• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DARI SEKTOR KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BADUNG UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TATA CARA PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DARI SEKTOR KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BADUNG UTARA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

TATA CARA PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DARI SEKTOR KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI PADA

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BADUNG UTARA

Oleh :

I MADE SUCIPTA NIM : 1306043021

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Perpajakan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar

(2)

ii

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing

serta diuji pada tanggal ………

Tim Penguji : Tanda tangan

1. Ketua : Dr. I Gede Ary Wirajaya, SE., M.Si. ………

2. Sekretaris : I Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak. ………

Mengetahui,

Ketua Program Pembimbing

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesikan tugas akhir studi ini

dengan Judul “Tata Cara Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Dari Sektor Kegiatan Membangun Sendiri Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya

dalam Penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S. selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

3. Bapak Drs. I Komang Ardana, MM. Selaku Ketua Program Diploma III

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Udayana.

4. Bapak Dr. I Gede Ary Wirajaya, SE., M.Si., selaku pembimbing Tugas

Akhir Studi yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis pada saat PKL dan dalam penyusunan Laporan

Praktik Kerja Lapangan (PKL).

5. Bapak I Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak. Selaku Pembimbing

(4)

iv

pengarahan dan nasehat kepada penulis saat melaksanakan studi di Program

Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi Universita Udayana.

6. Seluruh staf dosen yang telah banyak membimbing penulis selama

mengikuti kuliah pada Program Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Seluruh Panitia Tugas Akhir Studi.

8. Bapak Bambang Widodo selaku pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Badung Utama yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan

dan bimbingan kepada penulis pada saat PKL dan dalam penyusunan Tugas

Akhir Studi.

9. Seluruh karyawan dan karyawati di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Badung Utara yang telah banyak membantu penulis saat melaksanakan

kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

10. Orang Tua Penulis dan Kakak Kandung Penulis yang selalu memberikan

dukungan moral maupun material untuk memotivasi penulis dalam

penyusunan Tugas Akhir Studi ini.

11. Teman dan sahabat penulis, Decky Sanjya, Wayan Jyoti Subali, Gery

Astrana Putra, Ngakan Putu Bayu Mahayasa, Made Dwi Arsa Wijaya, Made

Wira Adi Pratama, Ni Putu Ayu Widiayani, Made Sucipta, Ratta Astawa,

Ngurah KT Sidi Adnyana, Tangkas Made Adi Wibowo yang tiada henti

memberikan masukan dan semangat kepada penulis.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyumbangkan pikiran, saran

dan kritik secara langsung maupun tidak langsung sehingga menyelesaikan

(5)

v

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi

ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena

keterbatasan kemampuan serta pengalaman penlis. Namun demikian Tugas Akhir

Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2016

(6)

vi

Judul : Tata Cara Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Dari Sektor Kegiatan Membangun Sendiri Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara

Nama : I Made Sucipta NIM : 1306043021

ABSTRAK

Kegiatan Membangun Sendiri itu terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 Pasal 2 Ayat 1 dan Pajak Pertambahan Nilai tersebut terutang bagi badan maupun orang pribadi yang melakukan kegiatan membangun sendiri. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan memahami bagaimana tata cara pelaporan pajak pertambahan nilai dari sektor kegiatan membangun sendiri di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Semua data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa potensi perpajakan yang diamanatkan dalam pasal 16 c Undang- Undang PPN sangat besar. Hal ini sejalan dengan kondisi bangsa ini dimana masyarakatnya terus-menerus melakukan pembangunan infrastruktur perumahan dari waktu ke waktu. Peningkatan taraf hidup masyarakat dan kebutuhan perumahan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menjadikan potensi pajak atas kegiatan membangun sendiri sangat strategis.

(7)

vii

1.4 Sistematika Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 5

2.1.1 Pengertian Pajak ... 5

2.1.2 Fungsi Pajak ... 6

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 6

2.1.4 Pengertian PPN ... 7

2.1.5 Pengertian PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS) ... 8

2.1.6 Tarif Dan Dasar Pengenaan Pajak PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS) ... 9

2.1.7 Saat dan tempat terutang PPN atas kegiatan membangun sendiri (KMS) ... 9

2.1.8 Perhitungan PPN Atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS) ... 10

BAB II METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 11

3.2 Objek Penelitian ... 11

3.3 Identifikasi Variabel ... 11

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 11

3.5 Jenis dan Sumber Data... 12

3.6 Metode Pengumpulan Data... 12

3.7 Teknik Analisis Data ... 13

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umun Daerah penelitian ... 14

(8)

viii

4.1.2 Letak dan wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Badung Utara ... 16 4.1.3 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Badung Utara ... 18 4.1.4 Keterangan Gambar Struktur Organisasi KPP Pratama

Badung Utara ... 19 4.2.4 Cara Penyetoran PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Isi Tabel Halaman

4.1 Penerimaan PPN KMS KPP Pratama Badung Utara Tahun 2011

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Isi Tabel Halaman

4.1 Wilayah Kerja KPP Pratama Badung Utara ... 17

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 1 angka 1 UU No. 28

Tahun 2007). Pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara karena

pajak merupakan sumber penerimaan yang menopang pembiayaan pembangunan

yang bersumber dari dalam negeri.

