• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Anemia Defisiensi Fe Di Kelurahan Jatihandap Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Mekar Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Anemia Defisiensi Fe Di Kelurahan Jatihandap Wilayah Kerja Puskesmas Mandala Mekar Kota Bandung."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA DEFISIENSI FE DI KELURAHAN JATIHANDAP

WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA MEKAR KOTA BANDUNG

Angelia Diah Rani A., 2008; Pembimbing I: Dr,dr. Felix Kasim. M.Kes. Pembimbing II: dr. Rimonta F.G, Sp.OG.

Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi. Prevalensi anemia defisiensi besi di dunia berkisar antara 20-50%. Prevalensi anemia di Indonesia bervariasi setiap daerah yaitu antara 38-71,5% dan rata-rata sekitar 63,5%. Prevalensi anemia ibu hamil tahun 2002 di Provinsi Jawa Barat adalah 51,7% dan di kota Bandung 42,5%.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil terhadap anemia defisiensi Fe.

Metode yang digunakan adalah deskriptif, rancangan cross sectional dengan sampel sebanyak 32 responden yang diambil dengan teknik incidental sampling, dan kuesioner sebagai instrumen penelitian.

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil tingkat pengetahuan responden baik (84,37%), sikap responden baik (93,75%) dan perilaku buruk (56,25%).

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap responden adalah baik, dan perilaku responden adalah buruk.

(2)

v ABSTRACT

DESTRICTION OF PREGNANT MOTHER’S KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR TO ANEMIA DEFICIENCY FE AT KELURAHAN JATIHANDAP IN THE WORK AREA OF PUSKESMAS MANDALA MEKAR

BANDUNG CITY

Angelia Diah Rani Andriani, 2008; Counselor I: Dr,dr. Felix Kasim. M. Kes. Counselor II: dr. Rimonta F.G, Sp.OG.

Anemia is a condition in which that there is a decrease of haemoglobin, hematocrit contents, and or amount of erythrocyte under normal value. Anemia is because of iron deficiency being a main cause in anemia of pregnant mother as compared with other vitamin deficiency. Therefore, the nutritional anemia in the pregnancy period is often identified with iron nutrient. Prevalence of iron deficiency anemia in the world is in the range of 20-50%. Prevalence of the anemia in Indonesia varied each area, that is in the range of 38-71,5% and the average is 63,5%. Prevalence of pregnant mother’s anemia in 2002 at West Java Province is 51,7% and in the Bandung city is 42,5%.

The objective of this research is to identify the description of pregnant mother’s knowledge, attitude and behavior to the anemia deficiency Fe of pregnant mother.

The method used is descriptive, cross sectional design with the samples as many as 32 respondents sampled using incidental sampling technique, and questionnaire as a research instrument.

From the research that has been carried out, it has been obtained a result that respondent’s knowledge is good (84.37%), respondent’s attitude is good (93.75%) and responden’s behavior is bad (56.25%).

The conclusion of this research shows that the respondent’s knowledge and attitude is good, and respondent’s behavior is bad.

(3)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT………... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Maksud Penelitian... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian... 3

1.5Kerangka pemikiran ... 4

1.6Metodelogi Penelitian... 4

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Eritropoesis ... 6

2.2 Anemia... 7

2.2.1 Kriteria Anemia... 7

2.2.2 Prevalensi Anemia ... 8

2.2.3 Patofisiologi Anemia ... 8

(4)

