• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIDANG ARSIP DAN MUSEUM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAER AH RISALAH Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat KeJenis Rapat Sifat Rapat Hari, Tanggal Waktu Tern pat Ketua Rapat Acara Sekretaris Rapat HADIR a. Anggota. : 2013-2014. :IV : VI : Rapat Kerja : Terbuka : Rabu, 14 Mei 2014 : Jam 14.00 WIB s.d. Selesai : Ruang Rapat Sadan Anggaran (lama) : DR. Benny K. Harman, S.H. (Ketua Pansus/F.PD) : 1. Penyampaian Tanggapan Pemerintah; 2. Penyampaian DIM Pemerintah. : Djustiawan Widjaja : 16 orang dari 30 orang Anggota PANSUS 7 Fraksi dari 9 Fraksi DPR RI 1. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT 4 dari 8 orang Anggota; 2.FRAKSIPARTAIGOLKAR 4 dari 6 orang Anggota; 3.FRAKSIPDIPERJUANGAN 1 dari 5 orang Anggota; 4. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 3 dari 3 orang Anggota; 5. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL dari 2 orang Anggota;. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM 6.FRAKSIPARTAIPERSATUAN PEMBANGUNAN 2 dari 2 orang Anggota; 7. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 2 dari 2 orang Anggota; 8. FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA dari 1 orang Anggota; 9.FRAKSIPARTAIHATINURANIRAKYAT -. dari I orang Anggota..

(2) 2. FRAKSIPARTAIDEMOKRAT 1.. AGUNG SANTOSO, S.. H.. 463. 2.. H. HARRY WITJAKSONO, S.H. 478. 3.. ORA. R.A. IDA RIYANTI. 500. 4.. DR. BENNY K. HARMAN, S.H.. 540. FRAKSIPARTAIGOLKAR. 5.. H. BAMBANG SOESATYO, S.E., MBA. 228. 6.. DRS. KAHAR MUZAKIR. 191. 7.. Ir. H. AZHAR ROMLI, M.Si. 194. 8.. NURUL ARIFIN S.IP., M.SI. 214. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN.. 9.. 385. ABIDIN FIKRI, S.H.. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 10. KH. Ir. ABDUL HAKIM, MM. 57. 11. H. T.B. SOENMANDJAJA., SD. 70. 12.. 95. FAHRI HAMZAH, S.E.. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN. 302. 13. MUHAMAD ARWANI THOMAFI, H.. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA. 171. 14. KH. MUH UNAIS ALI HISYAM. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM FRAKSI PARTAI GERINDRA. -. I. FRAKSIPARTAIHANURA. -. l.

