• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI PADA MATERI PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI PADA MATERI PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2012/2013."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

• I

-I •

I

::JI

••

-•

-••

I

_,

..

• •

•I

,.

-•

• .J

I

;J

I

-I

I

I

I

.I

...,

• •

...

..

0

...

...

:.J

t:

:1

.-.

I

-•

0

I

ᄋ セ@

-·-·

:)

I .I

I

, I

• •

. :.=-

I I

{)

r!:'•

c

•••

-1

-0

0

)

(2)

Ketua Penyunting

Sehat Simatupang (Ketua Program Studi Pendidikan Fisika)

Anggota Penyunting

Motlan (Ilmu Fisika, Unimed, Indonesia)

Mara Bangun Harahap (Pend. IPA, Unimed, Indonesia)

Sahyar (Ekonofisika,Unimed, Indonesia)

Ridwan A. Sani (Ilmu Fisika,Unimed, Indonesia)

Mariati Pumama Simanjuntak (Pend. IPA, Unimed, Indonesia)

Derlina (Teknologi Pembelajaran, Unimed, Indonesia)

Betty M Turnip (Teknologi Pembelajaran, Unimed, Indonesia)

Yeti (Pend. IPA, UNJ, Indonesia)

Ida Kaniawati (Pend.IPA, UPI, Indonesia)

Markus Diantoro (llmu Fisika,UM, Indonesia)

Wiyanto (Pend. IP A, UNNES, Indonesia)

...

Teknisi

Winsyahputra Ritonga

Tata Usaha

Hafiana

Alamat Redaksi

Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan

Jln Willem Iskandar, Psr V Medan 20221, Telp. (061) 6625970; Fak (061) 6613319-6614002, Email : inpafifisika@gmail.com, website: jurnal.unimed.ac.id

Kontak Person

(3)

INPAFI

(lnovasi Pembelajaran Fisiba)

Program Studi Pendidiban Fisiba

FMIPA Universitas Negeri Medan

Volume

2,

Nomor

2,

Mei

2014

Abdul Hakim S, Lylis Bahriani

Ajeng Utrifani, Betty M. Turnip

Ali Muda Ritonga, Derlina

Citra Yunita, Khairul Amdani

Desi Kristin Lun1ban Gaol,

Makmur Sirait Dwi Pratiwi, Ratna Tanjung

Fatima Batubara, Karya Sinulingga

Fitriani,

Alkhafi Maas Siregar

Helastrin Hutagaol, Sehat Simatupang

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Inkuiri Dan Pembelajaran Konvensional Dalam Pembelajaran Fisika ( 1 - 8)

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Kinematika Gerak Lurus Kelas X Sma Negeri 14 Medan T.P.2013/2014 (9- 16)

Efek Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar fisika (17 - 24)

Fb1?fllllh rv1crl:i

Pcrnlrl:!iara1

Kqm!tif tセ@ &rut Teams Achievemen!

Division

(Sta:l) dengpn Mmxle セQ@ T erllrlp HN1

BeJ<Yar

Siswl

Pail Materi Listrik Dinarnis Kelas X Semester II di SMA Dham1awangsa Medan T.P. 2012/2013 (25 - 29)

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training

Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa (30 - 39)

Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share

Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas

VIII Semester II SMP Negeri 3 Kisaran ( 40 - 48)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Smp Pada Materi Getaran Dan Gelombang (49 - 54)

Pmgpruh

Mooel

PembeJ<Yaran lrquiry Training Terla:lap I-m1

BeJ<Yar

Siswa Pail Mateti Pd<d< Elastisitas Kelm XI Semesta· I d i MAN 1 Mcdan T.P 2013/2014(55-62)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pokok Listrik Dinamis

Di

Kelas X Semester II SMA
(4)

leba Novika Sari, Ratelit Tarigan

Inna Sakinah Manik, Nurdin Bukit

Irdes Hidayana

Siregar, Rita Juliani

Jefri S Waruwu, Motlan

Juru Bahasa Sinuraya, Rizcha Dwitya

Lammindo Pakpahan. Usler Simarmata

Lamrobasa Mahulae, Henok Siagian

Masnur Marpaung, Pintar Simamora

Pintor Simamora, Asmidar Dalimunthe

Rani S.N Damanik, Ridwan Abd. Sani

Pengaruh Model Pem bel aj a ran Advance

Organizer Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Cahaya Di Kelas VIII SMP

