• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RISALAH RAPAT PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BIDANG ARSIP DAN MUSEUM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RISALAH RAPAT

PROSES PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke

Jenis Rapat Dengan Sifat Rapat Hari, tanggal Pukul

2000-2001 II

50

Rapat Kerja ke-12

Menteri Pertahanan, Menteri Kehakiman dan HAM, Kapolri.

Terbuka

Kamis, 6 Desember 2001

14.00 WIB sampai dengan 17.45 WIB

- - - - 'Iempar---

· ---=--

RuangRapatPansus-RUangTGedung Nusantara-11 _______ _ Ketua Rapat

Sekretaris Rapat Acara

Hadir

Andi.Mattalatta, S.H. M.H Drs. Iskandar N. Basri

1 Laporan Lobi Pimpinan

2. Pembacaan Naskah Penyempumaan Rancangan Undang-Undang tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3. Penandatanganan Naskah Rancangan Undang- Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

4. Penutup

1. Anggota Panitia Kerja : 47 dari 67 Anggota 2. Pemerintah :

Menteri Pertahanan, Menteri Kehakiman dan HAM, Kapolri, Departemen Pertahanan beserta jajarannya.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(2)

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : 1. Sudarsono

2. Amris Hasan, M.A.

3. A. Teras Narang, S.H.

4. Sidharto Danusubroto, S.H.

5. Firman Jaya Daeli, S.H.

6. H. Haryanto Taslam

7. K.H. Achmad Aris Munandar, M. Sc.

8. Reniyanti Hoegeng 9. Panda N ababan

10. R:K. Sembiring Meliala 11. Theo Syafei

12. Permadi, S.H.

13. Pataniari Siahaan

14. Prof. Dr. J. E. Sahetapy, S.H. M.A.

15. Williem M. Tutuarima, S.H.

16. H. Amin Aryoso, S.H.

17. Alexander Litaay

18. Dra. Susaningtyas NH Kertopati 19. Matt AI Amin Kraying, S.H.

- - - = - :

20. VB. Da Costa, S.H.

Fraksi Partai Golkar :

1. Andi Mattalatta, S.H., M.H 2. Drs. Yasril Ananta Baharuddin 3. Muhammad Akil, B.A.

4. Drs. Darwis Ridha 5. Djaja Subagja Husein 6. M. Mohammad S. Hidayat 7. Ferdiansyah, S.E., M. M.

8. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa 9. Dr. Happy Bone Zulkarnain, MS.

10. Drs. Hajriyanto Y. Tohari, MA.

11 . Dra. Iris Indira Murti, M.A.

12. M Akil Mochtar, S.H.

13. Dra. ·Hj. Chairunnisa, M.A.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(3)

14. Drs. Setya Novanto 15. M. Idrus Marham 16. Ir. S.M. Tampubolon

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan : 1. H.M. Thahir Saimima, S.H.

2. H. Achmad Karmani

3. Drs. H.A. Chozin Chumaidy 4. H. M. Sjaiful Rachman, S.H.

5. Ny. Hj. Aisyah Aminy, S.H.

6. Drs. H. Rusydi Hamka 7. Drs. Arif Mudatsir Mandan 8. H. Alimarwan Hanan, S.H.

Fraksi Kebangkitan Bangsa : 1 .. H. Muhyiddin Suwondo, M.A 2. K. H. Syarif Ustman bin Yahya 3. A. Effendy Choirie, S.Ag 4. Chotibul Umam Wiranu 5. Drs. H. A. Syatibi 6. Drs. Ir. A. Ansor Cholil 7. K. H. Hanief Muslich, Lc.

Fraksi Reformasi : 1. Ir. A. M. Lutfhi

2. Prof. Dr. H. Moh. Asikin, S.H.

3. H. Patrialis Akbar, S.H.

4. Drs. Achmad Arief 5. Mashadi

Fraksi TNI/Polri :

1. Slamet Supriadi, S.IP., M.Sc., M.M 2. Syamsul Ma'arif

3:- H. Suparno Muanam, S.E.

4. Drs. I Ketut Astawa 5. Frans Wuwung

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(4)

Fraksi Partai Bulan Bintang 1. H. M. Zubair Bakry

2. H. Ahmad Sumargono, S.E.

Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia I. Drs. S. Massardy Kaphat

2. Drs. H. A. Hamid Mappa

Fraksi Perserikatan Daulatul Ummat

1. Prof. Dr. H. Teungku Muhibbuddin Waly, M.A.

Fraksi Partai Demokrasi Kasih Bangsa 1. Prof. Dr. Astrid S. Susanto

KETUA RAPAT (ANDI MATTALATA, S.H., M.H.) Bapak dan Ibu yang kami hormati.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Siang dan Salam Sejahtera buat kita semua.

