• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Organisasi

Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta adalah lembaga pemerintahan yang dibentuk tahun 2017 mengacu pada Instruksi Gubernur Nomor 78 Tahun 2017 tentang Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta.

BPAD merupakan badan pemerintahan daerah dengan fungsi sebagai pelaksana penunjang urusan pemerintahan bidang keuangan pada sub bidang pengelolaan aset, BPAD dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, BPAD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan.

Pada perjalannya untuk mewujudkan Akuntabilitas Pengelolaan Barang Milik Daerah, BPAD yang baru dibentuk langsung di dihadapkan dengan permasalahan aset dimana data yang ada tidak dengan data aset yang ada di SKPD/UKPD dan menyebabkan tidak diterimanya data aset oleh BPK RI.

Tahun 2017 BPAD memulai perubahan dan perbaikan yang dimulai dengan perbaikan SDM, Sistem, serta Data Aset. Dengan tempat dan peralatan yang seadanya, BPAD terus mengejar ketertinggalan. BPAD menghadapi

(2)

9 pemeriksaan oleh BPK di Tahun 2018 yaitu BPK menguji hasil kerja LK di Tahun 2017 yang diberikannya WTP yang sudah 4 tahun berturut-turut Provinsi DKI Jakarta mendapatkan WDP.

Tahun 2018 BPAD tetap memperbaiki data dan pengamanan aset, mulai dari pengembangan sistem Sensus, Rekonsiliasi, Penghapusan, BrandGang, KDO, Bank Data, Disposisi, scan dokumen aset, memperbaharui peralatan kerja, serta rekruitmen tenaga ahli. Tahun 2019 BPAD kembali melakukan pengujian hasil kerja Provinsi DKI Jakarta dan BPK memberikan WTP yang kedua kalinya kepada Provinsi DKI Jakarta.

2.2 Visi dan Misi Organisasi

Visi dari Badan Pengelolaan Aset Daerah Pemprov DKI Jakarta adalah mewujudkan penyelenggaraan pengelolaan aset daerah yang akuntabel, transparan, responsif, dan partisipatif dalam rangka menuju Jakarta Baru.

Sedangkan misi dari Badan Pengelolaan Aset Daerah Pemprov DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengelolaan aset melalui sistem informasi aset untuk mewujudkan akuntabilitas aset daerah;

Gambar 2. 1 Logo Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta

(3)

10 2. Melaksanakan sistem dan prosedur pengelolaan aset daerah yang profesional untuk mewujudkan pelayanan kepada stakeholder secara cepat dan akurat;

3. Meningkatkan profesionalisme aparatur pengelolaan aset daerah;

2.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah gambaran pembagian pekerjaan serta, tanggung jawab dan wewenang untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta:

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi BPAD Provinsi DKI Jakarta (Sumber:

bpad.jakarta.go.id)

(4)

11 Badan Pengelolaan Aset Daerah Pemprov DKI Jakarta di kepalai oleh bapak Pujiono yang mengepalai 4 bagian bidang yaitu Bidang Pembinaan Pengendalian & Pemanfaatan Aset, Bidang Perubahan Status Aset, Bidang Perencanaan Penerimaan & Penilaian, serta Bidang Penatausahaan Aset yang di kepalai oleh bapak Riswan Sentosa yang memiliki 3 Sub bagian yaitu Sub Bagian Inventarisasi dan Pelaporan Aset, Sub bagian Dokumentasi, serta Sub bagian Data dan Informasi yang dikepalai oleh bapak Suripto Sastrowiyono. Sub bagian Data dan Informasi memiliki 3 divisi yaitu Analis Data, Analis Sistem dan Programmer. Mahasiswa melakukan praktik kerja magang di divisi Analis Sistem.

