SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA)
Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas/ Semester : XI IPA /2
Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
178
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya
keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbang-an kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahu-an tentpengetahu-ang adpengetahu-anya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Koloid Sistem koloid Sifat koloid Pembuatan koloid Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung).
Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik) 12 JP - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta berbagai bahan
tambang lainnya sebagai anugrah Tuhan YME dan dapat dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung)
Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik)
2.1.Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3
179
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar terbuka, mampu
membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung)
dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik)
2.2.Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung)
Penilaian hasil belajar pada KD KI-1 dan KI-2 dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal (catatan pendidik) 2.3.Menunjukkan perilaku
responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajaran KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching (pembelajaran tak langsung)
180
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar (catatan pendidik)
3.15. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 4.15. Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.
Mengamati
Mencari informasi dari berbagai sumber dengan
membaca/mendengar/mengmati tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari
Mencari contoh-contoh koloid yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
Menanya
Bagaimana peran sistem koloid dalam kehidupan, misalnya dalam pembuatan kosmetik, farmasi, bahan makanan dan lain-lain)
Bagaimana peran sabun dalam membersihkan piring kotor? Mengumpulkan Informasi
Mendiskusikan hasil bacaan tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan
Sikap Observasi
Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: cara menggunakan senter (effek Tyndall), keaktifan, kerja sama, komunikatif, tanggung jawab, dan peduli lingkungan, dan sebagainya). Pengetahuan Tes tertulis uraian
181
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar peranannya dalam kehidupan
sehari-hari
Merancang percobaan pembuatan koloid dan mempresentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi
Melakukan percobaan pembuatan koloid
Mengamati dan mencatat data hasil percobaan
Mendiskusikan bahan/zat yang berupa koloid dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain Menalar/Mengasosiasi
Menyimpulkan sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat peta konsep.
Menganalisis dan
menyimpulkan data hasil percobaan
Menghubungkan sistem koloid
peranannya dalam kehidupan.
Tugas
182
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar dengan sifat-sifatnya
Membedakan koloid liofob dan koloid liofib.
Mengomunikasikan
Mempresentasikan peta konsep sistem koloid, sifat-sifat koloid, dan pembuatan koloid serta peranannya dalam kehidupan
183
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 (RPP 01)
Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas/Semester : XI IPA/ Genap
Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Koloid
Sub Materi : Larutan, suspensi, dan koloid Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Tahun Ajaran : 2016/2017
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
184 B. Kompetensi dasar dan indikator
KI 1 KD dari KI 1 Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dan
pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran dimulai
1.1.2 Berdoa sesudah pembelajaran akhir 1.1.3 Berdoa sesuai ajaran agama yang
dianutnya.
1.1.4 Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. 1.1.5 Memberi salam sebelum dan
sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi.
1.1.6 Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan.
KI 2 KD dari KI 2 Indikator
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.1.1 Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas.
185 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.2.1 Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan tugas kelompok.
2.3 Menunjukkan perilak responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan
2.3.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KI 3 KD dari KI 3 Indikator
3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
3.15.1 Menjelaskan sistem dispersi.
3.15.2 Membedakan antara larutan, koloid dan suspensi berdasarkan data percobaan.
3.15.3 Mengelompokan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
KI 4 KD dari KI 4 Indikator
4.15 Mengajukan ide/ gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.
4.15.1 Psikomotor
a. Persiapan percobaan : menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Pelaksanaan percobaan :
menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti
c. Kegiatan akhir percobaan : menyimpan kembali alat dan
bahan praktikum serta
186
4.15.2 Proses
a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis
c. Melakukan eksperimen dan menganalisis data
d. Menyimpulkan hasil percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan
a. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai b. Berdoa setelah pembelajaran dimulai c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya
d. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. e. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
f. Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan
2. Menyadari pengetahuan bersifat tentatif Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu
a. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas.
b. Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran c. Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam
menyelesikan tugas kelompok.
d. Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
187
b. Membedakan antara larutan, koloid dan suspensi.
c. Mengelompokan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
4. Selama proses pembelajaran peserta didik mampu a. Psikomotor
1) Persiapan percobaan: menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2) Pelaksanaan percobaan: menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti
3) Kegiatan akhir percobaan: menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan
b. Proses
1) Merumuskan masalah 2) Merumuskan hipotesis
3) Melakukan eksperimen dan menganalisis data 4) Menyimpulkan hasil percobaan
D. Materi Ajar
Larutan, Suspensi dan Koloid Jenis-jenis Koloid
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran a. Pendekatan
b. Metode
: Inkuiri Terbimbing
: Diskusi, eksperimen dan penugasan. F. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media berupa Lembar Kerja Siswa 01 dan Bahan Ajar 01
2. Alat dan bahan berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum 3. Sumber Belajar
188 G. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Langkah– langkah Kegiatan Inkuiri Terbimbing
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas
2. Guru menyapa peserta didik kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa(aspek yang dinilai menamkan sikap riligius unutk menggaupkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa ) 3. Guru mengecek kehadiran peserta
didik. (aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan)
4.Guru menanyakan materi prasyarat
kepada peserta didik
dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan bertanya kepada siswa, “Pernahkan kalian membuat teh atau susu?
5.Guru memotivasi siswa dengan menunjukan contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: hand body, parfum, deodorant. 6.Guru menyampaikan indikator
pembelajaran
7.Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian
189
mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek pengetahuan dan aspek psikomotorik.
