BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium.
3.2 Desain Penelitian
Pre and Post Test Group Design
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian
1. Pembuatan Sampel
Pembuatan sampel penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Material dan Teknologi FKG USU.
2. Pengukuran Kekasaran Permukaan
Pengukuran kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan.
3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan Maret 2017.
3.4 Sampel dan Besar Sampel
3.4.1 Sampel
Dengan kriteria sebagai berikut:
Kriteria inklusi:
1. Sampel resin komposit nanofiller memiliki permukaan yang halus. 2. Permukaan sampel berbentuk bulat sempurna.
Kriteria eksklusi:
1. Sampel memiliki poreus dan cacat.
2. Sampel kotor dan terkontaminasi bahan lain maupun debris.
3.4.2 Besar Sampel
Pada penelitian ini besar sampel dihitung berdasarkan rumus Federer31:
Keterangan: t : jumlah perlakuan r : jumlah sampel (t-1)(r-1)≥ 15
2 mm
5 mm
Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok sampel yaitu kelompok waktubleachinghidrogen peroksida 35% selama 30 dan 45 menit, maka t = 2 dan jumlah sampel (r) tiap kelompok dapat ditentukan sebagai berikut:
(2-1) (r-1) ≥ 15 1 (r-1) ≥ 15
r-1 ≥ 15 r ≥ 16
Sampel minimum dalam penelitian ini adalah 16 sampel. Jumlah sampel yang digunakan adalah 20 sampel untuk masing-masing kelompok.
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas
Waktu bleaching (30 dan 45 menit).
3.5.2 Variabel Tergantung
Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller.
3.5.3 Variabel Terkendali
1. Ukuran sampel resin komposit nanofiller (diameter 5 mm dan ketebalan 2 mm).
2. Jenis sinar halogen.
3. Waktu penyinaran (20 detik) dengan jarak penyinaran ± 0 mm. 4. Arah sinar tegak lurus.
3.5.4 Variabel Tidak Terkendali
1. Suhu ruangan. 2. Kelembaban.
3. Jumlah bahan pemutih yang dioleskan pada permukaan sampel.
3.6 Definisi Operasional Variabel
1. Resin komposit nanofiller adalah resin komposit dengan partikel bahan pengisinya mengkombinasikan silika nanofiller dengan ukuran partikel utama 20-75 nm dan zirconia/silica nanocluster dengan diameter 0,6-1,4 μm.32
2. Kekasaran permukaan adalah ukuran dari tekstur permukaan yang tidak teratur dari resin komposit nanofiller, diukur dengam alat profilometer dengan satuan mikrometer (μm).
3. Bleaching adalah suatu tindakan secara kimiawi pada gigi yang mengalami perubahan warna lebih gelap dengan menggunakan bahan oksidator dan reduktor untuk mengubah warna gigi menjadi lebih putih.6
4. Hidrogen peroksida 35% adalah bahanbleaching yang biasa digunakan dengan teknikin office bleaching dengan konsentrasi sebesar 35%.
1. Master model yang terbuat dari logam dengan mould berbentuk lingkaran berdiameter 5 mm dengan ketebalan 2 mm.
6,28
5. Waktubleaching yaitu lamanya berkontak bahan bleaching gel hidrogen peroksida 35% terhadap permukaan resin komposit nanofiller, selama 30 menit (2x15 menit/ aplikasi) dan 45 menit (3x15 menit/aplikasi).
