• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS II MI MUHAMMADIYAH LARANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS II MI MUHAMMADIYAH LARANGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PADA SISWA KELAS II MI MUHAMMADIYAH LARANGAN

Ukhti Susilawati

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]

ABSTRAK

Ukhti Susilawati, 2022, Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas II MI Muhammadiyah Larangan

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas II Mata Pelajaran Fiqih Materi Shalat Fardhu melalui Media Audio Visual di MI Muhammadiyah Larangan Tahun Pelajaran 2022/2023.

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Fiqih, materi Shalat Fardhu dengan menggunakan Media Pembelajaran Audio Visual, pada siswa kelas II MI Muhammadiyah Larangan Kabupaten Purbalingga, dengan jumlah 28 siswa. Tempat penelitian adalah di MI Muhammadiyah Larangan Kabupaten Purbalingga. Waktu penelitian ini dilakukan ini melalui dua siklus, siklus I tanggal 28 November – 03 Desember 2022, siklus II pada tanggal 5 Desember – 10 Desember 2022. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran Fiqih dengan Media Audio Visual memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih tentang materi shalat fardhu pada Siswa Kelas II MI Muhammadiyah Larangan Kabupaten Purbalingga,. Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari 28 siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa (75%) dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (25%).

Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa (89%) dan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa (11%). Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 14%.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Fiqih, Media Audio Visual

`

(2)

PENDAHULUAN

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami oleh peserta didik, baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah atau lingkungan keluarga sendiri (Muhibbin, 2002:89). Sehingga dalam belajar itu setidaknya melibatkan usaha seseorang untuk menguasai suatu pengetahuan, kecakapan, serta ketrampilan secara terencana dan bertujuan.

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan dan untuk memperoleh target yang diharapkan guru.

Dalam rangka usaha kita untuk mewujudkan hasil belajar yang baik, dan menjadikan anak didik (Peserta didik) semangat untuk belajar maka perlu adanya seorang pendidik (guru) yang professional diantaranya memiliki metode atau strategi tersendiri di dalam mengajar. Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Dengan pembelajaran yang masih konvensional membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Hal ini berdampak pada kurangnya pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Fiqih materi Shalat Fardhu. Salah satunya ditandai dengan rendahnya hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil bahwa secara umum nilai rata-rata kelas hanya mencapai 63,33 dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan untuk mata pelajaran Fiqih di sekolah tersebut yaitu 70. Dengan presentase rata-rata 50 % peserta didik di kelas II menguasai mata pelajaran Fiqih sedangkan 50% peserta didik kurang menguasai dan memahami mata pelajaran Fiqih materi Shalat Fardhu. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik kurang menguasai dan memahami mata pelajaran Fiqih pada materi shalat fardhu.

Dari pemaparan diatas, menunjukan bahwa terdapat keterkaitan antara rendahnya pemahaman peserta didik dengan proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Model, teknik , sumber belajar maupun media belajar yang digunakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran kurang menarik dengan mata pelajaran Fiqih yang tidak hanya menekankan pada penghafalan materi semata. Maka dari itu guru harus lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan

(3)

disampaikan. Sebagai guru yang baik dituntut untuk dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inofatif sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Hal ini dimaksudkan agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

Pengunaan Media audio visual pada hakikatnya adalah suatu representasi (penyajian) realitas, terutama melalui pengindraan, penglihatan dan pendengaran yang bertujuan untuk mempertunjukan pengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada peserta didik. Cara ini dianggap lebih tepat, cepat, dan mudah dibandingkan dengan melalui pembicaraan, pemikiran, dan cerita mengenai pengalaman pendidikan.

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dinilai akan lebih efektif dan akan lebih mudah menyampaiakan pesan kepada peserta didik dan juga akan menjadikan peserta didik lebih tertarik dalam menyimak pelajaran. Dengan demikian diharapkan peserta didik lebih memahami materi pembelajaran yang disampaikan.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research merupakan penelitian tindakan (action research) yang bertujuan untuk untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas.

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Fiqih, materi Shalat fardhu melalui media Audio Visual pada siswa kelas II MI Muhammadiyah Larangan Kabupaten Purbalingga dengan jumlah 28 siswa.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kelas II MI Muhammadiyah Larangan , Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga

Penelitian ini dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, siklus I pada tanggal 28 November – 3 desember 2022, siklus II pada tanggal 5 desember- 10 desember dan sesuai dengan jadwal kegiatan. masing-masing siklus dengan tahapan:

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil dari refleksi ini digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat perencanaan bagi siklus selanjutnya, jika ternyata yang dilakukan belum berhasil, maka dilakukan siklus selanjutnya sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

(4)

Data penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan observasi melalui lembar observasi dari aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil tes kognitif siswa dan lembar kerja siswa (Suharsimi Arikunto, 2006:76).

