• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA MAGANG

3.1 Kedudukan dan Koordinasi

Penulis melakukan praktik kerja magang selama 77 hari di

Narasi.tv. Dalam kurun waktu tersebut, penulis menjalani tugas sebagai Research & Daily Content dalam departemen News & Show. Penulis

bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu membuat konten berita harian (daily content) dan melakukan riset yang berkaitan dengan isu yang diangkat menjadi agenda konten harian ataupun tayangan kanal-kanal di

Narasi.tv, khususnya Mata Najwa.

Sebelum restrukturisasi, penulis ditempatkan di bagian Editorial

Content sebagai Daily Content yang tergabung dalam divisi Riset. Di divisi

tersebut, penulis secara langsung dibimbing dan diawasi oleh M. Akbar Wijaya atau Jay selaku Produser Daily Content. Namun, setelah restrukturisasi, Jay dipindahkan ke program lain dan penulis juga dipindahkan dan tergabung dalam divisi Research & Daily Content, departemen News & Show yang dibimbing oleh Frendy Kurniawan selaku

Coordinator of Research.

Untuk pembuatan artikel Daily Content (konten harian), penulis ditugaskan dan dibimbing langsung oleh Jay selaku Produser. Dalam mengerjakan artikel daily content, penulis menyiapkan visual (foto) dan artikel singkat sekitar 2-3 paragraf per berita. Inti sari berita (5W 1H) dan visual dapat disadur melalui laman Antaranews.com dan Reuters.com. Setelah penulis menyelesaikan tugas, selanjutnya akan disunting oleh Jay dan diberikan kepada tim content distribution untuk diunggah ke laman dan media sosial Narasi.tv.

Untuk reportase dan penyuntingan video, penulis juga berkoordinasi dengan Jay untuk diberi pembekalan. Kemudian penulis biasanya diminta membuat daftar pertanyaan & visual, serta berkoordinasi dengan narasumber. Penulis juga berkoordinasi dengan Pras, selaku bagian teknis

(2)

24

untuk meminta asset video Narasi, seperti colour palette, upper third,

credit title, dan sebagainya untuk keperluan penyuntingan video. Setelah

hasil akhir liputan disunting, kemudian akan disetujui oleh Jay dan penulis akan mengirim hasil akhir video melalui surel kepada tim Content

Distribution. Seluruh penugasan diberikan Jay melalui Whatsapp, baik via chat maupun telepon bila ada hal rumit yang harus disampaikan agar

penulis dapat menangkap informasi dengan jelas.

Beberapa waktu kemudian, restrukturisasi terjadi dan Jay tidak lagi menempati posisi sebagai produser Daily Content. Selama proses restrukturisasi, penulis sempat kehilangan garis komando dalam beberapa waktu sehingga penulis tidak mendapat tugas reguler dan tidak tahu harus berkoordinasi dengan siapa. Akhirnya, setelah melalui berbagai proses penyampaian keluhan kepada Produser dan HR Narasi, penulis digabungkan dalam divisi Research and Daily Content, departemen News

& Show. Di divisi tersebut, penulis bertugas melakukan riset data-data

yang dibutuhkan untuk memperkuat konten Narasi, khususnya Daily

Content dan Mata Najwa yang secara reguler membutuhkan support riset.

Di divisi Research and Daily Content, penulis berkoordinasi dengan Coordinator of Research, Frendy dan juga ketiga researcher lainnya, Husein, Gita, dan Dewi. Penugasan dapat datang dari keempatnya, mulai dari mencari data kuantitatif, kualitatif, transkrip pre-interview, dan riset lainnya. Penulis tergabung dalam grup Whatsapp yang berisi tim riset

Narasi.tv dan teman-teman magang. Biasanya, setiap pagi, sekitar pukul

09.00-10.00 WIB, Frendy membagikan daftar tugas di hari itu melalui grup. Namun, tak menutup kemungkinan, penugasan datang dari periset

Narasi lainnya di luar jam tersebut bila mereka membutuhkan sumber

daya bantuan.

Divisi Research and Daily Content Narasi.tv juga melayani riset untuk program-program lain by request, khususnya apabila program tersebut membutuhkan data-data yang rumit. Penulis juga sempat berkoordinasi dengan Aqwam Hanifan selaku Produser program Buka

(3)

datang dari program-program lain tidak secara langsung ditujukan kepada para pemagang, tetapi disampaikan melalui tim riset Narasi.tv. Selanjutnya, Researcher Narasi.tv yang berkoordinasi memberi briefing dan penugasan riset kepada pemagang.

3.2 Tugas yang Dilakukan

Tugas penulis selama melakukan praktik kerja magang di Narasi.tv adalah menjalankan peran sebagai Research & Daily Content. Penulis menjalani magang setiap hari kerja dari pukul 10.00 hingga 19.00 WIB. Namun, tidak menutup kemungkinan penulis bekerja di luar hari kerja dan di luar jam tersebut apabila ada hal mendesak yang harus dikerjakan. Sejauh ini, penulis menjalani magang dengan sistem Work From Home

(WFH) karena pandemi covid-19. Meski perusahaan menganjurkan WFH,

penulis ataupun pekerja lainnya dimungkinkan untuk datang secara fisik ke kantor bila ada keperluan mendesak.

Setiap harinya, tugas yang diberikan berbeda-beda tergantung kebutuhan program. Penugasan yang biasanya diberikan kepada penulis yaitu menulis artikel berita harian, menyunting video, riset data, transkrip pre-interview, dan sebagainya. Untuk penulisan artikel berita harian, biasanya Produser meminta sebanyak 5 berita yang merupakan berita

non-corona agar Daily Content Narasi Newsroom bervariasi dan tidak hanya

membahas seputar pandemi. Inspirasi berita yang akan diangkat dapat dilihat dan disadur melalui laman Antaranews.com dan Reuters ataupun usulan dari Produser dan penulis sendiri. Topik yang hendak diangkat tidak ditentukan oleh Produser, tetapi penulis sendiri yang mempertimbangkannya berdasarkan nilai berita timeliness.

Produser membebaskan topik konten, mulai dari politik, hukum, hiburan, viral, life style, K-pop, dan lain-lain. Selanjutnya, penulis mengajukan 5 judul dan tautan berita rujukan melalui Whatsapp. Kemudian, Produser akan menentukan topik mana yang harus diganti ataupun menyetujui semua topik yang penulis ajukan untuk selanjutnya dieksekusi oleh penulis. Sayangnya, terkadang Produser meminta

(4)

26

pergantian topik tanpa menjelaskan alasannya lebih dalam dikarenakan keterbatasan waktu dan kesibukan harian yang padat. Penulis juga tidak begitu dibekali dan mempraktikkan ilmu Search Engine Optimization

(SEO) padahal tulisan tersebut akan terbit di Instagram. Saat proses

penyuntingan pun, penulis seringkali tidak diberitahu alasan penyuntingan diksi dalam berita Daily Content sehingga terkadang penulis baru mengetahui hasil akhir tulisan setelah tayang di Instagram @NarasiNewsroom.

Untuk proses penyuntingan video, penulis menggunakan perangkat sendiri. Salah satu konten yang penulis sunting, yaitu kondisi terkini di Beirut, Lebanon pascaledakan. Sebelumnya, penulis juga diminta untuk membuat daftar pertanyaan, visual yang diperlukan, serta berkoordinasi dengan kontributor di Lebanon. Sebelum proses penyuntingan berjalan, Produser melakukan briefing singkat dengan penulis selaku editor video.

