• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT UNTUK MENGIKUTI PPAk (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT UNTUK MENGIKUTI PPAk (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT UNTUK MENGIKUTI PPAk (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG)

Oleh:

Tachta Tri Kusumo Y (yuwonotachta@gmail.com)

Dosen Pembimbing:

Nurlita Novianti, MSA., CA,. Ak.

ABSTRAK

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) sangatlah penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang professional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAK. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya yang sudah menempuh skripsi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan menyebar kuesioner, jumlah sampel adalah 39 responden. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa Motivasi Kualitas, disimpulkan bahwa tidak berpengaruh antara motivasi kualitas terhadap minat mengikuti PPAk, sedangkan motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAK.

Kata kunci : motivasi kualitas, Motivasi karir, motivasi ekonomi, minat, mengikuti PPAK, convenience sampling

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang diminati oleh mahasiswa.

Kebanyakan mahasiswa memiliki asumsi bahwa seorang akuntan memiliki masa depan yang baik di dalam pekerjaannya. Hal tersebut dikarenakan sarjana akuntansi memiliki paling sedikit tiga alternatif langkah yang dapat ditempuh. Pertama, setelah menyelesaikan program sarjana dalam jurusan akuntansi, seorang sarjana langsung dapat bekerja. Kedua, setelah menyelesaikan program sarjana dapat langsung melanjutkan ke jenjang pendidikan S2. Ketiga, setelah menyelesaikan program sarjana, seorang sarjana dapat melanjutkan Pendidikan Profesi Akuntansi untuk menjadi seorang akuntan, baik itu akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintahan, maupun akuntan perusahaan. Rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi professional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan khususnya di Indonesia

Alasan tersebut menyebabkan organisasi akuntan yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Departemen Pendidikan Nasional melalui Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk menghasilkan akuntan yang profesional. Menteri Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 216/PMK.01/2017 tentang Akuntan Beregister yang telah disahkan pada tanggal 29 Desember 2017 yang merupakan revisi atas PMK 25/PMK.01/2014.

PMK tersebut merupakan amanat dari Pasal 6 UU Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) yang mengamanahkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar Akuntan. Sesuai ketentuan PMK Nomor 216/PMK.01/2017, salah satu persyaratan untuk menyandang gelar Akuntan seseorang harus lulus pendidikan profesi akuntan atau lulus ujian sertifikasi akuntan profesional.

Penelitian Indriyani (2018) mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi di mana motivasi memiliki beberapa variabel yaitu motivasi karir, kualitas, dan ekonomi. Menemukan bahwa motivasi karir, kualitas berpengaruh yang signifikan terhadap minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Sebaliknya, motivasi ekonomi tidak berpengaruh terhadap Pendidikan Profaesi Akuntansi (PPAk)

Penelitian terdahulu sebelumnya Sapitri dan Yaya dan Indriyani dilakukan pada periode 2015 dan 2018. Penelitian sebelumnya menggunakan faktor yang mempengaruhi minat lulusan jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi, diantaranya adalah motivasi sosial, gelar, karir, ekonomi, kualitas, dan sosial, sedangkan penelitian ini hanya menggunakan, motivasi karir, motivasi

(3)

ekonomi, dan motivasi kualitas. Objek yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan objek mahasiswa akuntansi universitas Brawijaya Malang.

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan diatas, maka menarik bagi peneliti untuk mencoba mengangkatnya dengan menjadikan sebagai tulisan dalam skripsi ini dengan judul“PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT UNTUK MENGIKUTI PPAk (STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Teori Motivasi

Jess (2010: 331) menjelaskan bahwa manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting baginya pada suatu waktu tertentu. Adakalanya tidak seimbang kebutuhan menyebabkan timbulnya dorongan motivasi. Adapun kebutuhan manusia terbagi menjadi 5 tingkat, yaitu : yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Berikut ini beberapa ciri motivasi dalam perilaku :

1. Penggerakan menggejala dalam bentuk tanggapan-tanggapan yang bervariasi.

Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku tertentu saja, tetapi merangsang berbagai kecenderungan berperilaku yang memungkinkan tanggapan yang berbeda.

2. Kekuatan dan afiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi dengan kekuatan determinan. Rangsang yang lemah mungkin menimbulkan reaksi hebat atau sebaliknya.

3. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.

4. Penguatan positif menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulangi kembali.

5. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak enak.

2.1.2 Pendidikan Profesi Akuntansi

Istilah profesi berasal dari bahasa Yunani, professues berarti suatu kegiatan atau pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah atau janji yang bersifat religius, sehingga ada ikatan batin bagi seseorang yang memiliki profesi tersebut untuk tidak melanggar dan memelihara kesucian profesinya.