Negeri 29 Medan (72 - 82)

Pengaruh Model Pemeel'!iaran Kooreratif tゥセ@ Studeni T earn

Achievemeni Division (Stad) Terhadap Hasil BeicYar Siswa Pada Mateti

UsahaDartEnergi Di SMP Muhammadiyah 1 Medan (83 - 90)

Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Di Kelas VII Semester I SMP Negeri 3 Percut

Sei Tuan T.P 2013/2014 (91 - 99)

The Influence of Multimedia Based Inquiry Training Learning Model On Student's Achievement on Momentum And

Impulse In Class Xi Sma N 1 P e r b au n g an Year

2013 / 2014(100-110)

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Gerak Newton Kelas X Semester Ganjil Di Sma Swasta Daerah Sei Bejangkar

T.A. 2013-2014 (111 - 118)

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Peta

"'k.onsep Dengan Model Pembelajara Konvensional Pada Materi Pokokbunyi Dikelas VIII Semester II SMP Negeri 4

Papgaribuan T.P. 2012/2013 (119 - 128)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TOT

Untuk Meningkatkan Hasil Befajar Fisika Siswa Kelas XI Pada Materi Persamaan Keadaan Gas Ideal Oi SMA N 1

Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013 (129 - 135)

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis

Mindscaping Terhadap Hasilbelajar Siswa Pada

Sub-Materi Pokok Cahaya Di Kelas VIII Semester II SMP

Negeri 3 Pematangsiantar T.P 2012/2013 (136 - 143)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa (144 - 152)

The Effect Of Children Learning In Science Model On

(5)

\·a nee Bela jar

SMP

11 Team

Mateti 3 -90)

aching

at Dan Percut

earning And Year

セィ@ Dan

r

Hasil Newton jangkar

Model Peta al Pada egeri 4

elas X! ANI

Berbasis Sub-ll SMP

3)

ink Pair

p Hasil

del On

Sahyar,

Nurfiza Aprida

Salomo Leonardus Simanjuntak,

Nurdin Siregar

Siti Maisyarah, Eva MarlinaGinting

Ulina Marito Sinaga, Manter Sihotang

Mursalin

Betty M. Turnip, iriana Fratiwi Turnip

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nwnher Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan Dikelas VIII SMP Negeri 1 Bakongan ( 161 - 170)

Pengaruh Model Pembelejaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Listrik Dinamis (171 - 179)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipegroup

Investigation (GI) Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Materi Pokok Usaha dan Energi Dikelas VIII semester Ganjil SMPN 9 T.Balai (180 - _188.)

Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Di SMA Negeri 16 Medan ( 189- 198)

Analisis Penguasaan Konsep Mahasiswa Pada Topik Kinematika Partikel ( 199 - 209)

(6)

Jurnallnpafi Vol. 2, No. 2, Mei 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TGT UNTUK MENINGKA TKAN HASIL BELAJAR

FISIKA SISWA KELAS XI PADA MATER! PERSAMAAN

KEADAAN GAS IDEAL DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN

T.P. 2012/2013

Lamrobasa Mahulae dan Henok Siagian

Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap

hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar di SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian dua grup pretes dan postes. Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara acak (cluster random sampling) dengan mengambil 2 kelas

dari 4 kelas yaitu kelas XI IP A 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh para ahli dan Jembar observasi aktifitas belajar siswa. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t), setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil postes dengan rata-rata kelas eksperimen 79,36 dan kelas kontrol 73,33. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa

adalah 68.03 termasuk kategori aktif. Berdasarkan hasil uji t dengan o. =

0,05 diperoleh ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

Persamaan Keadaan Gas Ideal di SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P.

2012/2013.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatiftipe TGT, hasil belajar dan aktivitas.

