ANALISIS KESTABILAN MODEL VIRUS KOMPUTER DENGAN INFEKSI TUNDA DAN PEMULIHAN TUNDA
ANIF LAILIL ACHADIYAH
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kestabilan Model Virus Komputer dengan Infeksi Tunda dan Pemulihan Tunda adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2015 Anif Lailil Achadiyah NIM G54110010
ABSTRAK
ANIF LAILIL ACHADIYAH. Analisis Kestabilan Model Virus Komputer dengan Infeksi Tunda dan Pemulihan Tunda. Dibimbing oleh ALI KUSNANTO dan ENDAR H NUGRAHANI.
Model dinamik dalam tulisan ini disusun dari model virus komputer dengan mempertimbangkan waktu tunda terhadap komputer yang terinfeksi dan komputer yang pulih. Analisis kestabilan dilakukan terhadap model tanpa waktu tunda dan dengan waktu tunda. Model tanpa waktu tunda memiliki dua titik tetap, salah satunya bersifat stabil dan lainnya tidak stabil. Sedangkan model dengan waktu tunda memiliki titik tetap yang salah satunya bersifat spiral stabil. Jika nilai waktu tunda yang digunakan relatif besar, maka dapat berakibat terjadinya perubahan kestabilan dari spiral stabil ke spiral tak stabil sehingga muncul limit cycle dan terjadi bifurkasi Hopf.
Kata kunci: bifurkasi Hopf, model virus komputer, waktu tunda
ABSTRACT
ANIF LAILIL ACHADIYAH. Stability Analysis of Computer Virus Model with Infection Delay and Recovery Delay. Supervised by ALI KUSNANTO and ENDAR H NUGRAHANI.
In this paper, a dynamical model is composed of computer virus model that considers time delay of infection and recovery processes. Stability analysis is performed to both models, i.e. the models with and without time delay. The model without time delay has two fixed points, which one of them is stable and the other is unstable. On the other hand, the model with time delay has fixed points which one of them is spiral stable. If the value of time delay is sufficiently large, then it will imply the stability changes from spiral stable to spiral unstable and subsequently the appearance of limit-cycle and Hopf bifurcation.
Keywords: computer virus model, Hopf bifurcation, time delay
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
pada
Departemen Matematika
ANALISIS KESTABILAN MODEL VIRUS KOMPUTER DENGAN INFEKSI TUNDA DAN PEMULIHAN TUNDA
ANIF LAILIL ACHADIYAH
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2015
NIM G5411 0010
Disetujui oleh
4~
Drs Ali Kusnanto. MSi Pembimbing 1
Dr Ir Endar H. Nugrahani. MS Pembimbing II
...
" ~
Tanggal Lulus: I. ::J .... · ... ~~._
Diketahui oleh
Dr Toni Bakhtiar, MSc Ketua Departemen
2015
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala nikmat, rahmat, karunia, dan pertolongan yang telah diberikan sehingga karya ilmiah yang berjudul Analisis Kestabilan Model Virus Komputer dengan Infeksi Tunda dan Pemulihan Tunda dapat diselesaikan. Penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1 Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
2 Nabi besar Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman,
3 Almarhum Ayahanda Suyatmin tercinta yang senantiasa menjadi inspirasi dan motivasi penulis untuk semangat menyelesaikan karya ilmiah ini. Ibunda Sulistiyaningsih tersayang, Mas Eko, Mbak Devi, dan Dika yang penulis sayangi yang selalu memberikan doa, semangat, motivasi dan kasih sayang yang tiada henti,
4 Bapak Drs Ali Kusnanto, MSi, dan Ibu Dr Ir Endar H Nugrahani, MS selaku dosen pembimbing atas segala kesabaran, ilmu, saran dan motivasinya selama membimbing penulis, serta Bapak Ir Ngakan Komang Kutha Ardana, MSc selaku dosen penguji,
5 staf tata usaha Departemen Matematika IPB,
6 sahabat-sahabat: Zunita, Aring, Rifa, Riris, Septian, Zaenal, dan ppj (Dini, Rika, Arinda, Sabila, Disti, Siti) yang telah memberikan motivasi, bantuan, keceriaan, dan arti sahabat juga keluarga bagi penulis,
7 teman-teman satu bimbingan: Hasan dan Mula yang senantiasa saling mengingatkan, membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan karya ilmiah ini,
8 saudara ipar: Mbak Resty dan Mas Argo atas doa dan dukungannya,
9 teman-teman ikmp 48, mahasiswa Matematika 48, PB Gumatika, PSDM Gumatika 2013/2014, tim basket Matematika, Gemilang, dan Erna atas doa, semangat, serta kebersamaannya selama ini,
10 semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Bogor, Juli 2015 Anif Lailil Achadiyah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
LANDASAN TEORI 2
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Pemodelan 4
Pembahasan 6
A. Model Virus Komputer tanpa Waktu Tunda 6
Penentuan Titik Tetap Model 6
Analisis Kestabilan Titik Tetap Model 6
Analisis Kestabilan Titik Tetap 𝑇1 6
Analisis Kestabilan Titik Tetap 𝑇2 7
B. Model Virus Komputer dengan Waktu Tunda 9
Pelinearan Model dengan Waktu Tunda 9
Penentun Nilai eigen Model 10
Kasus 1 (𝜏1 > 0, 𝜏2 = 0) 10
Kasus 2 (𝜏1 = 0, 𝜏2 > 0) 11
Bifurkasi Hopf 12
SIMULASI NUMERIK 14
SIMPULAN 22
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN 24
RIWAYAT HIDUP 48
DAFTAR TABEL
1 Titik tetap model tanpa waktu tunda 9
2 Titik tetap, nilai eigen, dan kestabilan untuk simulasi 14
3 Pemilihan nilai waktu tunda 19
DAFTAR GAMBAR
1 Bidang fase model virus komputer (𝑆𝐼𝑅) 15
2 Bidang solusi komputer yang rentan 15
3 Bidang solusi komputer yang terinfeksi 15
4 Bidang solusi komputer yang pulih 15
5 Bidang fase model virus komputer saat 𝜏1 = 2 dan 𝜏2 = 0 16 6 Bidang solusi komputer yang rentan saat 𝜏1 = 2 dan 𝜏2 = 0 16 7 Bidang solusi komputer yang terinfeksi saat 𝜏1 = 2 dan 𝜏2 = 0 17 8 Bidang solusi komputer yang pulih saat 𝜏1 = 2 dan 𝜏2 = 0 17 9 Bidang fase model virus komputer saat 𝜏1 = 5 dan 𝜏2 = 0 17 10 Bidang solusi komputer yang rentan saat 𝜏1 = 5 dan 𝜏2 = 0 18 11 Bidang solusi komputer yang terinfeksi saat 𝜏1 = 5 dan 𝜏2 = 0 18 12 Bidang solusi komputer yang pulih saat 𝜏1 = 5 dan 𝜏2 = 0 18 13 Bidang fase model virus komputer saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 1 19 14 Bidang solusi komputer yang rentan saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 1 19 15 Bidang solusi komputer yang terinfeksi saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 1 20 16 Bidang solusi komputer yang pulih saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 1 20 17 Bidang fase model virus komputer saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 7 20 18 Bidang solusi komputer yang rentan saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 7 21 19 Bidang solusi komputer yang terinfeksi saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 7 21 20 Bidang solusi komputer yang pulih saat 𝜏1 = 0 dan 𝜏2 = 7 21
DAFTAR LAMPIRAN
1 Penentuan titik tetap model tanpa waktu tunda 24
2 Analisis kestabilan titik tetap 𝑇1 27
3 Analisis kestabilan titik tetap 𝑇2 28
4 Pelinearan dan penentuan matriks Jacobi 31
5 Persamaan karakteristik 33
6 Penjabaran kasus 1 (𝜏1 > 0, 𝜏2 = 0) 35
7 Penjabaran kasus 2 (𝜏1 = 0, 𝜏2 > 0) 37
8 Bifurkasi Hopf 40
9 Penjabaran kondisi transversabilitas 43
10 Program plot bidang fase model virus komputer tanpa waktu tunda
(Gambar 1) 44
11 Program plot bidang solusi model virus komputer rentan tanpa waktu
tunda (Gambar 2) 45
12 Program plot bidang solusi model virus komputer terinfeksi tanpa
waktu tunda (Gambar 3) 46
13 Program plot bidang solusi model virus komputer pulih tanpa waktu
tunda (Gambar 4) 47
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komputer merupakan salah satu alat penting yang digunakan dalam kehidupaan sehari-hari. Seiring berkembangnya teknologi sekarang ini, jaringan komputer telah menjadi populer di kalangan masyarakat. Jaringan komputer terdiri atas sejumlah komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama dan terhubung satu sama lain baik dengan maupun tanpa kabel. Melalui jaringan komputer, masyarakat dapat menemukan banyak hal maupun informasi yang baru dan berguna. Namun, hal itu tidak lepas dengan adanya virus komputer yang ada pada jaringan komputer.
