1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gigi merupakan salah satu faktor estetika penting bagi manusia, termasuk warna gigi. Adanya diskolorisasi (perubahan warna gigi) ekstrinsik dan instrinsik yang dapat terjadi pada gigi vital atau non vital akan mempengaruhi estetika dan penampilan seseorang.1Meskipun estetika dapat ditingkatkan dengan menggunakan berbagai teknik, bleaching dianggap aman, konservatif, biaya rendah dan prosedur estetik yang efektif untuk perawatan diskolorisasi gigi.2 Dewasa ini, dokter gigi melakukan tindakan bleaching atau pemutihan gigi terus meningkat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan estetika masyarakat sebagai makhluk sosial.3
Bleaching pertama kali digunakan untuk memutihkan gigi pada akhir tahun
1870.4,5 Pemutihan kembali (bleaching) merupakan suatu usaha memperbaiki perubahan warna pada gigi dengan pemakaian oksidator kuat.6 Prosedur bleaching dapat dilakukan secara in office bleaching (dikerjakan di klinik oleh dokter gigi secara langsung) atau home bleaching (dilakukan di rumah dengan pantauan dokter gigi), dan dapat dilakukan secara internal untuk gigi non vital maupun eksternal untuk gigi vital.
Penggunaan bleaching untuk meningkatkan penampilan estetik gigi meluas setelah diperkenalkannya sistem home bleaching pada tahun 1990 (Haywood &
Heymann, 1989).
1
4
Beberapa tahun terakhir, sistem teknik in office bleaching menggunakan bahan oksidator yang lebih kuat diperkenalkan kembali. Keuntungannya adalah keseluruhan penggunaannya di bawah pengawasan dokter gigi, seluruh jaringan lunak mulut diproteksi selama proses berlangsung, dan proses bleaching lebih cepat dan efektif.5 Terdapat beberapa macam bahan pemutih gigi yang telah digunakan seperti sodium hipoklorit, sodium perborat, karbamid peroksida dan hidrogen peroksida.3 Bahan yang biasa digunakan adalah hidrogen peroksida dengan varian konsentrasi.5
2
Konsentrasi hidrogen peroksida pada in office bleaching lebih tinggi berkisar
15-38%, sedangkan pada home bleaching digunakan hidrogen peroksida dengan konsentrasi rendah, yaitu 3-10%.1,7 Produk home bleaching (10-16% karbamid peroksida) umumnya digunakan dalam 2 minggu simulasi pemutihan dengan interval aplikasi 4-8 jam per hari.5,8 Pemutih gigi yang dirancang untuk in office bleaching(30-35% hidrogen atau karbamid peroksida) diterapkan dengan interval
perawatan 15-60 menit ( seperti yang direkomendasi oleh pabrik).8 Pendapat lain mengatakan In office bleaching yang biasa digunakan mengandung 35-38% hidrogen peroksida yang diaplikasikan ke permukaan gigi selama 30-45 menit.9
Pada praktek sehari-hari, sering sekali restorasi sewarna gigi berada pada gigi yang akan direncanakan untuk di bleaching. Pasien umumnya mempunyai restorasi pada gigi anterior dan posterior yang berasal dari bahan resin komposit dan biasanya adalah jenis mikrofil dan nanofil.5 Resin Komposit merupakan bahan restoratif yang semakin banyak digunakan untuk tujuan restoratif karena estetik yang baik, mudah dimanipulasi, dan memiliki biokompatibilitas yang tinggi.10 Banyak studi meneliti perubahan yang disebabkan oleh pemutihan memengaruhi sifat-sifat resin komposit, seperti warna, kekerasan permukaan dan kekasaran, kerentanan pewarnaan, kebocoran mikro dan elusi. Kekasaran permukaan adalah sifat penting dari bahan gigi dan merupakan faktor penting dalam penampilan estetika.
Menurut Polydorou dkk (2006) efek dari bleaching pada tekstur permukaan bergantung kepada material dan lama aplikasi bahan itu sendiri.
9
9
Wattanapayungkul dkk (2003) menyimpulkan bahwa efek pemutihan pada kekasaran permukaan
komposit tergantung pada bahan yang digunakan dan waktu aplikasi, dimana konsentrasi yang lebih tinggi dari hidrogen peroksida menyebabkan kekasaran tinggi.11 Pendapat lain mengatakan kekasaran permukaan pada resin komposit meningkat setelah aplikasi 10% karbamid peroksida dan 10%hidrogen peroksida.11 Rosentritt dkk (2005) dan Hafez dkk (2010)melaporkan bahwa in office bleaching memengaruhi kekasaran permukaan dari resin komposit microfiller dan
hybrid.12 Penelitian lain melaporkan bahwa in office bleaching dari hidrogen atau karbamid peroksida yang mengandung konsentrasi peroksida sebesar 35% tidak
3
menimbulkan efek yang merugikan untuk kekasaran permukaan resin komposit
hybrid.12
1.3 Tujuan Penelitian
Pengaruh bleaching terhadap kekasaran permukaan resin komposit masih menjadi perdebatan hingga kini.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh aplikasi hidrogen peroksida 35% dengan waktu bleaching selama 30 menit dan 45 menit terhadap kekasaran permukaan resin komposit nanofiller.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, didapatkan rumusan masalah apakah ada perbedaan kekasaran permukaan pada resin komposit nanofiller setelah waktu bleaching hidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekasaran permukaan pada resin komposit nanofiller setelah waktu bleachinghidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit.
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesa penelitian ini adalah tidak ada perbedaan kekasaran permukaan pada resin komposit nanofiller setelah waktu bleaching hidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Dapat memberi kontribusi atau sumbangan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan penerapannya, khususnya di bidang Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi.
2. Memberikan informasi dan pengetahuan kepada praktisi tentang
kekasaran permukaan pada resin komposit nanofiller setelah waktu bleaching hidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit.
4
3. Sebagai data awal bagi peneliti lain untuk menelaah lebih lanjut mengenai
kekasaran permukaan pada resin komposit nanofiller setelah waktu bleachinghidrogen peroksida 35% selama 30 menit dan 45 menit.