• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

39 A. Sasaran, Lokasi dan Waktu Penelitian

Sebuah penelitian pasti memiliki sasaran, waktu dan tempat penelitian yang telah dipilih sesuai dengan tujuan, waktu, sarana, biaya dan lain sebagainya. Sebagia penjelasan singkat dan padat, penulis mencoba menguraikan sasaran, tempat dan waktu penelitian secara berurut di bawah ini.

1. Sasaran penelitian

Mengadakan penelitian sesuai dengan wilayah evaluasi pembelajaran matematika, peneliti tidak asal memilih sasaran penelitian tersebut. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Gunung Jati Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Terdiri dari 9 kelas dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah siswa kelas VIII SMPN 2 Gunung Jati Cirebon

No Kelas Banyak Siswa

1 VIII A 32

2 VIII B 34

3 VIII C 33

4 VIII D 33

5 VIII E 35

6 VIII F 32

7 VIII G 34

8 VIII H 33

9 VIII I 29

Jumlah 295

Sumber: Absensi siswa kelas VIII dari data di Tat Usaha SMPN 2 Gunung Jati Tahun Pelajaran 2012/2013

(2)

2. Tempat penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMPN 2 Gunung Jati Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, tentunya karena SMP tersebut mempunyai kriteria untuk dijadikan objek penelitian karena pembelajaran matematika yang dilaksanakan di SMP tersebut menghasilkan nilai yang bervariasi dalam setiap ulangan, hal ini bisa dibuktikan dengan melihat nilai ulangan harian yang ada pada guru Matematika.

Selain itu SMPN 2 Gunung Jati menggunakan kurikulum KTSP berkarakter.

3. Waktu penelitian

Waktu yang diperlukan mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap penulisan laporan diperkirakan selama 6 bulan yaitu Februari sampai Juli 2013 dan penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Dilihat dari tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh hasil tes formatif matematika terhadap motivasi belajar, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena metode ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y. Data yang berhubungan dengan nilai atua angka- angka yang dihitung secara matematis dengan menggunakan perhitungan statistika, karena itu penelitian ini bersifat kuantitatif. Metode penelitian ini menggunakan desain one-Shot Case Study.

2. Desain penelitian

Desain penelitian adalah rancangan atau seluruh rangkaian rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, mulai dari tahap persiapan, pengumpulan, pengolahan dan analisis data sampai dengan penulisan laporan54. Adapun desain penelitian ini adalah:

a. Tahap persiapan

54Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, hal. 221

(3)

1) Pemilihan masalah, yang disesuaikan dengan wilayah kajian yang sudah ditetapkan jurusan kepada penulis.

2) Studi pendahuluan, dengan maksud:

a) Untuk menelusuri apakah penelitian yang dilakukan penulis sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Hal ini akan menjadi dasar untuk menyusun pelenilian yang relevan.

b) Untuk mengetahui konsep atau teori yang mendukung dalam judul penelitian. Hal ini akan menjadi dasar untuk menyusun kerangka teori.

3) Menyusun proposal, penulis mengadakan diskusi terbatas dengan teman-teman guna meminta masukan tentang proposal. Selanjutnya penulis mengajukan proposal ke jurusan untuk diseminarkan.

4) Seminar proposal, penulis melakukan seminar dengan narasumber yang telah ditentukan oleh jurusan. Lalu revisi dan Acc proposal oleh narasumber kemudian meminta ke Fakultas untuk pembuatan surat keterangan (SK) penelitian.

5) Pembuatan surat keterangan (SK) penelitian, bertujuan untuk penentuan dosen pembimbing dan pembuatan surat keterangan pengantar penelitian. Pembuatan surat keterangan (SK) penelitian membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 10 hari. Oleh karena itu, penulis memanfaatkan waktu tersebut untuk menyusun instrumen pengumpulan data (IPD), konsultasi IPD dengan nasrasumber, dan setelah SK keluar dilanjutkan dengan bimbingan ke dosen pembimbing.

b. Tahap pelaksanaan

1) Penyerahan surat pengantar penelitian ke sekolah yang menjadi sasaran penelitian.

