• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sembiran - Kecamatan Tejekula - Kabupaten Bembiran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sembiran - Kecamatan Tejekula - Kabupaten Bembiran."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : SEMBIRAN KECAMATAN : TEJAKULA KABUPATEN : BULELENG PROVINSI : BALI

Disusun Oleh :

1. I Ketut Eriadi Ariana 1301225003 2. Gusti Ayu Putu Budianingsih 1302105025 3. Putu Yoga Sukma Pratama 1302205024 4. Novianty Magdalena 1304105023 5. I Gede Danan Segara Yasa R 1304205120 6. I Made Surya Sukma Mahardhika 1304505088 7. Ni Putu Riskiana Ulandari 1305315124 8. Dewa Ayu Wina Ariyunita Supar 1306205058 9. I Gusti Putu Aditya Saputra 1306205095 10.Komang Try Mahajaya Utama 1306205158 11.Ni Komang Sukanasih 1308405021 12.Nidaul Ainiyah 1311105036 13.Ni Luh Putu Septiani 1312025038 14.I Desak Putu Kurnia Surya Dewi 1321405018

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang kami kerjakan, maka kami :

1. I Ketut Eriadi Ariana 1301225003 1.

2. Gusti Ayu Putu Budianingsih 1302105025 2. 3. Putu Yoga Sukma Pratama 1302205024 3.

4. Novianty Magdalena 1304105023 4. 5. I Gede Danan Segara Yasa R 1304205120 5.

6. I Made Surya Sukma Mahardhika 1304505088 6. 7. Ni Putu Riskiana Ulandari 1305315124 7.

8. Dewa Ayu Wina Ariyunita Supar 1306205058 8. 9. I Gusti Putu Aditya Saputra 1306205095 9.

10.Komang Try Mahajaya Utama 1306205158 10. 11.Ni Komang Sukanasih 1308405021 11.

12.Nidaul Ainiyah 1311105036 12.

13.Ni Luh Putu Septiani 1312025038 13.

14.I Desak Putu Kurnia Surya Dewi 1321405018 14.

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN PPM

Desa Sembiran, 27 Agustus 2016 Mengetahui/ Menyetujui Mengetahui/ Menyetujui

Kepala Desa Sembiran DPL KKN PPM Desa Sembiran

I Gede Ardipa I Nyoman Karnata Mataram, ST., MT NIP. 19740112 20140161002 NIP. 19650404 1997021001

Mengetahui/ Menyetujui Kepala Pusat Pengelola KKN PPM

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya, Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM XIII Tahun 2016 Universitas Udayana di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buelelng ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Atas terselesaikannya laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya :

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan. 2. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), I Nyoman Karnata Mataram, ST., MT yang

telah membimbing kami.

3. Seluruh perangkat Desa Sembiran yang senantiasa memberikan informasi.

4. Masyarakat Desa Sembiran atas bantuan informasi mengenai permasalahan dan situasi desa.

5. Orang tua dan rekan-rekan Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

Denpasar, 27 Agustus 2016

Kelompok KKN PPM XIII Universitas Udayana

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... 1

HALAMAN PENGESAHAN ... 2

KATA PENGANTAR ... 3

DAFTAR ISI ... 4

I. PENDAHULUAN a. Analisis Situasi ... 6

b. Identifikasi Permasalahan ... 6

c. Tujuan dan Manfaat ... 8

II. REALISASI PENYELESAIAN MASALAH a. Teman dan Program... 9

b. Jadwal Pelaksanaan ... 9

III. PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM a. Program Pokok ... 11

- Program Pokok Tema ... 11

- Program Pokok Tambahan ... 22

b. Program Bantu ... 38

IV. PENUTUP a. Kesimpulan ... 77

b. Rekomendasi ... 77

(5)

DAFTAR GAMBAR

III. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

Gambar 3.1 Desain Keran Air Umum………...22

Gambar 3.2 Peta Permasalahan Desa Sembiran………..34

Gambar 3.3 Peta Desa Sembiran Secara Keseluruhan………35

(6)

I. PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

Analisis situasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi desa yang menjadi target KKN PPM Universitas Udayana XII 2016 yaitu berlokasi di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Analisis mengenai situasi permasalahan yang terdapat di Desa Sembiran meliputi permasalahan distribusi air, perkebunan, kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi.

b. Identifikasi Permasalahan

Identifikasi permasalahan didapatkan melalui hasil survei dengan masyarakat maupun narasumber di lokasi ditemukannya masalah. Adapun identifikasi permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan

No. Permasalahan Alasan Lokasi Sumber

1. Pemeliharaan SPAMDES yang belum optimal.

Permasalahan air bersih perlu segera

ditanggulangi, karena akan mempengaruhi kesehatan masyarakat Desa Sembiran.

Desa Sembiran P

2. Kurangnya pengelolaan sampah di Desa Sembiran.

Permasalahan sampah sangat mengganggu kebersihan dan

kenyamanan di wilayah Desa Sembiran. Hal ini disebabkan oleh

terhambatnya

pembuangan akhir serta pengelolaan sampah yang benar.

Desa Sembiran P dan D

3. Kurangnya pengetahuan

Masyarakat Desa Sembiran masih

(7)

masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.

memiliki pengetahuan yang rendah tentang hidup bersih, sehingga berbagai penyakit bermunculan, seperti penyakit diare. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat, terutama pada anak usia sekolah. 4. Kurangnya

minat masyarakat untuk berwirausaha. Sebagian besar masyarakat Desa

Sembiran memiliki mata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, diperlukan sebuah kegiatan untuk memotivasi masyarakat untuk berwirausaha dengan memanfaatkan hasil sumber daya di Desa Sembiran.

Desa Sembiran P dan D

5. Belum adanya kesadaran untuk menjaga warisan budaya dan pariwisata di Desa Sembiran.

Warisan budaya dan pariwisata Desa

Sembiran sangatlah unik, sehingga perlu dilakukan pelestarian agar tidak punah. Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk

(8)

menjaga dan menginventarisasi warisan budaya dan pariwisata tersebut. 6. Penyebaran

penyakit pada tanaman belum mampu

dikendalikan oleh petani di Desa Sembiran.

Tanaman milik petani di Desa Sembiran

menghadapi berbagai serangan penyakit. Namun, petani belum mampu menghadapi berbagai serangan penyakit pada tanaman tersebut. Dengan memperkenalkan dan memanfaatkan pupuk plus trichoderma, maka serangan penyakit dapat dicegah.

Desa Sembiran P

c. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari hasil identifikasi permasalahan yang didapatkan melalui survey lapangan yaitu diharapkannya pelaksanaan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana XIII 2016 dapat membantu masyarakat menyelesaikan permasalahan yang terdapat di Desa Sembiran Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. Manfaat yang diharapkan dari program -program yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana XIII 2016 meliputi:

1. Masyarakat Desa Sembiran dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

(9)

3. Meningkatkan solidaritas dan rasa antusias warga Desa Sembiran dengan mahasiswa serta pihak terkait yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana XIII 2016.

4. Meningkatkatnya kebersihan lingkungan desa dan menciptanya pola hidup sehat.

5. Diharapkan terjadinya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan perguruan tinggi.

(10)

II. REALISASI PENYELESAIAN MASALAH a. Tema dan Program

Kegiatan KKN PPM Universitas Udayana XIII 2016 bertemakan “Melalui KKN-PPM Universitas Udayana Kita Bangkitkan Antusiasme Masyarakat Desa Sembiran yang Berintelektual, Sejahtera dan Cinta Kearifan Lokal”. Program - program yang dirancang telah sesuai dengan permasalahan yang didapatkan dari hasil survei lapangan. Program - program yang dirancang telah terealisasikan dengan baik dan memiliki dampak positif bagi masyarakat Desa Sembiran. Masyarakat sangat antusias membantu dan memberikan masukan di setiap program yang belum maupun telah berjalan.

b. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana XIII 2016 adalah sebagai berikut:

 Bidang Prasarana Fisik

1. Pemeliharaan Instalasi Air

a) Waktu : 26, 26 Juli Agustus dan 1, 12, 18 Agustus 2016. b) Tempat : Dusun Anyar dan Dusun Dukuh.

2. Pembuatan Keran Air Umum

a) Waktu :11,12,13,14,16,17 Agustus 2016. b) Tempat : Dusun Anyar Desa Sembiran.

3. Pembuatan IMAP (Identifikasi Masalah dan Analisi Potensi) a) Waktu : 23 Juli 2016 s.d 25 Agustus 2016. b) Tempat : Desa Sembiran.

4. Pengelolaan Bank Sampah

a) Waktu : 28 Juli 2016 dan 2, 5, 6 Agustus 2016.

b) Tempat : Kantor Kepala Desa Sembiran, SMA Negeri 1 Atap Tejakula dan Posko KKN.

 Bidang Peningkatan Produksi

(11)

b) Tempat : Kantor Kepala Desa Sembiran.  Bidang Sosial Budaya

1. Pengelolaan Perpustakaan Desa

a) Waktu : Kamis, 28 Agustus 2016. b) Tempat : Perpustakaan Desa Sembiran. 2. Penambahan Koleksi Perpustakaan SMAN Satu Atap

a) Waktu : Jumat, 19 Agustus 2016. b) Tempat : SMAN Satu Atap. 3. Inventarisasi Potensi Pariwisata

a) Waktu : 1 s.d. 21 Agustus 2016. b) Tempat : Desa Sembiran.

