• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA SD KELAS V SDN DI KOTA DANDIDESA KAITANNYA DENGAN GAYA HIDUP TERHADAP ANATOMIKAL FITNESS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA SD KELAS V SDN DI KOTA DANDIDESA KAITANNYA DENGAN GAYA HIDUP TERHADAP ANATOMIKAL FITNESS."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA SD KELAS V SDN

Di Kotadan DiDesa KAITANNYA DENGAN GAYA HIDUP

TERHADAP ANATOMIKAL FITNESS

SKRIPSI

DianjurkanDalamRangkaMemperolehGelarSarjanaSainsOlahraga

Program StudiIlmuKeolahragaan

Oleh:

ARI RAHMAN PURNAWAN 0807755

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA SD KELAS V SDN

Di Kota dan DiDesa KAITANNYA DENGAN GAYA HIDUP

TERHADAP ANATOMIKAL FITNESS

Oleh

Ari RahmanPurnawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan OlahragadanKesehatan

© Ari RahmanPurnawan 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

PENGESAHAN

NAMA : ARI RAHMAN PURNAWAN

NIM : 0807755

JUDUL : PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA SD KELAS V

SD Di Kota dan SDDi DesaKAITANNYA DENGAN GAYA HIDUP TERHADAP ANATOMIKAL FITNESS

DisetujuidanDisahkanOleh: Pembimbing I

Drs.H.AmingSupriyatna, M.Pd NIP: 195001151980021001

Pembimbing II

Dr. SurdiniatyUgelta, M.Kes NIP: 195912201987032001

Mengetahui Ketua Program Studi

IlmuKeolahragaan

(4)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vi

ABSTRAK

PROFIL KEBUGARAN JASMANI SISWA SD KELAS V SDN Di Kota danDiDesa KAITANNYA DENGAN GAYA HIDUP TERHADAP

ANATOMIKAL FITNESS

Oleh :

Ari RahmanPurnawan 0807755

Kebugaran jasmani erat hubungannya dengan kegiatan manusia. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak atau melakukan aktivitas jasmani dalam kegiatan sehari – hari sangat banyak.Makakebugaran jasmani sangat penting bagi tubuh manusia agar dapat melakukan kegiatan tanpa merasakan kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sebelum datang tugas yang lainnya dan tugas yang sama pada esok harinya. Tujuan penelitian untuk menggambarkan sejauhmanatingkatkebugaranjasmani, gayahidup, anatomikal fitness siswa SD kelas V di Kota dan di Desa.Untuk menjawab masalah tersebut maka dilakukan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif.Populasiadalahsiswa-siswi SD kelas V di Kota dan di Desaberjumlah77orang dansampeldiambildenganmenggunakan teknikpurposivesampling.Instrumen menggunakan tes 12 menit, antropometrik, danangket gayahidup. Dari hasil tesdanangket dilakukan uji validitas, uji reabilitas, pengumpulan data dan analisis data.HasilpenelitianmenunjukanBMI(Body Massa Index Tubuh) di Desa 3% gemuklebihkecildarikotadengan 19% normal, teslari 12 menit di Desa 9% lebihbesardarikota 0%, dan Gaya Hidup di desa 35% baiklebihbesar di kota 0% baik. Makadarihasilitumengambilkesimpulanpenelitianyaitudi desalebihbaik di kotadarisegimana pun.Gaya hidupmempengaruhipertumbuhan anatomical fitness.Olehkarenaitu, diperlukanpenerapan kebiasaandalamhidup yang sehatdankebiasanuntukmelakukanolahragaatauaktifitasfisik.

(5)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii A. Latar Belakang Masalah... 1

B. MasalahPenelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. DefinisiOperasional ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tingkat Minimal KebugaranJasmani yang DimilikiManusia ... 7

B. Gaya HidupMasyarakat di Kota ... 11

C. Gaya HidupMasyarakat di Desa ... 13

D. ProfilMasyarakat di Kota ... 14

E. ProfilMasyarakat di Desa ... 15

F. Tubuh Ideal ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 22

1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 22

B. MetodePenelitian ... 23

C. InstrumenPenelitian ... 26

D. TeknikPengumpuln Data ... 28

E. Hipotesis ... 30

F. PengujianValiditasdanRealibility ... 30

(6)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

1. TeknikPengolahan Data ... 32

2. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan Data ... 35

B. HasilPenelitian ... 36

1. Deskriptip di Desa ... 36

2. Deskriptip di Kota ... 39

C. Pengaruh Gaya HidupterhadapAnatomikal Fitness ... 43

D. Diskusi Penemuan ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 52

(7)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 DesainPenelitian ... 25

3.2 Kisi-kisi Gaya Hidup ... 27

3.3 KategoriPemberianSkorAternatifJawaban ... 28

3.4 HasilUjiReabilitasInstrumen ... 30

3.5 HasilValiditasInstrumen... 31

3.6 Norma PenilaianLari 12menit ... 33

4.1 Frekuensi BMI di Desa ... 36

4.2 HasilTesLari 12 menit di Desa... 37

4.3 Frekuensi Gaya Hidup di Desa ... 38

4.4 Frekuensi BMI di Kota ... 39

4.5 HasilTesLari 12 menitdi Kota ... 41

4.6 Frekuensi Gaya Hidup ... 42

4.7 Homogeneti ... 43

4.8 Normality ... 43

4.9 Correlation di Kota ... 44

(8)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

DokumentasiPengisianAngket ... 53

DokumentasiPengukuranAnatomikal Fitness ... 54

DokumentasiLari 12 Menit ... 55

Kisi-Kisi UjiCobaAngket ... 57

UjiCobaAngketPenelitian ... 58

HasilUjiValiditas ... 61

AngketPenelitian ... 62

KeriteriaPenilaianLari 12 menit ... 64

DaftarHasilNilaiTesLari 12 Menit Di Desa ... 65

DaftarHasilNilaiTesLari 12 Menit Di Kota ... 66

TabelPenghitung BMI Di Kota ... 67

TabelPenghitung BMI Di Desa ... 69

SuratKeputusanPenggantianDosenPembimbing ... 71

SuratPermohonanIzinPenelitian ... 73

(9)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Desain Body Massa Index Tubuh di Desa ... 36