2) Pengenalan diri, dilakukan kepada:

a) Kepala sekolah, untuk memperoleh informasi tentang profil sekolah.

b) Guru mata pelajaran, untuk mendapatkan kesepakatan wantu penyebaran tes dan angket dengan para siswa.

3) Pelaksanaan penelitian (pengumpulan data).

(4)

c. Tahap pengelolaan data, meliputi langkah-langkah: editing data, mengkode data, entri data, dan analisis data. Selanjutnya penarikan kesimpulan dari tahap pengelolaan data.

d. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini, penulis menyusun skripsi dimulai dari bab 1 sampai bab 5 berikut lampirannya. Walaupun proposal merupakan 50 % dari skripsi, namun bimbingan terus dilakukan dengan dosen pembimbing tidak hanya pada tahap penyusunan tapi dimulai dari tahap persiapan untuk perbaikan redaksi dan sebagainya.

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono sebagaimana yang ditulis dalam www.widisudharta.weebly.com yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya55.Menurut Sudjana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya56. Sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian57.

Populasi dalam penelitian ini yaitu mengambil populasi seluruh kelas VIII SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 295 siswa seperti pada tabel berikut ini:

55www.widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html,diakses:Kamis, 18 Februari 2016, pukul 14.00 wib.

56Nana Sudjana. 2004. Metode Statistik. Bandung: Tarsito, hal 6

57Suharsimi Arikunto. 1993. Op.Cit, hal. 173

(5)

Tabel 3.2

Jumlah siswa kelas VIII SMPN 2 Gunung Jati Cirebon

No Kelas Banyak Siswa

1 VIII A 32

2 VIII B 34

3 VIII C 33

4 VIII D 33

5 VIII E 35

6 VIII F 32

7 VIII G 34

8 VIII H 33

9 VIII I 29

Jumlah 295

Sumber: Absensi siswa kelas VIII dari data di Tat Usaha SMPN 2 Gunung Jati Tahun Pelajaran 2012/2013

2. Sampel Penelitian dan teknik pengambilan sampel

Menurut Arikunto sampel merupakan sebagian dari jumlah dan kareakteristik yang dimiliki oleh populasi58. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gunung Jati.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara cluster random sampling, karena seluruh populasi yang ada dianggap bersifat homogen, hal ini bisa dibuktikan dengan hasil tes yang bervariasi. Penelitian dengan cluster random sampling yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengundi 9 rombel dari kelas VIII, kemudian diambil 2 kelas yang ditentukan sebagai sampel penelitian.

Kelas yang terpilih tersebut adalah kelas VIII D yang berjumlah 33 siswa dan VIII E yang berjumlah 35 siswa, sehingga total sampel penelitiannya adalah 68 siswa.

58Ibid, hal. 131

(6)

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen penelitian

Sesuai dengan judul “Pengaruh Hasil Tes Formatif Matematika terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunung Jati”, dapat diketahui bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: hasil tes formatif matematika sebagai variabel X dan motivasi belajar siswa sebagai variabel Y. Variabel hasil tes formatif matematika merupakan variabel bebas (independent variabel), sedangkan variabel motivasi belajar siswa sebagai variabel terikatnya (dependent variabel). Masing- masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Variabel hasil tes formatif matematika

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda yang dibuat sendiri oleh peneliti yang digunakan untuk memperoleh data “Hasil Tes Formatif Matematika”. Instrumen ini dibuat sesuai dengan materi pada saat dilakukan penelitian. Tes objektif dalam bentuk pilihan ganda disusun sebanyak 20 pertanyaan berdasarkan empat pilihan jawaban, dimana pilihan jawaban yang benar bernilai 1 dan jawaban yang salah bernilai 0.

b. Variabel motivasi belajar siswa

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk memperoleh data mengenai “Motivasi Belajar Siswa”. Beberapa pertanyaan disusun untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah mengetahui nilai hasil tes formatif matematika dalam bentuk skala likert antara 1-5.

Pertanyaan terdiri dari 20 pertanyaan, dimana dari masing-masing pertanyaan disertai lima kemungkinan jawaban yaitu: sangat sering (SS), sering (S), kadang- kadang (KK), pernah (P) dan tidak pernah (TP)59.

