• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Susceptible Exposed Infected Susceptible (SEIS).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Susceptible Exposed Infected Susceptible (SEIS)."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

Wahyu Setyawan. 2015. MODELSUSCEPTIBLE EXPOSED INFECTED SUSCEPTIBLE (SEIS). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret.

Model matematika yang menggambarkan pola penyebaran penyakit dengan karakteristik setiap individu yang sembuh dari penyakit tidak memiliki kekebalan tubuh yang permanen sehingga rentan terinfeksi kembali adalah model suscepti-ble infected susceptisuscepti-ble (SIS). Pada model SIS, kondisi individu dalam populasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu individu rentan penyakit (susceptible) dan individu terinfeksi (infected).

Beberapa penyakit memiliki periode laten atau masa inkubasi. Masa in-kubasi merupakan suatu masa individu yang telah tertular penyakit mulai me-nunjukkan gejala-gejala klinis tetapi belum dapat menularkan penyakit. Individu yang sedang dalam masa inkubasi dinamakan individu exposed. Model SIS di-kembangkan dengan memperhatikan masa inkubasi penyakit dinamakan model

susceptible exposed infected susceptible (SEIS).

Tujuan penelitian ini adalah mengonstruksi model SEIS, menentukan pola penyebaran, dan menentukan titik kesetimbangan. Dari pembahasan diperoleh model SEIS merupakan sistem persamaan diferensial nonlinier orde satu. Untuk mengetahui pola penyebaran penyakit, ditentukan penyelesaian dari modelSEIS. Model SEIS mempunyai dua titik kesetimbangan yaitu bebas penyakit dan en-demik. Selanjutnya, model SEIS diterapkan pada penyebaran penyakitpertussis

serta dilakukan simulasi. Dari penerapan pada penyebaran penyakit pertussis

diperoleh titik kesetimbangan endemik. Titik kesetimbangan endemik berarti bahwa dalam populasi masih terdapat penyebaran penyakit sepanjang waktu. Simulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh nilai parameter terhadap pola penyebaran penyakit. Simulasi pada penelitian ini dilakukan de-ngan mengubah nilai parameter tanpa mengubah nilai awal. Perubahan laju kontak menyebabkan titik kesetimbangan berubah dari endemik ke bebas penya-kit.

Kata Kunci: SEIS, masa inkubasi, titik kesetimbangan, pertussis, simulasi

(3)

ABSTRACT

Wahyu Setyawan. 2015. SUSCEPTIBLE EXPOSED INFECTED SUSCEP-TIBLE (SEIS) MODEL. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Sebelas Maret University.

A mathematical model that describes the pattern of spread of the disease with the characteristics of each individuals who has recovered from the disease do not have permanent immunity is susceptible infected susceptible (SIS) model. In SIS model, conditions of individuals in the population are divided into two groups, susceptible and infected.

Some of disease have latent or incubation period. The incubation period is a period in which individuals who are attacked by viruses or bacteria shows clinical symptoms, but have not been able to transmit the disease. The individuals are in incubation period or known as exposed. The SIS model by taking into account the incubation period of the disease is called susceptible exposed infected susceptible (SEIS) model.

The aims of this research are to construct the SEIS model, to determine the spread pattern of the disease, and the equilibrium point. From the discussion, the SEIS model is first order of nonlinear differential equations system. Solution of the SEIS model is the pattern of disease spreading. In addition, the SEIS model is applied to the spread of pertussis disease as well as simulation. The SEIS model has two equilibrium points, that are endemic and disease-free. From application on the spread of pertussis disease, it was obtained endemic equilibrium point. In other words, there is still a disease that spread in the population. Cause there are still a disease that spread in the population, so simulation was performed to know what factors that may cause the population in disease-free condition. Simulations carried out by changing the parameter values without changing the initial value. The change of contact rate caused the change of equilibrium point from endemic to be free of disease.

Keywords: SEIS, incubation period, equilibrium point, pertussis, simulation

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, dorongan, serta bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada

1. Ibu Dra. Respatiwulan, M.Si sebagai Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan materi serta penulisan dalam skripsi, saran dan motivasi, dan

2. Ibu Dra. Purnami Widyaningsih, M.App.Sc. sebagai Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan materi serta penulisan dalam skripsi, saran

dan motivasi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Oktober 2015

Penulis

(5)

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk

orang tua sebagai wujud atas doa, semangat, dan pengorbanan yang diberikan.

(6)
(7)

IV PEMBAHASAN 12

4.1 Konstruksi Model SEIS . . . 12 4.2 Kesetimbangan . . . 15

4.3 Penerapan dan Simulasi . . . 16

V PENUTUP 22

5.1 Kesimpulan . . . 22

5.2 Saran . . . 23

DAFTAR PUSTAKA 24

(8)

DAFTAR TABEL

4.1 Banyaknya individu tiap kelompok saat setimbang dan saat mulai

setimbang dengan variasi nilai γ . . . 19

4.2 Banyaknya individu tiap kelompok saat setimbang dan saat mulai

setimbang dengan variasi nilai β . . . 20

(9)

DAFTAR GAMBAR

4.1 Diagram alur perubahan sesaat tiap kelompok individu pada model

SEIS . . . 13 4.2 Banyaknya individu S (biru), E (hijau), dan I (merah) dalam 500

hari pertama . . . 18

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Kesehatan adalah faktor penting dalam kehidupan manusia. Individu

dika-takan sehat jika memiliki keadaan sejahtera dari badan dan jiwa yang

memung-kinkan individu tersebut hidup produktif. Jika kesehatan terganggu maka akan

berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan. Salah satu gangguan yang terjadi

pada kesehatan adalah timbulnya penyakit. Penyakit adalah keadaan abnormal

dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan terhadap individu

yang dipengaruhi. Salah satu jenis penyakit yang dapat diamati pola

penyeba-rannya adalah penyakit menular. Penyakit menular adalah penyakit yang

dise-babkan oleh kuman, bakteri, virus dan jamur serta dapat menyebar ke individu

lain melalui kontak langsung.