4.2 TesLari 12 menit di Desa ... 37

4.3 GayaHidup di Desa ... 38

4.4 Desain Body Massa Index Tubuh di Kota ... 40

4.5TesLari 12 menit di Kota ... 41

(10)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sadar atau tidaknya kebugaran jasmani itu merupakan kebutuhan hidup

manusia.Kebugaran jasmani erat hubungannya dengan kegiatan manusia.

Kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak atau melakukan

aktivitas jasmani dalam kegiatan sehari – hari sangat banyak.Kebugaran jasmani

yang dibutuhkan oleh orang dewasa berbeda dengan kebutuhan kebugaran

jasmani anak remaja, berbeda pula dengan kebugaran jasmani anak –

anak.Menurut Direktorat Jendral Olahraga dan Pemuda yang di kutip dari buku

Nurhasan (2007: 98) “physical fitnessadalah kesanggupan dan kemampuan untuk

melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti”.

Maka kebutuhan kebugaran jasmani akan berbeda antara anak-anak, remaja, dan

dewasa, dikarenakan pekerjaan yang dilakukan dalam sehari-hari.

Dr Andrew Murray mengatakan, “We want to communicate a clear and

simple message that activity is good for everyone, and it’s especially good for kids. We’re recommending that kids get at least 60 minutes of activity every single day “(http://local.stv.tv/edinburgh/). Yang artinya kami ingin menyampaikan

pesan yang jelas dan sederhana bahwa aktivitas baik bagi semua orang, dan

khususnya untuk anak-anak.Kami memberitahukan bahwa anak-anak

mendapatkan setidaknya 60 menit untuk melakukan aktivitas setiap hari.

Pengertian yang dijelaskan di atas penulis dapat menyimpulkan, bahwa

kebugaran jasmani sangat penting bagi tubuh manusia terutama menjaa kebugaran

jasmani tersebut. Karena memiliki kebugaran jasmani yang baik tubuh dapat

melakukan kegiatan tanpa merasakan kelelahan yang berlebihan dan telah pulih

sebelum datang tugas yang lainnya dan tugas yang sama pada esok harinya. Serta

untuk menjaga kebugaran jasmani khususnya anak – anak agar mendapatkan

setidaknya 60 menit untuk melakukan aktivitas agar kebugaran jasmani nya dapat

(11)

2

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berarti pentingnya kebugaran jasmani dimiliki seriap orang melakukan

aktivitas fisik setiap hari, sedangkan kebugaran jasmani itu sendiri dituli.Menurut

Santosa Giriwijoyo (2007:23) bahwa:

Kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat – alat tubuh terhadap tugas jasmani tertentu dan terhadap keadaan lingkungan yang harus di atasi denan cara yang efisien, tanpa kelelahan yang berlebihan dan telah pulih sempurna sebelum datang tugas yang sama pada esok harinya.

Dengan kebugaran jasmani yang baik seseorang tidak akan merasakan

kelelahan yang berlebihan sehingga dapat melakukan aktivitas lainnya.

Contohnya, seorang anak yang setiap hari belajar, bermain, dan membantu orang

tua, maka ia harus memiliki daya tahan yang kuat agar dapat melakukan semua

kegiata sehari – hari dan tidak akan merasakan kelelahan yang berarti. Telah

dijelaskan oleh Menurut Djoko Pekik Irianto (http://nikomargadana.blogspot.com)

“Kebugaran fisik (physical fitness) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan

sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya”.

Aktivitas sehari – hari antara anak – anak di desa berbeda dengan anak –

anak di kota. Alam perdesaan yang masih asli seperti pergunungan, sungai, sawah,

bukit-bukit akan mempengaruhi aktivitas yang dilakukan penduduk termasuk

anak – anak. Daerahperkotaan sudah banyak mengalami perubahan disana sini

yang menyebabkan lahan untuk melakukan aktivitas bagi penduduk kota

khususnya untuk anak- anak bermain sudah berkurang yang diganti oleh

pusat-pusat perbelanjaan, kantor-kantor serta bangunan lainnya. Akibat dari banyaknya

bangunan – bangunan aktivitas fisik jarang dilakukan oleh pemuda, khususnya

anak – anak yang ingin bermain untuk menjaga kebugaran jasmani. Selain itu,

anak – anak malas beraktivitas diluar rumah dan kebanyakan bermain computer

dan PS ( Play Stations ).

Faktor lain nya yang membedakan anak – anak di desa dan dikota adalah

(12)

3

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan mobil atau sepedah motor untuk berangkat dan pulang sekolah,

oleh sebab itu melakukan aktivitas fisik khusus nya jalan kaki, ini salah satu

penyebab anak mengalami kelebihan berat badan (gemuk) dan males. Sedangkan

di desa, anak – anak berangkat dan pulang sekolah akan berjalan bersama teman –

temannya, secara tidak langsung mereka melakukan aktivitas fisik khusus nya

jalan kaki.