Adapun cara pemberian skor terhadap setiap pilihan jawaban tersebut adalah sebai berikut:

1) Skor pernyataan positif

a) Untuk jawaban sangat sering diberi nilai 5

59Ibid, hal. 135

(7)

b) Untuk jawaban sering diberi nilai 4

c) Untuk jawaban kadang-kadang diberi nilai 3 d) Untuk jawaban pernah diberi nilai 2

e) Untuk jawaban tidak pernah diberi nilai 1 2) Skor pernyataan negatif

a) Untuk jawaban sangat sering diberi nilai 1 b) Untuk jawaban sering diberi nilai 2

c) Untuk jawaban kadang-kadang diberi nilai 3 d) Untuk jawaban pernah diberi nilai 4

e) Untuk jawaban tidak pernah diberi nilai 5 2. Definisi konseptual

a. Variabel tes formatif matematika (X)

Tes Formatif adalah tes formatif adalah tes hasil belajar untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, guna memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang dilakukan oleh guru dan tes yang dilakukan setiap kali selesai dipelajari suatu unit pelajaran tertentu.

b. Variabel motivasi belajar siswa (Y)

Motivasi merupakan dorongan yang muncul dari diri seseorang, baik dari dalam (intrinsik) atau dari luar (ekstrinsik) untuk melakukan tindakan tertentu dengan hasrat yang tinggi guna mencapai tujuan tertentu.

3. Definisi operasional

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka definisi operasional masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel tes formatif matematika (X)

Hasil tes formatif matematika adalah skor total diperoleh siswa setelah mengerjakan soal tes formatif matematika yang diberikan oleh peneliti kepeada siswa. Soal tes formatif matematika tersebut adalah soal pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Dalam tes yang diberikan terdapat standar hasil belajar.

(8)

Adapaun standar pencapaian hasil belajar Matematika pada penelitian di SMPN 2 Gunung Jati adalah sebagi berikut:

Tabel 3.3

Skala Pencapaian Hasil Belajar

No Persentase Penafsiran

1 2 3 4 5

80% - 100%

66% - 79%

56% - 65%

40% - 55%

<40%

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali b. Variabel motivasi belajar siswa (Y)

Motivasi belajar siswa adalah skor total yang diperoleh siswa terhadap angket yang disebarkan oleh peneliti setelah tes formatif matematika selesai dilaksanakan. Angket tersebut diukur dari indikator-indikator motivasi belajar siswa.

4. Kisi-kisi instrumen

Kisi-kisi instrumen disusun sebagai acuan peneliti dalam menyusun instrumen pengumpulan data. Penyusunan tersebut berdasarkan pada teori dan indikator yang telah diuraikan pada bab II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran B.

5. Uji coba instrument a. Uji Validasi

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi sedangkan instrumen yang yang kurang valid memiliki validitas yang rendah60. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi produk moment dari Pearson61. Yaitu sebagai berikut:

60Suharsimi Arikunto. 1993. Op.Cit, hal. 211

61Ibid, hal. 213

(9)

= ∑ − ∑ (∑ )

∑ − (∑ ) { ∑ − (∑ ) } Dimana:

rxy = Koefisien korelasi tiap item N = Jumlah subyek

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total

XY= Jumlah perkalian skor item dengan skor total

Y2 = Jumlah kuadrat skor total

X2 = Jumlah kuadrat skor item (Y)2 = Jumlah skor total dikuadratkan (X)2= Jumlah skor item dikuadratkan

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikansi 5% jika rxy> rtabel maka item tersebut valid. Kriteria kevalidan yang digunakan adalah62:

0,80 ≤ rxy< 1,00 = validitas sangat tinggi 0,60 ≤ rxy< 0,80 = validitas tinggi 0,40 ≤ rxy< 0,60 = validitas sedang 0,20 ≤ rxy< 0,40 = validitas rendah

0,00 ≤ rxy< 0,20 = validitas sangat rendah.

Apabila rxy≥ rtabelmaka item soal tersebut dikatakan valid.