Menurut Ellya Benny dan Yuskar (2006), yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi. Keahlian tersebut mencakup bidang akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

(4)

2.1.3 Minat

Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu, Dengan dernikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.1.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur construct menjadi variabel penelitian yang dapat diuji (Indriantoro dan Supomo, 2002). Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan gagasan sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan pengukuran gagasan yang lebih baik (Indriantoro dan Supomo, 2002). Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi indikator item

1. Dependen : minat mengikuti PPAk

keinginan yang didorong oleh suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya berkaitan dengan pendidikan PPAk

a. Pendidikan Profesi

Akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi b. Tertarik untuk

menjadi auditor dapat

meningkatkan kualitas calon auditor

c. Akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah studi

1. Sarjana

Akuntansi dapat mengikuti pendidikan profesi akuntansi untuk meraih profesi yang labih baik

2. Pendidikan S1 akuntansi dapat mengikuti pendidikan profesi akuntansi 3. Mengikuti

pendidikan profesi akuntansi

(5)

Variabel Definisi indikator item selesai

d. Tertarik

untukzmengikuti PPAk karena PPAk merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran finansial yang besar

dapat membantu kesuksesan karir profesi akuntansi 4. Saya tertarik

mengikuti pendidikan profesi akuntansi karna pekerjaan yang memberikan pembayaran finansial yang besar

2. Independen : motivasi kualitas,

dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar

a. Mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan akuntansi terkini b. Meningkatkan

pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan dan manajerial c. Meningkatkan

pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis

d. Meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan problem solving e. Meningkatkan

keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi untuk memecahkan masalah-masalah riil dalam

kehidupan sehari- hari

f. Meningkatkan

1. Saya ingin mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan akuntansi terkini 2. Saya ingin

meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan dan manajerial 3. Saya ingin

meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis

4. Saya ingin meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan problem solving 5. Saya ingin

meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi untuk memecahkan

(6)

Variabel Definisi indikator item kemampuan

interpersonal, seperti kemampuan bekerja sama dalam kelompok g. Meningkatkan

pengetahuan dalam bidang keuangan

masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari 6. Saya ingin

meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti kemampuan bekerja sama dalam kelompok 7. Saya ingin

meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan 8. Saya ingin

meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis 9. Saya ingin

meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen seperti

penganggaran, penilaian kinerja, dan sebagainya 10. Saya ingin

meningkatkan keahlian dalam bidang akuntansi 3. Indenpende

n : Motivasi karir

dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya

a. Meningkatkan kesempatan promosi jabatan b. Mendapatkan

pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan c. Mampu

menyelesaikan beban pekerjaan

1. Saya memilih mengikuti pendidikan profesi akuntansi sebagai motivasi untuk meraih kesempatan karir yang lebih tinggi 2. Saya ingin

mendapatkan pekerjaan yang

(7)

Variabel Definisi indikator item yang diberikan

dengan baik d. Mendapatkan

perlakuan profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan e. Meningkatkan

kemampuan berprestasi didalam pekerjaan.

f. Meningkatkan rasa

profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi akuntansi

g. Memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja h. Mendapatkan

pengetahuan berkaitan dengan isu-isu dunia kerja di profesi

akuntansi yang terkini

sesuai dengan latar belakang pendidikan 3. Saya ingin

meningkatkan kemampuan berprestasi didalam pekerjaan 4. Saya ingin

mendapatkan perlakuan profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan 5. Saya ingin

bertanggung jawab atas jurusan yang telah saya tempuh 6. Saya ingin

memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja

7. Saya ingin mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan isu- isu dunia kerja di profesi akuntansi yang terkini

4. Independen : Motivasi ekonomi

dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan

a. Memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar

b. Memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, seperti

1. Saya tertarik mengikuti pendidikan profesi akuntansi karena gaji awal yang tinggi 2. Saya tertarik

mengikuti pendidikan

(8)

Variabel Definisi indikator item mobil dan rumah

dinas

c. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga d. Mendapatkan

pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok, seperti honor) yang tinggi.

e. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu f. Mendapatkan

pekerjaan dengan starting salary atau gaji awal yang tinggi g. Mendapatkan

pekerjaan yang memberikan fasilitas opsi saham h. Mendapatkan

pekerjaan yang memiliki kebijakan yang jelas dalam pemberian gaji lembur

i. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan program dana pensiun j. Mendapatkan

pekerjaan yang memberikan bonus akhir tahun yang besar

profesi akuntansi karena setelah menyelesaikan PPAK akan berpotensi kenaikan gaji 3. Penentuan gaji

yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan bekerja

(9)

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang diambil oleh peneliti bukan merupakan penelitian yang baru pertama dilakukan, telah banyak penelitian terdahulu yang membahas tentang motivasi terhadap minat mengikuti PPAk berdasarkan tinjaun pustaka yang sudah dilakukan oleh peneliti sebagai bahan pembanding, terhadap beberapa penelitian yang hasilnya relevan antara lain :

2.3 Kerangka Pemikiran

Variabel minat yang merupakan variabel dependen dari penelitian ini dipengaruhi oleh motivasi karir, motivasi mencari ilmu, motivasi ekonomi, motivasi gelar, motivasi mengikuti USAP, motivasi sosial, biaya pendidikan, lama pendidikan, persepsi gelar akuntan dan pengetahuan yang merupakan variabel independen dari penelitian ini. Berdasar uraian tersebut, maka skema kerangka peneitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan gambar 2.1 skema kerangka pemikiran teoritis dan di bawah ini terdapat penjelasan hubungan antar variabel dan penyebab hipotesis sebagai berikut : 2.3.1 Pengaruh Motivasi Kualiatas terhadap Minat Mengikuti PPAk

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kualitas lulusan jurusan akuntansi. Salah satunya Samiaji (2004) yang menyatakan bahwa mutu lulusan dari penerapan kurikulum program S1 jurusan akuntansi yang berlaku selama ini sering dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja atau membuka kantor akuntan publik. Kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang memadai. Samiaji (2004) melakukan penelitian untuk mengetahui persepsi akuntan dan pemakai jasa akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Akuntan yang berpartisipasi dalam penelitiannya adalah akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan menejemen, dan akuntan pemerintah. Sedangkan pemakai jasa akuntansi berpartisipasi adalah pialang saham dan analisis kredit. Hasil penelitian tersebut menunjukkkan bahwa kecakapan teknis yang dimiliki oleh calon akuntan public belum merata.