4. PES (Program Edukasi Sembiran)

a) Waktu : 30 Juli 2016 s.d. 20 Agustus 2016.

b) Tempat : Posko KKN PPM Sembiran dan SDN 4 Sembiran.  Bidang Kesehatan Masyarakat

1. Pelaksanaan Bantuan Pelayanan Kesehatan (POSYANDU Balita, Lansia, Pemberian Vitamin A dan Obat Cacing)

a) Waktu : 26 Juli 2016, 3 ,9 ,15, 16, 18 Agustus 2016. b) Tempat : Balai Serba Guna, Balai Dusun Sembiran Bawah,

Balai Dusun Bukit Seni, Balai Dusun Panggung, Balai Dusun Kawanan, Balai Dusun Kanginan dan Balai Dusun Dukuh. 2. Program Pelaksanaan Senam Lansia

a) Waktu :26 Juli 2016, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 13, 14 Agustus 2016.

b) Tempat : Balai Serba Guna Sembiran.

3. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Simulasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan Gosok Gigi

a) Waktu : Sabtu, 13 Agustus 2016 & Sabtu, 20 Agustus 2016.

(12)

III. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM a. Program Pokok

Program pokok pada kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana XIII 2016 dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

 Program Pokok Tema 1. Pemeliharaan Instalasi Air

a) Latar Belakang

Lancar atau tidaknya proses jalannya air sangat bergantung pada kondisi dari instalasi-instalasi air yang ada. Untuk mendapatkan kondisi instalasi yang baik dan tetap terjaga maka perlu dilakukan pemeliharaan pada instalasi air itu sendiri. Pemeliharaan instalasi air yang dilakukan terdiri dari perawatan rutin dan perbaikan atau rehab. Bedanya, perawatan rutin dilakukan secara rutin dan berkala agar tetap berfungsi normal, sedangkan perbaikan atau rehab dilakukan bila ada instalasi air yang rusak. Pada dasarnya, perbedaan keduanya adalah pada ruang lingkup kegiatan. Adapun ruang lingkup kedua kegiatan pemeliharaan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:

 Perawatan rutin atau berkala, meliputi:

 Pengurasan pada bak sedimentasi WTP, intake, GWT dan torn atau bak penampungan air.

 Pengecatan anti karat pada menara air (baja), pipa produksi serta pipa distribusi terbuka.

 Perbaikan atau penggantian kran-kran air, stop kran dan berbagai sambungannya.

 Perbaikan, rehab, atau pengadaan, meliputi :  Perbaikan dan atau penambahan GWT;  Perbaikan WTP.

 Perbaikan pipa produksi dan distribusi instalasi air.  Perbaikan torn, menara air dan instalasinya.

(13)

b) Deskripsi Kegiatan

Pemeliharaan instalasi air merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya air ke rumah warga. Kegiatan ini dibuat berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi warga desa sembiran mengenai kelancaran distribusi air ke daerah pemukiman di Dusun Anyar. Sasaran kegiatan ini khususnya dibuat untuk anggota kepengurusan BUMDES supaya mereka secara pribadi dapat menganalisis permasalahan yang terjadi pada sistem instalasi air di desa sembiran.

Kegiatan pemeliharaan instalasi air ini dibagi menjadi dua subkegiatan yaitu kegiatan perawatan rutin berupa pengecatan pada pipa distribusi yang dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2016 di Dusun Dukuh dan 18 Agustus 2016 di Dusun Anyar serta melakukan perbaikan pipa bocor di Dusun Anyar pada tanggal 1 Agustus 2016. Kegiatan pemeliharaan dilakukan bersama anggota kepengurusan BUMDES dan beberapa warga yang telah ditunjuk sebagai perwakilan.

c) Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah mengajarkan masyarakat mengenai cara pemeliharaan pipa air serta melakukan pengecekan terhadap kerusakan besar maupun kecil yang dialami sambungan pipa.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Perwakilan warga dari desa/banjar dinas yang ditentukan oleh Kepala Desa dan Kepengurusan BUMDES.

2) Pelaksanaan Kegiatan

No. Hari Waktu Tempat Peserta Pelaksanaan

1. Senin, 25 Juli 2016

10.00-11.00 Dusun Anyar 7 orang

Melakukan

pengecekan kondisi reservoir di Dusun Anyar, dari hasil survei diketahui bahwa:

(14)

yang ada 2 pompa berfungsi dengan baik dan 1 mati total 2. Adanya pipa distribusi yang bocor

2. Selasa, 26 Juli 2016

10.00-13.00 Dusun Dukuh 6 orang

Melakukan

pengecekan kondisi reservoir di Dusun Dukuh, dan melihat kondisi jaringan pipa distribusi. Dari hasil survei diketahui bahwa:

1. Debit air di reservoir cukup deras

(15)

4. Adanya pencurian air dengan cara menyambung pipa distribusi

3.

Senin, 1 Agustus 2016

08.00-12.00 Dusun Anyar 10 orang

Perbaikan pipa distribusi yang bocor di Dusun Anyar, kebocoran pipa disebabkan oleh debit pipa yang terlalu besar tetapi tidak didukung dengan kemampuan pipa yang ada sehingga pipa meledak

4.

Jumat, 12 Agustus 2016

10.00-13.00 Dusun Dukuh 10 orang

Mengecat pipa distribusi di Dusun Dukuh sepanjang kurang lebih 1 km

5.

Kamis, 18 Agustus 2016

10.30-14.00 Dusun Anyar 14 orang

Mengecat pipa distribusi di Dusun Anyar sepanjang kurang lebih 750 meter

(16)

Adapun Kendala yang dihadapi selama pengerjaan program kerja, antara lain:

 Lokasi pengecatan pipa di Dusun Dukuh yang cukup sulit untuk dikerjakan karena kontur tanah yang bergelombang.

 Kondisi pipa yang sudah korosi sehingga sulit untuk dicat.

 Tidak pernah dilakukannya perawatan rutin pada pipa distribusi dari sejak pipa-pipa difungsikan.

 Kurangnya alat dan bahan yang mendukung proses pengerjaan perbaikan pipa yang bocor.

4) Solusi

Solusi yang dapat kami berikan sehubungan dengan kegiatan pemeliharaan instalasi air ini, yaitu:

 Perawatan rutin harus tetap dilakukan setidaknya 12 bulan sekali.

 Ketersediaan alat dan bahan terkait pemeliharaan instalasi air harus dilengkapi untuk mendukung kelancaran pemeliharaan instalasi itu sendiri.

e) Biaya Pengeluaran Kegiatan

No. Nama Barang Qtt Satuan Harga Total

1. Kuas 3" 3 Buah Rp 10,900 Rp 32,700 2. Kuas 2" 7 Buah Rp 6,900 Rp 48,300 3. Danalac Cat Besi 4 Kaleng Rp 44,400 Rp 177,600 4. Nippon Thinner 2 Kaleng Rp 24,900 Rp 49,800 5. Polybag 1 Pack Rp 14,900 Rp 14,900 6. Gloves 1 Pack Rp 60,000 Rp 60,000

Total Rp 383,300

2. Pembuatan Keran Air Umum a) Latar Belakang

Kegiatan SPAMDES ini merupakan “Sistem Penyediaan Air Minum Desa” dalam bidang fisiknya merupakan program kegiatan yang meliputi

(17)
(18)

b) Deskripsi Kegiatan

Kegiatan SPAMDES dalam bidang fisik ini berupa Pembuatan Hydrant Umum untuk Sumber Air Warga di Desa Sembiran. Hydrant Umum berupa hasil dari ide gagasan yang berlandaskan permasalahan air yang ada di Desa Sembiran. Hydrant umum ini merupakan sumber mata air yang baru yang terletak disekitar rumah warga yang mudah dalam penjangkauan nya dan sumber air ini berasal dari pipa induk yang ada lalu di gunakan untuk membuat sumber air ini. Hydrant umum ini seperti keran air yang berfungsi sebagai penyaluran air yang bisa dinikmati oleh warga di Desa Sembiran, keran air ini akan digunakan warga yang ingin mendapat pasokan air, terutama warga di Desa Sembiran Dusun Anyar.

c) Tujuan dan Manfaat

Tujuan kegiatan ini untuk mencukupi kebutuhan air di lingkup masyarakat Desa Sembiran yang kekurangan air, karena air juga sebagai sumber kehidupan yang mampu membantu kesejahtraan warga di Desa Sembiran. Selain itu, tujuan dari kegiatan bidang fisik ini untuk mengatasi permasalahan warga di Dusun Anyar yang kondisinya terbilang krisis untuk masalah air, maka dari permasalahan yang ada program kegiatan KKN-PPM TEMATIK SPAMDES I ini dapat membantu masyarakat di Desa Sembiran untuk permasalahan air.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat di Desa Sembiran terutama masyarakat di Dusun Anyar. Dusun Anyar merupakan salah satu dusun dari 6 Dusun yang ada di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. Penentuan sasaran kegiatan ini sudah melalui diskusi dan pertimbangan yang matang dari pihak mahasiswa, Perangkat Desa dan Pengurus Pengelolaan Distribusi air di Desa Sembiran.