Valid tidaknya suatu instrumen tes, hasil perhitungan rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Suatu instrumen tes dikatakan valid apabila rhitung

> rtabel.

Untuk perhitungan uji validitas soal nomor 1 secara manual menggunakan tabel kerja sebagai berikut:

62Ibid, hal. 148

(10)

Tabel 3.4

Data Instrumen Soal No.1

R X Y X2 Y2 XY

1 1 16 1 256 16

2 1 14 1 196 14

3 1 17 1 289 17

4 0 16 0 256 0

5 0 15 0 225 0

6 1 15 1 225 15

7 1 17 1 289 17

8 0 18 0 324 0

9 0 19 0 361 0

10 1 15 1 225 15

11 1 15 1 225 15

12 0 18 0 324 0

13 1 19 1 361 19

14 0 15 0 225 0

15 1 16 1 256 16

16 0 15 0 225 0

17 1 16 1 256 16

18 1 16 1 256 16

19 1 18 1 324 18

20 1 19 1 361 19

21 0 16 0 256 0

22 0 19 0 361 0

23 1 18 1 324 18

24 0 17 0 289 0

25 0 18 0 324 0

26 1 11 1 121 11

27 0 17 0 289 0

28 1 15 1 225 15

29 0 17 0 289 0

30 1 15 1 225 15

31 1 19 1 361 19

32 1 18 1 324 18

33 0 19 0 361 0

34 0 19 0 361 0

35 1 15 1 225 15

(11)

R X Y X2 Y2 XY

36 1 20 1 400 20

37 1 17 1 289 17

38 0 15 0 225 0

39 1 17 1 289 17

40 0 19 0 361 0

41 1 19 1 361 19

42 0 20 0 400 0

43 1 17 1 289 17

44 0 16 0 256 0

45 0 16 0 256 0

46 1 18 1 324 18

47 1 17 1 289 17

48 1 17 1 289 17

49 0 19 0 361 0

50 0 19 0 361 0

51 1 19 1 361 19

52 0 19 0 361 0

53 1 15 1 225 15

54 0 18 0 324 0

55 1 15 1 225 15

56 1 18 1 324 18

57 1 19 1 361 19

58 1 18 1 324 18

59 0 17 0 289 0

60 1 19 1 361 19

61 1 17 1 289 17

62 0 20 0 400 0

63 0 18 0 324 0

64 1 20 1 400 20

65 1 16 1 256 16

66 0 20 0 400 0

67 1 18 1 324 18

68 1 17 1 289 17

Σ 40 879 40 11955 545

Berdasarkan tabel 3.6, diketahui:

N = 68 ∑ = 879 ∑ = 11955

(12)

.∑ = 40 ∑ = 40 ∑ = 545 .

=

(∑ ) { ∑∑ (∑ )(∑ ) }

.

=

( ) { ( )( ) }

.

=

{ }

.

=

.

=

,

. =

0,7903

Hasil dari uji coba instrumen tes yang dilakukan kepada 68 siswa diperoleh harga validitas instumen tes Nomor 1 rhitung = 0,7903 yang kemudian dibandingkan dengan rtabel= 0,2387, maka instrumen tes soal Nomor 1 dikatakan valid dengan kriteria kevalidan validitas tinggi (baik). Hasil perhitungan selanjutnya untuk mengetahui validitas setiap soal dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diketahui dari 25 butir soal yang diajukan dalam instrumen tes 7 butir soal dinyatakan gugur, yaitu nomor 1, 4, 6, 12, 13, 21 dan 22.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto63 reliabilita menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu.

