perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KUNCI PENGAMAN GANDA BERBASIS RFID UNTUK
KENDARAAN BERMOTOR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya
Program Diploma III Teknik Informatika
Disusun Oleh :
INDRO SUSILO
NIM. M3109043
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KUNCI PENGAMAN GANDA BERBASIS RFID UNTUK
KENDARAAN BERMOTOR
Disusun Oleh
INDRO SUSILO
NIM. M3109043
Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan
di hadapan dewan penguji
pada tanggal _____________
Pembimbing Utama
NANANG MAULANA, S.Si
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
KUNCI PENGAMAN GANDA BERBASIS RFID UNTUK
KENDARAAN BERMOTOR
INDRO SUSILO NIM. M3109043
Dibimbing oleh Pembimbing Utama
NANANG MAULANA, S.Si
NIDN. 0614078103
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir Program Diploma III Teknik Infotmatika
pada hari Senin pada 14 Januari 2013
Dewan Penguji
1. Penguji 1 NANANG MAULANA,S.Si
NIDN. 0614078103 ( _________________ )
2. Penguji 2 Drs. SYAMSURIZAL
NIP. 19561212 198803 1 001 ( _________________ )
3. Penguji 3 AGUS PURBAYU,S.Si
NIDN. 0629088001 ( _________________ )
Disahkan Oleh
Dekan Fakultas MIPA UNS Ketua Program Studi
DIII Teknik Informatika UNS
Prof.Ir.Ari Handono Ramelan,M.Sc (Hons),PhD Drs. YS. Palgunadi, M.Sc
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRACT
INDRO SUSILO, 2013. DOUBLE SAFETY LOCK RFID BASED FOR MOTOR VEHICLE . 3rd Diploma Degree of Informatics Engineering, Mathematic and Science Faculty, Sebelas Maret University Surakarta.
Many kinds of Key lock for vehicle has been developed along with the development of technology. Type of the keys lock are now variation shuc as manual locks, digital locks, magnetic locks, and locks with RFID.
Radio Frequency Identification/RFID is a new technology used in security system applications. The safety lock with RFID has a major part such as sensors, a processor unit, and relay. The difference is the input used Radio Frequency Identification/RFID. Double safety lock with RFID Requires hardware that is: RFID tags, RFID Reader, microcontrollers, relays. As the controller is Atmega8 microcontroller that processes the input data from RFID reader with output to control the relay. Works of the double lock RFID is RFID tag read by the RFID reader , then the data (ID) is sent by the reader to the microcontroller. In the microcontroller received data then compared with the data stored in the memory. If the RFID tag match with data in the memory stored then microcontroller will activate the relay.
From the results of research and trials can be concluded that RFID technology can be implemented as double safety for motor vehicles.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
INDRO SUSILO. 2013. KUNCI PENGAMAN GANDA BERBASIS RFID UNTUK KENDARAAN BERMOTOR. DIII Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kunci kedaraan bermotor banyak jenisnya, seiring dengan perkembangan teknologi. Jenis kunci skarang bermacam-macam seperti manual kunci, kunci digital, magnetis kunci, dan kunci dengan RFID.
Radio Frequensi Indentifikasi (RFID) adalah sebuah teknologi baru yang digunakan dalam aplikasi sistem keamanan. Kunci pengaman dengan RFID memiliki bagian utama seperti sensor, sebuah unit prosesor, dan relay. Yang membedakan adalah masukan yang digunakan yaitu menggunakan Radio
Frequency Identification (RFID). Kunci pengaman ganda dengan RFID
membutuhkan hardware yaitu : tag RFID, reader RFID, mikrokontroler, relay. Sebagai pengendali adalah mikrokontroler ATmega8 yang memproses data masukan dari reader RFID dengan keluaran untuk mengendalikan relay. Kerja dari kunci pengaman ganda dengan RFID dalah tag RFID dibaca oleh reader, kemudian data (ID) dikirim reader ke mikrokontroler. Dalam mikrokontroler data yang diterima kemudian dibandingkan dengan data yang tersimpan didalam memori. Jika tag RFID sesuai dengan yang tersimpan dalam memori maka mikronkontroler akan mengaktifkan relay.
Dari hasil penelitian dan uji coba dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi RFID dapat digunakan untuk kunci pengaman ganda kendaraan bermotor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN MOTTO
Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus
bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.
(Thomas Jefferson)
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi
bangkit kembali setiap kali kita jatuh.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada :
Ayah dan Ibunda tercinta Sugiyanto dan Ruby E.M.
Kakak tersayang, Sutanto, Diah Ayu S , Kuswanto, dan Nurul K
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia, hidayah serta inayahNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Kunci Pengaman
Ganda Berbasis RFID untuk Kendaraan Bermotor. Tugas akhir ini bertujuan
untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian untuk
memperoh derajat Ahli Madya pada studi Diploma III Teknik Informatika
Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih dan memberikan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan laporan Tugas
Akhir ini mulai dari persiapan hingga tahap penyelesiannya, terutama kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesempatan, sehingga
penulisan bisa menyelesaikan pembuatan laporan ini.
2. Drs. YS. Palgunadi, M.Sc, selaku Ketua Program Teknik Informatika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas
Maret.
3. Nanang Maulana S.Si selaku pembimbing Tugas Akhir.
4. Drs. Syamsurizal dan Agus Purbayu S.Si selaku penguji.
5. Seluruh Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
khususnya Jurusan DIII Teknik Informatika atas segala ilmu yang
diberikan.
Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.
