• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI "

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI

DESA KOTO PERAMBAHAN KECAMATAN KAMPA KABUPATEN KAMPAR PERSPEKTIF

EKONOMI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)

Fakultas Syariah dan Hukum

M ZACKY WAHYUDI NIM. 11820514598

PROGRAM S1 EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022 M/1444 H

(2)
(3)
(4)
(5)

PERSEMBAHAN

ِِمْسِب

َِِاللّ ِ

ِِنَم ْحَرلا ِ

ِِمْيِحَرلا ِ

Alhamdulillahirabbil’alamin

Sujud syukurku persembahkan kepada-mu ya Allah, tuhan yang maha agung dan maha tinggi, atas kehadiranmu saya bisa menjadi pribadi yang beriman,

semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depanku..

Kusembahkan karya kecil ini untuk cahaya hidup yang selalu ada dalam suka maupun duka, menjadi penyemangat ketika aku lelah

Ibunda tercinta Nur Asmeri dan Ayahanda Sultan Syahril yang selalu mendoakan putramu dalam sujudnya. Setulus hatimu, sekuat tenagamu telah membesarkan

serta kasih sayang selama kalian hidup, diantara perjuangan dan tetesan doa malammu dan sebait do’a telah merangkul diriku, menuju hari depan cerah.

Tak lupa pula kuucapkan terima kasih banyak kepada para tenaga pendidik..

Yang senantiasa selalu sabar mendidik penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi, tanpa ilmu bapak/ibu, mungkin skripsi ini tidak terselesaikan dengan baik

(6)

KATAPENGANTAR

ِمْيِح هرلا ِنَمْح هرلا ِ هاللَّ ِمْسِب

Assalamualikum, Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT,

dengan rahmat, nikmat, dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar Perspektif Ekonomi Syariah”. Sehingga dapat dipersembahkan kepada pembaca yang cinta akan ilmu pengetahuan.

Karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, maka dengan tangan terbuka dan hati yang lapang penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini tidak luput bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Terima kasih kepada keluargaku, kedua orang tuaku terkasih Ibunda Nur Asmeri, Ayah Sultan Syahril, adikku Adib Nauval Asiddiqi beserta orang- orang yang peduli yang telah memberikan semangat yang tak pernah henti dalam menyelesaikan studi.

2. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. Hj. Helmiati, M.Ag., sebagai Wakil Rektor I, Dr. H. Mas’ud Zein, M.Pd., sebagai Wakil Rektor II, Edi Erwan, S.Pt., M.Sc., Ph.D. sebagai Wakil Rektor III, beserta staf, dan karyawan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

(7)

3. Bapak Dr. Zulkifli, M.Ag., sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Dr. H. Erman, M.Ag, sebagai Wakil Dekan I, Dr. H. Mawardi, S.Ag., M.Si,sebagai Wakil Dekan II, Dr. Sofia Hardani, M.Ag, sebagai Wakil Dekan III beserta seluruh staf dan pegawai Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Bapak Muhammad Nurwahid, M.Ag dan Bapak Syamsurizal, S.E., M.Sc.Ak selaku ketua program studi dan sekretaris studi Ekonomi Syariah.

5. Pembimbing I Ibu Nur Hasanah, S.E., MM. dan pembimbing II Bapak Ahmad Mas’ari, SH.I., MA. Hk. Selaku pembimbing, memperbaiki dan menyempurnakan materi sistematika penulisan dan mengorbankan dan meluangkan waktunya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Deni Rahmatillah, S.E.Sy., M.E.Sy. selaku penasehat akademik yang memberikan nasehat dalam masa perkuliahan.

7. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas kepada penulis selama perkuliahan berlangsung dan hingga penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Kaur Keuangan Desa yang telah memberikan dan mengizinkan penulis melakukan penelitian dalam memberikan data-data yang dibutuhkan penulis, sehingga selesainya penelitian skripsi ini dengan baik.

(8)

9. Kepada perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan stafnya terima kasih atas pinjaman buku yang dijadikan sebagai referensi bagi penulis.

10. Terima kasih kepada sahabat saya M. Fernanda dan Abang Ricko Saputra yang telah mensupport dan membantu saya dalam membuat skipsi ini.

11. Kepada teman-teman Nurdiati Jannah, Zulpadri Arrasyid, Tengku Imam Maulana, A.Md., Kes., Satria Bumartaduri, dan Rantika Widi, S.Pd, terima kasih telah membantu menyukseskan skripsi ini.

Atas semua dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak, penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih dan mendoakan agar diberikan balasan yang setimpal dan menjadi amal jariyah hendaknya.

Harapan penulis nanti skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi penulis sendiri dan untuk memperluas khasanah pengetahuan bagi kita semua.Aamiin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pekanbaru, 03 November 2022

Penulis

(9)

ABSTRAK

M Zacky Wahyudi (2022): Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar Perspektif Ekonomi Syariah.

Alokasi Dana Desa adalah aspek terpenting dari sebuah desa untuk menjalankan program-program dari pemerintahan, termasuk juga di dalamnya pengelolaan dan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah desa dipercaya lebih mampu dan bisa melihat prioritas kebutuhan masyarakat dibandingkan pemerintah kabupaten ataupun povinsi yang secara nyata memiliki ruang lingkup permasalahan yang lebih luas dan rumit.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengelolaan ADD di Desa Koto Perambahan, apa saja kendala-kendala dalam pegelolaan ADD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Koto Perambahan dan bagaimana pengelolaan ADD dalam perspektif ekonomi syariah?. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apa-apa saja yang sudah menjadi rumusan masalah pada penelitian ini.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan, dengan metode deskriptif kualitatif. Tahap-Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini ialah:

observasi, wawancara, dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur Keuangan, Tokoh Masyarakat, Ketua Pemuda.

Penulis menggunakan analisa model deskriptif dan deduktif, serta menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini, pada pengelolaan ADD di Desa Koto Perambahan lebih terfokus pada penyelenggaraan pemerintah desa sebesar 60%. Sedangkan lebihnya 40% baru dialokasikan ke pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

adanya laporan pertanggung jawaban di sampaikan oleh kepala desa ke kepala daerah melalui camat dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) setiap akhir tahun paling lambat 3 bulan setelah akhir tahun anggaran dibuat. Kendala-Kendala dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa yakni: minimnya dana Alokasi Dana Desa kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), kurangnya sosialisasi tentang Alokasi Dana Desa. Pengelolaan Alokasi Dana Desa perspektif ekonomi syariah, di Desa Koto Perambahan melakukan pengelolaan Alokasi Dana Desa dengan baik sesuai dengan nilai rabbani dan pemimpin yang baik. Seperti tahap-tahap pengelolaan Alokasi Dana Desa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan laporan pertanggung jawaban, yang dilakukan pemerintah dengan baik.

