• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN

DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X-1

SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajar Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

DEFITA RAHMAWATI A 310 070 216

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1 ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 2

KARANGANYAR

Defita Rahmawati A 310 070 216 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) meningkatkan keterampilan menulis

cerpen dengan media gambar berseri pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2

Karanganyar, dan (2) meningkatkan keaktifan siswa kelas X -1 SMA Negeri 2

Karanganyar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Objek yang akan ditulis siswa dalam menulis

cerpen adalah gambar berseri siklus I dan siklus II. Data yang digunakan berupa

tindakan kegiatan guru dan siswa saat berlangsungnya proses belajar mengajar

dengan menggunakan media gambar berseri sedangkan sumber datanya adalah

(1) Peristiwa (aktivias) peneliti dalam mengamati proses pembelajaran (2) Hasil

tuisan siswa dan (3) informan dalam penelitian. Teknik analisis data yang

digunakan adalah komparatif dan analisis kritis yaitu membandingkan antarsiklus

dan mengungkap kelemahan dan kelebihan siswa. Hasil penelitian adalah sebaga

iberikut: (1) mampu meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media

gambar berseri siklus I 63,58% ke siklus II 70,20% meningkat sebesar 36,6% (2)

mampu mengaktikan siswa dalam pembelajaran siklus I 53,40% kesiklus II

70,05% meningkat sebesar 16,65%.

(4)

2 A. Pendahuluan

Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dihadapi siswa

dalam proses pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran bahasa dan

sastra Indonesia. Melalui kegiatan menulis diharapkan siswa dapat

menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun

imajinatif. Oleh karena itu, sekolah tempat mengenyam pendidikan

diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang menulis dengan baik

melalui metode yang tepat sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat

tersalurkan.

Pembelajaran menulis sudah sejak lama dilaksanakan dengan

berbagai metode, tetapi sampai sekarang belum ada hasil yang optimal.

Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Sutama dkk (dalam Nurhayati

2000: 13) bahwa siswa belum dapat dikatakan mampu berbahasa Indonesia

secara baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, mulai sekolah dasar

sampai dengan sekolah menengah umum. Siswa masih bingung dan

mengalami kesulitan ketika harus menulis.Fenomena tersebut

memunculkan upaya sebagai bentuk solusi mengatasi permasalahan

tersebut.

Pembelajaran sastra sebagai salah satu pelajaran di sekolah

menengah atas juga memiliki keterkaitan dengan pembelajaran

menulis.Sebagai salah satu mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian

dari siswa.Sastra menjadi mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari

siswa.Seperti yang dikatakan Superhar (2006) bahwa pelajaran sastra,

dalam pandangan orang dewasa termasuk pihak sekolah ternyata bukanlah

pelajaran yang menarik untuk diberikan deengan sungguh-sungguh dan

serius kepada anak-anak di sekolah. Doktrin yang diberikan kepada siswa

adalah pelajaran eksak, ilmu pengetahuan alam dan sosial, serta bahasa

Inggris sebagai pelajaran yang sangat penting penguasaannya bagi masa

(5)

3 B. MetodePenelitian

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas dan bersamaan.

Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang

dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2007: 3).

Subjek penelitan ini adalah siswa SMA Negeri 2 Karanganyar

kelas X-1 yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan

20 siswa perempuan. Data dalam penelitian yang akan dilakukan adalah

hasil cerpen, catatan lapangan, rencana proses pembelajaran, foto serta

buku-buku penunjang lainnya. Data dalam penelitian ini adalah

1) Peristiwa (aktivitas) peneliti akan mengamati proses pembelajaran

siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar dalam meningkatkan

keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri;

2) Dokumen dalampenelitian ini adalah berupa hasil tulisan siswa saat

pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri;

3) Informan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah guru dan siswa

yang telibat langsung dalam pembelajaran;

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas

meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.Dalam penelitian ini,

validitas data yang digunakan adalah triangulasi metode dan

sumber.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah

teknik komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitiannya adalah

penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan siklus I

untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Kemudian dilakukan

(6)

