• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 45 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

2.1.5 Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.

Pencapaian indikator kinerja kasus illegal fishing yang mendukung sasaran Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Illegal Fishing dicapai dengan adanya beberapa faktor sumberdaya yang berperan penting diantaranya adanya dukungan pendanaan melalui anggaran baik APBD maupun APBN. Pada Tahun 2014 Dinas kelautan dan Perikanan telah menganggarkan dana sebesar 4.347.245.000,- melalui APBD dan sebesar Rp.

582.074.000 Melalui APBN. Untuk mendukung pelaksanaan pengawasan Dinas kelautan dan perikanan juga memiliki 1 unit kapal pengawasan dan dilakukan dengan melibatkan beberapa instansi terkait seperti Pol Air, PPNS juga koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan di Kab/Kota. Selain itu Provinsi Sumatera Barat mempunyai 23 orang PPNS, yang terdiri 14 orang di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dan 9 orang di Kab/Kota. Untuk pengawasan langsung di lapangan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota telah membentuk Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) yang berjumlah 95 kelompok. Pokmaswas ini bertugas untuk menjaga pelanggaran dan kegiatan-kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan disekitar tempat tinggal mereka.

2.1.6 Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran 1

Untuk mencapai sasaran 1, pada tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan 2 Program yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 . Tabel Program/ Kegiatan yang Mendukung Sasaran

Indikator Kinerja Program/Kegiatan yang mendukung

Target

capaian Realisasi (%) capaian

1. Kasus Illegal Fishing Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan 1. Pengawasan Sumberdaya

Pesisir dan Perikanan ( 3 kali di laut dan 1 kali di perairan umum)

2. Penyediaan Kapal Pengawas (1 unit)

3. Koordinasi Pokmaswas Tingkat Provinsi Sumatera Barat

4 kali operasi

1 unit

1 kali pertemuan,

4 unit billboard

4 kali operasi

-

1 kali pertemuan,

4 unit billboard

100

44

100

(2)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 46 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

4. Peningkatan Kapasitas SDM Masyarakat Nelayan

1 kali pertemuan

1 kali pertemuan

100

Program Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

1. Sosialisasi Melalui Publikasi Mitigasi Bencana

Komik 600 bh, poster

600 bh

Komik 600 bh, poster

600 bh

100

Sesuai dengan tabel di atas program yang mendukung sasaran 1 ( Berkurangnya kegiatan yang merusak Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta Illegal Fishing terdiri dari 2 program yaitu 1). Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan dengan jumlah dana sebesar Rp. 4.284.245.000,- , realisasi keuangan sebesar Rp. 438.587.950,- (10,24%) dan realisasi fisik sebesar 48,26%, rendahnya capaian realisasi fisik dan keuangan disebabkan kegiatan Penyediaan Kapal Pengawas tidak terlaksana karena rekanan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sampai batas waktu kontrak yang telah ditetapkan, sehingga dilakukan putus kontrak. Sedangkan kegiatan lainnya sesuai dengan target, fisik tercapai 100%. 2). Program Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana dengan kegiatan Sosialisasi Melalui Publikasi Mitigasi Bencana yang dukungan dana sebesar Rp. 63.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp.

62.418.000,- (99,06%) dan realisasi fisik sebesar 100%.

2.2 Sasaran 2 Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan umum

Sasaran 2 yang ditetapkan dalam Perubahan Rencana Strategis 2011 -2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat yaitu “Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan umum dengan indikator kinerja adalah :

1. Luas kawasan konservasi dan rehabilitasi 407.000 Ha

3. Persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik 4,32 (%)

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2010

tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil bahwa wilayah pesisir

dan pulau-pulau kecil memiliki keanekaragaman sumberdaya alam hayati dan non

hayati, serta jasa lingkungan yang berpotensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan

(3)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 47 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, masyarakat pesisir.

Tujuannya untuk melindungi, mengkonservasi, merehabilitasi, memanfaatkan dan memperkaya sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan, menciptakan keharmonisan dan sinergi antara pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil.

2.2.1 Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.6. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 2

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kategori 1.

2.

Luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (Ha) Persentase pulau-pulau

kecil yang terkelola dengan baik

407.000

4,32%

420.265,95

5,41%

103,26 %

125,23 %

Sangat baik

Sangat baik

Berdasarkan tabel diatas capaian indikator kinerja sasaran 2 ini yaitu:

a. Capaian Indikator Kinerja Luas Kawasan Konservasi dan Rehabilitasi

Indikator kinerja luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (Ha) dari taget 407.000 Ha terealisasi 420.265,95 Ha dengan tingkat capaian kinerja sebesar 103,26% (sangat baik),

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan pernah terlepas dari fungsi konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan.

Pengelolaan secara efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil

sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi biru akan mampu memberikan jaminan

dalam efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam, sebagai sumber yang efektif

menyokong pemanfaatan lain secara ramah lingkungan, serta dapat menumbuhkan

keuntungan ekonomi bagi masyarakat lokal. “Konservasi telah menjadi tuntutan dan

kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi

masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi

masa depan”.

(4)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 48 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Paradigma dan pengelolaan kawasan konservasi perairan di Indonesia menapaki era baru sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 45 tahun 2009, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, serta Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014. Poin pertama , dalam hal kewenangan pengelolaan kawasan konservasi, kini tidak lagi menjadi monopoli pemerintah pusat melainkan sebagian telah terdesentralisasi menjadi kewajiban pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut. Poin kedua , adalah pengelolaan kawasan konservasi dengan sistem ZONASI, Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan diatur dengan sistem ZONASI. Ada 4 (empat) pembagian zona yang dapat dikembangkan di dalam Kawasan Konservasi Perairan, yakni: zona inti, zona perikanan berkelanjutan, zona pemanfaatan dan zona lainnya. Pencapaian target indikator sasaran ini dilaksanakan dengan beberapa kegiatan.

Adapun data luasan kawasan konservasi s/d 2014 adalah 420.265,95 Ha dengan rincian:

No. Kawasan Konservasi Luas (Ha)

1. TWP Pieh 39.900 Ha

2. Mentawai 172.191 Ha

3. Pesisir Selatan 174.894,3 Ha

4. Padang 2.274,96 Ha

5. Pariaman 11.525,89 Ha

6. Padang Pariaman 684 Ha

7. Agam 12.000 Ha

8. Pasaman Barat 6.797 Ha

Jumlah 420.265,95 Ha

Dan rehabilitasi ekosistem sebanyak 54,6 Ha terdiri dari : 1) Rehabilitasi

mangrove dengan luas 37 Ha (Ampang Parak – Surantih Kab.Pesisir Selatan), 2)

Pohon pelindung pantai / cemara dengan luas 5,6 Ha (Sungai Limau Kab. Padang

Pariaman), 3) Transplantasi karang dengan luas 12.00 Ha (Pulau Kasiak, Pulau

Pagang dan Pulau Toran).

(5)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 49 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

a. Capaian Indikator Kinerja Persentase pulau – pulau kecil yang terkelola dengan baik (%)

Untuk indikator kinerja persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik jumlah pulau-pulau kecil yang terkelola peningkatan capaian tahun 2014 dari target 4,32% terealisasi sebesar 5,41 % dengan capaian kinerja sebesar 125,23%

(Sangat Baik). Tahun 2014 pulau-pulau kecil yang dikelola yaitu Pulau ujuang dan Pulau Tangah di Kab. Agam dan Pulau Koroniki di Kepulauan Mentawai. Dengan terealisasinya 5,41% atau 3 pulau terbuka peluang berinvestasi dan pengembangan pulau yang telah dipetakan potensinya.

2.2.2. Perbandingan antar Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja Tahun Sebelumnya

Capaian Indikator sasaran 2 ini jika dibandingkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 akan memperlihatkan hasil sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.7. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 2 Tahun 2011 -2014

No .

Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014

Target Realisasi Capaian

%

Target Realisasi Capaian

%

Target Realisasi Capaian

%

Target Realisasi Capaian

% 1. Luas kawasan

konservasi dan rehabilitasi (Ha)

- 405.961,79 - - 407.821,49 - - 407.880,59 - 407.000 420.265,95 103,26%

2. Persentase pulau- pulau kecil yang terkelola dengan baik (%)

- 1,08 - - 2,16 - - 3,24 - 4,32 5,41 125,23%

Gbr. Penanaman Pohon Pelindung Pantai (Cemara Laut)

