• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA

SEKOLAH DAN MOTIV ASI BERP.RESTASI DENGAN

KINERJA GURU SMK NEGERI KABUP ATEN

HUMBANG HASUNDUTAN

TESIS

Diajululn GuiUI Memenuhi Salah Satu Syorat

Untd

M~mperoleh

Gelar Magister Pendidikan

Progr11m Studi Administrasi

Pendidikun

Oleh :

SAUT MARATUR

SILABAN

(2)

T ESIS

HUBUNG AN PERILAKU KEPEMlMPINAN KEPALA

SEKOLAH DAN MOTIV ASI BERPREST ASI DENGAN

KINERJA GURU SMK NEGERl KABUP A TEN

HUMBANG HASUNDUT AN

Disusun dan diajukan ole h :

SAUT MARA TUR SILABAN NIM : 071188130050

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis Pada tanggal 19 Oktober 2009 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat

Utuk

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi : Administrasi Pendidikan

Pembimbing I

Prof. Dr. . Syaiful Sagala, M.Pd NIP. 19580509198611 I 001

Ketua Program Studi Admioistrasi Peodidikan

~

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd NIP. 19580509198611 1 001

Menguj i Tim Pembimbing

X

(3)

NO. NAMA

· PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

TANDA TANGAN

l. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala M. Pd

( Ketu a)

.A

...

~

2. Dr. Sabat Siagian, M. Pd

( Sekreta ris )

3. Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M. Si

( Anggot a)

4.

5.

Prof. Dr. Siman , M. Pd

( Anggota)

Dr. Zulkifli Matoodang, M. Si

(4)

KATAPENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syuk.ur dan terimakasih kehadirat Tuhan

Yang Malta Esa yang selalu memberik.an rahmat-Nya, sehingga tesis

iru

dap:tt

diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasrujana Universitas Negeri

Medan.

Tesis ini beijudul "Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sckolah Jan

Motivasi Berprestasi dengan kinetja guru SMK Negeri Kabupaten Hun1bang

Hasundutan". Meskipun dalam proses penulisan banyak menemui hambatan dan

rintangan namun dengan usaha maksimal yang dilaku.kan penulis serta bantuan dari

berbagai pihak, akhimya tesis ini dapat selesai tepat waktu. Atas bantuan yang diberika11,

maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

l. Bapak Prof.

Dr.

H. Syaiful Sagala., M .Pd. dan Dr. Sallat Siagian, M.Pd., seiaku

pembimbing

I

dan

II

yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan,

memotivasi serta memberi nasehat kepada penulis dalam penyelesaian penu!isan tesis

uu.

2. Bapak Prof. Dr. B. Manullang, selaku Direktur Program Pascasrujana Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala., M.Pd. dan Drs. Jasaratodo Wau., M.Pd., selaku

Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasrujan&

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M.Si, Prof. Dr. Siman, M.Pd dan

Dr.

Zulkifli

Matondang, M .Pd selaku nara sumber yang telall banyak mcmberikan masukan bagi

penulis untuk penyempurnaan tesis ini.

5. Sehmlh dosen yang telah memberik.an ilmu pengetalluan·· -selama mengikuti

perkuliahan, serta pegawai tata usaha yang ikut menyuk.seskan proses belajar

mengajar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

6. Kepala sekolah, guru dan staf administrasi SMK Negeri Kabupaten Humbang

Hasundutan yang menjadi · responden dalam penelitian penulis, yang teiall ban yak

membantu memberikan infonnasi dan kesempatan meogambil data kepada penulis.

7. Teristimewa buat istri dan anak-anak tercinta yang twut menduk.ung dalam

penyelesaian tesis ini.

(5)

8. Seluruh rekan-rekan, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus yang telah

memberi sumbangan moril dan materil kepada penulis.

Akhirnya penulis berharap agar ldranya tesis ini bermanfaat bagi para kepala

sekolah, para guru dan staf pegawai di

SMK

Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan

guna

meningkatkan kinerja

guru

di lingkungan SMK Negeri Kabupaten Humbang

Hasundutan. dan bagi seluruh pembaca guna peningkatan ilmu pengetahuan dalam bidang

Peningkatan kinerja guru.

Medan, Oktober 2009

Penulis,

Saut Maratur Silaban

(6)

ABSTRAK

Saut Maratur Silabao. Hubungan P(!rila.lcu Kepemimpinan Kepala Se kolah Dn.n

Motivasi Berprestasi Dengan Kine rja Guru Di SMK Negeri Kabupaten Hu m \~:l ng

Hasundutan. Tesis, Medan : Program Pascasazjana Universitas Negeri Medan, 2009.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai hubungan

antara

kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berp~i dengan kinerja guru. Peneliti ar~

ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara pciilaku

kepernimpinan kepala sekolah dengan lcinerja guru, hubungan rnotivasi berprestasi

dengan k.inerja

gUru,

hubungan penla.lcu kepemiinpinan kepala sekolah dan motivasi

berprestasi secara bersama-sama dengan k:inerja guru di SMK Negeri Kabupaten

Hum~ g Hasundutan

Variabel yang d iteliti yaitu perilaku kepemimpinan kepala sekolah (XI), motivasi

berprestasi (Xz) dan kinerja guru (Y). Populasi penelitian ini yaitu seluruh guru SMK

Negeri Kabupaten Hwnbang Hasundutan yang berjumlah 136 orang, dan diambil sampel penelitian sebanya.lc 56 orang. Instrumen yang diguna.lcan angket, terlebih dahulu diujicoba.lcan. Hasil uji coba angket perila.lcu kepemimpinan kepala sekolah diperoleh 2 butir yang tida.lc valid dengan koefisien reliabilitas 0,919. Hasil uji coba angket motivas'

berprestasi diperoleh 3 butir yang tida.lc valid dengan koefisien reliabilitas 0,875.

Hasil

uji

coba angket kinerja guru diperoleh 2 butir yang tida.lc valid dengan koefisien reliabilitas

0,999.

Teknik analisis data mengguna.lcan analisis deskripsi dan inferensial yang meliputi

analisis korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilalru

kepernimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi termasUk k.ategori tinggi atau kuat serta lcinerja guru tennasuk: kategori tinggi atau lcuat. Kemudian terdapat hubungan antam

perjla.lcu kepemimpinan kepala sekolah dengan lcinerja guru dengan ry •• = 0,69 ; motiYasi

berprestasi mempunyai hubungan dengan lcinerja guru dengan ry.z = 0,63 ; dan terdapat

hubungan antara perilaku kcpemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara

bersama-sama dengan lcinerja , dimana Ry.12

.=

0, 77 pada taraf a

=

5 % . Persamaao garis

regresi ganda antara kine!)a guru dengan perila.lcu kepemimpinan kepala sekolah dan

motivasi berprestasi yaitu Y = 53,74

+

0,51

X1

+

0,86

Xz

Berdasarlc.an basil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (I) terdapat bubungan

positif yang berarti antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan rnotivasi

berprestasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan lcinelja

gw-u

SMK Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan, (2) perilaku kepemimpinan kepala

sekolah dan motivasi berprestasi signifikan menjelaskan (mempengaruhi) kinerja guru

(7)

ABSTRACT

Saut Mantur Silaban. The Rdationsbip of Behavior of Leadership of Princip2l an d Motivation of Achievement with Teacher Performance in SMK Negeri Kabupatcn Humbaag Hasuadutao. Thesis, Field: Program Pascssarjana Universitas Ncgeri Medan, 2009.

The problems in this study were abdut the relationship between leadership of

principal and achieveme nt motivation with the performance of teachers. This research aim was to know and descript relation between behavior of leadership of principal with ~ ~ ~r perform an~. dle relati!>Q 9f m of;iv~o n of achievement

with

teacher perform~ ~.

the relation of behavior of leadership of principal and motivation of achievement together

with teacher performance in SMK Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan

The research variable was the behavior of principal leadership (X1), motivation

of achievement (X2) and teacher performance (Y). Population o f this research was all

teachers of SMK. Negeri Kabupaten Hwnbang Hasundutan which amounts to 136, and

taken research sample was 56. Instrument applied by questionnaire, beforehand had been

tested. T est result questionnaire behavior of leadership of principal was obtained by 2 items which was not valid with reliability coefficient 0.919. Test result motivation

questionnaire of achievement was obtained by 3 items which was not valid with

reliability coefficient 0.875. Test result of teacher performance questionnaire was

obtained by 2 items which was not valid with reliability coefficient 0.999.

ADalyzing data technique used description analysis and inferential covering

correlation analysis and regression. Result of research indicates that behavior of l ~ership of principal

.and

rn!>tiv.ation !>f achievement was including high category and

teacher performance was high- Then there was relation between behavior of leadership of

principal with teacher performance with ryl = 0.69; motivation of achievement had

relationship with teacher performance with ry2 = 0.63; and there was relation between

behavior of leadership of principal and motivation of achievement together with teacher

performance, where Ryl2 = 0.77 at level a = 5 %. Double regression equation of a line

between teacher performances with behavior of leadership of principal and motivation of

achievement that was y = 53.74

+

0.5 1

x.

+

0.86

x2

Based on result of inferential research that: (I) there was a positive relationship

between behavior of leaderships of principal and motivation of achievement either itself

or together with teacher performances SMK. Negeri Kabupaten Hwnbang HasWtdutan, (2)

behavior of leadership of principal and motivation of achievement significant explanation

(8)

DAFTAR lSI

Hal

ABSTRAK. ... ... i

ABSTRACT ... ii

KA TA PENGANT AR ... iii

DAFT AR lSI ... v

DAFT AR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... X BABI BABII PENDAHULUAN A. Latar Belak:ang Masalah ... l B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Pe ne litian ... 9

K.AJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoritis ... 10

l. Hakikat Kinelja Guru. ... I 0 2. Hak:ikat Perilak:u Kepemimpinan Kepala Sekolah ... I 6 3. Hakikat Motivasi Berprestasi ... 2 1 4 . Penelitian Yang Relevan ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 26

I. Hubungan Perilak:u Kepemimpinan Kepala Sekolah de ogan Kinelja

Guru ...