viii

2.3 Anemia pada Kehamilan... 9

2.3.1 Kriteria Anemia pada Kehamilan ... 9

2.3.2 Etiologi Anemia... 10

2.3.3 Faktor Resiko Anemia dalam Kehamilan ... 11

2.3.4 Adaptasi Ibu terhadap Kehamilan ... 13

2.3.5 Perubahan Hematologis ... 14

2.3.6 Pemeriksaan Kehamilan... 15

2.3.7 Pemberian Preparat Fe ... 17

2.3.8 Surveilans Gizi Pragmatik... 18

2.4 Puskesmas ... 18

2.4.1 Pengertian... 18

2.4.2 Kewenangan Puskesmas ... 19

2.4.3 Azas Puskesmas... 19

2.5 Ranah Perilaku ... 20

2.5.1 Pengetahuan... 20

2.5.2 Sikap ... 21

2.5.3 Perilaku ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Metode Penelitian... 23

3.2 Rancangan Penelitian ... 23

3.3 Instrumen Penelitian... 23

3.4 Pengumpulan Data ... 23

3.5 Populasi Penelitian ... 24

3.6 Sampel Penelitian ... 24

3.7 Definisi Operasional... 24

3.8 Tehnik Analisis Data ... 27

3.8.1 Identitas Responden ... 27

3.8.2 Tingkat Pengetahuan... 27

3.8.3 Tingkat Sikap... 28

(5)

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 29

4.1 Gambaran Umum Kelurahan Jatihandap... 29

4.2 Identitas Responden ... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 45

(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 2.1 Kriteria anemia menurut WHO………...7

2. Tabel 2.2 Gambaran prevalensi anemia di dunia menurut WHO……...8

3. Tabel 2.3 Kriteria anemia pada kehamilan menurut WHO………9

4. Tabel 2.4 Etiologi anemia pada kehamilan………...10

5. Tabel 2.5 Kisaran Pertambahan Berat Total yang Dianjurkan untuk Wanita Hamil dengan Janin Tunggal………14

6. Tabel 4.1 Distribusi responden menurut umur... ... 29

7. Tabel 4.2 Distribusi responden menurut tingkat pendidikan terakhir...30

8. Tabel 4.3 Distribusi responden menurut pekerjaan………...30

9. Tabel 4.4 Distribusi responden menurut penghasilan per kapita………...31

10.Tabel 4.5 Distribusi responden menurut banyaknya anggota keluarga dalam rumah………. ...31

11.Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan responden mengenai pernah tidaknya mendengar tentang penyakit anemia defisiensi Fe pada ibu hamil………. ...32

12.Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan responden mengenai dari mana mendengar tentang penyakit anemia defisiensi Fe pada ibu hamil...32

13.Tabel 4.8. Distribusi pengetahuan responden mengenai tahu tidaknya penyebab penyakit anemia defisiensi Fe pada ibu hamil ...33

14.Tabel 4.9. Distribusi pengetahuan responden mengenai tahu tidaknya tanda-tanda awal dari penyakit anemia defisiensi Fe pada ibu hamil………. ...33

15.Tabel 4.10. Distribusi pengetahuan responden mengenai tahu tidaknya cara mencegah penyakit anemia defisiensi Fe pada ibu hamil ...33

(7)

xi

17.Tabel 4.12. Distribusi responden mengenai tahu tidaknya ibu

hamil perlu zat gizi yang cukup ... 34 18.Tabel 4.13. Distribusi pengetahuan responden mengenai apa tahu

tidaknya bahwa gizi dari ibu berpengaruh terhadap janin yang

dikandungnya ... 34 19.Tabel 4.14. Distribusi pengetahuan responden mengenai tahu

tidaknya bahwa diet dapat meningkatkan resiko terkena anemia ... 35 20.Tabel 4.15. Distribusi sikap responden mengenai setuju tidaknya

bahwa ibu hamil memerlukan makanan yang sehat... 35 21.Tabel 4.16. Distribusi sikap responden mengenai setuju tidaknya

bahwa ibu hamil memerlukan makanan yang lebih banyak... 35 22.Tabel 4.17. Distribusi sikap responden mengenai setuju tidaknya

bahwa suplemen makanan penting selama kehamilan... 36 23.Tabel 4.18. Distribusi sikap responden mengenai setuju tidaknya

bahwa ibu hamil perlu makan sayuran hijau ... 36 24.Tabel 4.19. Distribusi sikap responden mengenai setuju tidaknya

bahwa perawatan selama kehamilan sangatlah penting ... 37 25.Tabel 4.20. Distribusi sikap responden mengenai setuju tidaknya

