• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya dan Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan pada Siswa Kelas Tiga di SMA "X" Cimahi.

N/A
N/A
Info

Unduh

Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Dukungan Teman Sebaya dan Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan pada Siswa Kelas Tiga di SMA "X" Cimahi."

Copied!
59
0
0
Menampilkan lebih banyak ( Halaman)

Teks penuh

(1)

! " # $

% #&&'(

( ) ( (

* +

( , -, , .&

, # ,

#-/

% #&#'( (

) 0 ( ( 0 ( 0

, &. ( , . ( , !1 , 2

3 (

*

4 *

, 2,( 22 .(

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN JUDUL

i

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

ii

ABSTRAK

ABSTRAK

ABSTRAK

ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

xi

DAFTAR BAGAN

DAFTAR BAGAN

DAFTAR BAGAN

DAFTAR BAGAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

BAB I

BAB I

BAB I

BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 7

1.4 Kegunaan Penelitian 8

1.5 Kerangka Pemikiran 9

1.6 Asumsi Penelitian 17

1.7 HiIotesis Penelitian 18

BAB II

BAB II

BAB II

BAB II TINJAUAN TEORETIS

TINJAUAN TEORETIS

TINJAUAN TEORETIS

TINJAUAN TEORETIS

2.1 Dukungan Sosial

2.1.1 Pengertian Dukungan 19

(3)

2.1.3 Jenis Dukungan 22 2.1.4 Perkembangan Sumber Dukungan Sepanjang Rentang

Kehidupan 22

2.2 Orientasi Masa Depan

2.2.1 Pengertian Orientasi Masa Depan 25

2.2.2 Proses Pembentukan Orientasi Masa Depan 26

2.2.2.1. Motivasi 27

2.2.2.2. Perencanaan 28

2.2.2.3. Evaluasi 29

2.2.3 Orientasi Masa Depan sebagai Suatu Sistem 32 2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Orientasi Masa Depan 33 2.2.5 Kehidupan Sosial dan Orientasi Masa Depan 37 2.2.6 Orientasi Masa Depan pada Remaja 39

2.3 Remaja

2.3.1 Pengertian Remaja 40

2.3.2 Konteks Sosial Remaja 40

2.3.3 Perubahan-perubahan Pokok pada Masa Remaja 41

2.3.4 Tugas Perkembangan Remaja 43

2.3.5 Teman Sebaya 44

BAB III

BAB III

BAB III

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian 48

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 49

3.2.1 Variabel Penelitian 49

(4)

3.3 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling 51

3.3.1 Karakteristik Populasi 51

3.3.2 Teknik Sampling 51

3.3.3 Ukuran Sampel 52

3.4 Alat Ukur 55

3.4.1 Dukungan Teman sebaya 55

3.4.2 Orientasi Masa Depan Pendidikan 57

3.4.3 Data Penunjang 60

3.4.4 Uji Coba Alat Ukur 61

3.4.4.1 Uji Validitas Dukungan Teman sebaya 61 3.4.4.2 Uji Reliabilitas Dukungan Teman sebaya 61 3.4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Orientasi Masa Depan

Bidang Pendidikan 61

3.5 Teknik Analisis Data 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Responden 64

4.2 Hasil Penelitian 64

4.2.1 Uji Hipotesis dan Korelasi 64

4.3 Gambaran Hasil Penelitian Beserta Aspek-Aspeknya 65 4.3.1 Gambaran Distribusi Frekuensi Derajat Dukungan

Teman Sebaya 65

4.3.2 Gambaran Distribusi Frekuensi Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan beserta Aspek – aspeknya 66

4.4 Tabulasi Silang Dukungan Teman Sebaya dan Orientasi

Masa Depan Pendidikan 67

(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 74

5.2 Saran 75

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

(6)

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

2.1 2ukungan Sosial Selama Rentang Kehidupan 4.1 Tabel Gambaran Responden

4.2 Tabel Uji Hipotesis dan Korelasi

4.3 Tabel Persentasi 2ukungan Teman Sebaya 4.4 Tabel Persentasi Orientasi Masa 2epan

4.5 Tabel Tabulasi Silang 2ukungan Teman Sebaya dan Orientasi Masa 2epan

(7)

DAFTAR BAGAN

DAFTAR BAGAN

DAFTAR BAGAN

DAFTAR BAGAN

2.1 Proses Pembentukan Orientasi Masa 2epan

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kata Pengantar Alat Ukur

Lampiran 2 Data Pribadi dan Data Penunjang Lampiran 3 Kuesioener Dukungan Teman Sebaya

Lampiran 4 Kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Lampiran 5 Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran 6 Hasil Data Mentah Alat Ukur Dukungan Teman Sebaya

(9)
(10)

Lampiran 1 Lampiran 1 Lampiran 1

Lampiran 1 Kata Pengantar Alat UkurKata Pengantar Alat UkurKata Pengantar Alat Ukur Kata Pengantar Alat Ukur

-

---RahasiaRahasiaRahasiaRahasia----

KATA PENG

KATA PENG

KATA PENG

KATA PENGANTAR

ANTAR

ANTAR

ANTAR

Dalam rangka melakukan penelitian untuk menempuh sidang sarjana, Peneliti yaitu Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan remaja.

