• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”I“ G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”I“ G"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur Tahun Pelajaran 2016. Lusita Hakim, SST selaku Pembimbing II memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir. dapat menyelesaikan Laporan Tugas. Keluarga Ny. Saya klien yang telah bersedia turut serta menjadi pasien saya dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini, terima kasih atas kerjasamanya dan atas segala bantuan yang diberikan.

Semoga Allah SWT membalas segala amal yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kematian Bayi (AKB) di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup (Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI, 2012). Provinsi Kalimantan Timur. Angka kematian ibu menunjukkan penurunan yang signifikan yaitu pada tahun 2008 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2009 sebesar 99 per 100.000 kelahiran hidup , pada tahun 2010 sebesar 90 per 100.000 kelahiran hidup, namun pada tahun 2012 angka kematian ibu meningkat menjadi 111 dan pada tahun 2013 angka kematian ibu pada tahun 2013 sebesar 1250 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKB) di Kaltim sebesar 12,21 per 78 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka tersebut masih di bawah target nasional sebesar 112 per 100.000 kelahiran hidup, namun masih diperlukan upaya untuk menurunkan angka kematian ibu.

Rumusan Masalah

  • Tujuan Khusus

Perawatan Komprehensif Ibu untuk Ny. I G4P3003 Usia kehamilan 30 minggu 6 hari di wilayah kerja Puskesmas Karang Rejo Kota Balikpapan Tahun 2016. Mampu memberikan asuhan kehamilan pada Ny. I. pengkajian, identifikasi masalah, diagnosa, intervensi, implementasi, pengkajian dan dokumentasi dalam bentuk SOAP). Mampu memberikan asuhan maternitas pada Ny. I. pengkajian, identifikasi masalah, diagnosa, intervensi, implementasi, pengkajian dan dokumentasi dalam bentuk SOAP).

Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dalam asuhan keluarga berencana pada Ny. I. pengkajian, identifikasi masalah, diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi dalam bentuk SOAP).

Ruang Lingkup

Bagi peneliti dapat mempraktekkan langsung teori yang diperoleh dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Berisi tentang teori-teori pendukung kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, keluarga berencana, konsep teori asuhan kebidanan, konsep dasar manajemen asuhan kebidanan ANC. Meliputi dokumentasi asuhan kebidanan untuk pemeriksaan kehamilan, dokumentasi asuhan kebidanan untuk pemeriksaan intranatal, dokumentasi asuhan kebidanan untuk bayi baru lahir.

Kelahiran, Dokumentasi Asuhan Bidan Pelayanan Nifas, Dokumentasi Asuhan Bidan Neonatal, Dokumentasi Asuhan Bidan KB.

TINJAUAN PUSTAKA

Pada pemeriksaan Leopold I fundus terasa lunak, agak bulat dan tidak kenyal (pantat) TBJ: (TFU-12) kiri (kanan belakang), pada Lepold III terasa bulat, keras dan kenyal (presentasi kepala), pada Leopold IV konvergen (janin bagian bawah belum masuk PAP), DJJ 132 x/menit Pemeriksaan kepala sampai ujung kaki (head to toe) normal, tidak ada kelainan. Ditemukan data subjektif dan data objektif Langkah III: Tidak ada diagnosis atau potensi masalah Langkah IV: Tidak perlu tindakan segera. Bagian tubuh yang sangat perlu dibersihkan adalah area vital, karena saat hamil biasanya terjadi keputihan yang berlebihan. Selain mandi, sangat disarankan untuk mengganti pakaian dalam secara rutin, minimal dua kali sehari. mengikat erat di daerah perut.

Menurut teori berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 ​​kg hingga 16,5 kg. Tidak ada respons: Bayi prematur atau mengalami kelainan saraf, atau bayi diberi air. e) Refleks menghisap (menghilang pada usia 3-4 bulan), yaitu menyentuh/memasukkan suatu benda ke dalam mulut anak hingga menyentuh langit-langit mulut anak. Tidak responsif : Kelainan pada saluran pernafasan, termasuk langit-langit. f) Refleks menelan (menghilang pada usia 3-4 bulan, dapat bertahan hingga 1 tahun), yaitu memberikan air pada bayi.