(10)

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi kualitas sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk memiliki dan meninngkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar. Berdasarkan uraian di atas, mengenai kualitas calon akuntan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Motivasi kualitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

2.3.2 Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mengikuti PPAk

Sebagai sebuah pendidikan profesi PPAk dapat memberikan kontibusi positif untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuan dan keahliannya di bidang akuntansi. Jadi seseorang yang ingin memiliki motivasi karir yang tinggi dapat meningkatkan minatnya untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, karena dengan mengikuti diharapkan dapat membantu karirnya di masa depan. Hasil penelitian dari Kusumastuti (2013) menyatakan bahwa motivasi karir berpengaruh positif dan signifikan pada minat mahasiswa akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Aryani (2016) menyatakan bahwa motivasi karir berpengaruh positif pada minat mahasiswa mengikuti PPAk.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin kuat pengaruh motivasi karir maka semakin kuat peran motivasi karir dalam memengaruhi minat mahasiswa akuntansi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

Berdasarkan uraian mengenai karir di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk

2.1.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mengukuti PPAk

Motivasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai penghargaan finansial dan kemampuan ekonominya Berdasarkan hal tersebut motivasi ekonomi menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri agar mendapatkan penghargaan finansial yang lebih baik lagi. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2013) yang menyatakan bahwa motivasi ekonomi berpengaruh positif dan signifikan pada minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Aryani (2016) menyatakan motivasi ekonomi berpengaruh positif pada minat mahasiswa mengikuti PPAk. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Meitiyah (2014) menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi ekonomi pada minat sarjana akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Berdasarkan uraian di atas mengenai penghargaan finansial dari pekerjaan maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

(11)

H3 : Motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan PPAk

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2008: 38-39) mengatakan bahwa “penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bertujuan menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasi atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh suatu variabel dengan variabel yang lain.” Menurut Singarimbun dan Effendi (2008: 5), “melalui penelitian eksplanatori, dapat diketahui hubungan variabel penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.”

Penelitian ini bersifat eksplanatori untuk menguji pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi.

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2008:116), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto (2008:116) “Penentuan pengambilan Sampel sebagai berikut :

Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari:

1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.

3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar hasilnya akan lebih baik.

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah populasi secara keseluruhan (10%) karena yang diambil hanya jurusan akuntansi Fakultas ekonomi dan bisnis memiliki jumlah mahasiswa akuntansi 1010, data di peroleh dari web feb.ub.ac.id/akademik. Dari 1010 mahasiswa terbagi dari berbagai tahun ajaran dari tahun 2012 sampai 2015. Jumlah mahasiswa tahun 2012, 120 mahasiswa akuntansi yang masih aktif, tahun ajaran 2013 sebanyak 332, tahun ajaran 2014 sebanyak 283, tahun 2015 sebanyak 274 mahasiswa yang masih aktif. Dari populasi tersebut diambil 10 % dari populasi sehingga jumlah sampelnya adalah 10% x 1000 mahasiswa = 101 mahasiswa. Alasan peneliti menggunakan 10% pada penentuan ukuran jumlah sampel karena:

a. Jumlah mahasiswa 1000 tidak mungkin diambil semua menjadi sampel.

b. keterbatasan waktu

(12)

Tabel 3.1

Daftar Sampel Penelitian

no Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa Persentase Sampel

1 2012 120 10% 12

2 2013 332 10% 33

3 2014 283 10% 28

4 2015 274 10% 27

jumlah 1000 100

Menurut Sugiyono (2001:57) teknik simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling sebagai sampel yaitu mahasiswa yang masih aktif, karena berdasarkan populasi anggkatan 2012-2015 yang masih aktif sekitar 1000. Dari sampel yang sudah di ketahui sampel 100 yang di sebar di fakultas feb ub dari tanggal 15 – tanggal 21 dari 100 sampel yang di sebar, yang dikembalikan 39 karena keterbatasan waktu dan ketersediaan responden dalam mengisi kuesioner.

3.3 Data Penelitian

3.3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitia ini adalah data subyek (self-report data). Indriantoro dan Supomo (2014: 145) data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer.

Indriantoro dan Supomo (2014: 146-147) mengatakan bahwa data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tanpa perantara).

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara menggunakan metode survei yang diajukan kepada mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaaya Malang.

