• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajaran, karena dengan adanya media pembelajaran dapat membantu guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembelajaran, karena dengan adanya media pembelajaran dapat membantu guru"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Media Diorama

Media pembelajaran merupakan salah satu alat terpenting dalam proses pembelajaran, karena dengan adanya media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi, selain itu juga dapat memberikan contoh nyata bagi siswa terkait dengan pembelajaran yang akan dibahas. Menurut Jamalia (2017:102) media pembelajaran yang efektif yaitu apabila memperpadukan media dengan model, strategi, atau metode pembelajaran Melalui media pembelajaran dapat merangsang perhatian siswa, minat belajar siswa dan tersampainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satu media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran yaitu media pembelajaran diorama. Saiputri (2017:5) Mengatakan bahwa media pembelajaran yang berbentuk tiga dimensi dapat menarik perhatian siswa karena wujudnya seperti benda asli atau benda tiruan.

Menurut Jalil (2012:9) Diorama merupakan suatu sajian pemandangan yang berukuran kecil yang didalamnya dilengkapi dengan patung-patung dan penggambaran lingkungan sekitar seperti keadaan aslinya. Sedangkan menurut Sudjana (2013: 188) mengatakan bahwa media pembelajaran Diorama merupakan sebuah media pemandangan yang berbentuk tiga dimensi berukuran mini yang dimana tujuannya untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya.

(2)

dari beberapa pendapat ahli diatas terkait media pembelajaran diorama dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran diorama biasanya dibuat dan dikreasikan dapat dilihat dari segala arah sehingga ketika media diterapkan pada saat proses pembelajaran siswa dapat memahami terkait materi pembelajaran yang akan dibahas.

Penggunaan media pembelajaran diorama memiliki tujuan dan manfaat yang menarik bagi siswa dalam penerapan pembelajaran.

2.1.2 Tujuan dan Manfaat Media Diorama

Adapun beberapa tujuan dan manfaat dari pengembangan media pembelajaran diorama yaitu:

1) Peserta didik dapat menggunakan media diorama untuk membantu proses pembelajaran, selain itu pembelajaran lebih mudah dipahami dan pembelajaran lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran terlaksana dengan baik dan sesuai harapan.

2) Peserta didik dapat memahami materi khususnya pada tema IV, subtema II, pembelajaran 3 tentang mengurutkan pola bilangan, aturan yang berlaku dirumah, dan memahami ungkapan terimakasih, permintaan tolong secara lisan dan tulis.

3) Peserta didik mengikuti proses belajar dengan merasa senang dan tidak merasa bosan karena menggunakan media pembelajaran diorama.

Selain terdapat tujuan dan manfaat untuk pembuatan media pembelajaran diorama memiliki kelebihan dan kekurangannya

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Diorama

Setiap pembuatan media pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing, baik itu dari pembuatannya maupun dari penggunaannya. Maka dari itu,

(3)

pembuatan media pembelajaran diorama dalam pengembangan ini juga sama halnya dengan media-media pembelajaran lainnya yaitu memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Menurut Muedjiono (dalam Asiah,2016:28) kelebihan dan kekurangan media pembelajaran diorama yaitu sebagai berikut:

1) Kelebihan

a) Dengan menggunakan media pembelajaran diorama siswa tidak jenuh dengan pembelajaran di kelas, siswa lebih mudah untuk berkreatif dalam mengekspresikan pemandangan yang di lihat atau diterapkan.

b) Media pembelajaran diorama walaupun berukuran lebih kecil akan tetapi dapat mempermudah siswa untuk memahami materi secara nyata dan juga media diorama dapat dilihat dari segala arah.

c) Media pembelajaran diorama dapat menggambarkan peristiwa yang terjadi disuatu tempat.

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran diorama dapat mempermudah pemahaman materi bagi siswa. selain itu, siswa akan lebih kreatif dapat menggambarkan kejadian yang sebenarnya sesuai dengan pembahasan dalam pembelajaran

2) Kekurangan

a) Dalam pembuatan membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang lumayan banyak.

b) Membutuhkan kreativitas yang cukup menarik baik guru, siswa dan lainnya.

c) Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.

