i MODUL TEORI
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
TIM PENYUSUN
Bd. Sri Wulan, S.ST., M.Tr.Keb Bd. Ika Nur Saputri.,SST.,M.Keb
Bd. Diah Evawanna Anuhgerah., SST., M.Tr.keb
ii
VISI DAN MISI FAKULTAS KEBIDANAN Visi
“Menyelenggarakan pendidikan Kebidanan yang unggul dan professional di bidang Komplementer Kesehatan Reproduksi di tingkat Nasional dan Asia pada tahun 2028”.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan proses pembelajaran yang unggul, berkarakter, dan kompeten di bidang komplementer kesehatan reproduksi yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan globalisasi;
2. Menyelenggarkan penelitian bidang kebidanan yang inovatif, produktif dan responsif terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat;
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang kebidanan berlandaskan nilai dan tanggung jawab sosial; dan
4. Menjalin kerjasama yang baik yang berkaitan dengan pengembangan kebidanan dengan stakeholders mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sebagai pengguna lulusan.
iii
VISI DAN MISI PRODI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA III Visi
“Menghasilkan Lulusan yang Unggul dan Profesional pada Bidang Asuhan Kebidanan Komplementer pada Masa Nifas Tahun 2028”.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang kebidanan khususnya asuhan kebidanan komplementer pada masa nifas;
2. Mengembangkan penelitian kebidanan asuhan kebidanan komplementer pada masa nifas yang inovatif untuk menghasilkan publikasi bereputasi;
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang asuhan kebidanan komplementer pada masa nifas yang berbasis hasil penelitian;
4. Mengembangkan jejaring kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya Modul Teori dari Mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan ini dapat diselesaikan.
Modul Teori Asuhan Kebidanan Kehamilan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Program Studi D III Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam dalam menempuh mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan. Modul ini disusun dengan kualifikasi merangkum semua materi teoritis.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas selesainya modul ini. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu segala masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan modul ini.
Lubuk Pakam, 2020
v DAFTAR ISI
VISI DAN MISI FAKULTAS KEBIDANAN ... ii
VISI DAN MISI PRODI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA III... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
TOPIK I ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA ... 1
A. ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA ... 1
B. FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA ... 2
TOPIK 2 KONSEPSI KEHAMILAN ... 5
A. KONSEP DASAR TEORI KEHAMILAN ... 5
B. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN ... 6
C. KLASIFIKASI KEHAMILAN ... 7
D. PROSES KEHAMILAN ... 7
E. PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI KEHAMILAN ... 10
TOPIK 3 PERUBAHAN FISIOLOGI PADA IBU HAMIL... 16
A. PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN ... 16
TOPIK 4 PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN ... 21
A. PERUBAHAN PSIKOLOGIS ... 21
B. BENTUK PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL ... 21
TOPIK 5 KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA ... 28
A. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL ... 28
TOPIK 6 KEBUTUHAN DASAR MASA KEHAMILAN ... 32
A. KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL ... 32
TOPIK 7 KEBUTUHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL... 36
A. ANEMIA ... 36
B. CARA PENCEGAHAN ANEMIA ... 39
C. PENGARUH KONSUMSI SUSU TEMPE TERHADAP KADA HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER TIGA ... 39
vi
TOPIK 8 KELAINAN PADA CAIRAN AMNION, TALI PUSAT DAN PLASENTA
... 42
A. CAIRAN AMNION ... 42
TOPIK 9 KEGAGALAN TUMBUH KEMBANG HASIL KONSEPSI ... 45
A. DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK ... 45
B. TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK ... 45
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN... 46
D. GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK ... 47
TOPIK 10 ASUHAN KEBIDANAN TRIMESTER I, II, III ... 51
A. ASUHAN KEBIDANAN... 51
B. KEHAMILAN ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 56
1 TOPIK I
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA A. ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA
Alat reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanita yang disebut panggul. Secara anatomi nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian yang terlihat dari luar ( genitalia eksterna ) dan bagian yang berada di dalam panggul ( genitalia interna ). Genitalia eksterna meliputi bagian yang disebut kemaluan (vulva) dan liang sanggama ( vagina ).Genetika interna terdiri dari rahim ( uterus ), saluran telur ( tuba ), dan indung telur ( avarium ). Pada vulva terdapat bagian yang menonjol yang di dalamnya terdiri dari tulang kemaluan yang ditutupi jaringan lemak yang tebal. Pada saat pubertas bagian kulitnya akan ditumbuhi rambut. Lubang kemaluan ditutupi oleh selaput tipis yang biasanya berlubang sebesar ujung jari yang disebut selaput dara ( hymen ). Di belakang bibir vulva terdapat kelenjar-kelenjar yang mengeluarkan cairan. Di ujung atas bibir terdapat bagian yang disebut clitoris, merupakan bagian yang mengandung banyak urat-urat syaraf.
Di bawah clitoris agak kedalam terdapat lubang kecil yang merupakan lubang saluran air seni ( urethra ). Agak ke bawah lagi terdapat vagina yang merupakan saluran dengan dindi ng elastis, tidak kaku seper ti dinding pipa. Saluran ini menghubungkan vulva dengan mulut rahim. Mulut rahim terdapat pada bagian yang disebut leher rahim ( cervrz ), yaitu bagian ujung rahim yang menyempit. Rahim berbentuk seperti buah pir gepeng, berukuran panjang B-9 cm. Letaknya terdapat di belakang kandung k encing dan di depan saluran pelepasan. Dindi ngnya terdiri dari dua lapisan Mot yang teranyam saing metintang. Lapisan dinding rah im yang terdalam disebut endometrium, merupakan lapisan setaput kndir. tvtutai dari ujung atas kanan kiri rahim terdapat saluran telur yang ujungnya berdekatan dengan indung telur kiri dan kanan. lndung tekur berukuran 2,5x1,5x0,6 cm, mengandung sel-sel telur ( ovum ) yang jumtahnya lebih kurang 200.000-400.000 butir. Otot-otot panggul dan jaringan ikat disekitarnya menyangga alat-alat reproduksi, kandung kencing dan saluran peiepasan sehingga alat- alat itu tetap berada pada tempatnya.
2
B. FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA
Berdasarkan fungsinya ( fisiobginya ), afat reproduksi wanita mempunyai 3 fungsi, yaitu:
1. Fungsi Seksual
Alat yang berperan adalah vulva clan vagina. Ketenjar pada vulva yang dapat mengeluarkan cairan, berguna sebagai pefumas pada saat sanggama.