26

2. Hubungan Motivasi Berprestasi deogan Kinelja Guru. ... 27

3. Hubungan Perilak:u Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Secara bersama-sama dengan Ki.netja

Guru ...

28
(9)

C . Hipotesis Penelitian ... 29

BABHI METODE PENELITIAN A. Tempat dan Walctu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Santpel ... 31

C . Metode Penelitian ... 36

D. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ... 37

E. Teknik Pengwnpulan Data dan Instrumen Penclitian ... 39

F. Teknik Analisis Data ... 44

BAB lV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Variable Penelitian ... 51

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 57

C. Penguj ian Hipotesis Penelitian ... 61

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 7 i E. KeterbataSan Penelitian ... 74

BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. lmplikasi Pene litian ... ... 77

C. Saran ... 79

DAFfAR PUSTAKA ... 81

(10)

DAFT ART ABEL

[image:10.532.42.472.74.622.2]

Hal.

Tabel 3.1 : Perine ian PopuJasi Penelitian ... 3 1

Tabel3.2 : Distribusi Populasi Penelitian ... 32

Tabel 3.3 : Hasil Perhitungan Penentuan Besarnya Sampel ...• ... 34

Tabel3.4 : Hasil Perhitungan responden Penelitian ... 36

Tabel 3.5 : Kisi-Kisi lnstnunen ... ... .... 40

T abel 3.6 : Hasil Uji Reliabilitas ... 44

Tabel4. l : Distribusi frekuensi Data Variabel Perilaku Kepemim pinan Kepa]a Sekolah ... Sl Tabel4.2 : Distribusi frekuensi Data Variabel Motivasi Berprestasi ... 53

Tabe14.3 : Distribusi frekuensi data Kinetja Guru ... 55

Tabel 4.4 : Rangkuman Hasil Analisis Uji Kenormalan Data ... 57

Tabel4.5 : Ringkasan Analisis Regresi Variabel X1 dengan Y ... 59

Tabel 4.6 : Ringkasan Analisis Regresi Variabel

X2

dengan Y ... 60

Tabel4.7 : Koefisien Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 6 1 Tabel 4.8 : R.ingkasan Anava Kebenutian Persamaan Variabel Y Atas X1 ••••••• •••••• 63 Tabel 4.9 : Ringkasan Hasil Uji Koefisien Korelasi

X1

dengan Y ... 64

Tabel 4.10 : Ringkasan Anava Keberartian Persamaan V ariabel Y Atas

X2 ...

65

T abel4. ll : Ringk.asan Hasil Uji Koefisien Korelasi

X2

dengan Y ... 66

Tabel 4. 12 : Ringkasan Hasil Perhitungan Swnbangan Relatif dan Surnbangan Efelctif ... 69

(11)

DAFT AR GAM BAR

Hal.

Gambar 2.1 : Paradigma Antar Variabel Penelitian ... 29

Gambar 4. 1 : Histogram Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 52

Gambar 4 .2 :Histogram Skor Variabel Motivasi Berprestasi ... 54

[image:11.519.44.477.90.646.2]
(12)

DAIT AR LAMPI RAN

Hal.

Lampiran l : lnstrumen Pene litian ... ... 84

La.tnpiran 2 : Uji Coba lnstrumen ... 93

Lampi ran 3 : Data Penelitian ... l 00 Lampi ran 4 : Deskripsi Data Penelitian ... I 04 Lampi ran 5 : Uji Normalitas ... Ill Lampiran 6 : Kategori Kecenderungan Data Masing-Masing Variabel ... 11 5 Lampiran 7 : Uji Linearitas Dan Keberartian Persamaan regresi ... 118

Lamp iran 8 : Uji Hipotesis Penelitian ... 128

Lampiran 9 : Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial ... 132

La.tnpiran 10 : Perhitungan Regresi Ganda ... 135

Lampran 11 : Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda ... 138

Lampiran 12: Perhitungan Sumbangan Relatifdan Swnbangan efektif ... 139

(13)

..

A. Latar Belakang Masalah

BABI

PENDAHULUAN

Peodidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas ca.krawala

pengetahuannya daJam rangka meoghasilkan sumber daya manusia yang berkua~it as .

Namun pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sering

dirasakan belwn memenuhi harapan. Hal ini dapat dilihat bahwa banyak lulusa.u

pendidikan formal yang belum dapat memeouhi kriteria tuntutan lapangan kerja yang

tersedia. apalagi menciptakan lapangan kerja baru sebagai presentase penguasaan ilnm

yang diperolebnya dari lembaga pendidikan.(Uno, 2006:85)

Guru sebagai pelaksana pendidikan sekaligus merupakan salah satu faktor

penentu keberbasilan pendidikan, sehingga daJam pelaksanaan tugas dan kegiatannya

guru harus mampu menumbuh kembangkan kreasi dan kreativitasnya sesuai dengan

kemajuan tebnologi.