Pengujian reliabilitas instrumen tes pilihan ganda ini dilakukan dengan teknik KP-20 (Kuder Richardson). Rumusnya adalah64:

63Ibid, hal.168

64Suharsimi Arikunto. 1993. Op.Cit, hal. 100-101

(13)

r11=

2 2

1 s

pq s

k k

Dengan r11= Reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

∑ = jumlah hasil perkalian antar p dan q Dimana, b2=

 

N N X X

2

2  

 

N N Y Y

T

2 2

2

 

derajat reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,00 < rxy≤ 1,20 = reliabilitas sangat rendah 0,20 < rxy≤ 0, 40 = reliabilitas rendah 0,40 < rxy≤ 0, 60 = reliabilitas sedang 0,60 < rxy≤ 0, 80 = reliabilitas tinggi 0,80 < rxy≤ 1, 00 = reliabilitas sangat tinggi Varians item Nomor 1

Diketahui:

N = 68 ∑ = 20 ∑ = 879

n = 25 ∑ = 40 ∑ = 11955

b2=

 

N N X X

2

2  

b2=

 

68 68 40 40

2

b2=

 

2426 , 68 0

5 , 16 68

5 , 23 40 68

68 40 1600

 

(14)

Hasil perhitungan varians item soal Nomor 1 ini dikerjakan secara manual, untuk nomor selanjutnya dikerjakan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 disajikan pada lampiran.

Untuk menghitung varians total menggunakan rumus:

 

N N Y Y

T

2 2

2

 

 

68 68 11955 879

2

2

T

71519 , 68 8

367 , 11362 11955

2   

T

Menghitung reliabilitas soal digunakan rumus KR-20 yaitu:

r11=

2 2

1 s

pq s

k k

r11=

8,71519

62037 , 4 71519 , 8 1 25

25

r11=

71519 , 8

09482 , 4 24 25

r11=

1,04166



0,46986

r11= 0,48943

Hasil perhitungan uji reliabilitas diperoleh nilai r11 = 0,48943. Jika dilihat dari interval derajat realibilitas, hasil tersebut termasuk ke dalam kategori reliabilitas rendah.

c. Uji Pembeda

Daya pembeda suatu butir soal yang didasarkan pada hasil tes suatu kelompok belum tentu berlaku pada keompok lain, daya pembeda pada umumnya diberi simbol D. adapun rumusnya adalah sebagai berikut65:

65Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung: Alfabeta, hal. 136

(15)

= B B

N x 100%

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

= Jumlah kelompok atas yang menjawab bena

= Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar

= Jumlah siswa pada salah satu kelompok A dan B Dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut:

Negatif - 9% = Sangat buruk dan harus dibuang 10% - 19% = Buruk, sebaiknya dibuang

20% - 29% = Agak baik, kemungkinan perlu direvisi 30% - 49% = Baik

50% - ke atas = Sangat baik

Perhitungan secara manual daya pembeda untuk soal Nomor 1 sebagai berikut:

NA= 10 BA= 8 BB= 4

. = x 100% = . 100% = 40

Perhitungan soal Nomor 1 dikerjakan secara manual, dengan jumlah peserta tes kelompok atas dan jumlah peserta kelompok bawah sebanyak 68 siswa memperoleh nilai daya pembeda sebesar 0,4 atau 40 %. Berdasarkan kriteria daya pembeda termasuk kriteria daya pembeda baik. Untuk soal nomor selanjutnya dibantu dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 terdapat pada lampiran.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut , dari 20 soal tes yang diujicobakan menunjukan 2 butir soal memiliki kemampuan sangat jelek (10%), 1 butir soal memiliki kemampuan jelek (5%), 17 butir soal memilki kemampuan baik (85%).

d. Pengujian Tingkat Kesukaran

Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran adalah sebagai berikut66:

66Ibid, hal.83

(16)

= Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah siswa peserta tes

Dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut:

P ≤ 0,00 = Sangat sukar, sebaiknya dibuang 0,00 ≤ 0,30 = Sukar

0,30 ≤ 0,70 = Sedang 0,70 ≤ 1,00 = Mudah

86% - 100% = Sangat mudah, sebaikya dibuang

Perhitungan secara maual indeks kesukaran Nomor 1 sebagai berikut:

Diketahui:

B = 40 JS = 68

. = = = 0,588

Perhitungan soal Nomor 1 dikerjakan secara manual, dengan jumlah peserta tes kelompok atas dan jumlah peserta kelompok bawah sebanyak 68 siswa memperoleh nilai tingkat kesukaran sebesar 0,588 yang berdasarkan kriteria indeks kesukaran termasuk kriteria soal sedang. Untuk soal nomor selanjutnya dibantu dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 terdapat pada lampiran.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut , dari 20 soal tes yang diujicobakan menunjukan 2 butir soal memiliki kadar sukar (10%) dan yang memiliki kadar sedang sebanyak 18 soal (90%).

