• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

5

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Jurnal

1. Jurnal Yudhi Artha April 2016.

Menurut Arta dalam jurnal “Tehnik Informatika dan Sistem Informasi Volume 2 Nomor 1, April 2016” yang berjudul “Implementasi Komputer Cluster Berbasis Open Source untuk Penyeimbang Beban Sistem dan Jaringan Komputer”.

High availability cluster digunakan untuk meningkatkan ketersediaan layanan yang disediakan oleh cluster tersebut. menggunakan banyak komputer, yang mana komputer tersebut digunakan sebagai penyedia layanan ketika sistem pada salah satu komputer sedang . Ukuran yang paling kecil untuk availability ini yaitu 2 node, yang mana tersebut akan digunakan untuk melakukan redundansi nantinya menghilangkan kegagalan di satu titik (single point of failure). Prinsip kerja High Availability gagal menyediakan layanan serviceyang sudah ter-cluster akan menggantikan tugas dari utama tersebut secara otomatis.

Dengan demikian, dengan adanya high avalibilty maka akan mengatasi permasalahan tersebut, khususnya di dalam meningkatkan ketersediaan data.

Sumber : Artha, April 2016

Gambar II.1 Cluster Server

(2)

2. Jurnal Yudi Restu Adi1, Oky Dwi Nurhayati, Eko Didik Widianto.

Menurut Adi1 Dkk, dalam jurnal “JNTETI, Volume. 5, Nomor. 2, Mei 2016” yang berjudul “Perancangan Sistem Cluster Server untuk Jaminan Ketersediaan Layanan Tinggi Pada Lingkungan Virtual”.

Komputer cluster adalah sekumpulan komputer yang bekerja sama sehingga terlihat seolah-olah komputer tersebut adalah sebuah sistem tunggal.

Komponen-komponen dalam cluster umumnya terhubung satu sama lain melalui jaringan berkecepatan tinggi seperti Local Area Network (LAN), dengan masing- masing node menjalankan sistem operasinya sendiri. Cluster umumnya digunakan untuk meningkatkan kinerja dan ketersediaan dibanding menggunakan komputer tunggal dan lebih hemat biaya daripada menggunakan komputer tunggal yang memiliki kecepatan atau ketersediaan sebanding. Cluster muncul sebagai konvergensi dari beberapa hal seperti ketersediaan micro prosesor dengan harga rendah, jaringan berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak untuk komputasi terdistribusi. Konsep cluster merupakan manajemen dari beberapa mesin fisik yang terhubung satu sama lain dengan menggabungkan sumber daya dari masing- masing mesin tersebut menjadi satu kesatuan.

3. Jurnal Suryanto.

Menurut Suryanto dalam Jurnal “Tehnik Komputer AMIK BSI Volume.1 Nomor. 1, Februari 2015” yang berjudul “Implementasi Clustering Database Server Mengunakan PGCluster Untuk Optimalisasi Kinerja Sistem Basis Data”.

Penelitian mengenai clustering dengan skema load balancing sudah banyak dilakukan, diantaranya menjelaskan bahwa virtual server mempunyai skalabilitas dan ketersediaan yang tinggi yang dibangun diatas sebuah cluster dari beberapa real server dan load balancer akan saling terkoneksi baik dalam jaringan local kecepatan tinggi atau terpisah secara geografis. Load balancer dapat mengirim permintan- permintaan ke server yang berbeda dan membuat pararel service dari sebuah cluster pada sebuah alamat IP tunggal dan meminta pengiriman dapat menggunakan teknologi IP load balancing atu level aplikasi teknologi load balandcing. Oklilas dan Lukitasari (2010:31)

Ketersediaan sistem cluster memiliki pengertian bahwa sebuah sistem yang dibangun akan terus menjaga kontinyuitas sistemnya dengan cara melakukan backup sistem jaringan server komputer (redundancy), failover apabila ada salah satu perangkat jaringan server yang bermasalah atau mati total maka load balancing akan membagi jalur akses dari client untuk mengakses ke server sehingga pemrosesan data maupun aplikasi dapat dilakukan lebih cepat.