Pola penyebaran penyakit dapat dinyatakan ke dalam bentuk model

mate-matika. Menurut Allen [1], model matematika yang menggambarkan pola

penye-baran penyakit dengan karakteristik setiap individu yang sembuh dari penyakit

tidak memiliki kekebalan tubuh yang permanen sehingga rentan terinfeksi

kem-bali adalah model susceptible infected susceptible (SIS). Pada modelSIS, kondisi individu dalam populasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu individu

yang rentan penyakit disebut individususceptible (S) dan individu terinfeksi pe-nyakit disebut individu infected (I).

Individu terinfeksi dapat menularkan penyakit secara langsung, tetapi

be-berapa jenis penyakit membutuhkan waktu untuk dapat menular ke individu

la-in. Penyakit menular seperti rubella, measles, mumps,dan pertussis mempunyai periode laten dalam penyebarannya (Piccolo dan Billings [8]). Periode laten

di-definisikan sebagai suatu periode ketika individu yang telah terinfeksi oleh suatu

(11)

penyakit tetapi individu tersebut belum dapat menularkan penyakit. Periode

la-ten dikenal juga sebagai masa inkubasi atau masa ketika individu rentan penyakit

telah menunjukkan gejala-gejala klinis (Diekmaan dan Hesterbeek [4]).

Indivi-du yang telah menunjukkan gejala klinis tetapi belum bisa menularkan penyakit

disebut individu exposed (E). Model SIS dengan memperhatikan masa inkubasi dinamakan modelsusceptible exposed infected susceptible (SEIS).

Pola penyebaran penyakit diketahui dengan menentukan penyelesaian dari

model SEIS. Penyelesaian model SEIS adalah banyaknya individu susceptible, exposed, dan infected pada setiap saat. Menurut Meyer [7], sistem dinamis dika-takan setimbang jika tidak ada perubahan pada sistem tersebut sepanjang waktu.

Pentingnya menentukan titik kesetimbangan adalah untuk melihat pola

penye-baran penyakit pada saat tidak ada perubahan individu tiap kelompok pada

populasi sepanjang waktu. Pada penelitian ini dikonstruksikan model susceptible exposed infected susceptible (SEIS) serta ditentukan pola penyebaran penyakit dan menentukan titik kesetimbangan model tersebut. Selanjutnya, model SE-IS diterapkan pada penyakit pertussis, menginterpretasikannya dan melakukan simulasi.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang didapat rumusan masalah

1. bagaimana mengonstruksi model SEIS,

2. bagaimana menentukan pola penyebaran dan titik kesetimbangan, dan

3. bagaimana menerapkan model SEIS pada penyakit pertussis, menginter-pretasikan dan melakukan simulasi.

1.3

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

(12)

2. menentukan pola penyebaran dan titik kesetimbangan, dan

3. menerapkan modelSEIS pada pada penyakitpertussis, menginterpretasikan dan melakukan simulasi.

1.4

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui gambaran awal tentang pola

penyebaran penyakit pada model SEIS secara lebih jelas. Selain itu, simulasi yang dilakukan pada model SEIS dapat mengetahui gambaran pola penyebaran penyakit dengan karakteristik modelSEIS di masa mendatang tanpa menggang-gu kondisi nyatanya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dimenggang-gunakan

seba-gai pengembangan wawasan mengenai pemodelan matematika khususnya pada

model penyebaran penyakit.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode Monte Carlodengan jenis sistem antrian Mul Channel Single Phase (model nyata) dalam menganalisissuatu antrian pelayanan pelanggan di

Dari uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur pendanaan perusahaan dengan didasarkan pada

habis pakai yang dibeli yang mempengaruhi mutu pengujian dan/atau kalibrasi tidak digunakan sebelum diinspeksi atau dengan cara lain untuk memverifikasi kesesuaiannya

– Pengobatan kencing nanah kitni lebih condong kepada pengobatan herbal alami tanpa efek samping dan ketergantungan .Pengobtan kencing nanah juga dapat di racik sendiri di

Berdasarkan hasil pengujian perbandingan rasio keuangan antar bank syariah murni dan bank syariah campuran (Islamic Branches Conventional Bank) menunjukkan bahwa

– Jika r adalah total semua pengurang, maka nilai batas untuk simpul S adalah:. – Hasil reduksi ini menghasilkan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Obat palsu diedarkan tanpa memiliki izin edar sesuai dengan yang terdaftar di Badan POM ataupun memiliki izin edar yang dibuat fiktif (dipalsukan), serta tanpa uji