3.7 Alat dan Bahan
3.7.1 Alat
Gambar 4. Master model
2. Instrumen Plastis
Gambar 5. Instrumen plastis
3. Curing unit (Dentamerica, Litex 680A, USA)
Gambar 6. Curing unit
4. Wadah Plastik
5. Chellopane strip
Gambar 8. Chellopane strip
6. Object glass
Gambar 9. Object glass
7. Profilometer (MarSurf M 300 No. 6910401, Germany)
8.Glass slab
Gambar 11. Glass slab
9. Sikat gigi berbulu halus 10.Kertas pasir
Gambar 12. Kertas pasir
11.Brush> 5 mm
12.Beban
Gambar 14. Beban 13.Sarung tangan
14.Precision reference specimen 15.Silicone oil
Gambar 15. Silicone oil
16.Kain kasa
17.Plastic wrap
Gambar 17. Plastic wrap 18.Gunting
19.Cotton bud
Gambar 18. Cotton bud
3.7.2 Bahan
Tabel 1. Bahan penelitian
1. Bahan bleaching hidrogen peroksida 35% (Whiteness HP 35%, FGM Produtos Odontológicos)
Gambar 19. Hidrogen peroksida 35%
No. Bahan Merk Kandungan
1. Bleaching gel hidrogen
peroksida 35%
Whiteness HP 35%-FGM
Produtos Odontológicos, Joinville, SC, Brazil (35% hydrogen peroxide agent-35% HP)
35% HP, thickener, dye,
glycol, load dan distilled water
2. Resin komposit nanofiller
2. Resin komposit nanofiller (Filtek™ Z350 XT, 3M ESPE)
Gambar 20. Resin komposit nanofiller
3. Air aquadest
3.8 Prosedur Kerja
3.8.1 Pembuatan Sampel
1. Sampel yang akan dibuat berjumlah 40 sampel, yang akan dibagi dalam 2 kelompok berdasarkan waktuyang dibiarkan setelah aplikasi 30 menit (2x15 menit/aplikasi) dan 45 menit (3x15 menit/aplikasi).
2. Master model dengan mould berbentuk lingkaran berdiameter 5 mm dan ketebalan 2 mm disiapkan.
Gambar 21. Resin komposit nanofiller diambil menggunakan instrumen plastis
Gambar 22. Peletakan cellophane strip dan object diatas mould yang telah diisi resin komposit nanofiller
4. Resin komposit nanofiller kemudian disinari menggunakan light curing unit selama 20 detik. Alat sinar diletakkan tegak lurus diatas mould yang berisi resin komposit nanofiller dengan jarak penyinaran ±0 mm.
Gambar 24. Sampel disinari light curing unit
5. Sampel yang telah disinari kemudian dilepas dari cetakan.
6. Bahan yang berlebih pada bagian sisi lingkaran sampel dapat dibuang dengan menggunakan kertas pasir.
3.8.2 Pengukuran Kekasaran Permukaan Sebelum Perlakuan
1. Sebelum perlakuan disetiap sampel pada masing-masing kelompok (n=40) dilakukan pengukuran kekasaran permukaan awal.
2. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali pada tiap titik permukaan sampel yang ditandai dengan spidol.
Gambar 25. Skema daerah yang akan diukur
4. Kelompok pengukuran pertama dimulai dari arah salah satu tepi permukaan sampel sebagai sudut 0°, kemudian alat dijalankan dan membuat suatu garis lurus melewati titik tengah sampel.
5. Dilakukan tiga kali pengukuran pada permukaan yang sama, kemudian hasil pengukuran dicatat. Kemudian sampel diputar 60° dan dilakukan pengukuran kedua. Lalu, dilanjutkan dengan pengukuran ketiga pada sudut 120° dari garis permukaan pertama. Rata-rata hasil ketiga pengukuran dihitung dengan satuan μm.
Gambar 26. Pengukuran kekasaran permukaan menggunakan profilometer I
II III
Tanda pada sampel
Sampel
3.8.3 Perlakuan Pada Tiap Kelompok
1. Gel bleaching hidrogen peroksida 35% dioleskan dengan brush pada tiap spesimen kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Kelompok 1 merupakan kelompok dengan waktu bleaching 30 menit (2x15 menit/ aplikasi) dan kelompok 2 merupakan kelompok dengan waktu bleaching 45 menit (3x15 menit/ aplikasi) dengan masing-masing kelompok berjumlah 20.
3. Setiap prosedur bleachingdilakukan, spesimen dibungkus dengan plastic wrap agar bahan bleachingdipastikan dapat mengenai seluruh permukaan.
4. Setiap 15 menit, spesimen dibersihkan permukaannya dengan kain kasa dan kemudian dilakukan lagi aplikasi bleaching berikutnya sesuai dengan waktu bleaching pada masing-masing kelompok. Kemudian spesimen dibungkus dengan plastic wrap.
5. Pada akhir dari prosedur bleaching, plastic wrap dilepas dari spesimen kemudian spesimen dicuci di bawah air aquadest yang mengalir sambil disikat dengan sikat gigi berbulu halus selama 1 menit.