Sementara itu, pekerjaan riset biasanya ditujukan kepada penulis berdasarkan arahan dari tim riset. Hal-hal terkait data apa saja yang dibutuhkan, angle yang ditentukan, visual dan data kualitatif apa yang harus dicari dengan kriteria seperti apa, transkrip wawancara, dan lain-lain disampaikan kepada penulis dan pemagang lain sehingga kami dapat menjalankan tugas riset dengan baik sesuai arahan tersebut. Bila ada hal yang kurang jelas, penulis dapat menanyakan lebih lanjut kepada periset yang memberi penugasan.

Namun, di divisi Research & Daily Content, penulis tidak melalui setiap langkah-langkah riset jurnalistik seperti yang penulis jabarkan pada subbab 3.3.2. Hal ini dikarenakan penulis tidak memiliki otoritas dalam deskripsi pekerjaan tertentu, keterbatasan waktu sehingga dibutuhkannya kecepatan dan keahlian khusus, dan kerahasiaan data informasi yang hanya dapat diketahui oleh internal. Penulis juga kurang dapat menjelaskan setiap proses riset sebab pada beberapa tahapan, termasuk rapat reguler, penulis sama sekali tidak dilibatkan dalam prosesnya. Sebagian besar keterlibatan penulis terletak pada tahap pengumpulan data.

(5)

reguler, selama magang di divisi Research & Daily Content, penulis lebih banyak terlibat mengerjakan penugasan dari kedua program tersebut. Biasanya, untuk Daily Content, penulis mengerjakan artikel, editing video, dan riset dan untuk Research, penulis mengerjakan riset data dan transkrip

interview.

Untuk merangkum rangkaian kegiatan penulis dari hari pertama hingga akhir periode magang, berikut adalah rincian tugas yang penulis lakukan per pekan.

Tabel 3.1 Rincian Tugas yang Dilakukan Per Pekan

Pekan Tugas yang Dilakukan Pekan 1

(3-8 Agustus 2020)

• Memantau akun-akun viral regional

• Riset isu viral terbaru

• Menyunting video reportase ledakan di Beirut, Lebanon

• Mengontak kontributor untuk reportase kondisi terkini pasca ledakan di Lebanon

• Menyunting video liputan

Pekan 2

(10 - 15 Agustus 2020)

• Melakukan riset topik harian

• Menulis 5 artikel (isu nasional dan internasional) untuk Daily Content Narasi Newsroom

Pekan 3

(17-21 Agustus 2020)

• Melakukan riset topik harian

Menulis artikel harian non-corona (isu nasional dan internasional) untuk Daily Content Narasi Newsroom

• Melakukan transkrip wawancara

Pekan 4

(24-29 Agustus 2020)

Brainstorming konten

• Melakukan riset topik harian

Membuat reportase (skrip & footage) Kim Jong Un sekarat

(6)

28

Pekan 5

(31 Agustus-5 September 2020)

• Melakukan riset topik harian

• Memantau akun-akun viral regional

• Riset topik regional viral terbaru

• Membuat skrip reportase video viral antrean panjang daftar cerai di PA Bandung dengan insight

peningkatan angka perceraian selama masa pandemi

• Menulis 5 artikel (isu nasional dan internasional) untuk Daily Content Narasi Newsroom

• Riset aset visual materi lawas (foto/video/potongan film) untuk explainer video asal usul & pasang surut ospek mahasiswa di Indonesia

Riset konten grafis prestasi single terbaru BTS &

Blackpink

Riset list kampus di Indonesia yang melakukan ospek

online

Pekan 6

(7-12 September 2020)

Riset tema berita harian (daily content)

Menulis artikel berita harian (daily content)

Riset testimoni ospek online dan narasumber potensial

Transkrip pre-interview Pandu Riono

Transkrip pre-interview Arif LaporCovid19

• Riset visual konser Live Aid tahun 1985, konser musik, peragaan busana, dan orang nonton film/musik via streaming

Pekan 7

(14-19

September 2020)

Melakukan voice over untuk program Buka Mata

Transkrip pre-interview Junaedi, PJLP TPU Pondok Rangon

Transkrip pre-interview Syam, Pemulasara Jenazah DKI

Transkrip wawancara Pandu Riono di Tagar

TV

• Transkrip cerita Galih Wicaksono, Pasien Wisma Atlet dari IG @galihwicaksono

Transkrip pre-interview Galih Wicaksono, Pasien Wisma Atlet

Riset isu/topik pop culture/sosial dan sejenisnya

• Latihan bercerita dengan data: Analisis Data Kasus Positif Corona di Aceh dengan Penampungan Imigran Rohingya

Pekan 8

(21-26

September 2020)

• Riset isu perempuan berpenghasilan dan risiko perempuan tidak bekerja

• Menghadiri dan merangkum topik bahasan dalam

press conference Tunda Pilkada 2020

• Transkrip wawancara M. Qodari di Helmy Yahya

Youtube

(7)

Monitoring & tracking capaian kerja Luhut

• Profiling Paslon Tunggal Pilkada 2020

Pekan 9

(28 September- 3 Oktober 2020)

Meeting tim Mata Najwa

Transkrip pre-interview Rahayu Saraswati mengenai Politik Dinasti di Tangerang Selatan

Riset tracking paslon Pilkada meninggal

Transkrip wawancara Buka Mata bersama Ihsan, keluarga korban dan korban covid-19

Pekan 10

(5-10 Oktober 2020)

• Riset kontroversi RUU Cipta Kerja

• Rekap pernyataan Haris Azhar mengenai Omnibus Law di media dan media sosial

Meeting tim Mata Najwa

Pekan 11

(12-17 Oktober 2020)

Transkrip pre-interview Asfinawati

Meeting tim Mata Najwa

• Melakukan riset isu/topik harian

Pekan 12

(19-24 Oktober 2020)

• Melakukan riset harian

Transkrip interview Buka Data bersama Evelyn Afnilia, Penulis skenario film/FTV/digital series

Pekan 13

(26-31 Oktober 2020)

Meeting tim Mata Najwa

• Melakukan riset isu/topik harian

• Melakukan transkrip

Pekan 14

(2-7 November 2020)

Transkrip pre-interview Wachid, LBH Surabaya

Transkrip pre-interview Ruskam, mahasiswa IAIN Ternate, korban represi aparat saat demo

Pekan 15

(9-14 November 2020)

Transkrip pre-interview Soesilo Ariwibowo, Kuasa Hukum Djoko Tjandra

Transkrip pre-interview Dion Pongkor, Kuasa Hukum Tommy Sumardi

Pekan 16

(16-21

November 2020)

Transkrip pre-interview Ninik Rahayu, Anggota Ombudsman RI

Transkrip pre-interview Dany Amrul Ichdan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP)

• Riset pemberitaan Danny KSP terkait Rizieq Shihab selama seminggu terakhir

(8)

Selama melakukan praktik kerja magang, penulis telah terlibat dalam berbagai konten yang tayang di Narasi.tv. Keterlibatan penulis dimulai dari riset, transkrip, brainstorming, penyuntingan video, hingga penulisan artikel. Daftar keterlibatan penulis selengkapnya akan dicantumkan di bagian lampiran.

Sesuai dengan divisi tempat penulis bernaung, penulis lebih banyak melakukan kerja riset. Kerja riset yang paling sering ditugaskan kepada penulis adalah riset data, seperti monitoring & tracking, dan transkrip

pre-interview. Penugasan riset data biasanya diberikan kepada penulis dengan

arahan tertentu, seperti briefing informasi latar belakang, data-data yang diperlukan, sumber data yang kredibel, dsb.