Selain itu vulva clan vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.
2. Fungsi Hormonal
Yang disebut fungsi hormonal ialah peran indung telur clan rahim didalam memperlahankan ciri kewanitaan clan pengaturan haid. Perubahan- perubahan fisik clan psikhis yang terjadi sepanjang kehidupan seorang wanita erat hubungannya dengan fungsi indung telur yang menghasilican hormon- harmon vmnita yaitu estrogen dan proqasferon. Datam masa kanak-kanak indung telur belum menunaikan fungsinya dengan baik. tvtanakala indung teiur mulai berfungsi, yaitu kurang lebih pada usia 9 tahun, mutailah ia secara produktif menghasiGCan hormonhormon wanita.
Hormon-hormon ini mengadakan interaksi dengan hormon-hormon yang dihasipcan kelenjar-kelenjar di otak. Akibatnya terjadilah perubahan-perubahan fisik pada Wanda. Paling a,-al terjadi pertumbuhan payudara, kemudian terjadi pertumbuhan rambut kemaGran disusul rambut-rambut di ketiak. Selanjutnya terjadilah haid yang pertama kaG, disebut menarche, yaitu sekitar usia 10-16 tahun. Ivlula-mula haid datang tidak teratur, selanjutnya timbul secara teratur.
Sejak saat inilah seorang wanita masuk kedalam masa reproduksinya yang berlangsung kurangiebih 30 tahun. Pertumbuhan badan menjelang menarche clan 1 sampai 3 tahun setelah menarche bertangsung dengan cepat, saat ini disebut masa puberras. Setelah masa reproduksi wanita masuk kedalam masa kllmakterium yaitu masa yang menunjukan fungsi indung telur yang mutai berkurang. "la-mula haid menjadi sedikit, kemudian datang 1-2 bulan sekaY atau tidak teratur dan akhirnya berhenti sama sekaG.
Bila keadaan ini berlangsung 1 tahun, maka dikatakan wanita mengalami menopause. Menurunnya fungsi indung telur ini sering disertai gejala-gejala panas, berkeringat, jantung berdebar, gangguan psikhis yaitu emosi yang labil.
Pada saat ini terjadi pengecilan alat-alat reproduksi clan kerapuhan tulang.
3
Menstruasi atau haid yang terjadi secara sik6s, 24-36 had sekafi, timbul karena penganuh-pengaruh hormon yang berinteraksi terhadap setaput lendir rahim (endometrium). Lapisan tersebut berbeda ketebalannya dad had kehari, paling tebal terjadi pada saat mesa subur, yang mana endometrium dipersiapkan untu~
kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, tapisan ini mengelupas dan terbuang berupa darah haid. Biasarrya haid berlanQSUng 2- 8 had dan jumlahnya kurang lebih 30-80 cc. Sesaat setefah darah haid habis, lapisan tersebut mulai tumbuh kembaG, mula-mula tipis kemudian bertambah tebal untuk kemudian mengelupas fagi berupa darah haid. Menjelang haid dan beberapa hari saat haid wanita sering mengeluh klah, mudah tersinggung, pusing, nafsu makan berkurang, buah dada tegang, mual dan sakit perut bagian bawah. Kebanyakan wanffa merryadari adarrya keluhan inf dan tidak mengganggu aktivitasnya, tetapi beberapa wanita merasakan keluhan ini berkbihan. Berat ringannya keiuhan ini, sesungguhrrya tergantung dari latar belakang psikobgis dan keadaan emosi pada saat haid
3. Fungsi reproduksi
Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur dan rahim.
Sel telur yang setiap bulannya dikeluarkan dari kantung telur pada saat masa subur akan masuk kedatam saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel benih pria ( spermatozoa ) membentuk organisme baru yang disebut Zygote, pada saat inilah ditentukan jenis kelamin janin dan sifat -sifat genetikrrya. Sefanjutrrya zygote akan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk kedalam rahim. Biasanya pada bagian atas rahim zygote akan menanamkan diri dan berkembang men)adi mudigah. Mudlgah selanJutnya tumbuh dan berkembang sebaga! janin yang kemudlan akan lahir pada umur kehamilan eukup bulan. tvlasa subur pada siklus haid 28 hari, terjadi sekitar hari ke empatbelas dari hari pertama haid. Umur sel telur sejak dikeluarkan dad indung telur hanya benumur 24 jam, sedangkan sel benih pria berumur kurang lebih 3 hari.
4
Tes Formatif Kegiatan Belajar 1.sebutkan fungsi fisiologi alat reproduksi wanita
Jawab:a.sebagai fungsi seksual b.sebai fungsi hormonal c.sebagai fungsi reproduksi 2.tuliskan tugas dari fungsi reproduksi!
Jawab:Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur dan rahim.
3.sebutkan perbedaan sel telur wanita dan pria!
Jawab: Umur sel telur sejak dikeluarkan dad indung telur hanya benumur 24 jam, sedangkan sel benih pria berumur kurang lebih 3 hari.
5 TOPIK 2
KONSEPSI KEHAMILAN A. KONSEP DASAR TEORI KEHAMILAN
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilamjutkan dengan nidasi atau implementasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2008). Kehamilan yaitu pertumbuhan dan perkembangan dari intrauterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari induk telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk kedalam sel telur. Saat melakukan hubungan seksual, cairan sperma masuk ke dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke dalam sel telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasa terjadi dibagian yang mengembang dari tuba falopii. Pada sekeliling sel telur banyak berkumpul sperma kemudian pada tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah satu sel sperma dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut fertilisasi.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim, Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari (Restyana, 2012 dalam Sumarmi, 2015). Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan atau (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu setelahnya.
(Kamariyah dkk, 2014).
6 B. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
1. Amenore
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7) (Prawirohardjo, 2008).
2. Mual muntah
Keadaan ini biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”
(Prawiroharjo. 2008).
3. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Prawiroharjo. 2008).
4. Pingsan atau sinkope
Bila berada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu (Prawirohardjo, 2008).
5. Payudara tegang
Disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara (Kuswanti, 2014).
6. Anoreksia Nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tetapi setelah itu nafsu makan muncul kembali (Marjadi dkk, 2010).
7. Sering kencing (miksi)
Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua, umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.
(Nugroho dkk, 2014).