Inti Fase 1 Menyajikan pertanyaan atau
masalah
1. Guru mendemostrasikan beragam bahan yang telah disediakan sambil menanyakan mana yang termasuk dalam contoh larutan, koloid, dan suspensi.
2. Guru menjelaskan secara garis besar tentang materi larutan, koloid dan suspensi.
3. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompok-kelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik .
4. Guru membagi bahan ajar 01 kepada peserta didik.
5. Guru membagi LKS 01 kepada peserta didik. 70 menit Fase 2 Membuat Hipotesis
1. Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (Jawaban sementara) yang diharapkan adalah:
1. Ada perbedaan dari campuran tersebut
190 Fase 3 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi Fase 4 Mengumpulkan dan menganalisis data Fase 5 Membuat kesimpulan + tepung terigu,
campuran air + minyak goreng dan campuran air + tanah termasuk contoh koloid, campuran kopi termasuk suspensi. 1. Guru memperkenalkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan sesuai pedoman dalam LKS 01 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin )
1. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian)
2. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil percobaan berdasarkan percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu).
1. Peserta didik
191
2. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang
mempresentasekan hasil
diskusinya.
3. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum.
Penutup 1. Guru melakukan refleksi
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut.
2. Guru memberikan kuis 01 kepada peserta didik.
3. Guru memberikan tugas rumah 01 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid
yang dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.
4. Doa penutup dan salam penutup
192 H. Penilaian hasil pembelajaran
1. Jenis/Teknik Penilaian:
No Aspek Teknik Bentuk instrumen
1 Sikap Spiritual Observasi. Angket a. Lembar observasi. b. Lembar angket 2 Sikap sosial Observasi dan
kegiatan diskusi kelompok
a. Lembar observasi. b. Lembar angket
3 Pengetahuan Tes (tes hasil belajar) a. Soal penugasan individu. b. Kuis.
4 Keterampilan Observasi a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentasi c. Lembar penilaian proses d. Lembar penilaian keterampilan
2. Instrumen Penilaian a. Lembar Observasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 02 (RPP 02)
Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas/Semester : XI IPA / Genap
Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Koloid
Sub Materi : Sifat-sifat Koloid Alokasi Waktu : 2 × 45 menit Tahun Ajaran : 2016/2017 A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
194 B. Kompetensi dasar dan indikator
KI 1 KD dari KI 1 Indikator
1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dan
pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.7 Berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran dimulai
1.1.8 Berdoa sesudah pembelajaran akhir 1.1.9 Berdoa sesuai ajaran agama yang
dianutnya.
1.1.10 Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
1.1.11 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi 1.1.12 Mengungkapkan rasa syukur dengan
menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan
KI 2 KD dari KI 2 Indikator
2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2.1 Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran.
2.2.2 Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas.
2.4 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
195 2.5 Menunjukkan perilaku responsif dan
proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
2.5.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KI 3 KD dari KI 3 Indikator
3.15 Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
3.15.1 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Effek Tyndall, Gerak Brown, Elektroforesis, dan Koagulasi).
3.15.2 Menjelaskan Koloid Liofob dan Liofil. 3.15.3 Menganalisis peranan koloid dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat-sifatnya.
KI 4 KD dari KI 4 Indikator
4.15 Mengajukan ide/ gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman embuat beberapa jenis koloid.
4.15.3 Psikomotor
a. Persiapan percobaan : menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Pelaksanaan percobaan : menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti
c. Kegiatan akhir percobaan : menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan
4.15.4 Proses
a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis c. Melakukan eksperimen dan
menganalisis data
196 C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan
a. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai b. Berdoa setelah pembelajaran dimulai c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya
d. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
e. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
f. Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan
2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu a. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas.
b. Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran c. Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam
menyelesikan tugas kelompok.
d. Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu. a. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Effek Tyndall, Gerak
Brown, Elektroforesis, dan Koagulasi). b. Menjelaskan Koloid Liofob dan Liofil.
c. Menganalisis peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifat-sifatnya.
197
1) Persiapan percobaan: menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2) Pelaksanaan percobaan: menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti
3) Kegiatan akhir percobaan: menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan
b. Proses
1) Merumuskan masalah 2) Merumuskan hipotesis
3) Melakukan eksperimen dan menganalisis data 4) Menyimpulkan hasil percobaan
D. Materi ajar
Sifat-sifat Koloid
Peranan Koloid dalam kehidupan E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Metode
: Inkuiri Terbimbing
: Diskusi, eksperimen dan penugasan. F. Media, Alat dan Sumber Belajar
a. Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum
b. Alat dan bahan berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum c. Sumber belajar
198 G. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Langkah– langkah Kegiatan Inkuiri Terbimbing
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas
2. Guru menyapa peserta didik kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa(aspek yang dinilai menamkan sikap riligius untuk
mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa ) 3. Guru mengecek kehadiran
peserta didik.(aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan) 4. Guru menanyakan materi
prasyarat kepada peserta didik dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam
kehidupan sehari-hari,
“Pernahkah kalian melihat sorot lampu senter pada malam yang berkabut atau cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamar?”. 5. Guru memotivasi peserta didik dengan menyebutkan contoh sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: telur
yang menggumpal saat
dipanaskan, pembuatan tahu. 6. Guru menyampaikan indikator
pembelajaran
7. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek
pengetahuan dan aspek
psikomotorik.