Sehubungan dengan itu maka Peneliti memohon bantuan dari Saudara/i untuk mengisi kuesioner mengenai “Dukungan Orientasi Masa Depan”

Data yang saudara/i berikan sangat berguna bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan. Maka kami sangat mengharapkan agar saudara/i dapat bekerjasama dengan Peneliti untuk mengisi kuesioner dengan sungguh-sungguh sesuai dengan sikap pribadi saudara/i sendiri. Dengan demikian data yang diperoeh dari saudara/i dapat menggambarkan permasalahan yang sesungguhnya. Dalam hal ini, tentu saja kami akan menjamin kerahasiaan identitas serta isi dari kuesioner saudar/i.

(11)

Lampiran 2 Lampiran 2 Lampiran 2

Lampiran 2 Data Pribadi dan Data PenunjangData Pribadi dan Data PenunjangData Pribadi dan Data Penunjang Data Pribadi dan Data Penunjang

-

---RahasiaRahasiaRahasiaRahasia----

Isilah setiap pernyataan dengan lengkap atau lingkari pilihan yang tersedia. Isilah setiap pernyataan dengan lengkap atau lingkari pilihan yang tersedia. Isilah setiap pernyataan dengan lengkap atau lingkari pilihan yang tersedia. Isilah setiap pernyataan dengan lengkap atau lingkari pilihan yang tersedia. A.

A.A.

A. Data PribadiData PribadiData Pribadi Data Pribadi

1. Jenis Kelamin : lakiglaki / perempuan 2. Usia : __________tahun.

3. Urutan dalam keluarga : anak ke ______ dari ______ bersaudara.

4. Status rumah, pilih salah satu sesuai dengan keadaan saudara sekarang ini: a. saya tinggal dengan orang tua (ayah dan ibu) sejak kecil sampai

dekarang.

b. tinggal dengan ayah saja (karena : bercerai atau ibu sudah meninggal) c. tinggal dengan ibu saja (karena : bercerai atau ayah sudah meninggal) d. kost / asrama (berapa lama / sejak kapan? ...)

e. tinggal dengan saudara (berapa lama / sejak kapan?...)

f. tinggal dengan nenek dan kakek (berapa lama / sejak kapan?...) B.

B. B.

B. Data OrangtuaData OrangtuaData Orangtua Data Orangtua

A Y A H

h.___________________ h.__________________ U S I A

U S I A U S I A U S I A

______________tahun ____________tahun P E K E R J A A N

P E K E R J A A N P E K E R J A A N P E K E R J A A N

(12)

-

---RahasiaRahasiaRahasiaRahasia----

1. Apakah Anda bersedia mendengarkan pendapat teman sebaya mengenai pendidikan lanjutan setelah SMA ?

a. Selalu b. Kadanggkadang c. Jarang d. Tidak pernah 2. Hubungan Anda dengan teman sebaya saat ini ?

a. Sangat dekat b. Dekat c. Biasa saja d. Kurang dekat e. Jauh 3. Informasi studi lanjutan yang Anda terima berasal dari? (boleh lebih dari

satu, berilah rangking yang dari yang paling banyak)

a. Orangtua (__) c. Teman (__) e. Sekolah (__) b. Media massa (__) d. Perguruan Tinggi (__) f. ________ (__) 4. Apakah Anda mendiskusikan studi lanjutan yang akan Anda pilih?

a. YA (lanjutkan ke no.5) b. TIDAK (lanjutkan ke no.6)

5. Dengan siapa Anda mendiskusikan studi lanjutan yang akan Anda pilih nanti? (boleh memilih lebih dari satu dan berilah rangking berdasarkan yang paling sering).

a. Orangtua (__) c. Guru (__) e. Saudara (__) b. Teman (__) d. Kakak kelas (__) f. ________ (__)

6. Hal apa yang Anda anggap sebagai faktor penghambat untuk melanjutkan studi? (boleh pilih lebih dari satu)

a. Perbedaan keinginan dengan orangtua b. Kurang percaya diri / minder

c. Kurang memiliki motivasi atau semangat d. Sulit mengambil keputusan

e. Keadaan keuangan yang kurang mendukung

f. Mudah dipengaruhi suasana hati (perasaan malas, takut salah pilih, tidak punya keberanian)

(13)

7. Siapa yang lebih berinisiatif dalam proses pengadaan dukungan? a. Kelompok teman sebaya yang berinisiatif memberikan dukungan. b. Anda yang lebih berinisiatif meminta dukungan.

8. Bila Anda menghadapi suatu masalah dalam bidang pendidikan Anda lebih sering :

a. Aktif untuk mencari bantuan kepada orang lain. b. Cenderung menyelesaikan masalah itu sendiri.

9. Kepada siapa Anda akan lebih banyak mencari bantuan untuk menyelesaikan masalah dalam bidang pendidikan Anda? (pilihan boleh lebih dari satu, berilah rangking berdasarkan yang paling sering)

a. Ayah (__) c. Teman (__) e. Saudara kandung (__) b. Ibu (__) d. Guru BP (__) f.____________ (__)

10. Bagaimana sikap teman sebaya Anda, bila Anda sedang mengalami masalah dalam bidang pendidikan ?

a. Berusaha membantu memecahkannya

b. Membiarkan Anda untuk memecahkannya sendiri. c. Tidak memperdulikan dan tidak mau tahu.