Dalam meoingkatlcan mutu guru, salah satu usaha adalah meningkatk.an k.inerja

guru daJam pelaksanaan tugasnya. Hal ini dinyatakan karena kunci utama keberhasilan

pendidikan dan faktor peneotu adalah guru yang bennutu. Setiap saat mutu dan

keberhasilan guru selalu dipertanyakan melalui tindakan dan perlakuan guru yang

(14)

..

yang baik, maka guru yang bersangkutan tidak berhasil secara profesional. Oleh karen~

itu kinerja guru sangat terkait dengan aktivitas yang dilakukannya. Gibson (dalam R ivai

2005:15) m engemukalcan kinerja merujuk ke pada tingkat keberhasilan dalam

melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

artinya kinerja dikatakan baik atau sukses jika tujuan yang diingi.nkan darmt tercnpP.i

dengan baik. Seorang gwu dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi :1 k~~

menunjukkan sikap yang positif terbadap pekerjaannya dan seorang gwu yang tidak

puas t.erhadap kinerjanya akan menunjukkan sikap yang negatif te rbadap pekerjaannya..

Jilca guru merasa puas terhadap perlakuan yang diterimanya di tempat kerja, maks gt.'.n.t

akan bersemangat untuk bekerja sebagaimana yang diharapkan dan bei'USfl.ha

meningkatkan prestasi kerjanya.

Tioggi reodahnya kinerja gwu dipengaruhi oleh bebempa faktor yang secara

umum dapat digolongkan kepada dua hal yaitu : faktor internal dan faktor ekstemaL

Faktor internal adaJah perangkat pribadi seorang guru baik secara fisik dan psikis ,

sedaogkan falctor ekstemal adalah scluruh lingkungan yang ada di sekitar guru tersebul

Arikunto (1990:43) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi

kinerja seorang guru yaitu faktor internal yang terdiri dari sikap berkomuni.kasi,

kemampuan manajemen, minat dan keingin.an, inteligensi, intelektual, motivasi,

dorongan dan kepribadian. j ati diri. Faktor eksternal terdiri dari sarana dan prasanuta,

insentif atau gaji guru. suasana kerja dan Lingkungan kerja.. (Maogkunegara,2007:15)

Lebih lanjut menjelaslcan bahwa faktor yang dapat m empengaruhi kinerja lebih khusus

adalah faktor kemampuan ( abUily ) dan faktor motivasi (motivation). Falctor

(15)

kemampuan terdiri dari pengetahuan dan keterampilan sedangkan motivasi mempakan

suatu sikap terhadap situasi kerja.

Kepemimpinan kepala sekolah yang ada dalam suatu lembaga pendidikan adalah

hal yang dapat mempengaruhi kinerja guru. Kepala sekolah adalah pemirnpin tertinggi

dalam suatu sekolah harus mampu memberikan solusi dalam pemecahan pelbagai

persoalan yang dibadapi. Hal ini tergantung bagaimana kepala sekolah memimpin dan

model kepemimpinan yang bagaimana digunakannya.

Dalam suatu kepemimpinan ada beberapa perilaku dan pendekat.an yang

digunak.an oleb seorang pemimpin. Kepemimpinan Ohio menunjukkan bahwa perilaku

pemirnpin pada dasamya mengarah pada dua kategori yaitu struktur inisiasi (tugas) dan

stroktur konsiderasi (bubungan atau perb.atian). Kepemimpinan Michigan menunjukkan

bahwa perilaku pemimpin memiliki kecenderungan berorientasi kepada bawahan dan

berorientasi pada produksilhasil. Model Leadership Continuum menunjukkan

bagaimana perilaku pemimpin terhadap bawahan dalam pembuatan keputusan. Pada sisi

lain Managerial Grid yang menggambarlcan secara grafik perilaku pemimpin pada

dasarnya terdiri dari perilaku yang pusat perhatiannya kepada manusia dan produksi

(Tim Fisip UT,2005:2.17 )

Lebih lanjut diuraikan bahwa kepemirnpinan Ohio adalah suatu perilaku

kepemimpinan yang menekankan dua dirnensi yaitu struictur inisiasi dan konsiderasi.

(16)

tepat waktu serta mematuhi aturan-aturan yang suidah ditetapkan. Sedangkan pcrilakn

kepemimpinan kepala sekolah yang berorientasi kepada perhatian atau hubungru:

dimana kepala sekolah mempunyai waktu untuk mendengarlcan anggota keto mpok ata;,;

guru, bersahabat dan mudah didekati. Dengao demikian perilaku kepemimpinan kepalft

sekolah diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru.

Disamping itu pencapaian basil yang m aksimal tentu j uga mempunyai kait::.;:

dengao motivasi dari guru tersebut. Maksudnya, bila guru tidak mempunyai target maim

ia juga tidak akan berusaha secara sungguh-sungguh dalam mencapai basil tersebut.