8. Konstipasi/Obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan buang air besar (Prawirohardjo, 2008).
7 C. KLASIFIKASI KEHAMILAN
Kehamilan dibagi menjadi dua yaitu kehamilan menurut lamanya dan kehamilan dari tuanya. Kehamilan ditinjau dari lamanya, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu.
b. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu.
c. Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
Sedangkan kehamilan ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 pula yaitu:
a. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), di mana dalam triwulan pertama alat-alat mulai terbentuk.
b. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu), di mana dalam triwulan kedua alat-alat telah terbentuk tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu), di mana janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup) (Kuswanti, 2014)
D. PROSES KEHAMILAN 1. Ovum (sel telur)
Ovum merupakan sel terbesar pada badan manusia. Proses pembentukan ovum disebut oogenesis, proses ini berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Saat ovulasi, ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterine, sehingga silia tuba dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju rongga rahim. Pada waktu ovulasi sel telur yang telah masak dilepaskan dari ovarium. Dengan gerakan menyapu oleh fimbria tuba uterine, ia ditangkap oleh infundibulum. Selanjutnya masuk ke dalam ampula sebagai hasil gerakan silia dan konsentrasi otot.
Ovum biasanya dibuahi dalam 12 jam setelah ovulasi dan akan mati dalam 12 jam bila tidak segera dibuahi. Hormonhormon yang berperan dalam oogenesis antara lain pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing
8
hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan merangsang ovulasi. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedbackpada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipotalamus. (Kuswanti, 2014).
2. Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.
Spermatoganium berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya spermatozoa.
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi matarantai hormonal yang kompleks dari pancaindera, hipotalamus, hipofisis dan sel interstitial leydig sehingga spermatogonium dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc. bentuk spermatozoa seperti cebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (penjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energy bergerak). Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tubafallopi. Spermatozoa yang masuk kedalam alat genetalia wanita yang dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi. (Manuaba, 2010).
3. Pembuahan (fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu proses pertemuan atau penyatuan antara sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di tuba fallopi, umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke-11 sampai ke-14 dalam siklus menstruasi. Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang lebih berisi 300 juta sperma.
Ovum yang akan dikeluarkan dari ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba fallopi. Kadar estrogen yang tinggi mengakibatkan meningkatnya gerakan silia tuba untuk dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba. Setelah menyatunya oosit dan membran sel sperma akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid
9
(44 kromosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki) (Kuswanti, 2014). Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium morula.
Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam kavum uteri pada tingkat Blastula (Pantikawati dkk, 2010).
4. Implantasi
Setelah lima sampai tujuh hari setelah terjadi ovulasi terjadi, blastosit tiba di rahim dalam keadaan siap untuk implantasi. Produksi progesterone sedang pada puncaknya. Progesterone merangsang pembuluhpembuluh darah yang sarat oksigen dan zat gizi untuk memberi pasokan pada endometrium agar tumbuh dan siap menerima blastosit. Blastosit mengambang bebas di dalam rahim selama beberapa hari seraya terus berkembang dan tumbuh. Kira-kira sembilan hari setelah pembuahan, blastosit yang kini terdiri atas beratus-ratus sel, mulai meletakkan dirinya ke dinding rahim dengan penjuluran serupa spons dari sel-sel trofoblast. Penjuluran-penjuluran itu meliang ke dalam endometrium.sel-sel tersebut tumbuh menjadi vilus korionik,yang belakangan akan berkembang menjadi plasenta. Mereka melepaskan enzim-enzim yang menembus lapisan rahim dan menyebabkan jaringan terurai. Hal ini menyediakan sel darah kaya gizi yang memberi makan blastosit. Blastosit perlu waktu kira-kira 13 hari agar tertanam dengan kuat. (Pantikawati dkk, 2010).
5. Plasentasi
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.
Setelah nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi. Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, tofoblas invasif telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium. Terbentuklah sinus introfoblastik yaitu ruangan-ruangan yang berisi darah maternal dari pembuluh-pembuluh darah yang dihancurkan. Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan-ruangan interviler dimana vili korialis seolah-olah terapung-apung diantara ruangan-ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta. 23 Tiga minggu pa pascafertilisasi sirkulasi darah janin dini dapat diidentifikasi dan mulai pembentukan vili korialis.
10
Sirkulaksi darah janin ini berakhir di lengkung kapilar (capillary loops) di dalam vili korialis yang ruang intervilinya dipenuhi dengan darah maternal yang dipasok oleh arteri spiralis dan dikeluarkan melalui vena uterina. Vili korialis ini akan bertumbuh menjadi suatu masa jaringan yaitu plasenta. Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi kearah kavum uteri disebut desidua kapsularis, yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut desidua basalis, disitu plasenta akan dibentuk. Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalah desidua parietalis. Hasil konsepsi sendiri diselubungi jonjot-jonjot yang dinamakan vili korialis dan berpangkal pada korion. Selsel fibrolas mesodermal tumbuh disekitar embrio dan melapisi pula sebelah trofoblas. Dengan demikian, terbentuk chorionic membrane yang kelak menjadi korion.
Selain itu, vili korialis yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh dan bercabang-cabang dengan baik, di sini korion disebut korion frondosum.
Yang berhubungan dengan desidua kapsularis kurang mendapat makanan, karena hasil konsepsi bertumbuh kearah cavum uteri sehingga lambat laun menghilang, korion yang gundul disebut korion leave. Darah ibu dan darah janin dipisahkan oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion. Plasenta yang demikian dinamakan plasenta jenis hemokorial. Di sini jelas tidak ada percampuran darah antara darah janin dan darah ibu. Ada juga sel-sel desidua yang tidak dapat dihancurkan oleh trofoblas dan sel-sel ini akhirnya membentuk lapisan fibronoid yang disebut lapisan nitabuch. Ketika proses melahirkan plasenta terlepas dari endometrium pada lapisan nitabuch ini. (Prawirohardjo, 2008).
E. PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI KEHAMILAN 1. Uterus
a. Ukuran Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hioertropi dan hiperplasi otot rahim, serabutserabut kolagennya menjadi higroskopik dan endometrium menjadi desidua.
11
b. Berat Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir bulan (Sulistyawati, 2011).
c. Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi
Pada 4 bulan kehamilan, Rahim tetap berada dalam rongga pelvis
Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati
Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Sulistyawati, 2011).
2. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemuka di ovarium.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relative minimal. Relaksin, suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin dan insulin like growth factor I & II, disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta dan hati.aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan. Perannya belum diketahui secara menyeluruh, tetapi diketahui mempunyai efek pada perubbahan struktur biokimia serviks dan kontraksi miometrium yang akan berimplikasi pada kehamilan preterm.
3. Vagina dan Perineum Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick.
Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertropi dari sel-sel otot polos. Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina. Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal dan pH
12
antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus (Prawirohardjo, 2008).
4. Kulit Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusan dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dan striae sebelumnya. Pada banyak perempuan kulit garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadangkadang akan muncul dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melisma gravidarum selain itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan. Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya. Estrogen dan progesteron diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi faktor pendorongnya.
5. Payudara/Mamae Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam selsel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumun dan laktoglobulin.
Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak sekitar alveolua-alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi.
Hipertropi kelenjar sebasea (lemak) yang muncul di areola primer dan disebut tuberkelmontgomery. Glandula montgomeri tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae. Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli,
13
dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam gestasi.
Perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri tajam. Peningkatan ini suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian luar payudara.
6. Sirkulasi darah ibu Peredarah darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam Rahim.
Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter
Pengaruh hormone esterogen dan progesterone makin meningkat
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah:
Volume darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodelusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25- 30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodelusi darah mulai tampak sekitar usia kehamilan 16 minggu, sehingga penderita penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasi kordis. Pada postpartum, terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ke-3 sampai ke-5. (Manuaba, 2010).
Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai anemia fisiologis. Jumlah sel darah putih meningkat hingga mencapai 10.000/ml. dengan hemodelusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal (Manuaba, 2010).
14
Sistem respirasi Pada kehamilan,
Terjadi juga system respirasi untuk memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu, terjadi desakan diafragma karena dorongan Rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari pada biasnya
15
Tes Formatif Kegiatan Belajar 1. apa yang dimaksud dengn kehamilan?
Jawab:Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilamjutkan dengan nidasi atau implementasi.
2.apa yang dimaksud dengan pembuahan?
Jawab: Pembuahan adalah suatu proses pertemuan atau penyatuan antara sel mani dan sel telur
3. kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
Jawab: a. Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu.
b. Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu.
c. Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
16 TOPIK 3
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA IBU HAMIL A. PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
Seiring berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami perubahan- perubahan yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi.
Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan. Baik dari segi anatomis maupun fisiologis, perubahan yang ditimbulkan terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan usia kehamilan dalam trimester. Perubahan-perubahan tersebut meliputi :
1. Sistem Reproduksi
Trimester 1
Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina dan serviks menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan. pH vulva dan vagina mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi serviks menjadi lebih lunak dan kenyal. Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropi otot, dan perkembangan desidua. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa.
Pada minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi pada istmus uteri membuat istmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar.
Sejak trimester satu kehamilan, uterus juga mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak nyeri. Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan. Pematangan folikel baru juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih terdapat satu corpus luteum gravidarum yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
Hormon estrogen dan progesteron
Terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar. Peningkatan sensivitas
17
ini dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester dua kehamilan. Peningkatan kongesti yang berat ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises ini biasanya membaik selama periode pasca partum. Pada akhir minggu ke 12 uterus yang terus mengalami pembesaran tidak lagi cukup tertampung dalam rongga pelvis sehingga uterus akan naik ke rongga abdomen. Pada trimester kedua ini, kontraksi uterus dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi yang tidak teratur dan biasanya tidak nyeri ini dikenal sebagai kontraksi Braxton Hicks, muncul tiba-tiba secara sporadik dengan intensitas antara 5-25 mmHg. Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi corpus luteum gravidarum.
Trimester 3
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai persiapan untuk persalinan yang seringnya melibatkan peregangan vagina. Ketebalan mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel otot polos mengalami hipertrofi.
Juga terjadi peningkatan volume sekresi vagina yang berwarna keputihan dan lebih kental.Pada minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin mempengaruhi penurunan konsentrasi serabut kolagen pada serviks. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.Istsmus uteri akan berkembang menjadi segmen bawah uterus pada trimester akhir.
Otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis, hal itu terjadi pada masa-masa akhir kehamilan menjelang persalinan. Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut lingkaran retraksi fisiologis.
2. Payudara / mammae
Trimester 1
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat. Areola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar dinamakan tuberkel Montgomery.
Trimester 2
18
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan kental kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.selama trimester dua Pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif. Bila pertambahan ukuran tersebut sangat besar, dapat timbul stria stria seperti pada abdomen. Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
Trimester 3
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang kental kekuningan yang disebut Kolostrum. Pada trimester 3 aliran darah di dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin besar.
3. Kulit
Trimester 1
Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang melanosit sejak akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang menyebabkan timbulnya pigmentasi pada kulit. Linea nigra adalah pigmentasi berwarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah kulit abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan leher membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng kehamilan). Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan kulit genital. Pigmentasi ini biasanya akan menghilang atau berkurang setelah melahirkan. Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini sering disebut sebagai nevus angioma atau teleangiektasis. Eritema palmaris terkadang juga dapat ditemukan. Kedua kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan.
Trimester 2
Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa ini menyebabkan perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal.
Trimester 3
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-garis kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang kadang juga
19
muncul pada daerah payudara dan paha. Perubahan warna tersebut sering disebut sebagai striae gavidarum. Pada wanita multipara, selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis garis mengkilat keperakan yang merupakan sikatrik dari striae kehamilan sebelumnya
20
Tes Formatif Kegiatan Belajar 1.sebutkan perubahan hormon dalam ibu hamil
Jawab:adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan.