Virus komputer merupakan ancaman besar pada jaringan komputer.
Sama halnya seperti virus biologi, virus komputer bekerja dengan cara menggandakan dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan dirinya ke sel makhluk hidup. Penggunaan sistem jaringan komputer, menyebabkan virus komputer dapat menyebar dari komputer satu ke komputer lainnya yang saling terhubung. Komputer yang sudah terjangkit virus tidak dapat bekerja secara optimum karena semakin lama virus tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada software maupun hardware komputer. Oleh karena itu, perlu adanya pengontrolan perkembangbiakan virus komputer pada jaringan komputer.
Pengontrolan perkembangbiakan virus komputer dapat dilakukan dengan model matematika. Zhang et al. (2012) mempelajari tentang sebuah model impuls untuk virus komputer dan menentukan dinamika global pada model. Yang et al. (2013) menganalisis model virus komputer dengan gradasi tingkat kesembuhan komputer dan menunjukkan bahwa dinamika global ditentukan dengan bilangan reproduksi dasar. Selain itu, pengontrolan juga dapat menggunakan nilai ambang epidemiologi. Ada beberapa penelitian tentang model epidemiologi. Misalnya, Ma et al. (2004) menganalisis stabilitas global model epidemi SIR dengan waktu tunda.
Wang dan Zhao (2012) memperoleh bilangan reproduksi dasar model epidemi reaksi-difusi dengan struktur kompartemen yang dianggap mempengaruhi heterogenitas spasial dan mobilitas penduduk pada penyakit transmisi dengan model spasial.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengontrol perkembangbiakan virus komputer adalah dengan model matematika. Model matematika tentang virus komputer ini terdiri dari tiga kategori komputer, yaitu komputer yang rentan (suspectible), terinfeksi (infected), dan pulih (recovered). Untuk melihat perkembangan virus komputer dengan model matematika ini akan digunakan dua waktu tunda, yaitu waktu tunda terinfeksi dan waktu tunda pemulihan. Model virus komputer ini digambarkan dalam suatu persamaan matematika yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Song et al. (2014) dalam jurnal Stability and Hopf Bifurcation of Computer Virus Model with Infection Delay and Recovery Delay. Dalam karya ilmiah ini akan direkonstruksi model Song et al. ini dan
selanjutnya akan dibahas pengaruh waktu tunda pada infeksi virus komputer dan pemulihan komputer yang terkena virus terhadap kestabilan model virus komputer ini.
Tujuan
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk:
1. mengkonstruksi model virus komputer tanpa dan dengan waktu tunda yang dituliskan oleh Song et al. (2014),
2. menganalisis kestabilan model virus komputer tanpa dan dengan waktu tunda,
3. menentukan pengaruh waktu tunda terhadap kestabilan sistem, 4. menentukan keberadaan bifurkasi Hopf pada model virus komputer.
LANDASAN TEORI
Misalkan suatu sistem persamaan diferensial dinyatakan sebagai :
𝑥 = 𝑓(𝑡, 𝑥) (1)
dengan 𝑥 =
𝑥1(𝑡)
⋮
𝑥𝑛(𝑡) dan 𝑓 𝑡, 𝑥 =
𝑓1(𝑡, 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛)
⋮
𝑓𝑛(𝑡, 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛) .
Jika 𝑓(𝑡, 𝑥) fungsi tak linear pada 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛, maka sistem persamaan diferensial (1) disebut sistem persamaan diferensial tak linear. Jika 𝑓(𝑡, 𝑥) fungsi linear maka sistem persamaan diferensial (1) disebut persamaan diferensial linear (Braun 1983).
Misalkan juga, suatu model populasi dengan 𝑘 spesies yang berinteraksi dalam komunitas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan :
𝑑𝑥1
𝑑𝑡 = 𝑓1(𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑘),
𝑑𝑥2
𝑑𝑡 = 𝑓2(𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑘),
𝑑𝑥𝑘 ⋮
𝑑𝑡 = 𝑓𝑘(𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑘), atau dapat ditulis dalam notasi vektor
𝑑𝑋
𝑑𝑡 = 𝑓(𝑋) (2)
dengan 𝑋 = (𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑘) dan 𝑓 = (𝑓1, 𝑓2, … , 𝑓𝑘) fungsi taklinear pada 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑘.
Kestabilan sistem (2) tersebut dapat ditentukan dengan urutan sebagai berikut:
1 menentukan titik tetap (𝑥 ) yang memenuhi 𝑓 𝑥 = 0.
2 pelinearan dengan menentukan matriks Jacobi pada titik tetap, yaitu:
𝐽 =𝜕𝑓𝜕𝑥(𝑥 ) atau
𝐽 =
𝜕𝑓1
𝜕𝑥1
𝜕𝑓1
𝜕𝑥2 ⋯ 𝜕𝑥𝜕𝑓1
⋮ ⋮ ⋱ ⋮𝑘
𝜕𝑓𝑘
𝜕𝑥1
𝜕𝑓𝑘
𝜕𝑥2 ⋯ 𝜕𝑓𝜕𝑥𝑘
𝑘
.
