• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh : Muhammad Hidayatullah, S.Pd Surel:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh : Muhammad Hidayatullah, S.Pd Surel:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh : Muhammad Hidayatullah, S.Pd

Surel: muhammadhidayatullah19@guru.smp.belajar.id

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Gilireng Kelas / Semester : VIII / Genap

Tema : Munculnya Nasionalisme Indonesia

Sub Tema : Latar belakang terjadinya pergerakan nasional yang berasal dari dalam dan luar negeri

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran model Inquiry Based Learning, peserta didik mampu menganalisis faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia dan menyajikan hasil diskusi tentang faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia dengan baik dan penuh tanggung jawab.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan (10 menit)

• Orientasi dengan mengucapkan salam, berdoa sebelum memulai pembelajaran, dan mengecek kehadiran peserta didik serta melakukan ice breaking “Menangkap kucing”

• Apersepsi dengan memberikan foto naskah keputusan kongres pemuda yang menandai menguatnya nasionalisme Indonesia dikalangan pemuda Indonesia saat itu.

• Motivasi dengan menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dari masing-masing daerah sebelum masa pergerakan nasional yang gagal melepaskan penjajahan di Indonesia

• Pemberian acuan dengan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dan membagi kelompok menjadi dua kelompok untuk mencari topik yang berbeda yaitu menganalisis faktor internal dan eksternal yang menyebabkan lahirnya pergerakan nasional Indonesia.

2. Kegiatan Inti (55 menit)

• Identifikasi dengan membaca materi kemunculan pergerakan nasional Indonesia

• Identifikasi masalah dengan merumuskan pertanyaan terkait materi seperti “Mengapa politik etis secara tidak langsung menyebabkan munculnya nasionalisme? Mengapa kemenangan Jepang melawan Rusia tahun 1905 juga menginspirasi lahirnya pergerakan nasional Indonesia dan banyak negara Asia lainnya?” Dan lain-lain.

• Pengumpulan data dengan peserta didik mendiskusikan dengan masing-masing kelompoknya dengan menelusuri informasi dari berbagai sumber (buku, internet, dan lainnya) terkait faktor internal dan eksternal penyebab munculnya pergerakan nasional Indonesia. Untuk membantu kelancaran pengumpulan data, masing-masing kelompok diberikan lembar kerja

• Verifikasi dengan peserta didik dalam kelompoknya menganalisis informasi yang berhasil dikumpulkan

• Merumuskan kesimpulan dengan peserta didik menyimpulkan hasil diskusinya dalam kelompoknya dan membuat infografis atau catatan terkait hasil diskusinya

• Mengkomunikasikan dengan masing-masing kelompok bergantian memaparkan hasil diskusinya dan ditanggapi (mengoreksi, menambahkan atau melengkapi) oleh kelompok lainnya

3. Penutup (15 menit)

• Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dan

(2)

• Guru memberikan reward kepada kelompok sebagai penyaji terbaik dalam presentasi

• Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar terkait baik dalam hal yang sudah dipelajari, sikap yang harus dikembangkan dalam memaknai perjuangan para pemuda, dan hal yang menurut peserta didik sulit dilaksanakan maupun terkait proses belajar. Setelah itu secara bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

• Guru memberikan penguatan melalui kata-kata motivasi

• Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

• Peserta didik mengakhiri aktivitas belajar dengan berdoa dan salam penutup

C. PENILAIAN PEMBELAJARAN

1. Penilaian sikap, menggunakan lembar observasi (terlampir) 2. Penilaian pengetahuan, menggunakan tes tertulis (terlampir)

3. Penilaian keterampilan, menggunakan rubrik penilaian presentasi (terlampir)

Mengetahui, Lamata, 27 Juni 2022

Kepala SMP Negeri 3 Gilireng Guru Mata Pelajaran IPS

Besse Tanti S, S.T., M.M. Muhammad Hidayatullah, S.Pd NIP. 19691203 200902 2 002 NIP. 19920921 201902 1 002

(3)

Lampiran I

Penilaian Kompetensi Sikap

LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Kelas/Semester : VIII/Genap Hari/Tanggal : Pertemuan ke- :

Materi pokok : Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia

No. Nama Peserta Didik Catatan Perilaku Butir sikap Tindak lanjut 1

2 3 4 5

Catatan:

Dari hasil observasi, guru menuliskan perilaku atau hasil pekerjaan siswa sesuai dengan aspek penilaian kompetensi sikap ke arah perilaku yang positif maupun negatif.

Lampiran II

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

No. Pertanyaan Jawaban Skor

1 Tuliskan faktor dari dalam negeri yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia!

Perluasan pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan, dan perkembangan berbagai organisasi etnik kedaerahan.

