2
DAFTAR ISI
... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 2
BAB I ... 3
PENDAHULUAN ... 3
1.1. KONDISI UMUM ... 3
1.2. TUJUAN ... 3
1.3. MANFAAT ... 3
1.4. DASAR HUKUM DAN KERANGKA REGULASI ... 3
BAB II ... 6
TUGAS DAN FUNGSI PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI ... 6
2.1. TUGAS DAN FUNGSI ... 6
2.2. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ... 7
BAB III ... 8
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 8
3.1. KEBIJAKAN STRATEGIS PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ... 8
3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ... 8
3.3. STRUKTUR ORGANISASI ... 9
3.4. RINCIAN PEGAWAI PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI ... 10
BAB IV ... 11
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 11
4.1. TARGET KINERJA ... 11
4.2. KERANGKA PENDANAAN ... 14
BAB V ... 16
PENUTUP ... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Pembangunan desa menjadi ujung tombak pencapaian kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia. Mengacu pada Undang-undang Dasar 1945, tujuan bangsa Indonesia secara umum yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pembangunan desa itu ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, dan mengurangi kemiskinan. Kebijakan untuk menerapkan Undang-undang Nomor 6/ 2014 tentang Desa dilakukan salah satunya melalui penyaluran Dana Desa. Desa diberi kewenangan lebih besar dalam hal perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan di desa berdasar asas Rekognisi dan Subsidiaritas.
1.2. TUJUAN
Memberikan arah kebijakan dalam melakukan kegiatan di lingkungan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat untuk percepatan pencapaian target RPJMN 2021-2024.
1.3. MANFAAT
A. Sebagai acuan dalam penyusunan Renja setiap Koordinator di lingkup Pusat PPMD,
B. Sebagai acuan dalam melakukan intervensi kegiatan bagi setiap Koordinator di lingkup Pusat PPMD,
C. Sebagai instrumen koordinasi Pusat PPMD pihak lainnya.
1.4. DASAR HUKUM DAN KERANGKA REGULASI
4 1.4.1. Dasar Hukum
Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Substansi pokok UU ini adalah pengakuan terhadap kewenangan berdasarkan hak asal- usul dan kewenangan lokal berskala Desa. Terkait pelaksanaan Undang-undang Desa, telah diatur regulasinya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Berdasarkan pasal 276 Pemendesa PDTT No. 15 Tahun 2020 mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276, Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi;
b. Pelaksanaan pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi;
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi; dan
5 d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
1.4.2. KERANGKA REGULASI
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengacu pada:
a. Undang- Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014;
b. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
c. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Tugas Fungsi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Tinggi Pratama, dan Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Desa PDTT;
d. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021;
e. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pendampingan Masyarakat;
f. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
6 BAB II
TUGAS DAN FUNGSI
2.1. TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Pasal 276 bahwa Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276, Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi;
b. Pelaksanaan pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi;
c. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sistem dan model pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sistem pelayanan pendampingan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi; dan
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
7 2.2. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PUSAT
PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Sasaran strategis Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat yaitu, Tersedianya pendamping desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi yang mampu melakukan pendampingan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi dan Tersedianya bahan kebijakan dan regulasi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Untuk mencapai sasaran strategis yang sudah disusun, perlu adanya indikator kinerja utama di dalamnya. Hal itu dimaksud agar dalam pelaksanaan seluruh program/kegiatan tidak keluar dari konteks sasaran strategis. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah:
1. Persentase rata- rata nilai kompetensi Sumber Daya Manusia/
Penggiat/ kader desa/ pendamping
2. Persentase pendamping desa yang bersertifikat
3. Jumlah Modul/ dokumen/ pedoman/ rencana aksi pengembangan pemberdayaan masyarakat yang disusun
4. Persentase Modul/ Dokumen/ Pedoman/ Rencana Aksi pengembangan pemberdayaan masyarakay yang diimplementasikan
5. Persentase pendamping desa dan perdesaan dengan kinerja baik 6. Jumlah Bahan kebijakan dan regulasi pengembangan pemberdayaan
masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi
8 BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. KEBIJAKAN STRATEGIS PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Pembangunan desa ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, dan mengurangi kemiskinan.
Kebijakan untuk menerapkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dilakukan salah satunya melalui penyaluran Dana Desa. Desa diberi kewenangan lebih besar dalam hal perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan pembangunan di desa berdasar asas Rekognisi dan Subsidiaritas.
3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa hendak dikuatkan dengan menyelesaikan masalah-masalah yang menjadi halangan utama bagi
kemajuan dan kemandirian desa. Arah kebijakan Pusat PPMD meliputi:
A. Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar, kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, serta pengembangan akses informasi masyarakat.
B. Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pengembangan usaha BUMDesa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa
C. Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan, pertanian dan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, serta teknologi tepat guna.
D. Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
9 pembinaan pengelolaan dibidang sarana dan prasarana permukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dan telekomunikasi desa.
E. Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitas masyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahanan masyarakat desa serta kerjasama dan kemitraan masyarakat desa.
3.3. STRUKTUR ORGANISASI
Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dipimpin oleh Kepala pusat yang dibantu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam membawahi 3 Koordinator serta sub koordinatornya yaitu:
1. Koordinator Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
2. Koordinator Pengembangan Sistem & Model Pemberdayaan Masyarakat 3. Koordinator Pengembangan Sistem Pelayanan Pendampingan Masyarakat
10 3.4. RINCIAN PEGAWAI PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
11 BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. TARGET KINERJA
Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa diturunkan menjadi tiga kegiatan yaitu : (1) Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat; (2) Pengembangan Sistem & Model Pemberdayaan Masyarakat; dan (3) Pengembangan Sistem Pelayanan Pendampingan Masyarakat.
12
2020 2021 2022 2023 2024
a b c d e f g h i j k l m
1
Persentase rata-rata nilai kompetensi SDM
penggiat/
kader desa/pendamping
Pegiat atau Kader Desa adalah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengurus BUMDes/BUMDesma, yang ditetapkan oleh Kepala
Desa
pendamping desa adalah orang yang melakukan tugas pendampingan di desa. pendampingan desa adalah adalah kegiatan
untuk melakukan tindakan pemberdayaan masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan dan fasilitasi Desa Masyarakat yang mendapatkan peningkatan kapasitas melalui pelatihan teknis seperti pelatihan calon transmigran, dan pelatihan
teknis tematik untuk mendukung kegiatan UKE 1 lainnya Penghitungan kompetensi SDM mengarah pada peningkatan
kompetensi dengan berdasarkan standar kompetensi penggiat/kader desa (metode penilaian dengan skala 100)
Rata-rata nilai kompetensi SDM
penggiat/
kader desa dibagi dengan target per tahun dikali
100%
Internal UKE II
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
80 82 84 86
2
Persentase pendamping desa yang bersertifikat
Tugas Pendamping Desa sebagai berikut : 1. Meningkatkan kapasitas,efektifitas dan akuntabilitas pemerintah
desa dan pembangunan desa
2. Meningkatkan prakarsa,kesadaran,dan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa,
3. Meningkatkan sinergi program pembangunan desa antar sektor,dan
4. Mengoptimalkan aset lokal desa secara emansipatoris Secara keseluruhan tujuan pendamping desa ialah upaya
memberdayakan masyarakat desa Sertifikasi kompetensi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui
uji kompetensi. Ini mengacu pada standar kompetensi kerja baik bersifat nasional maupun internasional
Jumlah pendamping yang bersertifikat dibagi dengan
jumlah seluruh pendamping dikali 100%
Internal UKE II
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
100% 100% 100% 100% 100%
3
Jumlah Modul/Dokumen/pedoma
n/Rencana Aksi pengembangan pemberdayaan masyarakat
yang disusun
Jumlah Modul/Dokumen/pedoma
n/ Rencana Aksi pengembangan pemberdayaan masyarakat
yang disusun per tahun
Internal
UKE II Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan
25 Modul 25
Modul 25 Modul 25
Modul
4
Persentase Modul/Dokumen/pedoma
n/Rencana Aksi pengembangan pemberdayaan masyarakat
yang diimplementasikan
*Belum ada di Renja
Jumlah Modul/Dokumen/pedoma
n/Rencana Aksi pengembangan pemberdayaan masyarakat
yang diimplementasikan dibagi dengan jumlah seluruh modul/dokumen yang disusun pada tahun sebelumnya dikali 100%
Internal UKE II
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan
100% 100% 100% 100% 100%
5 Persentase pendamping
desa dan perdesaan dengan kinerja baik
pendamping desa dan perdesaan dengan kinerja baik adalah kinerja pendamping yang dikatagorikan baik sesuai hasil evaluasi
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Jumlah pendamping desa dan perdesaan dengan kinerja baik di bagi dengan
jumlah seluruh pendamping desa dan perdesaan di kali 100%
Internal UKE II
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
90 92 94 95
Modul/Dokumen/pedoman/ Rencana Aksi pengembangan pemberdayaan masyarakat meliputi...
1.
2.
