Penerapan Metode Student Teams Achievement Division Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Soreang 03 Pada Mata Pelajaran Ips Materi Permasalahan Sosial.

(1)

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR NEGERI SOREANG 03 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERMASALAHAN SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Trisna Ahmad Supriatna

1003544

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN METODE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

(STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR NEGERI SOREANG 03 PADA MATA PELAJARAN IPS

MATERI PERMASALAHAN SOSIAL

Oleh

Trisna Ahmad Supriatna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

(4)

Trisna Ahmad Supriatna, 2014

Penerapan Metode Student Teams Achievement Division (Stad) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Soreang 03 Pada Mata Pelajaran Ips Materi Permasalahan Sosial

(5)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(6)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION METHOD OF STUDENT ACHIEVEMENT DIVISION TEAMS (STAD) FOR STUDENT LEARNING OUTCOMES IMPROVEMENT AT PRIMARY SCHOOL CLASS IV SOREANG 03 IPS SUBJECT ON SOCIAL

ISSUES

by

Trisna Ahmad Supriatna 1003544

ABSTRACT

Study of the implementation of Student Teams Achievement Division (STAD) method for student learning outcomes improvement at primary school class IV Soreang 03 IPS subject matter on social issues second semester academic Year 2013/2014 Soreang District of Bandung regency. The purpose of the study is to describe the implementation of STAD method for student learning outcomes improvement. In particular, the purpose of this study to describe 1) how the learn planning by using STAD method in IPS subject at class IV SDN Soreang 03, 2) how the implementation of learning by using STAD method in IPS subject at class IV SDN Soreang 03, 3) how student learning outcomes improvement after using STAD method in IPS subject at Class IV SDN Soreang 03. This study uses a Class Action Research method through the steps of planning, implementation, observation and reflection in a cycle step. Data collection methods used are examination, observation sheets, and field notes. The examination is used to obtain learning outcomes data while observation sheets and field notes were used to collect data of students and teachers interaction during learning process. The research subject was 25 students of class IV SDN Soreang 03. The action research results found that there is an increase in learning outcomes. In the pre-cycle 8% reached KKM with an average value of 49.6 and in the first pre-cycle of 20% reached KKM with the average value of 59.4 and the second cycle 64% reached KKM with the average value of 72. The above data can be concluded that the implementation of learning methods IPS subjects STAD on social issues in class IV SDN Soreang 03 Bandung District of Soreang regency can improve student learning outcomes. STAD method can be considered and selected by the teacher in teaching social issues.

(7)

PENERAPAN METODE METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SOREANG 03 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERMASALAHAN SOSIAL

Oleh

Trisna Ahmad Supriatna 1003544

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan penerapan metode student teams achievement division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS materi permasalahan sosial di Kelas IV SDN Soreang 03 Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Secara khusus tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan 1) bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Soreang 03, 2) bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Soreang 03, 3) bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode STAD pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Soreang 03. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dalam suatu siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen pengumpulan data berupa tes, lembar observasi, dan catatan lapangan. Tes digunakan untuk memperoleh data berupa hasil belajar sedangkan lembar observasi dan catatan lapangan digunakan untuk mengumpulkan data berupa interaksi siswa dan guru selama pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Soreang 3 yang berjumlah 25 orang. Hasil penelitian tindakan kelas ini ditemukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar. Pada pra siklus 8% mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 49,6 dan pada siklus I 20% mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 59,4 dan pada siklus II 64% mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 72. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode STAD pada pembelajaran IPS mater permasalahan sosial di kelas IV SDN Soreang 03 Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga metode STAD dapat dipertimbangkan dan dipilih oleh guru dalam mengajarkan permasalahan sosial.

(8)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam undang undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib

yang harus ada dalam muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara

terpadu/fusi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sapriya (2008, hal. 28) “materi

pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial”.

Dalam KTSP (Depdiknas : 2006) mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Pembelajaran IPS khususnya di sekolah dasar seharusnya mampu mengembangkan aspek intelektual serta keterampilan sosial peserta didik. Tetapi dewasa ini, proses pembelajaran IPS hanya bersifat konseptual serta bersifat individual sehingga belum mampu memberikan sesuatu yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran yang terjadi saat ini hanya mampu memberikan hafalan-hafalan terhadap materi ajar yang diterima peserta didik, sehingga hafalan-hafalan tersebut kurang memberikan pengalaman sosial peserta didik dalam belajar.