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of the application of cooperative learning model type TGT (Teams Games Tournaments) on cognitive learning outcomes and learning activities of students of class XI Semester II in the subject matter in the Ideal Gas State Equation SMA N 1 Percut Sei Tuan TP 201212013. The study was quasi-experimental study with two groups desain pretest and posttest. Sampling was done by random sampling by taking 2 classes of 4 classes namely class XI 1P A 2 as an experimental class and the number of students in class XI IP A 3 as the control class. Instruments are used there are 2 that achievement test and observation sheets. The instrument usedin this study there are 2, test of learning outcomes in the form of multiple choice with option 5 of 20 questions that

(7)

Jurnallnpafi

Vol. 2, No. 2, Mei 2014

have been declared valid by the experts, and the observation sheet student

learning activities. To test the hypothesis used 、セヲヲ・イ・ョエ@ test (t test). after the

prerequisite test is done. the test of normality and homogeneity tests. Afler the study was completed, a post-test with an average yield of experimental class are 79.36 and the control class 73.33. The average overall score was 68.03 students' learning activities including active category. Results of the t

test for a = 0. 05 hypothesis is accepted, thus obtained no ウゥァョセヲゥ」。ョエ@ effect

applying cooperative learning model TGT on learning outcomes students in

the subject matter in the Ideal Gas State Equation SMA N 1 Percut Sei Tuan

TP 201212013.

Keywords: TGT cooperative model, learning outcomes and activities.

PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa

karena pendidikan sebagai akar

pembangunan bangsa.

Berkembangnya pendidikan sudah

pasti berpengaruh terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK). Pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini tidak dapat terlepas dari kemaj uan ilmu fisika yang banyak menghasilkan temuan

baru dalam bidang sams dan

teknologi. Fisika salah satu cabang IPA yang merupakan suatu ilmu

pengetahuan yang mempelajari

gejala-gejala alam dan interaksi di

dalamnya. Pelajaran fisika lebih

menekankan . agar stswa mampu berpikir kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar stswa.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri l Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang dengan menyebarkan angket kepada 38 orang siswa, 66,6 %

menyatakan tidak menyukai

palajaran fisika dengan alasan bahwa pelajaran fisika itu sulit dan kurang

menarik, 23,7 % menyatakan

pelajaran fisika itu biasa saja, dan

130

hanya 9,7 % siswa yang menyatakan

pelajaran fisika itu mudah dan

menyenangkan. Pandangan stswa

terhadap bidang studi fisika kurang menarik dan membosankan membuat

guru sulit untuk menerapkan

berbagai metode belajar lainnya

selain mencatat dan mengerjakan soal. Siswa kurang tertarik untuk turut berpartisipasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa hanya menerima pelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang kurang interaktif dan

kurang bervariasi seperti yang

tersebut di atas. mengakibatkan

kebosanan pada diri siswa dan

mengurangi minat dalam

mempelajari pelajaran tisika.

Perlu upaya dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas, yaitl:l dengan menggunaK.an model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat

bekerja bersama ternan dalam

menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan

sendirinya diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif yang

diterapkan adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Teams

(8)

mana model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalab merupakan salab satu model pembelajaran kooperatif

yang dikembangkan untuk

melibatkan siswa dalam menelaab

dan memabami materi dengan

bermain dan bertanding.

Belajar merupakan suatu

proses dan kegiatan mental yang

dialami oleb masing-masing individu untuk memperoleb suatu perubaban tingkab laku sebagai basil dari interaksi individu yang dialaminya dengan lingkungan. Hasil belajar

bukan suatu penguasaan basil

latiban, melainkan perubaban

kelakuan, dimana perubaban yang

dimaksudkan adalab perubaban

positif. Pada umumnya basil belajar peserta didik merupakan perubaban yang terjadi pada perubaban yang

bersifat. pengetabuan (kognitif),

keterampilan (psikomotorik), dan

sikap (attitude).

Ini berarti bahwa dengan berakbirnya suatu proses belajar.

maka seseorang atau stswa

memperoleh suatu basil belajar.

Seperti yang dikemukakan oleh

Sudjana (2005:22) bahwa "Hasil

belajar adalab

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya".