Gbr. Penanaman Mangrove

(6)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 50 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Karena adanya perubahan indikator dari tahun lalu, maka dari tabel di atas tidak dapat dilihat capaian kinerja sasaran dan tidak dapat dibandingkan antara tahun 2014 dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan, karena indikator kinerja luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (ha) dan indikator kinerja persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 belum menjadi target kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, tetapi Dinas Kelautan dan Perikanan setiap tahunnya melakukan penghitungan data luas kawasan konservasi dan rehabilitasi serta data pulau-pulau kecil yang dikelola, Sehingga dari tabel diatas, dapat dilihat adanya peningkatan luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (ha) dan persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik. Dan pada tahun 2014 dari taget 407.000 Ha terealisasi 420.265,95 Ha dengan tingkat capaian kinerja sebesar 103,26% (sangat baik) untuk capaian indikator luas kawasan konservasi dan rehabilitasi, dan dari target 4,32%

terealisasi sebesar 5,41 % dengan capaian kinerja sebesar 125,23% (Sangat Baik) untuk indikator persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik.

2.2.3 Perbandingan Kinerja dengan Target Jangka Menengah

Jika realisasi indikator sasaran 2 tahun 2014 dibandingkan dengan target jangka menengah, dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja tahun 2014 dengan Target Jangka Menengah

No. Indikator Kinerja Realisasi 2014

Target 2015

Capaian

1.

2.

Luas kawasan konservasi dan rehabilitasi (Ha) Persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik

420.265,95

5,41%

409.000

5,41%

102,75%

100,00%

Dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi capaian kinerja luas kawasan

konservasi dan rehabilitasi sampai tahun 2014 sudah terealisasi sebesar 420.265,95 Ha

dengan capaian 102,75% jika dibandingkan dengan target jangka menengah sampai

(7)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 51 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

dengan Tahun 2015 yaitu sebesar 409.000 Ha. Sedangkan realisasi capaian kinerja persentase pulau-pulau kecil sudah terealisasi sebasar 5,41% dengan capaian sebesar 100% jika dibandingkan dengan target jangka menengah Dinas Kelautan dan Perikanan sampai dengan Tahun 2015 yaitu sebesar 5,41% sudah mencapai target.

Bila dikaitkan dengan rencana jangka menengah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 – 2015, maka capaian persentase jumlah pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik s/d 2014 telah tercapai 100%

yaitu sebanyak 10 buah pulau dengan rincian 1). Pulau Panjang, 2). Pulau Pagang, 3). Pulau Pasumpahan, 4). Pulau Bindalang, 5).Puau Babi, 6). Pulau Simakakang, 7). Pulau Nyang-nyang, 8). Pulau Koroniki, 9). Pulau ujuang dan 10). Pulau Tangah.

Jika dibandingkan dengan capaian luas kawasan konservasi dan rehabilitasi di Kalimantan Selatan sebesar (100%), maka capaian luas kawasan konservasi dan rehabilitasi Sumatera Barat tahun 2014 masih lebih tinggi ( sebesar 103,26%).

2.2.4. Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Keberhasilan pencapaian kinerja untuk Indikator sasaran 2, salah satunya adalah karena didukung oleh Kab/Kota untuk menetapkan atau mencadangkan kawasan konservasi. Kemudian Provinsi secara rutin melakukan pembinaan bagi kawasan konservasi yang telah dicadangkan, meningkatkan sosialisasi di kawasan konservasi pada masyarakat pesisir dan melakukan koordinasi dan melakukan pendataan yang lebih baik.

Untuk mencapai indikator kinerja diatas diupayakan dengan beberapa kegiatan yaitu dengan penanaman pohon pelindung pantai di Nagari Pilubang Kecamatan Sungai Limau Kab. Padang Pariaman sebanyak 1.600 batang bibit cemara laut. Dan juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat disekitar lokasi.

Dengan adanya penanaman pohon pelindung ini menjadikan pantai tidak gersang dan terlindung dari bahaya abrasi pantai. Dan bertambahnya kawasan pesisir yang rusak pulih kembali. Dari target 10 Ha telah teralisasi 5,6 Ha untuk tahun 2014. Akan tetapi untuk kegiatan penghijauan pantai dari target 50 Ha selama RPJM 2011 – 2015 secara keseluruhan telah melebihi dari target (60 Ha s/d 2014).