3 menentukan nilai eigen, dengan menyelesaikan 𝑑𝑒𝑡 𝐽 − 𝜆𝐼 = 0 . Nilai eigen (𝜆) ini akan memenuhi persamaan karakteristik berikut:
𝜆𝑛 + 𝑎1𝜆𝑛−1 + 𝑎2𝜆𝑛−2 + … + 𝑎𝑘 = 0.
(Edelstein-Keshet 1998) Selanjutnya untuk melihat kestabilan sistem dapat menggunakan kriteria perilaku kestabilan titik tetap sebagai brikut:
1 stabil, jika
a. setiap nilai eigen real adalah negatif ( 𝜆𝑖 < 0 untuk setiap 𝑖 ),
b. setiap komponen nilai eigen kompleks bagian realnya lebih kecil atau sama dengan nol ( 𝑅𝑒(𝜆𝑖) ≤ 0 untuk setiap 𝑖 ),
2 tak stabil, jika
a. setiap nilai eigen real adalah positif ( 𝜆𝑖 > 0 untuk setiap 𝑖 ),
b. setiap komponen nilai eigen kompleks bagian realnya lebih besar dari nol ( 𝑅𝑒 𝜆𝑖 > 0 untuk setiap 𝑖 ),
3 sadel, jika
ada perkalian dua buah nilai eigen sembarang adalah ngatif (𝜆𝑖𝜆𝑗 < 0 untuk suatu 𝑖 dan 𝑗 ).
(Perko 1991) Jika suatu sistem dinamika mengalami perubahan seperti perubahan banyaknya titik tetap atau perubahan kestabilan titik tetap maka kondisi seperti ini dinamakan bifurkasi. Titik yang mengalami bifurkasi disebut titik bifurkasi. Pada bifurkasi satu-dimensi ditemukan kasus bifurkasi saddle- node, bifurkasi transcritical, bifurkasi pitchfork (supercritical dan subcritical). Sedangkan pada kasus dua-dimensi ditemukan kasus bifurkasi Hopf. Bifurkasi Hopf terjadi pada saat kesetimbangan sistem mengalami perubahan stabilitas dari spiral stabil ke spiral tak stabil atau sebaliknya (Strogatz 1994).
Sistem dinamika yang berkaitan dengan penyakit, biasanya terdapat bilangan reproduksi dasar (𝑅0) yaitu nilai harapan yang dihasilkan pada suatu populasi yang seluruhnya rentan oleh suatu jenis individu yang terinfeksi atau menular. Kondisi yang akan timbul adalah sebagai berikut:
1. Jika 𝑅0 < 1 maka setiap individu yang menular akan menginfeksi kurang dari 1 individu baru dan penyakit tidak dapat berkembang atau punah.
2. Jika 𝑅0 > 1 maka setiap individu yang menular akan menginfeksi lebih dari 1 individu baru dan penyakit tersebut dapat menyerang populasi sehingga menjadi wabah.
(Driessche dan Watmough 2002)
HASIL DAN PEMBAHASAN
PEMODELAN
Dalam penelitian ini akan dikonstruksi model virus komputer tanpa dan dengan waktu tunda yang diambil dari jurnal Stability and Hopf Bifurcation of Computer Virus Model with Infection Delay and Recovery Delay (Song et al. 2014). Asumsi yang digunakan dalam model adalah semua nilai parameter positif. Model virus komputer tanpa dan dengan waktu tunda mendeskripsikan tentang penyebaran virus komputer pada berbagai komputer. Ada tiga kategori komputer dalam model tersebut yaitu komputer yang rentan (suspectible), terinfeksi (infected), dan pulih (recovered) sehingga model disebut juga dengan model dinamik 𝑆𝐼𝑅.
1. Model virus komputer tanpa waktu tunda
Model virus komputer tanpa waktu tunda berbentuk:
𝑑𝑆(𝑡)
𝑑𝑡 = 𝑏 − 𝛽𝑆 𝑡 𝐼 𝑡 + 𝑣𝑅 𝑡 − 𝜇𝑆(𝑡),
𝑑𝐼(𝑡)
𝑑𝑡 = 𝛽𝑆 𝑡 𝐼 𝑡 − 𝜇 + 𝛾 𝐼(𝑡), (3)
𝑑𝑅(𝑡)
𝑑𝑡 = 𝛾𝐼 𝑡 − 𝑣𝑅(𝑡) − 𝜇𝑅(𝑡), dengan
𝑑𝑆(𝑡)
𝑑𝑡 : laju pertumbuhan komputer yang rentan terhadap virus komputer per satuan waktu,
𝑑𝐼(𝑡)
𝑑𝑡 : laju pertumbuhan komputer yang terinfeksi oleh virus komputer per satuan waktu,
𝑑𝑅(𝑡)
𝑑𝑡 : laju pertumbuhan komputer yang pulih per satuan waktu, 𝑆 𝑡 : komputer yang rentan,
𝐼(𝑡) : komputer yang terinfeksi, 𝑅(𝑡) : komputer yang pulih,
𝑏 : tingkat pertumbuhan komputer yang terhubung ke jaringan, Recovered Infected
Suspectible
𝛽 : tingkat terinfeksi,
𝜇 : tingkat kematian (komputer tidak dapat digunakan kembali) pada kelas 𝑆 𝑡 , 𝐼 𝑡 , 𝑅 𝑡 ,
𝛾 : tingkat pemulihan komputer yang terinfeksi karena kemampuan antivirus pada jaringan,
𝑣 : tingkat dimana satu komputer pulih beralih ke rentan.
2. Model virus komputer dengan waktu tunda
Model virus komputer dengan waktu tunda berbentuk:
𝑑𝑆(𝑡)
𝑑𝑡 = 𝑏 − 𝛽𝑆 𝑡 𝐼 𝑡 − 𝜏1 𝑒−𝜇𝜏1 + 𝑣𝑅(𝑡 − 𝜏2) − 𝜇𝑆(𝑡),
𝑑𝐼(𝑡)
𝑑𝑡 = 𝛽𝑆 𝑡 𝐼 𝑡 − 𝜏1 𝑒−𝜇𝜏1 − 𝜇 + 𝛾 𝐼(𝑡), (4)
𝑑𝑅(𝑡)
𝑑𝑡 = 𝛾𝐼 𝑡 − 𝑣𝑅(𝑡 − 𝜏2) − 𝜇𝑅(𝑡), dengan
𝑑𝑆(𝑡)
𝑑𝑡 : laju pertumbuhan komputer yang rentan terhadap virus komputer per satuan waktu,
𝑑𝐼(𝑡)
𝑑𝑡 : laju pertumbuhan komputer yang terinfeksi oleh virus komputer per satuan waktu,
𝑑𝑅(𝑡)
𝑑𝑡 : laju pertumbuhan komputer yang pulih per satuan waktu, 𝑆 𝑡 : komputer yang rentan,
𝐼(𝑡) : komputer yang terinfeksi, 𝑅(𝑡) : komputer yang pulih,
𝑏 : tingkat pertumbuhan komputer yang terhubung ke jaringan, 𝛽 : tingkat terinfeksi,
𝜇 : tingkat kematian (komputer tidak dapat digunakan kembali) pada kelas 𝑆 𝑡 , 𝐼 𝑡 , 𝑅 𝑡 ,
𝛾 : tingkat pemulihan komputer yang terinfeksi karena kemampuan antivirus pada jaringan,
𝑣 : tingkat dimana satu komputer pulih beralih ke rentan, 𝜏1 : waktu tunda terinfeksi,
𝜏2 : waktu tunda pemulihan,
𝑒−𝜇 𝜏1: peluang kelangsungan hidup komputer yang terinfeksi pada selang (0,1].