Kata Kunci: ADD, Pengelolaan, Kesejahteraan, Ekonomi Syariah

(10)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... i

PERSEMBAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah... 8

C. Rumusan Masalah ... 9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN TEORI ... 11

A. Landasan Teoritis ... 11

1. Pengertian Pengelolaan ... 11

2. Program Alokasi Dana Desa (ADD) ... 11

3. Konsep Kesejahteraan Masyarakat ... 14

a. Pengertian Kesejahteraan ... 14

b. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat ... 14

B. Kesejahteraan Masyarakat dan Indikator Kesejahteraan dalam Ekonomi Syariah ... 16

1. Pengertian kesejahteraan ... 16

2. Indikator Kesejahteraan Masyarakat ... 16

C. Pengelolaan dalam Perspektif Ekonomi Islam ... 17

D. Penelitian terdahulu ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Pendekatan Penelitian ... 25

(11)

C. Lokasi penelitian ... 26

D. Informan Penelitian ... 26

E. Sumber dan Data ... 27

1. Data Sekunder ... 27

2. Data Primer ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

1. Observasi ... 28

2. Wawancara ... 28

3. Dokumentasi ... 28

G. Analisis Data ... 28

H. Teknik penulisan ... 29

1. Deskriftif ... 29

2. Deduktif... 29

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 30

1. Sejarah Singkat Desa Koto Perambahan ... 30

2. Kondisi Geografis ... 31

3. Kondisi Demografis ... 32

4. Struktur organisasi pemerintahan desa... 41

B. Pengelolaan ADD Desa Koto Perambahan ... 43

1. Pengelolaan ADD tahun 2019 ... 47

2. Pengelolaan ADD tahun 2020 ... 51

3. Pengelolaan ADD tahun 2021 ... 55

C. Analisis Pengelolaan ADD Koto Perambahan ... 58

D. Kendala-Kendala Pengelolaan ADD... 61

E. Pengelolaaan ADD dalam Ekonomi Syariah ... 62

BAB V PENUTUP ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(12)

DAFTAR TABEL

TABEL I.1 Data ADD dari Tahun 2019 s/d 2021 7 TABEL IV.1 Jumlah Penduduk Desa Koto Perambahan 34 TABEL IV.2 Jumlah persentase Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 34

TABEL IV.3 Jumlah Lembaga Pendidikan 35

TABEL IV.4 Tingkat Pendidikan Masyarakat 2021 37 TABELIV.5 Jumlah Sarana dan Transportasi Kesehatan 37

TABELIV.6 Tingkat Kesehatan Masyarakat 38

TABELIV.7 Tingkat Perumahan Masyarakat 39

TABEL IV.8 Persentase Kondisi Rumah Masyarakat 40 TABEL IV.9 Jenis Propesi dan Jumlah Pendapatan 41

TABEL IV.10 Persentase Jenis Pekerjaan 42

TABEL IV.11 Struktur Pemerintahan Desa Koto Perambahan 44 TABEL IV.12 Pembagian Kegunaan ADD 2019-2021 46 TABEL IV.13 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa 2019 47 TABEL IV.14 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 2019 48 TABEL IV.15 Bidang Pemberdayaan Kemasyarakatan 2019 49 TABEL IV.16 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa 2020 50 TABEL IV.17 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 2020 51 TABEL IV.18 Bidang Pemberdayaan Kemasyarakatan 2020 52 TABEL IV.19 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa 2021 54 TABEL IV.20 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan 2021 55 TABEL IV.21 Indikator Kesejahteraan Masyarakat 59

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Dokumentasi Wawancara Kepala Desa

LAMPIRAN 2 Dokumentasi Wawancara sekretaris Desa

LAMPIRAN 3 Dokumentasi Wawancara Kaur Keuangan

LAMPIRAN 4 Dokumentasi Wawancara Tokoh Masyarakat

LAMPIRAN 5 Dokumentasi Wawancara Ketua Pemuda

LAMPIRAN 6 Surat Pra Riset

LAMPIRAN 7 Surat Izin Melakukan Riset

LAMPIRAN 8 Surat Izin Pra Riset

LAMPIRAN 9 Soal Wawancara

LAMPIRAN 10 Rekomendasi Surat Kesatuan Bangsa dan Politik

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari prilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.1 Salah satu ilmu ekonomi yaitu tentang sistem ekonomi. Sistem ekonomi merupakan sekumpulan prinsip dan teknik dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi, Salah satu permasalahan ekonomi ialah ekonomi pembangunan. Tujuan ekonomi pembangunan pada hakikatnya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yakni menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya, juga menciptakan keadilan sosial politik, dan apapun pembangunan ekonomi masyarakat. Pembangunan tidak hanya dilihat dari segi pembangunan fisik semata. Namun termasuk juga pembangunan dibidang sosial politik atau pembangunan ekonomi masyarakat.2 Salah satu pembangunan ekonomi ialah pembangunan ekonomi desa.

Dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang pembangunan desa. Bahwa pembangunan desa diatur bahwa pembangunan desa di dalamnya terdapat bidang penyelenggaraan, pelaksanaan, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat.3

1Pratama Rahardja, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi), (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), h. 3.

2Loncolin Arshad, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), h. 31.

3Shaumu Nurdianti, Perencanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan Desa, (Banjarnegara: Guepedia, 2021), h. 22.

(15)

Desa mempunyai sumber pendapatan berupa pendapatan Dana Desa (DD) yang bersumber dari pusat, Alokasi Dana Desa dari kabupaten, dan juga bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah.4

Salah satu sumber dana desa yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ialah Alokasi Dana Desa (ADD). Alokasi Dana Desa diatur dalam peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014 yang berbunyi Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk Alokasi Dana Desa merupakan kewajiban pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan ke dalam APBD melalui dana perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk kemudian ditransfer ke Rekening Kas Desa (RKD). Kegunaan Alokasi Dana Desa itu biasanya diatur oleh pemerintaha kabupaten/kota yang tentunya di masing-masing kabupaten tidak akan sama tergantung dari prioritas kabupaten tersebut.5

Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan wujud dari pemenuhan hak desa dalam mewujudkan menyelenggarakan otonomi desa agar tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan desa itu sendiri. Berdasarkan keanekaragaman, partsifatif, otonomi asli, demokrasitati dan pemberdayaan masyarakat. Dalam operasional desa serta untuk mewujudkan otonomi yang diberikan kepada desa pada pembiayaan-pembiayaan, yang mana pembiayaan tersebut memiliki hubungan dengan Alokasi Dana Desa, sehingga pemerintah

4Titik Rahayu, Kaur Keuangan Desa Koto Perambahan, Wawancara, Kampa, 1 Desember 2021.

5 Artikel dari https://updesa.com/dana-desa-dan-alokasi-dana-desa/ Diakses pada 22 September 2022.

(16)

daerah kabupaten memberikan Alokasi Dana Desa yang berada diwilayahnya.

Terbitnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa yang menyebutkan bahwa keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban setiap desa yang menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan dan pengelolaan keuangan desa.6 Posisi pemerintahan desa menjadi semakin kuat, ini karena pemerintah desa diyakini lebih mampu diprioritaskan kebutuhan masyarakat dibandingkan pemerintah kabupaten yang secara nyata memiliki ruang permasalahan yang lebih luas dan rumit. Partipasi masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang digunakan dan diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian yang dimiliki serta mewujudkan pengembangan masyarakat dan permberdayaan masyarakat.