2) Pelaksanaan Kegiatan

(19)

lanjutkan diskusi dengan narasumber terkait kondisi sumber air saat ini yang terletak di Desa Sembiran. Pihak narasumber memberikan masukan mengenai permasalahan distribusi air di salah satu dusun yang terdapat di Desa Sembiran yaitu Dusun Anyar. Permasalahan tersebut berupa pipa induk yang pecah dan bocor di salah satu titik di Dusun Anyar. Selain itu jaringan pipa distribusi air di dusun anyar tidaka sepenuhnya berfungsi dengan baik, maka dari itu hasil diskusi dengan narasumber menghasilkan solusi berupa penambahan dan penyediaan keran air umum di beberapa titik di Dusun Anyar. Selanjutnya dilakukan survey lapangan terkait lahan yang dijadikan titik pembuatan keran air umum dengan melakukan koordinasi kepada pihak pengelola distribusi air serta masyarakat setempat. Setelah itu di lakukan pembuatan rancangan anggaran biaya mengenai pembuatan keran air umum bersama pihak pengelola distribusi air di Desa Sembiran. Hasil akhir yang di inginkan dari pelaksanaan kegiatan KKN-PPM TEMATIK SPAMDES I di bawah naungan Universitas Udayana serta adanya kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, di harapkan mahasisiwa dapat menjadi generasi perubahan yang mampu memberikan solusi dan memberikan bukti nyata terkait permasalahan air di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Berikut ini adalah jadwal kegiatan pembuatan keran air umum:

No. Hari Waktu Kegiatan Tempat Peserta

1. Kamis, 11/08/ 2016

10.00 – 12.00 Belanja kebutuhan alat dan bahan untuk keperluan pembuatan keran air umum.

Dusun Anyar (Desa Sembiran)

4 orang

2. Jumat, 12/08/ 2016

09.00 – 12.30 Berkoordinasi dengan pihak BUMDES (pengelola air) dalam rangka membuat

Dusun Anyar (Desa Sembiran)

(20)

rancangan dan desain keran air umum.

3. Sabtu, 13/08/ 2016

09.00 – 15.00 Mengambil alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat keran air umum lalu membawa seluruh keperluan dan perlengkapan ke Dusun Anyar.

Dusun Anyar (Desa Sembiran)

8 orang

4. Mingg, 14/08/ 2016

09.00 – 15.00 Pelaksaan kegiatan

pembuatan keran air umum di Dusun Anyar bersama pihak BUMDES (pengelola air) dalam rangka membuat kerangka besi dan membuat pondasi awal. Dusun Anyar (Desa Sembiran) 12 orang

5. Selasa, 16/08/ 2016

09.00-16.00 Pelaksanaan kegiatan dalam rangka lanjutan pembuatan struktur bangunan keran air umum sesuai desain yang dipilih dan disepakati bersama. Dusun Anyar (Desa Sembiran) 12 orang

6. Rabu, 17/08/ 2016

(21)

Kendala - kendala yang didapatkan saat melaksanakan kegiatan dalam pembuatan hydrant umum yaitu masalah anggaran biaya yang sangat kurang. Selain itu masalah penentuan lokasi yang akan dijadikan target untuk pembuatan hydran umum. Dalam penentuan lokasi dilakukan teknis lapangan bersama perangkat desa (pengelola air) dan masyarakat di Dusun Anyar.

4) Solusi

Solusi yang didapatkan dan telah dijalankan dari kendala - kendala yang terjadi pada saat sebelum maupun sesudah pelaksanaan pembuatan hydran umum yaitu dimulai dari masalah anggran biaya yang kurang didapatkan dari sumbangan mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana XIII 2016. Solusi untuk masalah penentuan lokasi untuk pembuatan hydran umum telah didapatkan setelah melakukan koordinasi bersama masyarakat dan perangkat desa (pengelola air). e) Biaya Pengeluaran Kegiatan

No. Nama Barang Jumlah Satuan Harga Total

1. Keran 4 Bh Rp 25,000 Rp 100,000 2. Pipa 1 Dim 5 Btg Rp 45,000 Rp 225,000 3. Pipa 3/4 Dim 5 Btg Rp 35,000 Rp 175,000 4. Pipa 1/2 Dim 5 Btg Rp 30,000 Rp 150,000 5. Lem 1 Klg Rp 50,000 Rp 50,000 6. Tipping 3-1 1 Bh Rp 45,000 Rp 45,000 7. Drat Dalam 4 Bh Rp 3,000 Rp 12,000 8. selotip Putih 2 Bh Rp 5,000 Rp 10,000 9. Overshock 1-3/4 1 Bh Rp 5,000 Rp 5,000

10.

Overshock

(22)

Total Rp 1,148,000

Biaya tak terduga (10%) Rp 114,800

Rp 1,262,800 f) Desain Keran Air Umum

Desain yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan keran air umum dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 1. Desain Kerain Air Umum.

 Program Pokok Tambahan 1. Pengelolaan Bank Sampah

a) Latar Belakang

(23)

tindakan nyata dan kerjasama oleh setiap lapisan masyarakat. Timbunan sampah yang terus menerus menumpuk akan berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan serta menimbulkan berbagai penyakit. Sampah rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar. Sementara, tempat pembuangan sampah yang tersedia tidak akan bisa menampung sampah yang terus menerus dihasilkan masyarakat jika masyarakat tidak mulai bertindak untuk mengurangi sampah yang dihasilkan. Untuk itulah penanganan masalah sampah harus dimulai dari sumbernya.Untuk mendukung program pengelolaan sampah di Desa Sembiran maka dilakukan kegiatan berupa penyuluhan mengenai program Bank Sampah. Program ini dilakukan sehubungan dengan akan dilaksanakannya program Bank Sampah Desa Sembiran. Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah organik dan anorganik secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Sistem Bank Sampah yang berfokus pada tiga hal yaitu berorientasi pada manusia, sistem yang terstandardisasi dan pengembangan berkelanjutan bisa menjadi solusinya. Untuk membentuk bank sampah, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

 Pemilihan sampah sesuai dengan jenisnya yang dilakukan sejak dari sumbernya (rumah tangga atau pasar).

 Tiap rumah memiliki sarana untuk mengumpulkan sampah kering yang sudah dipilah, misalnya plastik atau daun kering.

 Menyediakan pengurus bank sampah.

 Membuat kesepakatan jadwal penjualan.

 Membuat sistem administrasi.

 Memiliki pengepul dengan jadwal pengambilan rutin b) Deskripsi Kegiatan

(24)

dilakukan dengan tujuan untuk menarik minat warga desa sembiran untuk melakukan pengelolaan sampah baik secara mandiri maupun berkelompok. Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan ini adalah warga desa sembiran akan memiliki keterampilan dalam mengelolah sampah dan warga desa sembiran semiliki pandangan yang positif mengenai sampah itu sendiri. Kegiatan ini akan dilangsungkan pada tanggal 6 Agustus 2016 dan berlokasi di gedung serbaguna desa sembiran. Kegiatan ini akan diikuti oleh seluruh kepengurusan bank sampah desa sembiran dan beberapa warga yang telah ditunjuk sebagai perwakilan. Dalam kegiatan ini akan terdapat dua sesi yaitu sesi yang pertama adalah penjelasan materi mengenai bank sampah dan sesi kedua akan menjelaskan mengenai bidang kewirausahaan yang terdapat dalam bank sampah.

c) Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

 Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan nilai guna sampah di sekitar kita.

 Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Sembiran mengenai jenis, cara pengelolaan, dan manfaat dari sampah setelah memperoleh pengelolaan.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Warga dan jajaran perangkat desa di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Singaraja.

2) Pelaksanaan Kegiatan

No. Hari Waktu Kegiatan Tempat Peserta

1. Kamis, 28/07/ 2016

11.00 – 11.30 Berkonsultasi dan berkordinasi dengan pengurus dan pengelola BUMDes (Badan Usaha Milik Desa Sembiran) mengenai pelaksanaan

Kantor Kepala Desa Sembiran

(25)

penyuluhan Bank

Sampahserta tempat yang akan digunakan

2. Kamis, 4/08/ 2016

12.00 – 12.30 Koordinasi dengan pihak SMA Negeri 1 Atap Tejakula mengenai pelaksanaan penyuluhan Bank Sampah yang akan diadakan di kelas dan dihadiri oleh siswa-siswa serta memberikan surat perijinan dan pemberitahuan mengenai pelaksanaan kegiatan ini SMA Negeri 1 Atap Tejakula 2 orang

3. Jumat, 05/08/ 2016

20.00 – 22.00 Rapat persiapan dengan melakukan pembagian tugas pelaksanaan kegiatan

penyuluhan bank sampah dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan saat kegiatan esok hari

Posko KKN

8 orang

4. Sabtu, 06/08/ 2016

09.00 – 11.00 Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan bank sampah yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, perwakilan dari BUMDes dan siswa-siswi sebagai peserta penyuluhan dan dengan pembicara adalah Agus Nanda Yudistira yang merupakan pengusaha di bidang

(26)

sampah. Setelah acara selesai dilakukan foto bersama di lapangan

sekolah SMA Negeri 1 Atap Tejakula

3) Kendala

Kendala-kendala yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan bank sampah ini adalah :

 Karena pengelola dan pengurus Bank Sampah di Desa Sembiran masih baru dan belum berjalan sehingga dalam penyuluhan ini, pengelola bank sampah belum dapat dijadikan pembicara.

