• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post TKJ-2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Post TKJ-2"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

Teknik Komputer dan Jaringan SMK

Penyusun:

Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG PANITIA SERTIFIKASI GURU RAYON 115

(2)

Modul TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan ) ini disusun berdasarkan kisi-kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru tahun 2012. Modul ini diharapkan dapat melengkapi persiapan uji kompetensi awal sertifikasi guru tahun 2012, yang diselenggarakan di Rayon 15.

Modul TKJ membahas Instalasi Jaringan LAN, . Mendiagnosis Permasalahan

Pengoperasian PC yang tersambung pada Jaringan, .Konfigurasi System Operasi Jaringan Berbasis Text, Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas, Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung pada jaringan WAN, Memilah masalah perangkat yang tersambung pada jaringan WAN berdasarkan kelompoknya, Mendesain Keamanan Jaringan, Melakukan perbaikan atau wiring ulang koneksi jaringan berbasis luas (WAN), Mengadministrasi server dalam jaringan, dan Merancang bangun dan menganalisis Wide Area Network

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan modul ini. Kami menunggu kritik dan saran Anda demi penyempurnaan modul ini.

Mei 2012

(3)

Standart Kompetensi 1 : MENGINSTALASI JARINGAN LAN

TUJUAN :

• Peserta diklat mampu menjelaskan tentang konsep dasar, topologi, protocol jaringan LAN, serta pengkabelannya.

• Peserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaringan lokal (LAN) sesuai dengan prosedur.

• Peserta diklat dapat melakukan pengujian melalui sistem operasi atau aplikasi tertentu.

MATERI:

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat mengakses informasi.

Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

1.1. Perangkat Jaringan Komputer

Perangkat jaringan adalah peralatan yang dibutuhkan untuk menghubungkan antara computer satu dengan computer yang lainnya. Beberapa perangkat jaringan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut

- NIC - HUB - SWITCH - Router - Akses Point - Gateway - Repeater

A. NIC (Network Interface Card)

(4)

jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam komputer. Menurut jenis transmisi datanya, kartu jaringan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kartu jaringan kabel dan kartu jaringan

nirkabel.

Kartu jaringan kabel digunakan untuk menghubungkan computer satu dengan computer lain dengan menggunakan media kabel. Kartu jaringan jenis ini terdapat bebera jenis, diantaranya ialah kartu jaringan dengan interface RJ45, Coaxial dan Fiberoptic. Kartu jaringan dengan interface RJ 45 digunakan untuk menghubungkan antar computer dengan media kabel UTP/STP. Kartu jaringan ini mempunyai kecepatan yang beragam, mulai 10 mbps. 100 mbps dan 1000 mbps. Sedangkan kartu jaringan dengan interface Coaxial digunakan untuk menghubungkan antara computer dengan menggunakan kabel coaxial. Kecepatan akses yang bisa dilayani adalah 10/100 mbps. Kartu jaringan yang menggunakan interface SFP (fiberoptic) digunakan untuk memnghubungkan antar computer dengan menggunakan fiberoptic. Kecepatan transfer data jenis ini adalah 100/1000/10000 gbps.

Kartu jaringan nirkabel merupakan kartu jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antara satu computer dengan computer lain menggunakan media akses gelombang radio. Kartu jaringan jenis ini biasanya ditandai dengan adanya antenna yang terpasang pada kartu jaringan tersebut.

B. HUB

Hub Suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.

(5)

• Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.

• Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan

C. Switch

Switch adalah sebuah alat yang berfungsi menyaring/filter dan melewatkan (mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.

Cara Kerja:

• Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.

• Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya. Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

• Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.

D. Router

(6)

tersebut membutuhkan sebuah router.Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar

tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.

E. Bridge

Pengertian dari sebuah bridge adalah bekarja pada data link layer pada OSI. bridge adal alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment – segment jika hanya segment itu sangat diperlukan

Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:

Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.

Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.

Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

F.Gateway

(7)

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula pemula menyamakan “gateway” dengan “router” yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata “gateway” digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

G.Repeater

Repeater, adalah alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal. Repeater banyak digunakan untuk memperluas jangkauan sinyal radio (WIFI)

Fungsi Repeater

• Untuk mengcover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)

Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar) Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server

1.2. Pengalamatan IP

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6).

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni: • IP versi 4 (IPv4)

• IP versi 6 (IPv6)

Alamat IP versi 4

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.

(8)

Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork.

Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.

Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.

Alamat Unicast IP versi 4

Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya— untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya.

(9)

Kelas

Kelas B 128–191 1xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar

aKelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil

Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)

Kelas E 240–255 1111 xxxx

Direservasikan;umumnya digunakan

sebagai alamat percobaan (eksperimen);

(bukan alamat unicast)

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

(10)

Subneting

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:

Semua bit yang ditujukan untuk network identifier diset ke nilai 1.

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni: • Notasi Desimal Bertitik

• Notasi Panjang Prefiks Jaringan

Desimal Bertitik

Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik.

Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah:

<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz>

Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal)

Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0

Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0

(11)

Nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut:

138.96.58.0, 255.255.255.0

Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask

Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC 1519. Formatnya adalah sebagai berikut:

/<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal) Prefix Length

Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8

Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16

Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.

Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama pula.

(12)

Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

Menentukan alamat Network Identifier

Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier.

Contoh:

Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026) Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000) ---

Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

1.3. Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.

• Topologi Star (bintang) • Topologi Ring (cincin) • Topologi bus

• Topologi mesh

• Topologi Tree (pohon)

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada:

- skala jaringan

(13)

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Ciri-ciri

1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris

2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer

3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer

4. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T 5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor

6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain 7. Susah melakukan pelacakan masalah

8. Discontinue Support.

Keunggulan dan kelemahan

• Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.

• Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami

gangguan.

Topologi Star (bintang)

Topologi ini merupakan topologi yang paling banyak digunakan pada saat ini. Pada topologi ini diperlukan perangkat aktif (hub/switch) untuk menghubungkan ke semua komputer. Perangkat aktif ini ditempatkan di tengah-tengah jaringan.

Kelebihan

• Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

• Tingkat keamanan termasuk tinggi.

(14)

• Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. • akses Kontrol terpusat.

• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan. • Paling fleksibel.

Kekurangan

• Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti. • Boros dalam pemakaian kabel.

• HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.

• terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down

• jaringan tergantung pada terminal pusat

• jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat. • biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring

• lebih gampang digunakan

Topologi Ring (Cincin)

Topologi cincin adalah topologi jaringan bentuknya menyerupai cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki

performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Kelebihan

• Hemat kabel

(15)

Kelemahan

• Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.

• Pengembangan jaringan lebih kaku • Sulit mendeteksi kerusakan

• Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]

• Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandels

Topologi Mesh

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Dengan demikian maksimal banyaknya

koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Kelebihan topologi mesh:

• Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya.

• Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.

• Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin.

(16)

Kekurangan topologi ini adalah:

• Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

• Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.

• Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

Topologi Pohon

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.

(17)

1.4. INSTALSI JARINGAN KOMPUTER

1.4.1. Teknik Pengkabelan

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya).

Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel .Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan Topologi Jaringan Jenis kabel yang umum digunakan Topologi Bus

Topologi Ring Topologi Star

Coaxial, twisted pair, fiber Twisted pair, fiber

Twisted pair, fiber

Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu: - Coaxial cable

- Fiber Optik - Twisted pair

Kabel Coaxial

Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

(18)

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :

- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).

- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.

- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.

- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter). - Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter). - Setiap segment harus diberi ground.

- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

- Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T- connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :

- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).

- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.

(19)

- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground. - Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

Fiber Optic

Kabel fiber optic (fiber optik) adalah kabel jaringan yang dapat mentransmisi data melalui media cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic (fiber optik) ini jauh lebih mahal. Namun, kabel fiber optic (fiber optik) memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 200 meter sampai ratusan kilometer, kabel fiber optic (fiber optik) juga tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic (fiber optik) tidak membawa sinyal elektrik listrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga yang relatif rawan terhadap serangan petir. Sebagai gantinya, sinyal dari kabel fiber optik (fiber optik) yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.

Kabel fiber optic (fiber optik) terdiri dari dua jenis, yang dikenal sebagai kabel fiber optic (fiber optik) single mode dan kabel fiber optic (fiber optik) multi mode. Kabel fiber optic (fiber optik) single mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel fiber optic (fiber optik) multimode dapat mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim data pada susut refraksi yang berbeda. Kabel fiber optic (fiber optik) single mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel fiber optic (fiber optik) multimode biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang.

Kelebihan Serat Optik

(20)

- Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan

- Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi

- Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang

- Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio - Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api

- Tidak berkarat

Twisted Pair Ethernet

Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.

Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi.

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)

(21)

Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.

Straigt Cable

Tipe sambungan ini digunakan untuk menghubungkan antara perangkat jaringan yang berbeda. Misalnya antara switch dengan router, antara switch dengan komputer dan lain-lain. Pada type menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna.

Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti dalam tabel berikutKombinasi warna yang sering digunakan sekarang ini adalah T568B seperti gambar dibawah ini:

Crossover Cable

(22)

Terminasi kabel UTP/STP

Peralatan yang digunakan pada saat terminasi (mengcrimping adalah sebagai berikut:

- tang crimping - konektor RJ 45 - UTP/LAN Tester

Tahap-tahap terminasi adalah sebagai berikut:

a. -.Kupas ujung kabel kurang lebih 1 cm menggunakan tang krimping b. Atur urutan kabel menggunakan standar yang ada misalnya TIA 568B c. Ratakan ujung kabel

(23)

e. Masukkan konektor RJ 45 yang sudah ada kabelnya ke tang crimping f. Jepitlah sampai terdengar bunyi klik

g. Lakukan hal yang sama pada ujung yang lain h. Uji menggunakan UTP/LAN tester

i. Perhatikan nyala lampu pada LAN/UTP tester, pada sambungan strike lampu akan menyala secara berurutan.