Surakarta, Junuari 2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT ... iv
HALAMAN ABSTRAK ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat ... 2
1.4.1 Tujuan ... 2
1.4.2 Manfaat ... 3
1.5 Metode Penelitian ... 3
1.5.1 Observasi Lingkungan ... 3
1.5.2 Pengumpulan Data ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 RFID ... 5
2.2Mikrokontroler AVR ... 6
2.3 Arsitektur Mikrokontroler ATmega8 ... 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2.5Konfigurasi Pin ATmega8 ... 9
2.6 Status Register ... 10
2.7 PCB (Printed Circuit Board) ... 11
2.8 LED (Light Emiting Diode) ... 12
2.9 Relay ... 13
2.10 Transistor ... 15
2.11 IC Regulator ... 15
2.12 Resistor ... 17
2.13 Kapasitor ... 18
2.14 Dioda ... 18
2.15 Arduino Uno Board ... 19
2.16 Arduino ... 21
2.17 Blok Diagram ... 22
2.18 Flowchart ... 23
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ALAT ... 24
3.1 Blog Diagram Alat ... 24
3.2 Catu Daya ... 24
3.3 Minimum Sistem ATmega8 ... 25
3.4 Rangkaian RFID reader ... 26
3.5 Komponen yang Digunakan ... 26
3.6 Diagram Alir ... 27
3.7 Software Pendukung ... 29
3.7.1 Diptrace dan Proteus ... 29
3.7.2 Arduino 1.0.1 ... 29
3.8 perangcangan PCB dan Komponen ... 29
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA ... 31
4.1 Skema Rangkaian Setiap Bagian ... 31
4.1.1 Rangkaian Catu Daya... 31
4.1.2 Rangkaian RFID Reader ... 31
4.1.3 Rangkaian Mikrokontroler ATmega8 ... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
4.2 Listing Program ... 33
4.2.1 Perintah Pengenalan Nomor Tag RFID ... 33
4.2.2 Perintah Inisialisasi RFID Reader ... 33
4.2.3 Perintah Pembaca Nomor Tag RFID ... 34
4.2.4 Perintah Pengecekan Nomor Tag RFID ... 34
4.2.5 Perintah Membandingkan Nomor Tag RFID ... 35
4.3 Pengujian Pada Perangkat Keras (Hardware) ... 35
4.3.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya... 35
4.3.2 Pengujian Rangkaian RFID Reader ... 36
4.3.3 Pengujian Rangkaian Driver Relay ... 38
4.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan ... 39
4.4.1 Pengujian Pembacaan Tag RFID ... 40
4.4.2 Analisa Dari Hasil Pengujian Program Keseluruhan ... 40
4.5 Pengujian Pada Perangkat Lunak (Software) ... 41
4.6 Cara Penggunaan Alat ... 41
BAB V PENUTUP ... 43
5.1 Kesimpulan ... 43
5.2 Saran ... 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 2.1 Tag RFID... 5
2. Gambar 2.2 Arsitektur ATmega8 ... 7
3. Gambar 2.3 Pin Out ATmega8 ... 9
4. Gambar 2.4 Status Register ... 10
5. Gambar 2.5 PCB Dengan Jenis Bahan Pertinak ... 12
6. Gambar 2.6 PCB Dengan Jenis Bahan Fiber ... 12
7. Gambar 2.7 LED ... 13
8. Gambar 2.8Relay HKE HRS4H-5-DC5V ... 14
9. Gambar 2.9 Skema Relay SPDT ... 14
10.Gambar 2.10 Transistor ... 15
11.Gambar 2.11 IC Regulator L7805CT... 16
12.Gambar 2.12 Kapasitor Elektrolit ... 18
13.Gambar 2.13 Dioda ... 19
14.Gambar 2.14 Arduino Uno rev.3 ... 19
15.Gambar 2.15 Software Arduino ... 21
16.Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian ... 24
17.Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya ... 25
18.Gambar 3.3. Minimum Sistem ATmega8 ... 25
19.Gambar 3.4 Rangakian RFID Reader ... 26
20.Gambar 3.5 Diagram Alur Program Utama ... 28
21.Gambar 3.6 Desain PCB ... 29
22.Gambar 4.1 Rangkaian Regulator 5V ... 31
23.Gambar 4.2 Rangkaian RFID reader ... 32
24.Gambar 4.3 Rangkaian Mikrokontroler ATmega8 ... 32
25.Gambar 4.4 Rangkaian Driver Relay ... 33
26.Gambar 4.5 Pengujian Rangkaian Catu Daya ... 36
27.Gambar 4.6 Pengujian rangkaian RFID reader ... 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
29.Gambar 4.8 Pengujian Rangkaian Driver Relay ... 39
30.Gambar 4.9 Pengujian Pembacaan Tag RFID dan Relay ... 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTARTABEL
1. Tabel 2.1 Tipe IC Regulator... 16
2. Tabel 2.2 Nilai-Nilai Gelang Warna Resistor ... 17
3. Tabel 2.3 Spesifikasi Arduino Uno rev.3 ... 20
4. Tabel 2.4 simbol flowchart ... 23
5. Tabel 3.1 Komponen yang Digunakan... 26
6. Tabel 4.1 Pengukuran Catu Daya 5Volt ... 36
7. Tabel 4.2 Pengujian RFID Tanpa Penghalang ... 37
8. Tabel 4.3 Pengukuran Jarak Baca RFID ... 38
9. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Driver Relay ... 39
10.Tabel 4.5 Hasil Pengujian Pembacaan Tag RFID dan Relay ... 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat ini banyak terjadi tindak kriminal, misalnya pembunuhan,
perampokan, pencurian dan lain sebagainya. Sindikat pelaku tindak kriminal juga
semakin mahir dalam melakukan aksi kejahatannya. Mereka terspesialisasi pada
tindak kriminalitas yang spesifik, misalnya spesialis pembunuhan, spesialis
pencurian, dan lain sebagainya. Salah satu tindak kriminal yang meresahkan
adalah pencurian kendaraan bermotor.
Sering sekali terjadi pencurian kendaraan yang sedang diparkir di tempat
parkir, sebagai contoh pencurian kendaraan di tempat parkir minimarket, rumah
sakit, kampus atau bahkan di area parkir tempat ibadah. Terkadang kita merasa
yakin kendaraan bermotor kita aman saat kita parkir di tampat parkir. Kendaraan
kita juga berada pada posisi terkunci dan merasa aman dengan sejumlah kunci
yang terpasang pada kendaraan kita. Padahal para pencuri dengan mudah
membuka kunci kontak yang terpasang hanya dengan kunci tiruan atau
menggunakan kunci letterT.
Teknologi sistem keamanan kendaraan yang dapat mengurangi tindak
pencurian dan membantu kegiatan manusia menjadi lebih mudah dan praktis.
Teknologi RFID sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang, salah satu
contohnya digunakan dibidang sistem keamanan. Saat ini tersedia aplikasi yang
bernama RFID atau Radio Frequency Identification untuk membantu menjawab
pemasalahan yang terjadi seperti diatas. RFID adalah sebuah metode identifikasi
secara otomatis dengan menggunakan suatu piranti yang disebut RFID tag atau
transponder. Dengan menggunakan frekuensi radio untuk mengirimkan informasi
atau data antara RFID tag dan RFID reader-nya, sehingga tidak memerlukan
kontak fisik diantara keduanya untuk dapat berhubungan. Data dari RFID reader
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Mikrokontroler adalah sebuah sistem microprocessor di mana di dalamnya
sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock, dan peralatan lainya yang sudah
saling terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik
pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai.
Berbeda dengan kunci mekanik, kunci ganda elektronik berbasis
mikrokontroler dan radio frequency identification (RFID) adalah sebagai
pengaman ganda. Dengan ini dapat mengurangi atau mencegah tindak kriminal
pencurian kendaraan bermotor.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasar latar belakang di atas dapat diambil perumusan masalah sebagai
berikut “Bagaimana cara membuat kunci ganda elektronik berbasis
mikrokontroler dan Radio Frequency Identification (RFID)?”
1.3. Batasan Masalah
Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis membatasi pokok pembahasan
pada pembuatan kunci pengaman ganda berbasis RFID untuk kendaraan bermotor
yang akan dibahas yaitu:
a. RFID reader digunakan untuk membaca tag RFID.
b. Rangakaian minimum sistem ATmega8 digunakan sebagai pemroses data
dari RFID reader dan pengendali relay.
c. Pengidentifikasian tag RFID oleh RFID reader, kemudian data dikirimkan ke
pemroses yaitu mikrokontroler ATmega8.
d. Pengaktifan relay dikendalikan oleh mikrokontroler yang memicu transitor
untuk menghubungkan tegangan ke relay.
e. Relay sebagai skalar yang bertindak sebagai pengaman yang memutus arus
yang masuk ke coil.