199 Inti Fase 1 Menyajikan pertanyaan atau masalah Fase 2 Membuat Hipotesis Fase 3 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi
1. Guru mengawali pembelajaran dengan meminta peserta didik melihat contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti sinar matahari masuk melalui celah dalam ruangan, pada sinar tersebut terdapat debu-debu yang berhamburan, langit yang berwarna biru.
2. Guru menjelaskan secara garis besar tentang materi larutan, koloid dan suspensi.
3. Guru membagi peserta didik secara hetorogen kedalam kelompok-kelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik .
4. Guru membagi bahan ajar 02 kepada peserta didik.
5. Guru membagi LKS 02 kepada peserta didik.
1. Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (jawaban sementara) yang diharapkan yaitu:
Karena terjadinya efek
penghamburan cahaya
oleh partikel koloid yang
mengenainya akan
memantulkan cahaya
sehingga akan terlihat lebih
terang. Debu merupakan salah satu contoh koloid. Jadi salah satu sifat koloid
adalah dapat
menghamburkan cahaya. 1. Guru memperkenalkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam percobaan tentang sifat-sifat koloid.
2. Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan sesuai pedoman dalam LKS 02 (aspek yang dinilai ketelitian dan disiplin )
200 Penutup Fase 4 Mengumpulkan dan menganalisis data Fase 5 Membuat kesimpulan
1. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian)
2. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil
percobaan berdasarkan
percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu)
1. Peserta didik
mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur).
2. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang mempresentasekan hasil diskusinya.Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum.
1. Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut.
2. Guru memberikan kuis 01 kepada peserta didik.
3. Guru memberikan tugas
rumah 01 baik tugas
kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 4. Doa penutup dan salam
201 H. Penilaian hasil pembelajaran
a. Jenis/Teknik Penilaian:
No Aspek Teknik Bentuk instrumen
1 Sikap Spiritual Observasi. Angket a. Lembar observasi. b. Lembar angket 2 Sikap sosial Observasi, kegiatan
diskusi kelompok.
a. Lembar observasi. b. Lembar angket
3 Pengetahuan Tes (tes hasil belajar) a. Soal penugasan individu. b. Kuis.
4 Keterampilan observasi a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentasi c. Lembar penilaian proses
d. Lembar penilaian
keterampilan
b. Instrumen Penilaian 1. Lembar Observasi
202
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 03 (RPP 03)
Satuan Pendidikan : SMA Katolik Sint Carolus Kupang Kelas/Semester : XI IPA / Genap
Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Koloid
Sub Materi : Pembuatan Koloid Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Tahun Ajaran : 2016/2017 A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
203 B. Kompetensi dasar dan indikator
KI 1 KD dari KI 1 Indikator
1.3 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dan
pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.13 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran dimulai
1.1.14 Berdoa sesudah pembelajaran akhir 1.1.15 Berdoa sesuai ajaran agama yang
dianutnya.
1.1.16 Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
1.1.17 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi 1.1.18 Mengungkapkan rasa syukur dengan
menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan
KI 2 KD dari KI 2 Indikator
2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.3.1 Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran.
2.3.2 Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas.
2.6 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
204 2.7 Menunjukkan perilaku responsif dan
proaktif serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
2.7.1 Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
KI 3 KD dari KI 3 Indikator
3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
3.15.1 Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara dispersi.
3.15.2 Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi.
KI 4 KD dari KI 4 Indikator
4.15 Mengajukan ide/ gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.
4.15.5 Psikomotor
a. Persiapan percobaan : menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Pelaksanaan percobaan : menggunakan alat dan bahan praktikum dengan tepat dan melakukan percobaan secara cermat dan teliti
c. Kegiatan akhir percobaan : menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan
4.15.6 Proses
a. Merumuskan masalah b. Merumuskan hipotesis
c. Melakukan eksperimen dan
menganalisis data
205 E. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
1. Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan
a. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai b. Berdoa setelah pembelajaran dimulai c. Berdoa sesuai ajaran agama yang dianutnya
d. Mengucapkan rasa syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. e. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
f. Mengungkapkan rasa syukur dengan menyatakan pendapat mengenai sistem koloid bermanfaat bagi kehidupan
2. Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu a. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas.
b. Dapat menunjukan sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran c. Dapat bekerja sama dengan baik antar teman dalam menyelesikan
tugas kelompok.
d. Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu. a. Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara dispersi. b. Menjelaskan proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi. 4. Selama proses pembelajaran peserta didik mampu
a. Keterampilan
1) Persiapan percobaan: menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
206
3) Kegiatan akhir percobaan: menyimpan kembali alat dan bahan praktikum serta membersikan ruangan yang telah digunakan
b. Proses
1) Merumuskan masalah 2) Merumuskan hipotesis
3) Melakukan eksperimen dan menganalisis data 4) Menyimpulkan hasil percobaan
F. Materi ajar Pembuatan Koloid
G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
Metode
: Inkuiri Terbimbing
: Diskusi, eksperimen dan penugasan.
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media berupa lembar kerja siswa 03 dan bahan ajar 03 2. Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum 3. Sumber belajar
Sutresna, N. 2014. KIMIA KIMIA untuk SMA kelas XI. Jakarta: Grafindo I. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Langkah– langkah Kegiatan Inkuiri Terbimbing
Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas.
2. Guru menyapa peserta didik kemudian menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa (aspek yang dinilai menamkan sikap riligius unutk
207
menggaupkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa).
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik. (aspek yang dinilai yaitu kedisiplinan). 4. Guru menanyakan materi
prasyarat kepada peserta didik dengan bertanya, contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan sifat-sifat koloid.