Pengembangan masyarakat yaitu tahapan awal menuju proses pemberdayaan, munculnya pengembangan masyarakat tersebut didasarkan sebuah idialisme bahwa masyarakat mampu dan harus mengambil tanggung jawab dalam kebutuhan, mengusahakan kesejahteraan, mengelola sumber daya dan mewujudkan tujuan hidup mereka sendiri.7 Pengembangan masyarakat sendiri adalah upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan sosial dan saling menghargai. Para pekerja kemasyarakatan berupaya memfasilitasi warga dalam proses terciptanya

6Imanuel N. Tadanugi, “Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD)”dalam Pembangunan Sarana dan Prasarana di Desa Bo’e Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso”, dalam Pembangunan Sarana dan Prasarana, Volume 12., No. 1., (2019), h. 54.

`7Zubaedi, Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), Cet. Ke-1, h. 2.

(17)

keadilan sosial, dan saling menghargai dalam program pembangunan secara luas yang menghubungkan seluruh komponen masyarakat.8

Masyarakat desa pada dasarnya belum terlalu mengenal baik tentang kesejahteraan masyarakat dan juga pemahaman yang jelas mengenai apa itu kesejahteraan masyarakat. Masyarakat kebanyakan mengartikan semata-mata hanya sebagai pemberian bantuan uang dan barang kepada masyarakat yang kurang mampu. Padahal kesejahteraan masyarakat sebagai kegiatan memperdayaan masyarakat melalui pemberian modal usaha, penyediaan kredit mikro, keterampilan usaha ekonomi juga prasarana seperti pembangunan jalan umum memadai yang dapat digunakan oleh semua orang dalam menghidupkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan juga prasarana pembangunan lainnya, seperti tempat olaraga, aula ruangan serba guna, gorong-gorong, dan lain-lain.

Pengelolaan adalah istilah lain dari manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa inggris yaitu “management”, yang berarti keterlaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharismi Arikunto adalah pengadministrasian, pengaturan, atau penataan suatu kegiatan.9 Menurut G. R Terry didalam kutipan buku karya Hartono pengelolaan merupakan proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan

8Ibid., h. 5.

9W.J.S Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h.

221.

(18)

sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.10 Sedangkan menurut Hamalik di dalam kutipan buku karya Suryo Subroto pengelolaan adalah suatu proses untuk menggerakkan, mengorganisasikan, mengarahkan usaha manusia untuk mencapai tujuannya.11

Pengelolaan keuangan desa terbagi dalam empat proses menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 yakni perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban.

1. Perencanaan (Pasal 31 sd. 42 Permendagri 20/2018)

Perencanaan pengelolaan keuangan desa adalah perencanaan penerimaan dan pengeluaran pemerintahan desa pada tahun anggaran berkenaan yang dianggarkan dalam APB Desa.12

2. Pelaksanaan (Pasal 43 sd. 62 Permendagri 20/2018)

Pelaksanaan pengelolaan keuangan desa merupakan penerimaan dan pengeluaran desa yang dilaksanakan melalui rekening kas desa pada bank yang ditunjuk bupati/walikota.

3. Penatausahaan (Pasal 63 sd. 67 Permendagri 20/2018)

Penatausahaan keuangan desa dilakukan oleh Kaur Keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan. Penatausahaan dilakukan dengan

10Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 26.

11Suryosubroto B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.

86-87.

12Pasal 1 angka 8 Permendagri 20/2018 menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa.

(19)

mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum.

Pencatatan pada buku yang dimaksud ditutup setiap akhir tahun.

4. Pelaporan dan Pertanggung Jawaban (Pasal 68 sd. 73 Permendagri 20/2018)

Kepala Desa menyampaikan laporan pelaksanaan APBDesa semester pertama kepada bupati/walikota melalui camat. Laporan tersebut terdiri dari laporan pelaksanaan APB Desa dan laporan realisasi kegiatan.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat(QS. Sad [23]:26):

ُُدُواَدَي

َُكالِضُيَ فُىَوَلهْاُِعِباتَ تَلاَوُِّقَْلِْبُِِساانلاَُْيَْ بُْمُكْحُاَفُِضْرَلاْاُ ِفًِةَفْ يِلَخَُكَنْلَعَجانَِّا

ُِاللّاُ ِلْيِبَسُْنَع

ُانِاُ

ُ لِضَيَُنْيِذالا

ٌُدْيِدَشٌُباَذَعُْمَُلهُِاللّاُِلْيِبَسُْنَعَُنْو

َُِب

م

ُِباَاِلْْاا

Artinya:

(Allah berfirman), "Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."(QS. Sad [23]: 10).13

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah SWT telah memberikan kepercayaan sifat tanggung jawab kejujuran dan terbuka yang dimiliki seorang pemimpin yang diridhai oleh Allah SWT, serta menyelesaikan persengketaan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainya dengan seadil-adilnya. Sebagaimana Nabi Daud mengadili persoalan yang sedang terjadi lalu menyampaikan kepada umatnya dengan benar. Jadi ayat di atas menegaskan dan halangan dari kesesatan dan juga

13Kemenag RI, Al-Qur’anul Qarim, (Jakarta: Maktabah Al-Fatih, 2021), h. 453.

(20)

pelanggaran dalam tugas yang diberikan oleh Allah SWT, karena itu sifat bertanggung jawab, kejujuran, adil yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.14

Kaur keuangan desa Koto Perambahan Titik Rahayu mengatakan bahwa strategi pengelolaan pemerintah desa Koto Perambahan yang akan dilakukan penelitian penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) adalah 60% untuk biaya penyelenggara pemerintahan desa, sedangkan 40% untuk pembinaan dan pemberdayaan seperti. Alokasi Dana Desa dicairkan dari kabupaten (4) empat kali berturut-turut dalam setahun sekali pencairan sebanyak 25% dari keseluruhan dana ADD dalam sekali tiga bulan dalam satu tahun. Adanya Alokasi Dana Desa dari kabupaten sudah ada sejak tahun 2012, akan tetapi peneliti hanya mendapatkan data APBDes tiga tahun terakhir dari tahun 2019-2021, Adanya Alokasi Dana Desa dari kabupaten sudah ada sejak tahun 2012 disebabkan kurangnya tranparansi pemerintahan desa sebelum dilantiknya perangkat desa yang sekarang maka peneliti hanya mendapatkan APBDes tiga tahun terakhir dan juga peneliti hanya terpokus pada pemerintahan desa sekarang, di bawah ini adalah tabel pemasukan alokasi dana desa di desa yang peneliti akan teliti yaitu Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar dari tiga tahun terakhir yakni dari 2019-2021 sebagai berikut:15

14Feni Ariska Nur Azizah, “Persepsi Santri dan Kiai di Pondok Pesantren El -Fath El-Islami Ngembalrejo Bae Kudus terhadap Penafsiran Ibnu Katsir QS. Shad: 26 tentang Kepemimpinan yang Ideal”, (Disertasi: Institut Agama Islam Negri Kudus, 2019), h. 5.

15Titik Rahayu, Kaur Keuangan Desa Koto Perambahan, Wawancara, Kampa, 1 Desember 2021.