1.4.2. Instalasi & Konfigurasi NIC

Network Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer dapat “berinteraksi” dengan jaringan. NIC di pasang pada slot PCI atau PCI express.

Setelah NIC dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya driver jaringan harus diinstal. Untuk meninstal dan mengkonfigurasi driver dapat dilakukan sebagai berikut :

a) Clik kanan My Computer kemudian pilih Property b) Pilih Tab Hardware lalu clik Device Manager c) pilih Network Adapter

d) clik kanan NIC pilih update driver

e) selanjutnya pilih lokasi driver dan ikuti perintah yang ada

(24)

Start Control Panel Network Clik kanan Local Area Network Properties pada tab General pilih TCP IP properties

1.4.3. Pengujian Jaringan

Pengujian jaringan dapat dilakukan dari command prompt. Perintah yang biasa digunakan adalah:

- Ipconfig - Ping - Tracert

(25)

Perintah ping digunakan untuk menguji konektifitas jaringan. Perintah dasar ping adalah : Ping IPtujuan

.

contoh:

ping 192.168.1.100

Respon yang akan dihasilkan dengan perintah ping adalah: 1. Replay from …………:

Contoh: Reply from 192.168.1.100: bytes=32 time<10ms TTL=32 Berarti client yang di tuju menjawab

2. Request time out : berarti tujuan tidak di kenal

3. Destination host unreachable : berarti client yang dituju tidak menjawab

• LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen hardware meliputi : Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driverdan Protokol Jaringan.

• Ada 2 type penyambungan kabel untuk jaringan komputer, yaitu straight cable dan crossover cable dimana masing-masing punya fungsi ynag berbeda.

• Walaupun secara fisik hardware/device jaringan telah terpasang namun jaringan komputer tidak otomatis dapat difungsikan, tapi perlu diinstal dan dikonfigurasikan terlebih dahulu.

(26)

• Setelah proses instalasi dan konfigurasi jaringan selesai, jaringan haruslah di test, untuk melihat apakah instalasi telah dilakukan dengan benar, dan bisa beroperasi dengan baik ataukah belum. Jika belum berati masih ada kesalahan dan haruslah diperbaiki.

LATIHAN

1. Rencanakan jaringan komputer di sekolah anda yang meliputi: a. Topologi

(27)

Standart Kompetensi 2 :.Mendiagnosis Permasalahan

Pengoperasian PC yang tersambung pada Jaringan

TUJUAN:

Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan kompeten dan professional melakukan tugas/pekerjaan mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC yang tersambung jaringan sesuai kebutuhan yang dihadapi

MATERI:

Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas: Kerusakan atau kesalahan Hardware dan kesalahan software.

2.1.Kerusakan atau kesalahan Hardware

Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.

a) Network Interface Card (kartu jaringan)

Tanda bahwa kartu jaringan pada kondisi baik dan telah terinstal secara sempurna adalah apabila dihubungkan ke jaringan yang baik, maka lampu indikator pada kartu jaringan tersebut akan menyala berkedip. Apabila lampu indicator tidak menyala atau menyala tapi tidak berkedip maka ada permasalahan pada kartu jaringan atau kabel jaringan.

(28)

pada windows. Kerusakan hardware ditandai dengan tidak terdeteksinya Ethernet adapter pada network adapter.

Kerusakan ini dapat di perbaiki dengan jalan mengganti card yang rusak dengan card baru.

b) Pengkabelan dan Konektor

Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.

(1) Untuk Pengunaan kabel thin coax

Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti dalam gambar:

Keterangan Gambar:

1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data. 2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel.

(29)

4. Resistor pada terminating Connector

5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor 6. Longgar pada male connector

Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5 akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down (komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.

(2) Untuk Pengunaan kabel thick coax

Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:

(3) Untuk Penggunaan kabel UTP

(30)

Keterangan gambar:

1. Konektor longgar (tidak terhubung) 2. Kabel short

3. Kabel terbuka (open)

Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.

2.2.Kerusakan Software

Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:

a) Kesalahan pengalamatan IP.

Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.

d) Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer

Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.

e) Kesalahan Service Network (file and print sharing)

Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.

f) Kesalahan Security System

Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).

g) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.

(31)

perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:

- Tidak bisa Login dalam jaringan

- Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.

- Tidak bisa sharing files atau printer.

Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.

- Tidak bisa install network adapter.

Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut. Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya.

- Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.

Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.

RANGKUMAN

Tindakan perbaikan konektifitas dalam jaringan komputer merupakan tindakan perbaikan secara keseluruhan untuk membangun jaringan LAN (Local Area Network).