(3) 3. b. SEKRETARIAT. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. Djustiawan Widjaya Radji Amri , SE. Erna Agustina, S. Sos. Akhmad Aulawi , S.H. ,M.H. Mardisontori, S.Aq., LLM. M. Najib Ibrahim, S.Aq.,M.H. Titi Asmara Dewi, S.H.,M.H. Dr. lnosentius Samsul, SH.,MH. Arwani Sabari Barus, SH.,M.Hum .. Sekretaris Pansus MD3 Wakil Sekrt. I Wakil Sekrt. II Leqal Drafter Leqal Drafter Legal Drafter Leqal Drafter Peneliti/P3D I Tenaqa Ahli Baleg Tenaga Ah li Baleg. c. Tamu/undangan 1. Amir Syamsuddin, Menteri Hukum dan HAM ; 2. Ors. A. Tanribali Lamo, S.H. M.Si., Dirjen Kesbangpol, Kementerian Dalam Negeri; 3. Sonny Loho , lrjen Kemenkeu , Kementerian Keuangan beserta jajarannya; 4. Rini Widiantini, S.H. M.P.M ., Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana, Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 5. Edi Efendi Tedjakusuma, Deputi EKP Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(4) 4. KETUA RAPAT (DR. BENNY KABUR HARMAN, SH/KETUA PANSUS): Assatamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang kami hormati Saudara Menteri Hukum dan HAM, Yang kami hormati Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Kepala Bappenas atau yang mewakili, Yang kami hormati Menteri Keuangan yang mewakili, Sdr. Wakil Menteri II, Yang kami hormati saudara Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Dirjen Kesbangpol, Pimpinan Pansus, para anggota Pansus, hadirin yang kami muliakan,. Sebelum kita mulai, dari meja pimpinan, kami mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebab atas perkenan-Nya kita dapat menyelenggarakan Rapat Kerja Pansus Rancangan Undang-undang tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MD3 pada siang ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Sesuai dengan laporan yang ada di meja Pimpinan. Rapat kita pada siang ini sudah dihadiri oleh 1O dari 30 anggota Pansus dan 5 dari 9 Fraksi. Oleh sebab itu sesuai dengan Ketentuan Pasal 240 ayat (1) Peraturan Tatib Dewan rapat ini telah memenuhi kuorum. Untuk itu dengan izin bapak/ibu sekalian, kami membuka rapat ini dan kami nyatakan terbuka untuk umum. (RAPAT DIBUKA PUKUL 14.40 WIB.) Saudara Pimpinan Pansus, para anggota Pansus, Para Menteri, hadirin yang kami muliakan,. Pada Rapat Kerja pengantar Musyawarah I tanggal 4 bulan Maret yang lalu sebelum memasuki masa Pemilu, Dewan telah menyampaikan penjelasan atas Rancangan Undang-undang tentang Perubahan Undang-undang tentang MD3. Rancangan Undang-undang ini adalah usul inisiatif Dewan. Selanjutnya sesuai dengan kesepakatan, pengantar musyawarah II , dengan agenda penyampaian tanggapan Pemerintah atas Rancangan Undang-undang tentang Perubahan Undang-undang MD3 ini tanggal 15 Mei 2014 tetapi karena besok tanggal 15 Mei adalah hari libur Nasional maka Rapat Kerja Pansus kami majukan pada hari ini tanggal 14 Mei 2014. Bapak/ibu, saudara-saudara sekalian,. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM Pada saat ini ditengah-tengah Pansus telah hadir para menteri yang ditugaskan oleh Bapak Presiden. Yang kami hormati bapak Menteri Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi dan yang kelima Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Dengan masing-masing yang mewakili. Atas kehadirannya, dari meja pimpinan kami sampaikan ucapan terima kasih..

(5) 5. Dan selanjutnya kami menawarkan agenda rapat kerja kita pada siang ini: 1. Menyampaikan tanggapan Pemerintah; 2. Penyerahan DIM Pemerintah; 3. Dan setelah itu kita. Oleh sebab itu kami mohon persetujuan bapak/ibu saudara-saudar sekalian atas agenda rapat kerja yang kami tawarkan. Apakah bapak/ibu anggota Pansus menyetujui jadwal agenda tadi? Setuju Pak ya. Bapak PKS? lya setuju . Ada tambahan? F-PKS (H. TB. SOENMANDJAJA, SD):. Pak Ketua, mungkin setuju Ketua. Hanya saja Pak Menteri dan jajaran mohon maaf. Kita mampu sungguh pun kehadiran tanda tangan itu memenuhi kuorum tetapi fakta kehadiran anggota seperti saat inikan tidak memenuhi. Kalau dihitung baru, kemudian 2 dengan Pimpinan. Saya hanya, sebab begini Ketua, andaikan nanti ada pernyataan Pemerintah sebagian kita, kemudian pada saatnya hadir itu ada permintaan baru lagi. Jadi, kalau memungkinkan kita skors dulu sambil beberapa saat sekretariat menghubungi yang bersangkutan barang 5-1 O men it. Terima kasih Ketua. KETUA RAPAT:. Ya, ini yang tadi saya sudah sampaikan. Kalau menghitung fraksi sudah kuorum, 6. Kalau anggota 10, 11 malah dari 30. Kita melihat yang ditandatangani. F-PDIP (ABIDIN FIKRI, SH.):. Pimpinan, saya kira sudah cukup sesuai Tatib. KETUA RAPAT:. Setuju ya lanjut. Kita 2 agenda itu. Pak Pemerintah , Pak Menteri? (RAPAT: SETUJU). Baik, selanjutnya kami mohon persetujuan juga agenda rapat kerja kita siang ini kita tutup pukul 15.00 WIB. paling lama. Artinya lebih cepat juga. Pukul 15.00 WIB karena hanya penyampaian . Pak Bambang setuju Pak?. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM (RAPAT: SETUJU). Baik, Saudara Pimpinan Pansus, para menteri, para anggota Pansus, dan hadirin yang kami muliakan,.