(14)

Lampiran 3 Lampiran 3 Lampiran 3

Lampiran 3 Kuesioener Dukungan Teman SebayaKuesioener Dukungan Teman SebayaKuesioener Dukungan Teman Sebaya Kuesioener Dukungan Teman Sebaya

-

---RahasiaRahasiaRahasia-Rahasia---

Kuesioner Dukungan Peer Group

Kuesioner Dukungan Peer Group

Kuesioner Dukungan Peer Group

Kuesioner Dukungan Peer Group

Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian

Dalam kuesioner ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan pendapat serta pemikiran saudara mengenai dukungan yang diberikan kelompok teman sebaya terhadap saudara. Jawaban yang saudara berikan adalah benar sepanjang itu menggambarkan keadaan diri saudara apa adanya. Oleh karena itu saudara diharapkan dapat memberikan jawaban sesuai dengan keyakinan diri sendiri.

Jawablah pernyataangpernyataan berikut dengan cara memilih salah satu dari kelima pilihan jawaban dengan memberikan tanda silangtanda silangtanda silang (Xtanda silang XXX) pada pilihan jawaban yang tersedia.

Jawaban pernyataan disediakan mulai dari : Tidak Sesuai (TS) Kurang Sesuai (KS) Cukup Sesuai (CS) Sesuai ( S ) Sangat Sesuai (SS)

Keterangan jawaban yang saudara berikan bersifat RAHASIARAHASIARAHASIA karena RAHASIA itu saudara tidak perlu ragugragu untuk menjawab pernyataangpernyataan berikut secara jujur dan terbuka.

Jawablah semua pernyataan yang tersedia dan jangan sampai ada yang terlewat atau tidak terjawab.

Terimakasih atas kesediaan saudara un Terimakasih atas kesediaan saudara un Terimakasih atas kesediaan saudara un

Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner tuk mengisi kuesioner tuk mengisi kuesioner tuk mengisi kuesioner dan

(15)

!

"

#

$

%

&

'

(

)

*

'

'

!

"

'

#

$

'

%

'

&

'

*

(

'

+,

)

'

+,

!

(16)

#

$

%

&

+,

(

!)

*

!

'

!

!!

'

'

!"

!#

*

!$

'

!%

!&

!(

")

"

"

"!

'

*

""

"#

'

*

(17)

Lampiran 4 Lampiran 4 Lampiran 4

Lampiran 4 Kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang PendidikanKuesioner Orientasi Masa Depan Bidang PendidikanKuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Kuesioner Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan -

---RahasiaRahasiaRahasia-Rahasia---

Kuesioner Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pendidikan

Kuesioner Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pendidikan

Kuesioner Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pendidikan

Kuesioner Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pendidikan

Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian Petunjuk Pengisian

Kuesioner ini terdiri atas sekelompok pertanyaan yang berhubungan dengan pendapat serta pemikiran saudara mengenai pendidikan dimasa depan. Jawablah pertanyaan yang diberikan kepada saudara secara jujur sesuai dengan keadaan diri saudara dan keterangan yang saudara berikan bersifat RAHASIARAHASIARAHASIARAHASIA, oleh karena itu saudara tidak perlu ragugragu untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Jawablah pertanyaangpertanyaan yang diberikan dengan cara memberikan tanda silang (X)tanda silang (X)tanda silang (X)tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang saudara anggap paling sesuai pada lembar jawaban yang telah disediakan dan diharapkan jangan ada satu nomer yang terlewatkan atau tidak dijawab dalam pengisian.

Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner Terimakasih atas kesediaan saudara untuk mengisi kuesioner

(18)

-

.

/

!

"

#

'

,

.

'

/

!

"

#

-!

+

.

.

. /

!

"

#

,

"

0

. /

,

,

!

,

"

,

(19)

# ,

'

/

.1

/

!

"

#

-$ +

.

.

/

!

"

#

2

% -

'

/

!

"

#

-& 2

.1

/ -

.1

'

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

(20)

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

3333333333333333333333333333333333333333333

( ,

.1

/

'

/

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

3333333333333333333333333333333333333333333

)

'

'

/

!

"

#

+

+

+

+

'

'

'

/

!

"

#

4

+

4

+

.

'

/

!

"

(21)

!

'

/

/

!

"

#

-" ,

/

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

3333333333333333333333333333333333333333333

# ,

'

/

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333

3333333333333333333333333333333333333333333

$

*

*

'

.

/

567

. *

*

'

5 7

'

,

,

!

"

#

6 .

8

5

(22)

.

%

/

'

8

'

!

"

8

#

&

'

/ 5:

7

;

*

*

(23)

Lampiran 5 Lampiran 5 Lampiran 5

Lampiran 5 VaVaValiditas Dan Reliabilitas Alat UkurValiditas Dan Reliabilitas Alat Ukurliditas Dan Reliabilitas Alat Ukurliditas Dan Reliabilitas Alat Ukur Alat Ukur Dukungan Teman Sebaya

(24)
(25)

Lampiran 8 Lampiran 8 Lampiran 8

Lampiran 8 Hasil Data PenunjangHasil Data PenunjangHasil Data Penunjang Hasil Data Penunjang

1. Kesediaan mendengarkan pendapat teman sebaya mengenai pendidikan lanjutan setelah SMA ?

OMD Jelas OMD JelasOMD Jelas

OMD Jelas OMD Tidak jelasOMD Tidak jelasOMD Tidak jelasOMD Tidak jelas JumlahJumlah JumlahJumlah Tidak pernahTidak pernah

Tidak pernah 1 0,65% 0 0,00% 1 0,65%

2. Hubungan dengan teman sebaya ?

Sangat dekatSangat dekat

Sangat dekat 48 30,97% 0 0,00% 48 30,97% Dekat

DekatDekat

Dekat 76 49,03% 3 1,94% 79 50,97%

Biasa saja Biasa sajaBiasa saja

Biasa saja 24 15,48% 3 1,94% 27 17,42% Kurang dekat

Kurang dekatKurang dekat

Kurang dekat 1 0,65% 0 0,00% 1 0,65%

(26)