Tindakan perbaikan secara keseluruhan menyangkut: (1) Pemasangan Kartu Jaringan

(2) Pemasanga Kabel pada konektornya (3) Pemasangan kabel pada jaringan

(4) Penginstalan driver kartu jaringan (LAN Card) (5) Pemilihan jenis protocol

(32)

LATIHAN

(33)

Standart Kompetensi 3: Konfigurasi System Operasi Jaringan

Berbasis Text

TUJUAN :

Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mempunyai kompetensi dan profesionalime dalam melakukan tugas/pekerjaan melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis text sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.

MATERI

Konfigurasi operating system diperlukan agar komputer/server dapat berfungsi sesuai dengan keperluan jaringan. Setelah sistem operasi Redhat Linux 9 terinstal ke hardisk, pada saat pertama kali sistem dijalankan maka akan muncul tampilan mode text sebagai berikut

login :

Tuliskan nama user yang dibuat pada waktu instalasi lalu tekan enter Misal nama login adalah “root” dengan password “123456”

login : root

password : ******

Jika login dan password telah diisi dengan benar, maka proses login sudah berhasil dan akan muncul tampilan shell prompt mode text. Yang perlu diperhatikan adalah pada saat login sebagai root hak aksesnya tidak terbatas sehingga harus hati-hati dalam melakukan perintah dan menjalankan sistem karena menyangkut dengan data dalam jaringan.

Konfigurasi Sistem Operasi digunakan untuk mempersiapkan sistem operasi agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk keperluan sebagai server beberapa konfigurasi yang diperlukan adalah sebagai berikut:

(34)

1. masuk terminal dengan user root

2. # vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

3. tekan tombol Insert (ketik script dibawah ini)

4. DEVICE=eth0

Setelah selesai konfigurasi, aktifkan interface tersebut dengan perintah: # service network restart

Seting IP address di ubuntu:

#sudo vi /etc/network/interfaces

Untuk memastikan konfigurasi telah terpasang dengan benar, cek dengan perintah 1.# ifconfig

2. ping ip address

3.2. Instalasi DNS

(35)

. Alamat IP yang berupa kode bilangan sangat susah untuk diingat dibanding dengan alamat web site. Dengan adanya DNS akan sangat membantu untuk berhubungan dengan komputer dalam jaringan tanpa perlu mengetanui alamat IP-nya. Untuk menjalankan DNS, diperlukan paket-paket BIND yang harus terinstal. Pada RedHat 9.0 paket BIND yang diperlukan antara lain :

- bind-9.2.1-16.i386.rpm

- redhat-config-bind-1.9.0-13.noarch.rpm - bind-utils-9.2.1-16.i386.rpm

- caching-nameserver-7.2-7.noarch.rpm

Untuk melakukan instalasi pada RedHat Linux 9, dilakukan langkah-langkah berikut :

• Mount CD-ROM dengan perintah [root@server root]# mount /mnt/cdrom • Berpindah pada direktori dimana package-package tersebut diletakkan, misal ada pada

direktori /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/, maka dengan perintah

[root@server root]# cd /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/ • Lakukan instalasi dengan perintah

[root@server root]# rpm -Uvh bind-9.2.1-

16.i386.rpm redhat-config-bind-1.9.0-

13.noarch.rpm bind-utils-9.2.1-16.i386.rpm

caching-nameserver-7.2-7.noarch.rpm

Preparing...

######################################## [100%]

1:caching-nameserver

######################################## [100%]

2:bind

########################################[100%]

3:bind-utils

########################################[100%]

4:redhat-config-bind

######################################## [100%]

• Lihat file yang telah terinstal dengan perintah

(36)

3.3. Instalasi Web Server Apache

Linux Redhat 9 menyediakan layanan web server Apache yang dapat menjalankan program web berbasis HTML maupun PHP. Untuk melakukan instalasi web server Apache dan PHP dapat dilakukan sebagai berikut :

$ cd ~/src

$ tar xzf /httpd-2.0.48.tar.gz

$ cd httpd-2.0.48

$ cp ~/src/suexec-patch .

Kemudian langkah kompilasi apache 2 dengan patch suEXEC dilakukan dengan perintah-perintah :

$ patch pl < suexec-patch

$ ./configure prefix=/opt/httpd enable-suexec

with-suexec-caller=apache enable-info

$ && su c make\ install

Hasil kompilasi tersebut terletak pada direktori /opt/httpd, dan agar hanya user yang berhak saja yang dapat menjalankan apache, perlu dibuatkan user khusus yang memiliki direktori ini. Perintah yang digunakan :

# /usr/sbin/useradd u 330 s /bin/true d

/opt/httpd apache

# chown R apache.apache /opt/httpd/htdocs

3.4. Instalasi Database Server MySQL

Untuk melakukan instalasi database server MySQL, dilakukan langkah-langkah berikut : a) Mount CD-ROM dengan perintah

[root@server root]# mount /mnt/cdrom

b) Berpindah pada direktori dimana package-package tersebut diletakkan, misal ada pada direktori /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/, maka dengan perintah