Sebalik:nya guru yang memiliki motivasi yang tinggi dalam mencapai target. tentu ak.axl

berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkao keinginan tersebut. Mangkunegaru

(2007:76) ~menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi berprcstasi

dengan pencapaian". Artinya pimpinan. manajer dan pegawai yang mempunyai

motivasi berprestasi tinggi akao m encapai kinerja tinggi dan sebaliknya mereka yang

kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah..

Keberadaan seseorang guru di sekolah tidak terlepas dari motivasi berprestasi

lcarena memberikan wama tersendiri kepada kinerja guru yaitu bertugas membi..oe:

mental siswa, membentuk moral dan m embaogun kepribadian yang baik sehingga kelak

dapat membangun dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat sekitamya. Berarti <lapat

dik.atakan bahwa guru telah memiliki motivasi berprestasi yang tinggi k.arena dapat

dirasakan nyata oleh siswa di kelas maupun di tempat lain melalui kinerja meogajar

guru.

Dengan demikian jelaslah bahwa motivasi berprestasi merupakan satu bal yang

sangat penting dalam mewujudkan basil yang optimal, semakin tinggi motivasi

(17)

bcrprestasi yang terdapat pada setiap guru, maka diharaplcan sungguh-sungguh

melakukan aktivitasnya dalam usaha mencapai hasil yang diinginlcan tersebut.

Fenomena yang dihadapi secara wnwn yang menjadi permasalahan dan

tantangan dalam d~a pendidikan tidak terlepas dari rendahnya mutu guru diantacanya

adalah lcualitas dan lcompetensi guru yang belum memenuhi standar nasional

pendidikan. Berdasarkan basil tes kompetensi guru yang dilakukan Departemen

Pendidikan N asional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang

bekerjasama deogan pusat penilaian Pendidilcan pada tahun 2006 menunjulckan bahwa

rata-rata nilai kompetensi guru hanya mencapai 42,25%. Angka ini masib relatif jauh

dibawah standar nilai lcompetensi minimal yang diharaplcan 75%. Masih banyak guru

yang mengajar tidak sesuai deogan bidang keahliannya dan masih rendahnya

kesejahteraan guru. Hal ini menimbullcan kurangnya inovasi dan kreatifitas serta daya

analisis pandangan jauh Ice depan.

Pendidikan kejuruan di tingkat menengah merupakan salab satu lembaga

pendidikan lcejwuao yang bertujuan meninglcatkan k.ecerdasan, pengetahuaan,

kepribadian, alchlak mulia, serta keterampilan untuk bidup mandiri dan mengilcuti

pendidikan lebih lanjut sesuai dengan lcejuruannya..Dengan demikian lulusan mampu

bekeJja di industri, perdagangan dan jasa serta mampu untuk membulca usaha yang

(18)

sebagaian lulusan SMK tidak dapat diserap dilapangan keija karena kompetensi yang

mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia keija. Hal ini dapat menunjukbm

bahwa kualitas pembelajarnn yang dirasakan selama ini masih kurang efektif dan efisicr;

serta kurang mampu meningkatkan minat belajar siswa.

Dari grand tour dilapangan terdapat kendala yang menunjukkan lernahn; ;;.

kemampuan guru dalam

hal

membuat satuan pelajaran, persiapan meogajar sebagru

nrtinitas belalca, mengajar secara tradisiooal, guru masih mencari tambahan penghasilan

di luar tugas jam mengajar, kehadiran guru hanya sebatas tangguogjawab pada hari

mengajar saja, guru malas mengorelcsi tugas siswa dan lain-lain. Selain itu bahwa mind

set

guru terhadap program sertifikasi dominan pada kesejahteraan yaitu naiknya gaji

bukan pada peningkatan kompetensi dan profesionalitas para guru. Demikian juga

kepala sekolah dalam menjalankan tugas kadang-kadang belum mampu

mengembangkan strategi dan rencana kegiatan pembelaj aran, jalinan bubungan kepala

sekolah dengan gurru-guru dan sesama guru belum beijalan dengan barmoois.

Kurangnya perhatian dan dukungan bagi guru yang bcrprestasi.

Kenyataan saat ini menunjuklc.an bahwa guru yang bertugas sehari-bari memiliki

kineija yang berbeda antara guru yang satu dengan yang lainoya dalam melalcsanakan

tugasnya Perbedaan kineija guru tersebut mungkin saja tezjadi akibat dari adacrya

perbedaan tingkat pendidikan, si.kap terbadap profesi sebagai guru, kompeteosi

mengajar guru, perilaku kepemimpinan, motivasi berprestasi guru dan lain-lain . Oleh

breoa itu sangatlah d isadari pentingnya pembinaan guru secara terarah dan terprogram

untuk meningkatkan kinc:tja guru. Kinelja guru merupakan aktualisssi kemampuan

mengajar guru sebagai gambaran kemampuan merencanakan pembelajaran,

(19)

mclaksanakan pembclajaran dan mengevaluasi pembclajaran. Guru yang mempunyai

motivasi untuk bcrprestasi dengan perilaku kepemimpinan kepala sekolah

dimungk.inkan akan mampu mengajar secara efcktif, mcngarahkan dan

me ndayagunakan komponen-komponen bclajar mengajar

secara

optimal dan pada

gilirannya dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa melalui perilaku

kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi bcrprestasi akan mampu menghasilkan

kinerja guru yang tinggi. Karena itu perlu dilakukan penelitian sehingga dapat

dijelaskan bagaimana perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi bcrprestasi

dapat meningkatkan prestasi kinerja guru pada masa yang akan datang.