1.4. Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk membuat kunci ganda
elektronik berbasis mikrokontroler dan Radio Frequency Identification (RFID)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1.4.2. Manfaat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pemilik kendaraan bermotor
merasa aman jika meninggalkan kendaraannya di tempat parkir dan tindak
kriminal pencurian kendaraan yang terjadi dapat berkurang.
1.5. Metodologi Penelitian
1.5.1. Observasi lingkungan
Tahap observasi lingkungan merupakan tahap paling awal dalam kegiatan
penelitian ini. Pada tahap ini dilakukan identifikasi permasalahan yang
berhubungan sistem keamanan kedaraan.
1.5.2. Pengumpulan data
Didalam proses pengumpulan data terdiri dari beberapa metode yaitu :
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengamatan, pencatatan dan pencarian informasi tentang sistem pengamana
kendaraan bermotor.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang paling
akurat, karena dalam pelaksanaannya penulis langsung melakukan wawancara
dengan orang yang berhubungan dengan sistem pengamanan kendaraan bermotor.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara
mencari buku-buku referensi serta tutorial yang membahas mengenai data-data
yang dibutuhkan dalam penelitian.
d. Browsing
Browsing merupakan proses pencarian data dengan menggunakan
perantara koneksi internet.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB I PENDAHULUAN, memuat latar belakang masalah, perumusan
masalah, penetapan tujuan dan manfaat, batasan masalah, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI, bab ini berisi landasan teori yang memuat
teori-teori yang menunjang dalam laporan Tugas Akhir ini.
BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN, memuat tentang data-data
yang diperlukan dalam desain dan perancangan. Desain dan perancangan tersebut
meliputi skema rangkaian, desain PCB, dan source code firmware.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA, membuat tentang langkah
implementasi dan hasil analisa. Hasil analisa dapat disajikan dalam bentuk kunci
ganda berbasis RFID untuk kendaraan bermotor.
BAB V PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari
analisis mengenai keterkaitan dengan tujuan pembuatan alat, berikut saran-saran
berkaitan dengan penggunaan alat dan atau pengembangan alat dimasa yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori yang mendasari atau manjadi landasan dari pelaksanaan dan
pengerjaan tugas akhir ini diambil dari beberapa sumber termasuk juga dalam hal
ini penerapan kemampuan dan pengetahuan penulis baik yang telah diperoleh
selama duduk dibangku perkuliahan ataupun pengetahuan umum lainnya.
Dengan mengetahui arti dan istilah-istilah yang digunakan akan lebih
mudah dalam memecahkan masalah yang penulis jumpai saat mengerjakan tugas
akhir. Adapun landasan teori yang mendasari tugas akhir ini adalah :
2.1. RFID
RFID atau Radio Frequency Identification, adalah suatu metode yang
mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh
dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder.
Suatu RFID tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupa, kartu pengenal,
gantungan kunci, kancing baju, gelang dan stiker yang dapat ditempelkan pada
suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena yang memungkinkan mereka
untuk menerima dan merespon terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu
RFID transceiver. Tag RFID ditunjukan oleh Gambar 2.1
Gambar 2.1. Tag RFID
RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak
memiliki catu daya sendiri. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada
antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio pemindai yang masuk, sudah
cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan
respon balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari suatu RFID
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
daya pada RFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya
ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat. Beberapa RFID komersial yang saat
ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. Pada tahun
2005 tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis
daripada selembar kertas. Dengan ukuran sekian maka secara praktis benda
tersebut tidak akan terlihat oleh mata. RFID tag yang pasif ini memiliki jarak
jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter.
RFID tag yang aktif, di sisi lain harus memiliki catu daya sendiri dan
memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih
besar sehingga bisa menampung berbagai macam informasi di dalamnya. Ukuran
terkecil dari RFID tag yang aktif ini ada yang sebesar koin. Jarak jangkauan dari
RFID tag yang aktif ini bisa sampai sekitar 10 meter dan dengan umur baterai
yang bisa mencapai beberapa tahun lamanya. Ada empat macam RFID tag yang
sering digunakan bila dikategorikan berdasarkan frekuensi radio, yaitu:
1. Low Frequency Tag (antara 125 ke 134 kHz)
2. High Frequency Tag (13.56 MHz)
3. UHF tag (868 sampai 956 MHz)
4. Microwave Tag (2.45 GHz)
UHF tag tidak bisa digunakan secara global, karena tidak ada peraturan
global yang mengatur penggunaannya.
2.2. Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR adalah jenis prosesor yang saat ini paling banyak
digunkan dalam membuat aplikasi sistem kendali bidang intrumentasi,
dibandingkan dengan mikrokontroler keluarga MCS51 seperti AT89S51/52.
Mikrokontroler seri AVR pertama kali diperkenalkan ke pasaran tahun
1997 oleh perusahaan Atmel, yaitu sebuah perusahaan yang sangat terkenal
dengan produk mikrokontroler seri AT89S51/52-nya yang sampai sekarang masih
banyak digunakan di lapangan. Keterbatsan pada mikrokontroler tersebut (
resolusi, memori, dan kecepatan) menyebabkan banyak orang beralih ke
mikrokontroler AVR. Hal ini karena ada beberapa kelebihan dari tipe AVR ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Mikrokontroler AVR standar memiliki arsitektur 8 bit, di mana semua
instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar intruksi dieksekusi dalam
satu situs clock, berbeda dangan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 situs
clock (Budiarto dan Rizal, 2007:28). Hal ini karena kedua jenis mikrokontroler
tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduce
Instruction Set Computing). AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas
yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga Atmega, dan AT86RFFxx. perbedaan dari
masing-masing keluarga AVR tersebut adalah memori, peripherial, dan fungsinya
(Iwan.2010).
2.3. Arsitektur Mikrokontroler ATmega8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2.4. Fitur ATmega8
Fitur-fitur yang terdapat pada mikrokontroler ATmega8 antara lain
adalah sebagai mberikut :
1. High-Peformance, Low-Power AVR 8-bit RISC microcontroller
2. Advanced RISC Architecture
a. 130 Powerful instructions – most single-clock execution
b. 32 x 8 general purpose working registers
c. Fully static operation
d. Up to 16 mips throughpu at 16Mhz
e. On-chip 2-cycle multiplier
3. High-endurance non-volatile memory segments
a. 8K byte In-System Self-Programmable Flash Program Memory
b. 512 Byte EEPROK
c. 1K Byte of internal SRAM
d. Write/Erase Cycles : 10.000 Flash / 100.000 EEPROM
e. Data Retetiuons : 20 years at 85’C / 100 years at 25 ‘C
f. Optionsal boot code section with independent lock bits
g. In-System Programing by O-chip Boot Program
h. True Read-While-Write Operation
i. Programming lock for software security
4. Peripheral features
a. Two 8-bit Timer / Counter with separate prescaler, one compare mode
b. One 16-bit timer/counter with separe prescaler, compare mode, and
capture mode
c. Real time counter with separate oscillator
d. Three pwm channels
e. 6-channels ADC with 10-bit accuracy
f. Byte-oriented two-wire sserial interface
g. Programmable serial USART
h. Master/slave SPI Serial Interface
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
j. On-chip analog comparator
5. Special microcontroller feartures
a. Power-On Reset and Programmable BrownPout Detection
b. Internal calibrate RC Oscillator
c. Exteranal and internal interrupt sources
d. Five Sleep modes : idle, ADC Noise Reductions, save,
power-down, and standbay
6. I/O and Packages
a. 23 Programmable I/O Lines
b. 28-Lead PDIP, 32-lead TQFP, and 32-Pad QFN/MLF
7. Operating voltages
a. 2.7 – 5.5 Volt (ATmega8L)
b. 4.5 – 5.5 Volt (Atmega8)
8. Speed Grades
a. 0 – 8 MHz (ATmega8L)
b. 0 – 16MHz (Atmega8)
9. Power Consumtion at 4MHz, 3V, 25’C
a. Active : 3.6mA
b. Idle Mode 1.0 mA
c. Power-Down Mode : 0.5 uA
2.5. Konfigurasi pin ATmega8
Berikut ini adalah susunan pin/kaki dari ATmega8 ditunjukan oleh Gambar 2.3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1. VCC adalah merupakan pin masukan positif catu daya.