[root@server root]# cd /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/

c) Lakukan instalasi dengan perintah

[root@server root]# rpm -Uvh mysql-server-

3.23.54a-11.i386.rpm mysql-3.23.54a-11.i386.rpm

mod_auth_mysql-1.11-12.i386.rpm php-mysql-

4.2.2-17.i386.rpm

(37)

######################################### [100%]

1:mod_auth_mysql

######################################### [100%]

2:mysql

######################################### [100%]

3:mysql-server

######################################### [100%]

4:php-mysql

######################################### [100%]

d) Lihat file yang telah terinstall dengan perintah

[root@server root]# rpm ql mysql | less

RANGKUMAN

• Pada saat pertama kali menjalankan sistem operasi Linux maka akan muncul menu shell

prompt yang akan menanyakan nama login dan password. Dengan mengisi nama login dan password dengan benar baik sebagai user maupun administrator maka kita akan masuk ke dalam mode text Linux

• Login ke sistem sebagai root mempunyai bahaya yang sangat besar karena dengan login sebagai root dapat melakukan apa saja ke sistem, sehingga jika tidak terlalu penting lebih baik login sebagai user.

• Apache Server berfungsi sebagai server web jika komputer ingin dihubungkan dalam bentuk web.

• MySQL Server merupakan server basis data yang dapat digunakan untuk mengelola data dalam jaringan baik berbasis LAN maupun web.

TUGAS

• Buatlah user baru dengan nama bebas dan password juga bebas tetapi pastikan pada saat mengisi password dan retype password harus sama.

(38)

Standart Kompetensi 4:.INSTALASI PERANGKAT JARINGAN

BERBASIS LUAS

TUJUAN:

• Peserta diklat mampu menjelaskan tentang konsep dasar, topologi, protocol jaringan WAN, serta pengkabelannya.

• Peserta diklat dapat melaksanakan penginstalan jaringan Berbasis Luas (WAN) sesuai dengan prosedur.

• Peserta diklat dapat melakukan pengujian melalui sistem operasi atau aplikasi tertentu. MATERI:

4.1. Konsep Dasar Jaringan WAN

Berkembangnya sebuah perusahaan menjadi beberapa lokasi, maka masing–masing lokasi mengembangkan jaringan lokalnya. Ketika dibutuhkan koneksi antar LAN pada perusahaan tersebut maka terbentuklah Wide Area Network. Salah satu perangkat yang sangat penting dalam membangun WAN adalah Router.

Router adalah perangkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dapat meneruskan paket dari network satu ke network lainnya. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan. LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3. Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface WAN yang sesuai.

4.2. Routing

Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya

a. Routing Lansung dan Tidak Langsung

(39)

Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi Ethernet. Pada jaringan tersebut host osiris mengirimkan data ke host seth. Pada saat host osiris mengirimkan frame, host seth membaca bahwa frame tersebut ditujukan kepada alamat ethernetnya. Dengan demikian host seth meneruskan datagram ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut. Komunikasi model seperti ini disebut sebagai routing langsung.

Pada gambar diatas terlihat bahwa host osiris dan host anubis terletak pada jaringan Ethernet yang berbeda. Kedua jaringan tersebut dihubungkan oleh host khensu. Host khensu memiliki lebih dari satu interface dan dapat melewatkan datagram dari satu interface ke intreface lain (atau bertindak sebagai router). Ketika mengirimkan data ke host anubis, osiris memeriksa tabel routing dan mengetahui bahwa data tersebut harus melewati host khensu terlebih dahulu.

(40)

Jenis Konfigurasi Routing

Konfigurasi routing secara umum terdiri dari 3 macam yaitu: 1. Static Routing

Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway (router), umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway.

2. Dynamic Routing

Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan. Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan routing protokol ini bisa memakan resource komputer.

c. Routing Protocol

Protokol routing merupakan aturan pertukaran informasi routing yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi.

Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis besar, routing protokol dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol. Keduanya akan diterangkan sebagai berikut:

1. Interior Routing Protocol

Interior routing protocol digunakan dalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS) . Interior routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi

- OSPF (Open Shortest Path First)

Merupakan protokol routing yang menggunakan konsep linkstate bukan hop.

(41)

terdekat (Shortest Path).

2. Exterior Protocol

Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk bisa saling berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk pertukaran informasi routingnya. Protokol yang mengimplementasikan exterior:

- EGP (Exterior Gateway Protocol)

Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di bawahnya. Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.

- BGP (Border Gateway Protocol)

BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga mepertukarkan reachability information.

4.3. Instalasi Perangkat Keras WAN

Router

Komponen-komponen dari Router adalah:

a. CPU, Central Processing Unit mengeksekusi instruksi pada Operating System. Fungsi yang lain adalah inisialisasi sistem, fungsi routing dan mengontrol network interface.

b. RAM, Random Access Memory digunakan untuk informasi routing table, fast switching cache, running configuration dan packet queque.

c. Flash, digunakan untuk menyimpan keseluruhan IOS (Internetworking Operating System) software image. IOS dapat diupgrade dengan mengisi IOS baru pada flash. d. NVRAM, Nonvolatile Random Access Memory (NVRAM) digunakan untuk

menyimpan startup configuration.

e. Bus, kebanyakan router berisi sebuah system bus dan CPU bus.

