melalui kombinasi reka bahan sulam dan sablon.

5. Koleksi busana siap pakai ini ditujukan untuk pria dan wanita kalangan atas berusia 16-30 tahun yang peduli akan isu sosial di sekitarnya dan berkemauan untuk mengekspresikannya seperti public figure, artis. Digunakan untuk event khusus yang berhubungan dengan lingkungan hidup maupun sebagai busana casual.

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan koleksi ini adalah:

1. Usaha sosialisasi melalui bidang fashion dengan menampilkan keunikan dan keindahan Taman Nasional Ujung Kulon busana ready to wear sehingga dapat dikenal lebih luas di masyarakat luas dan terdorong untuk ikut mengambil bagian dalam pelestariannya.

2. Menghasilkan koleksi busana ready to wear bagi kalangan atas atau public figure untuk keperluan cara terkait lingkungan hidup maupun penggunaan

(10)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Metode Perancangan

Metode dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pra-produksi yang merupakan langkah awal dalam proses perancangan, kemudian dilanjutkan ketahap produksi pembuatan koleksi dan pasca produksi yang merupakan tahap akhir adalah proses perancangan yang masing-masing dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 1.5 Metode perancangan

(11)

5 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan terdiri dari lima bab pembahasan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, berisikan gambaran umum tema dan proses pengerjaan tugas akhir yang terdiri dari latar belakang konsep, identifikasi masalah, menjelaskan batasan masalah busana, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, berisikan teori dasar yang terkait langsung pada konsep desain perancangan sebagai penunjang karya yang bersumber dari buku maupun website yang terpercaya.

BAB III OBJEK STUDI PERANCANGAN, berisikan deskripsi tentang daerah konservasi Taman Nasional Ujung Kulon yang digunakan pada desain busana dan pembahasannya secara mendalam.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN, berisikan penjelasan secara mendetail mengenai proses perancangan secara bertahap dan komprehensif.

(12)

53 Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui proses produksi “Rhino Javantropics”, maka tercapailah tujuan

awal dari perancangan koleksi ini yaitu mengilustrasikan keindahan hutan tropis Taman Nasional Ujung Kulon yang dibuat dengan teknik sablon, lukis, dan sulam. Pemilihan teknik sablon manual ketimbang teknik digital ini membuat hasil akhir yang diperoleh lebih natural dan sangat mengena pada kesan crafty. Selain itu tambahan reka bahan sulam juga memberi aksen tiga dimensi, tidak hanya sekedar lukisan flat saja.

Proses pembuatan setiap rancangan mulai dari pemilihan bahan, pembuatan pola, hingga proses penjahitan dilakukan dengan sedemikian rupa untuk memperoleh koleksi yang unik dengan potongan, siluet, dan reka bahan yang tidak umum, tetapi tetap terlihat modern.

5.2 Saran

Berdasarkan keseluruhan proses yang dilalui penulis dalam membuat koleksi

“Rhino Javantropics” terdapat beberapa saran yang dapat diberikan guna

meningkatkan kualitas perancangan untuk ke depannya. Dalam penyusunan konsep diperlukan data yang akurat agar dalam mengkomunikasikan tujuan dari koleksi ini tidak terdapat kesalahan informasi dan juga detail tentang objek studi sehingga dalam proses perancangan eksplorasi dapat dilakukan lebih luas. Dalam keseluruhan proses perancangan yang sudah dilakukan terdapat beberapa kendala, yaitu:

1. Pada proses pembuatan motif sablon, terdapat kesulitan untuk menghasilkan vector yang dapat menggambarkan image Badak Jawa dengan baik.

2. Saat proses pencampuran warna cat sablon terdapat kesulitan untuk mendapatkan warna yang diinginkan dan sesuai.

(13)

54 Universitas Kristen Maranatha 1. Tekstur cat sablon perlu diperhatikan pada saat pencampuran warna, cat sebaiknya tidak terlalu kental agar hasil sablonan tidak terlalu tebal dan juga terlalu encer yang dapat mengakibatkan cat meleber di kain.

2. Seluruh proses pengolahan reka bahan baik sablon maupun sulam sebaiknya dilakukan setelah pemotongan kain membentuk pola dan sebelum proses penjahitan untuk memudahkan proses kerja.

(14)

55 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Barnard, Malcolm. 1996. Fashion as Communication. London: Routledge.

Baugh, Gail. 2011. The Fashion Designer’s Textile Directory: The Creative Use of Fabrics in Design. Thames and Hudson.

Blake, Weldon. 1997. Acrylic Panting: A Complete Guide. Toronto: General Publishing Company, Ltd.

Bleicher, Steven. 2011. Contemporary Color:Theory and Use. Canada-USA: Cengange Learning.

Boentarto. 2011. Cetak Sablon untuk Pemula. Jakarta: Niaga Swadaya.

Davis, Fred. 1988. Fashion, Culture, and Identity. Chicago: Chicago Press.

Dinerstein, Eric. 2003. Return of the Unicorns. New York: Columbia University Press.

Gale, Colin, and Kaur, Jasbir. 2002. The Textile Book. New York: Bloomsbury Academic.

Noe’man, Irvan A., M.ID, dkk. 2015. Trend Forecasting 2015/2016Re+Habitat.

Jakarta: BDA+Designs.

Strauss, Mitchell. 2007. Changing Fashion: A Critical Introduction to Trend Analysis and Meaning. Oxford: Berg

Wadeell, Gavin. 2009. How Fashion Works: Couture, Ready-to-Wear and mass production. Oxford: Blackwell Publishing.

SITUS WEBSITE

Admin. 2009. Tentang Taman Nasional Ujung Kulon. https://www.ujungkulon.org

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) pendekatan PBL menggunakan modul dan buletin memiliki pengaruh lebih baik daripada pendekatan konvensional dalam prestasi

Merancang upaya yang harus dilakukan pihak penyedia RTH-Kota berdasarkan keinginan penduduk (partisipan FGD). Upaya tersebut merupakan jawaban dari pertanyaan: apa

Pengambilan contoh air, sedimen, dan bentos dilakukan pada 15 lokasi stasiun pengamatan yang dikelompokkan 3 lokasi, yaitu perairan sungai (sekitar lokasi penambangan),

Sehingga metode Distribution Requirement Planning dipilih untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan distribusi produk pada tahun selanjutnya ke empat kota tujuan

Kristal protein yang bersifat insektisida ini sebenarnya hanya protoksin yang jika larut dalam usus serangga akan berubah menjadi polipeptida yang lebih pendek sehingga

Menurut Ostrom (2005), dalam teori analisis kelembagaan, penyederhanaan asumsi sering dilakukan bahwa Para Partisipan Otoritas tindakan Posisi tertentu Informasi

tertentu untuk ditonjolkan dari pada fakta yang lain, walaupun hal itu merugikan pihak lain, menempatkan sumber berita yang satu lebih menonjol dari pada sumber yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Penerapan SSK (Strategi Sanitasi Kota) Blitar dalam perspektif pembangunan berwawasan lingkungan pada