Di samping itu, di divisi Research & Daily Content, penulis juga melakukan transkrip pre-interview. Pre-interview adalah sesi wawancara dengan calon narasumber ataupun informan yang dilakukan oleh tim riset, khususnya tim riset program Mata Najwa untuk persiapan tayang.

Pre-interview dilakukan untuk memperkaya informasi latar belakang,

menyusun pertanyaan, memprediksi tanggapan narasumber, verifikasi informasi ke pihak oposisi, dan menilai narasumber potensial yang cukup vokal untuk dihadirkan di Mata Najwa. Biasanya, setelah researcher melakukan pre-interview, researcher akan meminta penulis ataupun pemagang lainnya untuk melakukan transkrip. Transkrip tersebut harus diselesaikan dalam waktu maksimal 4 x durasi pre-interview, tetapi apabila mendesak, tenggat waktu menyelesaikan transkrip sangat mungkin untuk dipersingkat. Hasil salinan tersebut berikutnya akan diserahkan kepada Produser dan Host Mata Najwa, Najwa Shihab sebagai bahan informasi latar belakang terkait isu yang diangkat pada pekan tersebut.

Di samping itu, penulis juga pernah diminta untuk melakukan riset untuk Daily Content dengan mengumpulkan data dan membuat skrip reportase. Namun, hasil riset tersebut tidak digunakan atau dapat dikatakan tidak tayang. Menurut pernyataan eks-produser Daily Content Jay Akbar dan Coordinator of Research Frendy Kurniawan, alasan tidak digunakannya hasil riset penulis bermacam- macam. Pertama, riset yang

(9)

penulis lakukan belum mendalam sehingga pemberitaan kurang kuat dari sisi isu dan pembahasan. Kedua, skrip yang penulis serahkan membutuhkan cukup banyak perbaikan, sedangkan terdapat keterbatasan waktu dan tenaga untuk proses penyuntingan. Ketiga, isu tersebut tidak memiliki nilai kebaruan karena telah banyak dibahas media lain sehingga tidak lagi relevan bila tetap ditayangkan di Narasi.tv. Keempat, isu yang penulis eksekusi belum cukup menggambarkan konteks yang diinginkan redaksi. Kelima, isu yang memiliki urgensi atau nilai berita lebih tinggi akan diprioritaskan untuk tayang dibandingkan isu lainnya.

3.3 Uraian Pelaksanaan Kerja Magang

Menjalani magang sebagai Research & Daily Content di Narasi.tv membuat penulis merasakan dan menjalankan langsung proses kerja jurnalistik secara profesional. Berikutnya, penulis akan membagi uraian pelaksanaan magang dalam dua bagian besar. Pembagian ini mengacu pada divisi penulis ditempatkan sebelum restrukturisasi (Daily Content) dan setelah restrukturisasi (Research & Daily Content). Meski penamaan kedua divisi tersebut saling beririsan, penulis menjalankan kerja jurnalistik yang cukup berbeda.

3.3.1 Daily Content

Di divisi Daily Content, penulis terlibat untuk menghasilkan konten- konten harian yang akan tayang di Instagram @NarasiNewsroom, Youtube Narasi Newsroom, dan Website

Narasi. Setiap pemberitaan mengenai publik, mulai dari gagasan,

pengembangan, hingga naskah akhir merupakan hasil dari berbagai tingkatan keputusan (Ishwara, 2011, p. 118). Ronald Buel (dalam Ishwara, 2011, p. 119) mengungkapkan lima lapisan keputusan dalam jurnalisme, yaitu sebagai berikut.

1. Penugasan (data assignment), yaitu tahapan yang menentukan isu yang layak diliput, beserta alasannya.

(10)

2. Pengumpulan (data collecting), yaitu tahapan yang mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam laporan jurnalistik.

3. Evaluasi (data evaluation), yaitu tahapan yang menentukan informasi apa saja yang penting untuk dimasukkan ke dalam berita.

4. Penulisan (data writing), yaitu tahapan yang menentukan tata bahasa dan pemilihan kata yang digunakan dalam laporan.

5. Penyuntingan (data editing), yaitu tahapan yang menentukan berita mana yang perlu diberikan judul besar, tulisan mana yang perlu dipotong, dan cerita mana yang perlu diubah.

Kelima lapisan keputusan dalam jurnalisme menurut Ronald Buel di atas kemudian penulis sesuaikan dengan praktik kerja magang di divisi Daily Content Narasi.tv. Penulis merangkum setiap tahapannya dalam lima subbab berikut ini.

3.3.1.1 Tahap Penugasan

Penulis menjabarkan alur koordinasi yang setiap hari dilakukan melalui tahapan-tahapan penugasan. Penulis akan mengambil salah satu contoh alur koordinasi yang dilakukan, yakni sebagai penulis berita Daily Content. Berita Daily Content ini terbit di Instagram @NarasiNewsroom dalam format multiple post atau banyak

unggahan. Takarirnya berisi narasi utuh yang mengandung beberapa berita. Berikut adalah gambaran penugasan dalam penulisan berita untuk dibahas dalam tahap penugasan ini.

1. Jay memberi penugasan penulisan berita Daily

Content beserta instruksi lainnya kepada penulis

melalui telepon suara Whatsapp pada 11 Agustus 2020. Ia menginstruksikan melalui telepon suara,

(11)

“Stef, hari ini kamu tolong cari 5 berita non corona ya… Tiga berita nasional dan dua berita internasional. Isunya bebas, boleh apa saja, asal non corona. Kirim via google docs. Kamu siapkan judulnya, fotonya, dan

deskripsi masing-masing berita dua

paragraf. Untuk fotonya, satu berita satu foto ya, boleh ambil dari Antara atau Reuters. Kamu bikin kayak gitu aja, nanti ada tim grafis yang kerjain.”

Kemudian, ia mengirimkan contoh penulisan berita

Daily Content yang sebelumnya telah terbit di Instagram @NarasiNewsroom.

Gambar 3.1 Penugasan oleh Produser Daily Content

(12)

Meski Jay tidak memberi penjelasan mengapa berita yang akan diterbitkan adalah berita non corona, penulis menganalisis agenda berita yang telah diterbitkan sebelumnya di Instagram @NarasiNewsroom dan menemukan bahwa setiap

harinya wajib minimal ada satu pemberitaan terkait

covid-19—sekarang menjadi rubrik tersendiri bertajuk “Covid-19 Update”. Di samping itu, media-media lain juga tentunya akan terus mengangkat berita seputar covid-19. Penulis menilai, permintaan 5 berita non corona ini selain bertujuan untuk memberi variasi pemberitaan, terdapat pula informasi non corona yang penting untuk diangkat ke publik.

2. Penulis membaca sepintas berita-berita dari Antaranews.com dan Reuters.com di hari itu. Dengan mempertimbangkan nilai-nilai berita:

significance, timeliness, proximity, impact, dan

viral, penulis mengajukan 5 topik sebagai berikut.

“Berita Noncorona Hari Ini:

1. Rupiah berpotensi tertekan seiring indikasi pemulihan ekonomi AS

2. MPR harap pidato Presiden di Sidang Tahunan sampaikan hal menenangkan

3. Logo HUT ke-75 RI memuat lambang salib?

4. Infanteri Malaysia kembali tangkap WNI pendatang ilegal

5. Cegah perdagangan ilegal, Singapura

hancurkan 9 ton gading gajah.