ldentif"akasi Masalab

Berdasarkan uraian pada

Jatar

bclakang masalah di atas dapat diideotifikasi

masalah-masalah sebagai

berikut: (

1) kinerja guru dalam pencapaian tujuan

pendidikan (2) k.inerja mengajar guru (3) motivasi bcrprestasi gwu (4) rutinitas

mengajar guru (5) kesejahteraan dengan kinerja guru (6) hubunghan perilakuk

kepemimipinan kepala sekolah dengan kinerja guru (7) hubungan motivasi

bcrprestasi dengan kinerja guru (8) hubungsn perilaku kepemimpinan kepala

(20)

kepala sekolah, mot.ivasi berprest.asi dan kine rja gwu SMK Negeri Kabupaten Humbang

Hasundutan (Kab.Humbahas)

D.

Perumusan Masalab

Masalah dalam peoelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signiftkan perilaku kepemimpinan

kepala sekolah dengan kinerja guru?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan sigifikan motivasi berprest.asi dengan

kinerja gwu?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan perilaku kepemimpinan

kepala sekolah dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja guru?

E.

Tujuan Penelitiao

Peoelitian ini bertujuan untuk meoget.ahui hubungan antara perilaku

kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprest.asi dengan kinelja gwu SMK

Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan

Secara operasional tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengetahui hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dengan

kinerjagwu

2. Mengetahui hubungan an tara motivasi berprestasi dengan kinerja guru.

3. Mengetahui hubungan antara perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi

berprestasi secara benl811la-sama dengan kinerja guru.

(21)

F. Maofaat Peoelitiao

Hasil penelitian ini dharapk.an dapat bermanfaat:

I. Secara Teoritis :

a.. Untuk: menambah wawasan bagi peneliti dalam meogetahui dan memaham.i

pengetahuan ilmiah guna meningkatkan lrualitas k.inerja guru

di

Sf·.:lJ( Ncgeri

Kabupaten Hwnbang Hasundutan

b. Hasil penelitian

ini

dapat dij adikan acuan bagi yang bcrminat mcndalam.i

permasalahan yang sama sebagai penelitian lanjutan.

2. Secara Praktis :

a. Sebagai bahan infonnasi dan masukan bagi Dinus Pendidik.un Nasional

Kabupaten Humbaog Hasundutan yang berhubngan dengan peninghkatan

mutu peodidikan melalui peningkatan kinerja guru.

b. Sebagai masukan bagi guru dalam upaya peningkatan mutu kinerjanya dala.--u

(22)

BABV

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

l. Perilaku Kepemimpinan Kepala sekolah mempunyai hubungan yang positif dan

berarti dengan kinerja gwu SMK Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan pada

taraf signiftkansi 5 % dengan koefisien korelasi sebesar 0,69. Hal ini berarti bahwa

semakin tinggi perilaku kepemimpinan kepala sekolah maka semakin meningkal

kinerja guru SMK Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Motivasi Berprestasi mempunyai bubungan yang positif dan berarti deogan kinerja

guru SMK Negeri kabupaten Humbaog Hasundutan pada taraf signifikansi 5 %

dengan koefisien korelasi sebesar 0,63. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

motivasi berprestasi maka semakin meningkat kinerja guru SMK Negeri Kabupaten

Hwnbang Hasundutan.

3. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi secara

bersama-sama mempunyai hubungan yang positif dan berarti dengan kinerja guru SMK

Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan pada taraf signiftkansi 5 %. Hubungan

yang berarti tersebut ditunjukk.ao dengan koefisien korelasi sebesar 0,77. Hal ini

berarti semakin tinggi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi

Berprestasi secara bersama-sama, maka semakin tinggi pula kinerja guru SMK

Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan.