2.sebutkan perubahan yang ditimbulkan terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang berjalan seiring dengan usia kehamilan dalam trimester. Perubahan-perubahan tersebut meliputi
Jawab:a.perubahan fisik
b.perubahan mamae/payudara c.perubahan kulit
3sebutkan trimester pada ibu hamil Jawab:-trimester 1
-trimester 2 -trimester 3
21 TOPIK 4
PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN
A. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Kehamilan merupakan suatu fase maturase yang penuh tekanan sekaligus menjadi kesempatan seorang wanita untuk mempersiapkan tingkatan baru dalam memberikan asuhan dan tanggung jawab. Pada semua tingkatan usia, wanita menggunakan masa kehamilan sebagai momen adaptasi pada peran keibuan, serta menjadi sebuah proses pembelajaran sosial dan kognitif yang kompleks (Bobak, Lowdermilk, & Jense, 2012) Menurut (Mochtar, 2011) perubahan psikologis yang terjadi pada sebagian ibu hamil trimester pertama dan trimester ketiga cenderung mengalami kecemasan, sedangkan pada trimester kedua ibu hamil cenderung menunjukkan penerimaannya terhadap kehamilan. kecemasan yang ditunjukkan pada trimester pertama dan ketiga biasanya memiliki perbedaan. Pada trimester pertama kecemasan yang ditunjukkan ibu hamil merupakan kecemasan terhadap kondisi kehamilannya, lain halnya dengan kecemasan pada trimester ketiga. Pada trimester ketiga kebanyakan ibu hamil merasakan gejolak kecemasan yang baru, biasanya kecemasan yang timbul adalah kecemasan dalam menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab dalam mengasuh bayi yang akan dilahirkannya.
B. BENTUK PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL
Menurut (Pieter & Namora, 2010) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa macam perubahan psikologi ibu pada masa kehamilan antara lain :
1. Perubahan Psikologis Pada Trimester Pertama
Rasa cemas bercampur bahagia Perubahan psikologis yang paling menonjol pada usia kehamilan trimester pertama ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus disetai rasa bahagia. Munculnya rasa ragu dan khawatir sangat berkaitan pada kualitas kemampuan untuk merawat dan mengasuh bayi kandungannya, sedangkan rasa bahagia dikarenakan dia merasa sudah sempurna sebagai wanita yang dapat hamil.
Perubahan emosional Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama menyebabkan adanya penurunan kemauan berhubungan seksual, rasa letih dan mual, perubahan suasana hati, depresi, kekhawatiran ibu
22
tentang kesejahteraannya dan bayinya, kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik,dan sebagainya
Sikap ambivalen Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau kondisi. Meskipun sikap ambivalen sebagai respons yang normal individu, tetapi ketika memasuki fase pasca melahirkan sikap bisa membuat masalah baru. Penyebab ambivalensi pada ibu hamil yaitu perubahan kondisi fisik, pengalaman hamil yang buruk, ibu berkarier, tanggung jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi ibu, keuangan, dan sikap penerimaan keluarga terdekatnya. d. Ketidakyakinan atau ketidakpastian Awal minggu kehamilan, ibu sering merasa tidak yakin pada kehamilannya. Dan hal ini diperparah lagi jika ibu memiliki masalah emosi dan kepribadian.
Meskipun demikian pada kebanyakan ibu hamil terus berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya sedang hamil dan harus membutuhkan perhatian dan perawatan khusus buat bayinya. e. Perubahan seksual Selama trimester pertama keinginan seksual wanita menurun. Hal-hal yang menyebabkannya berasal dari rasa takut terjadi keguguran sehingga mendorong kedua pasangan menghindari aktivitas seksual. Apalagi jika dia sebelumnya pernah mengalami keguguran. Hasrat seks di trimester pertama sangat bervariasi di antara wanita yang satu dengan yang lainnya. Meskipun pada beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi fase trimester pertama menjadi waktu penurunan libido dan jikalau pun ada biasanya mereka telah berkomunikasi sebelum melakukan hubungan koitus. Pada kebanyakan pasangan momen ini sering digunakan suami untuk memberikan kasih sayang dan cinta kasih yang lebih besar tanpa dia harus melakukan koitus. f. Fokus pada diri sendiri Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih berfokus kepada kondisi dirinya sendiri, bukan kepada janin. Meskipun demikian bukan berarti ibu kurang memerhatikan kondisi bayinya. Kini ibu lebih merasa bahwa janin yang dikandungnya menjadi bagian tubuhnya yang tidak terpisahkan. Hal ini mendorong ibu untuk menghentikan rutinitasnya, terutama yang berkaitan dengan tuntutan
23
sosial atau tekanan psikologis agar bisa menikmati waktu kosong tanpa beban. Sebagian besar dari ibu banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur. g. Stress Kemungkinan stress yang terjadi pada masa kehamilan trimester pertama bisa berdampak negative dan positif, dimana kedua stress ini dapat memengaruhi perilaku ibu. Terkadang stress tersebut bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi ibu, dimana dia berusaha membuat sesempurna mungkin kehidupan pribadi dan kehidupan sosialnya. Stress ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti sakit, kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi. h. Guncangan psikologis Terjadinya guncangan jiwa diperkirakan lebih kecil terjadi pada trimester pertama dan lebih tertuju pada kehamilan pertama. Perubahan psikologis yang terjadi pada fase kehamilan trimester pertama lebih banyak berasal pada pencapaian peran sebagai ibu.
2. Perubahan Psikologis Pada Trimester Kedua
Klasifikasi periode trimester kedua dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu pre- quickening (sebelum ada Gerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah ada pergerakan janin yang dirasakan ibu).
Fase Pre-Quickening
Selama aktif trimester pertama dan masa prequickening pada trimester kedua ibu hamil mengevaluasi aspek-aspek yang terjadi selama hamil.
Disini ibu akan mengetahui sejauh mana hubungan interpersonalnya dan sebagai dasar-dasar pengembangan interaksi sosialnya dengan bayi yang akan dilahirkannya. Perasannya menolak tampak dari sikap negative ibu yang tidak memedulikan, mengabaikan, bahkan pada beberapa kasus ibu tega membunuh. Hal ini berbeda jika ibu segera menyadari gerakan tersebut normal. Pada fase pre-quickening juga memungkinkan ibu sedang mengembangkan identitas keibuannya. Evaluasi ini berfungsi untuk melihat perubahan identitas ibu yang semua menerima kasih sayang kini menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi ibu).
Fase Post-Quickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, maka identitas keibuan semakin jelas. Ibu akan fokus pada kehamilannya dan mempersiapkan
24
diri untuk menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Terkadang perubahan ini menyebabkan kesedihan karena dia harus meninggalkan peran lamanya sebelum hamil, terutama ibu yang pertama kali hamil dan pada wanita karir. Oleh sebab itu, ibu harus diberikan pengertian bahwa seharusnya dia tidak harus membuang semula peran yang diterima sebelum masa hamil.