(42)

g. Interface adalah koneksi router keluar. Ada tiga tipe interface yaitu Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN) dan Management.

h. Power Supply, menyediakan power yang dibutuhkan untuk mengoperasikan komponen internal.

Koneksi Komputer atau Terminal Console ke Router Port Console atau AUX

adalah port manajemen. Port tersebut m e r u p a k a n port serial asynchronous yang didesain sebagai port untuk melakukan konfigurasi router.

Port Console digunakan untuk konfigurasi/managemen pada saat router pertama kali dijalankan karena pada saat itu

semua port yang ada belum bisa digunakan. Untuk menyiapkan konfigurasi awal port konsole router dihubungkan dengan port RS 323 ASCII komputer.

(43)

4.4. Pengaturan Router Menggunakan Software

CLI Command Mode

CLI (Command-Line interface) adalah suatu interface untuk melakukan

konfigurasi router.

Administrator memberikan perintah ke router melalui software terminal emulation (hyperterminal). Perintah tersebut dilakukan sesuai dengan prompt yang menandakan pada mode mana router sedang bekerja.

IOS menyediakan sebuah command intepreter yang disebut command executive (EXEC). Setelah perintah EXEC ini dimasukkan, EXEC akan mengvalidasi dan menjalankan perintah. Untuk memberikan keamanan, EXEC dibagi menjadi dua level. Level tersebut adalah user EXEC mode dan privileged mode.

User EXEC mode memperbolehkan hanya beberapa perintah monitoring terbatas. Sering disebut mode “view only”. User mode tidak memperbolehkan perintah apapun yang dapat mengganti konfigurasi router. User mode dapat diidentifikasi dengan prompt “>”. Privileged EXEC mode mampu mengakses seluruh perintah router. Mode ini dapat

(44)

mengakses mode ini. Untuk mengakses privileged exec mode dari user exec mode menggunakan perintah “enable”, untuk sebaliknya menggunakan perintah “disable”.

Global configuration mode digunakan pada router untuk mengaplikasikan perintah konfigurasi yang berefek pada keseluruhan router. Perintah berikut ini memindahkan dari mode privileged ke global configuration mode.

Router#configure terminal

Router(config)#

Untuk kembali ke global configuration mode ketiklah perintah “exit”. Tekanlah Ctrl+Z untuk keluar dari configuration mode dan kembali ke privileged mode.

Mengkonfigurasi Nama Router

Ketika pertama dikonfigurasi, router harus diberi nama yang unik. Tugas ini dapat

dilakukan pada global configuration mode. Perintahnya adalah sebagai berikut

Router(config)#hostname <namahost>

Mengkonfigurasi Password Router

Password membatasi akses ke router password seharusnya dikonfigurasi untuk jalur virtual terminal (melalui telnet) dan console. Password juga digunakan untuk membatasi akses ke privileged mode sehingga hanya user yang berhak saja yang dapat mengaksesnya. Perintah dibawah ini digunakan untuk memberikan password ke port console.

Router(config)#line console 0

Router(config-line)#password <password>

Router(config-line)#login

(45)

Router(config-line)#password <password>

Router(config-line)#login

Enable password dan enable secret digunakan untuk membatasi akses ke privileged mode. Enable password digunakan jika enable secret belum diset. Pada eneble secret, pasword akan diencripsi..

Router(config)#enable password <password>

Router(config)#enable secret <password>

Menjalankan Perintah Show

Perintah show yang dapat digunakan untuk memastikan isi dari konfigrasi yang telah diberikan. Pada priviliged maupun user mode dapat diketik perintah ”show ?” untuk menampilkan perintah apa saja yang dapat dijalankan.

Contoh :

Router#show interfaces serial 0/1

Mengkonfigurasi Interface

Serial interface dapat dikonfigurasi melalui console atau jalur virtual terminal. Untuk mengkonfigurasi serial interface langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Masuk ke global configuration mode

Masuk ke interface configuration mode, dilakukan dengan memberikan perintah Router(config)#interface <type port> (contohnya interface serial 0) Atau

Router(config)#interface <type slot/port> (contohnya interface serial 0/1) Masukkan IP Address dan Subnet Masknya dengan perintah

Router(config-if)#ip address <ip address> <subnet mask> (contohnya ip address 192.168.0.1 255.255.255.0).