2. GND sebagai pin Ground.
3. PORT B (B.0-B.5) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu
Timer/Counter, dan SPI.
4. PORT C (C.0-C.6) merupakan pin I/O dua arah dan dapat diprogram
sebagai pin ADC.
5. PORT D (D.0-D.4) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus yaitu
interupsi eksternal dan komunikasi serial.
6. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
7. XTAL1 dan XTAL2 sebagai pin masukan clock eksternal. Suatu
mikrokontroler membutuhkan sumber detak (clock) agar dapat
mengeksekusi instruksi yang ada di memori. Semakin tinggi kristalnya,
semakin cepat kerja mikrokontroler tersebut.
8. AVCC sebagai pin supplay tegangan untuk ADC.
9. AREF sebagai pin masukan tegangan referensi untuk ADC.
2.6. Status Register
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap
operasi yang dilakukan ketika suatu intruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian
dari inti CPU mikrokontroler. Berikut ini adalah status register dari ATmega8
beserta penjelasanya. Status register ditunjukan oleh Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Status Register
1. BIT 7 ( I )
Merupakan bit Global Interupt Enable. Bit ini harus diset supaya semua
perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk fungsi interupsi individual akan
dijelaskan pada bagian lain. Jika bit ini di-set, maka semua perintah interupsi baik
yang individual maupan secara umum akan diabaikan. Bit ini akan dibersihkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui
aplikasi dengan intruksi SEI dan CLI.
2. BIT 6 (T)
Merupakan Bit Copy Storage. Intruksi Bit Copy Intructions BLD (Bit
LoaD) dan BST (BitStorage) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk
bit yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam Register File
dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan intruksi BST, dan sebuah bit
di dalam bit ini disalin ke dalam sebuah bit di dalam register pada Register File
dengan menggunakan perintah BLD.
3. BIT 5 (H)
Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry
dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatik BCD.
4. BIT 4 (S)
Merupakan Sign Bit. Bit ini selalu merupakan sebuah eksklusif diantara
Negative Flag (N) dan Tow’s Complement Overflow Flag(V).
5. BIT 3 (V)
Merupakan bit Tow’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan
fungsi-fungsi aritmatika dua komplemen.
6. BIT 2 (N)
Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negatif
di dalam sebuah fungsi logika atau aritmatika.
7. BIT 1 (Z)
Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil “0” dalam
sebuah fungsi aritmatika atau logika.
8. BIT 0 (C)
Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah carry atau sisa
dalam sebuah fungsi aritmatika atau logika.
2.7. PCB (Printed Circuit Board)
Adalah papan berlapis tembaga yang digunakan untuk membuat jalur
rangkaian elektronik. PCB ada beberapa jenis yaitu tergolong dari bahan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
single layer. PCB berjenis duoble layer memiliki dua lapisan tembaga dan yang
berjenis single layer hanya memiliki satu lapisan tembaga. PCB yang digunakan
pada umumnya adalah yang terbuat dari bahan pertinak dan berjenis single layer.
PCB jenis pertinak ini rata-rata memiliki ketebalan tembaga 0,035 mm – 0,06
mm. Sedangkan PCB dengan jenis lain yaitu dari bahan fiber dengan ketebalan
tembaga lebih dari 0,0 6mm. Ketebalan tembaga ini mempengaruhi kualitas jalur
rangakaian dan proses pelarutan PCB. Jenis-jenis pcb ditunjukan pada Gambar 2.5
dan Gamabr 2.6.
Gambar 2.5. PCB dengan jenis bahan pertinak
Gambar 2.6. PCB dengan jenis bahan fiber
2.8. LED ( Light Emitting Diode)
LED merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED
merupakan produk temuan setelah dioda. Strukturnya sama dengan dioda, tetapi
belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan p-n juga
melepaskan panas dan energi cahaya. Karakteristik LED sama dengan
karakteristik pada dioda penyearah. Bedanya jika dioda membuang energi dalam
bentuk panas, sedangakan LED membuang energi dalam bentuk cahaya.
Keuntungan menggunkan LED adalah struktur solid, ukurannya kecil, masa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dipakai, dan mudah didapat. Karena tahan lama dan tidak terpengaruh on/off
pensaklaran, maka LED banyak digunakan sebagai display atau indikator baik itu
pada audio atau mesin-mesin kontrol.
Gambar 2.7. LED (Light Emitting Diode)
Radiasi yang dipancarkan LED tergantung dari materi dan susunan dioda
p-n dan bahan semi konduktor penyusun LED itu sendiri. Bahan semi konduktor
yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah :
1. Ga As (Galium Arsenid) meradiasikan sinar infra merah.
2. Ga As P(Galium Arsenid Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning.
3. Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning.
Seperti halnya sebuah dioda, salah satu karakteristik LED adalah harga
ketergantungan anata I terhadap V. Grafik antara V-I untuk LED sama dengan
grafik V-I untuk dioda penyearah. Perbedaannya terletak pada pengertian
teganggan dan arus yang lewat. Harga arus I yang melewati LED menentukan
intensitas cahaya yang dipancarkan, atau dengan kata lain arus LED sebanding
dengan intensitas cahaya yang dihasilkan. Jika arus yang melewati LED besar,
maka intensitas cahaya dihasilkan juga terang. Sebaliknya jika arus yang lewat
kecil, maka nyala LED akan redup atau LED tidak akan menyala sama sekali.
2.9. Relay
Relay merupakan komponen output yang paling sering digunakan pada
beberapa peralatan elektronika dan di berbagai bidang lainnya. Relay berfungsi
untuk menghubungkan atau memutus arus listrik yang dikontrol dengan
memberikan tegangan dan arus tertentu pada koil. Ada 2 macam relay
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Gambar 2.8. Relay HKE HRS4H-S-DC5V
Ada berbagai macam jenis relay berdasarkan pole-nya, yaitu Single Pole
Double Throw (SPDT) dan Double Pole Double Throw (DPDT) yang berfungsi
untuk menghubungkan dan memutus arus untuk menggerakan peralatan di luar
rangakaian. Pada dasarnya relay adalah kumparan yang dialiri arus listrik
sehingga kumpuran mempunyai sifat sebagai magnet. Magnet sementara tersebut
digunakan untuk menggerakan suatu sistem saklar yang terbuat dari logam
sehingga pada saat relay dialiri arus listrik maka kumparan akan terjadi medan
magnet dan menarik logam tersebut, saat arus listrik diputus maka logam akan
kembali pada posisi semula.