(23)

B. JmplikAsi Penelitian

Hasil penelitian ini me ngungkapkan bahwa dua variabel yang di duga berperan

sebagai predikto r menunjukkan kontribusi yang signifikan (berarti) te rhadap k.ineljc

guru. Dari kedua prediktor (variabel bebas) yang mempunyai hubungan (kontribusi)

yang lebih besar terhadap kinelja guru yaitu motivasi berprestasi, oamun yang lebih

besar lagi apabila kedua prediktor digunak.an dalam menjelaskan kine lja guru

SMK

Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan.

l. Upaya Peoingbtao Kioerja G uru me lalui Peoingkatan Perilaku

Kepemimpina n K epala Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunj uk:k.an bahwa perilaku kepemimpinan

kepala sekolah berada pada kecenderungan cukup, namun temuan penelitian

menunjukkan disiplin guru masih kurang. Hal ini memberi implikasi baltwa perilaku

kepemimpinan kepala sekolah S MK Negeri Kabupaten Humbang Hasundutan,

dapat memberi semangat, dorongan kepada guru-guru untuk meningkatkan

kinerjanya. Untuk itu perilaku kepemimpinan kepala sekolah merupakan wujud dari

perilaku inisiasi dan perilaku konsiderasi perlu untuk d ipertahankan bahkan

ditingk.atk.an melalui pendekatan informal misalnya melalui kegiatan sosial di

sekolah, sehingga komunikasi antara guru dan kepala sekolah dapat semakin baik.

Oengan adanya hubungan antara perilak:u kepemimpinan kepala sekolah dengan

(24)

Scmakin tinggi perilaku kepernimpinan kepala sekolah maka semakin

meningkat kinerja guru. Dengan demikian perilaku kepemimpinan kcpala sekolnh

dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan kinelja guru. Dalam h ~l

ini kepala sekolah ketika melaksanakan kepemimpinannya dapa1

mengkolaborasikan perilaku kepemimpinan yang beorientasi pada i.nisiasi { tug a. ~ )

dan konsiderasi (perhatian/ hubungan), maka guru akan bekelja dcngan baik dar-,

akan meningkatkan kinerjanya Dengan demikian, melalui penerapan perila..\.-v

kepemimpinan kepala sekolah yang tinggi akan memberikan darnpak positif

terbadap peningkatan kinetja guru di SMK Negeri Kabupatcn Humbang

Hasundutan.

2. Upaya Peningbtan kinerja Guru mdalui Motivasi Berprestasi

Dari basil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berada pada

kecenderungan cukup, narnun temuan penelitian kemauan berkompetisi masih kurang.

Hal

ini

memberi imlpikasi bahawa motivai berprestasi guru d i SMK Negeri k.abupat.en

Hurnbang Hasundutan memberi dorongan dan semangat kepada guru-guru untuk

meningk.atkan prestasinya. Hal ini merupakan wujud dari adanya inisiatif, arah

tindakan, tingkat intensitas dan ketelcunan perilaku seorang guru dalarn peketjaarumya.

Demikian juga guru dapat mewujudkan kinetja apabila gambaran perilaku guru

mengenali kemampuan dirinya, sehingga diperlukan adanya pembenahan psikologi

kepada para guru pada sctiap pertemuan secara khususnya di luar kegiatan proses

belajar mengajar.

Dengan adanya hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru,

memberi implikasi bahwa motivasi berprestasi merupakao gambaran perilaku guru

(25)

untuk meningkatkan mutu dan kualitas mengajar guru. Hal ini memberi implikasi

memembentuk do rongan pada guru dengan keingina untuk s ukses, melakukan tugas

sebagai tanggung jawab, ke mampuan untuk berprakarsa, dan mampu me ncari solusi

untuik menghadap tantangan yang ada.

Semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin meningkat kinelja gwu .

Dengan demikian motivasi berprestasi dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk

meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini motivasi berprestasi merupakan daya dorong

untuk berbuat sesuatu aktifitas tertentu guna mencapai tujuan. Munculnya motivasi

tersebut disebabkan adanya keinginan dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Dari

keinginan dan kebutuhan tersebut mendorong seseorang berusaha untuk

mengembangkan keberbasilan atau prestasinya dan upaya pemecahan masaJah dalam

mengejar dan meraih tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dengan melakukan peningkatan

terhadap motivasi berprestasi maka kinelja guru juga akan meningkat.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian, maka dapat dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut:

I. Para kepala sekolah, khususnya pada SMK Negeri Kabupaten Hwnbang

Hasundutan hendaknya selalu berusaha memberikan dorongan semangat dan

(26)

tcrus mengembangkan, memberdayakan, dan meningkatkan potensi diri yang

dimilikinya, sehingga menjadi guru yang profes ional.

3. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan hendaknya

mem berikan pembinaan yang berkelanjutan kepada seluruh guru dan kepala sekolah

SMK Negeri Kabupatcn Humbang Hasundutan , agar selalu berusaha untuk

meningkatkan kineljanya di lembaga masing-masing.

4. Peneliti selanjutnya agar lebih memperluas kajian tentang kinerja guru, baik dari

segi aspek yang dikaji, jumlah responden maupun wilayah penelitian, karena diduga

masih banyak faktor-faktor yang membcri sumbangan yang signifikan terhadap

kinelja guru yang belum terungkap dalam penelitian ini. Dengan demikian

penelitian lanjutan akan memperlengkap khasanah pengetahuan tentang kineJ.ja

guru.