(27)
(28)

4. Mendiskusikan studi lanjutan dengan ? (Soal No.5)

(29)

(30)

OMD

5. Faktor Penghambat untuk melanjutkan studi? (Soal. No.6) OMD Perbedaan keinginan dengan

Perbedaan keinginan dengan Perbedaan keinginan dengan Perbedaan keinginan dengan ortu

ortu ortu

ortu 13 10,34% 0 0,00% 13 10,34%

Kurang percaya diri / min Kurang percaya diri / min Kurang percaya diri / min

Kurang percaya diri / minderderder der 9 7,08% 1 0,39% 10 7,47% Kurang memiliki motivasi atau

Kurang memiliki motivasi atau Kurang memiliki motivasi atau Kurang memiliki motivasi atau semangat Keadaan keuangan yang

Keadaan keuangan yang Keadaan keuangan yang Keadaan keuangan yang kurang mendukung kurang mendukung kurang mendukung

kurang mendukung 28 21,82% 2 1,43% 30 23,26% Mudah dipengaruhi suasana

Mudah dipengaruhi suasana Mudah dipengaruhi suasana Mudah dipengaruhi suasana hati

6. Inisiatif dalam pengadaan dukungan

OMD Jelas OMD JelasOMD Jelas

OMD Jelas OMD Tidak jelasOMD Tidak jelas OMD Tidak jelasOMD Tidak jelas JumlahJumlahJumlahJumlah Teman sebaya berinisia

Teman sebaya berinisia Teman sebaya berinisia Teman sebaya berinisiatif tif tif tif memberi dukungan

memberi dukungan memberi dukungan

memberi dukungan 71 45,81% 3 1,94% 74 47,74%

(31)

7. Sikap menghadapi masalah dalam bidang pendidikan OMD Jelas Aktif untuk mencari bantuan

Aktif untuk mencari bantuan Aktif untuk mencari bantuan

Aktif untuk mencari bantuan 93 60,00% 3 1,94% 96 61,94%

9. Mencari bantuan untuk menyelesaikan masalah? (Soal No.9)

(32)
(33)

10. Sikap teman sebaya saat Siswa mengalami masalah (Soal No.10) OMD Jelas

(34)

/ $ &( *012' ( %0))' &1 &)012'

/ ,3 &) 1012' ) )0))' &) 1012'

/ 4 . 2* 5%0))' % &0((' *) 5(0(('

/ 6 (& %)012' ) )0))' (& %)012'

/ % 7 %012' ) )0))' 7 %012'

/ ( ) )0))' ) )0))' ) )0))'

/ ( %0))' ) )0))' ( %0))'

8/ , % 5 (0((' & )012' 1 70))'

&77 910))' 1 70))' &5) &))0))'

: 5% (10&&' % &0(9' 57 (205)'

3"+ $ &) 1097' ) )0))' &) 1097'

" %1 &*0)1' % &0(9' %* &9077'

* 5051' ) )0))' * 5051'

8 5 (072' & )019' 1 70&2'

- . " 2 70*1' ) )0))' 2 70*1'

: & )019' ) )0))' & )019'

%& &705*' ) )0))' %& &705*'

. & )019' ) )0))' & )019'

& )019' ) )0))' & )019'

#,!+ 7 %02*' ) )0))' 7 %02*'

% &0(9' ) )0))' % &0(9'

! 8 & )019' ) )0))' & )019'

&(9 9105(' 5 (072' &77 &))0))'

/ $ &% *0)5' % &0(7' &7 907)'

/ ,3 %5 &102*' % &0(7' %2 &*0&%'

/ 4 . 25 5)0(7' % &0(7' 22 5&01*'

/ 6 %1 &2075' ) )0))' %1 &2075'

/ % & )012' ) )0))' & )012'

/ ( ) )0))' ) )0))' ) )0))'

/ 7 %01*' ) )0))' 7 %01*'

8/ , % ) )0))' ) )0))' ) )0))'

&7( 95092' 1 70)(' &79 &))0))'

: 9 10(*' ) )0))' 9 10(*'

+ 8 9* 1905)' 5 (055' &)( 2(0)5'

" &* &%022' ) )0))' &* &%022'

* 5012' ) )0))' * 5012'

( %0&(' ) )0))' ( %0&('

(35)
(36)
(37)

BAB I

BAB I

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dewasa ini Iada akhirnya menuntut semakin besarnya kebutuhan akan tenaga kerja Irofesional di bidangnya. Hal ini daIat dilihat dari berbagai iklan lowongan Iekerjaan yang ditawarkan oleh berbagai Ierusahaan besar mauIun kecil, yang mencantumkan kualifikasi Iekerja-Iekerja yang dibutuhkan, misalnya jenjang Iendidikan.

Sekolah Menengah Atas sebagai suatu jenjang Iendidikan formal diharaIkan daIat menghasilkan lulusan berkomIetensi, yaitu mamIu menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian, dan Iada akhirnya siaI Iakai di Iasar tenaga kerja. Ini berarti setiaI jenjang Iendidikan formal diharaIkan daIat membantu siswa untuk mengantisiIasi masa deIan dalam rangka memasuki kehiduIan selanjutnya, seIerti bekerja.