Untuk itulah penulis melakukan penelitian ini untuk me sistem (clustering) ini, maka database akan direplikasi pada server lain, sehingga akan memiliki server-server yang identik. Dan kegunaan lain dari sistem clustering ini adalah untuk membagi beban kerja dari server sehingga dapat miningkatkan kinerja sistem. Salah satu teknologi clustering yang efektif dan dapat memberikan

(3)

ketersediaan akan data saat ini adalah PGCluster. PGCluster ini merupakan sistem repliaksi multi-master yang didesain untuk basis data opensource PostgreSQL.

Dalam ilmu komputer dan jaringan komputer, cluster adalah sekumpulan komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi serta bekerja secara erat dan terlihat oleh klien jaringan seolah-olah komputer-komputer tersebut adalah satu buah unit komputer.

Proses menghubungkan beberapa komputer agar dapat bekerja seperti itu dinamakan dengan clustering. Komponen cluster biasanya saling terhubung dengan cepat melalui sebuah interkoneksi yang sangat cepat, atau bisa juga melalui jaringan LAN.

Database clustering adalah kumpulan dari beberapa server yang berdiri sendiri yang kemudian bekerjasama sebagai suatu sistem tunggal. Saat ini aplikasi database semakin berkembang, baik dalam hal kegunaan, ukuran, maupun kompleksitas. Hal ini secara langsung berdampak pada server database sebagai penyedia layanan terhadap akses database, konsekuensi dari semua itu adalah beban database server akan semakin bertambah berat dan mengakibatkan kurang optimalnya kinerja dari server tersebut. Oleh karena itu diperlukan perancangan yang tepat dan handal dalam membangun database server. Database pada masa sekarang ini dituntut agar dapat berjalan dengan cepat, mempunyai kehandalan dan keseterdiaan yang tinggi, dengan clustering database yang disimpan dapat terbagi ke beberapa mesin dan pada saat aplikasi berjalan, semua mesin yang menyimpan data tersebut dianggap sebagai satu kesatuan. Metode clustering seperti ini sangat baik untuk load-balancing dan penanganan system failure karena kemampuan tiap mesin akan digunakan dan jika ada salah satu mesin yang mengalami failure maka sistem tidak akan langsung terganggu karena mesin lain akan tetap berfungsi. Kemampuan clustering memungkinkan sebuah database tetap hidup dalam waktu yang lama. Berikut adalah contoh arsitektur dari database cluster itu sendiri.

Sumber : Suryanto, Februari 2015

Gambar II.2 Cluster Server

(4)

2.2. Konsep Dasar Jaringan.

Berbeda dengan konsep jaringan dalam ilmu biologi yaitu kumpulan sel yang fungsinya sejenis komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan komputer tidak harus sejenis. Komputer-komputer tersebut bisa saja memiliki tipe yang berbeda-beda, menggunakan sistem operasi yang berbeda, dan menggunakan program/aplikasiyang berbeda pula. Tetapi komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan komputer harus memakai aturan komunikasi (protokol) yang sama. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing komputer dapat berkomunikasi yang baik dengan komputer lainnya. Protokol yang menjadi Standar Internasional adalah Transmissiom Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

2.2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Madcoms (2013:1) memberikan batasan bahwa “Jaringan komputer (computer network) dapat diartikan sebagai sekelompok komputer yang dihubungkan menggunakan media tertentu sehingga antar komputer dapat saling berhubungan untuk berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras, seperti printer, scanner, CD/DVD Drive ataupun harddisk”.

(5)

Sumber : http://www.nesabamedia.com/jarkom.jpg Gambar II.3.

