• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah negara dan konstitusi tugas mata (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah negara dan konstitusi tugas mata (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kata pengantar

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Negara dan konstitusi” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan refrensi bagi kita sehingga lebih mengetahui tentang Negara dan konstitusi

Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi para mahasiswa, umum, khususnya pada kelompok kami dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa dipergunakan dengan semestinya.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

(2)

Daftar isi

Kata pengantar...1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...2

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Negara...4

2.2 Unsur-unsur Terbentuknya Negara...5

1.Rakyat...5

2.Wilayah...5

3.Pemerintahan yang Berdaulat...5

3.Pengakuan dari Negara Lain...6

2.3 Sifat Negara...6

1.Memaksa...6

2.Monopoli...7

3.Mencakup semua...7

3.1 Pengertian Konstitusi...7

3.2 Kedudukan Konstitusi...9

3.4 Jenis-jenis Konstitusi...9

3.5 Unsur-unsur Konstitusi...9

3.6. Sifat Konstitusi...10

3.7 Tujuan Konstitusi...10

3.8 Fungsi Konstitusi...10

BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan...11

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Yaitu adanya reformasi dalam sistem pemerintahan atau sistem ketatanegaraan yang dilaksanakan melalui perubahan konstitusi indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) .

Dimulailah memasuki era baru supremasi hukum dengan melakukan serangkaian reformasi baik dibidang politik maupun reformasi sistem hukum yang dapat menjamin sendi-sendi kehidupan konstitusional yang berbasiskan kepada kedaulatan rakyat dalam arti bahwa rakyat memiliki kekuasaan yang tertinggi dan mempunya kewenangan untuk melakukan setiap pengawasan terhadap semua. Negara konstitusional didefinisikan sebagai negara yang memiliki kekuasaan-kekuasaan untuk memerintah, hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan hubungan diantara keduanya

Perletakan dasar konstitusional bagi pembentukan DPD sebagai bagian dari MPR dan berdampingan dengan DPR dalam parlemen Indonesia. Amandemen UUD 1945 merupakan bagian dari pergeseran starategi konstitusionalisasi kehidupan bernegara dan berpemerintahan sekaligus merupakan salah satu dimensi dari konstitusional yang mecuat dalam rangka reformasi Konstitusi di Indonesia, dimana MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan umum

1.2

Rumusan Masalah

1. Penjelasan pengertian Negara

2. unsur unsur apa saja yang di butuhkan untuk membangun suatu Negara

3. penjelasan tentang konstitusi

1.3

Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian tentang Negara.

2. Untuk mengetahui unsure unsur yang dibutuhkan untuk membuat Negara

(4)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara

Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok orang atau persekutuan hidup, sedangkan negara merujuk pada sebuah organisasi sekelompok orang yang berada di dalamnya. Istilah negara merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris, state; bahasa Belanda dan Jerman, staat, serta bahasa Prancis, etat. Kata-kata tersebut diambil dari bahasa Latin, status atau statum, yang berarti keadaan yang tegak serta tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak serta tetap. Di Indonesia, istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu nagari atau nagara yang berarti wilayah atau penguasa.

Secara terminologi, negara diartikan sebagai oraganisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai konstitutif dari sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah negara yaitu rakyat, wilayah, kedaulatan dan pengakuan dari negara lain.

Berikut ini pendapat beberapa pakar kenegaraan berikut ini tentang negara.

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles, negara (polis) adalah suatu persekutuan dari keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan yang sebaikbaiknya.

2. Mac Iver

Negara adalah persembatanan (penarikan) yang bertindak lewat hukum yang direalisasikan oleh pemerintah yang dilengkapi dengan kekuasaan untuk memaksa dalam satu kehidupan yang dibatasi secara teritorial mempertegak syaratsyarat lahir yang umum dari ketertiban sosial.

3. Logeman

(5)

2.2 Unsur-unsur Terbentuknya Negara

Unsur-unsur negara adalah bagian yang penting untuk membentuk suatu negara, sehingga negara memiliki pengertian yang utuh. Jika salah satu unsur tidak terpenuhi, maka tidak sempurnalah negara itu. Negara dapat memiliki status yang kokoh jika didukung oleh minimal tiga unsur utama, yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintah berdaulat. Selain itu, ada satu unsur tambahan, yaitu pengakuan dari negara lain.

1.Rakyat

Suatu negara harus memiliki rakyat yang tetap. Rakyat merupakan unsur terpenting dari terbentuknya negara. Rakyat menjadi pendukung utama keberadaan sebuah negara. Hal ini karena rakyatlah yang merencanakan, mengendalikan, dan menyelenggarakan sebuah negara. Dalam hal ini rakyat adalah semua orang yang berada di wilayah suatu negara serta tunduk pada kekuasaan negara tersebut.