Secara umum desain penelitian yang dilakukan adalah menentukan titik keseimbangan model, melinearisasi model, menganalisis kestabilan dari titik keseimbangan, dan melakukan simulasi numerik. Software komputasi yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Wolfram Mathematica 10.0.
PEMBAHASAN
A. Model Virus Komputer tanpa Waktu Tunda
Penentuan Titik Tetap
Titik tetap diperoleh dengan menentukan 𝑑𝑆(𝑡)𝑑𝑡 = 0 , 𝑑𝐼 𝑡 𝑑𝑡 = 0 dan
𝑑𝑅 𝑡
𝑑𝑡 = 0 terhadap persamaan (3), sehingga persamaan menjadi 𝑏 − 𝛽𝑆 𝑡 𝐼 𝑡 + 𝑣𝑅(𝑡) − 𝜇𝑆 𝑡 = 0,
𝛽𝑆 𝑡 𝐼 𝑡 − 𝜇 + 𝛾 𝐼 𝑡 = 0, (5)
𝛾𝐼 𝑡 − 𝑣𝑅(𝑡) − 𝜇𝑅 𝑡 = 0.
Berdasarkan persamaan (5) diperoleh dua titik tetap (bukti dapat dilihat pada Lampiran 1), yaitu
𝑇1 𝑆(𝑡), 𝐼(𝑡), 𝑅(𝑡) = 𝑏𝜇, 0,0 , (6)
𝑇2 𝑆(𝑡), 𝐼(𝑡), 𝑅(𝑡) = 𝜇+𝛾 𝛽 , 𝑏𝛽 −𝜇2−𝜇𝛾 (𝜇+𝑣)
𝛽(𝜇2+𝜇𝑣+𝜇𝛾 ) , 𝑏𝛽 −𝜇2−𝜇𝛾 𝛾
𝛽 (𝜇2+𝜇𝑣+𝜇𝛾 ) . (7) Kemudian berdasarkan persamaan (3) diperoleh matriks Jacobi sebagai berikut :
𝐽 =
−𝛽𝐼 𝑡 − 𝜇 −𝛽𝑆 𝑡 𝑣
𝛽𝐼 𝑡 𝛽𝑆 𝑡 − 𝜇 + 𝛾 0
0 𝛾 −𝑣 − 𝜇
. (8)
Analisis Kestabilan Titik Tetap Model
Pada pembahasan sebelumnya terhadap model tanpa waktu tunda telah diperoleh dua titik tetap pada persamaan (6) dan (7). Analisis kestabilan dilakukan dengan cara mencari nilai eigen pada masing-masing titik tetap.
Analisis kestabilan di titik tetap 𝑻𝟏
Titik tetap 𝑇1 = 𝑏𝜇, 0,0 disubstitusikan ke dalam persamaan (8), sehingga diperoleh matriks Jacobi sebagai berikut:
𝐽𝑇1 =
−𝜇 −𝑏𝛽𝜇 𝑣
0 𝑏𝛽𝜇 −𝜇 𝜇 +𝛾 𝜇 0
0 𝛾 −𝑣 − 𝜇
.
Nilai eigen ditentukan dari persamaan 𝐽𝑇1− 𝜆𝐼 = 0. Dari sini diperoleh nilai eigen sebagai berikut: 𝜆1 = −𝜇 , 𝜆2 = −𝑣 − 𝜇, atau 𝜆3 = 𝑏𝛽𝜇 −𝜇 (𝜇 +𝛾)𝜇 . (Bukti dapat dilihat pada Lampiran 2)
Karena nilai semua parameter yang digunakan adalah positif (𝑏, 𝛽, 𝜇, 𝛾 > 0), analisis kestabilan yang akan diperoleh sebagai berikut:
1. Jika 𝑏𝛽 < 𝜇 𝜇 + 𝛾 , maka 𝜆1 < 0 , 𝜆2 < 0 , 𝜆3 < 0 sehingga titik tetap bersifat simpul stabil.
2. Jika 𝑏𝛽 > 𝜇 𝜇 + 𝛾 , maka 𝜆1 < 0 , 𝜆2 < 0 , 𝜆3 > 0 sehingga titik tetap bersifat sadel.
3. Jika 𝑏𝛽 = 𝜇 𝜇 + 𝛾 , maka 𝜆3 = 0 sehingga diperoleh bilangan reproduksi dasar (𝑅0) sebagai berikut: 𝑅0 =𝜇 (𝜇 +𝛾)𝑏𝛽 . (Bukti dapat dilihat pada Lampiran 2)
Berdasarkan kriteria yang ketiga, diperoleh kriteria untuk bilangan reproduksi dasar (𝑅0) :
1. Jika 𝑏𝛽 < 𝜇 𝜇 + 𝛾 , maka 𝑅0 < 1 sehingga virus akan menghilang.
2. Jika 𝑏𝛽 > 𝜇 𝜇 + 𝛾 , maka 𝑅0 > 1 sehingga virus akan meningkat dan menjadi wabah.
Analisis kestabilan di titik tetap 𝑻𝟐
Titik tetap 𝑇2 = 𝜇 +𝛾 𝛽 , 𝑏𝛽 −𝜇𝛽(𝜇22+𝜇𝑣 +𝜇𝛾 )−𝜇𝛾 (𝜇+𝑣), 𝑏𝛽 −𝜇𝛽(𝜇2+𝜇𝑣 +𝜇𝛾 )2−𝜇𝛾 𝛾 disubstitusikan ke dalam persamaan (8), sehingga diperoleh :
𝐽𝑇2 =
− 𝑏𝛽 −𝜇(𝜇22+𝜇𝑣 +𝜇𝛾 )−𝜇𝛾 (𝜇+𝑣)− 𝜇 −𝜇 − 𝛾 𝑣
𝑏𝛽 −𝜇2−𝜇𝛾 (𝜇+𝑣)
(𝜇2+𝜇𝑣 +𝜇𝛾 ) 0 0
0 𝛾 −𝑣 − 𝜇
.