Tidak ada respons: prematuritas atau efek neurologis. g) Refleks tonik asimetris (mudah terlihat dalam 2 bulan, hilang dalam 3-4 bulan), yaitu anak berbaring, kemudian kepala miring ke salah satu sisi tubuh, misalnya ke kiri. Tidak ada respon: prematuritas atau kelemahan tonus otot leher dan kontur punggung. i) Refleks morro (menghilang pada usia 3-6 bulan), yaitu bayi berbaring, mengeluarkan suara atau gemetar secara tiba-tiba di permukaan. j) Jawaban: bayi terkejut, lalu melengkungkan punggung, menundukkan kepala, melipat tangan dan kaki ke arah tengah badan. Tidak ada respon/respon persisten: kelainan neurologis. l) Refleks magnetik (menghilang pada usia 3-6 bulan), yaitu bayi dibaringkan telentang, sedikit menekuk kedua tungkai bawah dan memberikan tekanan pada telapak kaki bayi.

Tidak ada respons: kerusakan/deformasi sumsum tulang belakang. m) Refleks berjalan (menghilang pada usia 3-4 bulan), yaitu tubuh bayi diangkat dan diletakkan berdiri di lantai, telapak kaki di lantai. Tidak ada respon: kelainan pada keterampilan motorik kasar. n) Refleks Babinski (menghilang pada usia 1 tahun), yaitu menyentuh telapak kaki bayi. Tidak ada respon: pemeriksaan neurologis. o) Refleks plantar (menurun pada usia 8 bulan, menghilang pada usia 1 tahun), yaitu menyentuh pangkal jari kaki bayi.

Tidak ada jawaban: penyakit sistem saraf pusat. p) Refleks gagah (menghilang pada usia 4-6 bulan), yaitu anak dibaringkan tengkurap pada permukaan datar dan jari digosok ke bawah kira-kira. 4-5 cm lateral tulang belakang, pertama di satu sisi lalu di sisi lainnya. Adanya memar atau trauma sejak lahir juga harus diperiksa untuk memastikan proses penyembuhan berlangsung dan tidak ada tanda-tanda infeksi.

Tabel 2.1 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri Tinggi Fundus Uteri Umur kehamilan
Tabel 2.1 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri Tinggi Fundus Uteri Umur kehamilan

SUBJEK DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Dalam penelitian studi kasus ini, subjek yang diteliti adalah ibu hamil trimester III dengan atau tanpa faktor risiko, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, bayi baru lahir, dan calon akseptor kontrasepsi. Subjek penelitian yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah ibu hamil G4P3003 dengan usia kehamilan 34 minggu yang mendapat pelayanan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal hingga pelayanan calon penerima kontrasepsi. Apabila klien menyetujui, maka harus ada pernyataan persetujuan yang ditandatangani oleh klien sebagai bukti bahwa klien bersedia menjadi subjek penelitian dengan sadar dan tanpa paksaan.

Prinsip ini menekankan pada pencegahan risiko dan larangan tindakan berbahaya selama perawatan.

TINJAUAN KASUS

Pemeriksaan kepala sampai ujung kaki (head to toe) normal, tidak ada kelainan; Ibu mengetahui kondisinya dari hasil pemeriksaan. VT; Vulva/vagina : tidak ada kelainan, bagian : kental/lunak, efek 40%, dilatasi : 4 cm, cairan ketuban (-) pecah spontan, warna hijau encer, kepala turun 3/5, Hodge II. HIS menguat, dilakukan VT Vulva/vagina : tidak ada kelainan, Portio : tidak teraba, Effecement 100%, Dilatasi : lengkap 10 cm, cairan ketuban (-), warna mekonium encer, berbau dan banyak (normal).

Memeriksa rahim untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam rahim; Tidak ada anak kedua di dalam kandungan. Jenis kelamin laki-laki, bayi lahir langsung menangis, lahir tunggal, sisa cairan ketuban meconeal, jenis persalinan spontan, kondisi tali pusat tidak ada kelainan, tidak ada tanda-tanda infeksi atau pendarahan tali pusat. Mata : kedua mata simetris dan tidak ada pendarahan seperti bercak Hidung : Tidak ada sekret yang tidak normal.

Payudara: Tampak simetris, terlihat bersih, produksi ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi di areola, puting terlihat dan tidak ada tarikan. Alat kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terdapat luka, tidak terlihat adanya fistula, tidak terdapat jahitan. Organ genital: Vulva tidak edema, tidak ada varises, terlihat lochea serosa, jahitan pada luka perineum baik.

Selain itu, ibu mengatakan bahwa saat ini tidak ada satu pun anggota keluarga yang mempunyai/memiliki riwayat penyakit hipertensi, hepatitis, jantung, ginjal, asma, TBC dan penyakit lain yang menular atau berpotensi mereda, dan ada tidak ada sejarah si Kembar. Sebelumnya ibu saya menggunakan KB suntik, tidak ada keluhan atau kendala saat memakai KB suntik. Hidung : Tampak simetris, tidak ada polip, kelainan bentuk, cukup bersih, tidak ada lubang hidung bernapas.