2.Wilayah

Adanya wilayah merupakan suatu keharusan bagi negara. Wilayah adalah tempat bangsa atau rakyat suatu negara tinggal dan menetap. Wilayah yang dimaksud dalam hal ini meliputi daratan, lautan, udara, ekstrateritorial, dan batas wilayah negara.Wilayah merupakan unsur kedua setelah rakyat. Dengan adanya wilayah yang didiami oleh manusia, negara akan terbentuk. Jika wilayah tersebut tidak ditempati secara permanen oleh manusia, mustahil untuk membentuk suatu negara. Wilayah memiliki batas wilayah tempat kekuasaan negara itu berlaku. Wilayah suatu negara sebagai berikut.

 Wilayah daratan, meliputi seluruh wilayah daratan dengan batas-batas tertentu dengan

negara lain.

 Wilayah lautan, meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan batas-batas yang ditentukan menurut hukum internasional.

 Wilayah udara atau dirgantara, meliputi wilayah di atas daratan dan lautan negara

yang bersangkutan.

3.Pemerintahan yang Berdaulat

(6)

mempunyai kekuasaan penuh untuk memerintah baik ke dalam maupun ke luar. Kedaulatan suatu negara mempunyai empat sifat sebagai berikut.

 Permanen. Artinya, kedaulatan itu tetap ada pada negara selama negara itu tetap ada

(berdiri) sekalipun mungkin negara itu mengalami perubahan organisasinya.

 Asli. Artinya, kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi, tetapi asli dari negara itu sendiri.

 Bulat/tidak terbagi-bagi. Artinya, kedaulatan itu merupakan satusatunya kekuasaan

yang tertinggi dalam negara dan tidak dapat dibagi-bagi. Jadi, dalam negara hanya ada satu kedaulatan.

 Tidak terbatas/absolut. Artinya, kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun sebab

apabila bisa dibatasi berarti ciri kedaulatan yang merupakan kekuasaan tertinggi akan hilang.

3.Pengakuan dari Negara Lain

Pengakuan dari negara lain diperlukan sebagai suatu pernyataan dalam hubungan internasional. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman dari dalam (kudeta) atau campur tangan negara lain. Selain itu, pengakuan dari negara lain diperlukan untuk menjalin hubungan terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Macam-macam bentuk pengakuan ialah sebagai berikut.

 Pengakuan de facto, artinya pengakuan menurut kenyataan. Suatu negara diakui karena memang secara nyata telah memenuhi unsur-unsurnya sebagai negara.

 Pengakuan de jure, artinya pengakuan berdasarkan hukum. Dalam hal ini, suatu negara diakui secara formal memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh hukum internasional untuk dapat berpartisipasi aktif dalam tata pergaulan internasional.

2.3 Sifat Negara

Miriam Budiardjo menyatakan bahwa setiap negara mempunyai sifat-sifat berikut:

1.Memaksa

(7)

ini dapat dikenakan denda atau harta miliknya disita, bahkan dapat dikenakan hukuman kurungan.

2.Monopoli

Sifat monopoli yaitu hak negara guna melaksanakan sesuatu sesuai dengan tujuan bersama dari masyarakat. Contohnya, menjatuhkan hukuman kepada setiap warga negara yang melanggar peraturan, menjatuhkan hukuman mati, mewajibkan warga negaranya untuk mengangkat senjata jika negaranya diserang musuh, memungut pajak, menentukan mata uang yang berlaku dalam wilayahnya, serta melarang aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu yang dinilai bertentangan dengan tujuan masyarakat.

3.Mencakup semua

Sifat mencakup semua berarti semua peraturan perundang-undangan (misalnya keharusan membayar pajak) barlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. Hal ini memang diperlukan karena kalau sesorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas negara, maka usaha negara kearah tercapainya cita-cita negara.

3.1 Pengertian Konstitusi

Dari segi bahasa istilah konstitusi berasal dari kata constituer (Prancis) yang berarti membentuk. Maksudnya yaitu membentuk, menata, dan menyusun suatu negara. Demikian pula dalam bahasa Inggris kata constitute dapat berarti mengangkat, mendirikan atau menyusun. Dalam bahasa Belanda, istilah konstitusi dikenal dengan sebutan gronwet yang berarti undang-undang dasar.

Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan demikian, pengertian konstitusi sampai dewasa ini dapat menunjuk pada peraturan ketatanegaraan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Selain itu, beberapa ahli juga mengemukakan pengertian konstitusi sebagai berikut.

1. E.C. Wade

Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut.

(8)

Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk an mengatur pemerintahan negara.

3. Herman Heller

Herman Heller membagi konstitusi menjadi tiga pengertian, yaitu:

 Konstitusi yang bersifat politik sosiologis, yaitu konstitusi yang mencerminkan kehidupan politik masyarakat.

 Konstitusi yang bersifat yuris, yaitu konstitusi merupakan kesatuan kaidah yang hidup

di dalam mayarakat.

 Konstitusi yang bersifat politis, yaitu konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang.