(21)

Tabel I.I

Data ADD dari Tahun 2019 s/d 2021

No Tahun Pemasukan

(ADD)

1 2019 833.679.000

2 2020 901.484.000

3 2021 642.693.495

Sumber: Data Desa Koto Perambahan

Untuk besaran Alokasi Dana Desa yang tidak sama diterima setiap tahunnya disebabkan pembagian ADD dilihat dari jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan keadaan geografis, tabel di atas tahun 2020 mengalami peningkatan pemasukan Alokasi Dana Desa dari kabupaten karena bertambahnya jumlah penduduk pada tahun 2020, sedangkan pada tahun 2021 mengalami penurunan ADD dari kabupaten, disebabkan karena wabah covid yang melanda jadi mengalami penurunan menyeluruh desa.16

Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik meneliti lebih lanjut dengan judul “Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar).”

B. Batasan Masalah

16 Titik Rahayu, Kaur Keuangan Desa Koto Perambahan, Wawancara, Kampa, 1 Desember 2021.

(22)

Alokasi Dana Desa (ADD) yakni dana yang berasal dari kabupaten setiap tahun disalurkan ke setiap desa, berfungsi untuk pembangunan, pemberdayaan masyarakat, insentif operasional pemerintah, pembinaan.

Desa Koto Perambahan mendapatkan dana yang lumayan cukup besar akan tetapi dengan wilayah desa yang cukup luas juga apakah pemerintahan desa mampu mensejahterakan masyarakatnya dengan program Alokasi Dana Desa (ADD). Alokasi Dana Desa sudah ada lama sebelum pemerintahan sekarang yang menjabat. Agar lebih terarah dan tidak menyimpang dan tidak mengambang dari tujuan yang semula yang direncanakan, sehingga mempermudah mendapatkan data dan tidak luas cakupannya, maka penulis membataskan penelitian fokus pada Alokasi Dana Desa tiga tahun terakhir dari 2019-2021.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka ada beberapa hal yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa tahun 2019-2021?

2. Apa saja kendala-kendala dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Koto Perambahan tahun 2019-2021?

3. Bagaimana pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam perspektif ekonomi syariah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

(23)

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Koto Perambahan.

b. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Koto Perambahan.

c. Untuk mengetahui pengelolaan Alokasi Dana Desa menurut perspektif ekonomi syariah.

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah desa terkait pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD).

c. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang pengelolaan Alokasi Dana Desa terhadap kesejahteraan masyarakat dalam perspektif Ekonomi Islam.

d. Secara praktis, bagi aparatur desa dapat dijadikan rujukan dalam pengambilan keputusan dalam menentukan apa yang akan diambil sebagai pedoman program Alokasi Dana Desa.

(24)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan bisa diartikan sebagai manajemen. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif. Menurut Terry, mengartikan fungsi manajemen sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain.17 Pengelolaan tidak akan pernah terlepas dari kegiatan sumber daya manusia yang ada dalam suatu kantor, instansi, maupun organisasi.

Tujuan pengelolaan adalah semua sumber daya yang ada seperti sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada dalam suatu organisasi dapat dijalankan sebaik mungkin, sehingga dapat menghindarkan dari pemborosan waktu, tenaga dan materi, demi mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Program Alokasi Dana Desa (ADD)

Alokasi Dana Desa merupakan salah satu aspek yang sangat penting pada setiap desa untuk mendorong berjalannya program-program pemerintahannya.

Termasuk di dalamnya program mensejahterakan masyarakatnya.18 Salah satu program yakni meliputi perencanaan.

17George R. Terry, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 168.

18Risya Novita Sari, “Pengelolaan Alokasi Dana Desa” dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat, Volume 3., No. 11., (2015), h. 182.

(25)

Program/perencanaan yaitu fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena organizing, staffing, directing, dan controlling juga harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ini adalah dinamis, perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan kondisi dan situasi. Hasil perencanaan baru akan diketahui di masa depan. Program dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai rancangan mengenai asas-asas serta usulan-usulan yang akan dijalankan oleh pemerintah.

Program adalah seperangkat kegiatan yang akan dilakukan dengan sumber-sumber yang tersedia sehingga menghasilkan yang bermanfaat.

Program ADD merupakan paket kegiatan yang bertujuan membantu permerintah, yang mempunyai prinsip pengelolaan sebagai berikut, yaitu:

a. Pengelolaan keuangan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keuangan desa dalam APBD.

b. Seluruh kegiatan yang didanai oleh ADD direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa.

c. Seluruh kegiatan yang dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan secara administratif, hukum, dan teknis.

d. Alokasi Dana Desa ini dilaksanakan dengan prinsip hemat, terarah, juga terkendali.

Alokasi Dana Desa telah diatur dalam UU No. 6 tahun 2014 pasal 72 ayat 1 (d) dan ayat 4 tentang desa menyatakan pemerintah mengamatkan

(26)

bahwa sumber pendapatan desa berasal dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten kota untuk desa paling sedikit 10% setelah dikurangi alokasi khusus.19 Dibagikan untuk setiap desa secara proposional merupakan Alokasi Dana Desa. Sedangkan pengelolaan uang ADD diatur dalam peraturan pemerintah mentri dalam negeri no 47 tahun 2015 pedoman pengelolaan keuangan desa pasal 96 ayat (1) dan (2) pemerintah daerah kabupaten/kota ADD setiap tahun anggaran, ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah setelah dikurangi dari alokasi khusus.

Pengelolaan ADD mengacu pada asas sebagai berikut:

a. Asas Merata

Asas merata adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa yang sama untuk setiap desa, atau kata lain Alokasi Dana Desa Minimum (ADDM).

b. Asas Adil

Asas adil adalah besarnya ADD berdasarkan nilai bobot desa yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu, (misalnya jumlah penduduk, luas wilayah, potensi ekonomi, partisipasi masyarakat, kemiskinan pendidikan dasar, kesehatan, dll). Selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa proposional. Tujuan dari Alokasi Dana Desa:

1) Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan.

19Indonesia, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, pasal 72 ayat (1) dan (4)

(27)

2) Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan ditingkat desa dan pemberdayaan masyarakat.

3) Meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan.

4) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

5) Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).

3. Konsep Kesejahteraan Masyarakat a. Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan merupakan siklus yang merubah beberapa aspek dasar dalam kehidupan, yang tidak meningkat terhadap suatu keadaan yang lebih baik dalam kelompok masyarakat, gaya hidup, dan hubungan sosial.

Menurut undang–undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhi kebutuhan spiritual, sosial dan material agar warga negara dapat hidup lebih layak dan mampu mengembangkan dirinya, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.20 b. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat adalah kondisi yang memperlihatkan tentang Indikator kesejahteraan masyarakat meliputi:

1) Tingkat Pendapatan

Penghasilan yang diperoleh masyarakat yang berasal dari pendapatan kepala rumah tangga.Penghasilan tersebut biasanya

20Nur Zaman, et.al. Sumber Daya dan Kesejahteraan Masyarakat, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), h. 27.

(28)

dialokasikan untuk kosumsi, kesehatan maupun pendidikan dan kebutuhan yang bersifat material.