6. Kemudian lakukan pengukuran kekasaran permukaan spesimen.
3.9 Cara Pengumpulan Data
Data didapatkan dari hasil pengukuran kekasaran permukaan menggunakan alat profilometer yang dilakukan pada resin komposit nanofiller yang diaplikasikan gel bleaching hidrogen peroksida 35% setelahwaktu bleaching 30 menit (2x15 menit/ aplikasi) dan 45 menit (3x15 menit/ aplikasi).
3.10 Pengolahan dan Analisis Data
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan adalah 20 buah untuk masing-masing kelompok perlakuan resin komposit nanofiller dengan waktu bleaching 30 menit pada hasil pengukuran terjadi peningkatan kekasaran permukaan dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dengan waktu bleaching 30 menit dengan dua kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15 menit/aplikasi.
Nomor Sampel
Kelompok I (waktu bleaching 30 menit dengan dua kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15 menit/aplikasi)
Sebelum (μm) Setelah (μm) Perubahan (μm) Persentase (%)
1 0,324 0,336 0,012 0,037
Rata-rata (Mean) 0,31975 0,33590 0,016150 0,051
SD 0,035918 0,035928 0,0033445 0,0120508
standar deviasi 0,035918 μm. Pada tabel 2 dapat dilihat kekasaran permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 30 menit didapatkan rata-rata (mean) yaitu 0,33590 μm dengan standar deviasi
0,035928 μm. Pada tabel 2juga dapat dilihat perubahan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 30 menit terdapat rata-rata (mean) 0,016150 μm dengan standar
deviasi 0,0033445 μm. Hal ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan kekasaran
permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 30 menit.
Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dengan waktu bleaching 45 menit pada hasil pengukuran terjadi peningkatan permukaan setelah aplikasi dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Kekasaran permukaan resin komposit nanofiller dengan waktu bleaching 45 menit dengan tiga kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15 menit/aplikasi.
Nomor Sampel Kelompok II (waktu bleaching 45 menit dengan tiga kali aplikasi gel hidrogen peroksida 35% berdurasi 15 menit/aplikasi)
Sebelum (μm) Setelah (μm) Perubahan (μm) Persentase (%)
1 0,365 0,411 0,046 0,13
Rata-rata (Mean) 0,30115 0,34085 0,0397 0,136
Berdasarkan tabel3, kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum aplikasi hidrogen peroksida 35% memiliki rata-rata (mean) yaitu 0,30115 μm dengan
standar deviasi 0,056725 μm. Pada tabel 3 dapat dilihat kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 45 menit didapatkan rata-rata (mean) yaitu 0,34085 μm dengan standar deviasi
0,057122 μm. Pada tabel 3 juga dapat dilihat perubahan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 45 menit terdapat rata-rata (mean) 0,0397 μm dengan standar deviasi 0,006666 μm. Hal ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 45 menit.
Gambar 27. Grafik pengukuran kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%.
Untuk mempermudah dalam melihat perbandingan nilai rata-rata persentase perubahan kekasaran permukaan pada kedua kelompok perlakuan dapat digambarkan dalam grafik batang bewarna ungu (Gambar 28). Nilai rata-rata persentase perubahan kekasaran permukaan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% pada kelompok I (waktu bleaching 30 menit) lebih kecil daripada kelompok II (waktu bleaching 45 menit).
Gambar 28. Grafik pengukuran persentase perubahan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller kelompok I (waktu bleaching 30 menit) dan kelompok II (waktu bleaching 45 menit) setelahaplikasi hidrogen peroksida 35%.
0,319
30 menit 45 menit
K
Kelompok I Kelompok II
4.2 Analisa Hasil Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas untuk melihat persebaran data yang dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil uji normalitas data kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching 30 menit dan 45 menit.
Tests of Normality
kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pada tabel 4 dapat dilihat Asymp. Sig. (2-tailed). Berturut-turut data sebelum aplikasi hidrogen peroksida 35% pada waktu bleaching 30 menit dan 45 menit adalah 0,149 dan 0,274, data setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% pada waktu bleaching 30 menit dan 45 menit adalah 0,176 dan 0,320. Empat data tersebut lebih besar dari 0,05 (P>0,05). Maka, dapat dikatakan bahwa data tersebut terdistribusi normal. Karena data terdistribusi normal, maka uji t-paired dapat dilakukan.