(4)

Beberapa kekurangan media pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan media ini membuthkan biaya yang cukup mahal akan tetapi dalam mengantisipasi masalah tersebut pembuatan media diorama juga dapat menggunakan barang-barang bekas yang layak pakai. Selain itu, guru juga lebih kreatif dalam menerapkan atau mengaplikasikan media diorama ketika mengajarkan kepada siswa karena tidak semua siswa juga dapat memahami lebih mudah cara pemakaian media diorama. Pembuatan media pembelajaran diorama juga diperlukan alat dan bahan yang cukup sulit dan banyak untuk pengumpulannya.

2.1.4 Alat dan Bahan yang Digunakan Pembuatan Media Diorama

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan diorama dapat disediakan beberapa hari sebelum pembuatan. Alat dan bahan tersebut dapat berupa:

Alat: Terdapat beberapa alat yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran

diorama yaitu; Tripek, meteran, amplas, penggaris, pensil, gergaji, bor, listrik, lakban, lem triplek.

Bahan: Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam menggunakan media

pembelajaran diorama ini meliputi; papan sebagai dasar media yang digunakan, cat sebagai pemberi warna pada bangunan, tulisan angka pada kertas.

Dapat disimpulkan bahwa bahan dan alat pembuatan media pembelajaran diorama diatas tidak dirancang atau dibuat begitu saja akan tetapi setiap pembuatan media pembelajaran dirancang sesuai dengan pembelajaran yang akan diterapkan seperti pada pembelajaran tematik.

(5)

2.1.5 Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (Integrated instruction) yang melibatkan siswa mengikuti pembelajaran baik secara individu maupun kelompok untuk menggali informasi seperti menemukan konsep pembelajaran serta prinsip-prinsip secara holistik, bermakna, maupun autentik Rusman (2010:254). Berdasarkan pernyataan diatas pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berorientasi pada bentuk praktik bagi siswa yang menyesuaikan dengan kebutuhan perkembangan siswa baik dalam bentuk pengetahuan maupun struktur intelektual anak. Selain itu, didalam suatu pembelajaran juga pendekatannya harus bermakna serta belajar sambil melakukan sesuatu.

Pada pembelajaran tematik biasanya menggunakan pendekatan yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru dengan memperhatikan kondisi ataupun keadaan siswa sesuai dengan isi mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa juga dapat belajar langsung atau dari pengalaman nyata yang sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkan oleh siswa. sesuai dengan pernyataan diatas Majid (2014:86) mengatkan bahwa pembelajaran yang berangkat dari suatu tema yang digunakan sebagai pusat untuk memahami gejala dan konsep pembelajaran yang dimana diharapkan agar siswa akan belajar lebih baik.

Berdasarkan pengertian tersebut pembelajaran tematik bertujuan untuk lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, selain itu mengarahkan siswa untuk belajar secara aktif melalui pengalaman langsung dan

(6)

terbiasa melatih dalam menemukan pengetahuan sendiri. Lebih tepatnya Mulyasa (2015:65) mendefenisikan bahwa Hakikat pembelajaran temaik difokuskan pada pengembangan atau pembentukan kompetensi dan karakter pada siswa, seperti pada paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa sebagai pemahaman yang telah dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran tematik dapat memberikan peluang bagi siswa untuk membangun pengetahuan secara utuh, tidak terpecah-pecah dalam mata pelajaran yang artinya implementasi pembelajaran tematik diterapkan dalam bentuk terpadu sehingga dapat mengembangkan wawasan dan aktivitas berpikir siswa melalui jaringan tema, melalui pembelajaran tematik siswa dapat belajar untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan secara aktif. Selain itu, setelah mengetahui deskripsi pembelajaran tematik baiknya tujuan pembelajaran tematik juga dapat diketahui seperti yang dijelaskan berikut.

2. Tujuan Pembelajaran Tematik

Tedapat beberapa poin untuk mengetahui tujuan pembelajaran tematik seperti halnya yang dikemukakan oleh Sukayati (2004:139-140) tujuan pembelajaran tematik yaitu sebagai berikut:

1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.

2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi

3) Dapat menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan

(7)

4) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerjasama, toleransi, serta menghargai pendapat orang lain

5) Meningkatkan motivasi belajar

6) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa

Selain itu, adapun tujuan pembelajaran tematik menurut Prastowo (2014:140) yaitu sebagai berikut:

(a) Ketika mengikuti proses kegiatan pembelajaran siswa mudah mempelajari materi dengan memusatkan perhatiannya pada satu tema tertentu, karena materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk konteks tema yang jelas, (b) Agar siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antara aspek dalam tema sama, (c) Saat proses pembelajaran guru mudah memahami siswa terhadap pemahamannya terhadap materi, (d) Kompetensi dasar dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata dengan baik, yang diikat dalam tema tertentu, (e) Guru dapat mempersingkat waktu pembelajaran, karena pertemuan dapat disajikan dalam dua atau tiga kali saja, mata pelajaran juga disajikan secara sistematik.