Slavin dalam Isjoni (2009: 15)

mengemukakan bahwa

"Pembelajaran kooperatif adalah

suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil yang

berjumlah 4-6 orang secara

kolaboratif sehingga dapat

merangsang stswa lebih bergairah dalam belajar".

Model pembelajaran

kooperatif lain: ( 1)

kelompok

memiliki em-em antara

Siswa bekerja dalam

secara kooperatif untuk

131

Jurnallnpafi Vol. 2, No. 2, Mei 2014

menuntaskan materi belajarnya: (2) Kelompok dibentuk dari siswa yang

memiliki kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah: (3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, dan jenis kelamin

yang berbeda-beda; dan ( 4)

Penghargaan lebih berorientasi

kelompok ketimbang individu Pembelajaran

kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur

permainan dan reinforcement. Pada

model tm siswa memainkan

permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan skor pada tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang

dirancang untuk mengetes

pengetahuan yang diperoleh siswa dari penyampaian pelajaran di kelas

dan kegiatan-kegiatan kelompok.

Permainan itu dimainkan pada

meja-meja turnamen. Setiap meja

turnamen dapat diisi oleh

wakil-wakil kelompok yang berbeda,

namun memiliki kemampuan setara.

Permainan itu berupa

pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan

berusaha untuk menjawab

pertanyaan yang sesum dengan

angka tersebut. Turnamen 1111

memungkinkan bagi stswa dari

semua tingkat untuk

(9)

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar

lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab,

kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Ada 5 komponen tahapan

utama dalam pembelajaran

kooperatif tipe TGT yaitu: (1)

penyajian kelas; (2) kelompok

(team); (3) game; (4) turnamen; dan

(5) Team recognize (Penghargaan

kelompok).

Kelebihan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT

adalah: melatih s1swa

mengungkapkan atau menyampaikan gagasan atau idenya, melatih siswa untuk menghargai pendapat atau

gagasan orang lain dan

menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri l Percut Sei Tuan yang beralamat di Jalan Irian

Barat No.37 Sampali. Waktu

penelitian dilaksanakan pada bulan

Mei 2013 semester II T.P. 2012 I

2013.

Populasi dalam penelitian

adalah seluruh siswa kelas XI SMA

Negeri l Percut Sei Tuan T.P.

2012/2013 yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 160 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas Xb dengan jumlah siswa sebanyak 41 orang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT dan kelas XI 3 dengan jumlah

siswa 39 orang diajar dengan model pembelajaran konvensional.

132

Jurnal lnpafi Vol. 2, No. 2, Mei 2014

Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan

desain penelitian two group pretes

pastes design seperti ditunjukkan

pada Tabel l.

Tabel l. Desain Penelitian Htエセᄋッ@

Group Pretes Pastes Design)

Kelas Pretes Perlakuan Postes Eksperimen

x,

T

X"

Kontrol X K

X"

2

Keterangan :

X 1 = Pemberian pretes.

X 2 = Pemberian postes.

T Perlakuan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

K Perlakuan dengan model

pembelajaran konvensional.

Penskoran tanpa koreksi

terhadap jawaban tebakan pada tes objektif adalah satu untuk jawaban benar.

banyak butir jawaban benar

Skor

=

x 100

banyak butir soal

Data aktivitas siswa selama pembelajaran diamati oleh pengamat dan dianalisis dengan menggunakan skor. Kategori untuk aktivitas dapat

dihitung dalam persen sebagai

berikut: o/o Aktivitas

jumlah skor yang diperoleh

_ _ _ _ __:_ _ _:__ _ _ _ X 100%

jumlah semua skor

Uj i Lilliefors digunakan untuk

melihat sampel berdistribusi normal

atau tidak dan uji homogenitas

[image:9.618.47.471.53.757.2]
(10)

%

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan

menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT lebih baik

dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensial pada materi pokok persamaan keadaan gas ideal. Hipotesis yang diuji bcrbentuk:

Ho: X,= X2

Kriteria penguJ tan terima

H0 jika l1111ung < ttahei dimana t 1_a

didapat dari distribusi t dengan

dk=n1 +n2 -2 dan peluang (1-a).