6. Teknik pengumpulan data

Instrumen penelitian digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap

(17)

dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan angket.

a. Tes

Menurut Arikunto, tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan67. Pada penelitian ini, tes formatif berisi 20 pertanyaan pada pokok bahasan persamaan garis lurus dalam bentuk pilihan ganda 4 pilihan jawaban.

Soal tersebut dibuat oleh peneliti dan guru Mata pelajaran Matematika SMPN 2 Gunung jati. Adapun skor total penilaian = B x 5 , B adalah jumlah soal yang benar.

b. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden. Tipe angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe pertanyaan tertutup yaitu yawaban pertanyaan telah disedikan oleh penulis. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa setelah mengetahui hasil tes formatif yang disebarkan kepada 68 sampel penelitian. Jumlah pertanyaan yang diajukan adalah 20 pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban, yaitu sangat sering (SS), sering (S), kadang-kadang (KK), pernah (P) dan tidak pernah (TP). Adapun skor yang diberikan kepada setiap optionnya, yaitu: SS = 5, S = 4, KK = 3, P = 2, TP= 1.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut disesuaikan dengan indikator motivasi belajar yang meliputi:

 Durasi dan frekuensi pembelajaran.

 Memiliki rencana belajar yang jelas dan realistis.

 Persistensi, yakni istiqomah pada tujuan yang hendak dicapai.

67Suharsimi Arikunto. 1996, hal.56

(18)

 Sikapnya, yakni keuletan dan kemampuan dalam menghadapi kesulitan belajar.

 Aspirasi, akni fokus dan antusias dalam mengikuti pelajaran.

 Devosi, yakni kesungguhan berkorban untuk mencapai tujuan.

 Kedisiplinan dalam kehadiran dan mengerjakan tugas.

 Pengembangan perilaku ketika mendapat teguran.

 Memiliki daya kompetitif atau daya saing.

 Pengembangan perilaku ketika mendapatkan prestasi/reward.

Adapun kaidah penskoran instrumen angket terdapat dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

Panduan Pemberian skor angket No Alternatif jawaban Skor 1 Sangat sering(SS) 5

2 Sering(S) 4

3 Kadang-kadang(K) 3

4 Pernah(P) 2

5 Tidak pernah(TP) 1

Sedangkan rumus skor total penilaiannya yaitu dengan menjumlahkan skor angket yang dijawab oleh siswa. Menurut Sudjana, untuk menentukan nilai rata- rata motivasi belajar matematika siswa, maka digunakan rumus68: =

Keterangan:

X : Nilai rata-rata

∑ x : Jumlah semua nilai siswa

∑ N : Jumlah siswa

68Nana Sudjana. 2004, Op.Cit, hal. 67

(19)

Selanjutnya hasil persentase ditafsirkan dengan menggunakan ketentuan- ketentuan. Berikut ini ketentuan-ketentuan menurut Suharsimi Arikunto dalam bentuk tabel berikut69:

Tabel 3.6

Persentase dan Penafsiran Perolehan Angket

No Persentase Kriteria

1 0 % - 20 % Sangat lemah/sangat rendah

2 21% - 40% Lemah / rendah

3 41% - 60% Cukup/ Sedang

4 61% - 80% Kuat / Tinggi

5 81% - 100% Sangat kuat/ Sangat tinggi

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah sampel yang dipilih berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu, untuk menguji kenormalan suatu data digunakan rumus Chi Kuadrat dengan membuat daftar distribusi untuk menentukan banyaknya kelas, rentang dan panjang kelas. Setelah itu baru menghitung  (chi kuadrat) dengan rumus sebagai berikut2 70:

69Suharsimi Arikunto. 1993, Op.Cit, hal. 19

70Riduwan. 2008.Op.Cit, hal. 190

(20)

2 =

  

k

i i

i i

E E O

1

Keterangan:

 = Harga Chi-kuadrat2

Oi = Frekuensi pengamatan Ei = Frekuensi diharapkan k = Banyak interval atas b. Uji Homogenitas

Menurut Sugiono rumus yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian homogeny atau tidak. Maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut71:

= Keterangan:

. = varians terbesar . = varians terkecil

Apabila fhitung≤ ftabelmaka data tersebut bervariasi homogeny.