diadakannya penyuluhan tentang anemia defisiensi Fe pada ibu

hamil ... 37 26.Tabel 4.21. Distribusi sikap responden mengenai setuju tidaknya

melakukan program pencegahan anemia defisiensi Fe pada ibu

hamil ... 37 27.Tabel 4.22. Distribusi responden mengenai ibu makan lebih

banyak selama kehamilan. ... 38 28.Tabel 4.23. Distribusi responden mengenai apakah ibu

mengkonsumsi suplemen tablet tambah darah selama kehamilan... 38 29.Tabel 4.24. Distribusi responden mengenai apakah ibu

mengkonsumsi sayuran selama kehamilan... 38 30.Tabel 4.25. Distribusi responden mengenai apakah ibu

(8)

xii

31.Tabel 4.26. Distribusi responden mengenai cara menjaga asupan

gizi selama kehamilan ... 39

32.Tabel 4.27. Distribusi responden yang tidak melakukan diet selama kehamilan ... 40

33.Tabel 4.28. Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan ... 40

34.Tabel 4.29. Distribusi responden menurut tingkat sikap... 40

(9)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(10)

LAMPIRAN

Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu Hamil Terhadap Anemia Defisiensi Fe di Kelurahan Jatihandap Wilayah Kerja Puskesmas

Mandalamekar Kota Bandung Periode Oktober-Desember 2008

1.

2.

3.

(11)

Pengetahuan

(12)
(13)
(14)
(15)

1

Bab I Pendahuluan

1.1Latar Belakang

Kehamilan merupakan keadaan dimana kebutuhan ibu terhadap besi meningkat dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan fetal, plasenta, dan penambahan jumlah eritrosit selama kehamilan. Simpanan besi yang tidak mencukupi sebelum kehamilan akibat asupan besi yang tidak adekuat dapat mengakibatkan terjadinya anemia defisiensi besi dalam kehamilan.

Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal. Peningkatan volume plasma pada ibu hamil menyebabkan terjadinya hemodilusi, sehingga terjadi penurunan hematokrit (20-30%), yang mengakibatkan kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah daripada keadaan tidak hamil (Muhammad Riswan, 2003; Cunningham, 2006).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.

(16)

2

berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang (Ridwan Amiruddin dan Ermawati Syam, 2004).

Prevalensi anemia defisiensi besi di dunia berkisar antara 20-50%. Prevalensi anemia di Indonesia bervariasi setiap daerah yaitu antara 38-71,5% dan rata-rata sekitar 63,5%. Prevalensi anemia ibu hamil tahun 2002 di Provinsi Jawa Barat adalah 51,7% dan di kota Bandung 42,5% (Muhammad Riswan, 2003).

Kriteria anemia pada kehamilan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah Hb kurang dari 11 gr/dl. Sedikit berbeda dengan WHO, The centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan kriteria anemia adalah Hb kurang dari 11 gr/dl untuk trimester I dan III, serta Hb kurang dari 10,5 gr/dl untuk trimester II.

Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun yang dapat berasal dari saluran cerna (tukak peptik, kanker lambung, kanker kolon, divertikulosis, hemoroid, dan infeksi cacing tambang), saluran genitalia wanita (menorrhagia atau metrorhagia), saluran kemih (hematuria), saluran napas (hemoptoe). Faktor nutrisi yaitu akibat kurangnya jumlah zat besi total dalam makanan, atau kualitas besi (bioavaibilitas) yang kurang baik. Kebutuhan besi meningkat, seperti pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan. Gangguan absorpsi besi seperti gastrektomi, tropical sprue atau kolitis kronik (Fauzia Djamilus dan Nina Herlina, 2000; Ridwan Amiruddin, 2004).

Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. Pada ibu hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan postpartum. Bila terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur, pertumbuhan janin terhambat yang dapat mengakibatkan penyakit kardiovaskular pada saat dewasa, dan dapat mempengaruhi vaskularisasi plasenta dengan mengganggu angiogenesis pada kehamilan muda.