Gambar 2.9. Skema Relay SPDT
Pada saat ada arus yang mengalir pada kaki 1 dan 2, maka inti besi lunak
akan menjadi magnet, kemudian inti besi itu akan menarik kontak yang ada pada
kaki 3, sehingga kaki 3 yang pada mulanya terhubung ke kaki 5 berubah
kedudukannyam yaitu terhubung ke kaki 4. Hal tersebut dapat terjadi jika kaki 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2.10. Transistor
Transistor merupakan semi konduktor berbahan dasar silicon atau
germanium dengan bentuk kemasan yang sangat banyak jenisnya ( 92,
TO-220, dll). Secara umum transistor memiliki 3 titik penyambungan, yaitu basis (B),
Kolektor (C) dan Emittor (E).
Pada prinsipnya transistor ,merupakan dioda basis-emittor dan dioda
basis-kolektor. Kondisi tersebut menyebabkan transistor semacam ini disebut juga
transistor pertemuan (junctions). Dengan adanya 2 kemungkinan untuk
mempertemukan dua buah dioda tersebut, maka akan terdapat jenis transistor
yang dibentuk, yauti transistor NPN (Negatif Positive Negatif) bila yang
dipertemukan anodanya dan transistor PNP (Positive Negatif Positive) bila yang
dipertemukan katodanya.
Gambar 2.10. Transistor
Berdasarkan jenisnya, indentifikasi transistor dapat dengan mudah
dilakukann dengan melihat datasheet transistor yang bersangkutan.
2.11. IC Regulator
Untuk menstabilkan tegangan DC (+) dan tegangan DC (-) dari catu daya
utama sebelum mensuplay rangakaian maka perlu digunakan regulator dangan
memasang IC regulator tipe 78xx dan 79xx agar tegangan outputnya sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[image:30.595.117.510.109.731.2]16
Gambar 2.11. IC Regulator 7805CT
IC regulator memiliki berbagai macam jenis tergantung dari besar output
keluaranya. Tidak semua nilai tegangan dapat diwujudkan dengan menggunkan
IC regulator. Produsen IC regulator sudah menetapkan jenis IC regulator
berdasarkan outputnya yang sampai sekarang ini banyak digunakan dalam
rangkaian elektronik. Berbagai tipe IC regulator beserta keluaran outputnya dapat
dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tipe IC regulator
No Tipe Output Tipe Output
1 L7805C 5V L7905C -5V
2 L7852C 5.2V L7952C -5.2V
3 L7806C 6V L7906C -6V
4 L7808C 8V L7908C -8V
5 L7809C 9V L7909C -9V
6 L7812C 12V L7912C -12V
7 L7815C 15V L7915C -15V
8 L7818C 18V L7918C -18V
9 L7820C 20V L7920C -20V
10 L7822C 22V L7922C -22V
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2.12. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat menghambat dan umunya terbuat dari karbon. Dan
hukum Ohms diketahui, resistensi benbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Satuan dari suatu resitor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol Ω.
Tipe resistor yang umum adalah dalam bentung tabung dengan dua kaki
tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang
kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistensi tanpa
mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut dalah standar
[image:31.595.115.512.262.696.2]manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA ( Electronic Industries Association ).
Tabel 2.2. Nilai-nilai gelang warna resistor
Warna Nilai Faktor Pengali Toleransi
Hitam 0 1
Coklat 1 10
Merah 2 100
Jingga / Orange 3 1000
Kuning 4 10000
Hijau 5 100000
Abu-abu 6 1000000
Biru 7 10000000
Ungu / Violet 8 100000000
Putih 9 1000000000
Emas - 0.1 5%
Perak - 0.01 10%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2.13. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal
misanya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal
diberi tegangan listrik maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah
satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif
terkumpul pada ujung yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir manuju
ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ujung
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam
bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan
[image:32.595.112.513.252.497.2]positif dan negatif di awan.
Gambar 2.12. Kapasitor elektrolit
2.14. Dioda
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari 2 buah bahan semi
konduktor yang berlainan jenis yaitu tipe P dan tipe N. Susunan kaki dioda yaitu
Anoda (kutub + ) dan katoda (kutub -). Dioda ada 2 jenis berdasarkan bahan semi
konduktornya yaitu tipe germanium dan silicon. Dioda hanya dapat mengalirkan
arus listrik searah saja. Maka dioda sering dipakai sebagai penyerah arus AC.
Untuk dapat mengalirkan arus pada dioda maka harus diberi bias maju (forward)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[image:33.595.115.516.106.661.2]19
Gambar 2.13. Dioda
2.15. Arduino UNO Board
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di
antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator
Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header,
dan sebuah tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer
dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC
atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Gambar 2.14. Arduino Uno rev.3
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino
UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah
resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah
untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO
memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:
1. Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan
dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF
yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang
disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan
kompatibel dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan
tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan
3.3V
2. Sirkuit RESET yang lebih kuat
[image:34.595.126.501.201.731.2]3. ATmega 16U2 menggantikan ATmega 8U2
Tabel 2.3. Spesifikasi Arduino UNO rev.3
NO Keterangan Spesifikasi
1 Mikrokontroler ATmega328
2 Tegangan pengoperasian 5V
3 Tegangan input yang
disarankan 7-12V
4 Batas tegangan input 6-20V
5 Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM)
6 Jumlah pin input analog 6
7 Arus DC tiap pin I/O 40 mA
8 Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA
9 Memori Flash 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5
KB digunakan oleh bootloader
10 SRAM 2 KB (ATmega328)
11 EEPROM 1 KB (ATmega328)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2.16. Arduino
Arduino merupakan platform yang terdiri dari software dan hardware.
Hardware Arduino sama dengan microcontroller pada umumnya hanya pada
arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat. Software Arduino
merupakan software open source sehingga dapat di download secara gratis.
Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke dalam
Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak tahapan mikrokontroller
konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari, sehingga
para pemula dapat mulai belajar microcontroller dengan Arduino.
Proyek Arduino dimulai pertama kali di lvre, Italy pada tahun 2005.
Tujuan proyek ini awalnya adalah untuk membuat peralatan control interaktif dan
modul pembelajaran bagi siswa yang lebih murah dibandingkan dengan prototype
yang lain. Pada tahun 2010 telah terjual lebih dari 120.000 unit Arduino.
Arduino yang berbasis open source melibatkan beberapa tim pengembang
diantaranya Massimo Banzi dan David Cuartielles sebagai pendiri, Wiring
diciptakan oleh artis sekaligus programmer asal Kolombia bernama Hernando
Barragán, IDE (Integrated Development Environment) diciptakan oleh Casey
Reas dan Ben Fry, beberapa programmer yang lain juga terlibat seperti Tom Igoe,
[image:35.595.179.451.517.681.2]Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti.