4 C. HasilPenelitiandanPembahasan

1. Hasil Penelitian

a. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Cerpen dengan Media Gambar Berseri Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar

Keaktifan siswa dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri

Tabel 3 Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

No Aspek Siklus I Siklus II Peningkatan (%)

Sikap Positif Peningkatan

1 Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru

36,11 41,6 5,49%

2 Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab guru

36,11 52,77 16,66%

3 Siswa antusias dan serius dalam menulis cerpen

33,33 47,2 13,87%

4 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 8,3 2,7 -5,6%

5 Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas dari guru

22,22 44,44 22,22%

Sikap negatif Penurunan

1 Respon siswa terhadap pembelajaran kurang 30,5 16,66 13,84% 2 Siswa tidak bersemangat dan cenderung

malas-malasan dalam kegiatan pembelajaran

13,8 11,11 2,69%

3 Siswa sering melihat pekerjaan temannya 30,5 13,8 16,7% 4 Siswa banyak berbicara sendiri dan

bergurau dengan temannya.

36,11 22,22 13,89%

5 Siswa kurang bersemangat dalam menulis cerpen

38,88 5,5 33,38%

Berdasarkan tabel 4 dapat dideskripsikan hasil pengamatan kelas

pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Aspek positif,

meliputi perhatian siswa terhadap penjelasan guru meningkat sebesar

5,49% dari siklus I 36,11% ke siklus II 41,6%. Untuk aspek keaktifan

(7)

5 siklus I 36,11% ke siklus II 52,77%.

Untuk aspek keseriusan siswa dalam menulis cerpen meningkat

sebesar 13,87% dari siklus I 33,33% ke siklus II 47,2%. Aspek keaktif

siswa dalam diskusi kelompok minus 5,6% dari siklus I 8,3% ke siklus

II 36,5%. Pada aspek siswa dalam mengerjakan tugas dari guru

meningkat sebesar 22,2% dari siklus I 22,22% ke siklus II 44,44%.

Sedangkan aspek negatif yaitu respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran kurang menurun sebesar 13,84% dari siklus I 30,5% ke

siklus II 16,66%. Aspek negatif siswa yang tidak bersemangat dan

cenderung malas-malasan dalam kegiatan pembelajaran menurun

sebesar 2,68% dari siklus I 13,8 % ke siklus II 11,11%. Pada aspek

negatif yaitu siswa sering melihat hasil pekerjaan temannya menurun

sebesar 16,7% dari siklus I 30,5% ke siklus II 13,8%.

Pada aspek negatif yaitu siswa banyak berbicara sendiri dan

bergurau dengan teman menurun sebesar 13,89% dari siklus I 36,11% ke

siklus II 22,22%. Aspek negatif siswa kurang bersemangat dalam

menulis cerpen menurun sebesar 33,38% dari siklus I 38,88% ke siklus

II 5,5%. Berikut grafik peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran

(8)

6

Grafik 1 Peningkatan keaktifan siswa siklus I ke siklus II

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri telah

berhasil meningkatkan keaktifan siswa sebesar 16,65% dari siklus I

53,40% ke siklus II 70,05% dengan peningkatan tersebut sesuai

dengan indicator keberhasilan yaitu sebesar 70%.

b. Kemampuan Siswa dalam Menulis Cerpen dengan Media Gambar Berseri

Pembahasan ini berkaitan dengan peningkatan nilai

pada keterampilan menulis cerpen yang berhubungan dengan hasil

tesketerampilan menulis. Adapun aspek yang digunakan dalam

penilaian (1) judul ; (2) alur (plot); (3) tokoh dan peokohan;

(4)latar (setting); (5) teman ; dan (6) amanat. Peningkatan

keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri siswa 10%

20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

53,40%

70,05%

(9)

7

kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar tiap aspeknya dari siklus I

ke siklus II sebagai berikut.