 Tidak adanya pengawasan dari pihak sekolah sehingga peserta yang mengikuti penyuluhan kurang memperhatikan.

 Pembicara kurang dapat menyampaikan materi dengan baik. 4) Solusi

Solusi yang ditawarkan untuk kedepannya bagi pengelola bank sampah dalam menjalankan kegiatan serupa adalah :

 Melakukan studi banding ke bank sampah di desa lain yang telah menjalankan kepengurusan dan kegiatan dengan baik sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran bagi bank sampah di Desa Sembiran dalam mengelola sampah desa.

 Jika melakukan penyuluhan kembali baik di sekolah ataupun di tempat lainnya agar peserta lebih diawasi sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan dengan tenang dan tertib.

 Menyiapkan dengan baik materi dan pembicara agar peserta menjadi lebih tertarik dan bersemangat di penyuluhan.

(27)

e) Biaya Pengeluaran Kegiatan

No. Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah

1. Snack 6 bungkus Rp4.000 Rp 24.000 2. Fee pembicara 1 orang Rp 200.000 Rp 200.000 3. Spanduk 3m2 1 buah Rp 45.000 Rp 45.000 4 Sertifikat

Pembicara

1 buah Rp 4.000 Rp 4.000

Total Rp 273.000

2. Pembuatan IMAP (Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi) a) Latar Belakang

Kegiatan IMAP ini merupakan singkatan dari “Identifikasi Masalah dan Analisis Permasalahan” yang merupakan program Pokok Tambahan

kegiatan yang meliputi identifikasi dan analisis dari permasalahan yang ada di Desa Sembiran seperti permasalahan pokok di desa serta sarana prasarana maupun permasalahan yang ada di Desa Sembiran. Kegiatan ini akan dilakukan di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng Bali. Desa Sembiran memiliki permasalahan pokok utama yaitu air, permasalahan ini di tuangkan kedalam program kegiatan SPAMDES yang akan dilaksanakan di Desa Sembiran pada saat kegiatan KKN-PPM XIII UNUD 2016. Selain permasalahan pokok di Desa Sembiran terdapat permasalahan pokok tambahan berupa pengelolaan sampah di Desa Sembiran dan terdapat program bantu berupa penanganan penyakit tanaman serta edukasi bagi anak – anak sekolah dasar di Desa Sembiran. Kegiatan IMAP ini berguna untuk mengetahui permasalahan di Desa Sembiran agar dapat dipahami dalam merangkum permasalahan yang ada serta dapat lebih mudah untuk memberikan solusi agar Permasalahan yang ada di Desa Sembiran bisa terselesaikan.

b) Deskripsi Kegiatan

(28)

dari ide gagasan yang berlandaskan cara merangkum seluruh permasalahan yang ada di Desa Sembiran. Peta Permasalahan ini merupakan peta dari Desa Sembiran yang berisi letak / tempat permasalahan terjadi dan berfungsi sebagai media yang digunakan untuk menjelaskan seluruh permasalahan di Desa Sembiran. Peta permasalahan ini akan di cetak dan bisa diketahui dan di pahami oleh warga di Desa Sembiran maupun Kepala Desa Sembiran beserta anggotanya, Peta permasalahan ini nantinya akan digunakan untuk lebih mengetahui dan lebih spesifik dalam mengetahui detail dan lokasi permasalahan yang ada di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.

c) Tujuan dan Manfaat

Tujuan kegiatan ini untuk mengidentifikasi permasalahan dan menganalisis permasalahan untuk mencari solusi dari seluruh permasalahan yang ada di Desa Sembiran. Kemudian setelah diperoleh permasalahan yang ada serta di tentukan lokasinya maka mahasiswa dapat lebih paham dalam menangani permasalahan dan dapat lebih efektif mendapatkan solusi dikarenakan sudah terperinci secara detail dari peta permasalahan ini.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

(29)

kegiatan program pokok bantuan ini dalam masa KKN PPM di Desa Sembiran.

2) Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan IMAP ini diawali dari mahasiswa KKN tiba di Desa Sembiran saat survey pertama dan mulai menanyakan permasalahan pokok yang ada kepada pihak Kantor Desa Sembiran. Dalam survey pertama ini mahasiswa harus mengetahui permasalahan yang ada di Desa Sembiran agar saat KKN PPM UNUD XIII 2016 di mulai, mahasiswa telah siap dengan program yang di rancang dan akan dilaksanakan saat waktu KKN PPM tiba. Ditemani oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) menemui kepala desa serta seluruh kelian dusun di Desa Sembiran untuk duduk bersama dan menceritakan permasalahan yang ada di desa maupun di dusun yang ada.

Setelah hasil IMAP di dapat mahasiswa saat waktu KKN PPM langsung melaksanakan program yang dirancang sesuai permasalahan yang ada di Desa Sembiran. Mulai dari permasalahan pokok serta penanganan permaslahan lainya dengan program tambahan serta program bantuan yang ada. Mahasiswa sudah terorganisasi dalam bidang masing - masing untuk mempermudah pelaksanaan dan efektifnya masa kerja mahasiswa saat KKN PPM berlangsung.

Permasalahan pokok yang ada di Desa Sembiran yaitu distribusi air yang kurang lancar. Pendistribusian air tidak lancar dikarenakan jaringan pipa distribusi air di Desa Sembiran kurang tertata sedemikian baiknya maka air kurang dapat mengalir dengan baik kerumah – rumah warga, permasalahan pendistribusian air yang terparah terdapat di Dusun Kawanan dengan jumlah penduduk terbanyak atau sekitar 400 lebih KK yang berada di Dusun Anyar yang kurang mendapat pendistribusian air dengan baik.

(30)

menjadi faktor perilaku kurang baik dalam pengelolaan sampah di Desa Sembiran.

Permasalahan ketiga adalah masyarakat Desa Sembiran mayoritas pekerja sebagai petani di kebun. Banyak masyarakat yang memiliki lahan kebun yang luas dan memiliki macam – macam hasil kebun berupa kakao, cengkeh, pisang, mangga dan lainya hingga ternak sapi dan babi, namun kendala permasalahan ini kurangnya masyarakat desa yang bertani dalam pengembangan hasil kebunya dikarenakan ke tidak paham masyarakat mengenai pembudidayaan dan penanganan untuk tanaman mereka di kebun agar mendapat hasil panen yang besar dan berkualitas.

Permasalahan lainya mengenai edukasi dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di Desa Sembiran. Kurangnya edukasi sejak dini dikarenakan anak – anak di Desa Sembiran mulai bersekolah mulai dari umur enam tahun dan menempa pendidikan sekolah dasar kelas satu. Keterlambatan edukasi sejak dini dilihat dari faktor umur enam tahun yang bagi masyarakat umum menilai sudah memahami pendidikan namun di Desa Sembiran ini anak – anak belum memahami apapun seperti belum bisa membaca maupun menulis. Untuk perilaku hidup bersih dan sehat belum dipahami ataupun diketahui oleh anak- anak sebagian besar di Desa Sembiran karena saat dini faktor orang tuamenjadi faktor penentu anak – anaknya dapat belajar tentang hidup bersih dan sehat ini namun kenyataaanya orang tua mereka dominan sibuk bekerja dan jarang berada di rumah, serta orang tua biasanya mempercayakan pihak sekolah untuk mendidik anak – anak mereka namun pemikiran itu tidak lah benar dan orang tua belum memahami peranan tersebut.

(31)

Buleleng, Bali. Berikut ini adalah jadwal pembuatan IMAP adalah sebagai berikut:

No. Hari Waktu Kegiatan Tempat Peserta

1. 23 Juli – 25 Agustus 2016

10.00-16.00

Survei lokasi dalam rangka pembuatan peta permasalahan (IMAP)

Desa Sembiran

14 Orang

3) Kendala

Dalam Kegiatan IMAP ini mendapatkan kendala saat mencari peta Desa Sembiran yang lengkap dengan berisi jalan utama hingga jalan kecil/jalan alternatif dan juga letak bangunan saat ini yang sudah berada di Desa Sembiran. Saat melakukan kegiatan pembuatan peta permasalahan ini, mahasiswa telah terbagi tugas masing – masing dalam membantu pembuatan peta permasalahan yang dimulai dengan pembuatan peta sembiran dengan sketsa di kertas manila A2. Awal mula mahasiswa mencari tahu ke Kantor Desa Sembiran mengenai peta Desa Sembiran. Adanya peta Desa Sembiran yang terdapat di dinding kantor desa, namun peta itu tidaklah lengkap berisi letak pemukiman warga serta jalan yang berbeda setelah disesuaikan dengan keadaan yang ada di Desa Sembiran.

4) Solusi

(32)

membantu warga di Dusun Anyar untuk mendapatkan air secara merata dan lebih cepat tanpa harus mengantri seperti sebelum dibuat hydrant umum ini.