(9)

2

yang dimilikinya. Pembelajaran seharusnya menjadi aktivitas yang bermakna yakni pembebasan untuk mengaktualisasi seluruh potensi kemanusiaan, bukan sebaliknya. Pembelajaran menunjuk pada proses belajar yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk yang berkesadaran memahami arti aktif berinteraksi antara dirinya, dengan orang lain, maupun dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman.

(10)

3

20 DDF P 40

Tabel I.1. Nilai UTS SDN Soreang 03

Dari hasil observasi diatas, dapat terlihat bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 65. Melalui wawancara dengan wali kelas IV, guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ceramah. Sehingga pembelajaran pada mata pelajaran IPS, yang hakikatnya memberikan keterampilan sosial tetapi pada proses pembelajaran hanya terjadi interaksi satu arah yaitu dari guru ke siswa. Siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan hanya menerima ilmu dari apa yang disampaikan guru. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran tidak ada interaksi yang

membentuk komunikasi, baik komunikasi antara siswa dengan siswa, maupun siswa kepada guru. Miftahul (2011) mengungkapkan pembelajaran akan lebih efektif jika proses pembelajaran dapat menumbuhkan iklim kerjasama yang dapat memberikan motivasi satu sama lain akibat pengaruh dari temannya dalam

belajar. Sehingga individu bertanggung jawab membantu yang lainnya supaya semua dapat sukses dalam pencapaian hasil belajar.

Beberapa metode pembelajaran dalam meningkatkan kerjasama, diantaranya metode jigsaw, student team achievment division, think-pair-share, grup investigation, listening team, point-counter-point, dan lain-lain. Diantara metode

pembelajaran tersebut, peneliti memilih metode pembelajaran student team achievment division dalam meningkatkan kemampuan kerjasama siswa.

(11)

4

pembelajaran, bekerjasama, mendorong menghargai pendapat orang lain, meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik (Ruhadi, 2008, hal. 20). Dalam pembelajaran yang kooperatif para siswa akan saling belajar satu sama lain serta saling mendorong dalam pencapaian tugas sehingga menimbulkan motivasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Slavin (2005) menyerukan untuk meningkatkan penggunaan aktivitas kooperatif di sekolah. Penerapan model pembelajaran kerjasama dengan metode student team achievment division (STAD) dalam penelitian ini diharapkan akan menjadikan proses pembelajaran yang aktif bekerjasama dan saling membantu dalam pencapaian prestasi belajar.

Peneliti tertarik untuk menerepkan metode student team achievment division (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) di Kelas IV SDN

Soreang 03 dengan judul “penerapan metode student teams achievement division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Soreang 03 pada mata pelajaran IPS materi permasalahan sosial.”

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, secara umum rumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimanakah penerapan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar

siswa di kelas IV SDN Soreang 03 pada mata pelajaran IPS?.

Sedangkan rumusan masalah secara khusus dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode student teams achievement division (STAD) pada mata pelajaran IPS di

kelas IV SDN Soreang 03?

(12)

5

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode student teams achievement division (STAD) pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Soreang 03?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimanakah penerapan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Soreang 03 pada mata pelajaran IPS.

Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai hal-hal sebagai berikut :

1.Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division) pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Soreang 03.

2.Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division) pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN Soreang 03.

3.Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division) pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Soreang 03.

D. Manfaat Hasil Peneltian 1. Bagi siswa

a. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mempelajari IPS b. Dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa khususnya

siswa kelas IV pada pembelajaran IPS c. Meningkatkan hasil belajar siswa 2. Bagi guru

(13)

6

b. Sebagai motivasi untuk guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas.

3. Bagi Sekolah

a. Turut memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas sekolah melalui peningkatan pembelajaran di kelas.

b. Sebagai bahan pertimbangan sekolah dalam menerapkan metode yang tepat pada pembelajaran di kelas.

4. Bagi Peneliti

a. Memperoleh gambaran perencanaan penerapan metode STAD pada

materi permasalahan sosial.

b. Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian literatur dapat durumuskan hipotesis tindakan dari penelitian tindakan kelas ini adalah bahwa penerapan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas

IV SDN Soreang 03 pada mata pelajaran IPS.

F. Definisi Operasional

1. Metode Student Teams Achievement Division (STAD)

Metode STAD adalah metode pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan melalui langkah-langkah presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individual, dan penghargaan tim.

2. Hasil Belajar

(14)

7

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Permasalahan Sosial

(15)

26

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran dengan memberikan suatu tindakan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan penguasaan materi IPS.