Juga dillakukan penanaman mangrove sebanyak 13.000 batang di Nagari

Ampiang Parak Kec. Sutera Kab. Pesisir Selatan. Dan juga dipasang baliho sebanyak

3 unit di Kota Padang, Kab. Pesisir Selatan dan Kab.Pasaman Barat dengan hasil

terkelolanya dan terehabilitasinya kawasan pantai dengan penanaman mangrove

(8)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 52 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

yang bermanfaat untuk melindungi pantai dari abrasi seta ekosistem mangrove yang rusak dapat dipulihkan kembali. Bila dikaitkan dengan target RPJM 2011 – 2015 untuk kegiatan rehabilitasi hutan mangrove 50 Ha dengan penumbuhan tahun 2014 sebanyak 13.000 batang telah terealisasi sebesar 47,5 Ha.

Untuk pencapaian target kinerja juga dilaksanakan transplantasi terumbu karang sebanyak 75 unit (Luasan 500 m2) di Pulau Pagang Nagari Sei. Pinang Kec.

Koto XI Tarusan Kab. Pesisir Selatan. Dan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan. Juga telah dipasang baliho sebanyak 6 unit yaitu 1 unit di Kota Padang, 1 unit Kab. Pesisir Selatan, 1 unit di Kab. Agam, 1 unit di Kab.

Padang Pariaman, 1 unit di Kab. Pasaman Barat dan 1 unit di Kota Pariaman. Hasil dengan terlaksana rehabilitasi terumbu karang, sehingga dapat memperbaiki ekosistem yang sudah mulai rusak dan bertambahnya luasan tutupan terumbu karang. Untuk rehabilitasi terumbu karang sebesar 15 Ha sampai 2014 telah terealisasi s/d 2014 sebesar 18,5 Ha atau lebih dari target RPJM.

Untuk pencapaian target kinerja diatas hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Restocking perairan umum yaitu telah ditebarnya 360.000 ekor bibit ikan mas dan nila di perairan umum lubuk larangan di 10 Kab/Kota.

b. Terbinanya kelompok pengelola kawasan konservasi lubuk larangan dan terkelolanya lingkungan perairan umum sehingga pelestarian ikan terutama ikan asli/endemin dapat terlaksana.

c. Pembuatan reservaat di perairan umum Danau Singkarak dan penyusunan draf Pergub yaitu tersedianya reservaat di Danau Singkarak di Kelompok Pokmaswas Saiyo Sakato Kab. Solok sebanyak 1 unit. Dan saat ini telah meningkatkan populasi ikan disekitar lokasi reservaat yang sebelumnya tidak ada, dan juga meningkatkan jumlah jenis-jenis ikan yang ada. Disamping itu dengan adanya reservaat mengurangi intensitas kegiatan illegal fishing karena lokasi ini dijaga oleh Pokmaswas Sakato. Tersedianya draf pergub sebanyak 2 draft pergub (adanya penggabungan 3 draft pergub menjadi 1 draft atas arahan biro hukum) Terdistribusikannya buku Perda sebanyak 100 eksp ke instansi terkait.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja

persentase pulau-pulau kecil yang terkelola dengan baik yaitu dengan

meningkatkan pendataan potensi pulau-pulau kecil yang ada di Sumatera Barat,

meningkatkan peluang pengembangan terhadap pulau kecil yang telah

(9)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 53 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

diidentifikasi potensinya dan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan serta meningkatkan koordinasi dengan Kab/Kota.

Untuk pencapaian target kinerja diatas, juga dilakukan dengan pengelolaan dan penataan pulau- pulau kecil seperti rehabilitasi terumbu karang di pulau-palau kecil yang telah ditetapkan sistem pengelolaannya melalui keputusan kepala Daerah Kabupaten/Kota seperti pendataan potensi pulau-pulau kecil yang ada di Sumatera Barat, meningkatkan pengembangan sarana dan prsarana yang dibutuhkan, melakukan rehabilitasi lingkungan serta meningkatkan koordinasi intensif dan terintegrasi dengan Kabupaten / Kota dan Instansi terkait.

2.2.5. Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.

Pencapaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil serta perairan umum dapat dicapai dengan adanya beberapa faktor sumberdaya yang berperan penting diantaranya adanya dukungan pendanaan melalui anggaran baik APBD maupun APBN. Pada Tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan telah menganggarkan dana sebesar Rp. 1.538.925.000,- melalui APBD dan sebesar Rp.