Para hadirin dan Anggota Pansus yang kami hormati, sesuai dengan daftar hadir tercatat 43 dari 67 Anggota, dari jumlah ini sudah memenuhi

---neraturan--tata~tertib-untuk-·kita-buka rapar-Pansuspaaa-nafi-inr:- --- Bapak dan Ibu, rapat Pansus kita pada hari ini adalah bagian dari rangkaian lobi-lobi Fraksi yang dilakukan. Sebab seperti yang kita samasama ketahui Pembicaraan Tingkat III pembahasan Undang-Undang Pertahanan Negara dan Kepolisian telah dilakukan pada tanggal 18 Oktober yang lalu dan hasilnya untuk sementara sudah disepakati. Namun karena adanya perkembangan-perkembangan baru dan tuntutan-tuntutan dari masyarakat, maka berdasarkan lobi Fraksi pada tanggal 24 Oktober yang lalu, yang dilakukan atas permintaan dari rekan F. PDIP maka pada saat itu lobi Pimpinan Fraksi, Pimpinan DPR menyepakati untuk menunda pengesahan Undang-undang Pertahanan Negara dan Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dengan maksud;

1. Agar diadakan sosialisasi lebih dahulu mengenai Undang-Undang Kepolisian dan

2. Ada beberapa materi-materi yang masih memerlukan pengkajian.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(5)

Dari kedua hal itu maka masing-masing Fraksi telah mengadakan sosialisasi dan juga atas kerjasama dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat, the partnership bekerjasama dengan Mabes Polri yang melibatkan beberapa Anggota DPR juga sudah mengadakan sosialisasi diberbagai kota antara lain di Makassar, Surabaya, Bandung, 'Medan dan juga beberapa kali seminar, yang terakhir pada hari kemarin untuk Jakarta.

Sedangkan untuk masalah-masalah yang masih memerlukan pengkajian, rekan kami dari F. PDIP sudah memasukkan usul 8 butir yang bisa dikelompokkan ke dalam 4 hal, bersamaan dengan itu pula rekan dari Fraksi Reformasi mengajukan usul berkaitan dengan lahimya Undang- undang Nanggro Aceh Darussalam dan Otonomi Khusus Irian Jaya. Dari ke-4 itu berdasarkan rapat konsultasi Fraksi yang dilakukan pada tanggal 27 November maka disepakati untuk dilakukan lobi Fraksi dengan Pansus pada tanggal 3 dan 4 lobi Fraksi itu telah dihadiri, dilaksanakan pada tanggal 3 dan 4, diwakili oleh, dihadiri oleh Pimpinan-pimpinan Fraksi, unsur Pansus, unsur Pemerintah. Dan dari usul pengkajian yang dilakukan rekan kami dari F. PDIP dan F. Reformasi dapa kami laporkan hasilnya sebagai berikut;

Yang pertama ada usul untuk mencantumkan beberapa undang- undang di dalam konsideran mengingat, supaya konsideran itu menjadi acuan di dalam pelaksanaan Undang-Undang Kepolisian kalau undang-

_ _ _ _ u=n=d=a=ng itu disahkl!n dikemudian hari. Di dalam ragat konsultasi Pimpinan _______ _ Fraksi disepakati bahwa undang-undang yang masuk dalam konsideran

mengingat adalah undang-undang yang mewarnai lahimya undang-undang itu, sedangkan undang-undang yang mewamai pelaksanaan undang- undang itu, semangatnya dicantumkan di dalam batang tubuh sehingga bisa menjadi pegangan para pelaksana-pelaksana di lapangan. Berdasarkan kesepakatan itu maka usul dari rekan kami F. PDIP untuk mencantumkan Undang-undang tentang HAM, Undang-Undang tentang Peradilan HAM, Konvensi tentang Anti Penyiksaan, Undang-Undang tentang KUHAP disepakati untuk semangatnya dicantumkan di dalam batang tubuh dan penjelasan yang hasil konkretnya saya bacakan. Barangkali kita punya semua ini, hasil yang disepakati dulu. Itu dimasukkan di dalam penjelasan umum halaman 2 alinea kedua dari bawah, jadi sebelum kata undang- un(:fimg ini menampung pula, di situ ditambahkan, begitu pentingnya perlindungan dan pemajuan Hak Asasi Manusia karena menyangkut harkat dan martabat manusia, Negara Republik Indonesia telah membentuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(6)

Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib mempedomani dan mentaati ketentuan undang-undang diatas.

Di samping memperhatikan Hak Asasi Manusia dalam setiap melaksanakan tugas dan wewenangnya, setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib pula memperhatikan perundang-undangan ·yang berkaitan dengan tugas dan wewenangnya. Antara lain Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, ketentuan perundang- undangan yang mengatur otonomi khusus seperti Propinsi Nangro Aceh Darussalam dan Propinsi Papua serta peraturan perundang-undangan lainnya yang menjadi dasar hukum pelaksanaan tugas dan wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sedangkan semangat dari undang- undang itu yang akan dicantumkan di dalam batang tubuh sudah terasa cukup termuat di dalam Pasal 19 yang mengatur mengenai rambu-rambu pelaksanaan diskresi harus memperhatikan norma agama, hukum, perundang-undangan dan lain-lain sebagainya.