Nilai eigen pada titik tetap 𝑇2 diperoleh dengan menggunakan software dan disederhanakan (bukti dapat dilihat pada Lampiran 3) sebagai berikut:
𝜆1 = −𝜇,
𝜆2 = 12𝜇 (𝜇 +𝛾+𝑣)1 [− 𝑏𝛽 + 𝜇𝑣 (𝜇 + 𝑣) + 𝑏𝛽 + 𝜇𝑣 𝜇 + 𝑣 2− 4𝜇 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝜇 + 𝑣 2+ 𝜇 + 𝑣 𝛾 𝑏𝛽 − 𝜇2− 𝜇𝛾
1 2] , 𝜆3 = −12𝜇 (𝜇+𝛾+𝑣)1 [ 𝑏𝛽 + 𝜇𝑣 (𝜇 + 𝑣) + 𝑏𝛽 + 𝜇𝑣 𝜇 + 𝑣 2−
4𝜇 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝜇 + 𝑣 2+ 𝜇 + 𝑣 𝛾 𝑏𝛽 − 𝜇2− 𝜇𝛾
1 2] . Kemudian dilakukan penyederhanaan dengan 𝑅0 =𝜇 (𝜇 +𝛾)𝑏𝛽 pada nilai eigen 𝜆2 dan 𝜆3, sehingga diperoleh
𝜆2 =
1
2 𝜇 +𝛾+𝑣 − 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) +
𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) 2− 4(𝑅0− 1) 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝜇 + 𝑣 2+ 𝜇 + 𝑣 𝛾 dan
𝜆3 =
−2 𝜇 +𝛾+𝑣 1 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) +
𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) 2− 4(𝑅0− 1) 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝜇 + 𝑣 2+ 𝜇 + 𝑣 𝛾 .
Misalkan
𝑚 = 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) 2− 4(𝑅0− 1) 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝜇 + 𝑣 2 + 𝜇 + 𝑣 𝛾 ,
sehingga 𝜆2 = 2 𝜇 +𝛾+𝑣 1 − 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) + 𝑚 dan 𝜆3 = −2 𝜇 +𝛾+𝑣 1 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) + 𝑚 .
Karena semua nilai parameternya positif (𝑏, 𝛽, 𝜇, 𝛾 > 0), diperoleh kriteria untuk analisis kestabilan sebagai berikut:
1. Jika 𝑅0 < 1 maka 𝑚 > 0
2. Jika 𝑅0 > 1 maka ada ketentuan yang memungkinkan mendapatkan nilai dari 𝑚 sebagai berikut:
Jika
𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) 2 > 4(𝑅0− 1) 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝜇 + 𝑣 2+ 𝜇 + 𝑣 𝛾 , maka nilai 𝑚 > 0.
Jika
𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) 2 < 4(𝑅0− 1) 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝜇 + 𝑣 2+ 𝜇 + 𝑣 𝛾 , maka nilai 𝑚 < 0.
Selanjutnya, untuk mengetahui kestabilan dari 𝜆2 digunakan ketentuan seperti berikut:
1. 𝑚 > 0, 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) > 0.
Jika 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) < 𝑚 maka 𝜆2 > 0.
Jika 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) > 𝑚 maka 𝜆2 < 0.
Jika 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) = 𝑚 maka 𝜆2 = 0.
2. 𝑚 < 0, 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) > 0 maka 𝜆2 imajiner.
Sedangkan, untuk mengetahui kestabilan dari 𝜆3 digunakan ketentuan seperti berikut:
1. Jika 𝑚 > 0 maka 𝜆3 < 0.
2. Jika 𝑚 < 0 maka 𝜆3 imajiner.
(Bukti dapat dilihat pada Lampiran 3)
Berdasarkan ketentuan yang telah dijabarkan sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Jika 𝑚 > 0 , 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) < 𝑚 maka 𝜆1 < 0 , 𝜆2 > 0 , 𝜆3 < 0, sehingga titik tetap bersifat sadel.
2. Jika 𝑚 > 0 , 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) > 𝑚 maka 𝜆1 < 0 , 𝜆2 < 0 , 𝜆3 < 0, sehingga titik tetap bersifat simpul stabil.
3. Jika 𝑚 < 0, 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 𝜇 + 𝑣 > 0, maka 𝜆1 < 0, 𝜆2 imajiner, 𝜆3 imajiner, sehingga titik tetap bersifat spiral stabil.
Ringkasan kriteria untuk menentukan kestabilan 𝑇1 dan 𝑇2 dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Titik tetap model tanpa waktu tunda
Kriteria 𝑇1 𝑇2
𝑅0 < 1, 𝑚 > 0, 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 (𝜇 + 𝑣) < 𝑚 Simpul
stabil Sadel 𝑅0 < 1, 𝑚 > 0, 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 𝜇 + 𝑣 > 𝑚 Simpul
stabil
Simpul stabil 𝑅0 > 1, 𝑚 > 0, 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 𝜇 + 𝑣 > 𝑚
Sadel Simpul stabil 𝑅0 > 1, 𝑚 < 0, 𝜇 + 𝛾 𝑅0+ 𝑣 𝜇 + 𝑣 > 0
Sadel Spiral stabil
B. Model Virus Komputer dengan Waktu Tunda
Pelinearan Model dengan Waktu Tunda
Model virus komputer dengan waktu tunda pada persamaan (4), dianalisis menggunakan pendekatan model linear. Misalkan
𝑥 𝑡 = 𝑆 𝑡 − 𝑆∗⇔ 𝑆 𝑡 = 𝑥 𝑡 + 𝑆∗,
𝑦 𝑡 = 𝐼 𝑡 − 𝐼∗⇔ 𝐼 𝑡 = 𝑦 𝑡 + 𝐼∗, (9) 𝑧 𝑡 = 𝑅 𝑡 − 𝑅∗⇔ 𝑅 𝑡 = 𝑧 𝑡 + 𝑅∗.
Kemudian mensubstitusikan persamaan (8) ke dalam persamaan (4), sehingga didapat hasil pelinearan (bukti dapat dilihat pada Lampiran 4) sebagai berikut:
𝑥 𝑡 = −𝜇𝑥 𝑡 − 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1𝑥 𝑡 − 𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1𝑦 𝑡 − 𝜏1 + 𝑣𝑧 𝑡 − 𝜏2 − 𝛽𝑒−𝜇𝜏1𝑥 𝑡 𝑦 𝑡 − 𝜏1 ,
𝑦 𝑡 = 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1𝑥 𝑡 − 𝜇 + 𝛾 𝑦 𝑡 + 𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1𝑦 𝑡 − 𝜏1 +
𝛽𝑒−𝜇𝜏1𝑥 𝑡 𝑦 𝑡 − 𝜏1 , (10)
𝑧 𝑡 = 𝛾𝑦 𝑡 − 𝜇𝑧 𝑡 − 𝑣𝑧 𝑡 − 𝜏2 .
Berdasarkan persamaan (10) yang telah diperoleh, matriks Jacobi dapat dikonstruksi menjadi
𝐽 =
−𝜇 − 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 −𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1𝑒−𝜆𝜏1 𝑣𝑒−𝜆𝜏2 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 −𝜇 − 𝛾 + 𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1𝑒−𝜆𝜏1 0
0 𝛾 −𝜇 − 𝑣𝑒−𝜆𝜏2
. (11)
Penentuan Nilai Eigen Model
Penentuan nilai eigen model menggunakan rumus 𝐽 − 𝜆𝐼 = 0 seperti persamaan yang diperoleh berikut:
−𝜇 − 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 − 𝜆 −𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1𝑒−𝜆𝜏1 𝑣𝑒−𝜆𝜏2 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 −𝜇 − 𝛾 + 𝛽𝑆∗𝑒−𝜇 𝜏1𝑒−𝜆𝜏1 − 𝜆 0
0 𝛾 −𝜇 − 𝑣𝑒−𝜆𝜏2− 𝜆
= 0.