Penilaian tes hasil kerja siswa dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika nilai yang didapatkan siswa lebih dari atau sama dengan 70. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

Penilaian rata-rata kelas

Penilaian ketuntasan belajar menggunakan rumus:

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada siklus I dan siklus II, secara keseluruhan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Fiqih melalui media audio visual pada siswa kelas II MI Muhammadiyah Larangan mengalami peningkatan. Berikut pemaparan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II.

1. Siklus I

Untuk nilai hasil evaluasi pada siklus I diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1

Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Fardhu Pada Siklus I

No. Nama Peserta Didik Nilai Pencapaian KKM Tuntas Tidak Tuntas

1. Ardiansyah Al Alawi 55 V

2. Deka Vallora Mifyan 60 V

3. Asyifa Nur Fitriyani 85 V

(5)

5. Ghulam Tsaqib Hibatullah 90 V

6. Abid Aqila Pranaja 90 V

7. Aulya Puspa Kinanti 85 V 8. Alisha Khaira Wilda 75 V

9. Hafiz Jatmiko Putra 70 V

10. Danesha Naura Aquina 90 V 11. Ji Adara Kaila Anindita 90 V 12. Anneke Febria Pambayun 85 V 13 Fachry Tsaqif Ramadhan 75 V 14 Irwan Fhadil Ardiyansyah 80 V

15 Astri Aviani Putri 75 V

16 Atha Rasyid Rizqi 80 V

17 Fhatan Athala Aufa 85 V

18 Allisa Nur Dzakiyah 75 V 19 Al Isham Nur Ramadhan 85 V 20 Arsakha Fawwas

Rayandanu

75 V

21 Ariqah Zalfa Arfiana 75 V

22 Idhar Maulana 70 V

23 Ginanjar Alif Nur Hafiz 60 V

24 Azifa Kanaya Putri 85 V

25 Addira Naisha Azzahra 90 V 26 Abidah Asri Salsabila 90 V

27 Faiza Aliya Aziza Rahmat 65 V

28 Julia Aura Ramadani 60 V

Jumlah 2.170 21 7

Rata-rata 77,5

Prosentase 75% 25%

Dari hasil penilaian penggunaan media Audio Visual menunjukkan peningkatan hasil belajar Fiqih materi Shalat Fardhu peserta didik kelas II MI Muhammadiyah Larangan bahwa rata-rata kelas 77,5 dan terlihat peserta didik nilainya tuntas ini menunjukkan sudah ada peningkatan dari data sebelumnya akan tetapi belum mencapai target dari ketuntasan penelitian yaitu 85% peserta didik harus tuntas.

2. Siklus II

Sedang penilaian pengetahuan pada siklus II didapat hasil sebagai berikut :

(6)

Tabel 2

Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Fardhu Pada Siklus II

No. Nama Peserta Didik Nilai Pencapaian KKM Tuntas Tidak Tuntas

1. Ardiansyah Al Alawi 60 V

2. Deka Vallora Mifyan 75 V 3. Asyifa Nur Fitriyani 90 V 4. Hafiza Khaira Lubna 75 V 5. Ghulam Tsaqib Hibatullah 100 V 6. Abid Aqila Pranaja 100 V 7. Aulya Puspa Kinanti 90 V 8. Alisha Khaira Wilda 75 V 9. Hafiz Jatmiko Putra 75 V 10. Danesha Naura Aquina 100 V 11. Ji Adara Kaila Anindita 95 V 12. Anneke Febria Pambayun 90 V 13 Fachry Tsaqif Ramadhan 85 V 14 Irwan Fhadil Ardiyansyah 80 V

15 Astri Aviani Putri 85 V

16 Atha Rasyid Rizqi 85 V

17 Fhatan Athala Aufa 100 V 18 Allisa Nur Dzakiyah 85 V 19 Al Isham Nur Ramadhan 90 V 20 Arsakha Fawwas

Rayandanu

80 V

21 Ariqah Zalfa Arfiana 75 V

22 Idhar Maulana 75 V

23 Ginanjar Alif Nur Hafiz 65 V

24 Azifa Kanaya Putri 85 V

25 Addira Naisha Azzahra 100 V 26 Abidah Asri Salsabila 95 V 27 Faiza Aliya Aziza Rahmat 70 V

28 Julia Aura Ramadani 65 V

Jumlah 2345 25 3

Rata-rata 83,75

Prosentase 89% 11%

(7)