5. Guru memotivasi peserta didik dengan
dengan menganalogikan
peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan
“pernahkah kalian membuat agar-agar?”.
6. Guru menyampaikan indikator pembelajaran
7. Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan saat kegiatan pembelajaran, baik penilaian mengenai aspek spiritual, aspek sosial, aspek
pengetahuan dan aspek
208 Inti Fase 1
Menyajikan pertanyaan atau
masalah
1. Guru menunjukkan kepada peserta didik contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti menunjukan bentuk agar-agar.
2. Guru mendorong peserta didik untuk bertanya mengenai agar-agar yang sudah diamati, untuk menanamkan sikap menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa serta menyadari pengetahuan yang bersifat tentatif.
3. Guru menjelaskan secara garis besar materi pembuatan koloid. 4. Guru membagi peserta didik
secara hetorogen kedalam kelompok-kelompok belajar yang tediri dari 4-5 orang peserta didik.
5. Guru membagi bahan ajar 03 kepada peserta didik.
6. Guru membagi LKS 03 kepada peserta didik. 70 menit Fase 2 Membuat Hipotesis
1. Guru membimbing siswa dalam membuat hipotesis (jawaban sementara) yang diharapkan adalah :
1) Cara membuat agar-agar
yaitu memasukan air
209 Fase 3 Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi
kemudian panaskan hingga mendidih; Ambil bubuk agar-agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang airnya telah mendidih, lalu
aduk hingga merata;
Dinginkan campuran
tersebut dan perhatikan perubahan yang terjadi. 2) Agar-agar termasuk ke
dalam koloid.
3) Agar-agar dikelompokkan ke dalam cara pembuatan koloid dispersi. Pembuatan koloid dengan cara dispersi
merupakan proses
pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar (besar) menjadi partikel koloid.
1. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan tentang pembuatan koloid.
2. Guru menjelaskan dan
menuntun siswa dalam
210 Fase 4 Mengumpulkan dan menganalisis data Fase 5 Membuat kesimpulan
1. Siswa mencatat data hasil percobaan sesuai pengamatan pada proses percobaan diatas (aspek yang dinilai kejujuran dan ketelitian).
2. Peserta didik dituntun untuk menganalisis data hasil
percobaan berdasarkan
percobaan yang dilakukan (aspek yang dinilai rasa ingin tahu).
3. Peserta didik
mempresentasekan hasil diskusi (aspek yang dinilai disiplin dan jujur).
1. Peserta didik memberikan pertanyaan atau umpan balik terhadap kelompok yang
mempresentasekan hasil
diskusinya.
2. Guru memberikan kesimpulan berdasarkan hasil praktikum.
Penutup 1. Guru melakukan refleksi
tentang kegiatan yang telah dilaksanakan atau evaluasi terhadap penyelidikan dan semua materi yang sudah dibahas pada pertemuan tersebut.
211
2. Guru memberikan kuis 03 kepada peserta didik.
3. Guru memberikan tugas rumah 03 baik tugas kelompok (portofolio) dan individu kepada peserta didik tentang larutan sejati, koloid, dan suspensi serta jenis-jenis koloid
yang dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.
4. Doa penutup dan salam penutup
J. Penilaian hasil pembelajaran a. Jenis/Teknik Penilaian:
No Aspek Teknik Bentuk instrumen
1 Sikap Spiritual Observasi. Angket a. Lembar observasi. b. Lembar angket 2 Sikap sosial Observasi, kegiatan
diskusi kelompok.
a. Lembar observasi. b. Lembar angket
3 Pengetahuan Tes (tes hasil belajar) a. Soal penugasan individu. b. Kuis.
4 Keterampilan Observasi a. Lembar penilaian portofolio b. Lembar penilaian presentasi c. Lembar penilaian proses d. Lembar penilaian produk e. Lembar penilaian
keterampilan
b. Instrumen Penilaian 1) Lembar Observasi
212
BAHAN AJAR 01
KOLOID
1. Sistem Koloid
213 a. Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (˂ 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Jadi, campuran antara gula dan air termasuk larutan karena pencampuran kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan lainnya adalah larutan garam dapur, larutan urea dan larutan cuka.
Contoh larutan yang bersifat homogen dapat di tunjukan pada gambar 1.1
Gambar 1.1,larutan teh Sumber internet b. Suspensi
molekul-214
molekul zat terdispersi. Oleh karena zat terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi ˃10-5 cm (˃100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir dan air merupakan suspensi.
Contoh suspensi dapat ditunjukan pada gambar 1.2
a b
Gambar 1.2 a. santan kelapa, b. Kopi Sumber internet
c. Koloid
215
partikel zat terdispersi di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran antara 10-7cm sampai dengan 10-5cm (1 nm – 100 nm).
Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan kertas saring yang berpori-pori sangat halus. Berdasarkan sistem dispersi, suatu koloid tampak seperti suspensi. Akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut dengan istilah suspensi homogen. Campuran susu bubuk dengan air dinamakan koloid.