Untuk harga-harga t lainnya

H

0

ditolak.

Penelitian yang dilakukan di

SMA N I Percut Sei Tuan

menggunakan dua model

pembelajaran yang berbeda kepada kedua kelompok sampel, satu kelas

dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (kelas eksperimen) dan satu lagi sebagai kelas kontrol yaitu dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BerdasarkaQ hasil penelitian . ini diperoleh nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 40,01, standar deviasinya 14,64 dan variansnya adalah 214,4. Sedangkan untuk pastes diperoleh nilai rata-rata

yaitu sebesar 79,39, standar

deviasinya 1 I ,8 variansnya adalah

122,7. Sementara nilai rata-rata

pretes untuk kelas kontrol

berdasarkan sebesar 39,63, standar deviasinya 14,66 dan variansnya adalah 215,0. Sedangkan untuk nilai

pastes diperoleh nilai rata-rata

sebesar 73,33, standar deviasinya

I,, .).)

Jurnallnpafi Vol. 2, No. 2, Mei 2014

sebesar 12,43 dan variansnya adalah 154,4.

Sebelum diberikan

pembelajaran kepada kedua

kelompok sampel terlebih dahulu dilakukan pre-tes untuk mengetahui

kemampuan awal siswa. Hasil

penelitian diperoleh rata-rata pretes siswa kelas eksperimen sebesar 40, l dan kelas kontrol sebesar 39,63. Berdasarkan hasil hasil ini dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua sam pel.

Setelah diketahui bagaimana kemampuan awal para siswa maka

diberikan pembelajaran yang

berbeda. Kelas eksperimen diberi

pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT

dan kelas kontrol model

pembelajaran konvensional.

Kemudian kedua kelompok sampel diberikan pastes, maka diperoleh

rata-rata pastes untuk kelas

eksperimen sebesar 79,39 dan kelas kontrol 73,33. Berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang signifikan antar hasil belajar (pastes) kedua kelompok sampel.

Dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT hasil belajar siswa lebih baik, karena pada saat proses pembelajaran, siswa belajar dalam bentuk kelompok dan

mengadakan turnamen yang

membuat siswa semakin antusias untuk belajar.

Selanjutnya sebelum

dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran konvensional, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data.

Hasil pengujian homogenitas

(11)

antara kelompok sampel tersebut dinyatakan dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Sedangkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji lilliefors, diperoleh kesimpulan bahwa data pretes kedua kelompok sampel memiliki data normal. Oengan demikian syarat

pengujian homogenitas dan

normalitas data telah terpenuhi

sehingga dapat dilanjutkan dengan pengujian hipotesis.

Penguj ian hipotesis untuk

postes dengan uji satu pihak yaitu pihak kanan. Hasil yang diperoleh adalah thitung = 2,44 dan harga ttabel =

1 ,668, maka thitung > ttabel maka Ha

diterima artinya ada pengaruh

menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok persamaan keadaan gas ideal.

Selama proses pembelajaran

kooperatif tipe TGT berlangsung

dilakukan pengamatan terhadap

aktivitas siswa dan diperoleh

rata-rata aktivitas siswa 68,03%

termasuk kategori aktif. Peningkatan

aktivitas juga terjadi di setiap

kelompok. Dari pertemuan awal

hingga pertemuan akhir persentase aktivitas tiap kelompok nterlihat naik dan rata-rata aktivitas tiap kelompok

tergolong dalam kategori aktif.

Kecenderungan aktivitas yang terjadi selama pembelajaran untuk ( l) visual

adalah membaca dan

memperhatikan, (2) oral adalah

bertanya dan mengeluarkan

pendapat, (3) listening adalah

mendengar arahan dengan tidak

terlalu tertib, ( 4) writing adalah

menulis dengan tertib, (5) motor adalah melakukan turnamen dengan tidak terlalu tertib, ( 6) mental adalah memecahkan persoalan walaupun tidak selalu benar dan (7) emotional

134

Jurnal lnpafi

Vol. 2, No. 2, Mei 2014

adalah bersemangat dan tidak terlalu terti b.