Solusi permasalahan kedua: Masyarakat Desa Sembiran belum memahami dalam hal pengelolaan sampah di lingkungan mereka, dari hasil survey juga mendapat hasil bahwa sebagian besar lingkungan di Desa Sembiran ini belum tersedianya tempat sampah disetiap depan rumah mereka maupun di tempat umum seperti sekolah. Di Desa Sembiran sudah terdapat TPA yang belum sepenuhnya berperan dalam mengatasi sampah ini dikarenakan pengelolaannya kurang baik. Maka solusi dari hal ini berupa penyuluhan mengenai bank sampah yang sudah dilakukan di SMA 1 Atap Sembiran. Dengan tujuan menjelaskan dan mengajarkan sejak dini cara pengelolaan sampah yang baik dengan adanya Narasumber terpercaya serta Ketua BUMDes yang ikut hadir dan membantu dalam penyuluhan bank sampah ini.

Solusi permasalahan ketiga: Mayoritas penduduk di Desa Sembiran ini bekerja sebagai petani dan memiliki kebun masing masing dengan bermacam –macam tanaman yang dapat di panen di kebun mereka, namun dari hasil masalah yang didapat para petani di desa sembiran belum mendapat hasil panen dari kebun yang memuaskan dan berkualitas dikarenakan belum pahamnya para petani akan pengetahuan untuk tanaman mereka agar mendapat hasil panen yang berkualitas. Maka solusi mahasiswa dengan melakukan penyuluhan mengenai pupuk Trichoderma yang sebelumnya berkoordinasi dengan pihak kantor desa dan pihak perkumpulan petani di Desa Sembiran untuk menghadiri acara penyuluhan mengenai pupuk

(33)

narasumber di bidang pertanian yang sudah terbukti akan hasil dari pupuk T richoderma ini.

Solusi permasalahan lainya: Mengenai edukasi dan perilaku hidup bersih dan sehat. dengan sasaran kegiatan anak – anak di Desa Sembiran. Solusi edukasi mahasiswa membuat program PES (Program Edukasi Sembiran) yang dilakukan di Posko KKN Desa Sembiran yang mengajarkan anak – anak SD, khususnya kelas 3 dan 4 di Desa Sembiran dengan jam pengajaran ditentukan dari jam 14.00 – 17.00 WITA terbagi dalam tiga mata peLajaran yaitu Bahasa Inggris, Matematika dan Nyastra Bahasa Bali. Program PES ini sangat diminati oleh anak – anak SD yang antusiasnya terkadang datang dari pagi hari ketika jam pengajaran belum dimulai dan juga jumlah peserta yang pernah mencapai 70 peserta dalam satu hari membuat Posko KKN penuh berisi anak – anak yang ingin belajar. Hal ini menandakan suksesnya program PES ini dalam KKN PPM UNUD XIII 2016 Desa Sembiran. Kemudian solusi dari perilaku hidup bersih dan sehat mahasiswa membuat program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan sasaran kegiatan anak – anak SD 3 dan 4 Desa Sembiran. Program ini mengajarkan anak –anak mengenai cara mencuci tangan dan mengosok gigi yang benar. antusias anak –anak dan pihak sekolah dasar yang membantu kelancaran program PHBS ini membuat Program ini juga sukses terlaksana seperti program lainnya yang sudah dibuat oleh mahasiswa KKN PPM UNUD XIII 2016 Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.

e) Peta Permasalahan Desa Sembiran

(34)
[image:34.595.91.516.81.718.2]
(35)

f) Peta Desa Sembiran

[image:35.595.91.512.127.740.2]

Peta Desa Sembiran akan dijelaskan dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

(36)
[image:36.595.93.514.82.621.2]
(37)
[image:37.595.90.516.83.683.2]
(38)

b. Program Bantu

Program pokok pada kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana XIII 2016 dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:

 Bidang Peningkatan Produksi

1. Pelatihan Pembuatan Pupuk Plus Trichoderma a) Latar Belakang

Penduduk Desa Sembiran sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani. Desa Sembiran yang didominasi oleh sektor pertanian sehingga pertanianlah yang berpeluang besar untuk pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Kualitas hasil produk pertanian di Desa Sembiran tidak kalah dengan dengan hasil pertanian di daerah-daerah lain.

Meskipun demikian, sektor pertanian di Desa Sembiran masih menghadapi masalah terkait produktivitas tanaman yang masih rendah. Berdasarkan hasil survei maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa salah satu penyebab rendahnya produktivitas tanaman di Desa Sembiran adalah penggunaan pupuk kandang dari kotoran sapi yang kurang dioptimalkan.Dalam memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk, petani hanya mendiamkan kotoran sapi untuk beberapa saat saja dan setelah dirasa layak untuk digunakan maka petani langsung memanfaatkan pupuk kandang untuk menutrisi tanaman. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan pupuk kandang kurang menunjukkan hasil yang optimal dalam meningkatkan produktivitas tanaman.

Teknologi di bidang pertanian yang semakin maju sesungguhnya sangat bermanfaat bagi petani untuk meningkatkan produktivitas usahatani mereka. Hanya saja hingga saat ini jumlah petani yang mampu menyerap dan memanfaat teknologi pertanian masih tergolong rendah. Salah satu teknologi di bidang pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah petani di Desa Sembiran terkait peningkatan produktivitas tanaman adalah pemanfaatan jamur Thricoderma sp. untuk mengoptimalkan kualitas pupuk kandang. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Trichoderma sp. sp.

(39)

hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Biakan jamur Trichoderma sp. sp. dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu serta dapat berlaku sebagai biofungisida. Agar petani mampu memanfaatkan jamur

Thricoderma sp. untuk memeperoleh kualitas pupuk yang baik maka, akan dilakukan pelatihan dan pemberian poster kepada petani kakao di Desa

Sembiran mengenai cara pembuatan “Pupuk Plus Thricoderma”.

b) Deskripsi Kegiatan

Pelatihan pembuatan pupuk plus Trichoderma sp. merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada petani Desa Sembiran yang dalam kegiatannya dilakukan pengolahan pada kotoran sapi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk kandang yang dioptimalkan dengan menambahkan hasil pembiakan jamurTrichoderma sp.. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu petani di Desa Sembiran untuk mencegah serangan penyakit pada tanaman mereka. Setelah melakukan perancanaan kegiatan dan memperoleh izin dari perangkat desa barulah kami melanjutkan pada tahap pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk plus Trichoderma sp.telah dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Sembiran pada hari Selasa, 9 agustus 2016. Kegiatan yang dilakukan yakni berupa penyuluhan untuk memperkenalkan teknologi ini kepada petani dan dilanjutkan dengan mempraktikan pengaplikasian jamur Trichoderma sp. pada pupuk kandang. Selain itu juga telah dilakukan pemajangan sebuah poster di Kantor Kepala

Desa mengenai “Cara Membuat Pupuk Plus Trichoderma sp.”. Hal tersebut

dilakukan agar para petani dapat membuat pupuk sendiri sehingga menjadi petani yang mandiri dan unggul. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua petani di Desa Sembiran memperoleh pengetahuan mengenai cara untuk mencegah penyebaran penyakit pada tanaman yang mereka budidayakan dan tingkat penyebaran penyakit pada tanaman dapat diminimalkan.

(40)

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu petani di Desa Sembiran dalam meningkatkan produktivitas tanaman.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Seluruh petani di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

2) Pelaksanaan Kegiatan

Berikut merupakan pelaksanaan dari pelatihan pembuatan pupuk plus Trichoderma sp.

No. Hari Waktu Tempat Peserta Pelaksanaan 1. Selasa,

26/07/2 016

09.00 – 09.30 Wita

Kantor Desa Sembiran

3 orang Berkoordinasi dengan kepala Desa Sembiran mengenai waktu dan tempat pelaksanaan pelatihan pembuatan pupuk plus

Trichoderma sp.. 2. Selasa,

02/08/2 016

08.30 – 09.00 Wita

Kantor Desa Sembiran

4 orang Bertemu dengan kepala desa dan ketua gapoktan untuk

mengkonfirmasi kegiatan

penyuluhan pelatihan pembuatan pupuk plus Trichoderma sp. yang akan diadakan pada tanggal 03/08/2016. Namun, pada tanggal tersebut perangkat Desa Sembiran ternyata ada kegiatan untuk mempersiapkan lomba ngelawar di Buleleng Festival sehingga kegiatan penyuluhan diundur menjadi tanggal 09/08/2016. 3. Senin,

08/08/2 016

09.30 – 10.00 Wita

Kantor Desa Sembiran

(41)

dilaksanakan pada tanggal 09/08/2016.

4. Senin, 08/08/2 016

16.00 – 18.00 Wita

Kantor Desa Sembiran

8 orang Menyiapkan tempat dan peralatan yang dibutuhkan untuk pelatihan pembuatan pupuk plus

Trichoderma sp. di kantor Desa Sembiran.

5. Selasa, 09/08/2 016

09.00 – 11.00 Wita Kantor Desa Sembiran 33 orang

Pelaksanaan penyuluhan sekaligus pelatihan pembuatan pupuk plus

Trichoderma sp.

6. Senin, 22/08/2 016

09.00 – 09.30 Wita Kantor Desa Sembiran 14 orang

Penyerahan dan pemasangan poster proses pembuatan pupuk plus Trichoderma sp.

3) Kendala

Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah :

 Petani sulit memahami pengaplikasian jamur Trichoderma sp.

pada pupuk kandang/kompos karena baru pertama kali memperoleh pengetahuan tentang pemanfaatan jamur

Trichoderma sp..