Contoh koloid ditunjukan pada gambar 1.3
a b
216
Tabel Perbandingan antara Larutan, Koloid dan Suspensi Ditunjukan pada tabel 1.1
Aspek Larutan Koloid Suspensi
Bentuk Campuran Homogen Tampak Homogen Heterogen
Kestabilan Stabil Stabil Tidak Stabil
Pengamatan Mikroskop Homogen Heterogen Heterogen
Jumlah Fase Satu Dua Dua
Sistem Dispersi Molekular Padatan Halus Padatan Kasar Pemisahan dengan Cara Penyaringan Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra Dapat disaring Ukuran Partikel ˂ 10-7 cm, atau ˂ 1 nm 10-7 cm – 10-5 cm, atau 1 nm – 100 nm ˃ 10-5 cm, atau ˃ 100 nm Sumber internet
2. Pengelompokkan Sistem Koloid
217
a. Sistem Koloid Fase Padat-Cair (Sol)
Sistem koloid fase padat-cair disebut sol. Sol terbentuk dari fase terdispersi berupa zat padat dan fase pendispersi berupa cairan. Sol yang memadat disebut gel. Berikut contoh-contoh sistem koloid fase padat-cair.
1) Agar-agar
Padatan agar-agar terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada keadaan dingin sol ini akan tetap berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi agar-agar tinggi pada keadaan dingin sol menjadi padat dan kaku. Keadaan seperti ini disebut gel.
Contoh sistem koloid fase padat - cair pada gambar
Gambar 1.4 Sumber internet 2) Pektin
218
dalam air, terbentuk suatu sol yang kemudian memadat sehingga membentuk gel. Pektin biasa digunakan untuk pembuatan selai.
3) Gelatin
Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki binatang, misalnya sapi. Jika gelatin didispersikan di dalam air, terbentuk suatu sol yang kemudian memadat dan membentuk gel. Gelatin banyak digunakan untuk pembuatan cangkang kapsul. Agar-agar, pektin, dan gelatin juga digunakan untuk pembuatan makanan, seperti jelly atau permen yang kenyal (gummy candies).
Contoh sistem koloid fase padat – cair ditunjukan pada gambar 1.5
219 4) Cairan Kanji
Tepung kanji yang dilarutkan di dalam air dingin akan membentuk suatu suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi tepung kanji cukup tinggi, sol tersebut akan memadat sehingga membentuk gel. Suatu gel terbentuk karena fase terdispersi menyerap medium pendispersi sehingga fase terdispersi mengembang, memadat, dan menjadi kaku.
Contoh sistem koloid ase padat – cair ditunjukan pada gambar 1.6
Gambar 1.6 Kanji Sumber internet
5) Air sungai (tanah terdispersi di dalam medium air.)
6) Cat tembok dan tinta (zat warna terdispersi di dalam medium air).
220
8) Gel kalsium asetatdi dalam alkohol. 9) Sol arpus (damar).
10) Sol emas, sol Fe(OH)3, sol Al(OH)3, dan sol belerang. b. Sistem Koloid Fase Padat-Padat (Sol Padat)
221
Contoh sistem koloid fase padat – padat ditunjukan pa gambar 1.7
Gambar 1.7 Contoh Koloid Sol Padat Sumber internet
c. Sistem Koloid Fase Padat-Gas (Aerosol Padat)
222
Contoh sistem koloid fase padat – gas ditunjukan pada gambar 1.8
Gambar 1.8 Contoh Koloid Aerosol Padat Sumber internet
d. Sistem Koloid Fase Cair-Gas (Aerosol)
223
Contoh sistem koloid fase cair – gas ditunjukan pada gambar 1.9
Gambar 1.9 Contoh Koloid Aerosol Sumber internet
e. Sistem Koloid Fase Cair-Cair (Emulsi)
Sistem koloid fase cair-cair terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dalam medium pendispersi yang juga berupa cairan. Campuran yang terbentuk bukan berupa larutan, melainkan bersifat heterogen. Misalnya, campuran antara minyak dan air.
Contoh sistem koloid fase cair – cair ditunjukan pada gambar 1.10
224
f. Sistem Koloid Fase Cair- Padat (Emulsi Padat)
Sistem koloid fase cair-padat terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersi berupa zat padat sehingga di kenal dengan nama emulsi padat. Sebenarnya, istilah emulsi hanya digunakan untuk sistem koloid fase cair-cair. Jadi, emulsi berarti sistem koloid fase cair-cair (tidak ada istilah emulsi cair). Contoh emulsi padat, yaitu keju, mentega, dan mutiara.
Contoh sistem koloid cair – padat ditunjukan pada gambar 1.11
Gambar 1.11 Contoh Koloid Emulsi Padat Sumber internet
g. Sistem Koloid Fase Gas-Cair (Busa)
225
menimbulkan busa atau buih, yaitu sabun, deterjen, dan protein.
Pada proses pencucian, busa yang ditimbulkan oleh sabun dan deterjen dapat mempercepat proses penghilangan kotoran. Busa atau buih pada zat pemadam api berfungsi memperluas jangkauan dan mengurangi penguapan air. Di dalam suatu proses industri kimia, misalnya proses fermentasi, kadang-kadang pembentukan busa tidak diinginkan sehingga dilakukan penambahan zat anti busa seperti silikon, eter, dan lain-lain. Contoh sistem koloid fase gas – cair ditunjukan pada gambar 1.12
Gambar 1.12 Contoh Koloid Buih Sumber internet
h. Sistem Koloid Fase Gas-Padat (Busa Padat)
226
padat, yang dikenal dengan istilah busa padat, sedangkan dispersi gas dalam medium cair disebut busa.
Contoh sitem koloid fase gas – padat ditunjukan pada gambar 1.13
Gambar 1.13 Contoh Koloid Buih Padat Sumber internet
Tabel Jenis-jenis Koloid Ditunjukan pada tabel 1.2 No Fase
Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama Koloid Contoh
1 padat Cair Sol Sol emas, agar-agar,
jelly, cat, tinta, air sungai.