Desa merupakan suatu tempat atau daerah dimana penduduk berkumpul dan

hidup bersama dimana mereka dapat menggunakan lingkungan setempat untuk

mempertahankan, melangsungkan, dan mengembangkan kehidupan

mereka.Dimana alam desa asli seperti pergunungan, sungai, sawah, bukit-bukit

dan masih banyak lapangan untuk anak-anak bermain dan melakukan aktivitas

fisik serta masih belum terjamak oleh pembangunan.Selain itu juga kegiatan

pekerjaan rumah masih dilakukan sendiri oleh anak-anak tanpa bantuan

pembantu.

Sedangkan kota merupakan daerah permukiman yang terdiri atas bangunan

rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat

.Atau daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta fasilitas modern

dan sebagaian besar penduduknya bekerja di liar pertanian atau dibisa disebut

diperkantorn. Dimana di kota lingkungan nya sudah jarang ada lapangan untuk

anak – anak bermani dan melakukan aktivitas fisik, serta anak – anak yang tinggal

di kota pun sudah tidak melakukan permainan yang mengunakan aktivitas fisik.

Serta pekerjaan – pekerjaan yang seharusnya dilakukan sendiri sebagian besar

dilakukan oleh pembantu yang mengakibatkan anak – anak tersebut kurang

melakukan aktivitas gerak dan aktivitas fisik.

Selain perbedaan aktivitas anak – anak di desa dan di kota berbeda, ada juga

faktor lain yang mempengaruhi kebugaran jasmani nya yaitu faktor gaya hidup

nya. Gaya hidup dikota sangan serba instan contohnya seperti makanan yang

dikonsumsi anak – anak.Sedangkan di desa makanan yang dikonsumsi masih

(13)

4

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penjelasan di atas sudah dijabarkan bahwa teknik kondisioning sangat

penting diberikan untuk anak – anak, agar mereka dapat melakukan aktivitas nya

tanpa mendapatkan kelelahan yang berarti dan keesokan harinya dapat melakukan

atkifitas lagi. Tetapi kendala yang dihadapi dalam menjaga kebugaran jasmani

adalah kurangnya minat anak – anak untuk menjaga atau melatih kebugaran

jasmani yang bertempat tinggal di kota , sedangkan didesa banyak sekali lapangan

yang kosong untuk melakukan aktivitas fisik dan minta anak – anak di desa untuk

melakukan aktivitas kebugaran jasmani sangat semangat. Selain dari melakukan

aktivitas kebugaran jasmani faktor gaya hidup pun akan mempengaruhi fisik anak

– anak. Khusunya untuk anak – anak sebagai salah satu faktor penting untuk masa depan.

Kesimpulan dari penjabaran diatas bahwa anak yang tinggal dikota jarang

melakukan aktivitas fisik dan gaya hidup nya serba modern, apakah mereka

memiliki kebugaran jasmani yang baik?. Sedangkan di desa anak selalu

melakukan aktuvitas fisik dan gaya hidup nya belum modern, apakah mereka

memiliki kebugaran jasmani yang baik?.Maka penulis tertarik ingin melakukan

penelitian tentangProfil Kebugaran Jasmani Siswa SD Kelas V Di Kota dan SD

Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal Fitness.

B. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis mencoba

mengemukakan suatu permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini, yaitu:

1. Seberapa besar tingkat kebugaran jasmani (daya tahan) siswaSD kelas V

di kota ?

2. Seberapa besar tingkat kebugaran jasmani (daya tahan) siswa SD kelas V

di desa?

3. Sejauh mana pengaruh gaya hidup siswa kota kaitannya dengan terhadap

profil Anatomical fitness siswa?

4. Sejauh mana pengaruh gaya hidup siswa desa kaitannya dengan terhadap

(14)

5

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian di atas, maka penulis menentukan tujuan

dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah:

1. Untuk mengetahui profil tingkat kebugaran jasmani siswa (daya tahan) SD

kelas V di kota

2. Untuk mengetahui profil tingkat kebugaran jasmani siswa (daya tahan) SD

kelas V di desa

3. Mengetahui pengaruh pola hidup siswa kota kaitannya dengan terhadap

profil Anatomical fitness siswa

4. Mengetahui pengaruh pola hidup siswa desa kaitannya dengan terhadap

profil Anatomical fitness siswa

D. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai profil kebugaran jasmani siswa kelas V ( usia 10 – 12

tahun ) di perdesaan dan perkotaan, yang manfaatnya diharapkan dari hasil

penelitian ini adalah :

1. Secara Teoritis

a. Dapat menambah pemahaman memelihara untuk meningkatkan

kebugaran jasmani dan pengetahuan mengenai tingkat kebugaran

jasmani di kota dan di desa.

b. Informasi dan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya FPOK

dalam kaitannya dengan upaya menanggulangi kebugaran jasmani

anak di desa dan di kota.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain untuk meneliti

masalah-masalah yang berhubungan dengan tingkat kebugaran jasmani.

Serta dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya disiplin ilmu yang disajikan

(15)

6

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Definisi Operasional/ Penjelasan Istilah

Untuk menghindari interpretasi yang salah dalam penelitian ini, ada

beberapa istilah yang harus diberikan penjelasan antara lain:

1. Profil adalah grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal – hal

khusus

2. Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

pekerjaan atau aktivitas fisik sehari – hari dengan mudah tanpa merasa

lebih cepat lelah dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk

menikmati waktu senggang atau keperluan yang sewaktu – waktu dapat

digunakan, menurut Sadoso .S. (http://nikomargadana.blogspot.com).

Dalam penelitian ini yang dimaksud kebugaran jasman adalah seberapa

besar tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki oleh anak SD kelas V.