4. CF. Strong

Menurut CF. Strong, konstitusi merupakan kumpulan asas yang didasarkan pada kekuatan pemerintah, hak-hak yang diperintah, serta hubungan-hubungan antara keduanya yang diatur

5. Sri Soemantri

Konstitusi merupakan naskah yang memuat suatu bangunan negara dan sendi-sendi sistem pemerintahan negara.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada dua pengertian konstitusi, yaitu

 Dalam arti luas, merupakan suatu keseluruhan aturan dan ketentuan dasar (hukum

dasar yang meliputi hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis yang mengatur mengenai suatu pemerintahan yang diselenggarakan di dalam suatu negara;

 Dalam arti sempit, merupakan undang-undang dasar, yaitu suatu dokumen yang berisi

(9)

3.2 Kedudukan Konstitusi

Kedudukan konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan pada suatu negara sangat penting karena menjadi ukuran kehidupan dalam bernegara dan berbangsa untuk mengetahui aturan-aturan pokok yang ditujukan baik kepada penyelenggara negara maupun masyarakat dalam ketatanegaraan. Kedudukan tersebut adalah sebagai berikut.

1.Sebagai hukum dasar

Dalam hal ini, konstitusi memuat aturan-aturan pokok mengenai penyelengara negara, yaitu badan-badan/lembaga-lembaga pemerintahan dan memberikan kekuasaan serta prosedur penggunaan kekuasaan tersebut kepada badan-badan pemerintahan.

2.Sebagai hukum tertinggi

Dalam hal ini, konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap peraturan-peraturan yang lain dalam tata hukum pada suatu negara. Dengan demikian, aturan-aturan di bawah konstitusi tidak bertentangan dan harus sesuai dengan aturan-aturan yang terdapat pada konstitusi.

3.4 Jenis-jenis Konstitusi

Konstitusi dapat dibedakan dalam dua macam.

1.Konstitusi tertulis,

yaitu suatu naskah yang menjabarkan (menjelaskan) kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan serta menentukan cara kerja dari badan-badan pemerintahan tersebut. Konstitusi tertulis ini dikenal dengan sebutan undang-undang dasar.

2.Konstitusi tidak tertulis,

merupakan suatu aturan yang tidak tertulis yang ada dan dipelihara dalam praktik penyelenggaraan negara di suatu negara. Konstitusi tidak tertulis ini dikenal dengan sebutan konvensi.

3.5 Unsur-unsur Konstitusi

Unsur-unsur yang harus dimuat di dalam konstitusi menurut pendapat Lohman adalah: 1. Konstitusi sebagai perwujudan kontak sosial, yaitu merupakan perjanjian dari

(10)

2. Konstitusi sebagai penjamin hak asasi manusia, yaitu merupakan penentu hak dan kewajiban warga negara dan badan-badan pemerintah;

3. Konstitusi sebagai forma regiments, yaitu merupakan kerangka pembangunan pemerintah.

3.6. Sifat Konstitusi

Menurut pendapat dari C.F. Strong (dalam Miriam Budiardjo: 1985), suatu konstitusi dapat bersifat kaku atau bisa juga supel tergantung pada apakah prosedur untuk mengubah konstitusi itu sudah sama dengan prosedur membuat undang-undang di negara yang bersangkutan atau belum. Dengan demikian, sifat dari konstitusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

1. Konstitusi yang bersifat kaku (rigid), hanya dapat diubah melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur membuat undang-undang pada negara yang bersangkutan; 2. Konstitusi yang bersifat supel (flexible), sifat supel disini diartikan bahwa konstitusi

dapat diubah melalui prosedur yang sama dengan prosedur membuat undang-undang pada negara yang bersangkutan.

3.7 Tujuan Konstitusi

Pada umumnya, konstitusi mempunyai tujuan untuk membatasi kekuasaan penyelenggara negara agar tidak dapat berbuat sewenang-wenang serta dapat menjamin hak-hak warga negara. Tujuan konstitusi ini merupakan suatu gagasan yang dinamakan dengan konstitusionalisme. Maksud dari konstitusionalisme adalah suatu gagasan yang memandang pemerintah (penyelenggara pemerintahan) sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat.

3.8 Fungsi Konstitusi

Fungsi konstitusi bagi suatu negara sebagai berikut.

1. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

2. Memberi suatu rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicita-citakan dalam tahap berikutnya.

(11)

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Negara adalah oraganisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai konstitutif dari sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah negara yaitu rakyat, wilayah, kedaulatan dan pengakuan dari negara lain.

Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara

4.2 Analisis masalah

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Kata hijabers digunakan untuk merujuk kepada kaum wanita yang mempertimbangkan masalah fashion dalam memakai jilbab pada masa kini, namun kata hijab yang digunakan

Buku ini juga dilengkapi petunjuk bahan dan alat yang dibutuhkan, cara pembuatan dan gambar-gambar kegiatan yang dapat dipilih untuk kegiatan anak- anak di

Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan pendekatan visual thinking terhadap peningkatan

“Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang” pasal 1 a yat 1 dinyatakan bahwa, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

kerajinan dari kayu berupa placemat dengan harga yang cukup terjangkau.. Produksi kerajinan kayu ini bisa dipasarkan di kalangan menengah ke

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum faktor-faktor yang mempengaruhi intellectual capital disclosure pada perusahaan

Dari grafik rata-rata delay seluruh jaringan pada penggunaan perangkat tiga router dan enam router diperoleh bahwa Protocol RIPng yang menggunakan IPv6 sebagai