10

2 Tuliskan faktor dari luar negeri yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia!

Munculnya paham-paham baru di dunia seperti pan- Islamisme, nasionalisme, sosialisme, liberalisme, dan demokrasi. Beberapa peristiwa seperti kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905 dan perkembangan berbagai organisasi pergerakan nasional di berbagai negara. Serta kebangkitan gerakan nasional di beberapa negara lainnya.

10

3 Mengapa politik etis secara tidak langsung melahirkan pergerakan nasional Indonesia?

Karena salah satu aspek politik etis yaitu pendidikan memberikan pandangan kepada golongan terdidik terkait penjajahan Belanda dan alternatif perlawanan terhadap penjajahan Belanda

10

4 Mengapa kemenangan

Jepang atas Rusia pada tahun 1905 menjadi inspirasi bangsa Asia?

Menjadi Inspirasi karena Jepang yang merupakan bangsa Asia bisa mengalahkan Rusia yang merupakan bangsa Eropa. Saat itu ada anggapan bangsa Eropa lebih kuat dari pada bangsa Asia.

Sehingga kemenangan Jepang atas Rusia menjadi inspirasi bahwa bangsa Asiapun yakin mampu melawan penjajah, termasuk bangsa Indonesiapun mempunyai anggapan yang sama, pasti dapat mengusir penjajah Belanda.

10

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 =

(4)

Lampiran III

Penilaian Kompetensi Keterampilan

No. Aspek Penilaian Kriteria Skor

1 Sistematika penyajian

Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis 4 Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang sistematis 3 Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak sistematis 2 Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak sistematis 1 2 Penggunaan

bahasa

Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami 4

Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami 3

Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami 2

Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami 1 3 Ketepatan intonasi

dan kejelasan artikulasi

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal yang jelas

4 Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak tepat dan artikulasi/lafal yang agak jelas

3 Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang kurang tepat dan artikulasi/lafal yang kurang jelas

2 Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak tepat dan artikulasi/lafal yang tidak jelas

1 4 Kemampuan

mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan

Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana

4 Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik

3 Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan baik

2 Sangat kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan 1

Nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100 =

(5)

Lampiran IV

Format Lembar Kerja

LEMBAR KERJA KELOMPOK Materi Pokok : Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia Guru Pengampu : Muhammad Hidayatullah, S.Pd.

Nama Kelompok :

Anggota Kelompok : 1. 6.

2. 7.

3. 8.

4. 9.

5. 10.

Dst

A. Tujuan

- Peserta didik dapat menelusuri faktor penyebab munculnya kebangkitan nasional Indonesia

B. Sumber Belajar

- Setiawan, Iwan, Dedi, Suciati dan Mushlih. A. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII Revisi 2017 (Buku Siswa). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

- Internet

C. Petunjuk Pengerjaan

1. Amatilah gambar yang telah disediakan dan bacalah materi pada buku paket halaman 234 s.d.

238 serta lakukan penelusuran internet untuk mencari referensi lebih lengkap terkait topik yang dipelajari.

2. Diskusikan dan isilah tabel berikut!

No. Faktor Internal/Eksternal* Penjelasan/Contoh

*) Coret salah satu

D. Penilaian

Nilai Komentar Tindaklanjut

(6)

Lampiran V Bahan Ajar

Hangout/Bahan Ajar Pembelajaran Materi Pokok : Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia Penyusun : Muhammad Hidayatullah, S.Pd

Referensi : 1. Setiawan, Iwan, Dedi, Suciati dan Mushlih. A. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII Revisi 2017 (Buku Siswa). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2. Sudiyo, dkk. 1997. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia: Dari Budi Utomo sampai dengan Pengakuan Kedaulatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia

Faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia? Dari mana saja faktor-faktor tersebut muncul? Ditinjau dari asal pengaruhnya, pergerakan nasional dilatarbelakangi berbagai kejadian di dalam negeri Indonesia dan berbagai kejadian di luar negeri.

A. Faktor Internal 1. Perluasan Pendidikan

Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis pada tahun 1901, yaitu dalam bidang irigasi/pengairan, emigrasi/transmigrasi, dan edukasi/pendidikan. Tiga kebijakan tersebut sebenarnya bertujuan memperbaiki kondisi masyarakat yang semakin terpuruk. Segi positif yang paling dirasakan bangsa Indonesia adalah pendidikan. Semakin banyak orang Indonesia berpendidikan modern, yang kemudian mempelopori gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Pengaruh pendidikan inilah yang melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.

Pendidikan adalah investasi peradaban. Melalui pendidikan akan tertanamkan pengetahuan dan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia. Secara bertahap, mulai masuk abad XX, kesempatan memperoleh pendidikan bagi rakyat Indonesia semakin besar. Pendidikan sangat besar peranannya dalam menumbuhkembangkan nasionalisme. Pendidikan menyebabkan terjadinya transformasi ide dan pemikiran yang mendorong semangat pembaharuan masyarakat. Pada masa sekarang, kalian harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah

Bangsa Indonesia menyadari berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalan perjuangan tersebut adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Kalian tentu ingat beberapa perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah. Bagaimana seandainya para tokoh seperti Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pattimura, Sultan Hasanuddin, dan para tokoh lainnya bersatu mengusir penjajah? Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan.