3. Kota adalah daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan masyarakat. Atau kota adalah daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagaian besar penduduknya bekerja di liar pertanian. Dalam penelitian ini yang dimaksud kota adalah daerah yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi atau tidak ada lahan untuk melakukan aktivitas gerak dan fisik, serta fasilitas yang tersedia sudah modern.

4. Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai system pemerintahan sendiri ( dikepalai oleh seorang kepala desa ). Dalam penelitian ini yang dimaksud desa adalah daerah yang tingkat kepadatan penduduknya rendah atau masih banyak lahan untuk melakukan aktivitas gerak dan fisik

(16)

7

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

subjek penelitian yang berkedudukan di SD kelas V yang bertempat di desa dan kota.

6. SD kelas V ( usia 10 – 12 ) adalah masa sesudah pertengahan masa anak

besar. Dalam penelitian ini SD kelas V adalah anak – anak atau siswa yang

sudah banyak melakukan aktivitas gerak dan fisik di luar sekolah, serta

dapat membantu orang tuanya.

7. Anatomical Fitness menurut Santoso (2007:19), Anatomical fitness adalah

hal yang berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifat anatomis

yaitu tinggi badan, beratbadan, kelengkapan anggota badan, ukuran

berbagai bagian badan.

8. Gaya hidup menurut Kotler yang di kutip di

(dwiyulianingtias.blogspot.com)adalah pola hidup seseorang di dunia yang

(17)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari, Sugiyono ( 2011 : 80 ) “Populasi merupakan suatu obyek yang

akan di jadikan sebagai bahan penelitian”. Penjelasan yang telah dijelaskan

tersebut peneliti mengambil populasi di daerah desa dan kota, lebih jelasnya siswa

– siswi di Sekolah Dasar Negeri Sudalarang 3 di Desa dan Sekolah Dasar Negeri Margahayu Raya Blok I2 di Kota.

2. Sampel

Sampel yang di ambil dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas V SD di

kota dan di desa. Sampel yang diambil di kota oleh penulis bertempat di SD

Negeri Margahayu Raya Blok i2, tepatnya di pusat kota Bandung Provinsi Jawa

Barat. Sebelum penulis menetapkan jumlah sampel yang akan diambiln penulis

terlebih dulu menanyakan berapa jumlah siswa-siswi kelas V di SD ini kepada

kepala sekolah saat menyerahkan surat izin untuk melakukan penelitian. Setelah

ditanyakan bahwa siswa-siswi kelas V di SD ini berjumlah 250 sempel. Penulis

tidak akan mengambil sampel seluruhnya dikarenakan waktu dan biaya penelitian,

serta penulis akan mengambil 20 persen saja, dengan latar belakang menurut

Arikunto (2006:11) dalam buku nya. Maka penulis mengambil sampel sebanyak

44 sampel.

Sedang kan di desa penulis mengambil sampel di SD Negeri Sudalarang 3

tepatnya di daerah kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Sebelum penulis

menetapkan jumlah sampel yang akan diambiln penulis terlebih dulu menanyakan

berapa jumlah siswa-siswi kelas V di SD ini kepada kepala sekolah saat

(18)

23

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa-siswi kelas V di SD ini berjumlah 37 sampel.Maka penulis mengambil

sempel seluruhnya dikarenakan sampel kurang dari 100.bahwa: “Sampel adalah

bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti)”. Diambil

kesimpulan dari pengertian para ahli, sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Maka

peneliti berinisiatif mengambil sampel yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah 34 orang sampel dari Sekolah Dasar Negeri Sudalarang 3. Sedangkan dari

Sekolah Dasar Negeri Margahayu Raya Blok I2 jumlah siswa 200

orang.Dikarenakan sampel berjumlah lebih dari 100 maka peneliti mengambil

20% dari populasi sehingga sampel yang digunakan peneliti berjumlah 44 orang.

Penulis mengambil dan menentukan sampel merujuk menurut buku

Menurut Sugiyono ( 2011 : 85 ) menjelaskan “ Sampling Purposive adalah teknik

penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pengertian yang dijelaskan

sebelum nya penulis milih sampel khusus-nya kelas V SD (usia 10-11 tahun),

karena menurut Watson (1992) “walaupun perbedaan individu itu muncul pada

pertumbuhan dan kematangan, pada dasarnya sedikit alasan yang memaksakan

pemisahan jenis kelamin untuk aktivitas olahraga sampai kira-kira usia 14 tahun”.

B. Metode Penelitian

Sebuah penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai agar mempermudah

memperoleh suatu permasalahan yang akan dikaji. Penelitian yang berhasil tidak

akan lepas dari metode yang akan diginakan dalam penelitian tersebut. Maka

dalam penelitian tersebut terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan

digunakan dalam penelitian, hal ini perlu karena metode merupakan cara yang

akan membantu apakah penelitian tersebut berhasil atau tidak dari tujuan

penelitian yang akan dicapai. Sebagaimana menurut Sugiyono (2011:2)

menjelaskan bahwa “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam kata lain

pemilihan dan penggunaan metode harus dilihat dari tujuan yang di inginkan oleh

(19)

24

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif , dengan

metode penulisan menggunakan metode deskriptif serta pendekatan studi

deskriptif. Deskriptif adalah metode yang berupaya menggambarkan, menjelaskan

dan meleliti sejauh mana variable kebugaran jasmani dan gaya hidup dengan tes

dan pertanyaan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan, menjelaskan dan

menemukan penerapan indikator – indikator dalam kebugaran jasmani di kota dan

di desa kaitannya dengan gaya hidup terhadap anatomical fitness.

Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriftif.Sebagai mana menurut

Narbuko dan Achmadi (2010:44) bahwa, “Penelitian deskriptif yaitu penelitian

yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang

berdasarkan data – data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan

menginterprestasi”. Sedangkan menurut Arikunto (2006:234) bahwa, “ studi

deskriftif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi mengenai status suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa

adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dalam

penelitian ini, berusaha menggambarkan, menjelaskan, dan melukiskan situasi

atau kejadian yang ada di lapangan ataupun dengan data-data secara lengkap

sesuai dengan masalah penelitian. Metode deskriptif akan sangat membantu dalam

penelitian ini dan mengungkap apa diharapkan sehingga dihasilkan penelitian

yang benar-benar ilmiah atas permasalahan-permasalahan penelitian dan tujuan

penelitian tercapai. Dengan menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini,

penulis beranggapan bahwa metode deskriptif sesuai dengan permasalahan-

permasalahan yang ada dalam penelitian di kota dan di desa dengan acuan

kebugran jasmani kaitannya dengan gaya hidup terhadap anatomikal fitness siswa

kelas V di kota dan di desa.

Adapun untuk melaksanakan penelitian ini menggunakan langkah-langkah

yang telah ditentukan sebagai berikut:

1. Menentukan populasi penelitian

(20)

25

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Mengumpulkan data kebugaran jasmani dengan menggunakan tes lari 12

menit

4. Mengumpulkan data Anatomifitnes ( tinggi badan dan berat badan)

dengan mengunakan meteran dan timbangan berat badan

5. Menguji hasil anggapan dasar yang kita dapat dari hasil pengumpulan

data.

6. Mengambil hasil kesimpulan dari hasil penelitian yang kita lakukan.

Lebih jelasnya lagi mengenai langkah-langkah pengambilan dan pengolahan

data penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat dilihat pada gambar desain

penelitian di bawah ini:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Populasi

Sampel

Tes Anatomifitnes

Pengolahan dan Analisis Data

Tes Kebugaran Jasmani

SDN di Kota

SDN di Desa

(21)

26

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber Penelitian 2013) C. Instrumen penelitian

Instrument penelitian adalah melakua pengukuran terhadap fenomena social

maupun alam.Karena dalam perinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran,

maka harus ada alat ukur yang baik( Sugiono, 2011:102). Instrument sebagai alat

pengumpulan data yang harus benar – benar dirancang dan di buat sedemikian

rupa, agar menghasilkan data yang di inginkan penulis. Banyak alat ukur yang

baik dan bagus.Maka ada empat instrument yang digunakan dalam penelitian ini

untuk mengumpulkan data, seperti berikut:

1. Timbangan injak digital merek Krisbow tahun 2003 dengan satuan 0,1

kilogram.

2. Meteran dengan satuan cm untuk mengukur tinggi badan.

3. Stopwatch untuk mengukur lari 12 menit

4. Pedoman wawancara untuk mengetahui gaya hidup

Untuk mempermudah penulis dalam menyusun butir-butir penyataan angket

serta alternatif jawaban yang telah disediakan, maka dibuatlah kisi-kisi

anket.Kisi-kisi angket didasari pada penjelasan para ahli. Penulis membuat anket.Kisi-kisi-anket.Kisi-kisi mengacu

sebagaimana menurut Robert M. Raflt (1982) dalam Sugiyono (2011:106)

mengemukakan indikator manajemen yang efektif dilihat dari variabel, sebagai

berikut :

1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang

lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Untuk lebih jelas

dan memudahkan penyusunan spesifikasi data, maka penulis tuangkan

dalam kisi-kisi yang menurut Kotler Gaya Hidup adalah “pola hidup

seseorang di dunia yang ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan

opininya” tampak dalam tabel 3.1 di bawah ini

(22)

27

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi-kisi gaya hidup

Variabel Sub

variabel

Indikator Nomor Soal

(+) (-)

Gaya hidup Aktifitas

Setelah bangun tidur 1,28 14,29

Mau berangkat sekolah 2 15

Kegiatan di sekolah 3 16

Pulang sekolah 4 27

Kegiatan sore hari 5 17

Kegiatan sebelum tidur 6 26

Minat

Belajar 18 7

Olahraga 19 8

Petualangan atau hal yang baru 20,21 9,30

Hiburan 22 10

Opini Solidaritas 11 23

Humoris 12 24

Suasana tempat 13 25

2. Indikator –indikator yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi – kisi

tersebut diatas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir

pernyataan dalam angket. Butir butir pernyataan tersebut dibuat dalam

bentuk peryataan- peryataan dengan kemungkinan jawaban yang

tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis

menggunakan skala likert. Untuk mengetahui besar kecilnya nilai

(23)

28

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bahwa: “Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Mengenai alternatif jawaban dalam angket didasarkan pada jawaban setiap

item instrumen yang mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai

sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju,

setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Setiap pernyataan

memiliki skor nilai yang berbeda sesuai pernyataan positif dan negatif.

Adapun skor, sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kategori pemberian skor alternatif jawaban

Jawaban Alternatif Skor Jawaban

Positif Negatif

Setelah membuat butir pernyataan berdasarkan indikator dalam kisi-kisi

selanjutnya penulis mengadakan uji coba angket untuk menguji kadar validitas

dan reliabilitas instrument

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2011: 224) “Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yan paling stategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam

penelitian adalah mendapatkan data”. Maka penulis mengumpulkan data dengan

observasi non partisipan. Menurut Sugiyono (2011 : 145) “ dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen”.