Akibatnya didapatkan persamaan karakteristik (bukti dapat dilihat pada Lampiran 5) sebagai berikut:
𝜆 + 𝜇 [𝜆2+ 𝜆 2𝜇 + 𝛾 + 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 + 𝜇2+ 𝛽𝐼∗𝛾𝑒−𝜇𝜏1 + 𝜇𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 + 𝜇𝛾] + 𝜆 + 𝜇 𝑒−𝜆𝜏1 −𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1𝜆−𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1𝜇 + 𝜆 + 𝜇 𝑒−𝜆𝜏2 𝑣𝜆 + 𝜇𝑣 + 𝛽𝐼∗𝑣𝑒−𝜇𝜏1+ 𝛾𝑣 +
𝜆 + 𝜇 𝑒−𝜆 𝜏1+𝜏2 −𝛽𝑆∗𝑣𝑒−𝜇𝜏1 = 0 .
(12)
Ada dua kasus yang akan dibahas untuk model virus komputer dengan waktu tunda pada persamaan (4), yaitu saat 𝜏1 > 0, 𝜏2 = 0 dan saat 𝜏1 = 0, 𝜏2 > 0.
Kasus 1 ( 𝝉𝟏 > 0, 𝝉𝟐= 𝟎 )
Pada kasus 1 ini, dimasukkan nilai 𝜏1 > 0, 𝜏2 = 0 ke dalam persamaan (12) sehingga didapatkan nilai eigen seperti berikut:
𝜆 = −𝜇 ∨ 𝜆2+ 𝑝1𝜆 + 𝑝0+ 𝑒−𝜆𝜏1 𝑞1𝜆 + 𝑞0 = 0 dengan
𝑝1 = 𝜇 + 𝛾 + 𝜇 + 𝑣 + 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1,
𝑝0 = 𝜇 + 𝛾 + 𝜇 + 𝑣 + 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1, 𝑞1 = −𝛽𝑆∗𝑒−𝜇𝜏1,
𝑞0 = − 𝜇 + 𝑣 𝛽𝑆∗𝑒−𝜇 𝜏1.
Untuk 𝜆 = −𝜇 selalu bernilai negatif. Sedangkan untuk mencari nilai dari persamaan 𝜆2+ 𝑝1𝜆 + 𝑝0+ 𝑒−𝜆𝜏1 𝑞1𝜆 + 𝑞0 = 0 , dilakukan dengan cara mensubstitusikan 𝜆 = 𝑖𝜔, 𝜔 > 0 ke dalam persamaan sehingga diperoleh persamaan berikut:
(𝑖𝜔)2+ 𝑝1(𝑖𝜔) + 𝑝0+ 𝑒−𝑖𝜔 𝜏1 𝑞1(𝑖𝜔) + 𝑞0 = 0.
Karena 𝑒−𝑖𝜔𝜏 = cos 𝜔𝜏 − 𝑖sin(𝜔𝜏), persamaan menjadi
−𝜔2+ 𝑝1 𝑖𝜔 + 𝑝0+ 𝑞1𝜔𝑖 cos 𝜔𝜏1 + 𝑞0cos 𝜔𝜏1 +
𝑞1𝜔sin 𝜔𝜏1 − 𝑞0𝑖sin 𝜔𝜏1 = 0. (13) Selanjutnya memisahkan bagian real dan imajiner pada persamaan (13), sehingga diperoleh
−𝜔2+ 𝑝0+ 𝑞0cos 𝜔𝜏1 + 𝑞1𝜔sin 𝜔𝜏1 = 0, 𝜔2− 𝑝0 = 𝑞1𝜔 sin 𝜔𝜏1 + 𝑞0cos 𝜔𝜏1 .
𝑝1𝜔 + 𝑞1𝜔 cos 𝜔𝜏1 − 𝑞0sin 𝜔𝜏1 = 0, 𝑝1𝜔 = 𝑞0sin 𝜔𝜏1 − 𝑞1𝜔 cos 𝜔𝜏1 .
Setelah memisahkan bagian real dan imajiner, kemudian menguadratkan kedua ruas masing-masing, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:
(𝜔2− 𝑝0)2 = (𝑞1𝜔 sin 𝜔𝜏1 + 𝑞0cos 𝜔𝜏1 )2,
𝜔4− 2𝜔2𝑝0+ 𝑝02 = 𝑞12𝜔2sin2 𝜔𝜏1 + 𝑞02cos2 𝜔𝜏1 + 2𝑞0𝑞1𝜔 sin 𝜔𝜏1 cos 𝜔𝜏1 .
(𝑝1𝜔)2 = (𝑞0sin 𝜔𝜏1 − 𝑞1𝜔 cos 𝜔𝜏1 )2, 𝑝12𝜔2 =
𝑞02sin2 𝜔𝜏1 + 𝑞12𝜔2cos2 𝜔𝜏1 − 2𝑞0𝑞1𝜔 sin 𝜔𝜏1 cos 𝜔𝜏1 . Kemudian kedua persamaan tersebut dijumlahkan dan dikelompokkan sesuai pangkat 𝜔 dengan cos2 𝜔𝜏1 + sin2 𝜔𝜏1 = 1 sehingga diperoleh polinomial berderajat empat
𝜔4+ 𝑝12− 2𝑝0− 𝑞12 𝜔2+ 𝑝02− 𝑞02 = 0.
Untuk kasus ini, jika
𝑝02− 𝑞02 = 2 𝜇 + 𝛾 𝜇 + 𝑣 + 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇 𝜏1 𝜇 + 𝛾 + 𝑣 𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 > 0
dan
𝑝12− 2𝑝0− 𝑞12 = 𝜇 + 𝑣 2+ (𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1)2+ 2𝜇𝛽𝐼∗𝑒−𝜇𝜏1 > 0, maka tidak ada akar realnya.
Jika tidak ada akar real, maka 𝜆 = 𝑖𝜔 tidak berlaku. Dengan demikian titik tetap tidak mungkin spiral. Jadi kasus ini bersifat asimtotik stabil.
Berdasarkan teorema, jika 𝑅0 > 0, maka kesetimbangan infeksi virus E* adalah asimtotik lokal stabil sehingga tidak ada Bifurkasi Hopf.
(Bukti dapat dilihat pada Lampiran 6) Kasus 2 (𝝉𝟏= 𝟎 , 𝝉𝟐> 0)
Pada kasus 2 dimasukkan nilai 𝜏1 = 0 , 𝜏2 > 0 ke dalam persamaan (12) sehingga diperoleh nilai eigen seperti berikut:
𝜆 = −𝜇 ∨ 𝜆2+ 𝑎1𝜆 + 𝑎2+ 𝑒−𝜆𝜏2(𝑏1𝜆 + 𝑏2) = 0 dengan
𝑎1 = 2𝜇 + 𝛾 + 𝛽𝐼∗− 𝛽𝑆∗,
𝑎2 = 𝜇 𝜇 + 𝛾 + 𝛽𝐼∗− 𝛽𝑆∗ + 𝛽𝐼∗𝛾, 𝑏1 = 𝑣,
𝑏2 = 𝑣 𝜇 + 𝛾 + 𝛽𝐼∗− 𝛽𝑆∗ .