 Sulit menetapkan waktu yang tepat untuk melaksanakan program. Sulitnya menentukan waktu yang tepat dikarenakan banyaknya kegiatan adat yang harus dilaksanakan pada bulan agustus. Selain itu, ketika telah menetapkan waktu ternyata ada kegiatan yang harus dilakukan di kantor desa yang tidak terprediksi sebelumnya. Dalam melaksanakan program ini penyesuain waktu antara pembicara dan perangkat desalah yang menjadi kendala utama.

 Media pembiakan Trichoderma sp. ditumbuhi organisme lain. Adanya belatung pada media biakan Trichoderma sp.

(42)

mengakibatkan belatung cepat berkembang pada media biakan

Trichoderma sp..

 Sedikitnya peserta yang hadir saat penyuluhan. Bulan Agustus padat dengan upacara keagamaan sehingga petani disibukkan dengan kegiatan upacara sehingga dari 50 petani yang diundang hanya 34% petani yang mampu menghadiri penyuluhan.

4) Solusi

Berbagai kendala tersebut di atas dihadapi dengan berbagai cara. Kesulitan petani dalam memahami pengaplikasian jamur Trichoderma sp. ditanggulangi dengan mendampingi petani yang ingin didampingi selama satu minggu untuk membuat biakan jamur Trichoderma sp.

serta langsung mengaplikasikannya pada pupuk kandang/kompos. Kendala kedua ditanggulangi dengan melakukan komunikasi secara intensif dengan kepala desa, ketua gapoktan, dan pembicara. Untuk kendala ketiga ditanggulangi dengan menghubungi dosen yang ahli pada bidang ini untuk memastikan bahwa keberadaan belatung tidak merusak manfaat dari jamur dan dilakukan pula pembersihan pada media biakan jamur Trichoderma sp. secara rutin untuk menghambat perkembangbiakan belatung. Permasalahan terkait sedikitnya petani yang mampu hadir dapat ditanggulangi dengan pemasangan poster proses pembuatan pupuk plus Trichoderma sp. di kantor Desa Sembiran serta meminta bantuan kepada ketua gapoktan Desa Sembiran untuk menyebarluaskan informasi kepada masing-masing ketua kelompok tani di Desa Sembiran.

e) Biaya Pengeluaran Kegiatan

(43)

7. Fee Pembicara 1 orang Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 8. Konsumsi

Peserta

50 orang Rp 3.000,00 Rp 150.000,00

9. Konsumsi Pembicara

1 orang Rp 20.000,00 Rp 20.000,00

Total Rp 443.000,00

 Bidang Sosial Budaya

1. Pengelolaan Perpustakaan Desa a) Latar Belakang

Perpustakaan desa merupakan fasilitas yang penting keberadaannya untuk menunjang sumber referensi yang ada di suatu desa. Di samping itu, perpustakaan desa dapat diberdayakan sebagai tempat menumbuhkan minat baca masyarakat serta sumber inventarisasi desa.

Sebelumnya, Desa Sembiran telah memiliki perpustakaan desa yang terletak di Kantor Desa Sembiran. Adapun buku-buku bacaan yang telah tersedia berasal dari sumbangan kabupaten/kecamatan yang jumlah koleksinya masih sangat minim.

Meskipun Desa Sembiran telah memiliki perpustakaan desa, namun pelaksanaannya selama ini masih belum berjalan optimal. Hal ini disebabkan oleh adanya hambatan sosialisasi dan kurangnya minat baca masyarakat. Meski Desa Sembiran merupakan salah satu desa Bali Aga, namun sangat sedikit referensi seputar budaya dan sejarah desa yang terdapat di perpustakaan desa ini. Oleh karena itu, mahasiswa KKN PPM XIII-2016 Universitas Udayana bermaksud melaksanakan pengelolaan perpustakaan desa berupa bersih-bersih ruang perpustakaan, melakukan administrasi perpustakaan, dan sumbangan buku.

b) Deskripsi Kegiatan

(44)

pihak desa melalui serta melakukan koordinasi dengan perangkat desa dan masyarakat Desa Sembiran.

Setelah mendapatkan kepastian waktu, lokasi, serta perijinan, kemudian dilaksanakan pengelolaan perpustakaan desa. Program yang dilakukan, yakni berupa bersih-bersih ruang perpustakaan, melakukan administrasi perpustakaan, dan sumbangan buku. Adapun hasil yang diharapkan, yakni mampu meningkatkan minat masyarakat Desa Sembiran untuk berkunjung dan membaca buku-buku di perpustakaan desa.

c) Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut :

 Memperbaiki pengelolaan Perpustakaan Desa Sembiran.

 Menjadikan Perpustakaan Desa Sembiran sebagai sumber referensi bagi masyarakat Desa Sembiran.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran kegiatan ini, yakni masyarakat Desa Sembiran. 2) Pelaksanaan Kegiatan

No. Hari Waktu Kegiatan Peserta Tempat

1. Rabu, 27 Juli 2016

10.00-13.00

Melakukan konsultasi serta kordinasi dengan pihak terkait perihal pelaksanaan kegiatan pengelolaan perpustakaan desa. Dilanjutkan dengan kegiatan persiapan oleh mahasiswa untuk kegiatan pengelolaan

perpustakaan desa yang akan dilaksanakan pada 28 Juli 2016, yaitu adalah menyiapkan alat-alat kebersihan, menyampul buku-buku sumbangan dari mahasiswa KKN sebanyak 25 buah, serta memberikan nomor

15 Orang

(45)

inventarisasi untuk buku-buku yang akan disumbangkan 5. Kamis,

28 Juli 2016

11.00-14.00

Melakukan pembersihan ruangan perpustakaan desa dimulai dengan menyapu ruangan perpustakaan desa, merapikan kabel-kabel

soundsystem , selanjutnya melaksanaan penataan buku-buku ,baik itu buku-buku sumbangan dan buku-buku yang sudah ada di perpustakaan Desa Sembiran

7 Orang

Perpustaka an Desa Sembiran

3) Kendala

Adapun kendala-kendala selama berjalannya program ini adalah sebagai berikut.

 Masih adanya buku-buku milik perpustakaan desa yang belum disampul.

 Masih belum adanya nomor inventaris untuk buku-buku milik perpustakaan desa.

 Belum adanya daftar nama buku serta kategori buku.

 Belum tersedianya buku pengunjung untuk para pengunjung perpustakaan desa.

 Masih minimnya buku-buku yang tersedia di perpustakaan desa untuk dibaca oleh warga desa.

4) Solusi

Adapun solusi untuk menghadapi kendala tersebut adalah sebagai berikut.

 Menyampul buku-buku yang ada di perpustakaan desa.

 Memberikan nomor inventaris untuk buku-buku yang ada di perpustakaan desa.

(46)

 Menyediakan buku pengunjung yang diperuntukkan bagi pengunjung perpustakaan desa.

 Menyumbang buku bacaan untuk perpustakaan desa. e) Biaya Pengeluaran Kegiatan

No. Nama Barang Banyaknya Harga Jumlah

1. Sampul plastik bening 3 meter Rp 9.000 Rp 27.000 2. Selotip bening 2 buah Rp 2.000 Rp 4.000 3. Buku pengunjung 1 buah Rp 12.500 Rp 12.500 4. Kemoceng 1 buah Rp 29.500 Rp 29.500 5. Cap besar 1 buah Rp 75.000 Rp 75.000 6. Cap kecil 1 buah Rp 50.000 Rp 50.000 7. Tinta 2 buah Rp 3.500 Rp 7.000 8. Bantalan cap 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000

9. Cutter 2 buah Rp 5.000 Rp 10.000

Total Rp 225.000

2. Penambahan Koleksi Perpustakaan SMAN Satu Atap a) Latar Belakang

Perpustakaan merupakan fasilitas yang keberadaannya sangat penting dalam sebuah sekolah. Selain sebagai penunjang belajar-mengajar, perpustakaan juga merupakan sumber referensi untuk memperkaya literatur bagi warga sekolah. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah perlu ditunjang oleh fasilitas yang baik, agar tidak dapat berfungsi sebagaimana-mestinya.

(47)

b) Deskripsi Kegiatan

Selama berdiri lima tahun, SMAN Satu Atap Tejakula memiliki perpustakaan dengan koleksi buku yang masih minim. Diperlukan penambahan koleksi buku lebih banyak agar dapat dipergunakan sebagai bahan belajar-mengajar dan sumber referensi lainnya. Buku-buku yang telah disumbangkan merupakan swadaya mahasiswa dan bekerjasama dengan Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana(FPMHD-Unud).

c) Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut:

 Memberikan bantuan sumbangan buku sebagai sumber referensi bagi siswa-siswi SMAN Satu Atap Tejakula.

 Menambah koleksi buku di Perpustakaan SMAN Satu Atap Tejakula.

 Membantu siswa-siswi SMAN Satu Atap Tejakula dalam proses pembelajaran.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran kegiatan ini adalah seluruh warga SMAN Satu Atap Tejakula, khususnya siswa-siswi SMAN Satu Atap Tejakula. 2) Pelaksanaan Kegiatan

No. Hari Waktu Peserta Tempat Pelaksanaan 1. Selasa, 2

Agustus 2016

10.00 - 11.00

7 orang SMAN Satu Atap Tejakula

Melakukan konsultasi dan survei ke perpustakaan SMAN Satu Atap Tejakula.