Pada ekstremitas atas tidak terjadi edema dan pengisian kapiler kembali dalam waktu > 2 detik, refleks bisep dan trisep.

PEMBAHASAN

Selain mengenyam pendidikan sekolah menengah, Ibu I mendapat penyuluhan mengenai pentingnya kunjungan ANC pada usia kehamilan 5-6 minggu di Puskesmas. Perut saya terasa sakit dan perut terasa kencang, namun tidak ada darah yang keluar, klien memutuskan untuk segera berobat ke RSKB Sayang Ibu Balikpapan di bahwa hasilnya melebar 3 cm antara lain ketuban pecah spontan fase laten, warna mekoneal encer, kepala dan presentasi janin dalam keadaan baik. Pukul 01.30 WITA ibu dibawa ke ruang bersalin. diperiksa kembali dengan hasil dilatasi 4 cm Ibu dalam keadaan fase aktif. Ny. Normal Ny. I.

Bagi saya berjalan lancar, karena persalinan klien selalu dipantau sesuai partografi, walaupun masih terdapat sisa selaput mekonal dan kemungkinan terjadi infeksi pada ge. Pelayanan ini diberikan sesuai teori JNPK (2008) dengan melakukan penimbangan dan pemantauan antropometri bayi 1 jam setelah lahir, serta pemberian obat tetes mata profilaksis dan vitamin K1 1 mg IM pada bagian anterolateral paha kiri. Pada kunjungan kedua, 3 hari setelah pemeriksaan, Ny. I mengalami masalah pada payudaranya, Ny. I payudaranya keras, Ny. I mengeluh payudaranya sakit dan ASI keluar sedikit.

Setelah dipijat payudara, pada kunjungan ketiga, 1 minggu kemudian, Ny. I tidak ada masalah, hasil pemeriksaannya bagus, ASI yang keluar banyak. Pada kunjungan pertama bayi baru lahir, 6 jam setelah lahir, penulis melakukan pemantauan, keadaan umum bayi baru lahir baik, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh bayi baru lahir dalam batas normal, bayi baru lahir banyak menangis, tali pusar terbungkus . dengan kain kasa steril, bayi baru lahir mengonsumsi ASI, dan bayi baru lahir buang air kecil dan besar. Pemberian vaksin ini sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (2009) bahwa vaksin Hb0 dapat diberikan pada umur <7 hari.

Pada kunjungan kedua 3 hari setelah lahir, penulis melakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir, hasilnya keadaan umum baik, denyut nadi, pernafasan dan suhu tubuh bayi baru lahir dalam batas normal, tali pusat bayi baru lahir kering dan tidak berbau. pada hari ke-3. saat lahir, ekskresinya baik dan nutrisinya cukup. Kunjungan bayi baru lahir yang ketiga adalah 1 minggu setelah lahir, keadaan anak baik, hasil keadaan umum baik, denyut nadi, pernafasan dan suhu tubuh bayi baru lahir dalam batas normal, ekskresi baik, nutrisi terpenuhi, bayi baru lahir beratnya bertambah dari 3000 gram menjadi 3200 gram.

PENUTUP

Pada akhir laporan tugas akhir ini penulis ingin memberikan saran mengenai upaya peningkatan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kebidanan secara komprehensif, yaitu sebagai berikut. Diharapkan pada saat berada di lapangan, para mahasiswa dapat menggunakan peralatan kesehatan pribadinya untuk melakukan apa yang ingin dicapainya, sehingga tidak bergantung pada peralatan medis yang dimiliki oleh institusi. Diharapkan kepada pelaksana Laporan Tugas Akhir selanjutnya dapat berbuat lebih baik dan lebih memahami penulisannya serta mampu menerapkan kehati-hatian.

Diharapkan bimbingan dan pelayanan yang diberikan lebih sesuai dengan standar pelayanan obstetri yang diberikan sehingga menghasilkan pelayanan obstetrik yang tepat, bermutu dan memuaskan bagi klien. Bidan diharapkan dapat melakukan komunikasi yang baik dengan pasien sehingga tercipta suasana terbuka dan harmonis sehingga dapat meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya dalam memberikan pelayanan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, serta keluarga berencana.

Gambar

Tabel 2.1 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri Tinggi Fundus Uteri Umur kehamilan
Tabel 2.2 peningkatan berat badan selama kehamilan IMT (kg/m2) Total kenaikan berat
Tabel 2.3 Apgar Skor

Referensi

Dokumen terkait

Asuhan kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas sampai dengan bayi