Hal yang kedua, menyangkut tata urutan tugas-tugas pokok Kepolisian, rekan dari F. PDIP mengusulkan supaya tata-urutan itu

_ _ _ mengedepankan_urntan_y_angpertama_adalahperlindungan,Jalukemudian~---_J

penegakan hukum, lalu kemudian keamanan dan ketertiban. Setelah melalui diskusi yang panjang dengan lobi Fraksi, disepakati dan memang begitu acuannya ialah bahwa tata urutan yang ada di dalam Pasal 13 dan di dalam pasal-pasal lainnya tidak mengandung arti bahwa urutan itu bermakna prioritas. Urutan pertama bukan berarti prioritas, urutan kedua bukan berarti tidak prioritas, urutan ketiga bukan berarti lebih rendah dari urutan kedua, tetapi semata-mata urutan penulisan sebagai konsekuensi karena di dalam Pasal 30 UUD 1945 memang urutannya seperti itu, jadi bukan hanya Tap MPR Nomor VII Tahun 2000 tetapi Pasal 30 UUD 1945 seperti itu tulisannya. Namun untuk menampung kemungkinan-kemungkinan dikhawatirkan oleh rekan PDIP jangan sampai itu dikesankan sebagai urutan prioritas sehingga dalam melaksanakan tugas-tugas yang pendekatan keamanan mengalahkar pendekatan-pendekatan yang lainnya, maka disepakati agar di dalam Pasal 1 dicantumkan penjelasan sebagai berikut; Rumusan tugas pokok tersebut artinya yang tiga itu, keamanan, penegakan hukum dan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(7)

perlindungan bukanlah merupakan urutan prioritas, ketiga-tiganya sama penting, sedangkan dalam pelaksanaannya tugas pokok mana yang akan dikedepankan sangat tergantung pada situasi masyarakat dan lingkungan yang dihadapi, karena pada dasarnya ketiga tugas pokok tersebut dilaksanakan secara simultan dan dapa dikombinasikan. Disamping itu dalam pelaksanaan tugas ini, artinya ketiga-tiga tugas itu harus berdasarkan norma hukum, mengindahkan norma agama kesopanan dan kesusilaan serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

Kemudian yang ketiga, mengenai masalah umur, rekan dari Fraksi PDIP mengusulkan supaya batas usia pensiun adalah 55 tahun. Setelah mengalami diskusi panjang dan demi pertimbangan-pertimbangan perspektif Polri dimasa datang, terutama untuk mencapai ratio yang diinginkan yang sekarang berbanding 1 berbanding 900 lebih, untuk memburu ratio yang ideal sekitar banding 400, dalam rangka juga penghematan APBN, pendayagunaan tenang profesi maka disepakati usia pensiun adalah 58 dan bisa diperpanjang samp 60 tetapi di dalam Ayat (3) nya ditambahkan pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud diatas yaitu Ayat (1) dan Ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah

Kemudian yang keempat, untuk memberi tempat mengenai adanya keluhan yang mungkin disampaikan oleh masyarakat karena adanya

'~-~-____ p_erlakuan::p_edakuan_~ang_ tidak __ men*enangkan_darLpela¥anan-y.ang.----~--­

diberikan oleh institusi Kepolisian maka dibuka pintu melalui komisi Kepolisian Nasional dengan mempertegas di dalam penjelasannya bahwa yang bisa dikeluhkan oleh masyarakat atau yang dimaksud dengan keluhan dalam ayat ini, menyangkut penyalahgunaan wewenang, dugaan korupsi, pelayanan yang buruk, perlakuan diskriminatif dan penggunaan diskrisi yang keliru dan masyarakat berhak memperoleh informasi mengenai penanganan keluhannya. Jadi masyarakat bisa menyampaikan keluhan menyangkut hal itu dan masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui sudah sejauh mana keluhannya ditangani.

Demikianlah keempat hal yang disampaikan oleh rekan F. PDIP ditambah dengan yang disampaikan oleh rekan Fraksi Reformasi dan

12.~n_uangannya di dalam undang-undang ini. Kami serahkan sepenuhnya kepada Bapak para Anggota Pansus, ini hasil lobi Fraksi yang dihadiri oleh para Pimpinan Fraksi, menyertakan unsur-unsur Pansus dan unsur- unsur Pemerintah. Karena keempat hal ini mempunyai semangat yang saling relasis satu sama lain, kami mengusulkan supaya tidak dibahas

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(8)

satu persatu tetapi keempat-empatnya kami minta tanggapan, seandainya ada hal-hal yang ingin disanggah, tetapi kalau semua sepakat saya kira tidak ada halangan untuk langsung menyetujuinya. Bagaimana? Ya, silakan Pak.

F. PDIP (PERMADI, S.H.)

Permadi, Anggota F. PDIP, Nomor A.166. Dari 4 masalah yang dikemukakan, kami ingin menanggapi satu masalah saja yaitu masalah usia, karena di dalam jumpa publik diberbagai kota, masala,h ini muncul.

Ada alternatif-alternatif, pertama usia tetap 55, tetapi menaikan sampai 58 atau 60 inilah yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah, artinya ada hak. Tetapi kalau dipatok dulu 58 sampai 60 kekhawatirannya adalah kalau sampai tingkat-tingkat yang bawah ini kemudian sudah berumur 58 masih berada dibawah itu akan menghambat kegiatan, seperti misalnya Brimob dan lain sebagainya yang berada dilapangan, itu tentu akan tidak mungkin sampai umur sebegitu. Yang kedua ditingkat Mabes Polri, sesuai dengan pembinaan karir, seorang Kapolri diharapkan seperti misalnya Saudara Dai' i Bachtiar, berumur 52 tahun, kalau dia pensiun sampai umur 58 atau 60, berarti dia harus menjadi Kapolri 8 tahun padahal kemungkinan yang terbaik adalah 3 tahun, jadi umur 55 dia sudah tidak menjadi Kapolri. Setel;ah tidak menjadi Kapolri berpangkat jenderallalu mau jadi apa? Kita pernah mengalami 3 jenderal sekaligus nganggur, 4