Penjelasan tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa pengumpulan data akan

dilakukan dengan cara peneliti mengamati sampel yang melakukan tes di kota dan

(24)

29

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Cara pengumpulan data dilakukan dengan perhitungan tentang ideal tubuh

siswa – siswi yang diteliti dengan tes BMI (Body Massa Index).Penentuan BMI

dengan mengukur tinggi badan dan berat badan dengan alat meteran dan

timbangan berat badan. Dengan langkah-langkah pengukuran seperti berikut:

1. Tinggi Badan

a. Berdiri tegak lurus dengan tembok, tangan disamping badan, dan

pandangan lurus kedepan

b. Kaki lurus, telapak kaki semuanya menyentuh lantai

c. Lihat hasil dengan menggunakan penggaris, penggaris di tempelkan

pada kepala paling atas, dan mana angka yang ditunjukan oleh

penggaris.

d. Angka yang di tunjukan oleh penggaris itu merupakan hasil tinggi

badan anak dengan satuan sentimeter.

e. Nama alat yang di gunakan meteran

2. Berat Badan

a. Tubuh berada di atas timbangan, dengan melepaskan sepatu dan

diusahakan berpakaian seminimal mungkin..

b. Badan bediri tegak, pandangan menghadap ke depan

c. Lihat hasilnya, pengukuran dengan menggunakan satuan kilogram

d. Alat pengukuran mengguanakan timbangan dengan merk Krisbow

Selain tes yang dijelaskan di atas dalam penelitian ini, peneliti melakukan

wawancara dengan jawaban sudah disediakan dan responden hanya memilih

jawaban tersebut sesuai keadaan yang sebenarnya, metode wawancara ini untuk

mempermudah dalam memperoleh hasil yang di inginkan si penelitia.

Skor untuk gaya hidup adalah sebagai berikut:

Gaya Hidup

1. Gaya hidup yang buruk sekali = 1

2. Gaya hidup yang buruk = 2

(25)

30

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Gaya hidup yang baik = 4

5. Gaya hidup yang baik = 5

Instrumen yang valid sangat diharapkan dalam setiap penelitian, agar hasil

yang diperoleh dapat meyakini permasalahan yang diberikan sesuai harapan si

peneliti.Maka instrument diuji coba dengan uji validitas dan uji relibilitas

instrument.

Setelah melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan tes wawancara,

peneliti menujuk kelapang untuk melakukan tes kebugaran jasmani lari 12 menit.

E. Hipotesis

Menurut sudjana (1992:219) “Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang sering melakukan

pengecekannya” (http://ryunana.blogsport.ca/2013/04/hipotesis.html). Pengertian

hipotesis tersebut dapat disimpulkan oleh penulis bbahwa hipotesis yang akan di

gunakan yaitu seperti berikut:

H0 = terdapat pengaruh gaya hidup terhadap anatomical fitness

H1= tidak terdapat pengaruh gaya hidup terhadap anatomical fitness

F. Pengujian Validitas dan Reliability

Data yang akan diberikan kepada sampel terlebih dahulu di analisis uji

validitas dan reliability dengan menggunakan statistik pelangkat lunak Statistik

Produck and Service Solution (SPSS) for windows versi 17.0 yaitu menggunakan

reliability scale. Pada uji validitas dan reliability dari 10 soal yang di uji hanya 7

soal yang valid, dengan hasil validitas dan reliabilitas nya 0,42.

Tabel 3.4 Hasil Reliability Instrumen Gaya Hidup

Cronbach's Alpha N of Items

(26)

31

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam buku pendekatan statistic Nisfianoor (2009 : 203) bahwa” apabila

nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berarti hasil uji validitas dan reabilitas

dari suatu instrument adalah valid dan reliable.” Hasil dari uji validitas dan reabilitas adalah 0.189 lebih besar dari 0,5 berarti uji ini valid dan reliabel.

Tabel 3.5

Hasil Validitas Instrumen Gaya Hidup

Pertanyaan Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

q1 .444 Valid

q2 .974 Valid

q5 .655 Valid

q7 .748 Valid

q8 .285 Valid

q13 .966 Valid

q14 .706 Valid

q15 .974 Valid

q18 .748 Valid

q19 .287 Valid

q21 .984 Valid

q22 .320 Valid

q24 .722 Valid

q25 .944 Valid

q27 .337 Valid

q28 .960 Valid

q29 .511 Valid

(27)

32

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil table di atas menyatakan telah di uji validitas dan reliabilitas dengan

menggunakan scale didapat hasil per item statistik.Menurut Nisfianoor (2009 :

204) bahwa “tiap item yang bernilai dari lebih dari 0,2 berarti item instrument tersebut valid dan reliable.” Berdasarkan hasil uji didapat no soal 4,5,10 pada tidak valid karena nilai nya kurang dari 0,2 ,maka soal tersebut tidak digunakan

dalam instrument. Selain nomor itu semuanya valid sudah dapet mewakili seluruh

aspek yang diinginkan.

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Hasil tes yang dilakukan peneliti merupakan data mentah yang harus diolah

terlebih dahulu sebelum mendapatkan hasilnya, agar data tersebut memiliki

arti.Dilakukan pengolahan statistik agar mendapatkan jawaban nya dari persoalan

– persoalan yang terdapat pada penelitian.