Pada wanita multi gravida, peran baru menggambarkan bagaimana dia menjelaskan hubungn dengan anaknya yang lain dan bagaimana jika dia harus meninggalkan rumah untuk sementara waktu di saat proses persalinan. Gerakan bayi membantu ibu membangun pengertian bahwa bayinya adalah makhluk hidup yang nanti harus terpisah dari dirinya. Selama fase trimester kedua kehidupan psikologi ibu hamil tampak lebih tenang, namun pada fase trimester ini perhatian ibu mulai beralih pada perubahan bentuk tubuh, kehidupan seks, keluarga dan hubungan bantiniah dengan bayi yang ada di kandungannya, serta peningkatan kebutuhan untuk dekat dengan figure ibu, melihat dan meniru peran ibu. Pada masa ini juga sifat ketergantungan ibu kepada pasangannya semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan janinnya. Beberapa bentuk perubahan psikologis pada trimester kedua, diantaranya yaitu :
a. Rasa Khawatir
Kekhawatiran yang mendasar pada ibu ialah jika bayinya lahir sewaktu-waktu. Keadaan ini menyebabkan peningkatan kewaspadaan terhadap datangnya tanda-tanda persalinan. Hal ini diperparah lagi dengan kekhawatiran jikalau bayi yang dilahirkannya tidak normal. Paradigma dan kegelisahan seperti ini membuat kebanyakan ibu berusaha mereduksi dengan cara melindungi bayinya dengan mengkonsumsi vitamin, rajin control dan konsultasi, menghindari orang atau benda-benda yang dianggap membahayakan bayinya, dan sebagainya.
b. Perubahan emosional
Perubahan emosional trimester II yang paling menonjol yaitu periode bulan kelima kehamilan, karena bayi mulai banyak
25
bergerak sehingga dia mulai memerhatikan bayi dan memikirkan apakah bayinya akan dilahirkan sehat atau cacat. Rasa kecemasan seperti ini terus meningkat seiring bertambah usia kehamilannya.
c. Keinginan untuk berhubungan seksual
Pada trimester kedua terjadi peningkatan energi libido sehingga pada kebanyakan ibu menjadi khawatir jika dia berhubungan seksual apakah ini dapat memengaruhi kehamilan dan perkembangan janinnya. Bentuk kekhawatiran yang sering diajukan adalah apakah ada kemungkinan janinnya cedera akibat penis, orgasme ibu, atau ejakulasi. Meskipun demikian, yang perlu diketahui hubungan seks pada masa hamil tidak terpengaruh karena janin dilindungi cairan amniotik di dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi hubungan seksual pada masa trimester kedua tidak diperbolehkan, misal ibu memiliki riwayat persalinan premature.
3. Perubahan Psikologis Pada Trimester Ketiga
Pada fase trimester ketiga perubahan-perubahan psikologis pada ibu hamil semakin kompleks dan meningkat dari trimester sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar. Beberapa kondisi psikologis yang terjadi pada trimester ketiga, antara lain :
Rasa tidak nyaman
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan pada kebanyakan ibu merasa bentuk tubuhnya semakin jelek. Selain itu, perasan tidak nyaman juga berkaitan dengan adanya perasaan sedih karena dia akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil sehingga ibu membutuhkan dukungan dari suami, keluarga, dan tenaga kesehatan.
Perubahan emsosional
Pada bulan-bulan terakhir menjelang persalinan perubahan emosi ibu semakin berubah-ubah dan terkadang menjadi tidak terkontrol. Perubahan emosi ini bermuara dari adanya perasan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu janganjangan kondisi kehamilannya saat ini lebih buruk lagi saat
26
menjelang persalinan atau kekhawatiran akibat ketidakmampuannya dalam menjalankan tugas-tugas sebagai ibu pasca kelahiran bayinya.
27
Tes Formatif Kegiatan Belajar
1.sebutkan beberapa beberapa macam perubahan psikologi ibu pada masa kehamilan antara lain :
Jawab:a. Perubahan Psikologis Pada Trimester Pertama b. Perubahan Psikologis Pada Trimester Kedua c. perubahan Psikologis Pada Trimester Ketiga
2. sebutkan Beberapa kondisi psikologis yang terjadi pada trimester ketiga, antara lain : Jawab:a.rasa tidak nyaman
b.perubahan emosional
3.apa yang dimaksud dengan kehamilan?
Jawab; Kehamilan merupakan suatu fase maturase yang penuh tekanan sekaligus menjadi kesempatan seorang wanita untuk mempersiapkan tingkatan baru dalam
memberikan asuhan dan tanggung jawab.
28 TOPIK 5
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL SESUAI TAHAP PERKEMBANGANNYA
A. KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL
Kebutuhan oksigen Seorang ibu hamil akan sering mengeluh bahwa ia mengalami sesak nafas, hal ini disebabkan karena diafragma yang tertekan akibat semakin membesarnya uterus sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat hingga 20%. ibu hamil sebaiknya menghindari tempat yang ramai dan sesak karena akan mengurangi suplai oksigen (Nugroho, dkk., 2014a).
Kebutuhan nutrisi Kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan anemia, abortus, Intrauterine Growth Retardation (IUGR), perdarahan puerperalis dan lain-lain. Kelebihan makanan dapat menyebabkan kegemukan, janin terlalu besar dan sebagainya. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tambahan energi dan protein sebesar 300-500 kalori dan 17 gram protein pada kehamilan (Bobak, Lowdermilk dan Jensen, 2005).
Kebutuhan istirahat Ibu hamil khususnya pada trimester akhir masih dapat bekerja namun tidak dianjurkan untuk bekerja berat dan diharapkan dapat mengatur pola istirahat yang baik. Kehamilan trimester III sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga kadang kala ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang baik dan nyaman saat tidur. Posisi tidur yang dianjurkan adalah miring kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal (Rukiyah, 2013).
Kebutuhan excercise Aktivitas gerak bagi ibu hamil sangat direkomendasikan karena dapat meningkatkan kebugaran. Aktifitas ini bisa dilakukan dengan senam hamil. Senam hamil merupakan suatu program latihan fisik maupun mental saat menghadapi persalinan. Waktu yang baik untuk melakukan senam hamil adalah saat umur kehamilan menginjak 20 minggu (Nugroho, dkk., 2014a).