Metode survei yang digunakan adalah kuisioner. Metode survei ini dipilih dengan harapan responden dapat memberi opini secara langsung dan sebenar-benarnya atas pertanyaan, serta pernyataan yang diberikan oleh peneliti.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara kuisioner dan dokumentasi dengan melihat dan mecatat dokumen-dokumen yang dibutuhkan peneliti unuk melakukan penelitian ini. Indriantoro dan Supomo (2014: 154) mengatakan bahwa teknik ini memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada responden secara langsung. Peneliti juga melakukan penyebaran kuisioner ke non-respoden atau non-sampel dan mengambil data validnya sebanyak 30 responden untuk mengetahui seberapa jauh responden memahami pertanyaan dalam kusisoner ini. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah item kuisioner peneliti sudah dapat dimengerti atau belum mahasiswa.

(13)

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Indentifikasi Variabel Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang dibagikan secara langsung kepada mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Brawijaya Malang. Mahasiswa yang menjadi sampel, akan diberi kuisioner yang berisi kumpulan pernyataan tentang persepsi mahasiswa akuntansi terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya.

2. Vaiabel Independent : a. Motivasi Kualitas

Motivasi kualitas sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yan ditekuninya Motivasi karir b. Motivasi karir

Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai jabatan, atau karier yang lebih baik

c. Motivasi ekonomi

Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargan finansial

3.4.2 Definisi Operasional dan Indikator

1. Minat mahasiswa mengikuti pendidikan PPAk adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya berkaitan dengan pendidikan PPAk (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari minat mengikuti pendidikan PPAk adalah (Widyastuti, dkk., 2004)

a. Pendidikan Profesi Akuntansi dapat membantu perkembangan profesi akuntansi

b. Tertarik untuk menjadi auditor dapat meningkatkan kualitas calon auditor

c. Tertarik untuk mengikuti PPAK karena PPAK dapat meningkatkan kualitas calon akuntan

d. Tertarik untuk mengikuti PPAK karena PPAK merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan

(14)

pembayaran finansial yang besar

e. Akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi setelah studi selesai

2. Motivasi kualitas adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari motivasi kualitas adalah (Widyastuti, dkk., 2004):

a. Mendapatkan pengetahuan tentang isu-isu kebijakan dan peraturan akuntansi terkini

b. Meningkatkan pengetahuan perpajakan dan pengaruhnya terhadap keputusan keuangan dan manajerial

c. Meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis d. Meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan problem

solving

e. Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan akuntansi untuk memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari

f. Meningkatkan kemampuan interpersonal, seperti kemampuan bekerja sama dalam kelompok

g. Meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan

h. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis

i. Meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen seperti penganggaran, penilaian kinerja, dan sebagainya j. Meningkatkan keahlian dalam bidang akuntansi

3. Motivasi karir adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya (Widyastuti, dkk., 2004). Indikator dari motivasi karir adalah (Widyastuti, dkk., 2004):

a. Meningkatkan kesempatan promosi jabatan

b. Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan

c. Mampu menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik

d. Mendapatkan perlakuan profesional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan

e. Meningkatkan kemampuan berprestasi didalam pekerjaan

(15)

f. Meningkatkan rasa profesionalisme dan kebanggaan terhadap profesi akuntansi

g. Memperluas akses dan jaringan (network) dengan dunia kerja h. Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan isu-isu dunia

kerja.

4. Motivasi ekonomi adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan (Widyastuti, dkk., 2004).

Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Indikator dari motivasi ekonomi adalah (Widyastuti, dkk., 2004):

a. Memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yangbesar b. Memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai,

seperti mobil dan rumah dinas

c. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga d. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (di

luar gaji pokok, seperti honor) yang tinggi.

e. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu

f. Mendapatkan pekerjaan dengan starting salary atau gaji awal yang tinggi

g. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan fasilitas opsisaham h. Mendapatkan pekerjaan yang memiliki kebijakan yang jelas

dalam pemberian gaji lembur

i. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan program dana pension j. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan bonus akhir tahun yang

besar

5. Skala pengukuran

Pengukuran variabel dalam penelitian ini ditunjukan dengan nilai jawaban responden atas indicator pengukuran. Pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan berdasarkan item-item dilakukan dengan kuisioner.

Pengukuran terhadap item-item yang ada berskala interval, data dengan skala interval merupakan data yang sudah diurutkan. Sehingga skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Responden diminta untuk memberikan tanggapan terhadap setiap pertanyaan dengan memilih salah satu dari lima jawaban. Pemberian skor pada skala ini dimulai dengan angka 1 (satua) sampai dengan angka 5 (lima) sebagaimana dalam tabel berikut.

(16)

Tabel 3.3

Skor Jawaban Responden.

No Jawaban Responden Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2012:133)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden

Jumlah keseluruhan kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 100 kuesioner.

Dari keseluruhan jumlah kuesioner yang disebarkan, yang dikembalikan oleh responden berjumlah 39 kuesioner, karena keterbatasn waktu dan ke bersediaan responden dalam mengisi kuesioner. Hasil penyebaran dan pengembalian kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Penyebaran Kuesioner

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 61 61%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0

4 Tingkat pengembalian kuesioner 39 39%

5 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 39 39%

Sumber: Data primer diolah, 2019

4.2 Statistik Deskripstif Variabel Penelitian

Analisis statistic deskriptif dilakukan atas jawaban dari 39 responden, yang digunakan untuk menarik kesimpulan mengenai jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan dalam kuesioner. Pada bagian ini akan diketahui distribusi atau deskriptif item-item pernytaan dari variabel Motivasi Kualitas, Motivasi Karir,

(17)