2 Padat Gas Aerosol padat Asap
3 Padat Padat Sol padat Paduan logam, kaca
berwarna
4 Cair Gas Aerosol Kabut dan awan
5 Cair Cair Emulsi Santan, susu, es cream,
lotion, mayonnaise.
6 Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, mutiara.
7 Gas Cair Buih, busa Busa sabun
8 Gas Padat Busa padat Karet busa dan batu
227
BAHAN AJAR 02
SIFAT DAN PENERAPAN SISTEM KOLOID 3. Sifat Sistem Koloid
Secara fisik, sistem koloid terlihat homogen seperti larutan. Jika anda amati dengan mikroskop, terlihat adanya perbedaan antara koloid dan larutan karena sistem koloid sebetulnya bersifat heterogen. Untuk lebih memperjelas perbedaan antara larutan dan koloid, anda harus mempelajari sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem koloid.
1. Gerak Brown
228
Contoh gerak brown dapat ditunjukan pda gambar 2.1
Gambar 2.1. Gerak Brown 2. Efek Tyndall
229
Contoh efek tyndall dapat ditunjukan pda gambar 2.2
Gambar 2.2 Effek Tyndall 3. Adsorpsi
Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion-ion pada permukaan. Jika partikel menyerap ion bermuatan, kemudian ion-ion tersebut menempel pada perrmukaanya, partikel koloid tersebut menjadi bermuatan.
Contoh adsorpsi dapat ditunjukan pda gambar 2.3
230 4. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi karena pengaruh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, atau karena elektroforesis.
Contoh koagulasi dapat ditunjukan pda gambar 2.4
Gambar 1.4. Koagulasi Koloid 5. Koloid Liofil dan koloid liofob
231
zat terdispersi tidak dapat mengikat medium pendispersinya (air).
Contoh koloid liofil dan koloid liofob dapat ditunjukan pda gambar 2.5
Gambar 2.5. Koloid Hidrofil dan Koloid Hidrofob 6. Koloid Pelindung
232
Contoh koloid pelindung dapat ditunjukan pda gambar 2.6
Gambar 2.6. Koloid Pelindung 7. Dialisis
233
Contoh dialisis dapat ditunjukan pda gambar 2.7
Gambar 2.7. Dialisis 8. Sistem Koloid dalam Pengolahan Air
Air sungai merupakan koloid yang terbentuk dari air tanah liat yang terdispersi dalam air. Pengolahan air sungai menjadi air bersih dapat dilakukan melalui tahap-tahap penggumpalan pengotor (koagulasi), dan pembasmian kuman (desinfeksi). Contoh sistem koloid dalam pengolahan air dapat ditunjukan pda gambar 2.8
234
BAHAN AJAR 03
PEMBUATAN KOLOID
4. Pembuatan Koloid
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama, menggabungkan molekul atau ion dari larutan (cara kondensasi). Kedua, menghaluskan partikel suspensi, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi (cara dispersi).
235 1. Cara Kondensasi
Cara kondensasi dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, reaksi penggaraman dan reaksi penjenuhan.
a. Reaksi Redoks
Reaksi redoks merupakan reaksi pembentukan partikel koloid melalui mekanisme perubahan bilangan oksidasi. Perhatikan contoh-contoh berikut.
1) Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida (H2S) ke dalam larutan belerang dioksida (SO2).
2H2S(g) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O(l)
2) Pembuatan sol emas dengan cara mereaksikan larutan AuCl2 dan zat pereduksi formaldehid atau besi (II) sulfat.
2AuCl3(aq) + 3HCOH(aq) + 3H2O(l) 2 Au(s) + 6HCl(aq) + 3HCOOH(aq) atau
236
Gambar 1.2. Reaksi Redoks b. Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi pembentukan koloid dengan menggunakan pereaksi air. Misalnya, pembuatan sol Al(OH)3 dan sol Fe(OH)3.
1) Pembuatan sol Al(OH)3 dari larutan AlCl3, Al2(SO4)3, PAC, atau tawas.
AlCl3(aq) + 3H2O(l) Al(OH)3(s) + 3HCl(aq)
2) Pembuatan sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 dengan air panas.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq) c. Reaksi Penggaraman
Garam-garam yang sukar larut dapat dibuat menjadi koloid melalui
reaksi pembentukan garam. Untuk menghindari
237
biasanya digunakan suatu zat pemecah.
AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Na2SO4(aq) + Ba(NO3)2(aq) BaSO4(s) + 2NaNO3(aq)
Gambar 1.3. Pengendapan d. Penjenuhan Larutan
Pembuatan kalsium asetat merupakan contoh pembuatan koloid dengan cara penjenuhan larutan ke dalam larutan jenuh kalsium asetat dalam air. Penjenuhan dilakukan dengan cara menambahkan pelarut alkohol sehingga akan menghasilkan koloid yang berupa gel. Kalsium asetat bersifat mudah larut dalam air, namun sukar larut dalam alkohol.
2. Cara Dispersi
238
(penggerusan), cara busur Bredig, dan cara peptisasi (pemecahan).
a. Cara Mekanik
Cara mekanik merupakan cara fisik mengubah partikel kasar menjadi partikel halus. Partikel kasar digiling dengan alat colid mill sehingga diperoleh ukuran partikel yang diinginkan. Selanjutnya, partikel halus ini didispersikan kedalam suatu medium pendispersi. Proses penggilingan dapat juga dilakukan di dalam medium pendispersi.