Memasuki abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari bersifat kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia menemukan identitas kebangsaan sebagai perekat perjuangan bersama. Paham kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat kuat. Corak perjuangan nasional bangsa Indonesia ditandai dengan momentum penting, yaitu diikrarkannya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

3. Rasa Senasib Sepenanggungan

Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi perubahan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia. Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. Hal inilah yang mendorong tekad bersama untuk menghimpun kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.

(7)

4. Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan

Organisasi pergerakan nasional tidak muncul begitu saja. Awalnya, organisasi yang berdiri di Indonesia adalah organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan. Berbagai organisasi tersebut sering melakukan pertemuan hingga akhirnya muncul ide untuk mengikatkan diri dalam organisasi yang bersifat nasional. Bagaimana prosesnya? Organisasi etnis banyak didirikan para pelajar perantau di kota-kota besar. Mereka membentuk perkumpulan berdasarkan latar belakang etnis. Beberapa contohnya antara lain Serikat Pasundan serta Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori oleh M Husni Thamrin. Selain organisasi etnis, muncul juga beberapa organisasi kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915), dan Jong Sumatranen Bond (1917).

Berbagai organisasi bernapaskan keagamaan pada awal abad XX sangat memengaruhi perkembangan kebangsaan Indonesia. Beberapa organisasi bernapas keagamaan yang muncul pada masa awal abad XX antara lain Jong Islamiten Bond, Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.

B. Faktor Eksternal

1. Berkembangnya Berbagai Paham Baru

Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, nasoonalisme, liberalisme, sosialisme, dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia. Pahampaham tersebut mengajarkan bagaimana langkah-langkah memperbaiki kondisi kehidupan bangsa Indonesia. Berbagai paham tersebut memengaruhi berbagai organisasi pergerakan nasional Indonesia. Paham tersebut muncul sebagai akibat dari Revolusi Industri, Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783), Revolusi Perancis (1789) dan Revolusi Rusia 1917;

2. Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905

Pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan Jepang melawan Rusia. Rusia adalah bangsa Eropa, sedangkan Jepang adalah bangsa Asia. Tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia, dan menjadi inspirasi negara-negara lain bahwa orang Asia bisa mengalahkan bangsa Barat. Bangsa-bangsa Asia pun semakin yakin mampu melawan penjajah.

3. Berkembangnya nasionalisme di berbagai negara

Pada abad XX, negara-negara terjajah di Asia dan Afrika menunjukkan perjuangan pergerakan kebangsaan. Di India, wilayah jajahan Inggris, muncul pergerakan dengan tokoh-tokohnya Mahatma Gandhi dan Muhammad Ali Jinnah. Di Filipina, Jose Rizal memimpin perlawanan terhadap penjajah Spanyol. Di Tiongkok, muncul dr. Sun Yat Sen, yang terkenal dengan gerakan pembaharuannya.

4. Gerakan Pan-lslamisme,

Gerakan Pan-Islamisme yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin alAfgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan lmperialisme Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme di negara terjajah dan anti- imperialis;

Dari beberapa faktor tersebut dapat dilihat bahwa kebangkitan pergerakan nasional Indonesia didasari oleh beberapa faktor tersebut yang saling melengkapi. Dari beberapa faktor internal yang diperkuat dengan faktor eksternal menyebabkan lahirnya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang didasari oleh nasionalisme Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui Problem Based Learning dengan diskusi kelompok, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan konsep, faktor-faktor yang

Melalui pembelajaran model Discovery learning, peserta didik dapat Menganalisis peran pelaku ekonomi (produsen, konsumen, pemerintah dan masyarakat luar negeri)

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dengan strategi pembelajaran Discovery Learning dan model Talking Stick peserta didik mampu menganalisis faktor

Melalui pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning, peserta didik mampu menganalisis faktor dari dalam negeri dan faktor dari luar negeri yang

Melalui model pembelajaran Discovery Learning peserta didik mampu menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan

Pencetakan awal (Rp 400.000) untuk keperluan diagnosis, Pemeriksaan rontgen dan lab (bila diperlukan) Biaya crown sementara (bila diperlukan (Rp 350.000 - 450.000)).. Pembayaran

Walaupun dari sisi kegiatan usaha Perusahaan tidak memiliki kaitan dengan kegiatan pelestarian lingkungan hidup, namun demikian untuk dapat mendukung kegiatan

Melalui Pembelajaran Personal Recount text dengan pendekatan TPACK dan Model Pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu Menganalisis,Menilai,