Tabel. 4 Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen

dengan media gambar bereri siklus I ke siklus II

No Aspek Siklus I rata-rata Siklus II rata-rata Peningkatan (%) Siklus I -Siklus

II

1 Judul 3,5 4,5 8,3%

2 Alur 4,3 4,11 13,3%

3 Tokoh 4,13 4,19 10%

4 Latar 3,9 4 1,6%

5 Tema 3,9 4,16 11,6%

6 Amanat 3,4 3,8 6,6%

Jumlah 23,33 24,76 36,6%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan keterampilan

siswa menulis cerpen tiap aspek di tiap siklus.Peningkatan aspek-aspek

ditiap siklus dapat dilihat dari perolehan rata-rata siswa yang meningkat

dari siklus I ke siklus II.Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel di atas

adalah siswa sudah mengalami peningkatan di tiap aspek cerpen.Hal

ini terbukti dengan hasil tiap-tiap aspek dari perolehan rata-rata tiap

aspek cerpen.

Yakni judul pada siklus I rata 3,5 sedangkan siklus II

rata-rata mencapai 4,5 sehingga meningkat sebesar 8,3%, alur siklus I

rata-rta 4,3% dan siklus II rata-rata 4,11 meningkat sebesar 13,33%.

Tokoh siklus I rata-rata 4,13 dan siklus II rata-rata 4,19 meningkat

sebesar 10%, aspek latar siklus I rata-rata 3,9 dan siklus II rata-rata 4

meningkat sebesar 1,6%. Tema siklus I rata-rata 3,9% dan siklus II

rata-rata 4,16 meningkat 11,6%, sedangkan aspek amanat siklus I

(10)

8

Peningkatan kegiatan menulis cerpen dengan media gambar berseri

dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 36,6% atau kategori baik.

Pembahasan

Pemanfaatan media gambar berseri efektif dalam meningkatkan

keterampilan menulis cerpen karena lebih mudah untuk merangkai sebuah

cerita dengan bantuan gambar, peserta didik juga lebih mudah

mengembangkan cerita yang mereka tulis. Penelitian sebelumnya

mengenai peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar

berseri juga pernah diteliti oleh oleh Rahmawati (UMS: 2010) yang

berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan

Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al – Islam 3 Surakarta

Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan minat dan

motivasi dalam mengajukan pertanyaan pada siklus pertama 27%, siklus

kedua 34%. Minat dan motivasi dalam menjawab pertanyaan pada siklus

pertama 20%, siklus kedua 32%, sedangkan minat dan motivasi dalam

memberikan tanggapan dalam siklus pertama belum ada, siklus kedua

20%. Minat dan motivasi siswa dalam menyiapkan penulisan cerpen pada

siklus pertama 37%, siklus kedua 68%. Kemampuan menulis cerpen pada

siklus pertama 45%, siklus kedua 68%.

Mengenai keaktifan juga diteliti oleh Rahmawati (UMS: 2010)

dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan

Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al –

Islam 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010” minat dan motivasi tertinggi

(11)

9

II sebesar 31%. Hal ini juga sama dalam keaktifan mengerjakan tugas dari

guru yang diteliti oleh peneliti sendiri. Keaktifan juga meningkat sebesar

23% sedangkan peneliti mengalami peningkatan 36,6%.

Dari penelitian sebelumnya peneliti sendiri juga mempraktikkan

dengan metode yang sama yaitu meningkatkan keterampilan menulis

cerpen dengan media gambar berseri kelas X-1 SMA Negeri 2

Karanganyar. Hasil tes keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis

cerpen dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat

16,65% yaitu siklus I sebesar 53,40% dan siklus II sebesar 70,05%.

Peneliti berhasil dalam memberikan materi mengenai keterampilan

menulis cerpen dengan media gambar berseri. Sedangkan hasil tes

keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri menunjukkan

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,6%, yaitu siklus I sebesar

63,58% sedangkan siklus II sebesar 70,20%.