(6) 6. Selanjutnya marilah kita memulai agenda Rapat Kerja Pansus siang ini dengan agenda yang pertama tadi, penyampaian tanggapan Pemerintah terhadap Rancangan Undang-undang MD3 yang telah kita ajukan. Kami persilakan Bapak Menteri Hukum dan HAM untuk menyampaikan pengantar musyawarahnya, tanggapan terhadap rancangan undang-undang ini. Kami persilakan. PEMERINTAH (AMIR SYAMSUDDIN/MENTERI HUKUM DAN HAM RI):. Pandangan Presiden atas Rancangan Undang-undang tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Tanggal 14 Mei 2014. Saudara Pimpinan dan anggota Pansus DPR RI yang terhormat, Hadirin sekalian yang berbahagia, Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.. Mengawali sambutan ini marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat mengikuti Rapat Kerja antara Panitia Khusus (Pansus) DPR RI dan Pemerintah. Dalam rangka penyampaian daftar inve ntarisasi masalah (DIM) RUU tentang perubahan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD dalam keadaan sehat wal'afiat. Pada kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan pandangan Presiden atas RUU tentang Perubahan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang disampaikan oleh yang terhormat Ketua DPR RI kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam amanat Bapak Presiden dengan surat nomor N-64/Pres/Xll/2013 telah menunjuk kami yaitu: Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Keuangan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Untuk mewakili Presiden dalam membahas RUU tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Pimpinan dan anggota Pansus DPR RI yang saya hormati , hadirin sidang yang berbahagia,. Berdasarkan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat. Yang dalam pelaksanaannya mengandung prinsip kerakyatan. Yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Untuk melaksanakan kedaulatan rakyat berdasarkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan perlu diwujudkan lembaga permusyawaratan rakyat, lembaga perwakilan rakyat, lembaga perwakilan daerah. Yang mampu mewujudkan nilai-nilai demokrasi serta dapat menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat termasuk kepentingan rakyat. Agar sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(7) 7. Berdasarkan hal tersebut diatas Pemerintah menyambut baik atas inisiatif DPR RI untuk mengajukan RUU tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Pemerintah dapat memahami bahwa semangat pengusulan RUU jadi andalan dalam rangka meningkatkan peran dan tanggung jawab lembaga permusyaratan , lembaga perwakilan , dan lembaga perwakilan daerah untuk mengembangkan kehidupan demokrasi, menjamin keterwakilan rakyat dan daerah. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang lembaga serta mengembangkan mekanisme check and balances antar lembaga legislatif dan eksekutif. Pimpinan dan anggota Pansus DPR RI yang saya hormati, hadirin sekalian yang berbahagia,. Setelah mempelajari naskah akademis dan materi RUU tentang perubahan atas Undang-undang 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD , dan DPRD. Pemerintah berpendapat bahwa pada prinsipnya usulah perubahan yang diajukan oleh DPR RI atas RUU tersebut dapat diterima. Namun, demikian ada beberapa perubahan yang menurut hemat kami substansinya perlu dibahas secara intensif. Berkenaan dengan RUU tersebut Pemerintah memandang perlu untuk menyampaikan beberapa usulan dan masukan. Terhadap beberapa substansi pokok yang perlu mendapat perhatian dan pemikiran untuk dibahas bersama Pemerintah dengan Pimpinan dan anggota Pansus DPR RI tentang RUU tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD adalah sebagai berikut: 1. Majelis Permuswaratan Rakyat (MPR). a. Terkait pidato kenegaraan Presiden dan Forum Sidang MPR. Pemerintah berpendapat kalau Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT RI tetap dilaksanakan setiap tanggal 16 Agustus. Dan apabila dilaksanakan setiap tanggal 18 Agustus, implikasi sebagai berikut: 1) Kehilangan esensinya sebagai rangkaian menu ju puncak perayaan kemerdekaan tersebut. 