Gambar 1.4. Cara Mekanik b. Cara Busur Bredig
239
logam yang terjadi akan terdisperi ke dalam medium pendispersi sehingga membentuk koloid.
Gambar 1.5. Busur Bredig c. Cara Peptisasi
Pada cara peptisasi, partikel kasar berupa endapan diubah menjadi partikel koloid dengan menggunakan elektrolit yang mengandung ion sejenis zat pemecah. Berikut ini contoh-contoh peptisasi.
1) Endapan Al(OH)3 dipeptisasi dengan AlCl3 2) Endapan NiS dipeptisasi dengan H2S 3) Agar-agar dipeptisasi dengan air, dan
4) Serat selulosa asetat dipeptisasi dengan aseton
240 d. Cara Homogenisasi
Cara ini mirip dengan cara mekanik dan biasanya digunakan untuk membuat emulsi, dengan cara ini partikel lemak dihaluskan, kemudian didispersikan kedalam medium air dengan penambahan emulgator. Selanjutnya, emulsi yang terbentuk dimasukkan kedalam alat homogenizer. Caranya dengan melewatkan emulsi pada pori-pori dengan ukuran tertentu sehingga diperoleh emulsi yang homogen.
241
LEMBAR KERJA SISWA 01 (LKS 01)
KOLOID
(Larutan, Suspensi dan Koloid) Nama Anggota Kelompok :
1... 2... 3... 4... 5...
A. Judul Praktikum : Larutan, Suspensi dan Koloid.
242 C. Dasar Teori:
a. Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (˂ 1 nm) sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Jadi, campuran antara gula dan air termasuk larutan karena pencampuran kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan lainnya adalah larutan garam dapur, larutan urea dan larutan cuka.
b. Suspensi
243
mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir dan air merupakan suspensi.
c. Koloid
Untuk memudahkan pembahasan sistem dispersi koloid, digunakan fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersi yang umum, yaitu air. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih daripada ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran antara 10-7cm sampai dengan 10-5cm (1 nm – 100 nm).
244
suspensi homogen. Campuran susu bubuk dengan air dinamakan koloid.
D. Perhatikan wacana singkat berikut. Wacana 1:
hidrogen dan helium adalah murid kelas XI IPA 1 di SMA Katolik Sint Carolus Kupang. Mereka berdua sangat menyukai mata pelajaran kimia. Saat pelajaran kimia, mereka mendapat tugas dari Ibu yessa untuk membedakan larutan, suspensi, dan koloid menggunakan bahan-bahan yang biasanya mereka temui seperti air, teh, kopi, tanah, cuka, susu, gula, santan, deterjen, minyak goreng dan tepung terigu. Akan tetapi setelah mereka mempraktekkannya, mereka masih bingung untuk membedakan campuran mana yang termasuk dalam larutan, suspensi dan koloid. Maukah kalian membantu hidrogen dan helium?
Wacana 2 :
245 E. Rumusan Masalah: ... ... F. Hipotesis: ……… ……… ……… ………
G. Alat dan Bahan Praktikum:
Alat yang digunakan antara lain sebagai berikut:
No Alat Bahan
1 Tabung reaksi 4 buah Aquadest 1 liter 2 Batang pengaduk 4 buah Gula pasir 5 gr 3 Sendok kecil 4 buah Minyak goreng 10 ml
246 H. Prosedur Kerja
Percoban 1
1. Siapkan tabung reaksi!
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan bahan yang telah disiapkan minyak goreng, gula pasir, susu, deterjen, kopi, tepung terigu, cuka, dan santan!
3. Campurkan dengan aquadest lalu di aduk dengan spatula sampai larut!
4. Diamkan beberapa saat! 5. Amati hasil yang terjadi! Percobaan 2
1. Mebakar kertas. Amati hasil yang terjadi!
2. Menyemprotkan parfum ke udara. Amati hasil yang terjadi! 3. Mencampurkan minyak dan air. Amati hasil yang terjadi! 4. Mencampurkan deterjen kedalam air kemudian meniup
campuran tersebut. Amati hasil yang terjadi! I. Data Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Percobaan 1
No. Campuran Parameter yang Diukur
Penampilan fisis
247 Data Hasil Pengamatan Percobaan 2
No Kegiatan Hasil pengamatan
1 Kertas yang dibakar
2 Menyemprotkan parfum ke udara
3 Minyak + air
4 Deterjen + air kemudian ditiup
J. Analisis
1. Jelaskan yang dimaksudkan dengan larutan !
2. Dari percobaan diatas yang termasuk dalam contoh larutan ?
3. Jelaskan yang dimaksudkan dengan koloid !
4. Dari percobaan diatas yang termasuk dalam contoh koloid ?
5. Jelaskan yang dimaksudkan dengan suspensi !
6. Dari percobaan diatas yang termasuk dalam contoh suspensi ?
7. Kelompokanlah dari percobaan 2 mana yang termasuk dalam sistem koloid aerosol padat, aerosol, emulsi, busa !
7. Cuka
249
KUNCI JAWABAN LKS 01
SISTEM KOLOID Tujuan Praktikum:
Setelah pembelajaran ini selesai siswa diharapkan untuk dapat membedakan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengelompokan sistem koloid dalam
kehidupan sehari-hari. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana perbedaan terhadap campuran gula pasir + aquadest, minyak goreng + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, kopi + aqudest, tepung terigu + aquadest, aquadest + santan, aquadest + cuka?