(27)

DAI''T AR PUST AKA

Arikunto, Suharsimi. 1990 Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

- - - · 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

_ _ _ _ . 2003 . Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka C ipta

Artiningrum, Primi,dkk. 2007. Etika Membangun Sikap Profesiona/isme

Sarjana, Edisi 2. Yogyakarta: Graha llmu

Blanchard, Ken, Paul Hersey.l995 .Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan

Sumher Daya Manusia, terjemahan Agus Dharma.· Jakarta: Erlangga ·

Cochran, William G. (1974) Tehnik Penarikan Sampe/, terjernahan Rudiansyah 1991.

Jakarta: Universitas Indonesia

Davies, loor K. 1991 . Pengelolaan Be/ajar. J akarta : Rajawali Press

Depdiknas. 2003 , UURI No 20 tahun 2003. Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta :

Folcus Media

_ - ' - - -- :· 2004 . Standar Kompetensi Lu/usan PGSMPI SMA. Jakarta : P2TK Ditjen.

Dikti

Hamalilc, 0. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:

BumiAksara

Harahap, Baharuddin. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanalcan oleh Guru,

Kepa/a Seka/ah, Peni/ik dan Pengawas Seka/ah. Jakarta:

Damai

Jaya

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2007 Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Rafika Aditama

Mitrani, dkk. 1992. Competency Based Human Resource Managemen Value-Driver

Strategies for Recruitment Development and Rewar. London: Kogan Page

(28)

Rivai,Veithzal dan Basri Moh.Alunad Fawai. 2005.Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafmdo Persada

Rivai,Vc ithzal dan Nurhaeni. 2009.Education Management, Ana/isis Teori dan Proktik.

Jakarta: Raja Gtafmdo Persada

Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisiasi, Edisi Jengkap: lndeks

Sagala, Syaiful H. 2007. Manajemen Strategik dalam Penigkatan Mutu Pendidilron.

Bandung: Alfabeta

Sahertian, Piet. A. 1994 . Profit Pendidikan Profesional. Yogyakarta : Andi Offset

~ ---= - - ~ ~· 2000. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidilc:an dalam

. ranglcO Pengembangan Sumber Daya Manusia.

J8karta :

Rineka C ipta

Sardiman.A.M. 2005./nteraksi & Motivasi Balajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo

Persada

Sters R.M,. and L.W.Porter. 1991 Motivation and Work Behavior. New York : Me

Graw Hill Inc.

Sudjana .1996. Metode Statistik. Bandung : Pencrbit Tarsito

Sudjana, Nana. 1989 . Dasar-Dasar Proses Be/ajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Pendekatan Kuantitatij

Kualitatij dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suryosubroto, B. 1997. Proses Be/ajar Mnegajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sutisna, Otong. 199 1. Administrasi Pendidilc:an Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesiona/. Bandung: Angkasa

Team Fisip. 2005 Kepemimpinan,Edisi kesatu. Jakarta: Universitas Terbuka

Thoha, Miftah. 2008. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta :

Raja Grafindo

Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi & Pengukurannya, Ana/isis di Bidang

Pendidika. Jakarta: Bumi Aksara

Usman H dan Akbar P.S. 2008. Penganlar SlatistiK edisi /cedua. Jakarta : Bumi

Aicsara

(29)

Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tiunjauan Teoritik daTI

Permasalahannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Winardi. 2000. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : Rlneka Cipta

Wragg, E.C. 1996. Pengelolaan Ke/as Tetjemahan Anwae Jasi. Jakarta: Grameruu

Wediasara

Yulk, Gary. 1994. Kepemimpinan da/am Organisasi,. Jakarta : henhaiiind0

Gambar

Tabel 3.1 : Perine ian PopuJasi Penelitian ..............................................................
Gambar 2.1 : Paradigma Antar Variabel Penelitian .................................................

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang berkaitan dengan kinerja guru itu adalah: (1) rendahnya mutu pendidikan nasional, tennasuk basil nilai mata pelajaran PKn; (2) rendahnya kinerja para

Zulkifli Matondang, M.Si (Penguji) Nama NIM. Tanggal Ujian TANDA TANGAN .... Hubungan Perilaku Kepemimpinan Kepala Sek.olah Dan Iklim Sek.oWl Dengan Kinerja Guru Di SMK

sesuai dengan program keahlian yang ada di sekolah. Demikian j uga dengan pemberian peng)largaan, banyak para guru ingin. melakukao inovasi dalam pendidikan apabila

Tifka Cintia Utami Putri. Hubungan Antara Iklim Kerja, Persepsi tentang Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Guru dengan Kinerja Guru SMK

Analisis deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai hasil penelitian secara umum. Sebelum dilakukan analisis terlebih dahulu dilakukan

Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Kondisi aktual kepemimpinan pembelajaraan kepala

dengan kontribusi sebesar 38,2%, koefisien determinasi sebesar 0,382 dan sumbangan efektif (SE) sebesar 10,29%.. koefisien determinasi sebesar 0,623. Berdasarkan hasil penelitian

Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Kondisi aktual kepemimpinan pembelajaraan kepala