Jaringan Komputer

2.2.2 Jenis Jaringan Komputer

Jenis jaringan komputer dapat berdasarkan luas areanya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Personal Area Network (PAN)

Menurut Sofana (2014:111), “PAN adalah jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi antar komputer dengan peralatan non-komputer (seperti: printer, mesin fax, telepon seluler, PDA, handphone)”. Sebuah PAN dapat dibangun menggunakan teknologi wire dan wireless network. Teknologi wire PAN biasanya mengandalkan perangkat USB dan FireWire. Sedangkan wireless PAN mengandalkan teknologi Bluetooth, WIFI, dan Infrared. Cakupan area PAN sangat terbatas, yaitu sekitar 9-10 meter (30 feet). Namun dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi maka cakupan PAN dapat diperluas lagi.

(6)

Sumber: http://www.catatanteknisi.com/jaringan-komputer-pan.jpg Gambar II.4.

Jenis Jaringan PAN 2. Local Area Network (LAN)

Menurut Wahana Komputer (2005:3), “LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil”.

Sumber: http://www.catatanteknisi.com/jaringan-komputer-lan.jpg Gambar II.5.

Jenis Jaringan LAN

3. Metropolitan Area Network (MAN)

Menurut Wahana Komputer (2005:5), “MAN merupakan jaringan yang menghubungkan beberapa jaringan komputer dalam wilayah yang lebih luas, seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya”.

(7)

Sumber: http://www.catatanteknisi.com/jaringan-komputer-man.jpg Gambar II.6.

Jenis Jaringan MAN

4. Wide Area Network (WAN)

Menurut Budhi Irawan (2005:19), WAN adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain.

Sumber: http://www.catatanteknisi.com/jaringan-komputer-wan.jpg Gambar II.7.

Jenis jaringan WAN

(8)

Tabel di bawah ini dapat sedikit memberikan gambaran berapa kira-kira luas area untuk masing-masing jaringan komputer. Tentu saja nilai yang ada pada tabel hanya merupakan nilai kisaran saja. Dalam praktiknya cukup sulit untuk membuat batasan yang tegas.

Tabel II.1.

Jaringan Komputer berdasarkan area

No Contoh Jenis Keterangan

1 Ruangan LA 10 s/d 100

2 Gedung LA 100 s/d 1000

3 Kampus LA 1000 s/d 10.000

4 Kota MAN 10.000 s/d 100.000

5 Negara WAN 100.000 s/d 1.000.000

6 Benua WAN 1.000.000 s/d 10.000.000 Sumber: http://www.pintarkomputer.com/jangkauan-geografis-lan-man-wan.jpg 2.2.3 Topologi Jaringan.

Menurut Madcoms (2015:6), Topologi jaringan komputer adalah gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi komputer server, komputer client/workstation, hub/switch, pengkabelan, dan komponen jaringan yang lain. Topologi jaringan dapat juga diartikan sebagai skema fisik jaringan yang saling terhubung satu sama lain.

Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan dan kekurangan dari masing topologi berdasarkan karakteristiknya.

1. Topologi Bus

Menurut Madcoms (2015:6), Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap saluran tunggal komputer (membentuk huruf T),

(9)

kecuali simpul disalah satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan terminator sebagai penutup.

Sumber: http://www.academia.edu/topologi_bus.jpg Gambar II.8.

Topologi Bus 2. Topologi Ring

Menurut Madcoms (2015:6), Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap komputer mengirim apa yang diterima dari komputer sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap komputer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring. Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabel utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran dengan penghubungnya menggunakan segmen kabel.

Sumber: http://www.academia.edu/topologi_ring.jpg Gambar II.9.

Topologi Ring

(10)

3. Topologi Star

Menurut Madcoms (2015:6), Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel dari terminal ke server yang pendek.

Sumber: http://www.academia.edu/topologi_star.jpg Gambar II.10.

Topologi Star 4. Topologi Tree

Menurut Budhi irawan (2005:25), Topologi model ini, merupakan perpaduan antara topologi liniear bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok- kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi liniear bus.