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Spiral dari Kemiss dan Taggart (dalam Hopkins, 2011, hlm. 91) yaitu

suatu tindakan yang terdiri atas empat komponen. Keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

B. Lokasi dan Waktu Penelirian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Soreang 3 Jl.Cipatik Desa Soreang Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini di lakukan sesuai dengan jadwal penelitian

yang diberikan dari sekolah. Penelitian ini dilaksankan pada bulan Mei

20014.

C. Subjek Penelitian

(16)

21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus dimana dalam masing-masing siklus terdiri dari empat tahap , meliputi : 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) tahap observasi atau pengamatan, 4) tahap refleksi. Siklus diberhentikan jika terdapat peningkatan sesuai dengan harapan peneliti.

No Kegiatan Siklus I

Bulan Mei Minggu Ke- 1 2 3 4 5 1 Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS Kelas IV Semester II dengan menggunakan metode STAD

berupa pedoman observasi dan soal tes

f. Menentukan mitra peneliti (Observer) ketika penelitian.

g. Mempersiapkan alat dokumentasi 2 Pelaksanaan

(17)

26

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan RPP

b. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

c. Melakukan apersepsi

d. Melakukan presentasi kelas dengan mengamati

e. Bekerjasama dalam tim f. Melakukan kuis

g. Menghitung skor kemajuan siswa h. Merekognisi tim

i. Menutup pembelajaran

3 Observasi

a. Membagikan lembar

observasi pada 4 observasi.

b. Peneliti bersama observer melakukan observasi/pengamatan

selama pelaksanaan sesuai dengan lembar observasi untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran IPS menggunakan metode STAD.

4 Refleksi

a. Peneliti bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan, kemudian hasilnya direfleksi.

(18)

23

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan data pada tahap pelaksanaan tindakan dan observasi yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data. c. Jika dari hasil refleksi masih ada

yang belum tercapai maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus berikutnya dan membuat perencanaan ulang.

No Kegiatan Siklus II

Bulan Mei Minggu Ke- 1 2 3 4 5 1 Perencanaan

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS Kelas IV Semester II dengan menggunakan metode STAD hasil perbaikan dari siklus I

b. Mempersiapkan materi

c. Membagikan materi berupa makalah agar siswa melakukan pengamatan terhadap materi tersebut

d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)

(19)

26

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Kuis

g. Melakukan penghitungan skor kemajuan siswa

h. Merekognisi tim

i. Menentukan mitra peneliti (Observer) ketika penelitian. j. Mempersiapkan alat dokumentasi

2 Pelaksanaan

a. Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP

b. Menyampaikan tujuan

pembelajaran

c. Melakukan apersepsi

d. Melakukan presentasi kelas

dengan mengamati e. Bekerjasama dalam tim f. Melakukan kuis

g. Menghitung skor kemajuan siswa h. Merekognisi tim

i. Menutup pembelajaran

3 Observasi

c. Membagikan lembar

observasi pada 2 observasi.

(20)

25

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu proses pembelajaran IPS menggunakan metode STAD.

4 Refleksi

a. Peneliti bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan, kemudian hasilnya direfleksi. b. Peneliti melakukan refleksi

menggunakan data pada tahap pelaksanaan tindakan dan observasi yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data. c. Jika dari hasil refleksi masih ada

yang belum tercapai maka

peneliti melakukan perbaikan pada siklus berikutnya dan membuat perencanaan ulang.

Tabel 3.1. Perencanaan Penelitian E. Instrumen Penelitian

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran menggunakan metode STAD. 2. Tes

(21)

26

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data perencanaan penelitian.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen atau alat untuk mendapatkan data penelitian. Instrumen yang digunakan adalah :

1. Lembar observasi

Lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa selama

mengikuti pembelajaran IPS di kelas dan pengamatan aktivitas guru dalam menerapkan metode Student Teams Achievement Division.. 2. Instrumen tes

Alat tes ini brupa tes formatif yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan metode Student Teams Achievement Division. pada setiap siklus yang disesuaikan dengan

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. 3. Field note atau catatan lapangan

Field note atau catatan lapangan ini berupa catatan pegangan guru

atau catatan dari observer yang digunakan untuk mencatat peristiwa peristiwa atau kejadian diluar skenario pembelajaran untuk membantu penafsiran data.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : 1. Seleksi dan reduksi data

Pada tahap ini peneliti menyeleksi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian terutama berkenaan dengan lembar observasi,wawancara dan catatan lapangan, dan reduksi data sesuai dengan kebutuhan.