----~jenderai--nganggur-di--Mabe-s-·-Potrt:--S<mdara-Wtdio W1aoclo-;-kemuelian __ _ Rusmanhadi, Rusdihardjo dan Chaeruddin. Itu 4 jenderal nganggur tidak ada karena mereka sudah pernah menjadi Kapolri, di sini harus kita perhitungkan, kalau 1 jenderal asumsinya beberapa kali prajurit, maka untuk mempertahankan sekian ada sekian yang nganggur dan ini nanti akan menyulitkan pembinaan dari Brigjen, Mayjen, Letjen akan lama sekali dia berhenti di sana, karena Jenderal Kapolri hanya l begitu, ini mohon dipertimbangkan. Lebih bail,<. menentukan 55 tetapi dengan pengecualian untuk jabatan-jabatan dan fungsi tertentu bisa sampai 58 atau 60. Kalau contoh yang diberikan seperti Hakim Agung, itu hanya Hakim Agungnya, panitera maupun petugas atau pegawai Mahkamah Agung tetap 55, begitu juga dengan Profesor-profesor itu hanya . _ _ _profesornya, do sen bias a, asisten dan juga pegawai perguruan tinggi tetap 55. Jadi yang 55 itu patokannya yang kecualinya itu diatur di dalam Peraturan Pemerintah.

Yang kedua ini diluar 4 masalah, saya adalah Anggota DPR yang dilantik berdasarkan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, saya

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(9)

sang at berkeberatan dengan Pasal 11 Ayat ( 1) poin d, pasal itu diskriminatif, karena yang lain a, b, c, e, f, g, h itu semua berlaku untuk barangsiapa, untuk siapa saja, kecuali poin d hanya untuk aliran, aliran itu apa? apakah itu aliran air, aliran sungai atau apa. tetapi di dalam penjelasannya disebutkan secara tegas antara lain aliran kepercayaan.

Sementara contoh-contoh yang pernah diberikan oleh Departemen Kehakiman pada waktu itu secara konkret itu adalah justru aliran-aliran agama. Jadi kalau memang aliran kepercayaan itu memang ditulis, saya minta juga aliran yang lain ditulis, antara lain tidak bisa hanya satu itu diskriminatif. Saya usulkan bahwa polisi mengawasi barangsiapa yang melakukan kegiatan memecah belah bangsa, jadi semua orang jangan hanya aliran saja. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Baik. Yang pertama dulu mengenai usia. Jadi Pak Permadi menghimbau supaya dipertimbangkan matang-matang. Barangkali diantara 4 masalah yang diajukan rekan PDIP mungkin ini yang terbanyak makan waktu, cuma banyak makan waktu, saya tidak tahu masuk dalam katagori matangnya Pak Permadi atau tidak tetapi jelas banyak sekali kita pertimbangkan kemarin, sehingga lahirlah rumusan seperti itu. Bahwa selanjutnya akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Ya, memang kemarin data bandingnya dengan militer, data bandingnya dengan sipil,

mengenai usia, harapan hiduP,-usTa-kemampuan -hidup-;-macam--=macam ___ --- teori, termasuk teorinya Pak Syatibi, ya, pegangan hidup. Sehingga dengan

demikian, ya, aliran kepercayaan sebentar dulu ya Pak. Jadi yang keempat dulu inilah. Hal-hal yang lain, silakan.

F. KB (A. EFFENDY CHOIRIE, S.Ag)

Terima kasih Ketua. Pak Menteri atau Saudara Menteri, Saudara Kapolri dan dari jajaran Dephan berserta Saudara-saudara. Hari ini sebetulnya kita tinggal ketok palu, setelah kita lama sekali melakukan proses perdebatan, baik sebelum rancangan ini hendak diakhiri, maupun pada saat penundaan. Di dalam penundaan memang harapannya bagaimana dilakukan penyempumaan secara maksimal, sehingga kita beberapa kawan dari Pan sus ini, ikut mengunjungi masyarakat bagaimana masukan, input, kritik, pikiran-pikiran dari masyarakat, salah satu tim itu saya ikut kebeberapa daerah. Kita menyadari betul bahwa kalau dilihat dari masukan-masukan masyarakat, kritik masyarakat, pendapat masyarakat memang belum semuanya tertampung di sini. Belum semua

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(10)

tertampung di sini, tetapi apa yang menjadi masukan masyarakat, kritik masyarakat, pendapat masyarakat itu semua sudah diperdebatkan di sini, baik pada saat Pansus itu berlangsung, pada saat kita di daerah maupun pada saat kita lobi antar Fraksi dan Anggota yang ditunjuk untuk mengikuti lobi di sini. Oleh karena itu menurut saya, ini sudah hasil maksimai, meskipun masih banyak kekurangan-kekurangan, termasuk apa yang dikemukakan Pak Permadi, misalnya soal usia, ini terus terang saja ditim PDIP kalau tidak salah pada saat itu, itu tidak menyebut 55, tetapi justru PKB menyebut 55, tetapi setelah memperoleh masukan, setelah berbagai macam argumentasi disampaikan oleh Pemerintah, termasuk kemarin misalnya itu kami menerima dengan argumen itu, untuk kondisi sekarang dengan berbagai macam pertimbangan. Bagitu juga soal aliran kepercayaan, itu ngomong panjang sekali, Pak Dirjen sebagai saksi dan Bapak-bapak yang ada di sana, itu juga termasuk paling lama, kita tidak usah memasukkan aliran kepercayaan itu, dan saya panjang Iebar berdebat dengan Pak Chozin ini, akhirnya lahirlah rumusan itu, tetapi pada saat itu Pak Permadi pergi, sehingga tidak ikut p.erdebatan soal aliran. Aliran ini aliran air, atau aliran ideologi, atau aliran yang pecahan agama, atau apa segala macam, itu kita ungkap semuanya pada saat itu, jadi itu semuanya sudah proses maksimal yang kita lalui. Sehingga menurut kami, inilah hasil maksimal yang menurut saya harus segera kita sepakati, persoalan setelah itu kemudian ada proses