(13)

Pertama, penulis menilai berita usulan 1 tersebut mengandung nilai berita proximity, significance, dan

impact. Berita potensi pelemahan rupiah memiliki

nilai kedekatan dengan Indonesia. Hal itu juga menyangkut kepentingan orang banyak sebab berdampak pada beberapa hal, seperti nilai tukar (kurs), perdagangan, dan saham.

Kedua, menurut penulis, berita usulan 2 mengandung nilai proximity, significance, dan

impact sebab dalam pidato Presiden yang dimaksud

adalah menyampaikan hal-hal yang sekiranya mampu memberi harapan kepada masyarakat terkait bagaimana mendongkrak perekonomian Indonesia di situasi covid sehingga jangan sampai resesi. Ketiga, berita usulan 3 tersebut mengandung nilai viral dan proximity. Isu logo HUT ke-75 RI memuat lambang salib ramai dan viral dibicarakan di media sosial, salah satunya di Twitter. Selain itu, berita tersebut memiliki nilai kedekatan dengan individu beragama yang terkait.

Keempat, berita usulan 4 mengandung nilai

proximity, significance, dan impact. Nilai kedekatan

berkaitan dengan WNI yang ditangkap. Selain itu, pemberitaan ini juga bernilai pengaruh sebab dapat berdampak pada persoalan keamanan, sosial budaya, dan ekonomi

Kelima, berita usulan 5 mengandung nilai

significance dan impact. Tindakan yang dilakukan

Singapura untuk mencegah perdagangan ilegal sekiranya dapat memberi pengaruh dan dampak yang baik bagi negara-negara lain untuk turut mengatasi isu perdagangan ilegal satwa liar.

(14)

3. Jay menolak usulan berita nomor 1, 2, dan 3 dengan alasan berita-berita tersebut merupakan berita potensi dan wacana umum. Penulis sempat menanyakan lebih detail maksud dari penggantian topik itu, tetapi sayangnya, Jay tidak dapat meluangkan waktu untuk menjelaskan kepada penulis karena ia masih memiliki banyak agenda rapat. Namun, berdasarkan alasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud berita potensi adalah berita-berita yang informasinya masih sebatas prediksi atau belum benar-benar terjadi. Sementara, wacana umum adalah komunikasi atau percakapan yang hanya berlangsung di kalangan orang banyak. Oleh karena itu, penulis menganalisis bahwa berita usulan 1 dan 2 ditolak karena alasan informasi yang disampaikan adalah berita potensi dan berita usulan 3 ditolak sebab merupakan wacana umum.

4. Kemudian, Jay mengirimkan tiga topik penggantinya sebagai berikut.

“- Kwon Mina eks AOA tulis permintaan maaf untuk penggemar,

- Festival Sneakers Kick Avenue Fair 2020 akan digelar secara daring,

- Twitter rilis pengaturan baru percakapan siapa bisa balas cuitan.

Itu ya. Berita 1, 2, 3 di-takeout ya, ganti sama yang saya kirim.”

Di sisi lain, penulis tidak mendapat penjelasan mengapa pada akhirnya topik tersebut yang

(15)

diangkat. Namun, penulis menilai berita pengganti 1 memiliki nilai kemanusiaan dan viral sebab berita tersebut membahas bagaimana Kwon Mina berjuang melawan depresi. Selain itu, Kwon Mina juga sempat viral, khususnya di kalangan KPopers karena unggahan di media sosialnya.

Untuk berita pengganti 2, penulis menilai berita tersebut bernilai berita informasi sebab isinya menginformasikan bahwa festival sneakers “Kick Avenue” akan diselenggarakan secara daring. Terakhir, untuk berita pengganti 3, penulis menilai berita tersebut mengandung nilai aktual dan kedekatan sebab Twitter merupakan media sosial yang umum digunakan, memiliki kedekatan dengan khalayak, dan baru saja merilis pengaturan baru. Setelah semua usulan topik sudah rampung, penulis melanjutkan ke tahap berikutnya.

3.3.1.2 Tahap Pengumpulan

Setelah diberi penugasan menulis 5 berita non

corona oleh Produser Daily Content, penulis kemudian

melanjutkan proses kerja ke tahap pengumpulan data. Di tahap ini, penulis hanya akan menjelaskan tahap pengumpulan data pada salah satu berita, yaitu Infanteri Malaysia kembali tangkap WNI pendatang ilegal. Berikut

(16)

adalah data-data yang penulis kumpulkan dan merujuk dari media

Antaranews.com sesuai arahan Produser.

Gambar 3.2 Berita Rujukan Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis (Antaranews.com) Dari berita di atas, penulis merangkum informasinya dalam bentuk poin sebagai berikut. Hal ini penulis lakukan agar saat menulis artikel, penulis lebih mudah melakukan parafrase sebab tidak lagi membaca langsung dari berita utuh Antaranews.com.

(17)

- WNI masuk ke Malaysia secara ilegal. - Ditangkap oleh Markas Besar Divisi

Infanteri ke-3 Malaysia.

- Kejadiannya terjadi pada Senin (10/8/2020). - Total WNI yang ditangkap berjumlah 18

orang: 13 pria & 5 wanita.

- Mereka dicegat sekitar 500 m dari Pantai Batu Layar.

- Pasukan Reaksi Cepat juga menyita uang tunai sekitar Rp13.800 dan 10 ponsel.

- Selanjutnya, mereka dibawa ke Markas Taktis Tanjung Sepang untuk ditangani sebagai tahanan dengan tetap sesuai standar covid.

- Sebelumnya, pada 29 Jul 2020, ada 42 WNI yang ditangkap karena datang secara ilegal di Perairan Punggaibagi.

3.3.1.3 Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi adalah tahap menentukan data informasi yang penting dimasukkan dalam pemberitaan (Ishwara, 2011, p. 119). Hal ini dilakukan agar jurnalis menghasilkan pemberitaan yang fokus dengan data informasi pendukung yang tepat. Berikutnya, penulis akan melanjutkan penjelasan tahap evaluasi informasi untuk berita Infanteri Malaysia kembali tangkap WNI pendatang ilegal.

Karena berita ini akan terbit di Instagram bersama empat berita lainnya, penulis perlu mempertimbangkan jumlah karakter dalam takarir. Maka dari itu, informasi yang penulis masukan adalah informasi inti dari angle yang akan dibahas dan mengesampingkan informasi penjelas atau

(18)

tambahan. Setidaknya, penulis berusaha memasukkan unsur 5W 1H. Maka, pada tahap evaluasi, berikut adalah data informasi yang penulis prioritaskan dalam berita yang akan ditulis.

- WNI masuk ke Malaysia secara ilegal.

Informasi inti (What, Where, Who).

- Ditangkap oleh Markas Besar Divisi Infanteri ke-3 Malaysia. → (Who, How).

- Kejadiannya terjadi pada Senin

(10/8/2020). → (When).

- Total WNI yang ditangkap berjumlah 18 orang, mereka berusaha mendarat di Pantai Batu Layar di Bandar Penawar, Johor

(Why, How).

- Pasukan Reaksi Cepat juga menyita uang tunai sekitar Rp13.800 dan 10 ponsel.

(How).

- Selanjutnya, mereka dibawa ke Markas Taktis Tanjung Sepang untuk ditangani sebagai tahanan dengan tetap sesuai standar covid. → (How).

3.3.1.4 Tahap Penulisan

Robert Gunning (dalam Ishwara, 2011, p. 136)

menjabarkan sepuluh prinsip menulis, yaitu sebagai berikut. 1. Usahakan kalimat rata-rata pendek.