Kebutuhan personal hygiene Kebersihan diri ibu hamil juga perlu dijaga demi kesehatan ibu dan janinnya. Ibu sebaiknya mandi, gosok gigi dan mengganti pakaian minimal 2 kali sehari. Ibu hamil juga perlu menjaga kebersihan payudara, alat genital dan pakaian dalamnya. Kebersihan diri saat hamil perlu
29
diperhatikan karena dapat mencegah timbulnya infeksi, selain itu pada masa kehamilan tubuh akan memproduksi keringat lebih banyak sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Perawatan diri seperti mandi, sikat gigi dan mengganti pakaian merupakan hal yang mempengaruhi kebersihan diri (Nugroho, dkk., 2014a).
Persiapan persalinan Ibu hamil perlu bersiap dalam menghadapi persalinan yaitu seperti tempat bersalin, transportasi yang akan digunakan ke tempat bersalin, pakaian ibu dan bayi, pendamping saat persalinan, biaya persalinan dan calon donor.
Kebutuhan Seksual Hubungan seksual masih dapat dilakukan ibu hamil, namun pada usia kehamilan yang belum cukup bulan dianjurkan untuk menggunakan kondom, untuk mencegah terjadinya keguguran maupun persalinan prematur.
Prostaglandin pada sperma dapat menyebabkan kontraksi dan memicu terjadinya persalinan (Rukiyah, 2013)
Program stimulasi dan nutrisi pengungkit otak (brain booster) Program stimulasi dan nutrisi pengungkit otak (brain booster) merupakan salah satu metode integrasi program ANC dengan cara pemberian stimulasi auditorik dengan musik dan pemberian nutrisi pengungkit otak secara bersamaan pada periode kehamilan ibu yang bertujuan meningkatkan potensi inteligensia bayi yang dilahirkan (Pusat Intelegensia Depkes RI, 2017). Program stimulasi dan nutrisi pengungkit otak meliputi:
a. Pemberian stimulasi auditorik dengan musik Stimulasi auditorik dengan menggunakan musik Mozart, dimana musik Mozart dapat mempengaruhi jumlah neutropin BDNF (Brain Derived Neutrophic Factor) dalam darah tali pusat menjadi 2 kali lipat atau lebih. Pemberian stimulasi auditorik dengan musik diumpamakan seperti 5M yaitu terdiri dari musik, minggu ke 20, malam hari, enam puluh menit, menempel di perut ibu.
b. Pemberian nutrisi pengungkit otak Asupan nutrisi makanan merupakan pemenuhan asupan gizi yang sangat utama selama kehamilan. Nutrisi pengungkit otak diberikan pada awal kehamilan. Beberapa vitamin yang diberikan selama kehamilan yaitu asam folat, vitamin B12, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, kalsium, vitamin B1, zenk, DHA.
30
c. Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester III Ibu hamil trimester akhir akan lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua dan menantikan kelahiran anaknya. Perhatian ibu akan lebih mengarah pada keselamatan dirinya dan bayinya (Bobak, Lowdermilk dan Jensen, 2005).
Trimester III seringkali disebut sebagai periode menunggu dan waspada, ibu sering merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan terjadi pada saat persalinan. Ibu merasa khawatir bayinya akan lahir sewaktu- waktu, serta takut bayi yang akan dilahirkan tidak normal. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali, merasa diri aneh dan jelek, serta terjadi gangguan body image (Jannah, 2012).
31
Tes Formatif Kegiatan Belajar 1.sebutkan kebutuhan fisik ibu hamil
Jawab:a.kebutuhan oksigen b.kebutuhan nutrisi c.personal hynige
2.sebutkan Program stimulasi dan nutrisi pengungkit otak!
Jawab:a.perubahan stimulasi b.perubahan nutrisi c.kebutuhan psikologis
3.kebutuhan dasar ibu hmil sesuai tahap perkembangan Jawab:kebutuhan fisik ibu hamil
32 TOPIK 6
KEBUTUHAN DASAR MASA KEHAMILAN A. KEBUTUHAN DASAR PADA IBU HAMIL
Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses pertumbuhan dan perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang lengkap, baik berupa vitamin , mineral, kalsium, karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu hamil perlu mengjonsumsi makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan seimbang, karena pada dasarnya selama kehamilan berbagai zat gizi yang kita konsumsi akan berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup, kebutuhan dasar selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun psikologisnya mengingat reaksi terhadap perubahan selama masa kehamilan antara satu dengan ibu hamil lainya dalam penerimaanya tidaklah sama.
Menurut Romauli (2011) kebutuhan dasar ibu hamil diantaranya:
1. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I
Diet dalam kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mudah dicerna dan makan makanan yang bergizi untuk menghindari adanya rasa mual dan muntah begitu pula nafsu makan yang menurun. Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (150 mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat), asam folat (0,4 - 0,8 mg/hari), kalori ibu hamil umur 23-50 tahun perlu kalori sekitar 23000 kkal), protein (74 gr/hari), vitamin dan garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium, seng, yodium). Makan dengan porsi sedikit namun sering dengan frekuensi sedang. Ibu hamil juga harus cukup minum 6-8 gelas sehari.
Pergerakan dan gerakan badan Selain menyehatkan badan, dengan bergerak secara tidak langsung hal ini meminimakan rasa malas pada ibu untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak terlalu berat bagi ibu selama hamil, bergerak juga mendukung sistem kerja tubuh ibu selama hamil sehingga ibu yang memiliki nafsu makan yang tinggi dan berat badan yang lebih dapat terkontrol dan meminimalkan terjadi nya obesitas/ kegemukan selama hamil. Pergerakan badan ibu sebagai bentuk
33
olahraga tubuh juga bermanfaat melatih otot-otot dalam ibu menjadi lebih fleksibel/ lentur sehingga memudahkan jalan untuk calon bayi ibu saat memasuki proses persalinan.
Hygiene dalam kehamilan Ibu hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari akan tetapi jangan terlalu lelah sehingga harus di selingi dengan istirahat. Istirahat yang dibutuhkan ibu 8 jam pada malam hari dn 1 jam pada siang hari. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan untuk mengurangi kemungkinan infeksi, setidaknya ibu mandi 2-3 kali perhari, kebersihan gigi juga harus dijaga kebersihannya untuk menjamin perencanaan yang sempurna.