Mengingat pentingnya pajak sebagai salah satu sumber pendapatan negara,

upaya pengoptimalan penerimaan pajak terus dilakukan. Salah satunya adalah

dengan mengoptimalkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai dengan cara

perluasan objek Pajak Pertambahan Nilai. Salah satu perluasan objek PPN

tersebut dilakukan pada kegiatan membangun sendiri.

Dalam rentang tahun 1983 sampai dengan 1994, kegiatan pembangunan

gedung kantor/pabrik yang dilakukan oleh Wajib Pajak bisa terjadi dua

kemungkinan, yaitu: (1) dikenakan PPN 10% dan PPh pasal 23 apabila

dikerjakan melalui jasa kontraktor dan (2) tidak dikenakan PPN dan PPh apabila

WP melakukan pembangunan gedung atau kantor tidak menggunakan Jasa

Kontraktor atau dengan kata lain dibangun sendiri. Dalam revisi pertama

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 yaitu Undang-Undang-Undang-Undang nomor 11 Tahun 1994 yang

(12)

2

sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penghindaran pengenaan PPN sehingga

negara memperoleh tambahan penerimaan dari sektor kegiatan membangun

sendiri

Kegiatan Membangun Sendiri itu terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN),

hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012

Pasal 2 Ayat 1 dan Pajak Pertambahan Nilai tersebut terutang bagi badan maupun

orang pribadi yang melakukan kegiatan membangun sendiri dan selama

pembangunan tersebut dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh

orang pribadi atau badan yang hasilnya akan digunakan sendiri oleh wajib pajak

tersebut.

Berdasarkan uraian singkat diatas, penting untuk dilakukan penelitian

terhadap Tata Cara Pelaporan Pajak Pertambahan nilai dari sektor Kegiatan

Membangun Sendiri di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara melalui

Laporan Tugas Akhir Studi yang berjudul “Tata Cara Pelaporan Pajak

Pertambahan Nilai Dari Sektor Kegiatan Membangun Sendiri (KMS) Di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara”.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan

mengutarakan bagaimana tata cara pelaporan pajak pertambahan nilai dari sektor

(13)

3 1.3 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

keilmuan atau khasanah khususnya bagi masyarakat ataupun wajib pajak

tentang Tata Cara Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dari Sektor Kegiatan

Membangun Sendiri di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

2) Kegunaan Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan bagi wajib pajak untuk Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dari

sektor Kegiatan Membangun Kendiri di Kantor pelayanan Pajak Pratama

Badung Utara.

1.4 Sistematika Penelitian

Untuk memberikan gambaran lebih lanjut terutama dalam hal Tata Cara

Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Dari Sektor Kegiatan Membangun Sendiri.

Penulis menyusun laporan tugas akhir studi ini menjadi 5 bab, dimana antara bab

yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan tidak terpisahkan.

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat

penulisan Laporan dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Kajian Puatka

Bab ini menyajikan landasan teori dalam hal penulisan Tugas

Akhir Studi, yaitu poengertian pajak, fungsi pajak, system

(14)

4

Kegiatan Membangun Sendiri (KMS), Tarif dan Dasar Pengenaan

Pajak PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri dan Tata Cara

Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Membangun

Sendiri

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini menguraikan Lokasi Penelitian, Objek Peneletian,

Identifikasi Variabel, Jenis dan Sumber Data, Metode

Pengumpulan Data serta Teknik Analisi Data.

Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum daerah penelitian

dan pembahasan hasil penelitian mengenai Tata Cara Pelaporan

Pajak Pertambahan Nliali (PPN) atas Kegiatan Membangun Sendiri

Bab V : Penutup

Bab ini merupakan bab penutup yang mengemukakan tentang

simpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan yang telah

(15)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak

Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat

kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan

tidak mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan

dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum

Pengertian pajak menurut (P.J.A. Adriani; 2011) Pajak adalah iuran

masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib

membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak

mendapata prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya

adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan tugas

negara menyelenggarakan pemerintahan.

Kesimpulan Pengertian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

(Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2007). Pajak merupakan ujung tombak

pembangunan sebuah negara karena pajak merupakan sumber penerimaan yang

(16)

6 2.1.2 Fungsi Pajak

Fungsi pajak menurut (Mardiasmo; 2011) dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

1)

Fungsi Budgetair

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintahan untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya.

2) Fungsi mengatur (regulered)

Pajak sebagai alat untuk mengatur melaksanakan kebijakan pemerintah

dalam bidang social dan ekonomi.

Contoh:

a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk

mengurangi konsumsi minuman keras

b. Pajak yang tinggi dikenakan terhadapa barang-barang mewah untuk

mengurangi gaya hidup konsumtif.

c. Tarif pajak untuk ekspor sebesar 0% untuk mendorong ekspor produk

Indonesia di pasaran dunia.