Moivasi Ekonomi Dan variabel Minat Mengikuti PPAk. Deskriptif dari jawaban responden tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Indikator Motivasi Kualitas

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.2 diatas bahwa sebagian besar pernyataan tentang motivasi kualitas direspon positif oleh responden. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata indikator keandalan yang bernilai 4. Rata-rata tertinggi terdapat pada item pernyataan X1.4, X1.7 dan X1.8 yaitu mahasiswa ingin meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan problem solving,

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Indikator Motivasi Karir

Item

5 4 3 2 1 Jumlah

Rata-

f % f % f % f % f % Total rata

F

Total Skor

X2.1 13 33,33 12 30,77 7 17,95 6 15,38 1 2,56 39 147 3,77

X2.2 12 30,77 21 53,85 6 15,38 0 100 0 0 39 162 4,15

X2.3 19 48,72 19 48,72 1 2,56 0 100 0 0 39 174 4,46

X2.4 19 48,72 17 42,59 2 5,12 0 100 1 2,56 39 170 4,36

X2.5 12 30,77 13 33,33 11 28,20 2 5,12 1 2,56 39 150 3,85

X2.6 18 46,15 20 51,28 0 100 1 2,56 0 0 39 172 4,41

X2.7 14 35,90 23 58,97 2 5,12 0 100 1 2,56 39 169 4,33

Indikator Motivasi Karir 4,19

Sumber: Data primer diolah, 2019 Item

5 4 3 2 1 Jumlah

Rata-

f % f % f % f % f % Total rata

F

Total Skor

X1.1 11 28,20 24 61,53 4 10,25 0 0 0 0 39 163 4,18

X1.2 14 35,90 20 51,28 5 12,82 0 0 0 0 39 165 4,23

X1.3 15 38,46 21 53,85 2 5,12 1 2,56 0 0 39 167 4,28

X1.4 16 41,02 22 56,41 1 2,56 0 0 0 0 39 171 4,38

X1.5 18 46,15 17 42,59 2 5,12 2 5,12 0 0 39 168 4,30

X1.6 14 35,90 22 56,41 3 7,69 0 0 0 0 39 167 4,28

X1.7 17 42,59 20 51,28 2 5,12 0 0 0 0 39 171 4,38

X1.8 17 42,59 20 51,28 2 5,12 0 0 0 0 39 171 4,38

X1.9 11 28,20 24 61,53 3 7,69 1 2,56 0 0 39 162 4,15

X1.10 9 23,07 22 56,41 5 12,82 3 7,69 0 0 39 154 3,94

Indikator Motivasi Kualitas 4,18

(18)

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, terdapat 7 item pernyataan dimana rata-rata responden menjawab setuju (4) pada semua item pernyataan yang diajukan. Rata-rata tertinggi terdapat pada item pernyataan X2.3 yaitu mahasiswa ingin meningkatkan kemampuan berprestasi didalam pekerjaannya.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Indikator Motivasi Ekonomi

Item

5 4 3 2 1 Jumlah Rata-

rata

f % f % f % f % f % Total

F

Total Skor

X3.1 1 2.56 19 48.72 17 42,59 2 5,12 0 0 39 136 3,49 X3.2 4 10.26 28 71,79 6 15,38 1 2,56 0 0 39 152 3,89 X3.3 7 17.95 27 69,23 5 12,82 0 100 0 0 39 158 4,05

Indikator Motivasi Ekonomi 3,79

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, terdapat 3 item pernyataan dimana rata-rata responden menjawab setuju (4) pada semua item pernyataan yang diajukan. Rata-rata tertinggi terdapat pada item pernyataan X3.3 yaitu mahasiswa berfikir penentuan gaji yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan bekerja terjadi ketika sudah lulus PPAk. Rata- rata terendah terdapat pada item pernyataan X3.1 yaitu mahasiswa tertarik mengikuti pendidikan profesi akuntansi karena gaji awal yang tinggi, setelah lulus dari PPAk.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Indikator Minat Mengikuti PPAk

Item

5 4 3 2 1 Jumlah

Rata-

f % f % f % f % f % Total rata

F

Total Skor

Y1 14 35,90 18 46,15 6 15,38 0 0 1 2,56 39 161 4,12

Y2 14 35,90 20 51,28 5 12,82 0 0 0 0 39 165 4,23

Y3 10 25,46 15 38,46 11 28,20 3 7,69 0 0 39 149 3,82

Y4 8 20,51 16 41,02 6 15,38 7 17,94 2 5,12 39 138 3,53

Y5 3 7,69 19 48,71 9 23,07 7 17,94 1 2,56 39 133 3,41

Indikator Minat Mengikuti PPAk 3,82

Sumber: Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, terdapat 5 item pernyataan dimana rata-rata responden menjawab setuju (4) pada semua item pernyataan yang diajukan. Rata-rata tertinggi terdapat pada item pernyataan Y2 yaitu mahasiswa akuntansi harus menjalani Pendidikan S1 akuntansi terlwbih dahulu kemudian dapat mengikuti pendidikan profesi akuntan (PPAk).

(19)

4.3 Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

Dari langkah-langkah penggunaan SmartPLS 3.0 (Patrial Least Square) yang ada, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menilai dua kriteria dalam penggunaan teknik analisa data yaitu menilai outer model melalui Construct Realibility dan Validity, dan Discriminant Validity.