(11)

Sumber: http://www.bukisa.com/tree-topology.jpg Gambar II.11.

Topologi Tree 5. Topologi Mesh

Menurut Madcoms (2015:6), Topologi mesh yakni sebuah wujud interaksi antar piranti dimana tiap-tiap piranti mengakses dengan cara serta-merta ke piranti yang lain yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh tiap-tiap piranti bakal berkomunikasi segera bersama piranti yang dituju (dedicatedlinks).

Sumber: http://www.academia.edu/topologi_mesh.jpg Gambar II.12.

Topologi Mesh

(12)

2.2.4. ROUTER

Menurut catatanteknisi.com (2013:09) Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk

(13)

mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server.

Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

(14)

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

Sumber:http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html Gambar II.13.

Router

Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0.

1. Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke network lain.

2. Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke network lain.Barulah ketika komputer F

(15)

mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan paket data tersebut ke komputer B.

2.2.5. Firewall

Menurut Dosenit.com (2015:10) Firewall adalah sebuah program atau sotware komputer, yang dikembangkan untuk meningkatkan proteksi dan keamanan dari jaringan juga komputer yang terhubung ke dalam jaringan tersebut.

Firewall merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa data pada komputer atau server Web yang terhubung tidak akan bisa diakses siapa saja di Internet. Pihak lain yang mengakses informasi pribadi atau mengubah situs Web anda akan di blokir oleh Firewall.

Firewall yaitu seperangkat program yang saling terhubung, yang beerada di server gateway jaringan, yang berfungsi untuk melindungi sumber daya dari jaringan pribadi dari pengguna dari jaringan lain. Dengan intranet suatu perusahaan memungkinkan pekerjanya mengakses ke Internet lebih luas menginstal firewall untuk mencegah orang luar mengakses sumber daya pribadi untuk mengendalikan data.

Firewall, pada dasarnya bekerja sama dengan program router yang memeriksa setiap paket jaringan supaya dapat menentukan apakah akan maju ke arah tujuannya. Firewall juga bekerja dengan proxy server yang membuat permintaan jaringan atas nama pengguna workstation. Komputer yang dirancang khusus terpisah dari sisa jaringan sering diinstal Firewall, sehingga tidak ada permintaan yang masuk bisa langsung pada sumber daya jaringan pribadi.

(16)

1. Fungsi Firewall

a. Mengontrol dan mengawasi arus paket data yang mengalir di jaringan.

b. Firewall berfungsi juga dalam mengaturm memfilter dan mengontrol lalulintas data yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi. Beberapa kriteria yang dilakukan firewall apakah memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :

1. Alamat IP dari komputer sumber 2. Port TCP/UDP sumber dari sumber.

3. Alamat IP dari komputer tujuan.

4. Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan 5. Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.

c. Melakukan autentifikasi terhadap akses kejaringan.

d. Applikasi firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data.

2. Manfaat penggunaan Firewall

a. Menjaga informasi rahasia dan berharga yang menyelinap keluar tanpa sepengetahuan.

b. Sebagai filter yang digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan.

c. Memodifikasi paket data yang data di firewall, proses tersebut Network Address Translation (NAT).

(17)

d. Sebagai Akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dll.

3. Cara Kerja Firewall

a. Sistem firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam lingkungan aman yang dilindungi oleh sistem firewall tersebut. Paket data yang tidak lolos analisis akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan atau komputer yang dilindungi.

b. Penyaring atau filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data yang masuk dengan kebijakan yang dibuat untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh masuk. Sistem juga dapat melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu serta melakukan pencatatan pada lalu lintas paket data yang mencurigakan.

2.2.6 Pengertian Komputer Server

Menurut Budhi irawan (2005:30), Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client.

Komputer Server akan melayani seluruh client atau workstation yang terhubung ke jaringannya. Berdasarkan fungsi tersebut bisa dikatakan bahwa Komputer Server adalah Komputer Induk.

Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat

(18)

lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur client/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya.

2.3. Manajemen Jaringan..

1. Sebuah fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan pengoperasian yang maksimum pada berbagai situasi [CCITT].

2. Upaya mengkoordinasikan dan mendistribusikan sumber daya (resource) untuk merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, mendesain, mengadministrasikan, dan mengembangkan jaringan telekomunikasi sehingga diperoleh kualitas pelayanan yang baik pada seluruh waktu dengan ongkos yang proporsional dan kapasitas yang optimal.

2.3.1. Kegunaan Manajemen Jaringan.

Manajeman jaringan merupakan kemampuan untuk mengontrol dan memonitor sebuah jaringan komputer dari sebuah lokasi. The International Organization for Standardization (ISO) mendefinisikan sebuah model konseptual untuk menjelaskan fungsi manajemen jaringan

(19)

1. Manajemen Kesalahan (FaultManagement), menyediakan fasilitas yang memungkinkan administrator jaringan untuk mengetahui kesalahan (fault) pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi jaringan, agar dapat segera menentukan apa penyebabnya dan dapat segera mengambil tindakan (perbaikan).

Untuk itu, manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk :

a. Melaporkan terjadinya kesalahan

b. Mencatat laporan kesalahan (logging)

c. Melakukan diagnosis

d. Mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis)

2. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management), memonitor informasi konfigurasi jaringan sehingga dampak dari perangkat keras atau pun lunak tertentu dapat dikelola dengan baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kemampuan untuk inisialisasi, konfigurasi ulang, pengoperasian, dan mematikan perangkat yang

dikelola.

3. Pelaporan (Accounting), mengukur utilisasi jaringan dari pengguna atau grup tertentu untuk:

a. Menghasilkan informasi tagihan (billing)

b. Mengatur pengguna atau grup

c. Membantu dalam menjaga performa jaringan pada level tertentu yang dapat diterima

(20)

4. Manajemen Performa (Performance Management), mengukur berbagai aspek dari performa jaringan termasuk pengumpulan dan analisis dari data statistik sistem sehingga dapat dikelola dan dipertahankan pada level tertentu yang dapat diterima. Untuk itu, manajemen performa memiliki kemampuan untuk:

a. Memperoleh utilisasi dan tingkat kesalahan dari perangkat jaringan.

b. Mempertahankan performa pada level tertentu dengan memastikan prangkat memiliki kapasitas yang mencukupi.

5. Manajemen Keamanan (SecurityManagement), mengatur akses ke sumber daya jaringan sehingga informasi tidak dapat diperoleh tanpa izin. Hal tersebut dilakukan dengan cara:

a. Membatasi akses ke sumber daya jaringan

b. Memberi pemberitahuan akan adanya usaha pelanggaran dan pelanggaran keamanan.

6. Arsitektur Manajemen Jaringan

Sumber : http://www.it-artikel.com/2012/10/manajemen-jaringan-komputer.html Gambar II.14.

Arsitektur Manajemen Jaringan

(21)

Arsitektur terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut:

a. Network Management Station (NMS), menjalankan aplikasi manajemen jaringan yang mampu mengumpulkan informasi mengenai perangkat yang dikelola dari agen manajemen yang terletak dalam perangkat. Aplikasi manajemen jaringan harus memproses data dalam jumlah yang besar, bereaksi terhadap peristiwa tertentu (event), dan mempersiapkan informasi yang relevan untuk ditampilkan. NMS biasanya memilikiconsole kendali dengan sebuah antarmuka GUI yang memungkinkan pengguna untuk melihat representasi grafis dari jaringan, mengontrol perangkat dalam jaringan yang dikelola, dan memprogram aplikasi manajemen jaringan.

