• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Keberhasilan Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Keberhasilan Belajar"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP

KEBERHASILN BELAJAR

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan yang diempu oleh Dr.H.Maman Rusmana,M.Pd

Disusun oleh Hasna Khoerotun Nisa ( 13222022 ) Kelas l _B B.Inggris

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN ( STKIP )

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat kepada kita semua berupa kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa ada halangan yang bermakna.

Makalah ini membahas tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Belajar. Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan.

Pada umumnya makalah ini membahas tentang factor factor yang memepengaruhi keberhasilan belajar, tolak ukur keberhasilan dalam belajar, dan pengaruh orang tua dan lingkungan keluarga dalam hasil belajar siswa .

Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini. Baik itu bantuan moril maupun materil. Semoga Allah membalasnya dengan berlipat ganda.

Penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan materi maupun sistematikanya. Dan saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dengan keterbatasan ilmu yang pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan masukan yang bersifat konstruktif berupa kritik, saran maupun pendapat dari semua pihak.

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya, maupun bagi para pembaca umumnya. Amiinnn

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Makalah

Bab II : Pembahasan

A. Indikator keberhasilan belajar B. Mengukur keberhasilan belajar C. Cara Orang tua memahami sikap anak

D. Sikap orang tua yang harus dihindari kepada anak E. Sukap orang yang harus dilakukan kepada anak

Bab III : Penutup A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

(4)

A. Latar Belakang

Guru sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap usaha pendidikan dengan pengajaran. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pembelajaran, khususnya mengenai masalah kurikulum dan peningkatan sumber daya yang dimiliki oleh siswa yang dihasilkan oleh pembelajaran yang sering bermuara pada faktor kemampuan guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru dituntut untuk senantiasa berperan aktif dan eksis dalam dunia pendidikan.

Sehubungan dengan prestasi belajar siswa, keahlian dan kepribadian guru merupakan salah satu faktor yang sangat berperan sekaligus menjadi loncatan bagi siswa untuk meraih keberhasilan khususnya prestasi baik dari segi analisis maupun kemampuan mendayagunakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Di samping itu semua, Pendidikan tidak hanya bisa diperoleh dari lembaga formal tapi bisa juga lewat pendidikan non formal. Anak atau bayi yang baru lahir pun ternyata sudah mengenyam pendidikan yaitu menangis. Menangis adalah sebuah bukti bahwa berfungsinya jasmani serta rohani bayi tersebut. Ketika umur mereka bertambah, barulah mereka akan memperoleh pendidikan melalui sekolah. Disana anak-anak akan belajar banyak dari guru, teman-teman maupun lingkungan sekolah mereka. Meskipun anak-anak telah bersekolah, orang tua tak lantas melepaskan tanggung jawabnya untuk tetap mengawasi pergaulan anaknya dan membimbing serta mendampingi anaknya ketika belajar di rumah.

(5)

Tidak sedikit pula banyak kasus yang muncul bahwa keberhasilan belajar atau prestasi seorang anak juga sangat dipengaruhi oleh bimbingan orang tua. Ketika orang tua senantiasa mengontrol proses kegiatan belajar anaknya, maka akan timbul di dalam diri anak tersebut sebuah motivasi positif yang dapat mendorong untuk rajin belajar. Anak tersebut juga tidak akan merasa sendirian dalam menanggung beban pelajaran dan tugas sekolah karena disamping mereka selalu ada orang tua yang mendampingi mereka.

Betapa pentingnya peran orang tua dalam menunjang keberhasilan seorang anak. Oleh karena itu saya pada kesempatan saya akan membahas “Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Belajar.”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatasa dapat saya simpulkan beberapa Rumusan Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :

1. Apa saja indikator keberhasilan dalam belajar ?

2. Bagaimana cara mengukur tingkat keberhasilan belajar ?

3. Bagaimana cara orang tua dalam memahami perilaku seorang anak sebagai siswa? 4. Apa sajakah sikap yang perlu dihindari orang tua terhadap anak dalam

pendampingan belajar?