Hasil pengamatan yang diperoleh dalam meningkatkan keaktifan

dalam segi positif adalah peserta didik bersemangat dan antusias dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru peningkatan dari siklus I ke

siklus II sebesar 5,58% sedangkan dari segi negatif adalah bahwa peserta

didik lebih cenderung melihat pekerjaan temannya sebanyak 5,5%.

Peneliti jugan mengamati dalam pembelajaran bahwa peserta didik

lebih mudah dalam menentukan alur karena dengan adanya gambar berseri

yang berurutan, gambar yang jelas, serta mudah dipahami peserta didik

(12)

10

siklus II sebesar 13,3%. Kesulitan yang dialami peserta didik adalah dalam

menentukan latar, dari hasil cerpen siswa menunjukkan latar waktu,

tempat, dan suasana yang berbeda satu sama lain. Gambar berseri hanya

menunjukkan latar tempat sedangkan waktu dan suasana tidak

digambarkan pada media, peningkatan latar dari siklus I ke siklus II hanya

1,6%.

Jadi dapat disimpulkan penelitian sebelumnya peningkatan

keaktifan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,08% dan peningkatan

keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri meningkat dari

siklus I ke siklus II 23% sedangkan penelitian saya keaktifan dari siklus I

ke siklus II meningkat sebesar 16,65% dan keterampilan menulis cerpen

dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar

36,6%.

Berdasarkan rumusan masalah mengenai bagaimana meningkatkan

keaktifan di kelas yaitu dengan cara melakukan aktifitas tanya jawab pada

pembelajaran misalnya memancing siswa dengan membuka gambar

berseri satu per satu, mengajak siswa untuk menjawab apa maksud dari

gambar tersebut dan setelah selesai kegiatan menulis, mengajak siswa

membacakan hasil cerpen di depan kelas.

Hasil cerpen siswadari siklus I ke siklus II ada yang meningkat,

ada yang tetap,dan ada juga yang menurun. Mengapa para peserta didik

mengalami peningkatan? Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman terhadap

(13)

11

merumuskan judul, bagaimana membuat alur dan menentukan tokoh, serta

membuat latar dalam cerita agar lebih hidup yang di dalamnya memiliki

suatu pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

Salah satu siswa yang mengalami peningkatan adalah Adelina Permata

Sari dari siklus I dengan nilai cukup sedangkan pada siklus II mengalami

peningkatan dengan nilai sangat baik.

Mengapa para peserta didik ada yang tidak mengalami peningkatan

ataupun penurunan? Hal ini dikarenakan peserta didik tidak mau

berimajinasi dengan pikirannya, hanya menuliskan berdasarkan gambar

berseri yang telah dibuat seperti yang ditulis oleh A’as Nandya Wati siklus

I dan siklus II nilainya tetap yaitu baik.

Mengapa para peserta didik ada yang mengalami penurunan dari

siklus I ke siklus II? Ini dikarenakan tingkat pemahaman yang kurang

terhadap gambar, dan karena malas untuk menulis cerpen, seperti hasil

karya Pungki Putu Wijaya dari siklus I dengan nilai baik ke siklus II

dengan nilai kurang.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan penelitian sebelumnya

dengan penelitian yang saya buat terletak pada rumusan masalah yaitu

peneliti sebelumnya meneliti mengenai minat dan motivasi siswa

sedangkan penelitian ini mengenai tingkat keaktifan selama proses

pembelajaran dan tingkat keterampilan dalam menulis cerpen dengan

(14)

12

sebelumnya terletak pada bagaimana meningkatkan siswa supaya rajin

dalam menulis dengan media gambar berseri.

Selama kegiatan siklus I para peserta didik sangat antusias

terhadap pembelajaran menulis cerpen, karena menurut mereka ini adalah

hal yang baru, yaitu menulis cerpen dengan media gambar berseri. Gambar

yang dibuat sangat mudah untuk dipahami oleh para peserta didik, yaitu

mengenai perjalanan wisata tetapi peneliti ragu apakah siklus II nanti

masih antusias dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri?