1.500.000.000 melalui APBN. Selain itu juga ada kelompok masyarakat yang ikut mengelola kawasan konservasi dan rehabilitasi di Kabupaten Kota

2.2.6. Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran 2

Untuk mencapai sasaran 2, pada tahun 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan 4 Program dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 3.9 Program / Kegiatan yang mendukung Sasaran

Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target

capaian Realisasi (%) capaian SASARAN II

Meningkatnya penataan dan pengelolaan sumberdaya kelautan, pesisir, pulau- pulau kecil dan perairan

1. Luas Kawasan Konservasi dan Rehabilitasi (Ha)

2. Jumlah pulau- pulau kecil yang terkelola dengan baik (pulau)

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber daya Alam

1. Pembuatan Reservaat di

Perairan Umum

DanauSingkarak dan Penyusunan Draf Pergub Program Pengelolaan dan

1 Reservat, 1 draft pergub

1 Reservat, 1 draft pergub

100

(10)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 54 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut

1. Penanaman Pohon Pelindung Pantai

2. Sosialisasi Pengelolaan dan Rehabilitasi Mangrove

3. Rehabilitasi Terumbu Karang

Program Pengelolaan Sumberdaya Perairan Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 1. Restocking Perairan

Umum

2. Pembinaan Kawasan Konservasi Lubuk Larangan

Program Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir 1. Koordinasi,Sinkronisasi

dan Fasilitasi

Pelaksanaan Program

dan Kegiatan

Pensejahteraan Ekonomi Nelayan

2. Peningkatan Kelembagaan Perempuan Pesisir

1.600 btg, Kab. Pd.

Pariaman, 2 unit Baliho

13.000 btg, 1 kali sosialisasi, 2 unit Baliho Penanaman

400m2 Terumbu

Karang

150.000 ekor ikan

mas, 210.000 ekor ikan Nila, 2 unit

Baliho Pertemuan pembinaan 1 kali, 3 unit Billboard

Pertemuan Tim teknis 3 kali, tim penyuluh 2 kali, dengan

kab/kota 5 kali

Pertemuan 3 kab/kota

1.600 btg, Kab. Pd.

Pariaman, 2 unit Baliho

13.000 btg, 1 kali sosialisasi, 2 unit Baliho Penanaman

400m2 Terumbu

Karang

150.000 ekor ikan

mas, 210.000 ekor ikan Nila, 2 unit

Baliho Pertemuan pembinaan 1 kali, 3 unit Billboard

Pertemuan Tim teknis 3 kali, tim penyuluh 2 kali, dengan

kab/kota 5 kali

Pertemuan 3 Kab/Kota

100

100

100

100

100

100

100

Gambar

Tabel 3.5 . Tabel Program/ Kegiatan yang Mendukung Sasaran
Tabel 3.6.     Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja  Sasaran 2
Tabel 3.8   Perbandingan  Realisasi  Kinerja  tahun  2014  dengan  Target  Jangka Menengah

Referensi

Dokumen terkait

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ahmad Yani Makassar menyalurkan kredit kepada nasabahnya dalam bentuk Kredit Usaha Kecil (KUK), penyaluran kredit ini dilakukan

Penyerapan Nitrogen dan Fosfor Rumput Laut di Teluk Gerupuk Berdasarkan laju penyerapan nutrien (N dan P), biomassa panen, dan luasan area bu- didaya, maka dapat dilakukan estimasi

Dari data yang ada dilanjutkan dengan perhitungan proporsi metode pengadaan barang, dimana sesuai prinsip pareto bertujuan untuk mengetahui metode mana yang mempunyai

Prosedur pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah identifikasi bahan dan bakteri, sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan, sterilisasi ruang, kontrol

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform

Perancangan Interior Hotel Resort Pantai Klayar mengusung gaya natural etnik dengan konsep etnik for the future diharpkan mampu menampilkan identitas Kabupaten

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA DENGAN METODE BERMAIN KARTU HURUF SISWA KELAS 1 MI AR-RAHMAN WIDODAREN TAHUN PELAJARAN

R hitung Status R hitung Status 1 Dapat digunakan oleh pasien yang mengalami kesulitan menggenggam 0,764 Valid 0,852 Valid 2 Mudah dipasangkan pada tangan pasien 0,61 Valid 0,594