2) Kehilangan nilai sejarah yang selama ini telah dilaksanakan pada setiap tanggal 16 Agustus. Dan sudah menjadi konvensi ketatanegaraan. Terkait dengan penyelenggaraan Pidato Kenegaraan Presiden yang sekarang ini telah berjalan setiap tanggal 16 Agustus dalam sidang bersama yang diselenggarakan oleh DPR, DPD secara bergantian (joint section). Pemerintah berpendapat hal tersebut sudah tepat. Hal ini mengingat anggota DPR, dan anggota DPD merupakan lembaga representative yang dipilih secara langsung. Dan Pidato Kenegaraan tersebut esensinya merupakan pidato resmi Presiden kepada rakyat. Dalam rangka memperingati dan merenungkan makna proklamasi kem erdekaan Republik Indonesia sebagai moment yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia. b. Tata cara pemilihan dan pergantian Pimpinan MPR, pemerintah berpendapat perlu adanya sistem yang menjadi .... Keberadaan unsur DPR dan unsur DPD pada Pimpinan MPR. Dengan mengutamakan mekanisme musyarawarah untuk mufakat. Sesuai dengan esensi dan makna lembaga MPR sebagai lembaga permusyaratan rakyat.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(8) 8. 2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). a. Membahas dan memberikan persetujuan atas perjanjian internasional. Pemerintah berpendapat bahwa penambahan tugas dan wewenang DPR terkait dengan perjanjian internasional yaitu dengan semula memberikan persetujuan menjadi membahas dan memberikan persetujuan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang menyatakan bahwa Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang , membuat perdamaian, dan perjanjian internasional dengan negara lain. Oleh karena itu tugas dan wewenang DPR dalam perjanjian internasional hanya pada pemberian persetujuan. b. Mengusulkan dan memperjuangkan program pembangunan daerah pemilihan. Pemerintah berpendapat bahwa terkait program pembangunan sesuai ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dimana diatur bahwa Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan Pemerintah. Maka berdasarkan hal tersebut penetapan arah kebijakan ... strategi dan prioritas dalam pengelolaan .... antara lain penetapan pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN adalah menjadi kewenangan Presidan. c. Nota Keuangan. Nota keuangan dan RUU APBN. DPR mengadakan sidang untuk mendengarkan Pidato Presiden tentang Nota Keuangan dan Rancangan Undang-undang APBN pada bulan Mei tahun sebelumnya. Pemerintah berpendapat pengajuan RUU APBN disertai nota keuangan dan dokumen pendukungnya kepada DPR pada bulan Mei tahun sebelumnya tidak sesuai dengan Pasal 15 ayat (1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 yang berbunyi: Pemerintah pusat mengajukan Rancangan Undangundang tentang APBN disertai Nota Keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan Agustus tahun sebelumnya. 3. Dewan Perwakilan Daerah. a. Terhadap proses pembahasan Undang-undang sebagai konsekuensi logis putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU/K_X/2012 dalam perkara pengujian Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan Pemerintah berpendapat bahwa: 1. Jika Rancangan Undang-undang yang berasal dari DPR, DPR memberikan penjelasan kepada Pemerintah dan Presiden menyampaikan tanggapan ; 2. Jika Rancangan Undang-undang yang terkait dengan kewenangan DPD, DPR memberikan penjelasan serta Presiden dan DPD menyampaikan pandangan. 3. Jika Rancangan Undang-undang yang berasal dari Presiden, Presiden memberikan penjelasan kepada DPR dan DPR memberikan pandangan. b. Demikian pula dengan keberadaan Fraksi. Pada dasarnya Pemerintah dapat memahami sebagai wadah pengelompokkan anggota berdasarkan konfigurasi partai politik. Namun sebagai konsekuensi logis putusan Mahkamah Konstitusi tersebut dan Undang-undang No. 12 Tahun 2011. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(9) 9. tentang pembentukan peraturan perundang-undangan , keberadaan Fraksi dalam pembahasan rancangan undang-undang perlu mendapat perhatian kita bersama. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah . Mengenai kedudukan anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/kota sebagai pejabat daerah , Pemerintah berpendapat bahwa hal tersebut t idak sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil negara. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. Pimpinan dan anggota Pansus DPR RI yang saya hormati, hadirin sidang yang berbahagia, Demikian beberapa hal pokok yang dapat kami sampaikan. Kiranya dapat dijadikan sebagai bahan diskusi untuk penyempurnaan RUU tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, D.PR, DPD dan DPRD. Selanjutnya Pemerintah berharap RUU ini segera dapat dibahas bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dalam rapat selanjutnya. Di akhir kata, kami atas nama Presiden mengucapkan terima kasih. Kami memberikan apresiasi yang setinggi -tingginya atas perhatian Pimpinan dan anggota Pansus DPR RI yang terhormat, yang dengan segala kesabarannya telah