Untuk melakukan pengolahan data hasil penelitian yang telah dilakukan

menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dari hasil beberapa tes merupakan data – data

mentah apabila belum di olah.Agar tersebut memiliki arti, dilakukan pengolahan

data dengan melakukan teknik dan langkah – langkah diantaranya:

a. Menilai data yang di peroleh di lapangan dengan bertujuan untuk

mengetahui hasil tes dalam bentuk nilai yang terkumpul melalui

instrument penelitian tes.

b. Mengklasifikasikan dan mentabulasi data bertujuan untuk memperoleh

gambaran atas jawaban yang terdapat pada setiap pertanyaan yang

diberikan kepada sampel.

c. Menganalisis data yang ada dengan tujuan penelitian.

d. Menganalisis hasil tes yang berbentuk jarak (meter) ke dalam nilai

dengan menggunakan penilaian acuan norma (PAN) menurut Nurhasan

dan Hasanudin (2007: 400) . Dengan langkah-langkah rumus seperti

(28)

33

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) X =

Keterangan :

X = Rata-rata

∑X = Jumlah semua sekor

N = Jumlah sampel

2) S =

Keterangan :

S = Simpangan Baku

∑(

- X ) = Selisih nilai dengan rata-rata n = jumlah sampel

Tabel 3.6

Norma Penilaian ( standar 1 – 5 )

Skala Batas Skor Rentang Skor Nilai

̅+1.8(S) 1331,55 +1.8(490,6) = 2509,44 2214.63 – ke atas 5 ̅+0.6(S) 1331,55 +0.6(490,6) = 1920,27 1625.91 – 2213.63 4 ̅–0.6(S) 1331,55 –0.6(490,6) = 1331,55 1037.19 – 1624.91 3 ̅ (S) 1331,55 – 1.2(490,6) = 742,8 742.83 – 1036.19 2 741.83 – kebawah 1

Sumber : Nurhasan (2007: 416)

e. Menganalisis tubuh ideal dengan mengunakan program BMI (Body Mass

Index ) tubuh

f. Menentukan rata-rata dengan menggunakan perangkat lunak Statistical

Product andServis Solution (SPSS) for Windows versi 17.0.

(29)

34

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil data dan informasi yang telah kita dapat dan kumpulkan merupakan

data mentah. Sehingga data tersebut harus diuji dan diolah guna dapat

mengetahuai kebenaran dan sejauh mana permasalahan yang terjadi dilapangan.

Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2011: 246) menerangkan bahwa

“Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verificatioan.” Dari ketiga katgori tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Data reduction (Reduksi data)

Reduksi data sangat diperlukan dalam sebuah penelitian apabila

penelitian melibatkan sampel yang banyak. Data reduksi ini bertujuan

untuk merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga dengan

mereduksi data kita dapat memilih data mana yang penting atau yang

masuk dalam penelitian ini.

b. Data display (penyajian data)

Setelah kita memilih data yang penting maka langkah selanjutnya kita

melakukan penyajian data. Untuk penelitian kuantitatif penyajian data

dapat dilakukan dalam bentuk tabel, garafik dan sebagainya. Pada

penelitian ini menggunakan penyajian data persentase dan tabel.

Adapun mentukan persentase dengan menggunakan rumusMenurut

Miles and Huberman dalam Sugiyono (2011: 246):

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi tiap hasil

N = Jumlah keseluruhan sampel/data

100 = Konstanta

(30)

35

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah ini digunakan untuk menarik kesimpulan sementara yang

terdapat dilapangan. Sehingga pada penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang ditentukan sejak awal. Sehingga pada

langkah ini kita melakukan penarikan kesimpulan dari hasil data yang

(31)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah penulis lakukan

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Body Massa Index (BMI) siswa - siswi sekolah dasar kelas 5 di kota dan

di desa rata – rata BMI yang NORMAL. Tetapi di daerah kota lebih

banyak yang siswa – siswi yang obesitas di bandingkan di desa. Dari data

hasil penelitian bahwa siswa – siswi di daerah kota lebih rentan mengalami

obesitas dibandingkan di daerah desa.

2. Tingkat Kebugaran jasmani (lari 600meter) siswa – siswi sekolah dasar

kelas 5 di kota dan didesa sangat berbeda, dikarenakan di desa tingkat

kebugaran jasmani nya lebih BAIK di bandngkan di kota. Di karenakanhal

ini bisa dipengaruhi dengan banyaknya aktivitas olahraga yang dilakukan

oleh siswa – siswi di desa sehingga memiliki kebugaran jasmani yang baik

di bandingkan dikota. Selain aktivitas olahraga banyak juga faktor lain

yang mempengaruhinya, contohnya sarana dan perasarana, permainan, dan

faktor ekonomi.

3. Tingkat gaya hidup siswa-siswi di desa lebih BAIK dari pada di kota,

dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi nya, seperti makanan,

kebiasaan, dan aktifitasnya.

4. Gaya hidup mempengaruhi pertumbuhan anatomikalfitness dari anak usia

14.

Dari keseluruhan kesimpulan yang ada dapat penulis simpulkan bahwa.

Siswa – siswi sekolah dasar kelas 5 di Desa dan Dikota memiliki body massa

indeks tubuh dan tingkat kebugaran jasmani yang berbeda. Dengan aktivitas

fisikyang berbeda antar di desa dan dikota. Sedangkan asupan makanannya pun

(32)

48

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis dapat mengemukakan saran-saran

sebagai kepentingan selanjutnya. Adapun saran yang dikemukakan oleh penulis

sebagai berikut:

1. Penulis mengharapkan bahwa adanya sosialisasi tentang bagaimana

menjaga kebugaran jasmani dan melaksanakan gaya hidup yang sehat

dalam kehidupan sehari-hari agar dapat melakukan kehidupan yag sehat

dalam keseharian hidupnya.