----~b·erikut-yang-pada-satu-ketika-karena-mengalami-·perub-a:han, Poltslnya---- mengalami perubahan, masyarakatnya mengalami perubahan, semua mengalami perubahan lalu kemudian perlu dilakukan perubahan lagi Undang-undang tentang Kepolisian ini, saya kira itu nanti, itu biasa.

Tetapi untuk kali ini kita sudah maksimal melakukan ini. Tetapi sayangnya Pak Permadi kemarin ketika lobi juga tidak ikut di sini, itu kita sayangkan juga, di daerah dia menggebuh-gebuh juga seperti kita juga, ketemu publik menggebu-gebuh, ini yang akan kami perjuangkan tetapi kemarin tidak ikut sayang juga kan. Jadi agak saya sesalkan juga Pak Permadi tidak mengikuti intensif di sini, sehingga apa yang hendak diperjuangkan, termasuk aliran kepercayaan tidak perlu masuk, kalaupun harus masuk semua harus masuk.

F. PDIP (PERMADI, S.H.) :

Sebentar, untuk menjadi tim lobi itu adalah ditunjuk oleh Fraksi, saya tidak ditunjuk.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(11)

F. KB (A. EFFENDY CHOIRIE, S.Ag) :

Ya, sebetulnya bisa pesan pikirannya itu, jadi pesan pikirannya untuk diperjuangkan. Menurut Fraksi Kebangkitan Bangsa, sekali lagi, ini maksimal dan kami sepakat ini menjadi keputusan kita bersama, dengan undang-undang ini maka Kepolisian punya pijakan baru, apalagi dengan Kapolrinya yang baru sehingga kita harapkan betul-betul Kepolisian yang akan datang segera melakukan sesuatu yang baru sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Terima kasih atas perhatiannya.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak Effendy Choirie, ada tanggapan dari Fraksi-fraksi lain, dari Pemerintah. Barangkali memang inilah makna demokrasi Pak ada saatnya kita harus saling mendengar, ada saatnya untuk kita saling memahami, karena otak kita berbeda, pikiran kita berbeda, tetapi semua perbedaan itu tentu masih bisa kita satukan, kalau kita memang ada dalam semangat yang sama. Saya yakin bukan hanya Pak Permadi . mungkin juga ada kawan-kawan lain seperti dikatakan Pak Effendy tadi, banyak pikiran-pikiran yang tertampung, tetapi itulah makna kebersamaan, karena undang-undang ini hanya satu. Jadi seandainya kita bisa menerima keadaan ini, barangkali kita semua tidak keberatan untuk menyepakati hasil dari tim lobi Fraksi yang disampaikan kepada sidang Pansus pada

hari _ _ini,_dap.aLkita_sepakati'LSilakan_Pak .. E.ermadi. _____________________________ _ F. PDIP (PERMADI, S.H.) :

Sekali lagi Pak. Yang pertama kalau ada kejanggalan seharusnya kita perbaiki, kita tidak perlu takut untuk menyatakan seperti yang tadi saya katakan, Pasal 11 Ayat (1) butir a, b, c, e, f, g dan seterusnya itu berlaku bagi semua orang.

KETUA RAPAT :

Pak Permadi, tunggu dulu supaya pertahap, yang saya tawarkan tadi ini, ada hasil lobi Fraksi dulu. kita bisa sepakati hasil lobi Fraksi yang saya tawarkan tadi?

----F. PDIP (PERMADI, S.H.) :

Oke Saya menjawab Saudara Effendy Choirie, bahwa dipasalnya mungkin tidak ada aliran kepercayaan; tetapi dipenjelasan justru sangat jelas, jadi itu mungkin yang anda belum baca, terima kasih.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(12)

L

F. KB (A. EFFENDY CHOIRIE, S.Ag) :

Sebentar, saya jawab juga. Itu hasil kompromi rumusan itu Pak.

saya menjadi pelakunya sama Pak Chozin Chumaidy soal aliran kepercayaan, hampir yang lain tidak ada bicara aliran kepercayaan. Tidak dimasukkan di dalam pasalnya, asalnya itu ada di dalam pasalnya, ini sebetulnya sudah kompromi hanya dipenjelasan, kalau dipasalnya menjadi lain kan di sini. Itu sebetulnya saya antara lain menyambung Pak Permadi yang drilu itu, jadi mestinya harus berterima kasih juga pada saya.

KETUA RAPAT :

Ini yang 8 dulu Pak. Permadi belum yang itu. Kita dapat sepakati?