Dari hasil penilaian penggunaan media audio visual menunjukkan peningkatan hasil belajar Fiqih materi shalat fardhu peserta didik kelas II MI Muhammadiyah Larangan bahwa nilai rata-rata kelas 83,75, dari 28 siswa yang tuntas sebanyak 25 siswa dan 3 siswa belum ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 89% (kategori tuntas).

Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I.

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil analisis dapat diperoleh data dengan proses pembelajaran melalui media audio visual pada pembelajaran Fiqih Kelas II MI Muhammadiyah Larangan selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3

Perbandingan hasil Belajar Fiqih siklus I dan siklus II Materi Shalat Fardhu

Kategori Siklus I Siklus II

Tuntas 21 siswa / 75% 25 siswa / 89%

Belum Tuntas 7 siswa / 25% 3 siswa / 11%

Dari analisis di atas mulai siklus I, dan Siklus II dapat disimpulkan bahwa proses penggunaan media audio visual dalam pembelajaran Fiqih untuk meningkatkan hasil belajar di Kelas II MI Muhammadiyah Larangan pada nilai ketuntasan siklus I yaitu 77,5, terjadi peningkatan pada siklus II 83,75 dari siklus I ke Siklus II terjadi peningkatan dari 75% menjadi 89%. Jadi melalui media audio visual pada pembelajaran fiqih materi shalat fardhu mampu mencapai indikator keberhasilan dalam penilaian pembelajaran tersebut.

Penggunaan media audio visual pada pembelajaran fiqih Kelas II MI Muhammadiyah Larangan ini lebih efektif atau bisa dikatakan berhasil. Ini berarti tindakan guru dan peneliti untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar dengan proses penggunaan media audio visual pada pembelajaran fiqih Kelas II MI Muhammadiyah Larangan di anggap sudah baik dengan demikian secara klasikal hasil belajar Fiqih materi shalat fardhu dinilai tuntas.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan analisis tentang upaya peningkatkan hasil belajar fiqih melalui media audio visual pada siswa kelas II MI Muhammadiyah Larangan maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

(8)

Hasil observasi dari siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar fiqih materi shalat fardhu pada siswa kelas II MI Muhammadiyah Larangan.

Hasil Upaya meningkatkan hasil belajar fiqih materi shalat fardhu melalui media audio visual siwa kelas II MI Muhammadiyah Larangan telah berhasil sesuai yang diharapkan oleh peneliti yaitu adanya peningkatan hasil belajar dan mampu mencapai indikator keberhasilan dalam penilaian pembelajaran tersebut. Jadi penggunaan media audio visual sangat efektif sekali bisa dikatakan berhasil dengan pencapaian nilai rata-rata yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata yaitu 77,5, pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai adalah 83,75, sedangkan nilai ketuntasan klasikal dari pra siklus 50%, pencapaian pada siklus I menjadi 75%, dan pada siklus II menjadi 89%.

DAFTAR PUSTAKA

Materi Pelatihan Guru Kemendikbud. Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.

Peraturan Menteri Agama RI No 02 Tahun 2008 Basuki wibowo. Media Pembelajaran : 1993

Suharsimi Arikunto, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara

Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail Media Group, 2010), hlm. 100

Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2002

Zainal Aqib dan Ali Murtadlo, Pembelajaran kreatif dan inovatif (Bandung : Sarana tutorial Nuraini Sejahtera, 2016).

Referensi

Dokumen terkait

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.  Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan

procedure Edit2KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); procedure Button4Click(Sender: TObject);. procedure

H1 : Prinsip syariah, pelayanan, keluarga, lokasi, produk, promosi dan citra merek berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan jasa

Selain itu dalam prosedur pembiayaan yang dilakukan BPRS Kota Bandar Lampung nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi formulir yang telah diselesaikan

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa pada siklus II pertemuan kesatu menuju ke pertemuan kedua memperoleh kenaikan 45% keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dengan

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

[r]

Jika preemptive, jika ada proses datang dengan sisa CPU burst yang lebih kecil daripada yang sedang dieksekusi, maka proses tersebut akan menggantikan proses yang sedang