Gambar 2.15. Software Arduino
Arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dipermudah melalui library. Arduino menggunakan Software Processing yang
digunakan untuk menulis program kedalam Arduino. Processing sendiri
merupakan penggabungan antara bahasa C++ dan Java. Software Arduino ini
dapat di-install di berbagai operating system(OS) seperti: LINUX, Mac OS,
Windows. Software IDE Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:
1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode
program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya
bahasa program yang dipahami oleh mikrocontroller.
3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori
microcontroller.
Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua) bagian
yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi
hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop berisi perintah yang
akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino dinyalakan.
2.17. Blok Diagram
Blok diagram adalah diagram dari sebuah sistem, di mana bagian utama
atau fungsi yang diwakili oleh blok dihubungkan dengan garis, yang menunjukkan
hubungan dari blok. Mereka banyak digunakan dalam dunia rekayasa dalam
desain hardware , desain elektronik , software desain , dan proses aliran diagram .
Blok diagram digunakan untuk tingkatan yang lebih tinggi, deskripsi kurang
jelas dan ditujukan pada pemahaman konsep secara keseluruhan serta kurang di
pemahaman tentang implementasi. Berbeda dengan diagram skematik dan
diagram layout yang digunakan di dunia teknik elektro, di mana diagram skematik
memberikan rincian dari setiap komponen elektro dan diagram layout
menunjukkan penjelasan tentang pembangunan fisik. Karena blok diagram adalah
bahasa visual untuk menggambarkan tindakan dalam suatu sistem yang kompleks,
dimungkinkan untuk merumuskan menjadi Programmable Logic Controller
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
2.18. Flowchart
Flowchart atau bagan alir adalah penggambaran yang menunjukan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan alir menjelaskan urut-urutan dari
prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir menunjukan apa yang dikerjakan di
sistem. Bagan alir digambarkan dengan menunjukan simbol-simbol yang tampak
[image:37.595.156.471.250.681.2](Jogiyanto.1990). Simbol-simbol flowchart ditunjukan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Simbol Flowchart
No Simbol Arti
1 Input / Output Mempresentasikan input data atau
Output data yang diproses atau
informasi
2 Proses Mempresentasikan operasi
3 Garis alir Mempresentasikan alur kerja dari
proses
4 Keputusan Keputusan dalam sistem
5 Preparetion Pemberian nilai awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
PERANCANGAN ALAT
3.1. Blok Diagram Rangkaian
Kunci pengaman ganda berbasis RFID untuk kendaraan bermotor
mempunyai beberapa bagian seperti :
1. Unit Catu Daya
2. Unit Minimum sistem ATmega8
3. Unit Rangkaian RFID Reader
Blok diagram rangkaian dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Unit Catu Daya
Rangkaian RFID Reader Rangakaian Mikrokontroler
[image:38.595.140.452.235.490.2]Rangkaian Relay
Gambar 3.1 Blok diagram rangkaian
Perancangan dan cara kerja dari tiap-tiap bagian Gambar 3.1 dapat
diuraikan dalam sub bab berikutnya.
3.2. Catu daya
Catu daya ini merupakan pembakit daya untukk mengaktifkan peralatan
elektronik. Catu daya ini juga digunakan untuk mengaktifkan mikrokontroler, IC
yang terkait dan komponen eletronika lainnya. Gambar 3.2 adalah menunjukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[image:39.595.112.509.115.519.2]25
Gambar 3.2. Rangkian Catu Daya
3.3. Minimum sistem ATmega8
Pada prinsipnya rangkaian ini merupakan otak dari alat yang dibuat.
Mikrokontroler digunakan sebagai kendali atau kontrol untuk mengendalikan
kerja dari komponen-komponen pendukung. Mikrokontroler untuk dapat bekerja
menggunakan tegangan sebesar 5 volt dan clock 16Mhz. Perlu diketahui pula
bahwa mikrokontroler bekerja dengan memasukan program yang berbentuk file
heksa kedalamnya. Program yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini
adalah Arduino. Bahasa yang digunakan adalah bahasa C. Listing program yang
telah berisi perintah-perintah diubah ke dalam file heksa dengan menggunakan
Arduino dan kemudian memasukan file heksa ke mikrokontroler. Proses
memasukan file heksa tersebut juga menggunakan software Arduino. Rangkaian
minimum sistem ATmega8 ditunjukan pada Gambar 3.3.
[image:39.595.150.469.560.702.2]perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3.4. Rangkaian RFID reader
Bagian ini adalah rangkaian RFID reader yang berfungsi untuk membaca
tag RFID. Rangkaian ini terdiri dari sebuah ID-12 sebagai reader (pembaca), dan
beberapa komponen pendukung yaitu sebuah buzzer. Buzzer ini digunakansebagai
indicator bahwa ada sebuah tag RFID yang terdeteksi oleh reader. Jika ada maka
buzzer akan berbunyi (beep). Pin 1 pada ID-12 berfungsi sebagai ground, pin 9
sebagai jalur data yang dikirim ke mikrokontroler, pin 3 dan pin 4 digunakan
sebagai antena, pin 2 sebagai reset, pin 11 sebagai sumber arus dan pin 7 sebagai
selector data, namun hanya pin 7 yang digunakan. Rangkaian RFID reader
[image:40.595.113.505.235.484.2]ditunjukkan oleh Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Rengkaian RFID reader.
3.5. Komponen yang Digunakan
Daftar komponen yang digunakan dalam membuat kunci pengaman ganda
berbasis RFID untuk kendaraan bermotor dapat dilihat dalam tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Komponen yang Digunakan
Nama Komponen Jenis / Seri Komponen Satuan / buah
Mikrokontroler ATmega8 1
RFID reader ID-12 1
Tag RFID ISO CARD GK4001 3
Kristal / xtal 16 Mhz 1
Kapasitor Keramik 22pF 2
Kapasitor eletrolit 10uf, 16v 2
[image:40.595.134.496.547.739.2]perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Resistor 10 kiloohm, 0.25w 3
Resistor 1 kiloohm, 0.25w 1
LED 3 mm / Merah 2
Dioda 1N4148 3
Dioda 1N4001 1
Transistor BC548 2
Regulator 7805 1
Push Button 1
Relay HRS4H-S-DC5V 1
3.6. Diagram Alir
Sebelum pada pembuatan program, didahului dengan pembuatan diagram
alir terlebih dahulu. Diagram alir merupakan alur atau langkah –langakah dari
program yang akan dibuat, dengan begitu akan lebih jelas tentang
langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan membuat program. diagram alir program
utama untuk kunci pengaman ganda berbasis RFID untuk kendaraan bermotor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
START
Inisialisasi Port
Alat dimatikan? END
Baca Tag RFID
Ada Tag RFID?
Terdaftar?
Relay Aktif
Reset
Ya
Tidak
Ya
Ya Cek kode
Ya Tidak
Tidak
[image:42.595.171.426.108.618.2]Tidak
Gambar 3.5 Diagram Alir Program Utama
Pertama-tama program melakukan pembacaan dari tag RFID. Setelah itu
alat akan membandingkan kode yang ada didalam memory. Jika kode yang dibaca
oleh RFID reader sesuai dengan kode yang yang tersimpan didalam memori,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3.7. Software Pendukung
3.7.1. Novarm Diptrace 2.0. dan Proteus
Digunakan untuk mendesain gambar skema rangkaian. Proteus juga dapat
digunakan untuk simulasi mikrokontroler secara grafis. Selain itu dapat juga
digunakan untuk mendesain PCB, agar rangkaian tampak lebih rapi.