4.3.1 Construct Realibility dan Validity

Construct Realibility dan Validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score yang diestimasi dengan software smartPLS. Dalam penelitian ini digunakan batas loading factor sebesar 0,40. Nilai faktor loading yang bernilai di atas 0.4 menunjukkan bahwa indikator-indikator memiliki kekuatan interelasi dalam merefleksikan konstruk.

Tabel 4.6

Construct Realibility dan Validity Construct Realibility dan Validity

matrix

Cronbach's

Alpha rho_A

Composite Reliability

Average Variance Extracted (AVE)

X1 0.863 0.927 0.894 0.586

X2 0.833 0.854 0.874 0.538

X3 0.712 0.723 0.839 0.636

Y 0.805 0.818 0.855 0.562

Sumber : Hasil olahan SmartPLS 3.0

Berdasarkan hasil uji Partial Least Square pada Tabel 4.6 yang telah dilakukan nilai-nilai tersebut menunjukkan suatu konstruk yang tinggi dan kriteria-kriteria construct realibility yang baik, namun ada yang tidak menunjukkan suatu konstruk yang tinggi dan tidak baik. Nilai dari Cronbach Alpa apabila menunjukkan > 0,7 merupakan suatu konstruk yang dikatakan baik dan handal. Nilai Rho_A > 0,7 suatu konstruk yang dikatakan baik dan handal. Composite Realibility > 0,6 dapat dikatakan nilai konstruk baik dan handal. Nilai suatu konstruk Average Variance Extracted (AVE) dikatakan baik dan handal apabila > 0,5.

Berdasarkan hasil uji Tabel 4.6 diatas, menunjukkan bahwa nilai-nilai X1, X2, X3 menunjukkan nilai 0.5, hal ini menunjukkan diatas nilai rata-rata dari seluruh kriteria Construct Realibility dan Validity, sedangkan untuk nilai Y 0,562 dari Construct Realibility dan Validity. Nilai tersebut menyatakan bahwa nilai variabel Y yang telah dipengaruhi oleh seluruh variabel X tidak dapat di pengaruhi secara keseluruhan. Variabel Y ini dipengaruhi oleh variabel bebas dan faktor-faktor lainnya, sehingga variabel Y tidak dapat dikatakan konstruk dengan baik.

Tabel 4.7 Tabel Outer Loading

(20)

Outer Loading

X1 X2 X3 Y

X1.4 0.828 X1.5 0.747 X1.6 0.796 X1.7 0.798 X1.8 0.730 X1.9 0.683

X2.1 0.830

X2.2 0.771

X2.3 0.724

X2.5 0.710

X2.6 0.719

X2.7 0.635

X3.1 0.875

X3.2 0.763

X3.3 0.749

Y1.1 0.747

Y1.2 0.739

Y1.3 0.710

Y1.4 0.837

Y1.5 0.706

Sumber : Hasil olahan SmartPLS 3.0

Berdasarkan gambar Realibility dan Validity pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa nilai indikator konstruk variable edogen (Y) atau variable dependen Minat mahasiswa mengikuti pendidikan PPAk untuk kelima indikator dapat dilihat pada tabel 4.3 diatas yaitu variabel Y1.1 indikator menunjukkan nilai 0,747, variabel Y1.2 indikator menunjukkan nilai 0,739, variabel Y1.3 indikator menunjukkan nilai 0,710.sedangkan Y1.4 indikator konstruk 0.837, dan Y1.5 indikator menunjukan 0.706. Berdasarkan nilai tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga indikator tersebut dapat diketahui bahwa konstruk yang baik adalah > 0,70.

4.3.2 Discriminant Validity

Discriminant Validity digunakan untuk memastikan bahwa setiap konsep dari variabel laten/konstruk berbeda dengan variabel laten lainnya. Pengukuran terbaru yang terbaik adalah melihat nilai Heretroit-Monotrait Ratio (HTMT). Jika nilai HTMT < 0,90 maka suatu konstruk memiliki validitas diskriminan yang baik. Hasil pengujian discriminant variability dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Tabel 4.8

Hasil Analisis Discriminant Validity

(21)

Discriminant Validity

Heterotrait-Monotrait Ratio (HTMT)

X1 X2 X3 Y

X1

X2 0.519

X3 0.603 0.699

Y 0.393 0.758 0.892

Sumber : Hasil olahan SmartPLS 3.0

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai X2 X1 sebesar 0,519, nilai X3 X1 sebesar 0,604, nilai X3 X2 sebesar 0,699, nilai Y X1 sebesar 0,393, nilai Y X2 sebesar 0,758, dan nilai Y X3 sebesar 0,892. Dari semua nilai yang ada di atas menghasilkan nilai lebih kecil dari 0,90 dan dapat dikatakan semua konstruk memiliki validitas diskriminan yang baik.

4.4 Analisis Model Struktural (Inner Model) 4.4.1 R Square

Nilai R Square merupakan ukuran proporsi variasi nilai variabel yang dipengaruhi (endogen) yang dapat dijelaskan oleh variabel yang mempengaruhinya (eksogen). Ini berguna untuk melihat apakah model baik atau buruk. Nilai R Square memiliki beberapa kriteria antara lain, 0,75 model dikatakan substansial (kuat), 0,50 model dikatakan moderate (sedang), dan 0,25 model dikatakan lemah Di bawah ini merupakan hasil dari analisis R-Square.