(17)

3

paritas, dan tinggi badan), faktor medis biologis (underlying disease, seperti penyakit jantung dan malaria), faktor riwayat obstetri (abortus habitualis, berbagai komplikasi obstetri), faktor lingkungan (polusi udara, kelangkaan air bersih, penyakit endemis), faktor sosioekonomi dan budaya (pendidikan, penghasilan, dan masalah gender) (Cunningham, 2006).

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui bagaimana gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap anemia defisiensi Fe.

1.2Identifikasi Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil terhadap anemia defisiensi Fe di Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandala Jati wilayah kerja Puskesmas Mandala Mekar kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran akan pentingnya pencegahan anemia defisiensi Fe pada ibu hamil di Kelurahan Jatihandap wilayah kerja Puskesmas Mandala Mekar kota Bandung.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil terhadap anemia defisiensi Fe pada ibu hamil di Kelurahan Jatihandap wilayah kerja Puskesmas Mandala Mekar kota Bandung.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

(18)

4

Manfaat bagi masyarakat adalah agar masyarakat dapat mengetahui tentang kejadian anemia pada kehamilan dan mengetahui pentingnya pengetahuan akan pencegahan anemia defisiensi Fe pada ibu hamil.

1.5 Kerangka Pemikiran

Anemia pada wanita hamil merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal (Muhammad Riswan, 2003; Cunningham, 2006).

Penyebab anemia pada umumnya adalah kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorbsi, kehilangan banyak darah (persalinan yang lalu, haid, dan lain-lain), penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.

Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang ringan sampai berat. Anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal meningkat (Nina Herlina dan Fauzia Djamilus, 2000).

1.6 Metodologi Penelitian

Metode : Deskriptif.

Rancangan : Cross Sectional.

Instrumen : Kuesioner.

Tehnik pengambilan data : Survey dengan wawancara langsung. Tehnik pengambilan sampel : Incidental Sampling.

Populasi : Ibu hamil yang bermukim di Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandala Jati di wilayah kerja Puskesmas Mandala Mekar kota Bandung.

(19)

5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

An Analysis of Anemia and Pregnancy-Related Maternal Mortality.

http://jn.nutrition.org

:. Obstetri Williams vol 1.

Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.

www.bppsdmk.depkes.go.idshow=detailnews&kode=88&tbl=infobadan.htm.

,13

Cermin Dunia Kedokteran.

Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Anemia defisiensi besi pada wanita hamil di beberapa praktek bidan swasta dalam kotamadya Medan.

http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&files

(22)

Studi kasus control factor biomedis terhadap kejadian anemia ibu hamil di puskesmas Bantimurung.

Referensi

Dokumen terkait

Dibentuknya Dinas Perhubungan Kota Palembang tidak serta merta diikuti perubalian instasional, melainkan lahapan-tahapan instansional yakni berawal dari terbentuknya Dinas

Dengan menggunakan F hitung dapat diartikan bahwa menerima Ha dan Ho ditolak yaitu 204.811 ≥ 3.162 F hitung lebih besar dari F tabel berarti variabel

Perubahan Warna Pada Ekor Benih Ikan Koki Peningkatan warna pada ekor ikan koki selama 40 hari perlakuan terdapat fluktuasi pada perlakuan D (penambahan 10% TKU)

[r]

adalah proses kompilasi pikiran alam ke dalam pikiran manusia yang akan terungkap kembali saat kita berdialog dengan alam. • Berdialog dengan alam tidak

dilakukan pengujian daya antibakteri ekstrak etanol daun Afrika ( Vernonia amygdalina ) terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum sehingga dapat digunakan sebagai

(4) Suami ist ri yang masing-masing mendapat izin unt uk menghuni Rumah Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), pengalihan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

Merupakan pusat pertimbangan mengapa mbnggunakan model collaborative learning dalarn pelaksanaan mata kuliah sh'ategi belajar mengajar biologi ialah bahwa posisi filosofis