3.7.2. Arduino 1.0.1
Digunakan untuk menuliskan program. Selain itu juga digunakan untuk
meng-compile file menjadi .hex dan men-download file .hex ke IC
mikrokontroler.
3.8. Perancangan PCB dan Komponen
Perancangan rangkaian dimulai dari menggambar skema rangkaian dengan
menggunakan software Proteus yang akan digunakan untuk membuat rangkaian
pada PCB. Jalur PCB rangkaian yang akan dibuat dengan menggunakan software
[image:43.595.111.512.249.718.2]Novarm Diptrace 2.0. Desain PCB ditunjukkan pada Gambar 3.6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Kemudian dicetak ke papan PCB dengan langkah-langkah sebagai berikut
:Membuat layout PCB dengan Novarm Diptrace2.0
1. Mencetak desain pcb ke kertas transfer PCB atau ke kertas glosy
mengunakan printer laser jet.
2. Memindahkan desain PCB yang telah dicetak ke kertas transfer atau kertas
glosy ke PCB.
3. Melarutkan desain PCB dengan larutan ferrycloride dan air panas.
4. Kurang lebih selama 15 menit , di bersihkan trus di lakukan pengeboran
pada lubang kaki komponen.
5. Pemberian tiner untuk menghilangkan tinta yang menempel pada jalur PCB.
6. Mengolesi PCB dengan getah Damar atau gondhorukem agar tembaga
mudah menyatu dengan tenol dan mengurangi korosi pada jalur PCB.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN ANALISA
Tugas akhir ini merupakan inovasi dalam mengurangi kasus pencurian
kendaraan bermotor. Pengujian dilakukan pada beberapa aspek, yaitu pengujian
hardware, software, dan pengujian fungsionalitas.
4.1. Skema Rangkaian setiap Bagian
4.1.1. Rangakian Catu Daya
Perangkat elektronika semestinya dicatu oleh suplai arus DC (direct
current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Sumber catu daya yang
digunakan adalah dari aki atau accu dengan keluaran tegangan 12V. Untuk
mendapatkan tegangan 5V diperlukan satu buah regulator yaitu IC LM7805 yang
berfungsi untuk mencatu IC mikrokontroler yang ada di rangkaian. Rangkian catu
[image:45.595.112.512.239.500.2]daya ditunjukkan oleh Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Rangkaian Regulator 5V
4.1.2. Rangkaian RFID Reader
Rangkaian RFID reader ini digunakan untuk membaca tag RFID sebelum
akhirnya di kirimkan ke mikrokontroler. Pada rangkaian ini pin out dari RFID
masuk ke mikrokontroler ATmega8. Pin 9 (D0) masuk ke pin 2 (rx) pada
ATmega8 dan pin 2(reset) masuk ke pin 19(sck) ATmega8. Rangkaian RFID
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[image:46.595.114.509.270.723.2]32
Gambar 4.2 Rangkaian RFID reader
4.1.3. Rangkaian Mikrokontoller ATmega8
Rangkaian Mikrokontroler ATmega8 digunakan sebagai alat pengontrol
dari nyala relay sebagai saklar. Pada rangkaian ini ATmega8 bertindak sebagai
pemroses data dari RFID reader yang mengirim data masuk melalui port 2 (rx)
dari ATmega8. Selanjutnya diproses dan dicocokan dengan nomor tag RFID yang
tersimpan didalam mikrokontroler. Setalah sama maka mikrokontroler
mengaktifkan pin 4,5,dan 6 untuk dioda dan di teruskan transistor. Transistor
bertindak sebagai saklar yang akan menghidupkan relay. Rangkaian
mikrokontroler ATmega8 ditunjukan oleh Gambar 4.3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
4.1.4. Rangkaian Driver Relay
Rangkaian driver relay ini berkerja jika mendapat masukan dari pin 4, 5,
dan 6 yang akan mengatifkan transistor dan menyambung tegangan ke relay.
[image:47.595.112.507.196.533.2]Rangkaian driver relay ditunjukan oleh Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Rangkaian Driver Relay
4.2. Listing Program
Listing program ini dibagi per blok sesuai fungsi program tersebut untuk
mempermudah analisa. Berikut adalah listring program yang di jelasakan per
bagian dari program.
4.2.1. Perintah Pengenalan Nomor Tag Rfid
int RFIDResetPin = 13;
char tag1[13] = "4C00D496959B"; char tag2[13] = "4C00D4997D7C"; char tag3[13] = "4C00D49AF5F7";
Perintah ini menerangkan tentang pengenalan nomor tag RFID yang
digunakan untuk membandingkan apakah nomor tag RFID yang di baca oleh
RFID reader sesuai dengan yang telah di tuliskan ke program.
4.2.2. Perintah inisialisasi RFID reader
void setup(){
Serial.begin(9600);
pinMode(RFIDResetPin, OUTPUT); digitalWrite(RFIDResetPin, LOW); pinMode(2, OUTPUT);
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Potongan program ini digunakan untuk membuka jalur input serial untuk
komunikasi antara mikrokontroler dengan RFID reader. Serta membuka jalur
output untuk menyalakan LED dan transistor.
4.2.3. Perintah pembaca nomor tag RFID
void loop(){
char tagString[13]; int index = 0;
boolean reading = false;
while(Serial.available()){
int readByte = Serial.read(); //read next available byte if(readByte == 2) reading = true; //begining of tag if(readByte == 3) reading = false; //end of tag
if(reading && readByte != 2 && readByte != 10 && readByte != 13){
//store the tag
tagString[index] = readByte; index ++;
} }
checkTag(tagString); //Check if it is a match clearTag(tagString); //Clear the char of all value resetReader(); //reset the RFID reader
}
Penggalan program ini digunakan untuk membaca nomor tag RFIDketika
tag RFID di dekatkan ke RFID reader. Selain itu perintah ini juga akan me-reset
jika tag RFID tidak sesuai dengan yang di dalam program dan akan mengulangi
proses baca tag RFID.
4.2.4. Perintah pengecekan nomor tag RFID
void checkTag(char tag[]){
if(strlen(tag) == 0) return; //jika kosong, tidak akan dilanjutkan
if(compareTag(tag, tag1)){ // if matched tag1, do this lightLED(2);
delay(5000);
}else if(compareTag(tag, tag2)){ //if matched tag2, do this
lightLED(3); delay(5000);
}else if(compareTag(tag, tag3)){ lightLED(4);
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Serial.println(tag); //read out any unknown tag }
}
void lightLED(int pin){ Serial.println(pin); digitalWrite(pin, HIGH); } void resetReader(){ digitalWrite(RFIDResetPin, LOW); digitalWrite(RFIDResetPin, HIGH); delay(150); }
for(int i = 0; i < strlen(one); i++){ one[i] = 0;
} }
Penggalan program ini akan mengecek apakah nomor tag RFID sesuai
dengan yang ada di dalam program. Jika sama maka program akan mengeksekusi
dan akan menyalakan LED dan transistor, jika tidak sesuai maka LED dan
transistor tidak akan menyala. Selang waktu memproses tag RFID adalah 5 detik.