Pendapat kedua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran tematik dapat memberikan pemahaman terhadap konsep dasar pembelajaran itu sendiri, memberikan pengalaman nyata terhadap siswa, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menalar terkait masalah dalam pembelajaran yang harus dipecahkan. Selain itu, siswa dapat dapat meningkatkan tiga aspek pada siswa yaitu pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

(8)

2.2 PENELITIAN YANG RELAVAN

Tabel 3.1 Hasil Penelitian yang Relavan

No Judul Artikel Peneliti Hasil Peneliti Persamaan Perbedaan 1 Media

Diorama Berbasis Kontekstual pada

Pembelajaran IPA di Kelas IV Sekolah Dasar

Fitri Handay ani (2018)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengembangan media diorama yang berbasis kontekstual yang diterapkan di kelas IV sekolah dasar khusus pada materi ekosistem dan komponen

ekosistem dan menggunakan model ADDIE.

Media ini dapat membantu guru maupun siswa untuk

mendeksripsikan pembelajaran yang sedang diajarkan.

Kepraktisan media diketahui melalui uji coba pada tahap implementasi

Penelitian ini dianggap

relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena sama- sama

menggunakan media diorama yang berbentuk tiga dimensi, selain itu sama- sama

menggunakan model ADDIE.

Kelebihan peneliti terdahulu:

pengembangan medianya dapat dilihat dari satu arah, hanya uji kevalidan dan kepraktisan saja Kelebihan Peneliti:

medianya dapat dilihat dari segala arah, uji kevalidan, kemenarikan, keefektifan

Perbedaan artikel ini dengan

penelitian saya yaitu: pada artikel medianya untuk kelas IV sekolah dasar sedangkan penelitian saya medianya untuk kelas 1 sekolah dasar. Selain itu pada artikel media

digunakan untuk menerapkan pembelajaran IPA, sedangkan saya pada pembelajaran Tematik

2 Media pembelajaran desain tematik:

upaya

meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan pengelolaan kelas bagi

Henny Ekana Chrisna wati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengembangan media

pembelajaran yang dilaksanakan melalui langkah 3D yaitu:

1. Penelitian ini dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena sama-sama

2.2.1.1 Perbedaanya yaitu pada jurnal pengembangan produk

digunakan untuk melihat tingkat hasil belajar siswa berbeda

(9)

No Judul Artikel Peneliti Hasil Peneliti Persamaan Perbedaan guru SD dalam

implementasi kurikulum 2013

1. Tahap pendefinisian (Define) 2. Tahap

perencanaan (Design)

3.Tahap

Pengembangan (Develop) Pada jurnal, penggunaan media sesuai

pengembanganya pada pembelajaran tematik dapat menghasilkan respon siswa.

mengemban gkan media, media pengembang an ini diterapkan di sekolah dasar yang sesuai dengan kurikulum 2013.

Lalu persamaan lainnya jurnal ini dengan penelitian saya yaitu sama-sama berbentuk media yang dimana media dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa,

mengembangka n media yang menarik

sehingga siswa keinginan belajarnya tinggi dan tidak merasa bosan ketika menerima materi pembelajaran yang dijelaskan guru.

Kelebihan peneliti terdahulu:

Medianya dibuat menggunakan software macromedia flash

dengan penelitian saya

pengembang an medianya bertujuan untuk menguji kevalidian media dan menguji seberapa paham siswa menerima materi melalui penggunaan media yang dikembangk an ini.

artikel ini dengan penelitian saya yaitu:

pada artikel media digunakan hanya untuk pembelajara n IPA saja ditempatkan dalam Laboratoriu m sekolah, sedangkan penelitian saya media digunakan untuk 3 mata

pelajaran yang materinya pada jurnal menggunaka n

(10)

No Judul Artikel Peneliti Hasil Peneliti Persamaan Perbedaan

Kelebihan

Peneliti:

medianya dibuat dari bahan alami berbentuk wujud benda asli

prosedur RnD sedangkan penelitian saya prosedurnya menggunakan model ADDIE 3 Analisis

Penggunaan Media Pembelajaran Tematik di SD Muhammadiya h 9 Kota Malang

Dyah Worowi rasti E.., (2018)

Di SD

Muhammadiyah 9 Kota Malang diketahui bahwa secara keseluruhan telah menerapkan Kurikulum 2013.