2. Dari beberapa campuran tersebut, manakah yang termaksud campuran suspensi, larutan sejati dan koloid?
250 Hipotesis:
1. Campuran gula pasir + aquadest, susu + aquadest, detergen + aquadest, santan + aquades, cuka + aquades dan tepung terigu + aquadest menyatu sedangkan minyak goreng + aquadest dan kopi + aquadest tidak menyatu.
2. Yang merupakan suspensi adalah minyak goreng + aquadest dan kopi + aquadest, koloid adalah susu + aquadest, detergen + aquadest, santan + aqudest, dan tepung terigu + aquadest, larutan sejati adalah gula pasir + aquadest dan cuka + aquadest.
3. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil.
251 Data Pengamatan:
Percobaan 1
1. Gula dan cuka larut dalam aquadest, disaring tidak meninggal residu, sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase.
2. Minyak goreng, dan kopi merupakan campuran yang tidak larut dalam aquadest, disaring meninggalkan residu, sifat campurannya heterogen, tidak stabil, dan dua fase .
3. Susu, santan, tepung terigu dan detergen larut dalam air (secara kasat mata), disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase.
Percobaan 2
1. Kertas yang dibakar akan terlihat asap
2. Menyemprotkan parfum ke udara maka akan terlihat kabut 3. Minyak + air akan terlihat minyak pada bagian atas
sedangkan air pada bagian bawah (campuran heterogen) 4. Deterjen + air kemudian ditiup akan terlihat busa Analisis Data:
252
termasuk larutan karena pencampuran kedua zat tersebut menghasilkan dua fase yang homogen. Beberapa contoh larutan lainnya adalah larutan garam dapur, larutan urea dan larutan cuka.
2. Gula dan cuka merupakan larutan sejati karena dari hasil pengamatan gula dan cuka larut sempurna dalam aquadest, ketika disaring tidak meninggal residu karena partikel-partikel gula dan cuka tersebar mengecil, kemudian sifat campurannya homogen, stabil, dan satu fase.
3. Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Padatan ini merupakan gabungan dari molekul-molekul zat terdispersi. Oleh karena zat terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi ˃10-5 cm (˃100 nm) sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Suspensi dapat disaring dengan menggunakan kertas saring biasa. Berdasarkan penjelasan ini, berarti campuran antara pasir dan air merupakan suspensi.
253
5. Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersi. Partikel koloid dapat disaring dengan menggunakan kertas saring yang berpori-pori sangat halus. Berdasarkan sistem dispersi, suatu koloid tampak seperti suspensi. Akan tetapi, secara fisik tampak seperti larutan sehingga sering juga disebut dengan istilah suspensi homogen. Campuran susu bubuk dengan air dinamakan koloid.
6. Susu, santan, tepung terigu dan detergen merupakan koloid karena dari hasil pengamatan susu, santan, tepung terigu, dan deterjen larut dalam air (secara kasat mata), ketika disaring tidak meninggalkan residu dan sifat campurannya homogen, pada umumnya stabil dan dua fase.
7. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil.
254 Kesimpulan:
1. Campuran antara minyak goreng, kopi, dan aquadest disebut sebagai suspensi karena kedua campuran tersebut tidak larut, terdapat residu.
2. Campuran antara susu bubuk, detergen, santan, tepung terigu dan aquadest disebut sebagai koloid karena campuran tersebut larut (secara kasat mata), jika disaring terdapat residu.
3. Campuran cuka, gula, dan aquadest disebut sebagai larutan karena gula dan cuka dapat larut sempurna dalam aquadest serta .
4. Sifat campuran yang ada dalam beberapa larutan yang telah di lakukan diatas ada yang barsifat homogen, heterogen, sistem satu fase dan dua fase,dan ada yang sifatnya stabil dan tidak stabil.
255
LEMBAR KERJA SISWA 02 (LKS 02)
SIFAT-SIFAT KOLOID Nama Anggota Kelompok :
1... 2... 3... 4... 5... A. Judul Praktikum : Sifat-Sifat Koloid
Wacana :
256
terlewati sinar matahari tidak akan terlihat debunya?, Mengapa langit berwarna biru?, Mengapa minyak dan air yang tidak tercampur saat ditambahkan dengan sabun atau deterjen kedua larutan tersebut tercampur? Dan mengapa saat susu dicampur dengan cuka terjadi penggumpalan? Maukah kalian membantu Natrium dan Ferum beserta teman-teman yang lain untuk menjawab pertanyaan yang diberikan guru mereka?.
B. Tujuan Praktikum: Setelah pembelajaran ini selesai siswa diharapkan dapat membedakan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari.
C. Dasar Teori:
Sifat Sistem Koloid
Secara fisik, sistem koloid terlihat homogen seperti larutan. Jika anda amati dengan mikroskop, terlihat adanya perbedaan antara koloid dan larutan karena sistem koloid sebetulnya bersifat heterogen. Untuk lebih memperjelas perbedaan antara larutan dan koloid, anda harus mempelajari sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem koloid.
1. Gerak Brown
257
karena benturan tidak teratur partikel koloid dan medium pendispersi.
2. Adsorpsi
Partikel koloid mampu menyerap molekul netral atau ion-ion pada permukaan. Jika partikel menyerap ion bermuatan, kemudian ion-ion tersebut menempel pada perrmukaanya, partikel koloid tersebut menjadi bermuatan.
3. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi karena pengaruh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, atau karena elektroforesis.
4. Koloid Liofil dan koloid liofob