3. dst
Modul/Dokumen/pedoman pengembangan pemberdayaan masyarakat yang diimplementasikan adalah Modul/ dokumen pemberdayaan masyarakat yang disusun dan digunakan oleh Balai
Pelatihan Masyarakat
INDIKATOR KINERJA UTAMA PUSAT PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
Catatan/Keterangan Keterkaitan
Dengan SDGs Desa
SDGs Desa No 4:
Pendidikan Desa Berkualitas SDGs Desa No 10:
Desa Tanpa Kesenjangan
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama Definisi Operasional Formulasi Penghitungan Target
IKU Sumber
Data Penanggung Jawab
Tersedianya pendamping desa,
daerah tertinggal, dan transmigrasi yang mampu
melakukan pendampingan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi
13
6 Tersedianya bahan kebijakan dan regulasi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Bahan kebijakan dan regulasi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang ditetapkan mengacu pada Dokumen Rencana Induk Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Bahan Kebijakan dan Regulasi tersebut diantaranya:
a. Rencana Strategis Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020-
2024
b. Ketetapan Menteri mengenai Standar kompetensi transmigran yang diperlukan di kawasan transmigrasi (sebagai dasar pelatihan
Catrans)
c. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Standar dan Uji Kompetensi SDM
penggiat/kader /pendamping desa c. Dll
Jumlah bahan kebijakan dan regulasi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang
ditetapkan pada tahun yang
bersangkutan
Internal UKE II
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
5 5 5 5 5 Target Renja 5
14 4.2. KERANGKA PENDANAAN
Keberhasilan pelaksanaan program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa sangat ditentukan oleh pembiayaan yang disediakan oleh Pemerintah. Sumber pendanaan salah satunya berasal dari APBN, besaran pembiayaan untuk program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang telah ditetapkan dan yang mampu disediakan oleh Pemerintah berdasarkan Rencana Strategis (renstra) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Pemenuhan pendanaan dalam rangka mendukung program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, pendanaan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, perbankan dan non perbankan, dan masyarakat. Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, perbankan dan non perbankan, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pengelolaan dana untuk mendukung program Direktorat Pembangunan dan Pemberdayaan Desa berdasarkan pada prinsip keadilan, efsiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
15
Kegiatan 2021 2022 2023 2024
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi 1.626.609.124.000 1.789.270.036.400 1.968.197.040.040 2.165.016.744.044 Penguatan Kapasitas Pemerintah dan Masyarakat Desa 75.000.000.000 82.500.000.000 90.750.000.000 99.825.000.000 Peningkatan Kapasitas TPPP_PD 60.000.000.000 66.000.000.000 72.600.000.000 79.860.000.000 Learning Management System (LMS) 10.000.000.000 11.000.000.000 12.100.000.000 13.310.000.000 Workshop Harmonisasi Regulasi 2 Kali 1.000.000.000 1.100.000.000 1.210.000.000 1.331.000.000 Dukungan Manajemen P3PD 4.000.000.000 4.400.000.000 4.840.000.000 5.324.000.000 Pelatihan 2000 Tenaga Pendamping Profesional 17.470.000.000 19.217.000.000 21.138.700.000 23.252.570.000 Monitoring dan Evaluasi 101.770.000 111.947.000 123.141.700 135.455.870 Penyusunan NSPK Pendampingan Desa 1.000.000.000 1.100.000.000 1.210.000.000 1.331.000.000 Workshop penyusunan PermenDesa Tentang
Pendampingan Masyarakat 275.300.000 302.830.000 333.113.000 366.424.300 Workshop Finalisasi Permendesa Tentang
Pendampingan Masyarakat 341.766.000 375.942.600 413.536.860 454.890.546 Workshop Penyusunan Juknis Tentang TPP 183.467.000 201.813.700 221.995.070 244.194.577 Workshop Finalisasi Juknis Tentang TPP 199.467.000 219.413.700 241.355.070 265.490.577 Pengelolaan Pendampingan Desa (Layanan
Pengelolaan Gaji Pendamping Desa) 1.533.037.354.000 1.686.341.089.400 1.854.975.198.340 2.040.472.718.174 Honorarium TPP Pusat (60 org) 8.676.480.000 9.544.128.000 10.498.540.800 11.548.394.880 Honorarium TPPProvinsi (223 Org 33 Provinsi) 27.905.304.000 30.695.834.400 33.765.417.840 37.141.959.624 Honorarium TA Kab/ Kota (2.294 Org, 434 Kab/ Kota) 258.232.508.000 284.055.758.800 312.461.334.680 343.707.468.148 Honorarium PD (14161Org, 6512 Kecamatan) 700.741.096.000 770.815.205.600 847.896.726.160 932.686.398.776 Honorarium PLD (18.424 Org, 74.957 Desa) 537.481.966.000 591.230.162.600 650.353.178.860 715.388.496.746
16
BAB V PENUTUP
Pembangunan desa mengedepankan nilai-nilai sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya desa tanpa melupakan kearifan lokal, dalam upaya menyambut kemandirian desa sebagai garda depan pembangunan nasional. Ini sejalan dengan semangat Nawacita Kabinet Kerja Pemerintah yang hendak membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan.
Rencana Strategis ini akan menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA), sehingga akan lebih terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan serta lebih efisien dalam pelaksanaannya, baik dipandang dari aspek pengelolaan sumber pembiayaan maupun dalam percepatan waktu realisasinya.
Pembangunan desa pada dasarnya merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan masyarakat desa. Semangat gotong royong dan kekeluargaan yang merupakan ciri khas masyarakat desa menjadi dasar keberhasilan berjalannya Tri Matra Pembangunan Desa.
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Dr. H. Yusra, M.Pd.
NIP : 19680601 199803 1 003
17
18