mendengarkan penyampaian pandangan Presiden atas RUU tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi usaha kita bersama. Aamiin ya rabbalalamin. Wassa/amu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. KETUA RAPAT: Saudara Pimpinan Pansus, para Menteri dan anggota Pansus serta hadirin yang kami mulaikan,. Demikian tadi kita telah sama-sama mengikuti, mendengar pandangan Pemerintah. Kalau saya tidak salah tadi ada 4,5 point utama yang menjadi perhatian Pemerintah. Dalam kaitan dengan pembahasan terhadap Rancangan Undangundang tentang Perubahan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009. lntinya eksplisit dan implisit tidak ada perbedaan yang mendasar antara apa yang dikehendaki oleh Pemerintah dengan Dewan. Sama-sama berkepentingan untuk membangun Dewan kedepan yang lebih kredibel, yang lebih transparan dalam kerjanya juga akuntable. lntinya parlemen kedepan yang tetap fokus. lni hebatnya baik Pemerintah maupun DPR sama-sama berkepentingan membangun parlemen yang lebih kredible, lebih transparan dan lebih akuntable. Kalau kita lihat dan menyaksikan begitu banyak Pak Menteri pada saat ini politisi, anggota Dewan yang ditangkap oleh penegak hukum. Sumbernya adalah parlemen. Oleh sebab itu kami menyampaikan terima kasih sekali pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh Pemerintah yang nantinya bermuara pada upaya untuk mencegah praktek-praktek yang selama ini kita sudah berusaha setengah mati untuk. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(10) 10. mencegahnya tetapi belum juga tetapi pelan-pelan. Mudah-mudahan dengan undang-undang MD3 yang baru in i. Apa yang menjadi cita-cita kita bersama akan terwujud. Yang kedua tadi , pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh Pemerintah sama juga dengan Dewan, ingin menegaskan kembali prinsip relasi parlemen DPR dengan Pemerintah. Dengan tetap menjunjung tinggi prinsip Trias Politik, pemisahan kekuasaan. Lalu tadi Pak Menteri disini, waktu kita rapat internal ada juga yang memunculkan ide, kalau begitu Pak Ketua, apakah kedepan Ketua Dewan ini tid ak harus dari partai pemenang Pemilu? Nah, kita katakan itu nanti kita kembangkan dalam pembahasan ini. Nah, ini salah satu contoh isu yang menarik untuk kita ini. Tentu yang ketiga Pak Menteri , kita mengharapkan DIM sudah disiapkan oleh Pemerintah. Untuk nantinya kita lanjutkan dalam pembahasan-pembahasan selanjutnya. Rencananya setelah ini minggu depan kami mulai dengan Rapat Dengar Pendapat dan Rapat Dengar Pendapat Umum dengan berbagai pihak yang telah kami sepakati juga, kirakira yang akan diundang. Dan setelah itu nanti Pansus kembali akan mengadakan Rapat Ke rja dengan Pemerintah tentu dengan Panja. Untuk membahas DIM yang disampaikan oleh Pemerintah. Dan rencana kita pada tanggal 2 Juni kita sudah masuk dalam tahapan pembahasan DIM di tingkat Panja. Kedua, perlu kami sampaikan juga bahwa dari pihak kam i Pansus sangat berkeinginan Rancangan Undang-undang ini sudah selesai dibahas pada Pembicaraan Tingkat II pada bulan Juni kita akh iri sebelum memasuki Reses. Sehingga pada saat hiruk-pikuk Pilpres Rancangan Undang-undang ini sudah selesai. Oleh sebab itu mohon perkenan nanti pihak Pemerintah untuk bisa. Mengapa begitu? Tadi teman-teman di Pansus berkeinginan supaya Rancangan Undang-undang ini nanti kalau sudah disahkan akan menjadi rujukan bagi DPR Kab upaten/kota dan Provinsi yang pertengahan Agustus sudah dilantik. Sehingga bisa selanjutnya mereka bisa menggunakan undang-undang ini sebagai kerangka kita. Dengan demikian kami dari meja Pimpinan sangat berharap tug as ini bisa kita selesaikan dalam Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2013-2014. lni dari meja pimpinan kami sampaikan. Untuk menjadi bahan kita bersama. Selanjutnya nanti pihak Sekretariat akan memberitahukan teknis ke masingmasing pihak supaya memperlancar pembahasan Rancangan Undang-undang ini ditingkat Panja nanti. Baik, apabila tidak ada hal-hal lain lagi. Sebelum kami tutup kami memberikan kesempatan kepada Pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM untuk memberikan kata akhir. Sekaligus mungkin DIM. Kami persilakan.. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM PEMERINTAH (AMIR SYAMSUDDIN/MENTERI HUKUM DAN HAM RI): Saudara Pimpinan dan anggota Pansus DPR yang saya hormati,. Saya kira penjelasan yang telah kami baca tadi dan kemudian penyerahan DIM itu telah kami serahkan. Selanjutnya kami menunggu saja agenda dari DPR RI untu k membahas selanjutnya. Sekian. Terima kasih..