Penggalan program ini juga mengatur nyala LED dan transistor.
4.2.5. Perintah Membandingkan Nomor tag RFID
boolean compareTag(char one[], char two[]){ if(strlen(one) == 0) return false; //empty for(int i = 0; i < 12; i++){
if(one[i] != two[i]) return false; }
return true; //no mismatches }
Penggalan program ini digunakan untuk membandingkan antara nomor tag
RFID yang ada didalam program dengan hasil dari baca tag RFID.
4.3. Pengujian pada Perangkat Keras (Hardware)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat yang telah
direncanakan bekerja dengan baik. Pengujian dilakukan dengan berbagai cara
sesuai kebutuhan. Ada beberapa blok bagian rangkaian yang perlu diuji secara
khusus antara lain sebagai berikut:
4.3.1. Pengujian Rangakaian Catu Daya
Pengujian terhadap rangkaian catu daya ini dilakukan dengan cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
rangkaian regulator menggunakan multimeter. Pengujian dilakukan pada bagian
[image:50.595.133.506.149.481.2]unregulator dan pada bagian regulator.
Gambar 4.5 Pengujian rangakaian catu daya
Pengujian dilakukan dari pengukuran, adapun hasilnya seperti pada tabel :
Tabel 4.1. Pengukuran Catu Daya 5 Volt
Tegangan Perancangan Hasil Pengukuran
VDC masukan 12 Volt 11.9 Volt
VDC regulator 5 Volt 4.9 volt
4.3.2. Pengujian Rangkaian RFID Reader
Pengujian dilakukan dengan cara mengunakan arduino yang sebelumnya
sudah di download program RFID reader. Setelah itu tag RFID didekatkan pada
RFID reader, jika buzzer berbunyi artinya rangkaian RFID reader sudah bekerja.
Pengukuran jarak baca ini untuk mengetahui jarak baca yang paling efektif
kemampuan baca RFID reader ID-12. Utnuk kemampuan daya baca tergantung
pada catu daya dan frekuensi yang digunakan oleh RFID. Untuk tag RFID pasif
biasanya mempunyai jarak baca yang lebih pedek dari pada RFID aktif. Sampai
saat ini teknologi RFID sudah mampu membaca tag RFID dari jarak ratusan
meter. Hasil pengukuran kemampuan baca RFID reader ID-12 adalah sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
a. Pengujian tanpa penghalang
Pengujian dilakukan dengan menghitung jarak yang mampu dibaca oleh
RFID reader tanpa adanya penghalang. Pengujian ini digunakan untuk
[image:51.595.116.511.217.592.2]menentukan jarak dan posisi yang paling efektif terhadap penggunaan tag RFID.
Gambar 4.6 Pengujian Rangkaian RFID Reader
Hasil pengujian untuk menentukan posisi dan jarak baca tag RFID
ditunjukkan oleh Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Pengujian RFID Tanpa Penghalang
Posisi Tag RFID Kemampuan
Baca
Posisi tag RFID horisontal 8 cm
Posisi tag RFID miring 45 derajat 7 cm
Posisi tag RFID vertikal 1 cm
b. Pengujian dengan halangan
Pengujian dengan halangan ini dilakukan dengan berbagai percobaan.
Penghalang yang digunakan antara lain dengan kertas, triplek, kaca dan plat besi
atau tembaga. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kemampuan reader
dalam membca tag RFID dengan penghalang tertentu. Penghalang berupa wadah
atau casing yang digunakan untuk perangakat kunci pengaman RFID. Pengujian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[image:52.595.119.503.112.490.2]38
Gambar 4.7 Pengujian RFID reader dengan Penghalang
Hasil pengujian dengan mengukur jarak baca dengan penghalang adapun
hasilnya seperti pada Tabel 4.3
Tabel 4.3. Pengukuran Jarak Baca RFID
Penghalang Jarak baca (x) Hasil pengukuran
Plastik 5mm 7 cm Terbaca
Kayu 10mm 5 cm Terbaca
Plat besi/tembaga 0.5mm Tidak terdeteksi Tidak terbaca
Karet 6,5 cm Terbaca
Kertas 7,5 cm Terbaca
4.3.3. Pengujian Rangkaian Driver Relay
Pengujian rangkaian diver relay dengan cara memberi inputan tegangan
pada kaki basis pada transistor. Jika relay bekerja ditandai dengan bunyi klik
pada relay.
Prinsip kerja relay adalah pada saat ada arus yang mengalir pada kaki A
dan B, maka inti besi lunak akan menjadi magnet, kemudian inti besi itu akan
menarik kontak yang ada pada kaki 1, sehingga kaki 1 yang pada mulanya
terhubung ke kaki 2 berubah kedudukannyam yaitu terhubung ke kaki 3. Hal
tersebut dapat terjadi jika kaki 2 relay bersifat NC ( Normally Close ) dan kaki 3
bersifat NO (Normally Open ). Pengujian rangkaian driver relay ditunjukan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
[image:53.595.240.384.118.229.2]39
Gambar 4.8 Pengujian Rangkaian DriverRelay.
Pengujian rangakaian driver relay untuk memutus tegangan ke coil motor
dapat bekerja dengan baik pada tegangan 5 volt sesuai dengan tegangan keluaran
mikrokontroler. Hasil pengujian ditunjukan oleh Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Pengujian DriverRelay
No Tegangan Kondisi Relay
1 3 Volt OFF
2 4,5 Volt OFF
3 5 Volt ON
4 6,5 Volt ON
4.4. Pengujian Perangakat Keras Secara Keseluruhan
Pengujian pembacaan tag RFID dan menyambung atau memutus aliran
listrik dari aki ke coil motor. Langkah-langkahmya sebagai berikut :
1. Menyambungkan rangkaian ke sumbuer tegangan.
2. Mendekatkan tag RFID ke rangkaian RFID reader untuk mengaktifkan relay.
3. Menekan tombol (push button) pada rangkaian untuk mereset program dan
mematikan relay.
Hasil pengujian diperoleh berupa saklar pemutus aliran listrik dari aki ke
coil motor. Sistem bekerja jika tag RFID sesuai dengan program yang di masukan
ke dalam mikrokontroler. Jika tag RFID tidak sesuai dengan yang ada di dalam
mikrokontroler maka relay tidak akan aktif dan motor tidak dapat nyala karena
[image:53.595.112.501.254.472.2]perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
4.4.1. Pengujian Pembacaan Tag RFID dan Relay
Pada pengujian kedua yaitu pengujian pembacaan tag RFID. Hasil
pengujian diperoleh berupa data dari tag RFID yang dibaca oleh RFID reader
yang kemudian dikirimkan ke mikrokontroler. Mikrokontroler akan memproses
dan mengerimkan signal ke transistor untuk mengaktifkan relay. Pengujian
[image:54.595.118.510.247.615.2]pembacaan tag RFID dan relay ditunjukan oleh Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Pengujian Pembacaan Tag RFID dan Relay
Dari hasil pengujian pembacaan tag RFID dan relay dapat bekerja dengan
baik