2) Komposisi Pengeluaran

Rumah tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar unruk kosumsi makanan mengidentifikasi rumah tangga yang berpenghasilan rendah. Makin tinggi penghasilan rumah tangga, semakin kecil proporsi terhadap pengeluaran untuk makanan rumah tangga.

3) Pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya.

Dengan tujuan agar anak dapat melalui tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain, walaupun kita dalam hidup selalu membutuhkan orang lain.

4) Kesehatan

Dalam data kesehatan dalam kosumsi rumah tangga ada beberapa konsep kesehatan menurut (Badan Pusat Statistik) BPS:

a) Keluhan kesehatan.

b) Proses lahiran.

c) Proses lahir oleh tenaga kesehatan.

d) Imunisasi.

e) ASI.

f) Mengobati sendiri.

g) Obat tradisional.

(29)

h) Berobat jalan.

i) Tidak termasuk dalam berobat jalan ini adalah seperti konsultasi, pemeriksaan kesehatan.

j) Rawat inap.

5) Perumahan

Perumahan termasuk dalam kosumsi rumah tangga, ekonomi yang berkualitas yakni pertumhuhan yang mendukung pertumbuhan pembangunan manusia lebih tinggi dan meningkat.

B. Kesejahteraan Masyarakat dan Indikator Kesejahteraan dalam Ekonomi Syariah

1. Pengertian Kesejahteraan

Ekonomi syariah belum ada sebagai disiplin keilmuan, sehingga warisan inilah yang akan terus menjadi sumber sebagai berkembangnya ekonomi syariah/ekonomi islam. Kesejahteraan menurut Al-Ghazali merupakan sampainya kemaslahatan. Kemaslahatan adalah terpeliharanya tujuan syara’

(Maqasid al-Shari’ah). Manusia tidak akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian bathin, melainkan setelah tercapainya kesejahteraan yang sebenernya dari seluruh umat manusia di dunia memenuhi kebutuhan rohani dan materi.21

2. Indikator Kesejahteraan Masyarakat

Dilihat dari kerangka sosial ekonomi syariah, suatu pemerintahan harus dapat menjamin kesejahteraan masyarakatnya dengan menyediakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya seperti pembangunan dan

21Didi Suardi, “Makna Kesejahteraan” dalam Sudut Pandang Ekonomi Islam, Volume 6., No. 2., (2021), h. 327.

(30)

keadilan melalui implementasi syariah. Al-Qur’an telah menyinggung indikator kesejahteraan dalam surat (QS. An-Nisa[03]: 09):22

ُايِّرُذُْمِهِفْلَخُْنِمُاْوُكَرَ تُْوَلَُنْيِذالاَُشْخَيْلَو

ُْمِهْيَلَعُاْوُ فاَخُاًفٰعِضًُة اًدْيِدَسُ ًلاْوَ قُاْوُلْوُقَ يْلَوَُّٰللّاُاوُقا تَ يْلَ ف ُ

Artinya:

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.(QS, An-Nisa[03]: 09)23

Kita dapat meyimpulkan bahwa ayat di atas isinya, bahwa kekhawatiran terhadap generasi yang lemah adalah representasi dari kemiskinan, yang merupakan lawan dari kesejahteraan. Ayat tersebut menganjurkan kepada manusia untuk menghindari kemiskinan dengan bekerja keras sebagai bentuk ikhtiar dan bertawakal kepada Allah.

Tujuan ekonomi syariah adalah untuk menciptakan kehidupan manusia yang aman dan sejahtera, islam menganjurkan bekerja dan berusaha. Bekerja juga berusaha dilaksanakan manusia dan ditetapkan oleh Allah SWT pada timbangan kebaikan itu menurut teori syariah.

C. Pengelolaan dalam Perspektif Ekonomi Islam

Islam mengajarkan bahwa studi tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban pengelolaan harus secara jelas terperinci. Allah SWT telah memberikan tuntutan kepada semua hambanya agar hidup sesuai dengan Al- Qur’an dan Al-Sunnah yang menjadi sumber segala ilmu yang menjadi pedoman

22Amirus Sodiq, “Konsep Kesejahteraan” dalam Islam, Volume 3., No. 2., (2015), h. 391.

23Kemenag RI, Al-Qur’anul Qarim, (Jakarta: Maktabah Al-Fatih, 2021), h. 78.

(31)

kita dalam menjalani kehidupan dunia untuk mengharap ridha dan pahala dari Allah SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam (QS. Sad [23]: 26):

ُواَدٰي

ُِهّٰلل ِلِْيِبَاْنَعَكالِضُيَفىٰوَْلهاِعِباتَ ت َلاَوِّقَْلْاِبِساانلاَنْ يَ بْمُكْحاَفِضْرَْلااىِفًةَفْ يِلَخَكٰنْلَعَجانَِّاُد

َُلِهّٰلل ِلِْيِبَاْنَعَ نْو لِضَيَ نْ يِذالانَِّا

ُْيِدَشٌباَذَعُْهُ

ُِباَاِْلْاَمْوَ ياْوُاَناَِب ٌُد

Artinya:

(Allah berfirman), "Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau kami jadikan khalifah (penguasa) dibumi, maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan." (QS. Sad [23]: 10).24

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah SWT telah memberikan kepercayaan sifat tanggung jawab kejujuran dan terbuka yang dimiliki seorang pemimpin yang diridhai oleh Allah SWT, serta menyelesaikan persengketaan antara masyarakat satu dengan masyarakat lainya dengan seadil-adilnya. Sebagaimana Nabi Daud mengadili persoalan yang sedang terjadi lalu menyampaikan kepada umatnya dengan benar. Jadi ayat di atas menegaskan dan halangan dari kesesatan dan juga pelanggaran dalam tugas yang diberikan oleh Allah SWT, mungkin itu sifat bertanggung jawab, kejujuran, dan adil yang dimiliki seorang pemimpin. Allah SWT juga menegaskan bahwa untuk membangun dan memakmurkan dunia harus ada manusia yang hidup atau seorang pemimpin. Hidup tidak sekedar menghembuskan nafas saja, tetapi hidup dengan bergerak, rasa, kehendak dan pilihan. Manusia harus ingat setiap yang dia lakukan selalu dalam pengawasan malaikat-malaikat Allah dan semua catatan kebaikan dan keburukan atau sesat dari jalan Allah akan diperhitungkan pada hari akhir kelak. Pemimpin yang

24Kemenag RI, An-Nur, (Jakarta: Maktabah Al-Fatih, 2021), h. 453.

(32)

rabbani tidak hanya menjalin relasi baik dengan umat tetapi selalu membangun hubungan baik dengan tuhannya, hatinya jiwanya mudah tersentuh oleh keadaan umatnya. Ada empat tahap dalam pengelolaan Aplikasi Dana Desa sesuai dengan yang perintahkan oleh Allah SWT, sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Sebagaimana dalam surat QS. An-Nisa [03]:59:

َُنْيِذالااَه ي ُٰي

ُآْونُنَمآ

ُِاللّاُ َلِِاُُهْو دُرَ فٍُءْيَشُِْفُِْمُتْعَزاَنَ تُْنِاَفُْمُكْنِمُِرْمَْلااُ ِلِووُاَوَُلْوُسارلاُاْوُعْ يِطَاَوَُاللّااْوُعْ يِط

ُ

ًُلِْيِوَتَُُنَاْحَااوٌرْ يَخَُكِلَذُِرِخَلاْاُِمْوَ يْلاَوُِاللِّبَُِنوُنِمْؤُ تُْمُتْ نُكُْنِاُ ِلْوُسارلاَو

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu.

Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(QS. An-Nisa [03]:59)25

Ayat di atas ini memerintahkan manusia agar menaati putusan hukum, secara bijak dimulai dari penetapan hukum Allah. Kemudian selanjutnya, jika manusia berbeda pendapat tentang sesuatu masalah misalnya dalam perencanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa, yang tidak dapat dipertemukan maka kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Al-Qur’an, dan juga nilai-nilai dan jiwa tuntunan Rasul dalam bentuk sunahnya. Sebagai bukti jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian.

25Ibid, h. 87.

(33)

2. Tahap Pelaksanaan

Sebagaimana dalam hadist Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Bukhori yang artinya :

ُِويَلَعُُاللّاُىالَصُِِّبانلا

ُِويَلَغُُو ضَُتََوُِيرَلخِبُُِهُرُمَُتٌَُةَناَطِبُِناَتَ ناَطِبُُوَلُ الاِإٌُةَفيِلَخَُفِلخُتساُاَمَُلاَقَُمالَسَو

ُُاللّاَُمَصَعُنَمُُموُصعَلماَوُِويَلَعُُو ضَُتََوُِّراشلِبُُِهُرُمَتٌَُةَناَطيِبَو

Artinya:

“Nabi SAW bersabda: seseorang tidak diutus sebagai khalifah kecuali memiliki dua niat, yaitu memerintahkan dan mendorong pada kebaikan dan memerintahkan dan mendorong pada kejelekan. Orang yang menjaga dari (kejelekan) adalah orang yang dijaga Allah”

Arti hadist di atas seorang muslim harus mampu menegakkan fungsi sebagai khalifah dan semangat kerja sama antar manusia. Fungsi khalifah adalah menggalang kebaikan dan mencegah kejelekan, jika dikaitkan dengan pelaksanaan, hadist ini mendorong umatnya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganizir dengan rapi.26

3. Tahap Laporan dan Pertanggung Jawaban

Ada prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti umatnya, sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Najm ayat 39-41 yang mana artinya adalah:

ُ َفْوَسُوَيْعَاانَاَوۙ ىٰعَسُاَمُ الاِاُِناَاْنِْلِِلَُسْيالُْنَاَو

ُٰۙفِْوَْلااَُء ۤاَزَْلْاُُوىٰزُْيُُامُثۖ ىٰرُ ي

Artinya:

“dan bahwasanya seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya), kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”.27

26Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: Erlangga, 2007), h.31

27 Kemenag RI, An-Nur, (Jakarta: Maktabah Al-Fatih, 2021), h. 526.

(34)

Arti ayat di atas menjelaskan tiga hal prinsip dalam Islam dan diperkuat oleh kitab-kitab samawi sebelummya. Ketiga prinsip itu ialah:28

a. Setiap manusia bertanggung jawab atas dosa dan perbuatan yang ia lakukan.

b. Manusia tidak meraih apa-apa diakhirat, kecuali apa yang telah diusahakan di dunia.

c. Setiap manusia akan melihat hasil usahanya dan Allah akan membalasnya dengan balasan yang sempurna.

Pemikiran manajemen atau pengelolaan dalam islam muncul ketika Allah SWT menurunkan risalahnya kepada Nabi Muhammad SAW, yang bersumber dari Al-Hadist dan Al-Qur’an yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang berkembang dimasyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan hadirnya Islam pada umat manusia sebagai pembawa rahmat (rahmatan lil alamin). Dalam konteks Islam menurut S. Mahmud Al-Hawary didalam buku manajemen (Al-Idarah) adalah

“mengetahui kemana yang dituju, kesukaran apa yang harus dihindari, kekuatan- kekuatan apa yang dijalankan, dan bagaimana mengemudikan kapal anda serta anggota dengan sebaik-baiknya tanpa pemborosan waktu dalam prosesnya”.29

28Tit ik I na yat i, “Pr insip -Prinsip Da sar Keua ng a n Isla m”, art ike l dar i ht t ps://pust aka.ut .ac.id/ lib/wp -co nt ent /up lo ads/pd fmk/E KSA4403 -M1.pd f.

D iak ses pada 2 agust us 2022.

29Ibid.

(35)

D. Penelitian Terdahulu

Karya ilmiah dengan tema Alokasi Dana Desa dan kesejahteraan ada berapa penulis temukan di antaranya:

1. Skripsi berjudul “Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Upaya Menigkatkan Pembangunan Desa Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tanah Tidung”, di mana fokus kajiannya adalah pengelolaan kegiatan untuk belanja aperatur, belanja operasional, dan juga kegiatan untuk belanja publik. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pengelolaan ADD adalah 30% untuk belanja aparatur dan belanja oprasional, merujuk pada hasil penelitian penulis di mana proses pengelolaan Alokasi Dana Desa untuk belanja aparatur dan belanja operasional di Desa Sebawang telah berjalan sesuai dengan panduan dan peraturan yang ada.

4. Jurnal dengan judul” Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Menunjang Pembangunan Pedesaan”, studi kasus: Desa Segodorejo dan Desa Ploso Kerep, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, karya Okta Rosalinda 2014. Di mana pokus kajiannya ialah pelaksanaan dan pertanggung jawabannya apakah sudah didasarkan pada prosedur dan aturan yang berlaku, dan juga apakah prinsip-prinsip pengelolaannya sudah mampu diwujudkan. Hasilnya, kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Jombang dalam mendistribusikan ADD dengan asas merata dan adil.

Pembagian Alokasi Dana Desa (ADD) dapat dengan rincian sebagai berikut:

a. Asas Merata adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa (ADD) yang sama untuk di setiap Desa atau yang disebut dengan Alokasi Dana Desa (ADD).

(36)

b. Asas Adil adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa (ADD) yang dibagi secara proporsional untuk disetiap Desa berdasarkan nilai bobot desa yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu atau Alokasi Dana Desa (ADD) Proporsional (ADDP).

Dalam peraturan Bupati Jombang dijelaskan bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten Jombang yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten Jombang untuk Desa paling sedikit 10% (sepuluh persen) setelah dikurangi belanja pegawai. Besarnya persentase perbandingan antara asas merata dan adil dalam pembagian ADD kepada Desa ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) sebesar 60% (enam puluh persen) dibagi untuk seluruh Desa secara merata;.

b) Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) sebesar 40% (empat puluh persen) dibagi untuk seluruh Desa secara proporsional.