Koitus Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilannya jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Pada ibu yang mempunyai riwayat abortus, ibu dianjurkan untuk koitusnya di tunda sampai dengan 16 minggu karena pada waktu itu plasenta telah berbentuk. Pola seksual pada trimester III saat persalinan semakin dekat, umumnya hasrat libido kembali menurun, bahkan lebih drastis dibandingkan dengan saat trimester pertama. Perut yang makin membuncit membatasi gerakandan posisi nyaman saat berhubungan intim. Pegal dipunggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung). Selain hal fisik, turunnya libido juga berkaitan dengan kecemasan dan kekhawatiran yang meningkat menjelang persalinan.
Sebenarnya tidak ada yang perlu dirisaukan jika kehamilan tidak disertai faktor penyulit. Hubungan seks sebaiknya lebih diutamakan menjaga kedekatan emosional daripada rekreasi fisik karena pada trimester terakhir ini, dapat terjadi kontraksi kuat pada wanita hamil yang diakibatkan karena orgasme. Hal tersebut dapat berlangsung biasanya sekitar 30 menit hingga terasa tidak nyaman. Jika kontraksi berlangsung lebih lama, menyakitkan, menjadi lebih kuat, atau ada indikasi lain yang menandakan bahwa proses kelahiran akan mulai. Akan tetapi, jika tidak terjadi penurunan libido pada trimester ketiga ini, hal itu normal saja. Ibu
34
hamil berhak mengetahui pola seksual karena dapat terjadi kontraksi kuat pada wanita hamil yang diakibatkan karena orgasme.
2. Kebutuhan ibu hamil trimester II
Pakaian Selama kehamilan Ibu dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang nyaman digunakan dan yang berbahan katun untuk mempermudah penyerapan keringat. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan sandal atau sepatu yang berhak tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pada pinggang.
Pola Makan Nafsu makan meningkat dan pertumbuhan yang pesat makan ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi protein, vitamin, juga zat besi. saat hamil kebutuhan zat besi sangat meningkat. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi 90 tablet Fe selama hamil. Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi tablet Fe. Efek samping tablet Fe adalah kadang terjadi mual karena bau tablet tersebut, muntah, perut tidak enak, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, namun hal ini tidak berbahaya. Waktu yang dianjurkan minum tablet Fe adalah pada pada malam hari menjelang tidur, hal ini untuk mengurangi rasa mual yang timbul setelah ibu meminumnya.
Ibu diberi imunisasi TT3.
3. Kebutuhan ibu hamil trimester III
Nutrisi Kecukupan gizi ibu hamil di ukur berdasarkan kenaikan berat badan.
Kalori ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya. Kenaikan berat badan juga bertambah pada trimester ini antara 0,3-0,5 kg/minggu.
Kebutuhan protein juga 30 gram lebih banyak dari biasanya.
Seksual, Hubungan seksual pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada beberapa riwayat berikut yaitu:
a. Pernah mengalami arbotus sebelumnya b. Riwayat perdarahan pervaginam sebelumnya
c. Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas pada jalan lahir
Walaupun ada beberapa indikasi tentang bahaya jika melakukan hubungan seksual pada trimester III bagi ibu hamil, namun faktor lain yang lebih dominan yaitu turunnya rangsangan libido pada trimester ini yang
35
membuat kebanyakan ibu hamil tidak tertarik untuk berhubungan intim dengan pasanganya, rasa nyama yang sudah jauh berkurang disertai ketidaknyamanan seperti pegal/ nyeri di daerah punggung bahkan terkadang ada yang merasakan adanya kembali rasa mual seperti sebelumnya, hal inilah yang mempengaruhi psikologis ibu di trimester III.
Istirahat Cukup Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, rohani, untuk kepentingan kesehatan ibu sendiri dan tumbuh kembang janinya di dalam kandungan. Kebutuhan tidur yang efektif yaitu 8 jam/ hari.
Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Penting bagi ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal ini dapat mempengaruhi fisik dan psikologis ibu.
kebersihan lain yang juga penting di jagayaitu persiapan laktsi, serta penggunaan bra yang longgar dan menyangga membantu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi ibu.
Mempersiapkan kelahiran dan kemingkinan darurat Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengindentifikasi penolong dan tempat persalinan, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk: Mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, Mempersiapkan donor danar, Mengadakan persiapan financial, Mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat.
36 TOPIK 7
KEBUTUHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL A. ANEMIA
1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI, 2013). Menurut Adriyani (2012) anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin. Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu. Anemia kehamilan adalah kondisi tubuh dengan kadar hemoglobin dalam darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya, frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi.
2. Etiologi anemia defisiensi besi
Menurut Irianto (2014) etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu gangguan pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, kebutuhan zat besi meningkat, kurangnya zat besi dalam makanan, dan pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.
3. Faktor-faktor yang memengaruhi anemia ibu hamil 1) Faktor dasar
Sosial dan ekonomi
Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya, kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan memiliki pola konsumsi pangan dan gizi yang berbeda. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam penyediaan pangan dan kualitas
37
gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang baik maka status gizinya akan baik dan sebalinya (Irianto, 2014).
Pengetahuan
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang baik berisiko mengalami defisiensi zat besi sehingga tingkat pengetahuan yang kurang tentang defisiensi zat besi akan berpengaruh pada ibu hamil dalam perilaku kesehatan dan berakibat pada kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi dikarenakan ketidaktahuannya dan dapat berakibat anemia (Wati, 2016).
Pendidikan
Pendidikan yang baik akan mempermudah untuk mengadopsi pengetahuan tentang kesehatannya. Rendahnya tingkat pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya menangani masalah gizi dan kesehatan keluarga. (Nurhidayati, 2013).
Budaya
Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan pangan yang biasanya dipandang pantas untuk dimakan, dijumpai banyak pola pantangan. Tahayul dan larangan yang beragam yang didasarkan kepada kebudayaan dan daerah yang berlainan di dunia, misalnya pada ibu hamil, ada sebagian masyarakatyang masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan (Budiyanto, 2003 dalam Ariyani, 2016).
4. Macam-macam anemia
Anemia defisiensi besi
Anemia gizi besi (AGB) adalah anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan fungsi lain di dalam tubuh terganggu (Adriani, 2012). Defisiensi zat besi terjadi saat jumlah zat besi yang diabsorbsi tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh.
Secara umum, ada tiga penyebab AGB yaitu kekurangan intake zat besi dari makanan (ikan, daging, hati, dan sayuran hijau tua), meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi yaitu pada masa pertumbuhan dan kehamilan, asupan pada penderita penyakit menahun, serta meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh karena perdarahan, cacingan, dan menstruasi (Proverawati, 2010).