2. Senin, 8 Agustus 2016 s.d. Senin, 15 Agustus 2016

10.00-11.00

7 orang Posko KKN

(48)

3. Senin, 15 Agustus 2016

11.00 - 11.30

SMAN Satu Atap Tejakula

Berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak SMAN Satu Atap Tejakula mengenai penyerahan buku yang akan disumbangkan.

4. Jumat, 19 Agustus 2016

08.00 - 09.000

SMAN Satu Atap Tejakula

Penyerahan buku sumbangan ke Perpustakaan SMAN Satu Atap Tejakula.

3) Kendala

Adapun kendala-kendala selama berjalannya program ini adalah sebagai berikut.

 Minimnya koleksi buku di Perpustakaan SMAN 1 Atap Tejakula. 4) Solusi

Adapun solusi-solusi untuk menghadapi kendala tersebut di atas adalah sebagai berikut.

 Memberikan sumbangan buku-buku pelajaran ke SMAN 1 Atap Tejakula.

3. Inventarisasi Potensi Pariwisata a) Latar Belakang

Potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang terdapat di suatu daerah yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata (atraksi wisata), dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi. Daya tarik atau atraksi wisata menurut Yoeti (1996) adalah segala sesuatu yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata. Beberapa contoh daya tarik wisata adalah sebagai berikut.

(49)

 Budaya (culture), yaitu segala sesuatu yang berupa daya tarik yang berasal dari seni dan kreasi manusia. Contohnya, upacara keagamaan, upacara adat dan tarian tradisional.

 Daya tarik wisata buatan manusia (manmade), yaitu segala sesuatu yang berasal dari karya manusia, dan dapat dijadikan sebagai objek wisata seperti benda-benda sejarah, kebudayaan, religi serta tata cara manusia.

 Manusia (humanbeing), yaitu segala sesuatu dari aktivitas manusia yang khas dan mempunyai daya tarik tersendiri yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, contohnya, Suku Asmat di Irian Jaya dengan cara hidup mereka yang masih primitif dan memiliki keunikan tersendiri.

 Secara geografis, Desa Sembiran terletak di pegunungan utara Bali dan menyimpan potensi pariwisata alam. Bentangan potensi wista Desa Sembiran mulai dari pegunungan di sebelah selatan dan langsung berhadapan dengan laut Bali di utara. Lokasi geografis ini mempengaruhi kehidupan budaya yang terdapat di Desa Sembiran.

 Desa Sembiran merupakan desa kuno di Bali (Bali Aga/Bali Mula) yang memiliki berbagai tinggalan budaya, baik fisik (misalnya prasasti, artefak, dsb.) maupun budaya nonfisik (bahasa, tradisi, dsb.). Latar belakang Desa Sembiran sebagai desa Bali Kuno memungkinkan adanya budaya khas yang sangat potensial dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata budaya. Inventarisasi budaya bisa menjadi salah satu solusi untuk mendukung terbangunnya pariwisata budaya di Desa Sembiran. Output yang diharapkan dari program ini adalah (1) masyarakat Desa Sembiran mampu memelihara hasil budaya yang dimilikinya, dan (2) meningkatkan taraf perekonomian berasaskan budaya.

b) Deskripsi Kegiatan

(50)

dan kemudian memberikan deskripsi utuh mengenai potensi wisata yang ada. Tahap akhir dilakukan upaya publikasi hasil inventarisasi potensi wisata di Desa Sembiran pada media massa, jurnal, maupun di media sosial. Pelibatan masyarakat dalam program diharapkan menjadi agen pelaksana lanjutan agar nantinya bisa mencapai tujuan Sembiran sebagai desa wisata berlatar budaya Bali Mula (Bali Aga).

c) Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dilaksanakannya program ini adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Sembiran terhadap kebudayaan yang dimilikinya.

 Membina masyarakat Desa Sembiran agar memiliki kepedulian dan kesadaran dalam upaya menjaga serta memasarkan potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Sembiran.

 Mengupayakan publikasi potensi wisata Desa Sembiran sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Desa Sembiran.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Sasaran program inventarisasi potensi wisata Desa Sembiran adalah potensi-potensi wisata yang ada di Desa Sembiran, baik berupa tinggalan budaya maupun potensi wisata alamnya.

2) Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan program inventarisasi potensi wisata di Desa Sembiran adalah mahasiswa peserta KKN PPM XIII-2016Universitas Udayana. Dalam pelaksanaan program, kami dapat menginventaris beberapa potensi wisata budaya yang dimiliki oleh Sembiran, sedangkan untuk wisata alam belum ada tempat yang bisa dijadikan objek sepanjang tahun. Sesungguhnya, dengan latar geografis dan banyaknya kebun milik warga, Sembiran memiliki potensi untuk dibangun menjadi desa wisata berbasis pertanian, namun pengembangan objek wisata semacam ini perlu indikator tambahan.

(51)

dikunjungi sebagai desa wisata budaya. Kebudayaan tersebut adalahsebagai berikut:

 Prasasti Tembaga Peninggalan Dinasti Warmadewa

Desa Sembiran memiliki warisan budaya yang penting dalam perjalanan sejarah Bali Kuno. Prasasti tembaga tinggalan peradaban Bali Kuno tersebut dapat diklasifikasikan menjadi enam jenis, yaitu Prasasti Keputusan Raja Ugrasena Warmadewa, Keputusan Raja Tabanendra Warmadewa, Keputusan Raja Janasadhu Warmadewa, Keputusan Ratu Sang Ajnadewi, Keputusan Raja Anak Wungsu, dan Keputusan Raja Jaya Pangus. Kesepuluh lempengan prasasti tersebut memiliki keterikatan dengan prasasti yang kini tersimpan di Desa Julah yang bila dijumlahkan antara prasasti Julah-Sembiran berjumlah 20 lembar. Prasasti ini sekarang disimpan di Pura Balai Agung Desa Sembiran, dan akan dikeluarkan setiap tahun, dan dibersihkan setiap dua tahun sekali.

 Sistem Paduluan (Ulu-Apad) Desa Sembiran

Sebagai desa Bali Kuno, Sembiran hingga saat ini masih menganut sistem pemerintahan yang berbentuk Ulu-apad. Sistem ini juga digunakan di desa-desa Bali Kuno lainnya seperti Tenganan, Bayung Gede, Sekardadi, Bonyoh, Selulung, Batur, Sukawana, dan lain-lain. Sistem sosial Ulu-apad bersifat kaderisasi, dimana jika ada

krama ngarep (penduduk “ring satu” dalam adat) yang menikah, maka otomatis masuk dalam sistem mulai dari tingkat bawah, dan posisinya akan otomatis naik jika ada posisi di atasnya tidak dijabat lagi atau jika ada pengantin baru. Krama ngarep akan diberhentikan dari sistem apabila sudah dianggap baki (semua anak telah menikah). Dalam sistem

Ulu-apad Sembiran terdapat beberapa klasifikasi masyarakat. Adapun urutan klasifikasi tersebut jika diurutkan dari atas ke bawah adalah sebagai berikut.

 Jero Kubayan Siyut (2 orang)  Jero Bahu (2 orang)

(52)

 Jero Luahan Langkah (2 orang)  Jero Tanglug Wayahan (2 orang)  Jero Bahan Tua (2 orang)

 Jero Bahan Cacar (2 orang)  Jahya (20 orang)

 Punakawan (2 orang)

 Upacara Ngamblangin

Upacara Ngamblangin merupakan upacara yang dilakukan setiap

Sasih Kasa (kisaran bulan Juli-Agustus) yang dilaksanakan di Pura Bale Agung dan pada Sasih Kaulu (kisaran bulan Februari-Maret) yang dilaksanakan di Pura Dulu oleh istri kramadesangarep. Upacara ini menyimbolkan pengumpulan amreta (kehidupan) yang disimbolkan dengan pengumpulan beras, kacang-kacangan, kapas (sandang-pangan) di lokasi upacara kemudian setelah dilaksanakan prosesinya, sarana akan dibagikan ke setiap krama desa.

 Upacara Nyongnying

Upacara Nyongnying dilaksanakan pada Umanis Wuku Kuningan yang dilaksanakan oleh masyarakat desa yang berada pada posisi jahya dan punakawan. Upacara ini berupa perang-perangan yang dahulunya merupakan momen melatih ketangkasan pemuda untuk berperang. Upacara ini meresepsi cerita peperangan Mayadanawa dengan Dewa Indra. Sarana yang digunakan dalam ritual ini berupa

keris dan tamyangsebagai senjata punakawan, dan tombak yang digunakan oleh golongan jahya.