Untuk 𝜆 = −𝜇 selalu bernilai negatif. Sedangkan untuk mencari nilai dari persamaan 𝜆2+ 𝑎1𝜆 + 𝑎2+ 𝑒−𝜆𝜏2(𝑏1𝜆 + 𝑏2) = 0 , dilakukan dengan cara mensubstitusikan 𝜆 = 𝑖𝜔, 𝜔 > 0 ke dalam persamaa sehingga diperoleh persamaan berikut:
(𝑖𝜔)2+ 𝑎1(𝑖𝜔) + 𝑎2+ 𝑒−𝑖𝜔 𝜏2(𝑏1(𝑖𝜔) + 𝑏2) = 0.
Karena 𝑒−𝑖𝜔𝜏 = cos 𝜔𝜏 − 𝑖sin(𝜔𝜏), persamaan menjadi
−𝜔2+ 𝑎1 𝑖𝜔 + 𝑎2+ 𝑏1𝜔𝑖 cos 𝜔𝜏2 + 𝑏2cos 𝜔𝜏2 +
𝑏1𝜔𝑠𝑖𝑛 𝜔𝜏2 − 𝑏2𝑖sin 𝜔𝜏2 = 0. (14)
Selanjutnya memisahkan bagian real dan imajiner pada persamaan (14) sehingga diperoleh
−𝜔2+ 𝑎2+ 𝑏2cos 𝜔𝜏2 + 𝑏1𝜔 sin 𝜔𝜏2 = 0,
𝜔2− 𝑎2= 𝑏1𝜔 sin 𝜔𝜏2 + 𝑏2cos 𝜔𝜏2 . (15)
𝑎1𝜔 + 𝑏1𝜔 cos 𝜔𝜏2 − 𝑏2sin 𝜔𝜏2 = 0,
𝑎1𝜔 = 𝑏2sin 𝜔𝜏2 − 𝑏1𝜔 cos 𝜔𝜏2 . (16) Setelah memisahkan bagian real dan imajiner, kemudian menguadratkan kedua ruas masing-masing sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:
(𝜔2− 𝑎2)2 = (𝑏1𝜔 sin 𝜔𝜏2 + 𝑏2cos 𝜔𝜏2 )2,
𝜔4− 2𝜔2𝑎2+ 𝑎22 = 𝑏12𝜔2sin2 𝜔𝜏2 + 𝑏22cos2 𝜔𝜏2 + 2𝑏2𝑏1𝜔 sin 𝜔𝜏2 cos 𝜔𝜏2 .
(𝑎1𝜔)2 = (𝑏2sin 𝜔𝜏2 − 𝑏1𝜔 cos 𝜔𝜏2 )2, 𝑎12𝜔2 =
𝑏22sin2 𝜔𝜏2 + 𝑏12𝜔2cos2 𝜔𝜏2 − 2𝑏2𝑏1𝜔 sin 𝜔𝜏2 cos 𝜔𝜏2 . Kedua persamaan tersebut dijumlahkan dan dikelompokkan sesuai pangkat 𝜔 dengan cos2 𝜔𝜏1 + sin2 𝜔𝜏1 = 1 . Akibatnya diperoleh polinomial berderajat empat
𝜔4+ 𝑎12− 2𝑎2− 𝑏12 𝜔2+ 𝑎22− 𝑏22 = 0. (17) Dari persamaan (17) dapat dilihat bahwa persamaan tersebut merupakan polinomial berderajat genap. Bila didefinisikan 𝜔±2 sebagai akar persamaan (17) akan diperoleh
𝜔±2 = − 𝑎12−2𝑎2−𝑏1
2 ± 𝑎12−2𝑎2−𝑏12 2−4(𝑎22−𝑏22)
2 .
Selanjutnya, untuk mengetahui nilai tundaan kritis dilakukan pengubahan dalam bentuk secan pada persamaan (15) dan (16) dan disamadengankan.
Sehingga diperoleh nilai tundaan kritis sebagai berikut:
𝜏𝑘±= 1
𝜔±tan−1 𝜔±(𝑎2𝑏1− 𝑏1𝜔±2𝑎2𝑏1− 𝑎1𝑏2)
𝑎1𝑏1𝜔±2 − (𝜔±2 − 𝑎2)𝑏2 +2𝑘𝜋
𝜔± , 𝑘 = 0,1,2,3, … (18) (Bukti dapat dilihat pada Lampiran 7) Bifurkasi Hopf
Teorema 1 (Kar 2003)
Misalkan ada sebuah bilangan bulat positif 𝑚 sedemikian sehingga 𝑚 berubah kestabilan dari stabil ke tidak stabil atau sebaliknya. Jika 𝜏 ∈ 0, 𝜏0+ ∪ 𝜏0+, 𝜏0− ∪ … ∪ (𝜏𝑚−1−, 𝜏𝑚+) titik tetap bersifat stabil dan 𝜏 ∈ 𝜏0+, 𝜏0− ∪ 𝜏1+, 𝜏1− ∪ … ∪ (𝜏𝑚−1+, 𝜏𝑚−1−) titik tetap bersifat tidak stabil, maka sistem akan terjadi bifurkasi Hopf terhadap titik tetap untuk 𝜏 = 𝜏𝑘±, 𝑘 = 0,1,2, …
Untuk membuktikan Teorema 1 Kar (2003) cukup dilakukan uji kebenaran kondisi transversabilitas, yaitu kondisi yang menyebabkan perubahan kestabilan titik tetap dengan waktu tunda. Kriteria kondisi yang digunakan adalah
𝑑 Re 𝜆
𝑑𝜏 𝜏 = 𝜏𝑘+ > 0 dan 𝑑 Re 𝜆 𝑑𝜏
𝜏 = 𝜏𝑘− < 0.