Menyambung supaya kita semua nanti bisa keluar dari ruangan ini dengan baik, apa yang disampaikan Pak Permadi mengenai aliran kepercayaan sudah dijawab oleh Pak Effendy Choirie, itu adalah perjuangan maksimal dari hasil kompromi. Karena bola yang didapat oleh Pak Effendy Choirie ditinggalkan sendiri, sehingga dipasal hilang, tetapi ada di dalam bagian penjelasan. Seandainya itu kita bisa terima sebagai sebuah keadaan hasil dari perjuangan bersama, saya kira juga tidak apa-apa kalau kita ikhlas menerima hal itu, bagaimana Pak?

F. PDIP (PERMADI, S.H.) :

S_ekalUagi, __ faktamenunjukkanhukan.hanyaaliran_kepercayaanyang ___ . ---~

pemah melakukan kegiatan memecah belah bangsa. Aliran agama pemah, aliran Komunis pernah. Jadi mohon antara lain tidak hanya satu, kalau itu dipertahankan hanya satu aliran kepercayaan ini sangat diskriminatif dan saya akan menolak, saya akan memenuhi hak saya untuk menyatakan meinderheitnota menolak Pasal 11 Ayat (1) butir b. Pasal 16, Pasal 15.

dalam hal ini saya menyarankan kata aliran itu diganti barangsiapa, siapa saja yang melakukan kegiatan memecah belah itu dalam pengawasan Polisi. Kenapa disebut aliran dalam pasal yang dimaksud aliran itu apa, tidak jelas. Di dalam penjelasan hanya disebut antara lain aliran kepercayaan. Fakta-fakta yang dikemukan oleh Pemerintah menunjukkan itu aliran agama dan partai politikpun banyak melakukan kegiatan memecah belah bangsa.

KETUA RAPAT :

Jadi di dalam penjelasannya berbunyi sebagai berikut: Yang dimaksud dengan aliran "sernua aliran atau paham yang dapat menimbulkan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(13)

perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, antara lain kepercayaan, jadi bukan antara lain aliran kepercayaan yang bertentangan dengan falsafah. Jadi aliran kepercayaan tidak bertentangan dengan falsafah tidak, itu komprominya hari itu.

F. PDIP (PERMADI, S.H.) :

Saya tetap menolak, kalau sudah disebut semua aliran dan faham tidak perlu antara lain. Jadi semua aliran dan faham bertentangan atau memecah belah, selesai, tidak ada antara lain aliran kepercayaan. Kalau itu tetap dipertahankan, saya mohon aliran yang lain satu atau dua lagi disebutkan, karena faktanya memang demikian. Saya minta dari Pemerintah dan Polisi untuk menjawab.

KETUA RAPAT Silakan.

F. KB (A. EFFENDY CHOIRIE, S.Ag)

Ya, saya juga ikut bertanggung jawab di sini. Jadi mengapa aliran itu tetap disebut, permintaan kami sejak awal, kami dari F. KB tidak mau dengan kalimat aliran Pak Permadi tidak, haik dibatang tubuh maupun dipenjelasan tidak mau itu. Tetapi karena asalnya sudah disebut di dalam pasal, di dalam pasal maka ini ditarik, komprominya begitu, disebut tetapi di dalam penjelasan. Semua-argl.iinentasi Pak Permadi mungkin lebih luas lagi argumentasi pada saat itu, supaya aliran ini tidak disebut, itu luar biasa dan panjang, beberapa hari khusus soal aliran ini, kemarin. Oleh karena itu saya kira apabila ini dipersoalkan kembali, silakan saja tetapi bahwa bukan berarti hal itu tidak dibahas. Bukan berarti hal itu tidak diperdebatkan secara panjang, bukan berarti hal itu tidak ada argumentasi untuk menghilangkan itu. Apa yang Pak Permadi kemukakan itu semua sudah disampaikan. Sekarang tergantung Bapak- bapak kembali termasuk Pemerintah, saya kira itu. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Fraksi PPP, silakan.

F. PP (DRS. H. A. CHOZIN CHUMAIDY) Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

1633

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(14)

Sebetulnya persoalan ini betul apa yang disampaikan oleh Saudara Effendy Choirie, ini kan sudah dibahas panjang Iebar dan sebagainya.

Dan terus terang kalau berbicara prinsip Pak Ketua PPP itu prinsipnya adalah sesuai dengan rancangan yang awal, betul PPP asalnya itu bahwa PPP tetap mengatakan mengawasi aliran kepercayaan yang dapat menimbulkan perpecahan. Tugas Polisi memang mengawasi masyarakat, yang mengganggu ketertiban harus diawasi. Apakah itu diskriminatif, ya tergantung kita. Perilaku menjurus pada perpecahan atau tidak, mengganggu stabilitas tidak, lalu tidak, kenapa kita khawatir. Tetapi karena begitu ternan-ternan meminta supaya ini juga harus ada perdebatan panjang akhirnya PPP menerima dengan beberapa modifikasi, kesepakatan-kesepakatan, sehingga ditambahlah semua aliran dan faham.

Karena bukan hanya aliran kepercayaan saja, mungkin ada faham-faham politik, ada faham-faham agama, sempalan-sempalan agama, oke kalau sudah begitu, legowo PPP menerima. Dan bahkan di situ disebutkan · aliran yang mana, yang jelas-jelas bahkan kalau tidak salah dari ternan PDIP juga. Yang bertentangan dengan falsafah dasar dan negara Republik Indonesia, ya bagus itu kita masuk. J adi saya kira maaf Pak. kami sudah cukup toleranlah untuk ini. sudah memberikan be ... cukup besar.