Beberapa aplikasi manajemen jaringan dapat diprogram untuk bereaksi terhadap informasi yang didapat dari agen manajemen dan/atau mengeset nilai ambang (threshold) dengan cara:

1. Melakukan tes dan koreksi otomatis (konfigurasi ulang, mematikan perangkat yang dikelola)

2. Mencatat yang terjadi pada jaringan (logging)

3. Memberikan informasi status dan peringatan pada pengguna

b. Perangkat yang dikelola, berupa semua jenis perangkat yang berada dalam jaringan, seperti komputer, printer, atau pun router. Dalam perangkat, terdapat agen manajemen.

c. Agen manajemen, memberikan informasi mengenai perangkat yang dikelola kepada NMS dan dapat juga menerima informasi kendali/kontrol.

(22)

d. Protokol manajemen jaringan, digunakan oleh NMS dan agen manajemen untuk bertukar informasi.

e. Informasi manajemen, merupakan informasi yang dipertukarkan antara NMS dan agen manajemen yang memungkinkan proses monitor dan kontrol dari perangkat.

2.4. Konsep Penunjang Usulan.

Berikut akan dijelaskan pengertian cluster server,serta macam – macam cluster server dan apa saja syarat agar terciptanya cluster server.

2.4.1. Cluster Server

Menurut Nouval Raafi (2015:07) Cluster server adalah kumpulan dari server yang saling terhubung yang memiliki fungsi untuk membackup kinerja server yang lainya jika terjadi kegagalan devices, sehingga service / aplikasi yang ada didalam server tersebut tetap berjalan walaupun salah satu server dalam keadaan mati. Jika dilihat dari ilustrasi pada gambar II.15, client mengakses web server yang terdiri dari http service dan my sql service, pada suatu saat server yang diakses client itu rusak ( power supply bermasalah, disk error, OS problem) sehingga client tidak bisa mengakses web server tersebut. Dengan adanya cluster maka kita dapat mencegah hal itu, server yang lain yang terhubung cluster akan membackup kinerja server yang mati tersebut, dan akan menjalankan service http dan mysql service sehingga client tetap bisa mengakses web server tersebut, padahal kenyataanya salah satu server tersebut down.

(23)

Sumber : http://www.nouvalraafi.com/2015/07/cluster-server-concept Gambar II.15

Cluster Server 2.4.2. Tipe Cluster

Berikut adalah beberapa tipe Cluster : 1. Fail Over Cluster ( High Availability)

Contoh yang di jelaskan diawal itu adalah fail over cluster atau biasa disebut High Availability, dimana fungsinya ialah untuk membackup kinerja server itu, sehingga salah satu server mati (failed) maka akan pindah (over) ke server yang up.

Ada 2 tipe untuk fail over cluster yaitu active-passive cluster dan active-active cluster, untuk lebih jelasnya kita lihat ilustrasi dibawah ini:

(24)

Sumber : http://www.nouvalraafi.com/2015/07/cluster-server-concept Gambar II.16.

Cluster Server

Pada gambar 1, ini adalah active – passive cluster , dimana satu server menjalankan semua service (active) , dan satunya lagi standby (passive), dimana server yang standby ini akan menjalankan semua service jika ada kegagalan di server yang aktif

Pada gambar 2, ini adalah active – active cluster, dimana keduanya menjalankan service, server 1 menjalankan service http, dan server 2 menjalankan service mysql, jika terjadi kegagalan maka salah satu server akan menjalankan seluruh service yang ada.

(25)

2. Load Balancing Cluster

Load Balancing Cluster adalah cluster yang berfungsi sebagai traffic management sehingga beban request dari client terbagi ke server. Berikut analogi atau ilustrasi dari load balancing cluster

Sumber : http://www.nouvalraafi.com/2015/07/cluster-server-concept Gambar II.17

Cluster Server

Dari ilustrasi diatas bisa dilihat bahwa load balancer mengatur trafik dari beban yang sama dari server, misalkan ada 4 client yang mengakses facebook, maka load balancer akan mengatur bahwa 4 server tersebut akan mendapatkan beban yang sama, yaitu 1 client tiap server.