(38)

Memasuki bangku SMA siswa diajak mulai memikirkan masa depan pendidikannya. Tetapi keputusan mengenai pendidikan di masa depan dibuat saat siswa di kelas tiga. “Tuntutan untuk membentuk orientasi masa depan biasanya mulai terjadi ketika di bangku akhir SMA. Tingkat akhir di jenjang pendidikan SD maupun SMP relatif masih dapat ditentukan dengan mudah karena dari SD hampir dapat dipastikan akan melanjutkan ke SMP, demikan pula setelah lulus SMP akan melanjutkan ke SMA. Tetapi setelah lulus dari SMA pilihan yang ditawarkan beraneka ragam yang biasanya membuat siswa menjadi bingung untuk menentukan pilihan bidang pendidikan” (www. kompascybermedia.com).

(39)

menunjang keberhasilan di bidang pekerjaannya kelak. Penentuan jurusan dalam rangka melanjutkan pendidikan merupakan salah satu keputusan penting karena keputusan yang diambil inilah yang akan memberikan kontribusi bagi kehidupan selanjutnya (www.kompascybermedia.com). Oleh karena itu siswa perlu mengantisipasi pendidikan yang akan ditekuninya setelah lulus SMA, yang oleh NurmiNurmiNurmiNurmi (1989) disebut sebagai orientasi masa depan.

(40)

oleh NurmiNurmiNurmiNurmi (1989) bahwa orientasi masa depan merupakan suatu proses yang terdiri atas tiga tahapan motivation, planning dan evaluation.

Upaya siswa dalam melakukan perencanaan yang berkaitan dengan pendidikan lanjutan, pada kenyataannya tidak terlepas dari keberadaan konteks sosial tempat siswa berada. Sebagaimana diutarakan oleh Santrock Santrock Santrock Santrock (2003) perkembangan masa remaja terjadi dalam konteks sosial, yang memberi tempat dan latar belakang sosiohistoris dan budaya untuk pertumbuhan fisik, sosio-emosional, dan kognitif yang meliputi keluarga, teman sebaya, sekolah, dan budaya. Keputusan-keputusan yang diambil oleh seseorang dalam menentukan mengenai hidupnya dipengaruhi oleh banyak hal. Keputusan – keputusan mengenai bagaimana kehidupan selanjutnya, keinginan seseorang seperti apakah masa depannya nanti, seringkali berkaitan dengan lingkungan seseorang berada.

(41)

berekreasi dengan teman, seIerti Iergi ke mal atau acara nonton bersama” (‘Peer Education’, www.kompas.com).

(42)

Dukungan dapat menjadi sarana yang dapat membantu seseorang untuk mengambil keputusan dalam mencapai keinginannya. Seperti yang dinyatakan oleh tujuh orang responden berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, enam orang menerima dukungan dari teman-teman sebaya, dua siswa menyatakan telah menetapkan pilihan studi lanjut dan empat siswa di antaranya belum menetapkan pilihan studi lanjut, satu orang tidak merasakan adanya dukungan dari teman-teman sebayanya namun telah menetapkan pilihan studi lanjut. Bentuk dukungan dari teman-teman sebaya dapat berupa memberikan informasi mengenai studi lanjutan, membentuk kelompok belajar bersama, bertukar pikiran dalam rencana mengenai studi lanjutan merupakan bentuk dukungan yang dapat diberikan teman sebaya kepada siswa. Dukungan yang diberikan kelompok teman sebaya kepada siswa dapat berupa dukungan emosional, instrumental, informasi, dan penilaian merupakan hal yang dapat diperoleh dengan melibatkan satu atau lebih bentuk dukungan (House 1988:26).(House 1988:26).(House 1988:26). (House 1988:26).

(43)

yang dapat memberikan mereka dukungan akan orientasi masa depan pendidikannya, akan menjadi jelas atau tidak jelas.

Berdasarkan uraian dari latar belakang dan pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Dukungan Teman sebaya dan Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Siswa Kelas Tiga di SMA ‘X’ Cimahi”

1.2 Identifikasi Masalah 1.2 Identifikasi Masalah1.2 Identifikasi Masalah 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti mengidentifikasikan masalah penelitian menjadi “Apakah terdapat hubungan antara dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa SMA ‘X’”.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini ialah untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas tiga SMA ‘X’ di Cimahi.

(44)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah

Hasil Ienelitian daIat digunakan sebagai bahan informasi bagi disiIlin ilmu Isikologi. Terutama yang berkaitan dengan Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sosial, yaitu yang berkaitan dengan masalah teman sebaya dan orientasi masa deIan dalam bidang Iendidikan khususnya siswa kelas tiga SMA.

Serta daIat menjadi masukan bagi Ienelitian lanjutan yang berkaitan dengan masalah teman sebaya atau orientasi masa deIan khususnya bidang Iendidikan.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Hasil Ienelitian ini secara Iraktis daIat dijadikan sebagai bahan masukan keIada siswa SMA ‘X’ khususnya kelas tiga, berkaitan dengan kehiduIan relasi sosial serta orientasi masa deIan bidang Iendidikan mereka.

Memberikan masukan keIada Iara guru SMA ‘X’ agar daIat membantu siswa dalam hal memberikan informasi dan bagaimana mengarahkan orientasi masa deIan remaja dalam bidang Iendidikan. Serta sebagai masukan bagi guru Bimbingan Konseling untuk membimbing siswa dalam mengembangkan kemamIuan dalam mengantisiIasi masa deIan Iendidikan dan mengembangkan kemamIuan berelasi.