2. Pilih kata-kata yang sederhana. 3. Pilih kata-kata yang lazim.

4. Hindari kata-kata yang tidak perlu. 5. Lebih menggunakan kata kerja aktif.

6. Menulislah sebagaimana Anda berbicara, hindari bahasa formal yang kaku.

(19)

7. Gunakan istilah yang dapat digambarkan oleh pembaca.

8. Hubungkan dengan pengalaman pembaca Anda. 9. Gunakan variasi.

10. Menulis untuk menyatakan, bukan memengaruhi. Sepuluh prinsip di atas selaras dengan yang diterapkan dalam tulisan-tulisan penulis di Narasi.tv. Akan tetapi, penulis juga sesuaikan kembali dengan arahan dari Produser lapangan. Selain itu, penulis selalu melakukan enam petunjuk meringankan beban proses penulisan agar dapat memperkirakan kerampungan tulisan. Enam petunjuk untuk meringankan beban proses penulisan (Ishwara, 2011, p. 125), yaitu sebagai berikut

1. Mengingat fokus atau gagasan utama pemberitaan. 2. Menulis banyak lead.

3. Memperbaiki kemudian, jangan melambat. 4. Menggunakan teknik tanya jawab.

5. Membaca keras-keras. 6. Memeriksa akurasi.

Dengan data-data yang sudah dikumpulkan dan dievaluasi, penulis pun melanjutkan ke tahap penulisan. Pesan utama dalam penulisan jurnalistik adalah Keep It

Simple (Cole, 2008, para. 5). Ditambah dengan instruksi

Produser untuk menulis hanya dua paragraf per satu berita, penulis berusaha memadatkan informasi inti.

Untuk menulis judul dan isi berita, penulis menerapkan prinsip penulisan judul menggunakan kalimat aktif, bukan pasif. Sebagaimana ahli mengungkapkan, penulisan berita lebih baik menggunakan kalimat aktif karena kalimat menjadi lebih cepat, terfokus, dan langsung terarah. Penggunaan kalimat aktif juga membantu mengefektifkan kalimat karena menggunakan kata yang lebih sedikit (Cole, 2008, para. 10).

(20)

Berikut adalah hasil tulisan penulis dengan berpegang pada prinsip penulisan berita dan arahan dari Produser.

Infanteri Malaysia Tangkap WNI

Pendatang Ilegal Markas Besar Divisi

Infanteri ke-3 Malaysia, Angkatan

Bersenjata Malaysia (MAF) menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk

ke Malaysia secara ilegal. MAF

mengungkapkan, pada Senin (10/8/2020), pihaknya berhasil menangkap 18 imigran

gelap asal Indonesia yang berusaha

mendarat di kawasan Pantai Batu Layar di Bandar Penawar, Johor.

Pasukan Reaksi Cepat (QRF) mencegat kapal yang membawa para imigran gelap itu dan menyita sejumlah uang tunai sekitar RM3.964 atau sekitar Rp13.800 dan 10 ponsel. Selanjutnya, mereka dibawa ke Markas Taktis Tanjung Sepang untuk ditahan dan ditangani lebih lanjut sesuai dengan prosedur operasi standar COVID-19.

Penulis memparafrasekan judul berita yang penulis baca dari Antaranews.com “Infanteri Malaysia kembali tangkap WNI pendatang ilegal” menjadi “Infanteri Malaysia Tangkap WNI Pendatang Ilegal”. Dalam penulisan judul ini, penulis menghilangkan kata ‘kembali’ sebab penulis tidak akan memasukkan informasi latar belakang mengenai WNI yang pernah ditangkap sebelum peristiwa itu. Selain itu, penulis juga menggunakan kalimat aktif agar pembaca dapat langsung menangkap fokus

(21)

pemberitaan.

Untuk isi berita, penulis menerapkan prinsip menulis kalimat rata-rata pendek, penggunaan kata-kata sederhana dan lazim, lebih banyak menggunakan kata kerja aktif, dan penggunaan istilah yang dapat digambarkan oleh pembaca. Contohnya terdapat pada kalimat,

Markas Besar Divisi Infanteri ke-3

Malaysia, Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk ke Malaysia secara ilegal.

Kalimat tersebut pendek dan sudah mengandung SPOK yang jelas yaitu “MAF” sebagai Subjek, “menangkap” sebagai Predikat, “WNI” sebagai Objek, dan “yang masuk ke Malaysia secara ilegal” sebagai Keterangan sehingga kalimat tersebut dapat dikatakan sudah efektif dan efisien. Kemudian, penulis mencantumkan juga kepanjangan MAF yaitu Malaysian Armed Forces atau Angkatan Bersenjata Malaysia. Penulis memilih menulis kepanjangan MAF adalah Angkatan Bersenjata Malaysia sebab lebih lazim, sederhana, dan mudah dibayangkan pembaca dibandingkan penggunaan kepanjangan

Malaysian Armed Forces. Pada kalimat tersebut, penulis

juga sudah menerapkan penulisan menggunakan kata kerja aktif.

Penulis memposisikan diri sebagai pembaca ketika menulis berita. Yang penulis tekankan dalam penulisan berita ini adalah bagaimana penulis menceritakan suatu peristiwa secara beruntun. Oleh karena itu, penulis awali dengan unsur What, Who, When, Where, kemudian diikuti unsur Why dan How.

(22)

3.3.1.5 Tahap Penyuntingan

Untuk tahap penyuntingan, penulis mengirimkan hasil tulisan yang telah rampung kepada Jay untuk diberi revisi. Tulisan penulis dibagikan melalui dokumen Google

Docs agar ia lebih mudah melakukan penyuntingan dan

membagikannya lagi kepada tim distribusi konten. Dalam penugasan ini, berita “Infanteri Malaysia Tangkap WNI Pendatang Ilegal” disunting langsung oleh Jay tanpa pembahasan bersama dikarenakan keterbatasan waktu dan kesalahan minor. Maka, biasanya penulis hanya membandingkan dan menyimpulkan sendiri hasil tulisan sebelum dan sesudah disunting. Hal ini membantu penulis menemukan pembelajaran baru terkait gaya bahasa

Narasi.tv ataupun preferensi Produser.

Produser hanya menyunting tulisan penulis dengan semakin mempersingkat panjang tulisan menjadi satu paragraf pendek karena menurut penulis, kepentingan informasi pokok/inti sudah terpenuhi dalam paragraf pertama. Karena itu, Produser memangkas informasi tambahan agar tepat untuk bentuk berita yang dibaca sekilas melalui takarir Instagram. Selain itu, penulis juga menilai tulisan tersebut terlalu panjang mengingat keterbatasan jumlah karakter dalam takarir Instagram. Berikut adalah bagian tulisan yang telah disunting.

Infanteri Malaysia Tangkap WNI

Pendatang Ilegal Markas Besar Divisi

Infanteri ke-3 Malaysia, Angkatan

Bersenjata Malaysia (MAF) menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk

ke Malaysia secara ilegal. MAF

(23)

pihaknya berhasil menangkap 18 imigran gelap asal Indonesia yang berusaha mendarat di kawasan Pantai Batu Layar di Bandar Penawar, Johor.

Pasukan Reaksi Cepat (QRF) mencegat kapal yang membawa para imigran gelap itu dan menyita sejumlah uang tunai sekitar RM3.964 atau sekitar Rp13.800 dan 10 ponsel. Selanjutnya, mereka dibawa ke Markas Taktis Tanjung Sepang untuk ditahan dan ditangani lebih lanjut sesuai dengan prosedur operasi standar COVID-19.