Untuk itu sebelum memasuki siklus II peneliti menerapkan metode lain

yaitu membuat gambar berseri dari hasil cerpen yang merupakan upaya

untuk meningkatkan kembali motivasi dalam menulis cerpen. Akhirnya

setelah memasuki siklus II kegiatan menulis cerpen dengan media gambar

berseri mengalami peningkatan baik proses maupun hasil walaupun pada

siklus II ada peserta didik yang tidak masuk kelas.

Selama proses pembelajaran, kendala yang dihadapi peneliti adalah

mengkondisikan siswa ketika siswa tidak memperhatikan penjelasan guru

atau sibuk dengan kegiatannya sendiri yaitu seperti mengobrol,

mengerjakan tugas lain di kelas. Peneliti berusaha dengan memanggil

siswa yang sibuk tersebut dengan memberikan pertanyaan yang sesuai

dengan yang sedang dipelajari hari ini, dengan begitu siswa tersebut dapat

memperhatikan kembali dalam pembelajaran di kelas.

Keberhasilan peneliti dilihat dari hasil penelitian berdasarkan nilai

(15)

13

keterampilan menulis cerpen sebesar 70,20% sehingga peneliti

menyimpulkan bahwa penelitian dalam meningkatkan keterampilan

menulis cerpen dengan media gambar berseri berhasil.

D. Kesimpulan

Berdasarkanhasilanalisisdanpembahasan,penelitianinidapatdisimp

ulkan, peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri

pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hal ini dibuktikan dengan

adanya hasil pencapaian siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II, serta

meningkatnya keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Berikut akan

dipaparkan hasil kesimpulan menulis cerpen dengan media gambar berseri.

a. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu

meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran siswa kelas X-1 SMA Negeri 2

Karanganyar, yaitu siklus I sebesar 53,40% dansiklus II sebesar 70,05%

meningkat sebesar 16,65%.

b. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu

meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA

Negeri 2 Karanganyar yaitu siklus I sebesar 63,58% sedangkan siklus II

(16)

14

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Nurhayati. 2000. Pembelajaran Menulis. Jurnal Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahmawati, Endang. 2009. “Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi dengan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas III SDIT Nur Hidayah Surakarta”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rahmawati. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al- Islam 3 Surakarta:. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Superhar. 2006. “Pembelajaran Sastra Butuh Mbak Erot”:http://www.SuprHar.Sastra.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2011.

Gambar

Tabel 3 Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Grafik 1 Peningkatan keaktifan siswa siklus I ke siklus II
Tabel. 4 Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Multimedia untuk informasi pengenalan Bank Djaya Mandiri digunakan untuk membuat sejenis panduan menarik dan interaktif dalam memperoleh keterangan mengenai Bank Djaya

Penelitian ini dapat memberikahn implikasi kepada perusahaan dalam strategi perusahaan khususnya mengenai perluasan merek yang dilakukan oleh perusahaan SAMSUNG dan LG. Dalam hal

Faktor disain, kuali- tas sistem situs web, serta informasi yang mudah dimengerti dalam situs web dapat memiliki dam- pak yang signifikan dalam memberikan keper- cayaan

Saya akan mengadakan penelitian dengan judul “efektivitas berkumur teh hitam dibandingkan teh hijau terhadap penurunan jumlah bakteri rongga mulut pada mahasiswa fkg

Juniarti dan Agnes Andriyani Sentosa (2009) mengungkapkan bahwa keterbukaan informasi atas laporan keuangan perusahaan merupakan bentuk pertanggungjawaban suatu badan usaha

Kepada para peserta Pelelangan diucapkan Terimakasih telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan pelelangan ini dan selanjutnya dapat Mengambil jaminan Penawaran

Beberapa negara asia timur seperti Jepang, China dan Korea selatan, sistem pendidikan yang dibangun banyak bersumber dari ajaran konfusianismeB. Konfusianisme bukanlah satu agama

Petunjuk Teknis Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Siswa Madrasah Berbasis Riset Tahun 2016 Page 2 Untuk menghidupkan kegiatan penelitian di kalangan siswa Madrasah Tsanawiyah