(45)

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5 Kerangka Pemikiran 1.5 Kerangka Pemikiran 1.5 Kerangka Pemikiran

Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada periode remaja, di dalam diri individu terjadi perubahan biologis yang mencakup perkembangan fisik; perubahan kognitif yang meliputi pemikiran, inteligensi dan bahasa; dan sosial-emosional dalam hubungannya dengan orang lain, dalam emosi, kepribadian, dan dalam konteks sosial (Santrock 2003:31).(Santrock 2003:31).(Santrock 2003:31).(Santrock 2003:31).

(46)

Nurmi NurmiNurmi

Nurmi (1989) mendefinisikan orientasi masa depan sebagai cara seseorang memandang masa depannya yang mencakup tujuan, standar perencanaan, dan strategi pancapaian tujuan. Sehingga dapat dilihat bahwa orientasi masa depan merupakan suatu proses yang mencakup tiga tahapan yaitu motivasi, perencanaan, dan evaluasi. Orientasi masa depan merupakan suatu sistem yang kompleks.

(47)

untuk mencapai harapannya tersebut, tetapi juga berasal dari lingkungan tempat siswa tersebut berada. Interaksi dengan lingkungan yang memberikan manfaat serta membantu siswa dalam rangka menyusun orientasi masa depannya adalah dukungan. Dukungan oleh HouseHouseHouseHouse (dalam Vaux 1988) dikemukakan sebagai transaksi interpersonal yang melibatkan satu atau lebih dari : 1. Dukungan Emosional adalah tingkah laku yang melibatkan perhatian emosional (suka, cinta, empati) yang diberikan oleh teman sebaya kepada siswa. 2. Dukungan Instrumental adalah tingkah laku yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan benda (seperti meminjamkan buku), maupun pelayanan atau jasa (seperti waktu untuk belajar bersama). 3. Dukungan Informasi adalah tingkah laku dari teman sebaya kepada siswa yang berhubungan dengan pemberian informasi dan nasihat dalam usahanya menangani masalah pribadi maupun lingkungan sosial. 4. Dukungan Penilaian, berkaitan dengan penghargaan teman sebaya terhadap perbuatan siswa.

(48)

“teman sebaya dapat memberikan dukungan sosial yang bermanfaat”.

Seperti halnya yang dinyatakan oleh Lerner & HultchLerner & HultchLerner & HultchLerner & Hultch (1983) “Keputusan mengenai pentingnya teman sebaya muncul karena adanya kebutuhan yang besar untuk mendapatkan dukungan, rasa aman, dan petunjuk selama tahun-tahun transisi, dan kebutuhan tersebut lebih mudah diperoleh dari di antara mereka yang menjalani masa transisi yang sama serta waktu-waktu yang dihabiskan bersama teman sebaya”.

Orientasi masa depan memiliki berbagai faktor yang mempengaruhinya. Seperti dampak dari tuntutan situasional, kematangan kognitif, pengaruh dari social learning, dan proses interaksi (Trommsdorf,1986)

(Trommsdorf,1986)(Trommsdorf,1986)

(49)

kognitif. Individu memiliki perspektif waktu yang bertambah luas ke masa depan. Selain kematangan kognitif, pengaruh social learning juga berdampak terhadap pembentukan orientasi masa depan pendidikan siswa. Dalam hal ini pengalaman belajar yang dialami dalam lingkungan sosial khususnya teman sebaya berpengaruh pada aspek-aspek kognitif dan motivasional dalam proses pembentukan orientasi masa depan pendidikannya. Adapun yang dimaksud dengan proses interaksi adalah proses interaksi yang terjadi antara siswa dengan lingkungan khususnya dukungan dari teman sebaya. Pengaruh lingkungan sosial yang diterima dan dimaknakan oleh siswa, akan menentukan informasi mana yang akan dipilih dan bagaimana informasi ini akan diintegrasikan ke dalam orientasi masa depan siswa.

(50)

pendidikan lanjutan, serta dorongan dan kritik membangun dapat memperjelas tujuan siswa mengenai minatnya akan pendidikan lanjutan dan meningkatkan motivasinya. Tenaga dan waktu yang diberikan teman sebaya seperti waktu untuk belajar bersama dapat meningkatkan minat untuk mengembangkan potensi dalam rangka memperjelas tujuan pendidikan lanjutan siswa. Teman sebaya yang menyatakan bila pendidikan lanjutan dapat memberikan kemungkinan yang lebih luas untuk memperoleh kesempatan kerja serta meningkatkan karir di masa depan dapat meningkatkan minat dan harapan siswa dan menjadi masukan bagi siswa di dalam menentukan arah orientasi masa depannya. Hal tersebut meningkatkan motivasi untuk mengembangkan dan menentukan tujuan pendidikan lanjutan siswa.

(51)

PTS, maka siswa tersebut semakin mengarahkan strategi perencanaan untuk mencapai tujuan pendidikan lanjutan. Dukungan penilaian dari teman sebaya berupa penghargaan atas strategi yang dibuat dalam rangka mempersiapkan pendidikan lanjutan dapat memberi motivasi bagi siswa dan memperjelas rencana yang disusun. Serta dorongan dan kritik yang membangun dari teman sebaya dapat memberikan input dalam usaha siswa melakukan pembaharuan pada strategi perencanaan orientasi masa depan pendidikannya. Berdasarkan pengetahuan berupa informasi studi lanjut yang diperoleh dari teman sebaya, memberikan arah bagi siswa dalam menyusun langkah-langkah perencanaan untuk mencapi tujuan yang akan ditetapkan. Demikian pula yang dinyatakan oleh Steinberg Steinberg Steinberg Steinberg (2002) bahwa

“...peers juga memberikan pengaruh yang signifikan kepada rencana melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada setiap siswa”.