Langkah pertama untuk memenuhi Teorema 1 Kar (2003), persamaan 𝜆2+ 𝑎1𝜆 + 𝑎2+ 𝑒−𝜆𝜏2(𝑏1𝜆 + 𝑏2) = 0 diturunkan terhadap 𝜏 , sehingga diperoleh
2𝜆𝑑𝜏𝑑𝜆
2+ 𝑎1𝑑𝜏𝑑𝜆
2+ 𝑏1𝑒−𝜆𝜏2𝑑𝜏𝑑𝜆
2+ 𝑏1𝜆𝑒−𝜆𝜏2 −𝜆 − 𝜏2𝑑𝜏𝑑𝜆
2 + 𝑏2𝑒−𝜆𝜏2 −𝜆 − 𝜏2𝑑𝜏𝑑𝜆
2 = 0 atau
𝑑𝜆 𝑑𝜏2
−1 = 2𝜆+𝑎𝜆(𝑏 1 𝑒𝜆𝜏2
1𝜆+𝑏2) +𝜆(𝑏𝑏1
1𝜆+𝑏2)−𝜏𝜆2 . (19) Dari persamaan𝜆2+ 𝑎1𝜆 + 𝑎2+ 𝑒−𝜆𝜏2(𝑏1𝜆 + 𝑏2) = 0 , didapat 𝑒𝜆𝜏2 =
−(𝑏1𝜆+𝑏2)
(𝜆2+𝑎1𝜆+𝑎2). Kemudian disubstitusikan pada persamaan (19) sehingga diperoleh
𝑑𝜆 𝑑𝜏2
−1 = 𝜆(𝜆− 2𝜆+𝑎2+𝑎 1
1𝜆+𝑎2)+𝜆(𝑏𝑏1
1𝜆+𝑏2)−𝜏𝜆2 . Oleh karena itu,
sign 𝑑 Re𝜆
𝑑𝜏2 𝜆=𝑖𝜔 = sign Re 𝑑𝜆 𝑑𝜏2
−1 𝜆=𝑖𝜔
= sign Re 𝜆 𝜆− 2𝜆+𝑎2+𝑎 1
1𝜆+𝑎2 𝜆=𝑖𝜔 + Re 𝜆(𝑏𝑏1
1𝜆+𝑏2) 𝜆=𝑖𝜔 + Re −𝜏𝜆2
𝜆=𝑖𝜔
= sign (𝜔2𝜔2−𝑎2+𝑎12−2𝑎2
2)2+𝑎12𝜔2−𝑏 𝑏12
22+𝑏12𝜔2
= sign 2𝜔(𝜔22+𝑎−𝑎12−𝑏12−2𝑎2
2)2+𝑎12𝜔2
= sign 2𝜔2+ 𝑎12− 𝑏12− 2𝑎2 .
(Bukti dapat dilihat pada Lampiran 8) Untuk nilai 𝜔 = 𝜔+ diperoleh
sign 𝑑 Re𝜆 𝑑𝜏2 𝜆=𝑖𝜔
+
= sign 2𝜔+2 + 𝑎12 − 𝑏12− 2𝑎2
= sign 𝑎12− 2𝑎2− 𝑏12 2− 4(𝑎22− 𝑏22) , sehingga terpenuhi bahwa
𝑑 Re 𝜆
𝑑𝜏2 𝜏2=𝜏𝑘+ > 0.
Untuk nilai 𝜔 = 𝜔− diperoleh sign 𝑑 Re𝜆
𝑑𝜏2 𝜆=𝑖𝜔
−
= sign 2𝜔−2 + 𝑎12− 𝑏12− 2𝑎2
= sign − 𝑎12− 2𝑎2 − 𝑏12 2− 4(𝑎22− 𝑏22) , sehingga terpenuhi bahwa
𝑑 Re 𝜆
𝑑𝜏2 𝜏2=𝜏𝑘− < 0.
Oleh karena itu, kondisi transversabilitas terpenuhi. Jadi, 𝜏𝑘± merupakan perubahan nilai waktu tunda untuk kestabilan model (10) sehingga terjadi bifurkasi Hopf.
(Bukti dapat dilihat pada Lampiran 9)
SIMULASI NUMERIK
Simulasi numerik digunakan untuk memberikan ilustrasi secara visual dari hasil analisis kestabilan kasus 4. Analisis kestabilan pada model virus komputer ini, digambarkan oleh kurva bidang fase dan bidang solusi pada waktu 𝑡 . Solusi numerik dilakukan dengan cara mensubstitusikan nilai parameter yang telah ditentukan berdasarkan analisis ke dalam persamaan model matematika virus komputer dengan waktu tunda.
I. Model Virus Komputer tanpa Waktu Tunda
Simulasi dilakukan untuk melihat perilaku kestabilan model virus komputer tanpa waktu tunda (persamaan (3)) menggunakan beberapa nilai parameter tetap, yaitu: 𝑏 = 10, 𝛽 = 5, 𝜇 = 3, 𝛾 = 2, 𝑣 = 5 dengan nilai awal 𝑆 0 = 0.4, 𝐼 0 = 0.4, dan 𝑅 0 = 0.2 . Nilai-nilai ini diasumsikan sebagai nilai dari ratusan komputer.
Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Matematica 10.0 pada model virus komputer tanpa waktu tunda sesuai parameter yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil simulasi ini diperoleh bidang solusi yang menunjukkan komputer rentan, terinfeksi dan pulih (𝑆𝐼𝑅). Dalam simulasi ini, nilai titik tetap, nilai eigen dan jenis kestabilannya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Titik tetap, nilai eigen, dan kestabilan untuk simulasi
Luaran Titik Tetap
𝑇1 𝑇2
𝑆 3. 33333 1
𝐼 0 1.86667
𝑅 0 0.46667
𝜆1 -3 -3
𝜆2 -8 -8.66667 + 4.26875i
𝜆3 11.66667 -8.66667 - 4.26875i
Jenis kestabilan Sadel Spiral Stabil
Gambar 1 Bidang fase model virus komputer (𝑆𝐼𝑅)
Gambar 2 Bidang solusi komputer yang rentan
Gambar 3 Bidang solusi komputer yang terinfeksi
Gambar 4 Bidang solusi komputer yang pulih
Gambar 1 menyatakan bahwa komputer yang rentan, terinfeksi, dan pulih akan stabil menuju ke satu titik dari nilai awal yang telah ditetapkan.
Gambar 2 menyatakan bahwa dari nilai awal yang telah ditetapkan sebelumnya, komputer rentan mengalami peningkatan yang pesat yang kemudian mengalami penurunan dan stabil pada titik 1. Gambar 3 menyatakan bahwa komputer yang terinfeksi mengalami peningkatan yang pesat dan akhirnya stabil pada titik 1.87. Sedangkan Gambar 4 menyatakan bahwa dari nilai awal yang telah ditetapkan, komputer yang pulih mengalami peningkatan dan setelah itu stabil di titik 0.47.
II. Model Virus Komputer dengan Waktu Tunda 𝝉𝟏 > 0, 𝝉𝟐 = 𝟎 Simulasi dilakukan untuk melihat perilaku kestabilan model virus komputer dengan waktu tunda terinfeksi (persamaan (4)) menggunakan beberapa nilai parameter tetap, yaitu: 𝑏 = 10, 𝛽 = 5, 𝜇 = 3, 𝛾 = 2, 𝑣 = 5 dengan nilai awal 𝑆 0 = 0.4, 𝐼 0 = 0.4, dan 𝑅 0 = 0.2. Nilai-nilai ini diasumsikan sebagai nilai dari ratusan komputer.
Kasus 1 (𝝉𝟏= 𝟐, 𝝉𝟐 = 𝟎)
Gambar 5 Bidang fase model virus komputer saat 𝜏1 = 2 dan 𝜏2 = 0
Gambar 6 Bidang solusi komputer yang rentan saat 𝜏1 = 2 dan 𝜏2 = 0