Untuk port serial, aturlah clock rate jika kabel DCE yang terpasang. Tidak usah dilakukan jika kabel DTE yang terpasang pada interface tersebut. Perintahnya adalah sebagai berikut

Router(config-if)#clock rate <clock ratenya>

Hidupkan interface tersebut. Defaultnya sebuah interface adalah mati. Untuk menghidupkan menggunakan perintah

Router(config-if)#no shutdown

Untuk mematikan sebuah interface dapat menggunakan perintah

(46)

Menyimpan dan Menghapus Konfigurasi

Untuk menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan ke NVRAM menggunakan perintah Router#copy running-config startup-config

Dengan memberikan perintah diatas maka konfigurasi tersebut akan disimpan ke NVRAM dan akan dijalankan lagi ketika router dihidupkan.

Untuk menghapus konfigurasi yang sudah disimpan di NVRAM menggunakan perintah Router#erase startup-config Router#reload

Mengkonfigurasi Static Route

Static Route dikonfigurasi dengan memberi perintah ”ip route”. Ada 3 jenis static route yang dapat digunakan yaitu:

Menggunakan interface sebagai gateway

(47)

Jaringan yang tidak terhubung langsung

Mengkonfigurasi RIP

Routing Information Protocol (RIP) dikonfigurasikan dengan memberikan perintah. Router(config)#router rip

Router(config-router)#network <network address>

Perintah yang kedua diberikan sebanyak jumlah network yang terhubung ke router tersebut secara langsung. Alamat jaringan yang dimasukkan adalah network address bukan subnet address atau alamat IP Address salah satu host.

4.5. WaveLAN

Seperti halnya pada jaringan kabel, IEEE adalah organisasi utama yang membahas

mengenai jaringan wireless. Standar dibuat dalam kerangka kerja yang dibuat oleh Federal

(48)

Teknologi kunci dalam standar 802.11 adalah

Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS). DSSS

menerapkan ke perangkat wireless untuk bekerja pada

range 1 sampai dengan 2 Mbps. Standar berikutnya

yaitu 802.11b, dimana kemampuan transmisi

ditingkatkan sampai dengan 11 Mbps.

802.11a melayani semua perangkat wireless yang

beroperasi pada band frekuensi 5 GHz. 802.11a mampu mensuplai throughput data pada 54

Mbps dan dengan teknologi yang dikenal dengan ”rate doubling” dapat mencapai 108 Mbps.

Pada umumnya standar yang digunakan adalah 20-26 Mbps.

802.11g menyediakan throughput yang sama dengan 802.11a tetapi dengan backward

compatibility untuk perangkat 802.11b menggunakan teknologi modulasi Othogonal Frequency

Division Multiplexing (OFDM).

Perangkat WaveLAN

Jaringan wireless mungkin berisi sedikitnya dua perangkat. PC atau laptop yang

dilengkapi dengan NIC wireless dapat membangun jaringan yang sama dengan jaringan peer to

peer pada jaringan wireline. Kedua perangkat tersebut berperilaku sebagai server dan client.

Problemnya adalah keamanan yang minim dan NIC dari produsen yang berbeda mungkin

tidak dapat berkomunikasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, sebuah Access Point (AP) biasanya dipasang sebagai

hub pusat untuk infrastruktur WaveLAN (Wireless LAN). AP menyediakan port untuk

koneksi ke LAN dengan kabel. AP dilengkapi antena dan menyediakan koneksi ke area

khusus yang disebut cell. Ukuran cell bervariasi tergantung pada komposisi struktur dari

lokasi dimana AP dipasang dan ukuran serta gain dari antena. Umumnya jarak dari 91,44 m

sampai dengan 152,4 m.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan WaveLAN yaitu:

• Penempatan Access Point atau bridge, termasuk jumlah dari Access Point atau bridge yang dibutuhkan untuk melayani seluruh area.

• Pengaturan daya pancar

• Pemetaan channel

(49)

WaveLAN menjanjikan kemudahan dan kenyamanan, akan tetapi karena wireless

menggunakan gelombang radio, maka akan lebih mudah untuk diretas (hack) dari

pada koneksi yang menggunakan kabel. Untuk menangani masalah ini maka perlu

langkah-langkah pengamanan. Beberapa langkah mengamankan jaringan wireless

adalah sebagai berikut :

a. Menggunakan Enkripsi. Enkripsi adalah ukuran security yang pertama, tetapi

banyak wireless access points (AP) tidak menggunakan enkripsi sebagai

default-nya. Meskipun banyak AP telah memiliki Wired Equivalent Privacy

(WEP) protocol, tetapi secara default tidak diaktifkan. WEP memang

mempunyai beberapa lubang di security-nya, dan seorang peretas yang

berpengalaman pasti dapat membukanya, tetapi itu masih tetap lebih baik dari

pada tidak ada enkripsi sama sekali. Pastikan untuk mengaktifkan metode

WEP authentication dengan “shared key” daripada “open system”. Untuk

“open system”, AP tidak melakukan enkripsi data, tetapi hanya melakukan

otentifikasi client. Ubah WEP key sesering mungkin, dan pakai 128-bit WEP

hindari menggunakan 40-bit.

b. Gunakan Enkripsi Kuat. Karena kelemahan-kelemahan yang ada di WEP,

maka dianjurkan untuk menggunakan Wi-Fi Protected Access (WPA) juga.