(52)

dari teman sebaya kepada siswa terhadap tujuan serta perencanaan yang dibuatnya dapat memberikan kejelasan mengenai pendidikan lanjutan bagi siswa. Evaluasi pendidikan lanjutan yang dilakukan oleh siswa serta memperoleh masukan berupa dukungan dari teman sebaya, memungkinkan dirinya untuk melakukan antisipasi-antisipasi dalam usahanya memperjelas orientasi masa depan yang dimilikinya.

Setelah menentukan tujuan, menentukan langkah-langkah yang akan diambil, siswa melakukan evaluasi atas strategi-strategi yang disusun. Pada tahap terakhir ini siswa menilai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam usahanya membentuk orientasi masa depan pendidikan. Keyakinan diri untuk mencapai tujuannya tersebut memberikan kepercayaan diri, sehingga memberikan keyakinan dalam mencapai tujuan maupun melakukan perencanaan. Namun, rasa ketidak yakinan pada diri sendiri dapat memberikan keraguan pada diri siswa dalam mencapai tujuan maupun melakukan perencanaan. Rasa tidak yakin pada diri sendiri ini dapat menggiring siswa kembali menilai standar tujuan pendidikan yang ditentukan, maupun menilai kembali strategi perencanaan yang dibuat. Disini, dukungan informasi, penilaian, dukungan informasi dan instrumental dari teman sebaya turut berperan dalam mekanisme pembentukan orientasi masa depan pendidikan siswa.

(53)

orientasi masa depan pendidikan akan memberikan dampak tersendiri terwujudnya tujuan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Selanjutnya, dukungan yang diterima oleh siswa dalam kaitannya dalam merencanakan orientasi masa depan akan memberikan masukan bagi siswa untuk meningkatkan motivasi, melakukan perencanaan serta evaluasi. Pada akhirnya dukungan teman sebaya akan membawa remaja tersebut pada kejelasan orientasi masa depan pendidikannya.

Untuk dapat memahami kerangka pemikiran ini, maka dibuat skema sebagai berikut :

! " # $

! % # & % & '

! & ( )

! *

(54)

1. 1. 1.

1.6666 Asumsi PenelitianAsumsi PenelitianAsumsi PenelitianAsumsi Penelitian

Dari kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan beberapa asumsi sebagai berikut:

1. Siswa memiliki konteks psikososial yaitu keluarga, sekolah, dan teman sebaya.

2. Teman sebaya sebagai salah satu konteks psikososial yang berperan dapat bertindak sebagai salah satu sumber dukungan bagi remaja. 3. Dukungan yang diberikan oleh teman sebaya dapat membantu remaja

untuk memiliki orientasi masa depan bidang pendidikan.

1. 1. 1.

1.7777 Hipotesis Penelitian Hipotesis Penelitian Hipotesis Penelitian Hipotesis Penelitian

(55)

BABBV

BABBV

BABBV

BABBVBBBB

KESIMPULANBDANBSARAN

KESIMPULANBDANBSARAN

KESIMPULANBDANBSARAN

KESIMPULANBDANBSARANBBBB

BBBB

5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang moderat antara dukungan teman sebaya dan orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas tiga di SMA ‘X’ Cimahi. Semakin tinggi penghayatan siswa atas dukungan teman sebaya, maka semakin jelas orientasi masa depan pendidikannya. 2. Dukungan teman sebaya memiliki hubungan dengan aspekgaspek

yang ada pada orientasi masa depan pendidikan, yang diberikan dalam pembentukan orientasi masa pendidikan pada siswa kelas tiga SMA ‘X’ Cimahi.

3. Terdapat faktor lain yang tampaknya berperan cukup besar dalam pembentukan orientasi masa depan pendidikan siswa ialah adanya interaksi dengan orangtua.

(56)

5.2 Saran 5.2 Saran 5.2 Saran 5.2 Saran

1. Kepada siswa SMA ‘X’ untuk dijadikan sebagai bahan masukan, berkaitan dengan kehidupan relasi sosial khususnya relasi dengan teman sebaya. Interaksi dengan teman sebaya ini dapat memberikan dukungan kepada siswa dalam membentuk orientasi masa depan bidang pendidikan mereka. Siswa dapat membentuk suatu kelompok untuk belajar bersama, melakukan diskusi, serta saling bertukar informasi studi lanjut.

2. Kepada para orang tua, dijadikan bahan masukan dalam memberikan nasehat ataupun pengarahan kepada anak mereka dalam mempersiapkan masa depan pendidikannya.

3. Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi Guru Bimbingan Karir dan Konseling SMA ‘X’ dalam membimbing siswa menghadapi pendidikan lanjutan siswa. Serta dapat dijadikan masukan dalam merancang modul maupun kuesioner pada kelas Bimbingan Karir. Serta dapat menjadi salah satu informasi saat mengadakan peer counseling.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi. 1999. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Dacey, J. Kenny, M. 1997 Adolescent Development. 2nd Edition. London : Brown & Benchmark Publishers.

Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Guildford, J.P. 1956 Fundamental Statistic in Psychology and Education

(International Student Edition). New York : Mc.GrawgHill.Inc.