(11) 11. KETUA RAPAT:. Baik, Bapak/ibu anggota Pansus,. Dengan demikian apabila tidak ada lagi hal-hal yang ingin disampaikan maka perkenankan kami menutup Rapat Kerja pada siang ini. Dan mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi pada kesempatan yang akan datang. Kami menutup Rapat Kerja ini disertai dengan ucapan terima kasih kepada Pak Menteri dan yang mewakili pemerintah, Pimpinan Pansus dan bapak/ibu anggota Pansus. Kami tutup. Assalamu'a/aikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. RAPAT DITUTUP PUKUL 15.15 WIB.. a.n. PIMPINAN PANSUS PERUBAHAN UU MD3 SEKRETARIS. RUU. I. 00706 199803 1 005. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Jadi ini persoalan gerakan yang massif ini saya kira perlu di jelaskan kepada public, ada pun mungkin kalau pemerintah minta penundaan saya kira karena dari DPR ini sudah siap

Sidang yang terhormat, Sebagaimana kita maklumi perhitungan untuk perkiraan penerimaan negara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1986/1987 yang bersumber dari

1) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD mengamanatkan kepada MPR untuk memasyarakatkan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia

anlah seni membuat undang-undang, suatu seni yang belum banyak orang mengu- asainya. Saudar~ Pimpinan dan para Anggota Dewan yang terhormat. Pertanyaan yang mungkin

Sedangkan Panja Pemerintah sebagaimana Surat Menteri Agama RI kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Nomor: MA/54/2011, tertanggal 22 Maret 2011 tentang Wakil

PENGESAHAN PENYATUAN TIMOR .·TilVlUR. KE DALAM NEGARA KESh'l'UAN REPUBLIK INDONESIA. hapuskan, karena tidak· ses·uai dengan peri~kemci.nusia8,ri. dan dukungan dari

Meskipun disadari dalam jangka waktu 1 - 2 tahun sejak diberlakukannya Undang-undang ini peningkatan penerimaan Pajak Penghasilan tidak setinggi lirna tahun

b. penyampaian informasi apabilia terjadi penyimpangan dalam pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ. BIDANG ARSIP DAN MUSEUM.. 2) Ketentuan lebih lanjut