5. Hal-hal apa sajakah yang sebaiknya dilakukan orang tua dalam mendampingi anak belajar?

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan di susun makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui indikator keberhasilan dalam belajar, 2. Untuk mengetahui cara mengukur tingkat keberhasilan belajar,

(6)

4. Untuk mengetahui sikap yang perlu dihindari orang tua terhadap anak dalam mendampingi belajar,

5. Untuk mengetahui hal hal apa saja yang sebaiknya dilakukan orang tua dalam mendampingi anak belajar.

(7)

1. Indikator Keberhasilan

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:

Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal.

Penilaian keberhasilan dalam belajar mengajar dapat menggunakan tes prestasi belajar untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan. Tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penilaian sebagai berikut :

a. Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap anak didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses balajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu, bertujuan untuk memperoleh gambaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar anak didik. Hasil tes ini digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

c. Tes Sumatif

(8)

ini bertujuan untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar anak didik dalam suatu periode belajar tertentu.

Hasil tes ini digunakan untuk kenaikan kelas, menyusun rangking atau sebagai ukuran mutu sekolah.

2. Tingkat Keberhasilan

Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, kita dapat menggunakan tingkat acuan sebagai berikut:

1. Istimewa / maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa,

2. Baik sekal / optimal: apabila sebagian besar (85% s/d 94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa,

3. Baik / minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75% s/d 84% dikuasai siswa

4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa.

3.Cara-cara Orang Tua dalam Memahami Perilaku Anak sebagai Siswa

(9)

atau usaha untuk menolong anak untuk melaksanakan tugas-tugas hidupnya agar dapat mandiri, menjadi akil baligh, dan bertanggung jawab secara susila dan sikap bertanggung jawab.

Secara garis besar manusia terdiri atas dua aspek, yaitu aspek jasmani dan rohani. Aspek jasmani meliputi antara lain tinggi dan besar badan, panca indera, anggota badan, kondisi dan peredaran darah, dan lain-lain. Aspek rohani meliputi kecerdasan, bakat, kecakapan hasil belajar, sikap, minat, motivasi, emosi dan perasaan, watak, kemampuan sosial, dan lain-lain. Berdasarkan aspek-aspek itulah orang tua hendaknya bisa memahami kondisi anak yang sudah bersekolah. Tidak jarang pula banyak anak yang kadang jenuh atas beban-beban tugas sekolah yang ia hadapi. Disinilah peran orang tua sangat penting untuk memberikan semangat dan mengembalikan gairah untuk belajar. Misalnya saja ada contoh, ketika seorang anak sedang mengamuk atau emosional yang mungkin dikarenakan oleh beban tugas-tugas sekolah, orang tua tak lantas ikut mengamuk kepada anak tersebut. Akan tetapi orang tua hendaknya membiarkan anak tersebut sebentar agar dia bisa menenangkan dirinya dan setelah itu tanyalah secara baik-baik apa yang sebenarnya menyebabkan si anak tersebut tiba-tiba mengamuk.

4. Hal-hal yang Harus dihindari Orang Tua Terhadap Anak

Banyak orang tua yang menginginkan anaknya kelak sukses. Akan tetapi tidak sedikit pula cara-cara anak tersebut secara tidak langsung. Bahkan banyak orang tua yang beranggapan bahwa harga diri meraka terletak pada kesuksesan anak-anak mereka. Ini berarti, jika seorang anak sukses maka orang tua akan merasa bangga dan tidak jarang pula para orang tua akan memberikan cinta yang berlimpah dalam bentuk apapun. Tapi apabila seorang anak gagal, orang tua akan merasa malu bahkan merasa anak tersebut adalah aib untuk mereka. Berikut ini ada beberapa tanda bahaya yang harus dihindari pada orang tua dalam membimbing anak belajar.

(10)

Cinta bersyarat ini biasanya digunakan para orang tua untuk mengendalikan anak-anak mereka. Ketika anak-anak meraka berhasil, mereka akan mengganjar keberhasilan tersebut dengan memberikan cinta mereka secara bebas bahkan bisa diekspresikan dalam bentuk pelukan dan ciuman. Tapi ketika anak mereka gagal. Mereka akan menghukum anak mereka sebagai luapan rasa kekecewaan. Pada tahap cinta ini, anak-anak hanya akan beranggapan bahwa mereka akan dicintai oleh orang tua atau semua orang lain, hanya jika sudah berhasil.