Untuk memakai WPA, AP harus men-support-nya. Sisi client juga harus dapat

support WPA tersebut. Namun, saat ini hampir semua Access Point maupun

user/client sudah mendukung WPA.

c. Ganti Password Administrator standar. Kebanyakan pabrik menggunakan

password administrasi yang sama untuk semua AP produk mereka. Default

password tersebut umumnya sudah diketahui oleh peretas, yang nantinya

dapat digunakan untuk merubah setting di AP Anda. Hal pertama yang harus

dilakukan dalam konfigurasi AP adalah mengganti password default. Gunakan

minimal 8 karakter, kombinasi antara huruf, function dan angka, dan tidak

menggunakan kata-kata yang ada dalam kamus.

d. Matikan SSID Broadcasting. Service Set Identifier (SSID) adalah nama dari

wireless network kita. Secara default, SSID dari AP akan di-broadcast atau

disiarkan. Hal ini akan membuat user mudah untuk menemukan network

(50)

pada wireless client. Jika SSID dimatikan, user harus mengetahui lebih dahulu

SSID-nya agar dapat terkoneksi dengan network.

e. Matikan AP Saat Tidak Dipakai. Cara yang satu ini kelihatannya sangat

mudah dan remeh, tetapi beberapa perusahaan atau individual tidak

melakukannya. Jika kita mempunyai user yang hanya terkoneksi pada saat

saat tertentu saja, tidak ada alasan untuk menjalankan wireless network setiap

saat dan menyediakan kesempatan bagi penyusup untuk melaksanakan niat

jahatnya. Kita dapat mematikan access point pada saat tidak digunakan.

f. Ubah default SSID. Pabrik menyediakan default SSID. Kegunaan dari

mematikan broadcast SSID adalah untuk mencegah orang lain tahu nama dari

network kita, tetapi jika masih memakai default SSID, tidak akan sulit untuk

menerka SSID dari network kita.

g. Memakai MAC Filtering. Kebanyakan AP akan memperbolehkan kita

memakai filter Media Access Control (MAC). Ini artinya kita dapat membuat

“white list” dari komputer-komputer yang boleh mengakses wireless network

kita, berdasarkan dari MAC atau alamat fisik yang ada di network card

masing-masing PC atau laptop. Koneksi dari MAC yang tidak ada dalam list

akan ditolak. Metode ini tidak selamanya aman, karena masih mungkin bagi

seorang hacker melakukan sniffing paket yang kita transmit via wireless

network dan mendapatkan MAC address yang valid dari salah satu user, dan

kemudian menggunakannya untuk melakukan spoof. Tetapi MAC filtering

akan membuat kesulitan yang lumayan bagi seorang penyusup yang masih

belum jago banget.

h. Mengisolasi Wireless Network dari LAN. Untuk memproteksi internal

network kabel dari ancaman yang datang dari wireless network, perlu kiranya

dibuat wireless DMZ (Demiliterize Zone) atau perimeter network yang

mengisolasi dari LAN. Artinya, memasang firewall antara wireless network

dan LAN. Dan untuk wireless client yang membutuhkan akses ke internal

network, dia haruslah melakukan otentifikasi dahulu dengan RAS server atau

menggunakan VPN. Hal ini menyediakan extra layer untuk proteksi.

Gambar

tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan
Tabel .Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Gambar diatas memperlihatkan jaringan TCP/IP yang menggunakan teknologi Ethernet.
Gambar 1 Tampilan informasi dari perintah ping pada command prompt
+7

Referensi

Dokumen terkait

Protein dibuat dari satu atau lebih rantai polipeptida yang terdiri dari banyak asam.. amino yang dihubungkan oleh

Antara basa nitrogen dan gula diikat oleh ikatan glikosida, sedangkan antar nukleotida dihubungkan dengan ikatan fosfodiester. RNA hanya terdiri atas satu untai

Adanya perbedaan karakteristik antara ketiga moda transportasi yaitu bus, kereta api, dan taxi dengan rute Medan-Rantau Prapat memberikan suatu pertanyaan faktor apa yang

Daftar pertanyaan untuk peubah karakteristik Wanita Tuna Susila berbentuk kombinasi antara pertanyaan langsung, tertutup dan tidak tertutup yang terdiri dari: (1) Umur, (2)

Aturan asosiasi adalah teknik untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi atribut, mencari dan menemukan hubungan antar item yang ada dalam kumpulan

Sebelum membuat query, tabel-tabel yang akan digunakan harus dihubungkan terlebih dahulu satu sama lain karena ketika membuat query kita akan menggunakan kombinasi

Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu

Hal ini sesuai pengertian menurut UU no 40 tahun 2014 tentang asuransi syariah ,adalah kumpulan perjanjian, yang terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi dan pemegang polis