2.4 Hasil Kerja Organisasi

Dalam upayanya melakukan perbaikan pengelolaan aset daerah, BPAD terus meningkatkan SDM serta Sistem Informasi penunjang yang akan mendukung perbaikan data serta pengamanan aset, berikut ini adalah 21 produk sistem informasi yang dihasilkan oleh BPAD:

BPAD membagi 6 bagian sistem informasi pendukung dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengelola aset daerah yaitu Perencanaan, Pencatatan, Penatausahaan, Pelaporan, Penghapusan, dan Pemanfaatan.

a. Perencanaan

Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta

(5)

12 mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Pada bagian perencanaan, BPAD memiliki 4 Sistem Informasi pendukung antara lain:

1. E – RKBMD (Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah)

E – RKBMD adalah sistem yang memfasilitasi dan mempermudah pengajuan perencanaan kebutuhan BMD (Barang Milik Daerah) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kepanjangan dari RKBMD adalah Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah.

2. E – LOKASI

E – LOKASI adalah sistem yang digunakan untuk menampilkan rekapitulasi jumlah dan total nilai asset dari KIB A s/d KIB F sesuai dengan level lokasi yang dipilih oleh user.

3. E – HARGA

E – HARGA adalah sistem informasi yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang/jasa tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah

4. E – ASURANSI

E – ASURANSI adalah sistem yang memfasilitasi untuk pengamanan aset dalam pengasuransian BMD, mulai dari Usulan sampai dengan menghitung premi asuransi.

(6)

13 b. Pencatatan

Pencatatan adalah kegiatan pencatatan Barang Milik Daerah yang berkaitan dengan laporan keuangan. Pada bagian Pencatatan, BPAD memiliki 5 Sistem Informasi pendukung antara lain:

1. SIERA

SIERA (Sistem Inventarisasi Elektronik dan Rekonsiliasi Aset) adalah sistem yang memfasilitasi pencocokan laporan nilai BMD (Barang Milik Daerah) antara dua unit pemproses atau lebih terhadap sumber data yang sama.

2. E – Pemutakhiran Dokumen

E – Pemutakhiran Dokumen adalah sistem yang memfasilitasi pemutakhiran data dan dokumen yang difokuskan pada KIB A, untuk melengkapi seluruh digitalisasi data dan dokumen tanah yang terdapat di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

3. E – Pengadaan

E – Pengadaan adalah sistem yang menunjang proses pengadaan BMD (Barang Milik Daerah) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan memperhatikan BMD yang dimiliki

4. E – Sensus

E – Sensus adalah sistem pencatatan semua barang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperoleh data barang, penyusunan buku inventaris yang benar dan akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan

(7)

14 5. E – Pemutakhiran

E – Pemutakhiran adalah sistem yang memfasilitasi pemutakhiran data dan informasi barang milik daerah atas perubahan kode barang dan tindak lanjut pemenuhan asersi aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

c. Penatausahaan

Penatausahaan adalah kegiatan untuk mengetahui informasi mengenai lokasi, pengamanan, dokumentasi, dan data histori BMD. Pada bagian Penatausahaan, BPAD memiliki 5 Sistem Informasi pendukung antara lain:

1. E – Dokumen

E – Dokumen adalah sistem yang dibangun sebagai sarana kebutuhan data aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah terdigitalisasi serta tersaji secara aktual sehingga pencarian data tidak lagi dilakukan secara manual.

2. E – Peta Bidang

E – Peta Bidang adalah sistem yang memfasilitasi pemetaan denah letak, batas, dan luas satu atau beberapa bidang yang terintegrasi antara sistem aset dengan sistem peta bidang jakarta satu.

3. E – Pengamanan

E – Pengamanan adalah sistem pengamanan berdasarkan dokumen Barang Milik Daerah, pengamanan Barang Milik Daerah juga dilakukan dengan pengamanan fisik.

4. E – KDO

(8)

15 E – KDO adalah sistem yang memfasilitasi pencarian dan akses pengaturan aset Kendaraan Dinas Operasional (KDO) baik perorangan maupun operasional khusus milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

5. E – Arsip

E – Arsip adalah sistem yang memuat kumpulan dokumen aset Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Provinsi DKI Jakarta yang berada pada rentang periode sebelum waktu tahun berjalan.

d. Pelaporan

Pelaporan merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu. selain itu Pelaporan yaitu suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan. Pada bagian Pelaporan, BPAD memiliki 2 Sistem Informasi pendukung antara lain:

1. E – Pelaporan

E – Pelaporan adalah sistem informasi yang digunakan dalam melakukan pencarian dan pencetakkan laporan pada lingkup BPAD Prov. DKI Jakarta yang terintegrasi dan dapat tersaji secara aktual.