Tabel 4.9

Hasil Analisis R Square Matrix

R Square R Square Adjusted

Y 0.583 0.548

Sumber : Hasil olahan SmartPLS 3.0

Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,583 dan nilai R Square Adjusted sebesar 0,548. Dengan nilai R Square Adjusted sebesar 0,583 ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel X1, X2 dan X3 dalam menjelaskan Y sebesar 54,8%. Nilai tersebut dapat digolongkan termasuk model moderate (sedang).

Dari tabel 4.5 R Square Adjusted di atas juga dapat disimpulkan bahwa R Square Adjusted yang bernilai 0,548 dengan warna hijau, mengindikasikan bahwa model berada dalam nilai toleransi.

4.5 Pengujian Hipotesis

Tabel 4.10

Hasil Analisis Direct Effect

(22)

Original Sampel

Sampel Mean

Standar Deviation

T Statistics P Values

X1 Y -0.047 -0.035 0.106 0.441 0.661

X2 Y 0.413 0.456 0.142 2.920 0.005

X3 Y 0.477 0.443 0.133 3.592 0.001

Sumber : Data olahan SmartPLS 3.0

Dapat dilihat berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai path coefficient dari X1 Y sebesar -0,047 dan nilai P Values sebesar 0,661. Nilai path coefficient dari X2 Y sebesar 0,413 dan memiliki nilai P Values sebesar 0,005.

Kemudian nilai path coefficient dari X3 Y sebesar 0,477 dan memiliki nilai P Values sebesar 0,001.

4.5.1 Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat Mengikuti PPAk

Berdasarkan hasil analisis direct effect yang telah dilakukan, menunjukkan hasil nilai dari path coefficient (X1) Motivasi kualitas. adalah sebesar -0,047. Hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Motivasi kualitas memiliki nilai negatif yang berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel (X1) Motivasi kualitas dengan variabel (Y) Minar menjadi PPAk. Hasil nilai P Value yang ditunjukkan pada gambar 4.10 memiliki nilai sebesar 0,661. Dari nilai ini dapat dilihat nilai 0,661 > 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa tidak pengaruh variable motivasi kualitas terhadap minat mengikuti PPAK adalah tidak signifikan. Sehingga hipotesis H0 diterima dan H1

ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh aryani (2016) dan Berlinasari (2017). Berbeda dengan penelitian yang di lakukan oleh Apriyani (2013) hasil penelitiannya sejalan dengan hasil penelitian ini yang menatakan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh pada minat mahasiswa mengikuti PPAk.

4.5.2 Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mengikuti PPAk

Berdasarkan hasil analisis direct effect yang telah dilakukan, menunjukkan hasil nilai dari path coefficient (X2) Motivasi karir adalah sebesar 0,005. P-value yang kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel motivasi karir terhadap minat mengikuti PPAk. Nilai koefisien sebesar 0,413 menjukkan bahwa pengaruh antara variabel motivasi karir dan minat mengikuti PPAK memiliki arah yang positif yang berarti mahasiswa S1 akuntansi Universita Brawijaya memiliki minat untuk mengikuti PPAk dikarenakan dimotivasi oleh karir yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan tidak mengikuti PPAk.

Hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Motivasi karir memiliki nilai negatif yang berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel (X2) Motivasi karir dengan variabel (Y) Minar menjadi PPAk. Hasil nilai P Value yang ditunjukkan pada gambar 4.6 memiliki nilai sebesar 0,005. Dari nilai ini dapat dilihat nilai 0,005 < 0,05

(23)

dan dapat disimpulkan bahwa pengaruh variable motivasi kualitas terhadap minat mengikuti PPAK adalah berpengaruh dan signifikan. Sehingga hipotesis H0 ditolak dan H1diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusumastuti (2013) dan Aryani (2016) yang menyatakan bahwa motivasi karir berpengaruh positif pada minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

4.5.3 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mengikuti PPAk

Berdasarkan hasil analisis direct effect yang telah dilakukan, menunjukkan hasil nilai dari path coefficient (X3) Motivasi ekonomi. adalah sebesar 0,477. Hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Motivasi ekonomi memiliki nilai positif yang berarti terdapat pengaruh antara variabel (X3) Motivasi karir dengan variabel (Y) Minat menjadi PPAk. Nilai koefeien sebesar 0,477 menunjukan bahwa variabel motivasi ekonomi terhadap minat mengikuti PPAk berpengaruh positif dapat di artikan mahasiswa S1 akuntansi Universita Brawijaya mempunya minat mengikuti PPAK dikarenakan dimotivasi oleh ekonomi yang lebih baik pendapatannya dibandingkan dengan tidak mengikuti PPAk.

Hasil nilai P Value yang ditunjukkan pada gambar 4.6 memiliki nilai sebesar 0,001. Dari nilai ini dapat dilihat nilai 0,001 < 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa pengaruh variable motivasi ekonomi terhadap minat mengikuti PPAk adalah bahwa berpengaruh signifikan. Sehingga hipotesis H0ditolak dan H3diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusumastuti (2013) Meitiyah (2014) dan Aryani (2016) yang menyatakan bahwa motivasi ekonomi berpengaruh positif pada minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mengikuti PPAk. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa aktif jurusan akuntansi Universitas Brawijaya Malang.