5. Skripsi Novianti Ruru, Lintje Kalangi, Novi S. Budiarso (2017) “Analisis Penerapan Alokasi Dana Desa dalam upaya meningkatkan pembangunan desa Studi pada Desa Suwaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara” Penerapan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Desa Deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan alokasi dana desa dalam upaya meningkatkan pembangunan desa Suwaan secara keseluruhan penerapan alokasi dana desa pada Desa Suwaan sudah berjalan sesuai dengan Peraturan Bupati No. 22

(37)

Tahun 2016 Tentang Pemberian Alokasi Dana Desa Kepada Pemerintah Desa Se-Kabupaten Minahasa Utara. Selain berdasarkan Peraturan Bupati Minahasa Utara, Penerapan Alokasi Dana Desa juga sudah sesuai dengan tujuan pada umumnya yaitu untuk meningkatkan pembangunan baik fisik maupun non fisik. Selain itu Penerapan Alokasi Dana Desa di Desa Suwaan juga sudah sesuai dengan prinsip pengelolaan ADD yaitu transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan yang diteliti adalah penelitian ini fokus bagaimana pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Koto Perambahan tahun 2020 dan apa saja faktor pendorong dan kendala-kendala dari pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(38)

25

Page | 25

BAB III

METODE PENELITIAN.

A. Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan. Jenis Penelitian lapangan merupakan metodologi dalam lingkup kajian penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan prilaku yang dapat diamati.

B. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif. Penelitian Kualitatif ini menerapkan metode analisis proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan hubungan antara penomena yang diamati. Pendekatan Kualitatif adalah suatu pendekatan untuk mengekplorasi dan memahami makna individu atau kelompok terkait dengan masalah sosial. Menurut Creswell (2009) penelitian kualitatif ini melibatkan upaya–upaya penting, supaya mengajukan pertanyaan–pertanyaan dan prosedur–prosedur, mengumpulkan data yang spesipik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif dimulai dari tema yang khusus hingga ke tema umum dan menafsirkan makna data.30.

30Adhi Kusumastuti dan Ahmad Mustamil Khoiron, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), h. 3.

(39)

C. Lokasi Penelitian

Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar, alasan peneliti memilih lokasi atau wilayah di Kantor Desa Koto Perambahan tersebut karena sesuai dengan tema penelitian tentang ADD. Tempat penelitian Desa Koto Perambahan juga tidak terlalu jauh dari kampus UIN Suska Riau, dan penulis cukup mengetahui kondisi perkembangan dan kondisi masyarakat yang menjadi tujuan penelitian.

D. Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan tentang situasi dan kondisi latar penelitian.31 Teknik yang dipakai pada penelitian ini adalah sampel Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang didasarkan dengan pertimbangan tertentu yang berkaitan langsung dengan studi kasus yang di teliti dan tujuan penelitian.32 Informan yang penulis pilih untuk dijadikan narasumber ialah:

1. Kepala Desa : Sahrul 2. Sekretaris Desa : Hampami

3. Kaur Keuangan : Titik Rahayu, S.Pd Informan pendukung:

1. Tokoh Masyarakat: Khaidir Nasution 2. Ketua Pemuda : Ricko Saputra

31Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi,(Bandung: Remaja Rosdakarya), h. 372

32Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2013), h. 368.

(40)

Alasan memilih narasumber ini adalah karena narasumber tersebut adalah orang yang paling terdepan berkecimpung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih mengetahui kemana disalurkan keuangan desa Koto Perambahan.

E. Sumber Data

Penulis membagi dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak terkait. Informasi data yang diperoleh penulis secara langsung dari tempat objek penelitian, dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh langsung dari pengamatan penulis, serta dari data pertanyaan yang berupa wawancara.33

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu diperoleh dari buku buku dan juga dari sumber pustaka yang dapat mendukung penulisan penelitian serta di peroleh dari literatur yang relavan dari permasalahan, sebagai dasar pemahaman terhadap objek penelitian dan untuk menganalisis secara cepat.34

33Jonathan Sarwono, “Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 123.

34Winarno Surakman, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode Teknik, (Bandung:

Tarsito, 1994), h. 135.

(41)

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode yang dikumpulkan dalam pengumpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yaitu teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.35 Dalam observasi penelitian menggunakan observasi partipasi.

2. Wawancara

Wawancara yaitu teknik wawancara sebagai suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadap secara fisik. Bentuk wawancara yang dipakai adalah wawancara bebas dan bebas terpimpin.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembahasan penelitian.36

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif, yaitu setelah semua data berhasil dikumpulkan dan dilakukan penganalisiaan secara kualitatif lalu digambarkan dalam bentuk uraian maka penulis menjelaskan secara rinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat dipahami secara jelas kesimpulan akhirnya, tahap-tahap menurut Sugiono ada tiga dalam analisis data kualitatif, sebagai berikut:

35I Gusti Rai Utama dan Bi Made Eka Maha Dewi, Metodelogi Penelitian Pariwisata dan Perhotelan, (Yogyakarta: Andi Offest, adisi 1,2015),h. 52.

36Riduwan, “Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian”, (Bandung: Alfabeta.

2013), h. 72.

(42)

1. Reduksi data, merupakan proses berpikir cepat yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.37

2. Penyajian data, dengan menampilkan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang telah dipahami tersebut.38

3. Penarik kesimpulan, data yang dikemukakan di atas bila didukung oleh data-data yang bagus maka bisa dijadikan kesimpulan yang kredibel (meyakinkan).39

H. Teknik Penulisan

Metode yang digunakan adalah:

1. Deskriptif

yaitu catatan tentang apa yang sesungguhnya sedang diamati, yang benar- benar terjadi menurut apa yang dilihat, didengar dan diamati dengan alat- alat indra penelitian. Dalam metode penulisan ini berisi kutipan-kutipan data (fakta) yang diungkapkan di lapangan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan dalam laporannya.40

2. Deduktif

yaitu mengemukakan data-data yang bersifat umum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, kemudian dianalisa dan ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

37Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),(Bandung: Alfabeta, 2010),h. 338

38Ibid., h. 341

39Ibid., h. 345

40Alibu Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), h. 11.

(43)

69

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian peneliti tentang pengelolaan Alokasi Dana Desa dan juga pembahasannya dapat ditarik kesimpulan:

1. Alokasi Dana Desa hanya untuk penyelenggaraan pemerintahan desa, pembinaan, dan pemberdayaan masyarakat yang dicairkan dari kabupaten empat kali dalam setahun. Pada saat pelaksanaan Alokasi Dana Desa pada tahun 2019-2021 di Desa Koto Perambahan dalam pengelolaannya pembagian dana berdasarkan penduduk, luas wilayah, dan juga potensi masing-masing dusun. Pada pengelolaannya ADD di Desa Koto Perambahan lebih terfokus pada penyelenggaraan pemerintah desa sebesar 60%. Sedangkan lebihnya 40% baru dialokasikan ke pembinaan dan peemberdayaan masyarakat. Sudah transparansi dengan adanya laporan pertanggung jawaban di sampaikan oleh kepala desa ke kepala daerah melalui camat dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) setiap akhir tahun paling lambat 3 bulan setelah akhir tahun anggaran dibuat.

2. Kendala-Kendala dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa yakni: minimnya dana Alokasi Dana Desa, kurangnya Sumber Daya Manusia, dan kurangnya sosialisasi tentang Alokasi Dana Desa, Kurangnya Transparansi Pemerintah Sebelumnya.