Jadi andaikan itu saya kira kita sudah sepakati juga di dalam forum terakhir juga dari wakil-wakil dari PDIP. Jadi kalau seandainya rekan ki1a Pal<Peniiaan5eri<:e5eratan say a Kiia ya1ialCCITasecarapribadl;-tida1(- apa-apa saya kira. Tetapi toh kesepakatan Fraksi-fraksi sudah selesai sebetulnya. Itu saya saja barangkali Pimpinan. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Fraksi lain, silakan.

F. REFORMASI (PROF. DR. H. MOH. ASIKIN, S.H)

Fraksi Reformasi menganggap bahwa ini hasil yang sangat maksimal sekali. Tidak ada hal Iagi diatasnya kecuali Allah Subhanallah Ta'alah dan Fraksi juga sudah 1 00% menyetujuinya ini. Kalau kita kern bali kepada alam demokrasi memang tidak akan selalu semuanya setuju, pasti ada

···yang tidak, tetapi di sanalah letak bagaimana kita menghargai perbedaan yang pendapat orang banyak itulah yang kita ikuti. Saya sangat berharap kesepakati ini kita ikuti, karena sudah disepakati dengan susah payah.

Saya kira kami berharap bahwa betapapun pahitnya kalau kita sudah

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(15)

menyepakati bersama, kita hormati itu. Apalagi ide ini sangat bagus sekali kan tidak ada maksud y'ang diskriminatif di sini, ada pedoman- pedoman yang ditujukan kepada Kepolisian untuk bertindak yang terb<;lik.

Apakah itu norma hukum, apakah itu norma agama, apakah itu ... , itu patokan dari pihak Kepolisian. Sejak kemarin saya katakan pada jumpa publik, jangan kita mencurigai sejak awal rancangan ini, kita berperasangka baik terhadap rancangan ini, karena hal yang dimulai dengan kecurigaan itu berakibat yang sangat negatif. Saya sangat optimis bahwa kita beriktikad baik mengenai ini. Itulah sebabnya hadirin sekalian kami berharap bahwa upaya yang kita sudah susah payah lakukan ini, marilah kita hormati, marilah kita menghargai perbedaan pandangan tersebut, tidak ada yang ingin menyepelekan di Republik ini, saya rasa tidak akan. Betapapun kecilnya tetap kita hargai, maka berbahagialah yang hidup dinegara Republik ini.

Terima kasih Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT Ya, silakan.

F. PDIP (K. H. ACHMAD ARIS MUNANDAR, M.Sc):

Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi

---Wabarakatuh-;---~---~----~---~---

Saya menyampaikan apresiasi kepada tim pelobi yang telah menghasilkan apa yang terbaik buat kita. Namun demikian saya akan memberikan sedikit solusi mengenai hal ini supaya semua bisa menerima, di mana di situ bahwa polisi mengawasi aliran yang menjurus pada perpecahan, oleh sebab itu saya menambahkan saja redaksinya mungkin ini akan membuat semua bisa menerima, aliran kepercayaan koma (,) aliran agama. Saya rasa semua paham dan aliran yang akan memecah belah tentu harus diawasi oleh polisi. Aliran kepercayaan atau, walaupun agama apapun kalau dia memperpecahkan harus diawasi. J adi say a rasa dengan ditambahkan redaksi itu mungkin akan bisa menerima semua pihak. Redaksinya saja. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Mungkin saran Pemerintah barangkali perlu kita dengar dulu. Silakan.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(16)

PEMERINTAH (MENKEH DAN HAM/PROF. DR. YUSRIL IHZA MAHENDRA) :

Terima kasih Saudara Ketua. Seperti tadi telah disampaikan oleh beberapa Anggota yang terhormat memang pembahasan sudah sangat panjang, sehingga saya sebelum dilakukan lobi yang terakhir ini pembahasan masalah ini sudah dilakukan yang terhormat Bapak Permadi yang pada waktu itu kita telah mencapai sebuah kesepakatan dicantumkan di dalam Batang Tubuh. tetapi setelah lobi kemudian kita bergeser dan dicantumkan itu di dalam penjelasan. jadi saya kira ini sudah merupakan satu kompromi bagi semua pihak. kalau ini sudah merupakan sebuah kompromi, kami berharap supaya ini tidak sampai dihilangkan sama sekali, inilah artinya sebuah kompromi. Ini Bapak Permadi harapan kami tidak usah khawatir, karena sepanjang yang kami pahami Bapak Permadi itukan seperti beliau katakan tadi dilantik sebagai Anggota DPR mengucapkan janji sebagai penganut atau penghayat aliran Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, di sini ditegas aliran kepercayaan, bukan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa seperti yang disampaikan oleh Bapak Permadi. Dengan demikian sebenamya tidak ada alasan untuk keberatan bagi Beliau menanggapi soal ini. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Baik.Mudah-mudahan apa yang telah disampaikan oleh Saudara Pemerintah bisa menjadi pegangan kita semua bahwa yang dimaksud aliran kepercayaan di sini tidak dalam bentuk seperti yang disampaikan tadi. Dengan demikian dapatkah kita sepakati apa yang sudah ....

F. PDIP (PERMADI, S.H.) :

Masih belum Pak. Saya tidak ingin bermain silat lidah, semua orang tahu yang dimaksud aliran kepercayaan yaitu itu. Kalau ini disepakati saya menggunakan hak saya sebagai Anggota Nomor A-166 menyatakan meinderhaeidnota menolak Pasal 15 Ayat (1) butir d. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Saya kembalikan kepada hadirin dapat kita terima saja itu, setuju?