2. Untuk masyarakat desa dan kota, peneliti berharap dapatmengatur

kesehatan diri nya. Karena dengan mengatur aktivitas olahraga dan gaya

hidup yang sehat agar dapat terhindar dari kelebihan berat badan dan

kurangnya berat badan.

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaikanya peneliti

selanjutnya untuk lebih teliti terhadap pelaksanan tes yang dilakukan dan

(33)

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

49

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanto, M.R. (2011). Hubungan Status Gizidan Gaya HidupAktifTerhadapKebugaranJasmani.Skripsipada FPOK UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Arikunto, S. (2006). PROSEDUR PENELITIAN. Edisi VI. Jakarta: RinekaCipta

Bintarto. (1983). InteraksiDesa-Kota Dan Permasalahannya: Yogyakarta. Gmalia

Budiasti, I. (2013). ANTROPOMETRY.[Online].Vol 1, 1 halaman. Tersedia: http://hanglekiumc.com/2013/01/27/antropometry/. [5 Mei 2013]

Candra, M.G. (2011). ProfilPengembanganOlahragaMasyarakat di KelurahanBojongsariKecamatanatauKabupatenIndramayuTahun

2011.Skripsipada FPOK UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Daldjoeni. (1998). Geogrfidesakota. Bandung: PT Alumni.

DokterSehat. (2010). EfekBurukMakan Mie InstanSetiapHari .[Online].

Tersedia:http://doktersehat.com/efek-buruk-makan-mie-instan-setiap-hari/#ixzz2JC6Hz2Aa.[6 Maret 2013]

Fithriazni.(2011). PENTINGNYA KESEGARAN TUBUH SECARA ANATOMI DAN PSIKOLOGI LANJUT USIA DALAM PROSES BELAJAR

EFEKTIF.[Online].http://fithriazni.blogspot.com/2011/06/pentingnya-kesegaran-tubuh-secara.html. [14November2012].

Giriwijoyo, H.Y.S.S. (2007). IlmuFaalOlahraga. Edisi7, Bandung: tidakditerbitkan

Gordon, R. (2012). Edinburgh children make a splash about national fitness

campaign, online. Tersedia:http://local.stv.tv/edinburgh/28099-edinburgh-

children-make-a-splash-about-national-fitness-campaign/.html[13Febuari2012]

Guyton, A.C. dan Hall, J.E. (1997).FisiologiKedokteran. Jakarta: BukuKedokteran EGC.

KamusBesarBahasa Indonesia (2008).EdisiKeempat. Jakarta: BalaiPustaka

(34)

50

Ari Rahman Purnawan, 2013

Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sd Kelas Vsdn Di Kota Dan Di Desa Kaitannya Dengan Gaya Hidup Terhadap Anatomikal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NN.(2013). HubunganantaraKekuatanOtotTungkaiDenganHasil Lay Up.Ilmu Fisioterapi.[Online],1,1.Tersedia:http://www.ilmufisioterapi.info/hubungan-antara-kekuatan-otot-tungkai-dengan-hasil-lay-up.html[13 January 2013]

Nurhasandan D. HasanudinCholil. (2007). ModulTes Dan PengukuranKeolahragaan. Bandung: FPOK UPI

Nurvita, E. (2009). Obesitas.[Online].Tersedia: http://ely-bidan.blogspot.com/2009/05/obesitas.html [7Juli2013]

Samputri, R. (2013). Hipotesis.[Online].Tersedia: http://ryunana.blogspot.com/2013/04/hipotesis.html [7Juli2013]

Santoso, S. (2009).PanduanLengkapMenggunakan Statistic Dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Santoso, S. (2005).Menggunakan SPSS untukStatistik Non Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiyono.(2011).MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta

Syaifuddin, H. (2003). AnatomiFisiologiUntukMahasiswaKeperawatan. Jakarta: BukuKedokteran EGC

T.I.D.

(2011).KebugarandanKesegaranJasmani.[Online].Tersedia:http://nikomargada

na.blogspot.com/2011/11/kebugaran-dan-kesegaran-jasmani.html[7April2012]

Tyas, D.Y. (2013). Gaya

HidupdanPenampilandalamberkomunikasi.[Online].Tersedia:dwiyulianingtias .blogspot.com/2013/03/gayahidup-dan-penampilan-dalam.html.[16Juni2012]

Zone, E. (2011).Kesegaranmenurutparaahli.[Online]. Tersedia:http://airlangga-

Gambar

Tabel  3.1 DesainPenelitian ..........................................................................
Gambar 4.1 Desain Body Massa Index Tubuh di Desa ...............................................
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi gaya hidup
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hormat, dalam rangka meningkatkan kualitas berkala ilmiah secara berkelanjutan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah melakukan penyelarasan proses akreditasi

Pengujian surat elektronis ditujukan untuk membuktikan bahwa data surat elektronis dapat dikirim dengan menggunakan protokol SMTP pada perangkat lunak TCP/IP radio

Kepada mahasiswa yang namanya tersebut di atas agar melapor ke Division Engineering tempat pelaksanaan Riset Tugas Akhir agar dapat membantu segala sesuatunya yang berkaitan

Berisi kesimpulan yang diambil dari analisa perancangan Las Potong Portable secara keseluruhan, serta saran guna menyempurnakan hasil yang didapat dari

[r]

Data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan tiga macam instrumen, yang terdiri dari tes matematika berupa tes kemampuan koneksi dan kemampuan pemecahan

Regina sudah ekonomis atau belum, penulis menghitung jumlah persediaan bahan baku menggunakan rumus metode Economical Order Quantity ( EOQ ) dan membandingkannya dengan

Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Lampersari Semarang)..