3. perspektif ekonomi syariah, di Desa Koto Perambahan melakukan pengelolaan Alokasi Dana Desa dengan baik sesuai dengan nilai rabbani dan

(44)

pemimpin yang baik. Seperti tahap-tahap pengelolaan Alokasi Dana Desa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan laporan pertanggung jawaban, yang dilakukan pemerintah dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajuhkan beberapa yang bisa di terapkan yaitu:

1. Selalu menerapkan prinsip tanggung jawab untuk berprilaku sosial ekonomi yang amanah dan adil dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik lagi.

2. Dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat Koto Perambahan mengenai dana-dana desa agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengelolaan keuangan Desa Koto Perambahan. Dengan pahamnya masyarakat tentang keuangan desa, maka desa tidak akan kekurangan SDM dalam menyukseskan membantu aparat desa dalam menyukseskan visi misi, dan juga selalu transparansi kepada masyarakat sehingga masyarakat selalu percaya dan yakin di bawah pemerintahan sekarang.

3. laporan pertanggung jawaban sudah di lakanakan dengan baik di sampaikan oleh kepala desa ke kepala daerah melalui camat dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) setiap akhir tahun paling lambat 3 bulan setelah akhir tahun anggaran dibuat. Dan juga Semoga dengan dilakukannya pemekaran desa esoknya, untuk menghindari minimnya dana yang masuk ke desa yang tidak sesuai dengan banyaknya masyarakat yang berujung tidak meratanya kesejahteraan yang didapat, semoga dapat menumbuhkan

(45)

perekonomian desa dengan lebih baik dan lebih merata, sehingga semua masyarakat dalam merasakan perkembangan, dengan begitu seluruh masyarakat desa lebih sejahtera.

(46)

75

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Anggito, Alibu. et., al,Metodologi Penelitian Kualitatif, Suka Bumi, Jawa Barat: CV Jejak, 2018.

Arikunto, S. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002.

Arshad, Loncolin. Ekonomi Pembangunan Edisi 5, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015.

B., Suryosubroto.Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Hartono.Manajemen Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Kusumastuti, Adhi.et., al, Metode Penelitian Kualitatif, Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019.

Moelong, Lexy. J.Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006.

Muljawan, Dadang. et., al, Ekonomi Syariah, Jakarta: Bank Indonesia, 2020.

Natsir, M. Perbandingan Sistem Ekonomi, Malang: Tunggal Mandiri Publishing, 2008.

Prida dan Chatarina Vista Okta. Ekonomi Syariah (Pengantar Ekonomi Islam), Yogyakarta: garudhawaca, 2020.

Qomar, Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2007.

R. Terry, George. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

Rahardja, Pratama. et.,al,Pengantar Ilmu Ekonomi(Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi), Jakarta: FakultasEkonomi Universitas Indonesia, 2008.

Ramayulis.Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008.

Riduwan.Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung:

Alfabeta, 2013.

Rusby, Zulkifli.Ekonomi Islam, Riau: Pusat Kajian Pendidikan Islam UIR, 2017.

(47)

Santoso, Singgoh. Panduan Lengkap Mengenai Statistik dengan Spss 17.

Jakarta: PT. Elex Media kompotindo, 2009.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2006.

Sugiono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2013.

Sugiono.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung:Alfabeta, 2010.

Utama, I Gusti Bagus Rai dan Putri Bi Made Eka Maha.Metodologi Penelitian Pariwisata dan Perhotelan.Yogyakarta: Andi Offest, 2015.

Yuswanto.et.,al,Redesain Hukum Perimbangan Keuangan (dari Dana Bagi Hasil Sektor Pajak), Bandar Lampung: Pusaka Media, 2020.

Zaman, Nur.et., al,Sumber Daya dan Kesejahteraan Masyarakat, Medan:

Yayasan Kita Menulis, 2021.

Zubaedi.Pengembangan Masyarakat Wacana dan Praktik, Jakarta: Pustaka Kencana Prenada Media Group, 2013.

B. Jurnal/ Kamus/ Makalah/Skripsi

Ariska Nur Azizah, Feni.Persepsi Santri dan Kiai di Pondok Pesantren- El_Fath El-Islami Ngembalrejo Bae Kudus terhadap Penafsiran Ibnu Katsir QS. Shad: 26 tentang Kepemimpinan yang Ideal, (2019).

N. Tadanugi, Imanuel. “Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Pembangunan Sarana dan Prasarana di Desa Bo’e Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso”, Vol. 12, No. 1., h.54, (2019).

Poerwadarminta, W.J.S.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996.

Sari, Risya Novita.Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 3, No. 11., h. 1882, (2015).

C. Peraturan Perundang – Undangan

Indonesia. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2006, Lembaran Negara Tahun 2004 No 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355, tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

D. Al- Qur’an

Departemen Agama RI.An-Nur, Jakarta Timur: Maktabah Al-Fatih, 2015.

(48)

E. Website

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ilmu-ekonomi/. Diakses tanggal 24 November 2021.

https://islamisone.wordpress.com/2013/01/11/perencanaan-dalam-kaidah- islam/.Diakses tanggal 09 Desember 2021.

https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp -content/uploads/pdfmk/EKSA4403- M1.pdf. Diakses pada 2 agustus 2022.

(49)

LAMPIRAN

(50)

LAMPIRAN 1

Dokumentasi Wawancara Kepala Desa

(51)

LAMPIRAN 2

Dokumentasi Wawancara Sekretaris Desa

(52)

LAMPIRAN 3

Dokumentasi Wawancara Kaur Keuangan

(53)

LAMPIRAN 4

Dokumentasi wawancara Tokoh Masyarakat

(54)

LAMPIRAN 5

Dokumentasi Wawancara Ketua Pemuda

(55)

LAMPIRAN 6 Surat Pra Riset

(56)

LAMPIRAN 7

Surat Izin Melakukan Riset

(57)

LAMPIRAN 8

Surat Izin Pra Riset dari Desa

(58)

LAMPIRAN 9 Soal Wawancara

(59)

LAMPIRAN 10

Rekomendasi KESBANGPOL

(60)

LAMPIRAN 11

Pengesahan Perbaikan Skripsi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Dimana pengelolaan keuangan Desa dilakukan oleh Kepala Desa yang dituangkan dalam peraturan desa tentang anggaran pendapatan dan belanja desa... Desa merupakan Organisasi sektor

Masyarakat Melalui Dana Desa : Analisis Pengelolaan Dana Desa di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul” adalah suatu kajian penelitian tentang proses

Dalam penelitian ini penulis meneliti tantang Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu sebagaimana informasi

Berdasarkan peraturan menteri dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan desa disebutkan bahwa alokasi dana desa berasal dari APBD kabupaten/kota

Penelitian pendukung yang relevan dalam penelitian ini telah dilakukan oleh Tikollah dan Yusuf 2018, yang menyatakan bahwa pengelolaan ADD yang meliputi beberapa tahapan pengelolaan

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan juga pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa terkait Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Keton Kecamatan Lingga Timur Kabupaten

Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pada pasal 18 bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten atau Kota yang