(26)

Ada beberapa tipe dari load balancer cluster, yaitu :

a) Round-Robin. Algoritma round-robin mendistribusikan beban kepada semua server anggotacluster sehingga masing masing server mendapat beban yang sama dalam waktu yang sama. Round-robin cocok saat server anggota cluster memiliki kemampuan proccessing yang sama, jika tidak, beberapa server bisa jadi menerima request lebih dari kemampuan proccessing server itu sendiri sedang yang lainnya hanya mendapat beban lebih sedikit dari resource yang dimiliki.

b) Weighted round-robin. Algoritma weighted round-robin melakukan perhitungan perbedaan kemampuan proccessing dari masing masing server anggota cluster. Administrator memasukan secara manual parameter beban yang akan ditangani oleh masing masing server anggota cluster, kemudian scheduling sequence secara otomatis dilakukan berdasarkan beban server. Request kemudian diarahkan ke server yang berbeda sesuai dengan round-robin scheduling sequence.

c) Least-connection. Algoritma Least-connection melakukan pengiriman request pada server anggota cluster, berdasarkan pada server mana yang memiliki fewest connections (koneksi paling sedikit).

d) Load-based. Algoritma Load-based mengirimkan paket request ke server anggota clusterberdasarkan server mana yang memiliki beban terkecil.

3. Global Cluster

Global Cluster, adalah failover cluster dalam sekala global, global cluster dibuat sebagai DRC (Disaster Recovery Centre) , atau mencegah adanya kerusakan

(27)

akibat bencana alam / mati listrik total , biasanya global cluster menggunakan koneksi wan dan datanya di replicate , jadi kedua server memiliki data yang sama.

Berikut adalah contoh ilustrasi dari global cluster.

Sumber : http://www.nouvalraafi.com/2015/07/cluster-server-concept Gambar II.18.

Cluster Server 2.4.3. Kebutuhan Cluster Server

Sebuah Cluster Server membutuhkan sebagai berikut :

1. Minimal 2 server atau lebih yang saling terhubung

2. Masing-masing server terinstall aplikasi yang ingin dicluster , misal yang ingin dicluster ialah mysql dan httpd, maka dikedua server harus memiliki service tersebut

(28)

3. Minimal memiliki 2 NIC (network Connection), yaitu untuk heartbeat link yang berfungsi untuk komunikasi antara server, dan satu lagi untuk akses user.

4. Replicate atau shared storage. Cluster membutuhkan data yang sinkron tiap server, caranya ialah menggunakan replicate data atau shared storage.

5. Fencing. Fencing adalah tools untuk membatasi sebuah service tidak berjalan di kedua server, karena ada beberapa service yang hanya bisa berjalan di satu server.

Referensi

Dokumen terkait

Berikut dijelaskan makna gaul, makna bahagia, makna tidak menghargai waktu, makna tidak menghargai guru dan makna sanksi tidak memberikan efek jera bagi siswa

Kemudian langkah selanjutnya adalah membuat membuat model wave tank untuk mempermudah dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka pada permodelam flow-3D

Seorang audtor dalam pengambilan keputusan untuk memberikan opininya pasti menggunakan lebih dari satu pertimbangan rasional yang didasarkan atas pelaksanaan

The research of meniran ( phyllanthus fraternus) powder supplementation on different concentrations in albino mice diet on their growth performance and health

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 - 2015.. PEMERINTAH

The network layer does not care about what kind of link protocols are used on route between the source and the destination.. Figure 1.7: Network

Teknik Content-based Recommendation (CB) merekomendasikan artikel atau komoditas yang mirip dengan item yang sebelumnya disukai oleh pengguna tertentu. Prinsip-prinsip dasar

Wongsonegoro pada tanggal 11 Desember 2018 dengan keluhan nyeri dan bengkak ekstremitas atas sinistra sebelah kiri sejak kurang lebih 3 jam SMRS karena jatuh terpeleset di lantai