*bagian yang dicoret merupakan suntingan Produser.

Setelah disunting, tulisan penulis akan diarahkan kepada tim grafis dan tim distribusi konten. Penulis tidak begitu mengetahui proses detail selanjutnya karena tidak lagi menyangkut ranah jurnalistik dan deskripsi pekerjaan yang penulis lakukan. Bila semua keperluan foto & desain, serta tulisan berita telah rampung, berikutnya akan dimuat di Instagram @NarasiNewsroom.

(24)

Gambar 3.3 Hasil Akhir Penulisan Berita yang Dimuat di

(25)

Sumber: Dokumentasi Penulis (Instagram @NarasiNewsroom)

3.3.2 Research & Daily Content

Jurnalis mengumpulkan informasi faktual berdasarkan kombinasi logika induktif dan daya tarik otoritas. Sikap keingintahuan dan skeptisme juga penting ditanamkan saat melakukan kerja jurnalistik. Parsigian (dalam Elliot, 2008, pp. 108-109) menjabarkan langkah-langkah ideal dalam melakukan riset jurnalistik yang mengacu pada penelitian ilmu sosial, sebagai

(26)

berikut.

1. Membuat pernyataan yang jelas tentang masalah tersebut. 2. Melakukan penelitian pendahuluan tentang masalah

tersebut.

3. Merancang strategi pengumpulan data. 4. Mengumpulkan data.

5. Kode data.

6. Menganalisis data. 7. Menarik kesimpulan. 8. Menulis laporan.

Penulis mengambil contoh uraian kerja magang di Research

& Daily Content untuk program Mata Najwa edisi “PSBB Rasa

Kompromi”. Alurnya dimulai dengan Produser menentukan list topik-topik yang akan diangkat dan data-data pendukung yang perlu diriset lebih lanjut. Kemudian, daftar usulan tersebut disampaikan dalam rapat reguler tim Mata Najwa yang diadakan pada Jumat, 11 September 2020, pukul 10.00 WIB. Namun, sayangnya, dalam edisi “PSBB Rasa Kompromi” ini, penulis dan pemagang lainnya tidak diikutsertakan dalam rapat reguler.

Penulis tidak dapat menjabarkan topik-topik usulan dan berbagai pertimbangan dalam rapat tersebut karena ketidakhadiran dalam rapat. Penulis menilai, edisi tersebut cukup sensitif sehingga hanya melibatkan internal. Singkatnya, topik mengenai PSBB yang kurang ketat akan menjadi agenda Mata Najwa pada Rabu, 16 September 2020. Setelah sepakat akan mengangkat topik tersebut, tim riset khusus program Mata Najwa, yakni Husein, Gita, dan Dewi mulai bergerak menghubungi narasumber, mencari data informasi pendukung, dan melakukan pre-interview dengan calon narasumber, di antaranya Anissa sebagai Karyawan MNC, Junaedi sebagai PJLP TPU Pondok Rangon, Syam selaku Pemulasara Jenazah DKI, dan lainnya. Pre-interview dilakukan tim riset untuk mendapatkan informasi awal, verifikasi data informasi, ataupun untuk melihat apakah informan tersebut cukup vokal untuk tampil

(27)

di Mata Najwa. Setelah itu, tim riset akan memberi penugasan riset dan transkrip kepada penulis dan pemagang lainnya.

Pemberian tugas dilakukan melalui grup Whatsapp “Mata

Najwa + Magang” ataupun langsung melalui japri kepada penulis.

Dalam edisi “PSBB Rasa Kompromi”, penulis ditugasi oleh Senior

Researcher, Husein Susilo untuk melakukan beberapa transkrip

demi keperluan data informasi pendukung Mata Najwa.

“Steffani, tolong transkrip ya.”

*mengirimkan rekaman suara pre-interview* *penulis menyelesaikan transkrip dan memberikan hasil salinannya kepada Husein*

“Lanjut transkrip lagi yah. Aku ada pre-int lagi nih.” *mengirimkan rekaman suara pre-interview (2)* “(Namanya) Syam (sebagai) Pemulasara Jenazah DKI. Bagian-bagian yang nggak terkait pre-int di-skip aja yah. Makasih.”

*penulis menyelesaikan transkrip dan memberikan hasil salinannya kepada Husein (2)*

“Https://www.youtube.com/watch?v=jaWwylMrz-8.Tolong transkrip ini yah, dari menit 13:45 sampai 23:00 an.”

*penulis telah menyelesaikan transkrip dan memberikan hasil salinannya kepada Husein (3)*

“Stefff… Tolong hold dulu yg transkrip. Aku minta tolong kamu ketik ulang IG Story orang ini https://www.instagram.com/galihwicaksono / yang cerita dia soal tertular covid. Thx.”

*penulis telah menyelesaikan transkrip dan memberikan hasil salinannya kepada Husein (4)* “Aku lagi pre-interview. Kalau udah nanti kamu transkrip lagi yah…

(28)

Steff tolong transkrip ini yak. Galih pasien wisma atlet.”

*penulis telah menyelesaikan transkrip dan memberikan hasil salinannya kepada Husein (5)* “Yah, beginilah. Jam segini (di hari tayang) nambah narsum dadakan. (Sudah) biasa sih, pernah kok jam 4 sore (di hari tayang)* ganti tema.”

*Mata Najwa tayang jam 8 malam.

Gambar 3.4 Penugasan Transkrip di Divisi Research & Daily

Content

(29)

Dalam edisi Mata Najwa ini, penulis cukup banyak melakukan transkrip dikarenakan jumlah narasumber dan

interview yang dilakukan tim riset cukup banyak. Transkrip pre-interview sudah dilakukan dari 15 September 2020 sampai di hari

tayang, 16 September 2020, pukul 17.00 WIB. Selain itu, pada edisi ini, ada pula hal-hal tak terduga yang terjadi, seperti penambahan narasumber mendadak. Salah satu narasumber tersebut adalah Galih Wicaksono, pasien covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet. Galih sempat viral di media sosial pada hari tayang Mata

Najwa, 16 September 2020 karena menceritakan pengalaman

dirinya terpapar virus covid-19 sampai akhirnya dibawa dan dikarantina di Wisma Atlet.

Dengan penambahan narasumber pada edisi tersebut, tim riset harus bekerja lebih cepat untuk mengejar waktu tayang. Maka dari itu, setelah Husein selaku Senior Researcher melakukan pre-interview, ia langsung mengirimkan hasil audionya kepada penulis untuk ditranskrip. Penulis harus dapat menyelesaikan hasil salinan secepatnya karena sangat mungkin akan ada penugasan-penugasan lain yang akan diberikan. Melihat alur kerja yang begitu cepat dan sigap, penulis memandang pentingnya ketangkasan dan ketekunan bagi tim riset dalam mengumpulkan data informasi. Penulis dan pemagang lainnya juga turut membantu dan menjalankan peran penting dalam proses pengumpulan data sehingga secara implisit, khususnya dalam kasus penugasan ini, penulis belajar bekerja di bawah tekanan dengan tenggat waktu yang sangat ketat karena harus menyusul penugasan berikutnya dan mengejar waktu tayang.