2. Cinta Iming-Iming

Cinta iming-iming merupakan cinta bersyarat yang lebih menyakitkan. Dimana cinta yang diberikan oleh orang tua ini, bukan cinta yang menghargai seorang anak dalam mencapai kesuksesan dalam prestasi belajar.

3. Pengharapan Orang Tua yang Tidak Sehat

Dalam hal ini orang tua haruslah mengerti benar apa itu target dan pengharapan. Target merupakan tujuan yang bisa atau tidak bisa dicapai oleh anak-anak. Ketika target tercapai anak-anak mereka sangat senang karena keberhasilan mereka bukan sesuatu yang pasti. Ketika target tidak tercapai, anak-anak merasa agak kecewa, tapi biasanya mereka puas dengan kemajuan yang berhasil mereka lakukan.

Pengharapan adalah asumsi bahwa sesuatu akan tercapai. Sebuah kesalahan yang patut disayangkan yang banyak dilakukan orang tua, adalah membuat penghargaan yang berbeda diluar kemampuan seorang anak. Tentunnya pengharapan yang seperti ini akan merusak anak-anak jika pengharapan tidak tercapai.

4. Pujian dan Hukuman yang Tidak Sehat

(11)

dengan kebodohan. Begitupun cara orang tua menghukum anak. Orang tua lebih baik tidak memberikan kritik pribadi yaitu menyalahkan kemampuan seorang anak sebagai penyebab kegagalan mereka, menurunkan pengharapan mereka, memperlihatkan emosi negatif, dan berprestasi lebih buruk di masa depan.

5. Menjadi Orang Tua Target

Orang tua target yang dimaksud disini adalah orang tua yang memperlakukan anak-anak mereka seperti ”pegawai-pegawai kecil”. Biasanya orang tua yang seprrti ini akan mengharapkan anak-anak mereka untuk berproduksi dalam bentuk prestasi dan keberhasilan. Jika hasil yang diinginkan tidak terjadi, maka ”bos-bos” ini memperlihatkan rasa tidak suka mereka dan anak-anak mereka menganggap bahwa orang tua mereka akan ”memecat” mereka. Secara otomatis, orang tua yang seperti ini adalah orang tua yang menempatkan penekanan yang terlalu besar pada hasil usaha berprestasi anak.

Itulah beberapa hal yang harus dihindari para orang tua dalam membimbing anaknya belajar. Agaknya orang tua yang bijak harusnya lebih mementingkan kemampuan yang secara alami ada pada diri anak tersebut bukan mementingkan gengsi orang dan menaruh harapan-harapan semu pada anak-anaknya.

5.Hal-hal yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua Terhadap Anak

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya berhasil suatu saat di masa depan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua agar memperoleh anaknya berhasil di masa depan. Dorongan motivasi dan perhatian dari orang tua juga penting agar anak merasa tidak sendiri dalam menghadapi masalah-masalah yang pasti akan terjadi dalam proses belajar. Adapun hal-hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghargai Cinta

(12)

anak untuk berpegang teguh pada nilai-nilai dasar dan untuk bertindak dengan cara-cara yang pantas dan etis menurut norma sosial. Cinta nilai mendukung perkembangan nilai-nilai positif dan perilaku bermoral, memupuk pertumbuhan yang sehat dan mendorong prestasi serta kebahagiaan. Cara mendidik seorang anak yang efektif berpusat disekitar cinta, cinta yang tidak serba membolehkan, cinta yang tidak menoleransi sikap tak hormat, tapi juga cinta yang cukup besar untuk membiarkan anak-anak melakukan kesalahan dan memperbolehkan mereka untuk hidup dalam konsekuensi kesalahan itu.

2. Pengharapan Orang Tua yang Sehat

Pengharapan yang positif dan memotivasi adalah sesuatu yang menujukkan suatu kondisi dalam diri individu yaitu mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan mencapai sesuatu tujuan. Namun ketika anak semakin tumbuh dewasa, peran orang tua dalam menentukan pengharapan harus berkurang dan keterlibatan anak harus meningkat. Saat seorang anak tumbuh dewasa pun dan memperoleh pengalaman serta perspektif yang diperlukan, pada saat itu orang tua perlu memberi si anak kebebasan untuk membuat pengharapannya sendiri.