Guru di SD ini sudah berusaha menerapkan

pembelajaran tematik dan berorientasi pada siswa. Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran, para guru cenderung berorientasi pada langkah-langkah pembelajaran yang ada pada buku guru maupun buku siswa

Pelaksanaan pembelajaran tematik saya tidak terlalu terpacu pada buku guru maupun siswa.

Contohnya seperti ketika memberi contoh pada

pembahasan pembelajaran maupun menggunakan media

pembelajaran.

Jadi penelitian ini dianggap relevan dengan penelitian saya karena sama- sama

menggunakan media pada pembelajaran tematik

Perbedaannya yaitu ketika pelaksanaan pembelajaran tematik saya tidak terlalu terpacu pada buku guru maupun siswa.

Contohnya seperti ketika memberi contoh pada

pembahasan pembelajaran maupun menggunakan media

pembelajaran Kelebihan Peneliti

terdahulu dan peneliti:

memaparkan kendala yang ada disekolah dan penggunaan media

2.3 KERANGKA PIKIR

Fungsi dari kerangka pikir yaitu untuk membentuk bingkai penalaran, asumsi secara rasional untuk menjelaskan tahapan penelitian. Dalam penelitian yang berjudul Pengembangan Media Diorama pada Pembelajanb;ran Tematik Tema IV Subtema II Kelas 1 Sekolah Dasar.

(11)

Analisis Kebutuhan

Siswa

Tindak Lanjut Mengembangkan media pembelajaran Diorama sebagai alat

bantu belajar bagi siswa untuk memahami materi khusunya pada tema 4 subtema II pembelajaran 3

Model Pengembangan ADDIE

Development

Design Implementation

Analyze Evaluation

Tekhnik pengumpulan data: Angket, Wawancara, dan Observasi, Tes

Tekhnik analisis data: Kualitatif dan Kuantitatif

Hasil yang diharapkan

Media pembelajaran Diorama dapat menjadi alat sarana pembelajaran Tematik bagi siswa di sekolah dasar khususnya pada tema IV subtema II

Siwa kurang memahami pembelajaran tematik khususnya pada tema 4 subtema II, pembelajaran 3

Sarana Prasarana

Fasilitas yang ada didalam ruang kelas masih minim, seperti media pembelajaran,

buku pelajaran, dan lainnya

Penunjang proses pembelajaran seperti ruang

kelas, ruang perpustakan dan lainnya ada Kondisi Ideal

Pengguanan media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai

Kondisi Faktual Media pembelajaran kurang

sesuai dengan materi pembelajaran

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Hasil , Sebanyak 14,3 % petani dari hasil pemeriksaan kadar kolinesterase pada petani desa Sumberejo di Kecamatan Ngablak mengalami keracunan pestisida dan 34,3%

Pada prinsipnya, semua metode di atas pernah dijadikan pedoman menghafal Al-Qur’an santri di pesantren Al-Adzkiya’ Nurus Shofa, baik salah satu diantaranya, atau dipakai semua

memiliki divisi internal auditor serta diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) the big four cenderung mengharapkan penyelesaian audit secepat mungkin sehingga mampu mengumumkan

Secara umum potensi pengembangan dan lahan yang tersedia untuk usahatani jeruk cukup luas, namun saat ini masih dihadapkan pada kondisi rendahnya produktivitas jeruk,

Jawab : iya betul, di LP kita tidak mencantumkan tujuan, namun sudah bisa dilhat dari indikator yang susunannya ABCD. Indikator harus menggambarkan secara lengkap. i) Apa

Pemerintah daerah dapat menggunakan hasil studi ini sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pemanfaatan lahan khususnya pemanfaatan lahan untuk kegiatan permukiman

Selain itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Muaro Jambi 2006 - 2025 disebutkan bahwa salah satu misi pembangunan Kabupaten Muaro

Analisa Barang Bukti Salinan – merupakan tahap dimana ahli forensik melakukan analisa secara detail terhadap salinan barang-brang bukti yang dikumpulkan untuk