Berdasarkan hasil penelitian ini, makan disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara motivasi kualitas terhadap minat mengikuti PPAk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa aktif Universitas Brawijaya tidak mempertimbangkan adanya peningkatan kualitas bagi mahasiswa untuk mengikuti PPAk.

Hasil penelitian ini membuktikan motivasi karir bagi mahasiswa menjadi pertimbangan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Mahasiswa mengikuti PPAk memiliki keyakinan bahwa dengan mengikuti PPAk akan memudahkan mahasiswa dalam meniti karir di bidang akuntansi karena adanya peningkatan kompetensi

(24)

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara motivasi ekonomi dan minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPAk. Hasil penelitian ini menginterpretasikan bahwa mahasiswa mengikuti PPAk karena ingin meningkatkan taraf hidup dengan mengikuti PPAk dengan harapan memperoleh pekerjaan dibidang akuntansi dengan mapan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan penelitian ini adalah belum dilakukan pilot test dan populasi tidak tepat, dan data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode kuesioner, sehingga memungkinkan terjadinya pengisian kuesioner responden yang tidak bersungguh-sungguh dan dapat menimbulkan hasil yang menyesatkan. Selain itu, butir pertanyaan pada variabel pertimbangan motivasi ekonomi hanya terdiri dari 3 pertanyaan, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan jawaban menjadi sama besar

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian-penelitian di atas, maka saran yang di berikan penulis untuk penelitian di masa yang akan dating adalah penelitian selanjutnya dapat menggunakan kuesioner yang sudah di pilot test dan populasi yang di berikan tepat sasaran, dan metode wawancara sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik di bandingkan dengan menggunakan metode koesioner, serta sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan 5 buitr pertanyaan atau lebih pada tiap variabelnya untuk menghindari jawaban sama besar pada hasil penelitian.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, Wiwin. 2013. Pengaruh Motivasi dan Biaya Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

Jurnal.

Arizona, Nova. 2018. Pengaruh Motivasi Sosial, Karir, Ekonomi, dan Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Aryani, Ni Putu Devi dan Ni Made Adi Erawati. 2016. ”Pengaruh Motivasi Kualitas, Karier, Ekonomi, dan Biaya Pendidikan pada minat mahasiswa mengikuti pendidikan profesi Akuntansi”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM.

Benny, Ellya dan Yuskar. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): (studi empiris pada Perguruan Tinggi di Padang ). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Universitas Andalas: Padang.

Condrorini, Galuh. 2015. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro. Semarang.

Feist, Jess (2010). Teori Kepribadian : Theories of Personality. Salemba Humanika.

hlm. 331. ISBN 978-602-8555-18-0

Indriyani, Septi. 2018. Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan Undang-undang No.5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. JOM FEB Vol.1.No.1.

Januari-Juni 2018.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 216/PMK.01/2017 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Kusumastuti, Rita. 2013. Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan Undang Undang No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Kusumo, Danu. 2015. “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keprilakuan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

(26)

Meitiyah RS, Anis. 2014. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Sarjana Akuntansi Untuk Mendaftar Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Skripsi, Universitas Hasanuddin, Makasar.

Puritan, Nisa. 2013. Motivasi Mahasiswa S! Akuntansi 2009 pada universitas Negeri Surabaya untuk Melanjutkan Pendidikan (PPAk dan S2 Akuntansi). Jurnal Akuntansi UNESA, 1 (2).

Robbins, Stephen, P., Judge Tymothy A., 2015. Organizational Behavior, New Jersey, Pearson Education, Inc.

Sapitri Zazuk dan Rizal Yaya. 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Jurnal Akuntansi dan Investasi. Vol.16.No.1.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Widyasari, Yuanita. 2010. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor yang Membedakan Pemilihan Karir (Studi Pada Universitas Diponegoro dan Unika Soegijapranata). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Widyastuti, Suryaningrum, dan Juliana. (2004). Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Prosiding Simposium Naional Akuntansi VII Bali.

Yudhistira, Bayu Perkasa. 2014. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2 (2).

https://docs.google.com/forms/d/170t13fI7kAW4J2EtGRMWPOeUuknMgnkWL1hL4fvqOU/

edit?usp=drive_web

https://feb.ub.ac.id/akademik/jumlah-mahasiswa-pertahun

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara periodontitis dengan kelahiran bayi prematur BBLR khususnya ditinjau dari aspek keparahan inflamasi gingiva dan

Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling yang berdasarkan kriteria tertentu, yakni perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA PENDERITA

Perancangan basisdata logikal adalah proses konstruksi suatu informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan berdasarkan pada sebuah model data yang spesifik, tetapi bebas

PENDAHULUAN. Pembelajaran pada blok gangguan neuromuskuloskelet al dipersiapkan unt uk mengant arkan mahasisw a dapat mencapai kemampuan kompet ensi medis t ingkat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai korelasi perbandingan Wpon/Wmpa dengan Amplitudo atau Displacement pondasi yang disebabkan oleh getaran mesin

(3) Dalam hal informasi mengenai rencana Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha telah diketahui pihak lain selain orang dalam, Perusahaan Terbuka yang akan melakukan Penggabungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan muatan informasi dari suatu peristiwa politik terhadap aktivitas di Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau dengan kata lain