Tabel 5. Hasil analisis uji t-paired kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%.
Kelompok N Rerata Kekasaran (Mean
± SD)
p,value
Sebelum Setelah
Kelompok I
Pada kelompok I, hasil analisa uji t-paired didapatkan nilai rata-rata dan standar deviasi kekasaran permukaan sebelum aplikasi hidrogen peroksida 35% adalah 0,31975 ± 0,035918 μm dan setelah aplikasi adalah 0,33590 ± 0,035928 μm dan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), artinya ada perbedaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% secara signifikan.
Pada kelompok II, hasil analisa uji t-paired didapatkan nilai rata-rata dan standar deviasi kekasaran permukaan sebelum aplikasi dengan hidrogen peroksida 35% adalah 0,30115 ± 0,056725 μm dan setelah aplikasi adalah 0,34085 ± 0,057122
μm dan nilai p = 0,0001 (p < 0,05) artinya ada perbedaan kekasaran permukaan resin
komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% secara signifikan.
signifikan antara kelompok I dan II dengan nilai signifikan 0,0001 (p < 0,05). Dengan p < 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak yang berarti terdapat perbedaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit seperti terlihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil analisis statistik uji t-unpaired kekasaran permukaan resin komposit nanofiller setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit.
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Interval of the
Difference
Lower Upper
Selisih Equal
BAB 5
PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan didapatkan rata-rata kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%. Pada kelompok I (waktu bleaching 30 menit) rata-rata kekasaran permukaan sebelum
aplikasi adalah 0,31975 μm dan setelah aplikasi adalah 0,33590 μm. Pada kelompok
II (waktu bleaching 45 menit) rata-rata kekasaran permukaan sebelum aplikasi adalah
0,30115 μm dan setelah aplikasi adalah 0,34085 μm. Hasil analisis statistik uji
t-paired diperoleh nilai p = 0,0001 (p < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan signifikan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35%.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Moraes RR dkk (2006) menyatakan bahwa bleaching menggunakan 35% hidrogen atau karbamid peroksida menyebabkan peningkatan kekasaran yang signifikan pada resin mikrohibrid.22 Analisis Bowles WH dkk (1996) menunjukkan bahwa terdapat perubahan permukaan yang signifikan dari resin komposit mikrofiller dan hibrid setelah penerapan bahan pemutih gigi hidrogen peroksida 30-35%.8 Rosentritt dkk (2005) dan Hafez dkk (2010)melaporkan bahwa in office bleaching memengaruhi kekasaran permukaan dari resin komposit mikrofiller dan hibrid.
Pada penelitian ini juga dilakukan analisis statistik uji t-unpaired untuk melihat perbedaan perubahaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller antar kelompok perlakuan. Waktu bleaching30 menit untuk kelompok I dan waktu bleaching 45 menit untuk kelompok II. Hasil analisis didapatkan bahwa kelompok II mengalami peningkatan nilai kekasaran permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok I. Hal ini disebabkan semakin lama bahan aktif dalam gel bleaching berkontak dengan permukaan resin komposit, semakin besar peningkatan kekasaran permukaan yang terjadi.
12
2
bleaching pada tekstur permukaan bergantung kepada material dan lama aplikasi bahan itu sendiri.9
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Adanya perbedaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller yang signifikan sebelum dan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% pada kelompok I (waktu bleaching 30 menit) dan kelompok II (waktu bleaching 45 menit), dimana terdapat peningkatan kekasaran permukaan.
2. Terdapat perbedaan kekasaran permukaan resin komposit nanofiller yang signifikan setelah aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching selama 30 menit dan 45 menit, dimana perubahan kekasaran permukaan kelompok Ilebih kecil dibandingkan kelompok II.
6.2 Saran
Saran Penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebagai data awal untuk penelitian lebih lanjut.
2. Diharapkan penelitian lanjutan yang lebih mendalam terhadap kelompok sampel yang lebih besar agar didapat tingkat validitas yang tinggi, sehingga perubahan kekasaran permukaan resin komposit yang telah diaplikasi bahan pemutih terlihat jelas.