2. Uji Hipotesis

a. Statistik Parametrik

1) Mencari Koefisien Korelasi

Mencari koefisien korelasi bertujuan untuk menentukan tingkat hubungan antara variable X dengan Y atau untuk menganalisis hubungan antara sejumlah besar variable dalam studi tunggal. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment, dengan menggunakan rumus sebagai berikut72:

rxy =

( )

Atau

71Sugiono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alva Beta, hal. 30

72Ibid, hal. 94

(21)

rxy = (∑ )

{ ∑ ∑ ) { ∑ (∑ ) }

dengan:

rxy = Koefisien korelasi Product Moment n = Banyaknya objek / jumlah sampel x = Nilai hasil uji coba

y = Nilai pembanding

Korelasi yang digunakan untuk menentukan interpretasi koefisien korelasi, yaitu:

Tabel 3.7

Interval Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Setelah nilai rxy diketahui, maka harga r diuji apakah signifikan ataukah tidak signifikan. Pengujian signifikan koefisien korelasi dapat dihitung dengan uji- t. Menurut Sugiyono (2011: 184) dalam bukunya bahwa rumus untuk menentukan uji-t adalah73:

rxy =

dengan: r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel

73Ibid, hal. 184

(22)

Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis adalah H0 ditolak dan Ha

diterima jika thitung( ), untuk taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Dengan kata lain, apabila r hitung lebih kecil dari tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Tetapi sebaliknya, apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r h> r tabel) maka Ha diterima.

2) Mencari koefisien Determinasi

Menurut Sugiono mencari koefisien determinasi yaitu untuk mencari pengaruh varians tertentu. Selain itu, koefisien determinasi juga mempunyai tujuan untuk mengukur seberapa besar kontribusi antara variable terikat terhadap variable bebas dalam bentuk persen. Rumus yang digunakan adalah74:

KD = r2x 100%

Keterangan:

KD = koefisien determionan r2 = koefisien korelasi

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik berupa rumus untuk menguji hipotesis. Peneliti akan melakukan penelitian “Pengaruh Hasil Tes Formatif Matematika terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII di SMPN 2 Gunung Jati Kecamatan Gunung Jaati Kabupaten Cirebon”. Maka hipotesis penelitiannya adalah:

H0 : = 0 Ha: > 0 Keterangan:

X = Hasil tes formatif matematika Y = Motivasi belajar siswa

. = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

74Ibid, hal. 154

Referensi

Dokumen terkait

Pada tanaman kelapa sawit muda, jumlah bunga jantan lebih sedikit dibandingkan dengan bunga betina, tetapi perbandingan tersebut akan berubah sesuai dengan

Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan, berdasarkan tujuan

Dapat dilihat pada table 3 dan 4 bahwa pada penggunaan Filter aktif Cascaded Multilevel Inverter, nilai THD arus dan tegangan sumber masih dibawah batas yang diijinkan atau sesuai

Sedangkan apabila kita menilai alur rujukan sesuai tingkat wewenang pelayanannya berdasarkan Pedoman Standar Pengelolaan Penyakit Berdasarkan Kewenangan Tingkat Pelayanan

Allah SWT yang telah mencurahkan limpahan rahmat, berkah dan karunia yang tiada terbatas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Studi pendahuluan terdiri dari dua kegiatan, yaitu (1) studi pustaka; dan (2) kajian empiris karakter kepemimpinan siswa. Studi pustaka dilakukan untuk menelaah

Dengan penubuhan ISDA, antara tunggak utama yang boleh dibangunkan untuk langkah seterunya ialah satu gagasan yang dicadangkan dengan nama Wawasan Induk Kedah sejahtera 2030

Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun 2016 merupakan gambaran pencapaian pembangunan bidang kesehatan dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Kesehatan