3. Pujian dan Hukuman yang Sehat

(13)

bahwa hukuman yang diberikan walau mungkin ia tidak menyukainya adalah untuk kebaikannya sendiri.

4. Berjuang Mencapai Keunggulan

Keunggulan adalah sebuah tujuan yang bisa dicapai anak manapun. Dengan bekerja keras, seorang anak bisa mencapai suatu tingkat keunggulan. Seorang anak tidak perlu sempurna, karena ia boleh saja gagal. Sedikit kegagalan penting bagi anak karena memberikan pelajaran berharga yang akan membantu perjuangannya mencapai keunggulan. Orang tua perlu mendorong seorang anak untuk menerima dirinya apa adanya dan membebaskan dirinya untuk hidup dengan cara produktif.

5. Menciptakan Seorang Manusia

Setiap orang tua pasti bertujuan membesarkan anaknya menjadi seorang manusia. Orang tua seharusnya membantu anak menjadi orang yang bertanggung jawab dengan mencintai mereka bahwa melakukan kesalahan adalah sesuatu yang wajar dan memperlihatkan bawah mereka dicintai meskipun mereka menumpahkan agar-agar diatas karpet, atau mendapat nilai jelak, dan lain-lain. Karena anak anda seorang manusia, harga dirinya tidak terancam karena ia bulan perfeksionis, ia tidak takut gagal dan ia tidak takut kehilangan cinta dari orang tua.

(14)

itu tidak akan mau menghafal, karena sang anak fikir jika sang orang tua tidak menyuruh berarti itu tidak penting atau tidak perlu baginya.

(15)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari semua uraian di atas dapat saya simpulkan bahwa keberhasilan belajar tidak hanya ditentukan oleh lingkungan formal saja, yaitu lingkungan sekolah tetapi lingkungan keluarga, terutama orang tua memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan belajar.

Peran orang tua terhadap keberhasilan belajar sangat penting, karena secara logika siswa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah di banding dengan di sekolah, itu berarti orang tua lah yang harus mampu memberikan motivasi kepada anaknya disaat anak tersebut terpukur atau jenuh dengan tugas sekolahnya.

Salah satu sikap yang harus orang tua lakukan adalah : Menghargai Cinta, Pengharapan Orang Tua yang Sehat, Pujian dan Hukuman yang Sehat, Berjuang Mencapai Keunggulan, Menciptakan Seorang Manusia.

B.Saran

(16)

Sikap orang tua sangat menentukan hasil belajar anak, maka orang tua harus mampu memahami keinginan dan watak anak. Jangan jadikan anak sebagai boneka orang tua yang akan mengabulkan segala keinginan dan tujuan orang tua.

DAFTAR PUSTAKA

From http//google.com

Referensi

Dokumen terkait

dengan judul “ Persepsi Masyarakat Sunda Terhadap Masyarakat Pendatang Jawa di Kampung Nelayan Desa Teluk Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten” ini

selama 5 tahun pertama kehidupan, maka menyebabkan anak menjadi individu yang dingin, kurang menyayangi, tidak berperasaan dan cenderung menjadi remaja delinkuen

Perubahan institut menjadi universitas diikuti beberapa penyesuaian dengan “Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2001-2025” yang

”...Perencanaan event Festival Cap Go Meh ini dari tahun ke tahun hampir sama, panita akan mempersiapkan segala sesuatu seperti : merancang siapa peserta pawai

Proses ini diharapkan akan dapat menangkap sifat-sifat organik wajah manusia sehingga bentuk akhir yang dihasilkan adalah obyek 3D dengan sifat dan karakter yang mirip sebagaimana

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk tugas akhir, saya mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu untuk dapat membantu dengan menjawab daftar pertanyaan

Lambu Kabupaten Bima, akan selalu di lestarikan, kapanca tersebut merupakan warisan budaya lokal yang secara turun- temurun dan kemudian diwariskan kepada generasi

Obzirom na sve navedeno, odnosno utjecaj prometne infrastrukture u odvijanju gospodarske aktivnosti razvijenih zemalja, ali i zemalja u razvoju, predmet istraživanja ovog rada