Dalam melakukan semua transkrip yang ditugaskan, kemampuan menulis juga dilatih. Penulis harus dapat menangkap maksud dari narasumber untuk ditranskrip (salin) dan selanjutnya diserahkan kepada produser dan pembawa acara. Selain itu, penulis

(30)

tidak semata-mata menyalin apa yang dikatakan oleh narasumber, tetapi mengubah diksi dan mengefektifkan kalimat agar lebih mudah dipahami. Salah satu contohnya, yaitu saat melakukan transkrip pre-interview Syam, pemulasara jenazah DKI Jakarta. Ia mengatakan,

“Dalam satu hari itu saya bisa angkut jenazah 60 orang. 60 itu kita bagi masukkan ke 1 mobil 4-6 jenazah. Jadi memang pertamanya itu saya terima laporan dari Rumah Sakit, terus dikirimkan peti, dan saya berangkat ke RS. Dari Rumah Sakit saya bawa ke pemakaman, habis itu kembali lagi ke Rumah Sakit dan bolak balik angkut jenazah.”

Menurut penulis, kata-kata tersebut masih sulit dipahami dan terlalu panjang (tidak efektif) sebab merupakan bahasa tutur. Agar salinan pre- interview yang penulis kerjakan ini dapat dipahami oleh produser dan pembawa acara, maka penulis mengubah diksi, mempersingkat, dan memperjelas maksud dari perkataan Syam dengan menunjukkan alur kerja dengan lebih jelas, sebagai berikut.

“Sehari saya bisa mengangkut 60 jenazah. Per 1 mobil berisi 4-5 jenazah. Alurnya, kami semua menerima laporan jenazah dari RS > dikirimkan peti > berangkat ke RS > bawa ke pemakaman > kembali ke RS > bawa ke pemakaman dst. bolak-balik.”

Setelah selesai mentranskrip, penulis juga membaca kembali hasil salinan secara keseluruhan untuk memastikan tulisan dapat dipahami dengan baik.

Contoh lain kerja riset yang penulis lakukan, yaitu

monitoring & tracking capaian kerja Luhut Panjaitan. Materi ini

digunakan sebagai bahan riset Mata Najwa edisi “Pilah-Pilih Urus Pandemi” yang tayang pada 18 November 2020. Dalam

(31)

pengerjaannya, Coordinator of Research, Frendy mengarahkan penulis untuk membagi tiga bagian pembahasan: Eksekusi 4 Langkah oleh Luhut Panjaitan dan Doni Monardo, Rekap Data Kasus Perhari sejak Luhut Ditugaskan, dan Tracking Kegiatan Luhut. Agenda yang hendak dibangun dalam riset ini adalah ingin membuktikan kinerja Luhut dalam penanganan covid-19, termasuk apa saja yang telah dilakukannya dan apakah terbukti dengan angka kenaikan atau penurunan kasus per hari di provinsi-provinsi yang ditangani.

Untuk pengumpulan data-data di atas, penulis melakukan riset secara daring dan mengambil informasi dari berbagai sumber kredibel. Sumber kredibel yang dijelaskan tim riset merujuk pada media-media ternama, baik dalam maupun luar negeri, laman resmi, dokumen resmi, media sosial resmi, dan lain-lain. Misalnya, untuk informasi eksekusi empat langkah yang dilakukan Luhut Panjaitan dalam menangani covid, penulis memperoleh informasi dari media lain, yaitu Tempo, Kompas.com, Antaranews, Kontan,

Republika, dan Katadata.

Sebagai contoh, dari dua sumber di bawah ini (lihat gambar 3.6), penulis memetakan hasil riset ke dalam dua bagian, yaitu “Langkah/Strategi” dan “Eksekusi”. “Langkah atau Strategi” adalah tujuan yang ingin dicapai Luhut, sedangkan “Eksekusi” merujuk pada upaya- upaya yang telah Luhut lakukan untuk mencapai strateginya. Kemudian, penulis diarahkan untuk mengelola hasil riset dalam bentuk tabel dan poin agar lebih mudah dibaca dan terfokus.

(32)

Gambar 3.5 Hasil Riset Eksekusi Strategi Luhut Panjaitan Tangani Covid

Sumber: Dokumentasi Penulis

Untuk data kasus covid-19, sesuai arahan Frendy, penulis harus mengumpulkan data kasus covid-19 sejak Luhut ditunjuk. Rekap data tersebut dikumpulkan per hari termasuk data kasus positif, kematian, dan sembuh di 9 provinsi tempat Luhut ditugaskan: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali. Oleh karena itu, dengan kebutuhan data demikian, penulis sepenuhnya merekap data kasus dari sumber Lapor Covid-19

(https://peta.laporcovid19.org/). Pemilihan sumber Lapor Covid-19 ini didasari oleh pertimbangan penulis dalam hal kelengkapan

data yang sesuai dengan permintaan riset dan tampilan visualisasi yang tidak rumit dan membingungkan agar penulis dapat membaca dan mengumpulkan data dengan baik. Berikut adalah contoh tampilan laman Lapor Covid-19 di provinsi Jawa Barat yang menampilkan angka kasus positif, meninggal, dan sembuh per harinya.

(33)

Gambar 3.6 Contoh Data Kasus Covid-19 Per Hari di Jawa Barat

Sumber: Lapor Covid-19

Kemudian, dari tampilan data di atas, penulis melihat data per hari yang letaknya di sebelah kanan bawah dan fokus pada angka kasus positif, kematian, dan sembuh. Setelah itu, penulis memasukkan data-data tersebut ke excel sebagai berikut.

(34)

Gambar 3.7 Hasil Riset Rekap Data Kasus Covid Per Hari Sejak Luhut Bertugas

(35)

Sementara untuk tracking kegiatan Luhut, cara pengumpulan data yang dilakukan sama seperti pengumpulan data “Strategi” dan “Eksekusi” yang dilakukan Luhut Panjaitan. Penulis mengambil data informasi dari berbagai sumber media lain dan juga media pemerintah https://maritim.go.id/, kemudian diolah dengan menyajikan data per poin, beserta penjelasan detailnya agar memudahkan pembaca untuk langsung menemukan inti informasi. Salah satu poinnya, penulis peroleh informasi dari laman

maritim.go.id dengan informasi lengkap sebagai berikut.

Presiden Perintahkan Menko Luhut Kawal Ketat Penanganan Pandemi di 9 Provinsi Utama

Marves—Jakarta, Presiden Joko Widodo

memerintahkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dan Kepala Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) Doni Monardo bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk fokus menangani Kasus Covid19 di sembilan Provinsi pada Hari Senin (14-9- 2020). Kesembilan provinsi yang memiliki kontribusi terbesar terhadap total nasional tersebut adalah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalsel, Sulsel, Bali, Sumut dan ditambah Papua.

Menko Marves yang juga Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional segera mengundang kepala daerah serta pimpinan TNI/Polri di kesembilan provinsi tersebut untuk melakukan rapat koordinasi secara virtual. “Presiden perintahkan dalam waktu dua minggu kita harus bisa mencapai tiga sasaran yaitu penurunan penambahan kasus harian, peningkatan recovery rate dan penurunan mortality

(36)

rate,” tegas Menko Luhut. Hadir pula dalam rapat koordinasi tersebut antara lain Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menkopolhukam Mahfud

MD., Menko PMK Muhadjir Effendi, Menko

Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Kepala BNPB Doni Monardo. Sementara itu, kepalq daerah yang hadir dalam pertemuan virtual tersebut yakni Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Mengenai perintah presiden untuk berkonsetrasi lebih dahulu kesembilan provinsi tersebut adalah karena kedelapan provinsi itu berkontribusi terhadap 75% dari total kasus atau 68% dari total kasus yang masih aktif. Diluar 8 provinsi tersebut ditambahkan juga Provinsi Papua.