Terima kasih. Dengan demikian maka tuntas sudahlah tugas kita dengan sekian banyak banyak bukit ngarai yang kita lewati, dan mudah-

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(17)

mudahan ini adalah kendala yang terakhir sehingga sesuai schedule apa yang ditetapkan oleh rapat konsultasi dengan Pimpinan Fraksi, maka kedua RUU ini _akan dibawa kepada Pembicaraan Tingkat Vl pada tanggal 1 0 Desember yang akan datang. Dan pada saat yang sama pembicaraan tindak lanjut mengenai pengesahan tingkat Vl itu sedang dibicarakan di Bamus. Bapak dan Ibu sebagairnana biasa karena ada perubahan naskah yang disepakati pada tanggal 18 Oktober yang lalu hampir dua bulan, maka sudah barang tentu penyernpurnaan yang dilakukan untuk merubah kesepakatan itu juga harus kita tanda tangani bersama kembali. Kami persilakan Saudara Sekretariat. Perwakilan masing-masing Fraksi, F. PDIP, F. PG, F. PPP, F. KB, F. TNI/Polri, F. Reforrnasi, F. PBB, F. PDKB, F. KKI. Demikian pemberian paraf dan penandatanganan naskah perubahan telah kita lakukan. Sebelurn kita rnenutup kami serahkan kepada Pemerintah apa ada sesuatu yang ingin disarnpaikan. Silakan Pak.

PEMERINTAH (MENKEH DAN HAM/PROF. DR. YUSRIL IHZA MAHENDRA, S.H.):

Tidak ada lagi yang akan disarnpaikan, sudah cukup.

KETUA RAPAT :

Baik, tetima kasih. Rupanya Saudara Pemerintah sangat arif membaca tanda-tanda zaman bahwa banyak diantara kita mempunyai banyak kesibukan yang menunggu. Karena Pemerintah tidak menyampaikan sesuatu barangkali para Anggota DPR juga ...

PEMERINTAH (MENKEH DAN HAM/PROF. DR. YUSRIL IHZA MAHENDRA, S.H.):

Kita mengucapkan terirna kasih kepada semua para Anggota Dewan yang terhormat atas segala kebijaksanaan yang kita tempuh selama ini sehingga akhimya pembahasan terhadap Rancangan Undang-Undang Kepolisian dapat kita selesaikan pada hari ini meskipun terdapat perbedaan pendapat dengan yang terhorrnat Bapak Permadi, tapi inilah demokrasi yang kita jalani dan marilah kita berbesar hati dalam menyikapi sampai akhirnya kita mampu menyelesaikan RUU ini dan Insya Allah dapat disahkan menjadi undang-undang. Sekali lagi terima kasih atas segala kerja sama yang telah diberikan oleh paraAnggota Dewan yang terhorrnat.

1637

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(18)

KETUA RAPAT:

Terima kasih Saudara Pemerintah. Kami juga dari Pansus atas nama Pimpinan dan seluruh Anggota Pan sus ingin menghaturkan ban yak terima kasih kepada Pemerintah jajaran Mabes TNI, Mabes Polri, baik kepada Bapak Kapolri yang baru saja dilantik sekaligus selamat buat Bapak disertai doa mudah-mudahan undang-undang ini bisa berfaedah banyak untuk Kepolisian di masa yang akan datang. Atas kerja sama dan sumbangsih pikiran kita bersama tentu kita hanya bisa berharap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa mudah-mudahan hasil ini adalah hasil yang terbaik yang dapat kita persembahkan buat bangsa dan negara. Sekian.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan perkenankan saya menutup Rapat Pansus ini.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 14.45 WIB.)

SEKRETARIS RAPAT,

ttd

DRS. ISKANDAR N. BASRI NIP. 210001160

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Referensi

Dokumen terkait

Keuangan penulis juga semakin menipis dengan adanya kuliah daring ini penulis terus-terusan membeli kuota yang biasanya satu kali dalam sebulan kini menjadi tiga kali

Dari hasil tersebut di atas, kepuasan wajib pajak terhadap pelayanan STNK di Samsat Balikpapan dipengaruhi oleh dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability,

Peserta dianggap sudah mengetahui segala cacat, kerusakan, kekurangan fisik baik yang terlihat maupun tidak terlihat serta kelengkapan dokumen sehingga melepaskan haknya untuk

Dari mana aku akan mendapat uang untuk beli tiket pesawat ke Jakarta yang harganya tidak murah.. Jika naik bis, harus berangkat sore ini dan belum tentu sampai

sel negatif terhadap Annexin V dan pewarna vital tidak mengalami apoptosis: translokasi PS belum terjadi dan membran masih utuh.

Dengan demikian undang-undang yang baru disahkan ini benar-benar berfungsi sebagai instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh beserta keluarganya serta

Djadi umpamanja didalam dari pada rapat jang sah tadi, maka .keputusan jang diambil hal kita tadi, kalau jang setudju atau jang tidak setudju hanja 40 atau zelfs hanja 59,

Kami memberikan apresiasi yang setinggi -tingginya atas perhatian Pimpinan dan anggota Pansus DPR RI yang terhormat, yang dengan segala kesabarannya telah mendengarkan