Ingersoll, Gery M. 1989. Adolescence. 2nd Edition. USA : PrenticegHall, Inc.

Lerner, R.M, Hultch, D.F. 1983. Human Development : A Life-Span Perspective. USA : Mc.GrawgHill.Inc.

Nurmi, JarigErik. 1989. Adolescence Orientation To The Future: Development of Interest and Plans, and Related Attributions and Affect in The Life Span Context. The Finnish Society of Science and Latters.

Priyantoro, Nur Agung. 2002. Hubungan antara pola asuh Orangtua dan Oientasi Masa Depan bidang pendidikan di SMU “X” Bandung. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Rahmasari, Ruth S. 2002. Hubungan Korelasi antara Dukungan Suami dengan Derajat Stress pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autis di Pusat-pusat Klinik Autis Jakarta. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Sakaran, Uma. 2001. Research Methods for Business : A Skill Buliding Approach. 4th Edition. USA : John Wiley & Sons. Inc.

Santrock, John W. 2003. Adolescence : Perkembangan Remaja. Edisi Keenam Terjemahan. Jakarta : Erlangga.

(58)

Steinberg, Laurance. 2002. Adolescence. Boston : Mc GrawgHill Book. Tedja, Sidharta. 1997. Perbandingan antara Korelasi Intelegensi dengan

Prestasi belajar pada Siswa SMU Swasta di Bandung : Suatu Penelitian di SMUK I BPK Penabur Bandung. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Trommsdorff, G. 1986. Future Time Orientation and Its Relevance for Development as Action. Berlin Heidelberg : SpringergVerlag.

Umar, Husein. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Yuniarti, Rosy S. 2004. Hubungan antara Dukungan Orangtua dan Asertivitas pada Remaja Fakultas “X” Universitas Kristen Maranatha di Bandung. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

(59)

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RUJUKAN

DAFTAR RUJUKAN

Republika, 15 Nopember 2002

www.kompas.com

www.kompascybermedia.com

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua variabel independen yang digunakan dalam penelitian berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching secara

Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan senam otak yang dilakukan secara rutin dengan kombinasi gerakan tertentu dan didahului langkah PACE efektif untuk

Pengalaman trauma dalam keterlibatan dengan para pengungsi dan penyintas di Timor-Leste menjadi bagian dari ingatan kolektif para pekerja kemanusiaan JRS..

Fakta baru mengenai rencana penculikan Soeharto yang disebut Tarzie mungkin bisa menarik minat para Soehartois.. Jika selama ini Soeharto dikait-kaitkan dalam G30S, dalam

 Kalau sebelum G-30-S, peranannya penting karena waktu itu perusahaan tidak ada yang menanam modal di sini tapi banyak perusahaan Jepang yang ikut proyek

Produksi kedelai akan bertambah 1,16 ton setiap penambahan 1 hektar luas panen, sedangkan untuk setiap kenaikan harga kedelai dalam negeri sebesar 1 rupiah per kg produksi

Penel itian yang dilakukan oleh Muhari (1983) terhadap siswa SMP Negeri se-Jawa Timur, salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa motivasi berprestasi memberi

Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik komite audit yang berpengaruh negatif terhadap manajemen laba hanya independensi komite audit, sedangkan variabel lain

Dari 201 jenis individu, jenis Avicennia officinalis adalah jenis yang paling banyak didapati pada ke tiga stasiun di ekosistem mangrove Desa Blongko, jenis ini berjumlah

Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Uang menyebutkan bahwa pada umumnya pelaku tindak pidana

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sampel yang diambil dari kolam PMK budidaya patin intensif dengan umur berbeda yang digunakan untuk memproduksi

Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan orientasi masa depan remaja di bidang pekerjaan pada peserta didik kelas XI di SMK Negeri 11

Fungsi minyak sebagai medium pengolahan bahan pangan dimana minyak mengalami pemanasan menyebabkan terjadinya perubahan fisika-kimia yang berpengaruh terhadap minyak

Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengelola data-data kepegawaian yaitu data Administrasi Kepegawaian seluruh pegawai, pengontrolan kenaikan pangkat pegawai,

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,

Private cloud merupakan salah satu model deployment dari cloud computing , dimana pengelolaan dari infrastruktur yang diperlukan dikelola dalam jaringan internal

Untuk menghindari Ketidaktelitian dan ketidakcermatan penyusunan surat dakwaan yang dapat mengakibatkan surat dakwaan tersebut kabur (obscuur libel) dan batal demi hukum, maka

 Memberikan informasi kepada siswa-siswa kelas XI SMA “X” di kota Cirebon mengenai orientasi masa depan dalam memilih jurusan bidang studi perkuliahan setelah

Muinudinillah Basri, M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam Muhammadiyah Surakarta sekaligus selaku pembimbing I yang dengan sangat sabar memberikan

Kajian Kondisi Terumbu Karang di Perairan antara.. Tanjung Kataba - Polan

9 DEVY PERMANA PUTRA L Menjelaskan konsep berpikir sinkronik dan diakronik; Menjelaskan asal - usul kata sejarah; Memahami stilah pra aksara; Memahami zaman sebelum

4.4.2 Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Laba Kotor dengan Penjualan sebagai Variabel Intervening pada Tiga BUMN Industri Strategis di Kota Bandung .....

“X” Bandung yang telah mengikuti pelatihan orientasi masa depan memiliki orientasi masa depan tidak jelas dalam bidang pendidikan apabila siswa belum memikirkan