Lebih jauh, Menko Luhut menyebutkan bahwa untuk mencapai tiga sasaran penanganan penularan Covid 19 di kesembilan provinsi utama itu pihaknya telah menyusun tiga strategi.

“Operasi yustisi untuk penegakan disiplin protokol Kesehatan, peningkatan manajemen perawatan pasien Covid19 untuk menurunkan mortality rate dan meningkatkan recovery rate serta penanganan secara spesifik kluster-kluster Covid19 di setiap provinsi,”jelas dia.

“Kita harus melakukan operasi yustisi untuk

menegakkan pelaksanaan protokol kesehatan

(37)

maka mau PSBB sampai 10 kali juga kondisi tidak akan segera membaik,”tegasnya kepada para kepada para Kepala Daerah serta pimpinan TNI/Polri di kesembilan provinsi utama yang mengikuti konferensi virtual.

Dalam kesempatan yang sama, kepada para kepala

daerah, Menkopolhukam Mahfud MD

mengingatkan perlunya perubahan Peraturan Gubernur (Pergub), Peraturan Bupati (Perbub) atau Peraturan Walikota (Perwali) menjadi Peraturan Daerah (Perda) agar polisi dapat menerapkan aturan pidana pada operasi yustisi. “Operasi yustisi itu kaitannya dengan penegakan hukum pidana, sementara menurut Undang-Undang (UU) Pergub atau Perbub atau Perwali tidak boleh memuat sanksi Pidana,”jelas dia.

Diapun menyarankan agar para kepala daerah segera memproses perubahan Pergub, Perbub atau Perwali tersebut menjadi Perda ke DPRD. Sementara itu, lanjut Menkopolhukam Mahfud MD, saat ini diseluruh Indonesia hanya 2 Pergub yang telah menjadi Perda. “Tetapi seumpama polisi mau melakukan hukuman pidana itu diluar Pergub masih memungkinkan, misalnya pakai UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular,” saran dia.

Dengan memakai UU tersebut, imbuh

Menkopolhukam, polisi dapat menuntut pelanggar dengan ancaman hukuman pidana penjara selama-lamanya 1 (satu) tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000.

(38)

Sebagai informasi, per hari ini operasi yustisi telah diterapkan secara serentak di kesembilan provinsi. Namun demikian, ada beberapa provinsi yang sebelumnya juga telah menerapkan operasi yustisi untuk menindak tegas pelanggar protokol Covid 19 sebelum keluar perintah Presiden Joko Widodo hari ini. Provinsi tersebut antara lain Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

Terakhir, Menko Marves Luhut menegaskan dalam dua hari mendatang rapat-rapat teknis dengan semua provinsi akan digelar secara intensif. “Saya minta masing-masing provinsi untuk menajamkan strateginya, harus jelas pembagian tugasnya siapa berbuat apa dan kita deploy semua sumber daya yang kita miliki,” tegas Menko dengan mimik serius. Terpenting, semua pihak terkait harus bekerja sama baik pemerintah pusat maupun daerah. (**)

Bagian teks dalam kotak merah adalah bagian yang penulis ambil untuk dimasukkan dalam data riset tracking kegiatan Luhut. Penulis ringkas dengan mengambil poin inti, sebagai berikut.

Operasi yustisi diterapkan secara serentak di kesembilan provinsi.

Per 14/9/2020, operasi yustisi telah diterapkan secara serentak di sembilan provinsi. Namun demikian, ada beberapa provinsi yang sebelumnya juga telah menerapkan operasi yustisi untuk menindak tegas pelanggar protokol Covid 19 sebelum keluar perintah Presiden Joko Widodo hari ini. Provinsi tersebut antara lain Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

(39)

Gambar 3.8 Hasil Riset Tracking Kegiatan Luhut Panjaitan

Sumber: Dokumentasi Penulis

Setelah semua data terkumpul, hasil riset akan diteruskan ke penanggung jawab atau periset yang memberi penugasan. Dalam kasus ini, yang memberi penugasan adalah Coordinator of

Research Frendy Kurniawan. Tahapan berikutnya, yaitu kode data,

analisis data, penarikan kesimpulan, dan penulisan laporan dilakukan oleh tim internal Narasi.tv dan sayangnya, penulis tidak terlibat sama sekali dalam proses tersebut.

3.4 Kendala dan Solusi

Selama melakukan praktik kerja magang di Narasi.tv, penulis mengalami berbagai kendala. Akan tetapi, penulis juga mampu menemukan solusi untuk mengatasi hal tersebut.

1. Proses restrukturisasi perusahaan yang mendadak dan tidak diinformasikan sebelumnya (sebagaimana dijelaskan pada hal. 23) membuat penulis bingung karena tidak mendapat penugasan dalam beberapa waktu dan koordinasi dengan divisi tempat penulis magang menjadi terhambat. Oleh karena itu, penulis harus proaktif bertanya dan menyampaikan sambatan kepada pihak Human

Resources agar kendala yang penulis hadapi dapat ditindaklanjuti

(40)

2. Penulis kurang dilibatkan dalam penentuan agenda tugas yang dilakukan di dalam rapat redaksi (sebagaimana dijelaskan pada hal. 45). Oleh karena itu, penulis harus bertanya secara rinci saat

di-briefing terkait penentuan angle, alur cerita, dan sebagainya

sebelum melanjutkan ke tahap eksekusi.

3. Penulis kurang dilibatkan dalam revisi penulisan artikel (sebagaimana dijelaskan pada hal. 41) karena keterbatasan waktu dan produser seringkali tidak memiliki waktu senggang untuk menyampaikan pertimbangan revisi yang ia sunting kepada penulis. Oleh karena itu, penulis biasanya mengamati hasil tulisan sebelum dan sesudah disunting, lalu mencari referensi penulisan artikel yang sebelumnya telah terbit di Narasi Newsroom. Sehingga pada penugasan berikutnya, penulis menerapkan gaya penulisan artikel yang telah diamati.

Gambar

Tabel 3.1 Rincian Tugas yang Dilakukan Per Pekan
Gambar 3.1 Penugasan oleh Produser Daily Content
Gambar 3.2 Berita Rujukan Penulis
Gambar 3.3 Hasil Akhir Penulisan Berita yang Dimuat di  Instagram @NarasiNewsroom
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan praktik magang sebagai editor video, penulis bertugas memproduksi konten digital yaitu video berita reguler berdurasi satu menit, video soft news

Output dari penulisan konten yang lainnya adalah video. Adanya pekerja magang, membantu Irsan, sebagai videographer dalam mempersiapkan ide dan konten-konten baru

Jika dilihat ada request yang bertulisan “On Request” maka penulis akan segera menghubungi Sinta via Whatsapp yang biasanya list-list produk yang dibutuhkan

Saat ini, Lionel Messi menanggung beban kritik yang luar biasa mengingat kontraknya bersama Barcelona kian berakhir. Blaugrana sedang berada dalam kondisi keuangan

Moeda Project sebelumnya sudah memiliki identitas, hanya saja belum memiki gaya visual untuk masuk ke ranah penjualan di Instagram mulai dari Instagram Post sampai Instagram

1. Melakukan riset atau brainstorming terlebih dahulu untuk mengetahui video konten behind the scene ulang tahun yang sesuai dengan konsep Restoran Seafood Pondok

• References, berisi referensi transaksi pengeluaran yang terdiri dari penjelasan transaksi, bulan dan tahun transaksi, dan urutan transaksi. • Date, berisi penjelasan

Selanjutnya penulis mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam aktivitas picking, penulis diminta untuk mengambil barang dari lokasi penyimpanan sesuai dengan sales order yang