Dalam penelitian ini peneliti

juga mengalami beberapa kendala

diantaranya: ( 1) masih terdapat siswa

yang kurang serius (2) siswa kurang

terbiasa dengan kelompok (3)

peneliti masih kurang dalam

pengendalian kelas ( 4) kurangnya kerja sama antar kelompok .

Kelebihan dari model

pembelajaran koperatif tipe TGT

adalah siswa dituntut untuk belajar lebih. bertanggung jawab melakukan

yang terbaik bagi keberhasilan

kelompok. Oleh karena itu, siswa termotivasi untuk saling membantu dan mempersiapkan diri menguasai pelajaran yang diberikan sehingga

s1swa mampu menguasm

pembelajaran secara individual.

Sedangkan kelemahan terletak pada kondisi waktu. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT membutuhkan waktu yang cukup banyak · untuk melakukan turnamen.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan data hasil

penelitian yang diperoleh dan hasil

analisa data serta penguJian

hipotesis maka dapat disimpulkan

sebagai berikut : ( 1 ). Berdasarkan

hasil uji t diperoleh bahwa ·ada perbedaan yang signifikan hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan

dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan penerapan model pembelajaran

konvensional, dengan kata lain

bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe TGT memberikan pengaruh yang signifikan dari pada model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Aktivitas belajar siswa

(12)

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT meningkat dan diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa mencapai 68,03 dengan kategori aktif.

Saran

Berdasarkan hasil dan

kesimpulan dalam penelitian m1,

maka peneliti mempunyai beberapa

saran, yaitu: (I). Bagi peneliti

selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian dengan menggunakan

model pembelajaran _kooperatif tipe

TGT disarankan lebih

memperhatikan dan membimbing

siswa selama bekerja dalam

kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam ke!ompok dengan begitu siswa akan lebih

termotivasi untuk aktif dalam

menyelesaikan tugas kelompok. (2). Bagi peneliti selanjutnya disarankan

sebelum memulai proses

pembelajaran terlebih dahulu

dijelaskan kepada siswa bagaimana

pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa yang akan dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang lain.

DAFT AR PUST AKA

Arikunto, S.,

Penelitian. Jakarta.

2007. Prosedur

Rineka Cipta:

Hamalik, Oemar, (2009), Proses

Belajar Mengajar, Bumi

Aksara, Jakarta.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.

135

Jurnallnpafi Vol. 2, No. 2, Mei 2014

Slavin, R., E., (2005). Cooperative

Learning Teori, Riset,dan

Praktik, Nusa Media. Bandung. Sudjana, (2005), Metoda Statistik,

Penerbit Tarsito, Bandung. Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil

Proses Mengajar, PT.

Rosdakarya, Bandung.

I

1

Gambar

Tabel l. Desain Penelitian Htエセᄋッ@

Referensi

Dokumen terkait

Biaya pengolahan limbah seharusnya diperlakukan sebagai biaya sosial atau biaya lingkungan eksplisit (external cost impact / externalities), karena biaya-biaya tersebut

Tidak Ada surat dukungan dari pabrik/ distributor/ agen dengan melampirkan brosur/foto yang diaparaf dan distempel oleh pemberi dukungan untuk barang sebagai berikut : a. Atap

Berdasarkan kajian literatur mengenai sistem pendanaan KPS (Tabel 1), beberapa faktor kunci keberhasilan skema KPS pada pembangunan infrastruktur mencakupi kerjasama dan

Pemodelan data yang digunakan dalam sistem informasi akademik berbasis web pada SMK Pelayaran Sinar Bahari Palembang adalah dengan menggunakan Entity Relantionship Diagram

Buku yang menguraikan terkait bagaimana lahirnya anggota Parlemen yang aspiratif, dengan menggunakan kajian mulai dari mekanisme rekrutmen anggota Partai

This may involve developing enterprise and entity relationship models, subject area databases, and data models that reflect the logical data elements and relationships needed

sampel dalam penelitian ini adalah metode times series design , yaitu desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan. kejelasan suatu keadaan yang

Pembahasan tentang proses pembangunan tidak dapat dan tidak boleh jauh dari besar dan mendesaknya berbagai masalah yang mengancam masyarakat