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak menurut (Mardiasmo; 2011) di Indonesia dapat

dibagi menjadi 3, yaitu:

1) Official Assessent System

Adalah suatu sistem pemungutan yang member wewenang kepada

pemerintah (Fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang

oleh wajib pajak.

Ciri-cirinya:

(17)

7 b. Wajib pajak bersifat pasif

c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh

fiskus

2) Self Assissment System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang

kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang

terutang.

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada

Wajib Pajak sendiri.

b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan

sendiri pajak yang terutang.

c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi

3) With Holding System

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang

kepada pihak ketiga (bukan Fiskus dan bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib

pajak.

2.1.4 Pengertian PPN

Pengertian PPN menurut (Mardiasmo; 2011) PPN adalah pajak yang

dikenakan pada transaksi yang terjadi atas penyerahan barang dan jasa yang

dikenakan pajak di Indonesia. Nilai PPN ditambahkan pada harga pokok barang

dan jasa yang diperjualbelikan. Menurut peraturan pemerintah tariff umum Pajak

(18)

8

Pengertian PPN menurut (Untung Sukardji; 2011) PPN sebagai pajak

objektif dapat diartikan sebagai kewajiban membayar pajak oleh konsumen yang

terdiri atas orang pribadi atau badan, dan tidak dikorelasi dengan tingkat

penghasilan tertentu.Siapapun yang mengonsumsi barang atau jasa yang termasuk

objek PPN. Akan diperlakukan sama dan wajib membyar PPN atas konsumsi

barang atau jasa.

2.1.5 Pengertian PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)

Kegiatan Membangun Sendiri itu terutang Pajak Pertambahan Nilai

(PPN), hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

163/PMK.03/2012 Pasal 2 Ayat 1 dan Pajak Pertambahan Nilai tersebut terutang

bagi badan maupun orang pribadi yang melakukan kegiatan membangun sendiri.

Definisi Kegiatan Membangun Sendiri yang dikutip dari Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 Pasal 2 Ayat 3 adalah “Kegiatan

membangun bangunan yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan

oleh orang pribadi atau badan, yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan

pihak lain”.

Kemudian dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012

Pasal 2 Ayat 4 dijelaskan mengenai bangunan yang dimaksud dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 Pasal 2 Ayat 3 yaitu bangunan

tersebut berupa satu atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan

secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata atau bahan

(19)

9

b. Diperuntukan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha; dan

c. Luas keseluruhan paling sedikit 200m2 (dua ratus meter persegi).

Jadi kegiatan membangun sendiri akan dikenakan Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) apabila memenuhi definisi dan kriteria sebagaimana yang dijelaskan

diatas.

2.1.6 Tarif Dan Dasar Pengenaan Pajak PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)

Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012 Pasal 3

ayat 1 dan 2, diatur bahwa:

1. Kegiatan membangun sendiri akan dikenakan PPN dengan tarif sebesar 10 %

(sepuluh persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.

2. Dasar Pengenaan Pajak atas kegiatan membangun sendiri adalah 20% (dua

puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan

untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah.

2.1.7 Saat dan tempat terutang PPN atas kegiatan membangun sendiri (KMS)

Saat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun

sendiri dimulai pada saat dibangunnya bangunan sampai dengan bangunan selesai.

Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan secara bertahap dianggap

merupakan satu kesatuan kegiatan sepanjang tenggang waktu antara

tahapan-tahapan tersebut tidak lebih dari 2 (dua) tahun.

Tempat Pajak Pertambahan Nilai terutang atas kegiatan membangun

(20)

10

2.1.8 Perhitungan PPN Atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)

Jadi dengan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor

163/PMK.03/2012 Pasal 3 yang disebutkan diatas, perhitungan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) atas kegiatan membangun sendiri adalah sebagai

berikut:

PPN = Tarif x DPP

Referensi

Dokumen terkait

RENDRA SEPTYO SANTOSO Bahasa

explored. The terms used in integrative assessment e.g., content, distressed tend to have expressive, welfare-related connotations, and lie at the heart of the lay public’s concern

• The objectives in the design of data storage organization are (continued):.. • The information retrieval

 Dengan bekerja sama bersama kelompoknya dan menggunakan informasi dari bacaan, siswa mampu membuat artikel sederhana mengenai manusia Indonesia dan aktivitasnya yang terkait dengan

• A menu interface, that provides the user with an onscreen list of available selections.. • A nested menu is a menu that can be reached through

Dari hasil survei awal yang dilakukan pada sistem informasi yang berjalan di bagian koding/indeksing di Rumah Sakit Bhaki Wira Tamtama Semarang, pencatatan

Kemukakan kemampuan awal peserta didik yang dapat digali dan potensi yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan konsep tersebut.. Kemukakan kesulitan yang kemungkinan

[r]