2. Pindai Kode & Pencarian

Pindai Kode & Pencarian adalah sistem yang memfasilitasi pencetakkan kode sebagai identitas masing-masing Barang Milik

(9)

16 Daerah dan untuk melakukan pencarian Barang Milik Daerah di lingkungan Provinsi DKI Jakarta berdasarkan informasi yang dibutuhkan.

e. Penghapusan

Penghapusan adalah Kegiatan penghapusan BMD dengan memperhatikan optimalisasi nilai sisa dan masa manfaat. Pada bagian Penghapusan, BPAD memiliki 5 Sistem Informasi pendukung antara lain:

1. E – Penghapusan

E – Penghapusan adalah sistem yang mengatur alur proses penghapusan BMD (Barang Milik Daerah) dari daftar BMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari kuasa SKPD/UKPD.

2. E – BrandGang

E – BrandGang adalah sistem yang berfungsi untuk mengajukan permohonan dan memonitoring proses pembelian tanah Brandgang secara online

3. M-Inbreng

M-Inbreng adalah sistem yang mengatur pencatatan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diinbrengkan kepada BUMD

4. E – Pemusnahan

(10)

17 E – Pemusnahan adalah sistem yang berfungsi untuk mengatur alur proses pemusnahan BMD (Barang Milik Daerah) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara terintegrasi

5. E – Persediaan

E – Persediaan adalah sistem yang mengatur alur proses aset lancar berupa barang atau perlengkapan pendukung kegiatan operasional Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

f. Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah kegiatan pendayagunaan Barang Milik Daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guna meningkatkan potensi dan pendapatan daerah. Pada bagian Pemanfaatan, BPAD memiliki 5 Sistem Informasi pendukung antara lain:

1. E – Pemanfaatan

E – Pemanfaatan adalah sistem pengelolaan BMD (Barang Milik Daerah) yang tidak digunakan sendiri dan bertujuan untuk pemasukan kas daerah.

2. E – Fasos Fasum

E – Fasos Fasum adalah sistem yang mendata kewajiban pihak ke 3 terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

3. E – Penggunaan

(11)

18 E – Penggunaan adalah sistem yang dikembangkan untuk menerbitkan SK Penetapan Penggunaan BMD di Provinsi DKI Jakarta.

Gambar

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi BPAD Provinsi DKI Jakarta (Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh mahasiswa dan staf Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha yang telah mendukung, dan menyediakan waktu dan tenaga dalam penyusunan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Arahan

Semua orang yang telah memberi saran dan masukan yang sangat berarti sehingga laporan skripsi ini dapat tersusun yang jasanya tidak akan penulis

Berdasarkan Tabel 1 panjang total Metelliana yaitu 11,20 mm, panjang karapas 2,13 mm, lebar karapas 2,01 mm, panjang abdomen 9,12 mm, dan lebar abdomen 4,13 mm.Jane dan

Setelah perlakuan dengan meng- gunakan produk yang dikembangkan, siswa diajarkan untuk mencari data melalui kegiatan pemecahan masalah serta melalui langkah-langkah

Dari tabel 1dan diagram di atas nampak bahwa gerak siswa dalam dalam melakukan tolak peluru belum seperti yang diharapkan, karena itu perlu untuk diberikan

Pada tabel hasil pengamtan dan perhitungan kecacatan kopi dapat diketahui jumlah nilai cacat per 300 gram kopi untuk kopi robusta adalah 77,7 sedangkan untuk

Alasan mengapa penulis melakukan penelitian di berbagai institusi adalah karena kasus cyberbullying yang dilakukan oleh remaja di Kota Yogyakarta ternyata tidak