(22)

27

Pada tahap ini peneliti mengklasifikasi data yang termasuk data perencanaan, data interaksi pembelajaran

3. Interpretasi data

interpretasi data yaitu menafsirkan data-data yang telah diklasifikasikan. Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data perencanaan, data interaksi dalam pembelajaran dan data hasil belajar siswa. Ada data yang termasuk kualitatif dan kuantitatif. Data yang termasuk kuantitatif adalah data hasil belajar berupa nilai tes, sedangkan data yang termasuk data kualitatif adalah data perencanaan

dan data interaksi pembelajaran). Data yang diperoleh dari hasil tes adalah nilai hasil tes yang dihitung sesuai dengan pedoman penskoran. Selain itu diperoleh juga presentase ketuntasan belajar belajar kelas dan nilai rata-rata.Untuk memperoleh hasil diatas, rumusnya adalah sebagai berikut :

a. Penyekoran hasil tes

Pemberian skor dilakukan dengan memberikan skor yang berbeda pada butir-butir soal. Bobot soal ini menyesuaikan dengan tingkatan kognitif dengan rumus sebagai berikut :

(Arifin, 2011, hlm. 220)

b. Menghitung nilai rata-rata kelas

Setelah melakukan penskoran kemudian dihitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :

( Zainal dkk, 2009, hal. 40)

Keterangan : x = nilai rata-rata

X =

(23)

26

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = jumlah semua nilai siswa

= jumlah siswa

c. Menghitung ketuntasan belajar

KKM yang ditentukan oleh SDN Soreang 3 untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 65. Oleh karena itu, jika siswa

mendapatkan nilai 65 maka ia telah mencapai ketuntasan

belajar.

d. Membuat persentase ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar di kelas dapat dilihat dari seberapa banyak siswa yang telah mencapai batas ketuntasan belajar. Pengolahan persentase kecakapan akademik kelas menggunakan rumus sebagai berikut :

( Zainal dkk, 2009, hal. 40)

Keterangan :

P = Ketuntasan belajar

= Jumlah siswa yang tuntas belajar

= Jumlah seluruh siswa

100% = Bilangan tetap

.

(24)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai metode student teams achievement division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS materi permasalahan sosial di Kelas IV SDN Soreang 03semester II Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan sistematika rencana pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum tingkat satuan pendidikan yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, karakter yang diharapkan, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, media pembelajaran, dan penilaian.

2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode student teams achievement division (STAD). Dengan lembar aktivitas guru, lembar aktivitas siswa, dan catatan lapangan sebagai indikator dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD.

3. Hasil belajar pada penelitian ini dimulai dari pra siklus, siklus I, dan Siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus siswa memiliki nilai rata-rata kelas 45,9 dengan presentase kelulusan 4%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa naik menjadi 59% dengan presentase kelulusan 20%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas naik menjadi 72,08 dengan

(25)

46

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti akan memberikan saran terhadap penerapan metode student teams achievement division (STAD) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas

IV.

1. Bagi Guru

a) Penggunaan media pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.

b) Guru diharapkan menentukan pembagian tugas dalam kegiatan

kerjasama, sehingga siswa dapat bekerjasama dengan efektif. c) Penererapan metode yang tepat terhadap materi yang akan

dipelajari akan mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.

d) Guru diharapkan mempunyai kemampuan management calss. Sehingga guru dapat mengontrol keefektifan pembelajaran yang sedang berlangsung.

2. Bagi Peneliti

a) Sebelum melaksanakan pelaksanaan pembelajaran, diharapkan peneliti merancang skenario pembelajaran dengan terukur.

(26)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Peneltian. Bandung : Afabeta.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model

Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Grasindo.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori,Riset, dan Praktik. Bandung :

Nusa Media

Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperatif Learning: Analisis Model

pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismail. 2003. Model Pembelajaran Kerjasama. Dit. PLP Dikdasmen.

Huda, miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mohamad Nur. 2005. Pembelajaran Kerjasama. Dirjen Dikti Depdiknas

(27)

48

StandarProses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sapriya. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: Rosda Karya

anonim. 2002. Cooperative Laerning. [online]. Tersedia (05 Maret 2014)

http://www.intime.uni.edu/coop_learning/ch1/definition.htm (12 Maret 2014)

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algensido Offset.

http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/4288/99/472 (10 Maret 2014)

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/view/1737 (10Maret