 Rumah Tua Sembiran

(53)

rumah orang lain. Letak letak kamar juga memiliki aturan tersendiri di bagian rumah sebelah barat untuk tempat tidur utama dan tempat persembahyangan. Pada sisi rumah bagian timur di peruntukan untuk dapur, ruang baju dan kamar tidur anak dan menantu. Uniknya lagi yang berhak mewarisi rumah adalah si bungsu saudara yang lain harus membangun rumah lagi yang nantinya akan di wariskan ke anaknya. Banyak hal yang menarik mengenai rumah tua di desa sembiran. Rumah Tua yang sekarang merupakan replika dari rumah tua yang sebenarnya. Replika Rumah Tua sengaja di buat agar generasi muda desa sembiran dan warga lain dapat melihat kekayaan budaya orang sembirana zaman dahulu karena para leluhur tersebut dapat membangun rumah yang nyaman untuk di tempati serta tahan dari gempa hanya dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar mereka. Bahan yang digunakan untuk atap rumah tua yang sebenarnya menggunakan bahan jerami, dinding rumah tua yang sebenarnya menggunakan batako yang belum di bakar dan tiang rumah memanfaatkan batang pohon kelapa. Semua bahan tersebut sudah ada dan banyak ditemui di desa sembiran.

 Kain Tenun Cag- cag Sembiran Bali

(54)

3) Kendala

No. Hari Waktu Tempat Jumlah Peserta

Kegiatan

1. Senin, 1 Agustus 2016 11.00-13.00 Dusun Dukuh, Sembiran

3 orang Mendatangi Jro Kelian Adat untuk memetakan potensi wisata-budaya Sembiran 2. Minggu,

7 Agustus 2016 17.00-19.30 Dusun Dukuh, Sembiran

4 orang Wawancara dengan Jro Kelian Adat dan Penyarikan Sembiran

3. Jumat, 12 Agustus 2016 14.00-16.00 Dusun Kanginan, Sembiran

3 orang Mengobservasi dan

dokumentasi rumah tua dan tenun cag-cag

4. Minggu, 14 Agustus 2016 15.00-17.00 Dusun Dukuh, Sembiran

6 orang Wawancara dengan Jro Kubayan Siut Nyomanan

5. Selas, 16 Agustus 2016 19.00-20.30 Dusun Kanginan, Sembiran

2 orang Wawancara dengan Jro Mangku Sutarani (sesepuh, jro mangku dalem Sembiran)

6. Rabu, 17 Agustus 2016 09.00-11.00 Posko KKN

1 orang Analisis data wawancara

7. Kamis, 18 Agustus 2016 14.00-16.00 Posko KKN

6 orang Analisis data wawancara

8. Minggu, 21 Agustus 2016 11.00-12.00 Desa Sembiran

(55)

Adapun kendala-kendala yang dihadapi selama berjalannya program ini adalah sebagai berikut.

 Kurangnya informan yang benar-benar tahu mengenai warisan budaya Desa Sembiran, sehingga data yang didapat kurang padu

 Kegiatan-kegiatan kebudayaan di Desa Sembiran diadakan pada hari-hari tertentu, sehingga sulit untuk dijajaki setiap hari

 Akibat data yang sedikit, tim kesusahan merekonstruksi budaya Desa Sembiran, sehingga sulit menyusun tulisan ilmiah.

4. Solusi

Adapun solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut.

 Mendatangi serta melakukan wawancara kepada tetua desa, mengobservasi langsung, dan mencari refrensi di buku dan internet (sumber sekunder).

 Berkoordinasi dengan Jro Penyarikan untuk meminta dokumentasi kebudayaan Desa Sembiran yang tidak sempat kami lihat prosesinya.

 Publikasi dilakukan hanya melalui media sosial, seperti instagram, facebook, dan twitter, serta masih mengupayakan penulisan dalam bentuk artikel atau berita.

3) PES (Program Edukasi Sembiran) a) Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia. Pasal 31 Ayat 1 Undang-undang Dasar 1945 menyatakan bahwa "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan", namun pada kenyataannya pemerataan pendidikan belum bisa terwujud sebagaimana amanat undang-undang tersebut. Masih banyak ketimpangan pendidikan antara sistem pendidikan di kota dan di desa, sebagaimana yang terjadi di Desa Sembiran.

(56)

Letak geografis inilah yang kemudian membatasi Desa Sembiran untuk mendapatkan teknologi dan pendidikan yang lebih maju. Di Desa Sembiran terdapat 1 Taman Kanak-kanak, 4 Sekolah Dasar (SDN 1 Sembiran, SDN 3 Sembiran, SDN 4 Sembiran, dan SDN 5 Sembiran), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMPN 3 Tejakula), dan 1 Sekolah Menengah Atas (SMAN Satu Atap Tejakula). Dalam mengusahakan peningkatan mutu sumber daya manusia di Desa Sembiran, perlu dilakukan pendampingan lebih lanjut terhadap peserta didik berupa pemberian pelajaran tambahan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana bermaksud melaksanakan Program Edukasi Sembiran. Adapun bentuk Program Edukasi Sembiran berupa pengajaran keterampilan dasar bahasa Inggris, pengajaran matematika, pelatihan nyastra (membaca dan menulis aksara Bali), serta edukasi pengenalan dasar teknologi dan informasi.

b) Deskripsi Kegiatan

Program Edukasi Sembiran dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kompetensi siswa di desa Sembiran. Program Edukasi Sembiran dibagi menjadi enam program sebagai berikut.

 Pengajaran Keterampilan Dasar Bahasa Inggris

Pengajaran Bahasa Inggris ditujukan kepada siswa/siswi SD yang dilaksanakan setiap seminggu sekali. Adapun metode yang digunakan, yakni pengajaran dua arah dengan memberikan materi-materi pendukung. Program ini akan dilaksanakan di posko KKN PPM XIII Universitas Udayana.

 Pengajaran Matematika

Pengajaran matematika ditujukan kepada siswa/siswi SD yang dilaksanakan setiap seminggu sekali. Adapun metode yang digunakan, yakni pengajaran dua arah dengan memberikan materi-materi pendukung. Program ini akan dilaksanakan di posko KKN PPM XIII-2016 Universitas Udayana.

 Pelatihan Nyastra (Menulis dan Membaca Aksara Bali)

(57)

dengan lebih mengedepankan praktek dengan pola pasraman. Aksara Bali merupakan kearifan pikir masyarakat Bali yang memiliki nilai kompleks dalam masyarakat Bali. Pada era global, perhatian masyarakat Bali terhadap aksara Bali kian meredup, dan cenderung dianaktirikan oleh masyarakat. Keadaan ini harus diantisipasi dengan melaksanakan pelatihan penulisan maupun pembacaan aksara Bali sejak dini. Pelatihan nyastrai untuk remaja di Desa Sembiran diharapkan mampu memperkuat potensi budaya (gagasan, nilai maupun artefak) yang telah dimiliki oleh Desa Sembiran. Program ini akan dilaksanakan di Balai Desa Sembiran satu minggu sekali.

 Pengajaran Bela Negara

Menumbuhkan jiwa nasionalisme merupakan salah satu upaya untuk menjaga Indonesia. Melalui pengajaran bela negara, diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air, sehingga melahirkan generasi yang berkarakter. Tumbuhnya generasi muda berkarakter secara langsung akan meningkatkan perkembangan Indonesia di berbagai lini, sehingga laju kesejahteraan akan lebih cepat.

 Pengenalan Dasar Teknologi

Edukasi pengenalan teknologi akan melibatkan perangkat Desa Sembiran yang bekerja di kantor desa. Kegiatan pengenalan jenis teknologi, pengenalan aplikasi dan browsing, serta informasi dan edukasi cara menggunakan internet sebagai sarana media pembelajaran untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Program ini akan dilaksanakan pada minggu kedua dan ketiga KKN.

c) Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.

 Meningkatkan mutu pendidikan di Desa Sembiran.

 Meningkatkan sumber daya peserta didik dan perangkat desa di Desa Sembiran.

(58)

 Memberikan edukasi kepada peserta didik dan perangkat desa di Desa Sembiran.

d) Lingkup Kegiatan 1) Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran dari pelaksanaan program ini, yakni siswa/siswi Sekolah Dasar di Desa Sembiran.

2) Pelaksanaan Kegiatan

Program Edukasi Sembiran pada awalnya direncanakan mengususng empat mata pelajaran, yaitu pengajaran keterampilan dasar Bahasa Inggris, pengajaran matematika, peltihan nyastra, dan pengenalan dasar teknologi. Dalam pelaksanaannya, pengenalan d

Gambar

Tabel 1. Identifikasi Permasalahan
Gambar 1. Desain Kerain Air Umum.
Gambar 2. Peta Permasalahan Desa Sembiran.
Gambar 3. Peta Desa Sembiran Secara Kesulutuhan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang digunakan dalam proses membuat batik Blora, serta konsumen yang. datang ke pusat pengrajin

Studi Optimalisasi Potensi Ekonomi dan Penerimaan Daerah.. Salatiga: Fakultas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian katarak adalah umur, tingkat pendidikan, penghasilan, pekerjaan, dan riwayat

Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai

[r]

JMF (Java Media Framework) ... Gambaran Keseluruhan ... Fitur Start/Stop Recording ... Urutan Stimulus/Respon ... Persyaratan Fungsional yang Berhubungan ... Fitur Setting

Kemudian kesadaran orang tua akan kebutuhan anak terhadap pendidikan seks, adapun peran orang tua yang lebih besar untuk memberikan pendidikan seks kepada anak,

Mintaredja (akses tol Baros) Kota Cimahi. Dalam Baros Fest 1.0 ditampilkan berbagai pameran produk kreatif unggulan, seperti fashion dan berbagai hasil kerajinan